Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batu saluran kemih menurut tempatnya digolongkan menjadi batu
ginjal
dan
batu
kandung
kemih.
Batu
ginjal
sebagian
besar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Batu ginjal atau nefrolitiasis merupakan suatu keadaan terdapatnya batu (kalkuli) di
ginjal. Batu ginjal terbentuk pada tubuli ginjal kemudian berada di kaliks, infundibulum,
pelvis ginjal, dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal. Batu yang
mengisi pielum dan lebih dari dua kaliks ginjal memberikan gambaran menyerupai
tanduk rusa sehingga di sebut batu staghorn. Kelainan atau obstruksi pada sisitem
pelvikalises
ginjal
(penyempitan
infundibulum
dan
stenosis
ureteropelvik)
mempermudah timbulnya batu saluran kemih. Jika di sertai dengan infeksi sekunder
dapat menimbulkan pionefrosis, urosepsis, abses ginjal, abses ginjal, abses perinefrik,
ataupan pielonefritis. (Arif dan kumala, 2011).
Batu ginjal merupakan keadaan tidak normal didalam ginjal, dan
mengandung komponen kristal serta matriks organik. (Aru dkk, 2010)
2.2 Etiologi
Ada beberapa faktor yang memungkinkan terbentuknya batu pada saluran
kemih , yaitu sebagai berikut:
1. Hiperkalsiuria adalah kelainan metabolik yang paling umum.
2. Pelepasan ADH yang menurun dan peningkatan konsentrasi , kelarutan , dan PH
urine.
3. Lamanya kristal terbentuknya didalam urine , dipengaruhi mobilisasi rutin.
4. Gangguan reabsorpsi ginjal dan gangguan aliran urine.
3
2.4 Patway
Terlampir.
merusak unit fungsional (nefron) ginjal, sedangkan yang lain menyebabkan nyeri yang
luar biasa dan ketidaknyamanan.
Batu pada piala ginjal menyebabkan sakit yang dalam dan terus menerus di area
kostovestebral. Nyeri yang berasal dari area renal menyebar secara anterior pada
4
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
a) Aktivitas atau istirahat
Kaji tentang pekerjaan yang monoton, lingkungan pekerjaan apakah pasien
terpapar suhu tinggi, keterbatasan aktivitas, misalnya karena penyakit yang kronis
atau adanya cedera pada medula spinalis.
b) Sirkulasi
Kaji terjadinya peningkatan tekanan darah nadi, yang disebabkan nyeri, ansietas
atau gagal
ginjal. Daerah
BAK.
Keinginan atau dorongan ingin berkemih terus, oliguria, hematuria, piuri atau
perubahan pola berkemih.
Tanda : peningkatan TD/nadi (nyeri, ansietas, gagal ginjal) kulit hangat dan
kemerahan, pucat.
c) Makanan atau cairan
Kaji adanya mual, muntah, nyeri tekan abdomen, diet tinggi purin, kalsium
oksalat atau fosfat, atau ketidakcukupan pemasukan cairan, terjadi distensi
abdominal, penurunan bising usus.
Tanda : distensi abdominal; penurunan/tak adanya bising usus, muntah.
d) Nyeri atau kenyamanan
Kaji episode akut nyeri berat, nyeri kolik. Lokasi tergantung pada lokasi batu
misalnya pada panggul di regio sudut kostovertebral dapat menyebar ke
punggung, abdomen, dan turun ke lipat paha, genetalia, nyeri dangkal konstan
menunjukkan kalkulus ada pelvis atau kulkulus ginjal.
Tanda : nyeri yang khas adalah nyeri akut tidak hilang dengan posisi atau
tindakan lain, nyeri tekan pada area ginjal pada palpasi.
e) Keamanan
Kaji terhadap penggunaan alkohol perlindungan saat demam atau menggigil.
f) Riwayat penyakit
Kaji adanya riwayat batu saluran kemih pada keluarga, penyakit ginjal,
hipertensi, gout, ISK kronis, riwayat penyakit, usus halus, bedah abdomen
6
Diagnosa Keperawatan
Kelebihan Volume Cairan
Definisi : peningkatan retensi
cairan isotonik
Batasan Karakteristik:
- Gangguan elektrolit
- Ansietas
- Perubahan tekanan darah
- Penurunan hemoglobin
- Edema
Faktor yang berhubungan:
Gangguan
mekanisme
regulasi
Kelebihan asupan cairan
Kelebihan asupan natrium
Intervensi
NIC
base
balance
Fluid balance
Hydration
Fluid Management
-
Kriteria hasil :
. terbebas dari edema, efusi
.
terbebas
dari
Pertahankan catatan
kelelahan,
yang akurat
Monitor hasil Hb
cairan
retensi cairan
Monitor vital sign
Batasi
masukan
cairan
pada
keadaan
hiponatermi
dilusi
130 mEq/l
Kolaborasi
dokter
muncul
memburuk
Fluid Monitoring
-
Tentukan
jumlah
riwayat
dan
tipe
eliminasi
Tentukan
kemungkinan
faktor resiko dari
ketidakseimbangan
cairan
Catat secara akurat
2.
