Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
IMPETIGO
KRUSTOSA
Oleh:
Renty Diana Rasio
Pembimbing:
dr. Wiwin Mulianingsih
Sp.KK
STATUS PASIEN
Nama
: An. M U
Umur
: 3 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan
: Agama
: Islam
Alamat
: Kepanjen
N0.RM
:039320
Tanggal periksa : 10 juni 2015
Anamnesa
Keluhan Utama :
Luka pada ketiak dan perut yang semakin melebar
Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang dengan orang tuanya dengan keluhan timbul
luka di ketiak dan di perut yang semakin melebar sejak 4
hari yang lalu dan terasa nyeri. Ibu pasien mengatakan telah
terdapat luka tanpa memperhatikan adanya bintil-bintil
sebelumnya. Awalnya luka sebesar biji jagung kemudian
melebar hingga sebesar koin, luka mengering membentuk
kerak berwarna kuning keemasan seperti madu.
Sebelumnya ibu pasien mengeluh anaknya menderita batuk
pilek kurang lebih 1 minggu yang lalu.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present :
Keadaan umum
Kesadaran
Status gizi
Nadi
Respirasi
Suhu
: Baik
: Compos mentis
: cukup
: 98 x/menit
:26 x/menit
:36,7 0C
Status Generalis :
Kepala
: normocephali
Mata
: Anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thoraks
: Dalam batas normal
Abdomen
: Dalam batas normal
Ekstremitas :Akral hangat, edema (-)
Status
Dermatologis
Regio
Effloresensi
(Honey Coloured)
RESUME
Dasar Diagnosa
Ichtima
Pemfigus
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
Higiene yang baik, mandi teratur dengan sabun
dan air, cuci tangan teratur, menjaga kuku jari
tetap pendek dan bersih
Jauhkan diri dari orang dengan impetigo
Jika terkena kontak dengan pasien segera
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Lakukan drainase pada bula dan pustule secara
aseptic untuk mencegah penyebaran local
Dapat dilakukan kompres dengan menggunakan
larutan NaCl 0,9%.
Medikamentosa
natrium fusidat salep
amoxicillin 250 mg 3x1
TINJAUAN PUSTAKA
IMPETIGO KRUSTOSA
DEFINISI
Etiologi
Patofisiolo
gi
Streptococcus B
hemolyticus
Staphylococcus aureus
Infeksi primer
Awalnya, kuman
menyebar dari hidung ke
kulit normal (kira-kira 11
hari), kemudian
berkembang menjadi lesi
pada kulit.
Trauma kulit
Infeksi skunder
Infeksi sekunder
terjadi bila telah
ada penyakit kulit
lain sebelumnya
(impetiginisasi)
GEJALA
KLINIK
Gambaran
Klinis
Pemeriksaan
Penunjang
-
Berdasarkan :
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Penunjang
Ichtima
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
Medikamentosa
1.
2.
3.
Topikal
Asam fusidat
Antibiotik topikal yang bekerja
menghambat sintesa asam nukleat dari
bakteri.
Mupirocin
Mupirocin ini bekerja dengan menghambat
sintesis RNA dan protein dari bakteri.
Ratapamulin
Berikatan dengan subunit 50S ribosom
pada protein L3 dekat dengan peptidil
transferase yang pada akhirnya akan
menghambat protein sintesis dari bakteri
Medikamentosa
Sistemik
1.Amoksicillin
Dosis: 250-500 mg / dosis 3 x sehari
Anak: 7,5-25 mg/Kg/dosis 3 x sehari
Mekanisme kerja dengan menghambat
pembentukan dinding bakteri
2.
Clindamycin
Dosis: 150-300 mg/dosis, 3-4 x sehari
Anak > 1 bulan 8-20 mg/Kg/hr, 3-4 x
sehari
Mekanisme kerja dengan menghambat
sintesis protein bakteri
PROGNOSIS