Вы находитесь на странице: 1из 19

BAB III

METODE
3.1.

Populasi Pengumpulan Data


Dalam kegiatan baik yang bersifat ilmiah maupun yang bersifat sosial,

perlu dilakukan pembatasan populasi dan cara pengambilan sampel. Populasi


adalah keseluruhan objek pengumpulan data. Dalam hal ini yang menjadi populasi
adalah keluarga di RT 05/ RW 06, Kampung Garapan, Desa Tanjung Pasir,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten periode 02
Februari 2015 sampai dengan 07 Maret 2015.
3.2.

Sampel Pengumpulan Data


Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel harus

bersifat representatif. Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah tiga keluarga
binaan di RT 05/ RW 06, Kampung Garapan, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan
Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
3.3.

Responden Pengumpulan Data


Responden pada pengumpulan data ini merupakan anggota keluarga

binaan yang kooperatif dan yang selalu kami temui saat kunjungan. Responden
sebanyak 7 orang yang terdiri dari keluarga pertama sebanyak 2 orang, keluarga
kedua sebanyak 3 orang, keluarga ketiga sebanyak 2 orang. Diketahui
bahwasannya tidak semua anggota bisa meluangkan waktu untuk dijadikan
sebagai responden pengumpulan data dengan alasan pekerjaan ditambah anggota
keluarga yang berumur dibawah tujuh belas tahun tidak termasuk kriteria inklusi.

3.4.

Jenis Dan Sumber Data

3.4.1 Jenis data


3.4.1.1 Data Kualitatif

79

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata - kata, bukan


dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai
cara pengumpulan data misalnya wawancara, analisis, observasi
yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Data
kualitatif yang didapatkan yaitu melalui wawancara dengan
keluarga binaan serta kader, dan kepala puskesmas.
3.4.1.2 Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan.
Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau di
analisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau
statistika. Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya,
data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk, yaitu:

Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang


diperoleh dengan cara membilang. Contoh data diskrit
misalnya: jumlah perempuan dan laki-laki, jumlah orang yang
menyelesaikan pendidikan terakhir. Karena diperoleh dengan
cara membilang, data diskrit akan berbentuk bilangan bulat

(bukan bilangan pecahan).


Data kontinyu adalah data dalam bentuk angka atau bilangan
yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinyu

dapat berbentuk bilangan pecahan, contohnya adalah umur.


Untuk mencapai kelengkapan, ketelitian, dan kejelasan data, pencatatan
data harus dilengkapi dengan:
- Nama pengumpul data.
- Nama peserta yang datanya diambil.
- Tanggal dan waktu pengumpulan data.
- Lokasi pengumpulan data.
- Keterangan-keterangan tambahan data.
Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang
dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara
sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara,
pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya.

80

Berdasarkan uraianuraian tersebut, maka dipilih instrumen


pengumpulan data berupa wawancara terpimpin dengan menggunakan
kuesioner. Dipilihnya kuesioner ini dikarenakan kuesioner bersifat objektif
dan jujur karena berasal dari sumber data (responden) secara langsung,
diharapkan dapat lebih mendengar tujuan-tujuan, perasaan, pendapat dari
responden secara langsung sehingga secara tercipta hubungan yang baik
antara pewawancara dan responden, selain itu dapat diterapkan untuk
pengumpulan data dalam lingkup yang luas, serta cukup efisien dalam
penggunaan waktu untuk mengumpulkan data. Sumber data yaitu ketiga
keluarga binaan di Desa Garapan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang, Propinsi Banten.

3.4.2

Sumber Data
Sumber data dalam pengumpulan data ini adalah para responden yaitu

tiga keluarga binaan di RT 05/ RW 06 Kampung Garapan, Desa Tanjung


Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
3.4.2.1 Data primer
Data yang langsung didapatkan dari hasil kuesioner presurvey
pengetahuan mengenai pencahayaan rumah kepada keluarga binaan di
Desa Tanjung Pasir, Teluk Naga melalui wawancara terpimpin dan
observasi, didapatkan hasil pengetahuan yang buruk pada keluarga
binaan mengenai pencahayaan rumah yaitu sebanyak 100 %.
3.4.2.2 . Data sekunder
Data yang didapat bersumber dari data yang sudah ada di
Puskesmas Tegal Angus, berupa data Rumah Sehat 2013.
3.4.2.3 . Data tersier
Data yang didapat dari buku dan internet mengenai teori
pengetahuan
3.5.