Nyeri Akut
Definisi: pengalaman sensori dan
NOC
Tingkat
kenyamanan
terhadap
kemudahan
Batasan Karakteristik:
Respon autonomik
NIC
Pain management
- Lakukan pengkajian
nyeri
komprehensif
secara
Perilaku ekspresif
Mengomunikasikan
deskriptor nyeri
terhadap
-
tindakan
individu.
Menunjukkan
tingkat
rasa nyeri
Kriteria hasil:
. durasi kurang dari 6 bulan
. respon autonomik, seperti pucat
. mengenali faktor penyebab dan
menggunakan
termasuk
lokasi,
karakteristik,
durasi,
faktor presipitasi
Kurangi
faktor
presipitasi nyeri
Gunakan
teknik
tindakan untuk
komunikasi terapeutik
untuk
mengetahui
pengalaman
nyeri
pasien
Tingkatkan istirahat
Monitor penerimaan
pasien
tentang
manajemen nyeri
Analgesic administration
-
Tentukan
lokasi,
karakteristik,
kualitas, dan derajat
nyeri
-
sebelum
pemberian obat
Cek intruksi dokter
tentang jenis obat,
dosis, frekuensi
Cek riwayat alergi
Tentukan analgesik
pilihan,
rute
pemberian,
dan
dosis optimal
Berikan analgesik
tepat
waktu
hebat
Monitor vital sign
sebelum
dan
sesudah pemberian
analgesik
kali
kolaboratif
9
Edukasi
pertama
pasien Konsultasikan
menerapkan tentang
penyebab dengan
Kaji
penyedia kepatuhan
tingkat
terhadap
hidup mereka
pembatasan primer
dan
efek antiemboli
Observasi
dan Sertakan
diperlukan
pemberian
Edukasi
pasien Informasikan kepada
memanfaatkan
teknologi
kolaboratif
dalam Bantu
pasien
tentang
nyeri
efek seperti
samping,
relaksasi,
kemungkinan
kompres
interaksi
distraksi, koping
yang
atau disarankan
hangat/
obat, dingin
kewaspadaan khusus
saat
mengonsumsi
obat
tersebut
(misalnya,
pembatasan
aktivitasfisik,
pembatasan diet)
3.8 Penatalaksanaan
a. Peningkatan asupan cairan meningkatkan aliran urine dan membantu mendorong batu.
Asupan cairan dalam jumlah besar pada orang-orang yang rentan mengalami batu
ginjal dapat mencegah pembentukan batu.
b. Modifikasi makanan dapat mengurangi kadar bahan pembentuk batu, bila kandungann
batu teridentifikasi. Mengubah pH urine sedemikian untuk meningkatkan pemecahan
batu.
10
c. Litotripsi (terapi gelombang kejut) ekstrakorporeal (diluar tubuh) atau terapi laser
dapat digunakan untuk memecahkan batu besar atau untuk menempatkan selang
disekitar batu untuk mengatasi obstruksi. (Corwin, 2009)
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Batu ginjal atau nefrolitiasis merupakan suatu keadaan terdapatnya batu (kalkuli) di
ginjal. Batu ginjal terbentuk pada tubuli ginjal kemudian berada di kaliks, infundibulum,
pelvis ginjal, dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal. Ada beberapa
faktor yang memungkinkan terbentuknya batu pada saluran kemih , yaitu sebagai
berikut:
1) Hiperkalsiuria adalah kelainan metabolik yang paling umum.
2) Pelepasan ADH yang menurun dan peningkatan konsentrasi , kelarutan , dan
3)
4)
5)
6)
7)
4.2 Saran
PH urine.
Lamanya kristal terbentuknya didalam urine , dipengaruhi mobilisasi rutin.
Gangguan reabsorpsi ginjal dan gangguan aliran urine.
Infeksi saluran kemih.
Kurangnya asupan air dan diet yang tinggi mengandung zat penghasil batu.
Idiopatik
Dengan adanya makalah sederhana ini, penulis mengharapkan agar para pembaca
dapat memahami konsep asuhan keperawatan batu ginjal. Saran dari penulis agar para
pembaca dapat menguasai konsep singkat dalam makalah ini dengan baik, kemudian
pembaca dapat mengetahui cara penatalaksanaan intervensi dari penyakit Batu Ginjal
dan mengetahui cara mengobatinya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Aru W, Sudoyo, dkk.2010.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi V Jilid II.
Corwin, E.J.2009.Buku Saku Patofisiologi.Edisi 3.Jakarta:EGC
Haryono, Rudy.2012.Keperawatan Medikal Bedah : Sistem Perkemihan.Yogyakarta: Rapha
Publishing
Mary, Baradero.2008.Klien Gangguan Ginjal.Jakarta: EGC
Muttaqin, Arif.,dan Kumala Sari.2011.Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Perkemihan.Jakarta: Salemba Medika
12