Вы находитесь на странице: 1из 8

NITRIFIKASI DAN DENITRIFIKASI

Oleh:
DANIEL SIAHAAN
NIM 120407017
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

VI -

NITRIFIKASI DAN DENITRIFIKASI

PENDAHULUAN
Menurut Metcalf, et al (2003), nitrifikasi merupakan gambaran dari dua
langkah proses biologis dimana ammonia (NH4-N) dioksidasi menjadi NO2- N dan
nitrit dioksidasi menjadi nitrat (NO3- N). Mengapa proses nitrifikasi ini diperlukan
dalam mengolah air limbah yang mengandung unsur N .
Proses ini diperlukan karena :
1. Ammonia yang terkandung dalam air limbah akan mempengaruhi konsentrasi
Dissolve Oksigen (DO) dan bersifat racun terhadap ikan.
2. Nitrogen yang ada harus diremoval agar tidak terjadi Eutrophkasi pada
permukaan air.
Proses ini dilakukan untuk menjaga badan air yang diperuntukkan sebagai
air minum. Tingkatan Nitrat N sebagai air minum adalah 45 mg/l, sedangkan untuk
nitrat sebagai Nitrogen adalah 10 mg/l. Dan total konsentrasi organic dan konsentrasi
Ammonia Nitrogen dalam air limbah antara 25 mg/l 45 mg/l.
Denitrifikasi merupakan proses biologis yang mereduksi nitrat menjadi
nitrit oksida, nitrous oksida dan gas nitrogen. Pengolahan biologis dengan
denitrifikasi ini merupakan suatu kesatuan dari proses biologis untuk meremoval
nitrogen, yang mana proses ini biasa disebut sebagai proses Nitrifikasi dan
Denitrifikasi.
NITRIFIKASI
Nitrifikasi merupakan proses konversi nitrogen aminia menjadi nitrat.
Nitrifikasi menjadi salah satu proses yang penting untuk diperhatikan hal ini sebab :

Air limbah yang banyak mengandung N organik cenderung merangsang


pertumbuhan algae yang pada akhirnya akan menimbulkan eutrophikasi di
perairan.

VI -

Adanya nitrifikasi akan menyebabkan turunnya konsentrasi oksigen terlarut


(DO), hal ini disebabkan pada setiap tahap reaksi dalam nitrifikasi akan
mengkonsumsi DO.

NH4 juga merupakan atau bersifat toxic terhadap kehidupan air.

NH4 juga mengkonsumsi dosis chlorine yang berakibat naiknya kebutuhan


chlor untuk desinfectan di PDAM.

Total nitrogen biasanya disebut sebagai total Kjeldahl nitrogen (TKN). TKN
terdiri dari bahan organik (protein, asam nucleic, urea) dan anorganik (NH4)
(Hammer, Mark J, 2004).
Proses Nitrifikasi
Proses konversi nitrogen amonia menjadi nitrat melibatkan bakteri autrotof.
Bakteri autrotof adalah bakteri yang menggunakan sumber energi dari cahaya
matahari (photoautotrof) maupun hasil oksidasi bahan anorganik (chemoautotrof).
Sumber karbon berasal dari fiksasi dioksida genus Nitrosomonas dan Nitrobacter
adalah jenis yang paling memegang peranan penting dalam proses nitrifikasi.
Pada kebanyakan autotrof adalah bahwa tidak ada NAD dan NADP yang
ikut serta selama proses oksidasi sumber energi. Untuk memperoleh NADH 2 atau
NADPH2 yang diperlukan untuk fiksasi karbon dan biosintesa, organisme ini
menggunakan proses kebalikan transport elektron. Pada proses ini yang terjadi
adalah sebagaian ATP yang dihasilkan sel harus dipergunakan menjadi bentuk
NADH2.
Proses nitrifikasi yang dilaksanakan oleh organisme autotrof dan
berlangsung dalam dua tahap, yaitu :
1. Tahap nitritasi, yaitu tahap oksidasi ion ammonia (NH 4+) menjadi ion nitrit
(NO2-) dan dilaksanakan oleh bakteri Nitrosomonas dengan reaksi sebagai
berikut :
2NH4+ + 3O2 Nitrosomonas 2NO2- + 2H2O+4H+ Gram = -64.8 Kcal/mol
2. Tahap nitratasi, yaitu tahap oksidasi ion nitrit menjadi nitrat NO 3- dan
dilakukan oleh Nitrobacter dengan reaksi :
2NO2- + O2

Nitrobacter

2NO3-

Gram = -18.1 Kcal/mol

VI -

Total energi hasil reaksi Gram = -82.9 Kcal/mol.


1 mol NH4+ menghasilkan 2 mol H+, yang akan mengkonsumsi alkalinity.

Kinetika Pertumbuhan Mikroorganisme


Kinetika pertumbuhan bakteri autrotof dan penurunan substratnya dapat
dinyatakan dalam persamaan yang sama dengan yang digunakan pada bakteri
heterotrof.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinetika :
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinetika meliputi :

Konsentrasi amonia dan nitrit.


Efek ini akan berpengaruh terhadap fraksi bakteri nitrifikasi.

m S
Ks S

Ratio BOD5 / TKN,


Efek ini terhadap maximum spesific growth rate bakteri nitrifikasi.