Penentuan Instrument Pengumpulan Data

81

Instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan


digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan mudah yang sering disebut instrument
penelitian.
Instrument sebagai alat bantu dalam metode pengumpulan data
dapat berupa kuesioner, formulir observasi, formulir-formulir lain yang
berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012).
Instrument yang dipakai untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah
kuesioner.
3.6. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan di Desa Garapan, Kecamatan Teluk
Naga, Kabupaten Tangerang. Pengumpulan data ini dilakukan selama 11 hari,
pada tanggal 11 21 Februari 2015. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara terpimpin. Interview jenis ini dilakukan berdasarkan pedoman pedoman berupa kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya. Sehingga
interview hanya membacakan pertanyaan pertanyaan tersebut kepada
interviewer. Pertanyaan pertanyaan di dalam kuesioner tersebut disusun
sedemikian rupa sehingga mencakup variabel - variabel yang berkaitan
dengan hipotesisnya. Keuntungan dari wawancara terpimpin ini antara lain:
-

Pengumpulan

dan

pengolahannya

dapat

berjalan

dengan

cermat/teliti.
Hasilnya dapat disajikan kualitatif maupun kuantitatif.
Interviewer dapat dilakukan oleh beberapa orang, karena adanya
pertanyaan-pertanyaan yang uniform.

Sedangkan kelemahan wawancara jenis ini antara lain: pelaksanaan


wawancara kaku, interview selalu dibayangi pertanyaan - pertanyaan
yang sudah tersusun. Di samping itu interviewer menjadi terlalu formal,
sehingga hubungannya dengan responden kurang fleksibel.
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut :

82

a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat
mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai
sampel yaitu :
1.
2.
3.
4.

Bersedia untuk menjadi informan


Merupakan anggota keluarga binaan
Usia diatas 17 tahun
Sehat jasmani dan rohani
b. Kriteria Ekslusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak
dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel
penelitian, yaitu :
1.
2.
3.
4.

Tidak bersedia menjadi informan


Berusia kurang dari 17 tahun.
Anggota keluarga yang terlalu sibuk bekerja hingga sulit ditemui
Memiliki gangguan mental

Tabel 3.1 Daftar Kegiatan Pengumpulan Data pada Keluarga Binaan RT 05/RW 06 Kampung
Garapan, Desa Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Periode 02 Februari 2015 sampai dengan 07
Maret 2015

Tanggal
Kamis
12 Februari 2015
Jumat
13 Februari 2015
Sabtu
14 Februari 2015
Minggu
15 Februari 2015

Kegiatan
Perkenalan dengan kader dan kepala keluarga serta sambung rasa
dengan anggota keluarga binaan dan pengumpulan data dasar masingmasing keluarga binaan.
Pengumpulan data dasar

dari

Puskesmas

Tegal Angus

dan

pengumpulan data Puskesmas Tegal Angus yang berhubungan dengan


beberapa masalah yang ditemukan pada keluarga binaan.
Diskusi pertama tentang penentuan area masalah sesuai dengan
permasalahan yang ada pada kelima keluarga binaan.
Berkunjung ke keluarga binaan untuk melengkapi data dasar,
melakukan observasi, dokumentasi rumah keluarga binaan dan
Pembuatan Bab I dan II.

83

Senin
16 Februari 2015

Pembuatan Kuesioner

Selasa
17 Februari 2015

Pengisian Kuesioner, pengumpulan data hasil pengisian kuesioner

Rabu
18 Februari 2015

Pemeriksaan dan pengobatan untuk setiap keluarga binaan

Kamis
19 Februari 2015

Mengolah data sekunder yang didapat dari Puskesmas Tegal Angus

Jumat
20 Februari 2015

Pembuatan Bab III dan IV

Sabtu
21 Februari 2015

Diskusi kedua tentang materi, pengajuan pamflet dan poster

3.7.

