Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
Oriza Krisnata Wiwata
(141710101043)
(141710101025)
Ika Wahyuni
(141710101034)
Angga Setiawan
(141710101040)
(141710101019)
3 pengemulsi (emulsifier),
Asam laktat memiliki dua bentuk isomer optik yaitu L-asam laktat dan D-asam
laktat. L-asam laktat merupakan bentuk umum dalam metabolisme pada manusia,
hewan, dan mikroorganisme khususnya jamur (fungi). Sedangkan untuk bakteri
dapat memproduksi asam laktat dalam
(Mirdamadi et al. 2002; Tsai and Moon 1998; Xiaodong et al. 1997).
Asam Laktat
6 monoksida
Stabil dalam kondisi yang tidak umum baik dalam pemakaian ataupun
dalam penyimpanan.
Skema Kerja
Sterilisasi Substrat
Inokulum (Lactobacillus
derbucki)
Diammonium fosfat,
Malt Sprouts ,Kalsium
karbonat dan kalsium
hidroksida
Substrat (dekstrosa)
Filtrasi
Ca laktat
Evaporasi
Kalsium laktat 32%
gypsum
Evaporasi bertingkat
a. Proses Fermentasi
Penumbuhan Lactobacillus derbucki dibantu dengan substrat LTA
(Lablemco Tripton agar) yang telah disterilisasi didalam autoklaf dengan suhu
121C selama 15 menit yang kemudian dilakukan inkubasi pada incubator selama
15 hari pada suhu ruang. Tahap awal adalah tahap menghasilkan asam laktat yaitu
melalui proses fermentasi dekstrosa dan pemurnian asam laktat. Dektsrosa
difermentasi di dalam fermentor dengan bantuan bakteri Lactobacillus derbucki,
sebuah molekul glukosa akan diubah menjadi 2 buah molekul asam laktat.
Dimana dalam proses fermentasi ditambahkan media-media yang berfungsi
membantu proses kerja bakteri yang ada didalam fermentor. Penambahan
diammonium fosfat dan malt sprouts berfungsi sebagai nutrient untuk bakteri
sedangkan penambahan kalsium karbonat secara berkala berfungsi untuk
menetralkan pH fermentor agar pH nya tidak terlalu rendah dimana proses
fermentasi berlangsung pada pH 4-6 dengan suhu 40 C. Proses fermentasi
berlangsung selama 24-48 jam (Andreanne Harbec, 2010). Reaksi fermentasi
yang terjadi di dalam fermentor:
C6H12O6
bakteri
c. Proses Pemurnian
Kemudian larutan Ca-laktat dipekatkan di dalam evaporator untuk
menghasilkan kalsium laktat 32%. Untuk mendapatkan asam laktat, kalsium laktat
selanjutnya diasamkan dengan menambahkan larutan asam sulfat 0,01M di dalam
acidifier pada temperatur 70C sehingga menghasilkan asam laktat dan gypsum
(kalsium sulfat).
Reaksi dalam acidifier (pembentukan asam laktat dan gypsum) :
C3H5O3- Ca+O3- H5C3 + H2SO4
CaSO4 + 2C3H6O3
Gypsum dan asam laktat disaring sehingga asam laktat terpisah dari
gypsum (Andreanne Harbec, 2010). kemudian asam laktat dipekatkan lagi di
dalam evaporator 99% dengan menggunakan evaporator bertingkat.
DAFTAR PUSTAKA
Datta R et al. 1995. Technological and economic potential of poly (lactic acid) and
lactic acid derivatives. FEMS Microbiology Reviews 16: 221-231.
Harbec andreanne, 2010. Lactid Acid Production from Agribussnies Waste Satrch
Fermentation with Lactobacillus amylothilus and Its Cradle-To-Gate Life
Cycle Assesment As A Precursor To Poly-L-Lactide. Universite De
Montreal
Skory CD et al. 1998. Production of L acid by Rhizopus oryzae under oxygen
limiting condition. Biotechnology Letters 20: 191-194.
Tsai SP, Moon SH. 1998. An integratedbioconversion process for production of Llactic acid from starchy potatofeedstocks. Applied Biochemistry and
Biotechnology 70: 417-428 .
Xiadong W, Xuan G, Rakshit SK. 1997. Direct fermentative production of lactic
acid on cassava and other starch substrates. Biotechnology Letters 19: 841843.