Konsentrasi Oksigen terlarut,


Berpengaruh terhadap maximum spesific growth rate bakteri nitrifikasi
mn

mn DO
K O2 DO

Temperatur,
Penurunan temperatur akan menurunkan pertumbuhan bakteri,

mn mn e 0.098 (T -15)
Kn = 100.051T-1.158
T dalam derajat celcius

pH, pertumbuhan maksimum bakteri nitrifikasi terjadi pada pH 7.2 9


Sedangkan untuk proses kombinasi dengan penurunan karbon mengikuti
persamaan :

, mn [1 - 0.833 (7.2 - pH)]


VI -

Penerapan Nitrifikasi mengikuti Pengolahan Aerobik


Proses nitrifikasi dapat diterapkan pada sistem lumpur aktif CFSTR atau
plug flow dengan resir, dan bioflim (Tricking Filter dan Cakram Biologis).
Pada pengolahan dengan lumpur aktif dapat dilakukan secara terpisah
dalam tangki yang berbeda maupun dalam satu tangki dengan proses kombinasi.
Gambar 6.1 dan 6.2 berikut ini adalah beberapa jenis pengolahan
penurunan amonia dengan nitrifikasi dengan cara lumpur aktif.

penyisihan karbon nitrifikasi

Gambar 6.1 Single Stage Nitrifikasi


Penyisihan C

Nitrifikasi

Gambar 6.2 Two Stage Nitrifikasi


Dasar pemilihan antara sistem dengan satu tangki atau dua tangki aerasi
biasanya dengan memperhatikan perbandingan BOD5/TKN, untuk :

BOD5/TKN < 3 menggunakan sistem terpisah (two stage)

BOD5/TKN < 5, menggunakan satu tangki (single stage)

Tabel 4.1. menunjukkan hubungan antara fraksi organisme nitrifikasi dan


ratio BOD5/TKN. Fraksi f dihitung dengan rumus :
f

1
BOD5 YB
1
TKN Y N

VI -

Dengan :
YB, YN, masing-masing adalah koefisien yield untuk penyisihan BOD dan nitrogen.
YB = 0.55 Gram sel/Gram BOD
YN = 0.15 sel/Gram NH4 N
Sehingga YB / YN = 3.667
DENITRIFIKASI
Proses Denitrifikasi
Menurut Metcal, et al (1979), denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat
menjadi gas nitrogen (N2) secara biologis pada kondisi anoxic (tanpa oksigen).
Bakteri yang bertanggung jawab dalam proses denitrifikasi adalah jenis heterotrof
fakultatif. Nitrit dan nitrat sebagai akseptor elektron, sedangkan organik karbon
sebagai donor elektron. Dalam hal kandungan karbon dalam air buangan rendah,
biasanya ditambahkan methanol (CH3OH) sebagai sumber karbon, sedangkan
sumber energi diperoleh dari hasil reaksi anorganik.
Bakteri yang melakukan proses denitrifikasi meliputi Achromobacter,
aerobacter, alcaligenes, bacillus, brevibacterium, flavobacterium, micrococcus,
proteus, pseudomona dan spirillum.
Ada dua tahap konversi dalam proses denitrifikasi yaitu :

Tahap nitrat menjadi nitrit

Tahap nitrit menjadi gas nitrogen

Sehingga keseluruhan proses secara berurutan adalah :


NO3 NO2 NO N2O N2
Pengolahan Penurunan Nitrat dengan Proses Denitrifikasi
Pengolahan untuk menurunkan nitrat dengan proses denitrifikasi dapat
dilakukan bersama-sama dengan proses nitrifikasi. Biasanya setelah proses nitrifikasi
diikuti dengan denitrifikasi, namun ada juga yang menerapkan proses denitrifikasi

VI -

diawal pengolahan. Gambar di bawah ini menunjukkan alternatif pengolahan


nitrifikasi dan denitrifikasi secara terpisah.

metanol
Nitrifikasi

Nitrifikasi

Denitrifikasi

Denitrifikasi

Penyisihan BOD
Denitrifikasi

& Nitrifkasi

Gambar 6.3 Alternatif pengolahan nitrifikasi dan denitrifikasi secara terpisah.

Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Proses Nitrifikasi Dan Denitrifikasi

Konsentrasi nitrat, akan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan maksimum.

Konsentrasi karbon

Temperatur

pH.

VI -

DAFTAR PUSTAKA
Delwiche, C. C. and M. S. Finstein, 1965. Carbon and energy sources for the
nitrifying autotroph nitrobacter. Journal of Bacteriology, 90:120-107.
Kindaichi, T., Ito, T., Okabe, S., 2004. Ecophysiological interaction between
nitrifying bacteria and heterotrophic bacteria in autotrophic nitrifying
biofilms as determined by microautoradiography-fluorescence in situ
hybridization. Applied and Environmental Microbiology 70, 1641e1650.
Kumar , V.J. Rejish; Sukumaran, Vrinda; Achuthan , Cini ; Joseph, Valsamma;
Philip,Rosamma; Singh, I.S. Bright. 2013. Molecular characterization of the
nitrifying bacterial consortia employed for the activation of bioreactors used
in brackish and marine aquaculture systems. International Biodeterioration &
Biodegradation 78, 74e81
Lorrain M-, Tartakovsky B, Peisajovich-Gilkstein A, Guiot SR . 2004. Comparison
of different carbon sources for ground water denitrification. Environ Technol
25: 10411049. Lorrain M-, Tartakovsky B, Peisajovich-Gilkstein A, Guiot
SR (2004) Comparison of different carbon sources for ground water
denitrification. Environ Technol 25: 10411049.
Mark J Hammer. 2004. Water & Wastewater Technology. Upper Saddle River
New Jersey Colombus: Ohio
Metcalf & Eddy. 2003.

Wastewater Treatment and Reuse, Fourth Edition.

Mc-Graw Hill: Higher Education.


Metcalf & Eddy. 1979. Wastewater Engineering : Treatment Disposal Reuse,
Second Edition. Tata Mc-Graw Hill Publishing Company LTD: New Delhi.
Prosser, J.I., 1989. Autotrophic nitrification in bacteria. Advances in Microbial
Physiology 30, 125e181.

VI -

Вам также может понравиться