Pengolahan Data dan Analisis Data


Dalam mengolah data tentang Pengetahuan Mengenai Pencahayaan

Rumah di Kampung Garapan Desa Tanjung Pasir RT 05/RW 06 Kecamatan Teluk


Naga, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Tahun 2015 digunakan cara manual
dan bantuan software pengolahan data menggunakan Microsoft Word dan
Microsoft Excel. Untuk menganalisis data-data yang sudah didapat adalah dengan
menggunakan analisis univariat.
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari
jenis datanya. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi
frekuensi dan persentase umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan sebagainya.
Analisis univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan data sedemikian rupa
sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna.
Peringkasan tersebut dapat berupa ukuran statistik, tabel, grafik.
Pada diagnosis dan intervensi komunitas ini, variabel independen yang
diukur adalah :
1 Tingkat Pendidikan
84

2
3
4
5

Penghasilan
Hubungan sosial
Paparan Media Massa
Pengalaman

BAB IV
HASIL ANALISA
4.1 Karakteristik Keluarga Binaan
Hasil analisis ini disajikan melalui bentuk diagram yang diambil dari data
karakteristik responden yang terdiridari tiga keluarga binaan di Kampung Garapan
RT 05/RW 06, Kampung Garapan, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yakni: keluarga Tn.Marjuki, Tn.Yura, dan
Tn.Herman.
Diagram 4.1.Distribusi Frekuensi Usia Pada Keluarga Binaan di Kampung Garapan,RT
05/ RW 06, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten, Februari 2015

85

40
35
30
25
20

< 20 tahun

21-40 tahun

41-60 tahun

> 60 tahun

15
10
5
0
< 20 tahun

21-40 tahun

41-60 tahun

> 60 tahun

Berdasarkan dari diagram 4.1 tentang frekuensi berdasarkan usia pada


keluarga binaan didapatkan jumlah anggota keluarga terbanyak adalah yang
berusia < 20 tahun (37,5%)

Diagram 4.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Pada Keluarga Binaan di RT


05/RW 06, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten, Februari 2015

Tingkat Pedidikan
Perguruan tinggi
SMA/SMK/ sederajat
SMP
SD
Tidak lulus pendidikan
dasar

86

Berdasarkandari diagram 4.2 terlihat tingkat pendidikan terbanyak dari


keluarga binaan adalah Tidak Sekolah (87%).

Diagram 4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Keluarga Binaan, Kampung Garapan,


RT/RW 05/06, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten, Februari 2015

Pekerjaan Keluarga

Nelayan
Montir
Ibu Rumah Tangga

Berdasarkan dari diagram 4.3 terlihat jenis pekerjaan terbanyak dari


keluarga binaan adalah Nelayan (43%) dan Ibu Rumah Tangga (43%)

87

4.2 Analisis Univariat


Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan variabelvariabel dalam kuesioner yang dijawab oleh tujuh responden pada bulan Februari
2015.
Tabel 4.1. Distribusi Responden Mengenai Pengetahuan tentang Pencahayaan Rumah yang Baik
di Kampung Garapan RT 05 RW 06, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten, Februari 2015

PengetahuanTentang

Jumlah responden

Persentase (%)

Pencahayaan Rumah yang Baik


Buruk
Baik
Total

7
0
7

100
0
100

Tabel diatas menjelaskan bahwa pengetahuan semua responden buruk


mengenai pencahayaan rumah yang baik.
Tabel 4.2. Distribusi Responden Mengenai Aspek Pendidikan di Kampung Garapan RT 05 / RW
06, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Februari
2015

Tingkat Pendidikan
Rendah
Sedang
Tinggi

Jumlah responden
7
0
0

Persentase (%)
100
0
0

88

Total

100

Tabel diatas menjelaskan bahwa tingkat pendidikan semua responden


rendah, yaitu tingkat pendidikan yang setara dengan

Tabel 4.3. Distribusi Responden Mengenai Aspek Penghasilan di Kampung Garapan RT 05 /RW
06, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Februari
2015

Tingkat penghasilan
Rendah
Sedang
Tinggi
Total

Jumlah responden
7
0
0
7

Persentase (%)
100
0
0
100

Tabel diatas menjelaskan bahwa tingkat penghasilan yang dimiliki semua


responden rendah, yaitu kurang dari upah minimum regional kota Tangerang yang
sebesar Rp 2.442.000,Tabel 4.4. Distribusi Responden Mengenai Aspek Hubungan Sosial di Kampung Garapan RT 05/
RW 06, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten,
Februari 2015

