Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pendekatan ke empat melihat keluarga sebagai salah satu institusi dalam masyarakat,
sama seperti kesehatan, pendidikan, keagamaan, atau institusi ekonomi. Keluarga
merupakan unit primer atau dasar yang menjadi bagian dari sistem kemasyarakatan
yang lebih besar. Sebuah keluarga secara keseluruhan berinteraksi dengan institusi
lainnya untuk saling menerima, bertukar, maupun mengirim informasi melalui
pelayanan dan komunikasi.
Firedman Family
Assessment Model
(Friedman et al., 2003)
Konkret, panduan
global wawancara
pengkajian keluarga
yang terutama melihat
keluarga dalam
komunitas yang lebih
besar di mana mereka
berada.
- Developmental
- Structural-functional
- Family stress-coping
- Environmental
Sistem:
- Cybernetics
Communication
Change Theory
Kualitatif:
Nominal
Kualitatif:
Nominal
Rawat jalan;
Komunitas.
Rawat jalan;
Komunitas.
Family as client;
Family as component of
society.
Family as system.
Area yang
Konseptual.
Kelemahan
Mudah dilakukan,
Hasil data dapat
membandingkan satu
anggota keluarga
dengan anggota
lainnya,
Fokus pengkajian dan
pengukuran menyajikan
masalah.
Variabel yang sempit.
komprehensif untuk
mengkaji keluarga.
Dalam buku lain, Nurses and Families: A Guide to Family Assessment and
Intervension (Wright & Leahey, 2013) menjelaskan tentang aplikasi model CFAM dan CFIM,
di mana CFAM memiliki tiga kategori pengkajian, yaitu Structural, Developmental, dan
Functional. Setiap kategori memiliki sub-kategori yang dapat perawat pilih untuk menjadi
fokus pengkajian. Artinya perawat dituntut untuk cermat dalam menentukan apa saja yang
harus dikaji terhadap keluarga yang dihadapinya, dan tidak semua sub-kategori perlu dikaji.
Berikut diagram cabang dari CFAM:
Family Genogram
Suatu format yang menggambarkan pohon keluarga dengan mencantumkan
informasi mengenai anggota keluarga dan hubungannya, minimal tiga generasi
(McGoldrick, Gerson, & Petry, 2008). Data yang dibutuhkan untuk membuat
genogram keluarga di antaranya:
o Identifikasi siapa saja keluarga inti.
o Identifikasi siapa yang mempunyai masalah kesehatan.
o Identifikasi semua orang yang tinggal bersama keluarga inti.
o Tentukan bagaimana hubungan antaranggota dalam keluarga tersebut.
o Mengumpulkan data diri setiap anggota keluarga, meliputi: umur, jenis
kelamin, pengejaan nama yang tepat, masalah kesehatan, pekerjaan, tanggaltanggal hubungan (menikah, berpisah, bercerai, kembali tinggal serumah),
serta tanggal dan usia kematian (anggota keluarga terkait, bila ada).
o Dapatkan informasi yang sama dari semua anggota keluarga lintas generasi,
sebagai konsistensi data dan untuk mengungkap pola keadaan sehat-sakit
keluarga.
o Tambahkan informasi yang berkaitan dengan situasi, seperti lokasi geografis
dan pola interaksi.
Simbol-simbol yang bisa digunakan:
Laki-laki
Cerai
Perempuan
Cerai
Identifikasi-klien
Anak angkat
Meninggal
Menikah
Aborsi
Pisah
Kembar
Family Ecomap
Family Ecomap menyediakan informasi mengenai sistem di luar keluarga inti yaitu,
sumber dukungan sosial atau stresor bagi keluarga (Olsen et al., 2004).
___________________________________________________________________________
Berdasarkan uraian di atas, yang termasuk dalam poin pengkajian keluarga, adalah:
2.
3.
4.
Kriteria
Sifat masalah:
Skala : Tidak/kurang sehat/aktual
Ancaman kesejatan/resiko
Keadaan sejahtera/potensia
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala: Mudah
Sebagian
Tidak dapat
Potensial masalah untuk dicegah
Skala: Tinggi
Cukup
Rendah
Menonjol masalah
Skala: Masalah berat, harus segera ditangani
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani
Skor
Bobot
1
3
2
1
2
2
1
0
1
3
2
1
1
2
1
Skoring:
1) Tentukan skor untuk setiap kriteria
2) Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot :
Skore
X
Bobot
Angka tertinggi
3) Jumlahkan skor untuk semua kriteria
Implementasi/Intervensi
Perawat keluarga hendaknya mengkaji seberapa aktif tingkat keterlibatan keluarga
dalam proses pengambilan keputusan. Perawat secara sadar memengaruhi tingkat stres
keluarga dengan mengontrol seberapa banyak (dan seberapa cepat) mereka saling melibatkan
diri dalam merawat anggota keluarganya (Corlett & Twycross, 2006). Perawat juga mengatur
seberapa banyak informasi yang mereka bagi dengan keluarganya, seberapa sering mereka
melibatkan keluarga dalam rutinitas sehari-hari, waktu kunjungan, bahkan diskusi
antaranggota keluarga.
Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal di bawah ini:
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan.
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat.
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan
menjadi sehat.
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk
melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai.
Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan
ke keluarga. Untuk itu dapat dilksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan
keluarga. Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
S hal-hal yang dikemukakan keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan, misalnya: keluarga menyatakan nyeri dari penyakitnya berkurang.
O adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan, misalnya: BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
A adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan jangka
pendek yang terkait dengan diagnosis.
P adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada
tahapan evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah
evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif
adalah evaluasi akhir.
Tugas perawat pada fase terminal terdiri atas bekerja dengan keluarga
untuk menghadapi anggota keluarga yang sekarat (dying), melewati
proses berduka (grieving). Perawat bekerja sama dengan keluarga
untuk mengganti fokus dari mengelola penyakit menjadi comfort care
strategies dan bekerja dengan konsep letting-go (Rolland, 2005).
Setiap anggota keluarga akan memberi respon berbeda terhadap
kehilangan, dan keluarga akan selamanya berubah akibat kehilangan
tersebut. Kehilangan menuntut keluarga untuk menyesuaikan
diri/beradaptasi dan membangun identitas yang berbeda tanpa
keberadaan seseorang (anggota keluarga yang meninggal).
Family Functioning (Fungsi Keluarga)
Keluarga memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Ketika
terdapat anggota keluarga yang mengalami penyakit kronis, hal tersebut
memicu stres pada keluarga untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasien
(demands of the illness). Peran perawat ialah mendukung kekuatan keluarga
untuk beradaptasi dengan tantangan penyakit kronis, sesuai dengan model,
teori, dan kerangka pemikiran mengenai praktik keperawatan.
https://books.google.co.id/books?
hl=en&lr=&id=NYAQBAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR2&dq=textbook+of+nursing+fa
mily+assessment&ots=v8h3PktIVN&sig=LusOxZAD560SXkKGDLDtil0aIQI&redir
_esc=y#v=onepage&q=textbook%20of%20nursing%20family
%20assessment&f=false