Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Di Susun Oleh :
Yeni Alawiyah
NIM.012012059
DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) AISYIYAH BANDUNG
Jl.KH.Ahmad Dahlan (Banteng Dalam) No.6 Bandung
2014/2015
: Ny.W
: 44 tahun
: Perempuan
: Indramayu, 09 Juni 1970
: SD
: Ibu Rumah Tangga
: Islam
: Sunda/Indonesia
: Bercerai
: Blok Tuklaban RT.06/RW.07 Desa Sumberdaya Kec.Kroya
Kab.Indramayu
: 08 Maret 2015
: 09 Maret 2015
: 15050780
: Ca Cervix Stadium IIIB a.i CKD e.c Obstruktif Uropati;
Anemia; Hipertensi Stage II
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 09 Maret 2015 pukul 10.05 WIB pasien
mengeluh nyeri perut bagian bawah, nyeri dirasakan seperti diperas-peras, skala nyeri
4 (NRS: 0-10). Nyeri bertambah bila pasien banyak beraktivitas, nyeri akan hilang
bila pasien di beri obat dan istirahat tidur , nyeri hanya dirasakan di area perut saja.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga mengatakan bahwa selama 4 bulan sudah mengalami perdarahan yang
sangat banyak, menganti pampers 5-6 kali.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Menurut penuturan keluarga pasien, bahwa di keluarganya tidak ada yang mempunyai
penyakit seperti yang sedang pasien alami.
5. Riwayat Obstetri dan Ginekologi
a. Riwayat Ginekologi
1) Riwayat Menstruasi
Pasien mengatakan pertama kali haid pada usia 14 tahun, siklus haid
26-27 hari dengan lama haid 1-8 hari, warna darahnya merah pekat.
2) Riwayat Perkawinan
Usia pernikahan klien sudah 26 tahun. Klien menikah pada usia 19
tahun. Pasien mengatakan ini merupakan pernikahan pertama bagi
pasien dan suaminya
3) Riwayat Keluarga Berencana
Setelah menikah pasien belum menggunakan KB apapun, pasien
mengatakan setelah melahirkan anak pertamanya memakai KB suntik
yang 1 bulan.
b. Riwayat Obstetri
1) Riwayat kehamilan, Persalinan, dan Nifas
Klien mempunyai 2 orang anak, semua anaknya dilahirkan secara
normal oleh parahi. Anak pertama usia 18 tahun dengan jenis kelamin
perempuan (berat badan waktu lahir 3400 gram), anak kedua usia 12
tahun dengan jenis kelamin laki-laki (berat badan waktu lahir 3100
gram).
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Tingkat Kesadaran
Nilai GCS
b. Tinggi Badan
c. Berat Badan
: Compos Mentis
: 15 (E4 M6 V5)
: 160 cm
: 65 kg
d. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah
: 140/90 mmHg
Respirasi
: 22 x/menit
Nadi
: 84 x/menit
Suhu
: 37,0oC
2. Pemeriksaan Fisik Fokus
a. Sistem Respirasi
Bentuk hidung simetris, tidak ada PCH, tidak tampak menggunakan otot
tambahan dalam bernapas, pengembangan dada simetris, bentuk dada simetris,
posisi tidur semi fowler, pengembangan paru simetris, tidak terdapat napas
paradoksal, tidak terdapat suara napas tambahan seperti ronchi, wizing, dll. Pada
saat di perkusi terdengar resonan.
b. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva anemis, akral teraba hangat, tidak terdapat peningkatan jvp, tidak
terdapat sianosis pada ujung ekstremitas, tidak ada pembesaran KGB, frekuensi
nadi 84x/menit, bunyi jantung S1 dan S2 normal , tidak terdapat bunyi jantung S3
dan S4, tekanan darah 140/90 mmHg.
c. Sistem Pencernaan
Bentuk bibir simetris, mukosa kadang lembab, bentuk lidah simetris, bising usus
2x/menit, pada saat diperkusi terdengar thympani , pada saat dipalpasi tidak ada
nyeri tekan dan nyeri lepas.
d. Sistem Perkemihan
Pasien tidak mengalami keseulitan berkemih, pasien terpasang kateter dengan
haluaran urine 1200 cc.
e. Sistem Reproduksi
1) Payudara :
Bentuk payudara simetris, putting susu menonjol, tidak ada massa,
tidak ada discharge, tidak ada lesi.