Hubungan sosial
Ya
Tidak
Total

Jumlah responden
5
2
7

Persentase (%)
71,4
28,6
100

Tabel diatas menjelaskan bahwa hubungan sosial masyarakat yang terjadi


pada responden, yang dinilai dapat mempengaruhi pola pencahayaan pada rumah
responden terjalin dengan baik.
Tabel 4.5. Distribusi Responden Mengenai Aspek Paparan Media Massa di Kampung Garapan RT
05/RW 06, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten,
Februari 2015

Paparan media massa


Baik

Jumlah
0

Persentase (%)
0

89

Buruk
7
100
Total
7
100
Tabel diatas menjelaskan bahwa semua responden tidak mendapat paparan
media massa yang berkaitan dengan pengetahuan pencahayaan rumah yang baik.
Tabel 4.6.Distribusi Responden Mengenai Aspek Pengalaman RT 05/ RW 06, Desa Tanjung
Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Februari 2015

Pengalaman
Baik
Buruk
Total

Jumlah
0
7
7

Persentase (%)
0
100
100

Tabel diatas menjelaskan bahwa semua responden menerapkan pola


pencahayaan rumah berdasarkan pengalaman yang didapatkan responden
sebelumnya.

90

Tabel 4.7. Hasil Analisis Univariat Lima Variabel Pengetahuan Mengenai Pencahayaan
Rumah yang Baik Pada Keluarga Binaan terhadap Tujuh Responden di Kampung Garapan RT
05/ RW 06, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten, Februari 2015
No

Variabel

Hasil Ukur

Jumlah (orang)

Persentase (%)

Pengetahuan

Pengetahuan yang

tentang

baik

pencahayaan rumah

yang baik

Pengetahuan yang

100

Tingkat pendidikan

buruk
Rendah

100

Tingkat Penghasilan

Sedang
Tinggi
Rendah

0
0
7

0
0
100

Sedang

Tinggi
Ya

0
2

0
28,6

Tidak
Baik

5
0

71,4
0

Buruk
Baik

7
0

100
0

Buruk

100

Hubungan
Sosial

Paparan Media
Massa

Pengalaman

91

4.3. Fish Bone

Kurang menariknya penyajian


media masa dalam memberikan
informasi tentang pencahayaan
rumah yang baik.

Tidak pernah menyinggahi


atau tinggal dirumah
dengan pencahayaan yang
baik

Kurangnya dana untuk


membangun rumah
dengan pencahayaan
yang baik
Membangun rumah yang sama
dengan rumah tetangga yang
tidak memenuhi pencahayaan
rumah yang baik

HUBUNGAN SOSIAL

Tidak adanya rumah


dengan pencahayaan
yang baik di sekitar
rumah keluarga binaan

Masyarakat lebih memilih bekerja dari


pada sekolah
Mengacu kepada orang tua sebelumnya
yang tidak memiliki pendidikan tinggi

Kurangnya Pemahaman
tentang program wajib
belajar 12 tahun

Keterbatasan skill untuk


mencari lapangan pekerjaan
lain
Sulitnya mencari lapangan
pekerjaan yang lain

Pengetahuan
Mengenai
Pencahayaan
Rumah yang
Baik

Pekerjaan dengan penghasilan


yang minimal
Terbatasnya sumber dana untuk
membuat rumah sehat dengan
pencahayaan yang baik

PENGHASILAN

PAPARAN MEDIA MASSA


Kurangnya minat untuk menambah
wawasan mengenai pencahayaan rumah
dari media massa elektronik

PENDIDIKAN

Masyarakat tidak pernah melihat &


mendengarkan informasi mengenai
pencahayaan rumah yang baik

92

PENGALAMAN

Sesuai dengan diagram fishbone tersebut, akar- akar penyebab masalah


yang ditemukan adalah sebagai berikut:
1. Kurang menariknya penyajian media masa dalam memberikan informasi
tentang pencahayaan rumah yang baik.
2. Kurangnya Pemahaman tentang program wajib belajar 12 tahun
3. Tidak adanya rumah dengan pencahayaan yang baik di sekitar rumah
keluarga binaan
4. Kurangnya dana untuk membangun rumah dengan pencahayaan yang baik
5. Keterbatasan skill untuk mencari lapangan pekerjaan yang lain

Tabel 4.8. Pemecahan Masalah dan Rencana Intervensi Pada Keluarga Binaan di Kampung
Garapan RT 05/ RW 06, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
Periode 2 Februari 7 Maret 2015

No. Akar Penyebab


1

Alternatif Pemecahan

Rencana Intervensi

Masalah
Kurang menariknya

Masalah
Menjelaskan tentang

Melakukan

penyajian media

pencahayaan rumah yang

penyuluhan dengan

masa dalam

baik dengan cara yang

menggunakan poster

memberikan

menarik

dan leaflet yang

informasi tentang

menarik mengenai

pencahayaan rumah

pencahayaan rumah

yang baik.

yang baik

Kurangnya

Melakukan penyuluhan

Memberikan

Pemahaman tentang

tentang pentingnya wajib

sosialisasi tentang

program wajib belajar

belajar 12 tahun

wajib belajar 12

12 tahun.
Kurangnya dana

Memberikan informasi

tahun
Memberikan

untuk membangun

alternatif tambahan

himbauan untuk

rumah dengan

penghasilan dengan

menerapkan

pencahayaan yang

membuat usaha sendiri

kebiasaan menabung

baik

(contohnya: berjualan
93

makanan) atau dengan


menabung sebagian dari
penghasilan.
4

Keterbatasan skill

Memberikan sarana untuk

Memberikan saran

untuk mencari

mempelajari skill yang

kepada pemerintah

lapangan pekerjaan

dapat berguna bagi

setempat untuk

yang lain

masyarakat dalam

mengadakan kursus

membuka lapangan

gratis, berupa kursus

pekerjaan atau bekerja di

yang mengajarkan

lapangan pekerjaan lain

beberapa skill untuk

yang lebih baik dengan

masyarakat setempat

menggunakan skill yang


diajarkan.
5

Tidak adanya rumah Merenovasi atau membedah Memberikan saran


dengan pencahayaan rumah keluarga binaan

kepada pemerintah

yang baik di sekitar

setempat untuk

rumah

melakukan renovasi

keluarga

binaan

rumah atau
membedah rumahrumah yang tidak
masuk kriteria rumah
sehat khususnya
untuk pencahayaan
rumah kurang

4.4.

Intervensi Pemecahan Masalah yang Terpilih


Intervensi yang terpilih yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Melakukan penyuluhan dengan menggunakan poster dan leaflet yang
menarik mengenai pencahayaan rumah yang baik
b. Memberikan sosialisasi tentang wajib belajar 12 tahun

94

Terpilihnya intervensi diatas dikarenakan penyuluhan dan sosialisasi tidak


memakan waktu atau tempat yang banyak, selain itu diharapkan dengan adanya
leaflet, lebih dapat menarik minat para responden menyimak penyuluhan dan
mudah untuk dimengerti. Intervensi yang tidak dapat dilakukan disertakan di
saran.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari data kuesioner, didapatkan adanya pengetahuan

yang masih rendah tentang pencahayaan rumah yang baik. Dari hasil fish bone

95

didapatkan

berbagai

macam

penyebab

kurangnya

pengetahuan

tentang

pencahayaan rumah yang baik, antara lain :


1. Kurang menariknya penyajian media masa dalam memberikan informasi
tentang pencahayaan rumah yang baik.
2. Kurangnya Pemahaman tentang program wajib belajar 12 tahun
3. Tidak adanya rumah dengan pencahayaan yang baik di sekitar rumah
keluarga binaan
4. Kurangnya dana untuk membangun rumah dengan pencahayaan yang baik
5. Keterbatasan skill untuk mencari lapangan pekerjaan yang lain

Intervensi yang terpilih yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :


a. Melakukan penyuluhan dengan menggunakan poster dan leaflet yang
menarik mengenai pencahayaan rumah yang baik
b. Memberikan sosialisasi tentang wajib belajar 12 tahun
5.2.

Saran

Bagi Masyarakat Kampung Garapan


a. Diharapkan masyarakat Kampung Garapan memiliki kesadaran tentang
pentingnya pendidikan
b. Menyarankan kepada anggota keluarga binaan untuk menerapkan
pengetahuan tentang pencahayaan rumah yang baik
c. Menghimbau masyarakat sekitar untuk sering mengikuti penyuluhan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menambah pengetahuan tentang
kesehatan
d. Memberikan himbauan untuk menerapkan kebiasaan menabung
e. Memberikan saran kepada pemerintah setempat untuk mengadakan kursus
gratis, berupa kursus yang mengajarkan beberapa skill untuk masyarakat
setempat
f. Memberikan saran kepada pemerintah setempat untuk melakukan renovasi
rumah atau membedah rumah-rumah yang tidak masuk kriteria rumah
sehat khususnya untuk pencahayaan rumah kurang