2) Uterus
3) Vulva, Vagina, Perineum
Labia mayora dan minora simetris, tidak ada edema, vagina tampak
kotor, terdapat perdarahan 300 cc di dalam pampers dan mengatakan
sudah 4 kali ganti pampers, keadaan perineum utuh.
f. Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas atas : bentuk simetris, kekuatan otot 5/5, refleks +/+
Ekstremitas bawah : bentuk simetris, tidak terdapat edema, kekuatan otot
5/5, refleks +/+
g. Sistem Integumen
Kulit kepala tampak kotor, distribusi rambut merata, kuku kaki dan tangan tampak
kotor, turgor kulit kembali dalam 3detik, warna kulit sawo matang.
h. Sistem Endokrin
Tidak ada pemberasan kelenjar tyroid, dan kelenjar limfe.
i. Sistem Persyarafan
1) Nervus olfaktorius : pasien dapat membedakan wangi kayu putih
2) Nervus optikus : pasien dapat membaca name tag perawat dalam jarak
30cm
3) Nervus okulomotorius, trochlearis, abdusen : refleks pupil mengecil ketika
diberi rangsangan cahaya pergerakan bola mata dapat digerakan ke segala
arah.
4) Nervus trigeminus : pasien dapat membedakan sentuhan kasar dan lembut.
5) Nervus akusttikus : pasien dapat mendengar apa yang dikatakan oleh
perawat.
6) Nervus fasialis : pasien dapat membedakan rasa manis, asin dan pahit,
pasien dapat mengerutkan dahi.
7) Nervus glosofaringeus : refleks menelan (+)
8) Nervus vagus : ovula berada di tengah
9) Nervus asesorius : pasien dapat menggerakan lehernya ke kanan dan ke
kiri.
D. Pola Aktivitas Hidup Sehari-hari
NO
AKTIVITAS
SEBELUM SAKIT
SELAMA DIRAWAT
Pola Nutrisi
a. Makan
Frekuensi
Keluhan
sampai muntah
Nasi, sayur
Jenis
b. Minum
Frekuensi
Jenis
Keluhan
Pola Eliminasi
a. BAB
Frekuensi
Warna
Keluhan
700cc/hari
Air putih, air teh
Tidak ada keluhan
1-2x/ hari
Khas feses
Tidak ada keluhan
Tidak tentu
600cc/hari
Air putih
Tidak ada keluhan
Tidak tentu
Khas feses
Tidak ada keluhan
b. BAK
Frekuensi
Warna
Keluhan
Kuning jernih
Tidak ada keluhan
Tidur siang dan malam
cukup.
Istirahat tidur
Personal hygiene
a.
b.
c.
d.
Mandi
Keramas
Gosok gigi
Potong kuku
2x/hari
Setiap hari
2x/hari
Seminggu sekali
Tidak tentu
Kuning jernih
Tidak
ada
keluhan,
terpasang kateter
Sering melakukan istirahat
tidur siang ataupun malam
Bila
pasien
melakukan
ingin
personal
Mandiri
3.
Aktivitas
4.
5.
E. Data Psikososial
Pasien tampak tenang dan sabar dalam menghadapi penyakitnya.
F. Data Spiritual
Pasien beragama islam, pasien mengatakan bahwa penyakitnya ini adalah cobaan dari
Allah swt, pasien selalu berdoa agar penyakitnya dapat segera sembuuh dan berkumpul
kembali dengan keluarga dan teman-temannya
G. Data Penunjang
1. Labolatorium
No
Janis Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Tgl 07-03-2015
Hasil Pemeriksaan
Tgl 13-03-2015
Nilai Normal
1.
2.
Hematologi
a. Hemoglobin
b. Hematokrit
c. Leukosit
d. Trombosit
Index Eritrosit
a. MCH
b. MCHC
3.
Kimia Klinik
a.
b.
c.
d.