96

Bagi Puskesmas Tegal Angus


a. Menyarankan pihak pelayanan kesehatan untuk dapat memberikan
informasi dan penyuluhan tentang pengetahuan pencahayaan rumah yang
baik kepada masyarakat.
b. Pemerintah setempat bersama pihak Puskesmas Tegal Angus mendukung
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara menghimbau
kepada warganya, untuk merealisasikan terciptanya pencahayaan rumah
yang baik.
c. Menyarankan kepada pihak puskesmas untuk selalu mengingatkan
masyarakat pentingnya rumah sehat dengan pencahayaan yang baik.
d. Seluruh civitas puskesmas Tegal Angus maupun kader diharapkan dapat
bekerja sama membina warga dalam hal terlaksananya pencahayaan rumah
yang baik demi meningkatkan kesehatan warga.

97

Вам также может понравиться

  • Lampiran
    Lampiran
    Документ3 страницы
    Lampiran
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Referat IMS
    Referat IMS
    Документ20 страниц
    Referat IMS
    Djumadi Akbar
    Оценок пока нет
  • Tugas Pasien 18 September 2015
    Tugas Pasien 18 September 2015
    Документ11 страниц
    Tugas Pasien 18 September 2015
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Morning Report Anak
    Morning Report Anak
    Документ15 страниц
    Morning Report Anak
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Ddefinition
    Ddefinition
    Документ1 страница
    Ddefinition
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Denah Keluarga Case
    Denah Keluarga Case
    Документ1 страница
    Denah Keluarga Case
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Us 2017
    Us 2017
    Документ4 страницы
    Us 2017
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Us 2017
    Us 2017
    Документ4 страницы
    Us 2017
    Aldy
    Оценок пока нет
  • @puy
    @puy
    Документ12 страниц
    @puy
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Vertigo Ete
    Vertigo Ete
    Документ9 страниц
    Vertigo Ete
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Tugas Ujian DR Suzy
    Tugas Ujian DR Suzy
    Документ12 страниц
    Tugas Ujian DR Suzy
    Ridnia Nur Istiqomah
    Оценок пока нет
  • Denah Keluarga Case
    Denah Keluarga Case
    Документ1 страница
    Denah Keluarga Case
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Konjungtivitis
    Konjungtivitis
    Документ2 страницы
    Konjungtivitis
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Case Anak Jiwa
    Case Anak Jiwa
    Документ4 страницы
    Case Anak Jiwa
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Case Mata Rinda
    Case Mata Rinda
    Документ35 страниц
    Case Mata Rinda
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Case Ptyriasis Vesikolor
    Case Ptyriasis Vesikolor
    Документ6 страниц
    Case Ptyriasis Vesikolor
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Amblyopia
    Amblyopia
    Документ5 страниц
    Amblyopia
    Ieien Muthmainnah
    100% (1)
  • Dermatitis Numularis Kelompok
    Dermatitis Numularis Kelompok
    Документ8 страниц
    Dermatitis Numularis Kelompok
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Denah Rumah
    Denah Rumah
    Документ1 страница
    Denah Rumah
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Документ11 страниц
    Abs Trak
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Urt Ikari
    Urt Ikari
    Документ8 страниц
    Urt Ikari
    Aldy
    Оценок пока нет
  • PH Simulasi
    PH Simulasi
    Документ39 страниц
    PH Simulasi
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Preskas Skabies
    Preskas Skabies
    Документ8 страниц
    Preskas Skabies
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Anemia 1
    Anemia 1
    Документ35 страниц
    Anemia 1
    Amelia Alresna
    Оценок пока нет
  • Preskas Skabies
    Preskas Skabies
    Документ8 страниц
    Preskas Skabies
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Case Herpes
    Case Herpes
    Документ10 страниц
    Case Herpes
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Varikokel: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan
    Varikokel: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan
    Документ7 страниц
    Varikokel: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan
    Amsir Limbong
    0% (1)
  • Kuesioner-Lampiran 1, 2,3,4
    Kuesioner-Lampiran 1, 2,3,4
    Документ13 страниц
    Kuesioner-Lampiran 1, 2,3,4
    Aldy
    Оценок пока нет
  • Bab V
    Bab V
    Документ2 страницы
    Bab V
    Aldy
    Оценок пока нет