SGOT
SGPT
Ureum
Kreatinin
8,4 g/dl
28 %
8.800/mm3
349.000/mm3
6,2 g/dl
13,5-17,5 g/dl
40-52 %
4.500-13.000/mm3
150.000-450.000/mm3
27,2 pg
33,8 %
26-34 pg
32-36 %
12
15
151 mg/dl
12,09 mg/dl
Data
Etiologi
Masalah
Ds :
Pasien
Ca cervix
mengeluh
nyeri
Do :
Nekrose setempat
Nyeri Kronis
sering
mengaduh kesakitan
TD 140/90 mmHg
Nadi 84x/menit
Respirasi 21x/menit
Suhu 37,00C
Terputusnya kontinuitas
jaringan
Merangsang pengeluaran
histamin,bradikinin,
asetikolin, serotonin di saraf
perifer
Implus di hantarkan ke
Thalamus
Cortex serebri
Nyeri di persepsikan
Nyeri Kronis
2.
Ds :
Pasien
Kekurangan Volume
mengatakan
mengalami perdarahan.
Do :
a. Pasien
tampak
lemah
b. Konjungtiva anemis
c. Perdarahan 300
cc
di
pampers
dalam
Cairan
d. Hb 8,4 gr/dl
III.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan tubuh secara aktif akibat
pendarahan
2. Nyeri kronis b/d nekrosis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks
3. Diagnosa
Keperaw
10.
atan
11. Kekurang
7. Tujuan
13. Setelah
9. Rasional
an
tindakan
Ukur
volume
keperawatan selama
cairan
15.
dapat
mempertahankan
b/d
keseimbangan
16.
volume
sirkulasi
kehilanga
volume
n volume
adekuat,
cairan
kriteria hasil:
tubuh
secara
aktif
akibat
pendarah
an
12.
4. Perencanaan
8. Intervensi
cairan
volume
darah
yang
17.
respon
individual
pendarahan,
pasien
fisiologis
terhadap
misalnya
100 x / menit)
Pernapasan normal (
16 - 24 x / menit)
Tekanan
darah
kesadaran
18.
mmHg / 60 - 90
19.
mmHg)
Suhu
normal
20.
penggantian
perlu
cairan
diberikan
adekuat
2. Menunjukkan
yang
sehingga
yang
keadekuatan
volume sirkulasi
3. Simtomatologi
dapat
berguna
untuk
berat
lamanya
pendarahan.
mengukur
episode
Memburuknya
adekuatnya
penggantian cairan
4. Transfusi darah diperlukan
untuk memperbaiki jumlah
darah
dalm
tubuh
dan
b.
c.
d.
e.
36,5oC - 37,5oC)
Perdarahan berkurang
Intake cairan adekuat
Konjungtiva an anemis
Pasien tidak merasa lemas
14.
21.
mencegah
22.
23.
24.
5. Awasi
pemeriksaan
26. Nyeri
dilakukan 1. Lakukan
pengkajian
cairan
dan
mengawasi
keefektifan
terapi
nyeri 1. Membantu
membedakan
tindakan
secara
b/d
keperawatan selama
keluhan,
nekrosis
frekuensi,
jaringan
nyeri
pasien
perbaikan
pada
berkurang
atau
serviks
terkontrol,
dengan
akibat
kriteria hasil :
a. Skala
nyeri
berkurang
kanker
serviks
10)
b. Tanda-tanda vital dalam
batas normal
Nadi normal ( 60 100 x / menit)
Pernapasan normal (
komprehensif
kebutuhan
kronis
penyakit
27.
28. Setelah
menentukan
resusitasi
laboratorium
25.
manifestasi
lokasi
[catat
penyebab
nyeri,
memberikan
durasi,
dan
yang dilakukan
2. Pantau tanda - tanda vital
32.
keterampilan
penggunaan
manajemen
dan
informasi
kemajuan
atau
penyakit,
keefektifan intervensi.
2. Peningkatan nyeri akan
mempengaruhi
33.
3. Dorong
tentang
nyeri
perubahan
secara
aktif
16 - 24 x / menit)
4. Berikan posisi yang nyaman
Tekanan
darah
sesuai kebutuhan pasien
35.
normal ( 100 - 140
36.
mmHg / 60 - 90
mmHg)
Suhu
normal
o
37.
( 5. Dorong
36,5 C - 37,5 C)
c. Ekspresi wajah pasien
tidak meringis
d. Pasien tampak
tenang
(tidak gelisah)
e. Pasien dapat melakukan
teknik
distraksi
sesuai
relaksasi
dan
dengan
tepat
indikasi
mengontrol nyeri
29.
30.
31.
untuk
pengungkapan
perasaan pasien
relaksasi,
dan
membantu
38.
39.
6. Kolaborasi
pemberian
tersering
dari
kanker,
nyeri
yang
41.