Вы находитесь на странице: 1из 9

BAHAN AJAR

Makromolekul didefinisikan sebagai molekul yang sangat besar, yang terbentuk dari ratusan
bahkan ribuan atom. Sebagian makromolekul mempunyai struktur yang teratur dan karakteristik,
tersusun dari unit-unit terkecil yang berulang. Makromolekul ini dinamakan polimer dengan
unit-unit terkecilnya dinamakan monomer. Sementara itu, Polimerisasi adalah proses
penggabungan beberapa molekul sederhana (monomer) menjadi molekul besar (makromolekul
atau polimer). Polimer berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi polimer sintetis dan polimer
alam.
A. POLIMER SINTETIS
Tahukah kamu polimer sintetis? Polimer sintetis merupakan hasil sintesis senyawasenyawa organik di mana molekul-molekul yang berupa monomer bergabung membentuk rantai
panjang melalui ikatan kovalen. Polimer diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok antara lain
berdasarkan jenis monomernya, sifat termal, dan reaksi pembentukannya.
a. Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya.
1. Homopolimer
Homopolimer yaitu polimer yang terdiri dari monomer-monomer sejenis.
Contoh:
Polietilena dengan 1 jenis monomer, yaitu etena.
PVC dengan 1 jenis monomer, yaitu vinil klorida.
Struktur Polietilena

Polietilena
2. Kopolimer
Kopolimer yaitu polimer yang terdiri dari 2 jenis monomer atau lebih.
Contoh:
1

PET dengan monomer stirena dan butadiena.


SBR dengan monomer stirena dan butadiena.
ABS dengan monomer akrilonitril, butadiena, dan stirena.

SBR
b. Polimer berdasarkan sifat termalnya
Berdasarkan sifat termalnya, polimer dibedakan menjadi dua, yaitu termoplas dan
termoset. Bagaimana sifat termoplas dan termoset itu? Coba kamu perhatikan plastik. Plastik
adalah salah satu bentuk polimer yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
plastik memiliki sifat-sifat khusus, antara lain lebih mudah larut pada pelarut yang sesuai, pada
suhu tinggi akan lunak tetapi akan mengeras kembali jika didinginkan dan struktur molekulnya
linier atau bercabang tanpa ikatan silang antarrantai. Proses melunak dan mengeras ini dapat
terjadi berulang kali. Sifat ini dijelaskan sebagai sifat termoplas.
Bahan-bahan yang bersifat termoplastik mudah untuk diolah kembali karena setiap kali
dipanaskan, bahan-bahan tersebut dapat dituangkan ke dalam cetakan yang berbeda untuk
membuat produk plastik yang baru. Contoh jenis polimer ini adalah polietilen (PE) dan
polivinilklorida (PVC).
Adapun beberapa plastik lainnya mempunyai sifat tidak dapat larut dalam pelarut apapun,
tidak meleleh jika dipanaskan, lebih tahan terhadap asam dan basa, jika dipanaskan akan rusak
dan tidak dapat kembali seperti semula, dan struktur molekulnya mempunyai ikatan silang
antarrantai. Polimer seperti ini disusun secara permanen dalam bentuk pertama kali mereka
dicetak, polimer demikian disebut polimer termosetting.
Plastik-plastik termosetting biasanya bersifat keras karena mereka mempunyai ikatanikatan silang. Plastik termoset menjadi lebih keras ketika dipanaskan karena panas itu
menyebabkan ikatan-ikatan silang lebih mudah terbentuk. Bakelit, polimelanin formaldehid dan
poliurea formaldehid adalah contoh polimer ini. Sekalipun polimer-polimer termosetting lebih
sulit untuk dipakai ulang daripada termoplastik, namun polimer tersebut lebih tahan lama.
Polimer ini banyak digunakan untuk membuat alat-alat rumah tangga yang tahan panas seperti
2

cangkir dan gelas. Perbedaan sifat-sifat polimer termoplas dan termoset disimpulkan pada Tabel
1.
Table 1 Perbedaan Sifat Plastik Termoplas dan Plastik Termoset

Polimer Termoplas
- Mudah direnggangkan
- Fleksibel
- Melunak jika dipanaskan
- Titik leleh rendah
- Dapat dibentuk ulang

Polimer Termoset
- Keras dan rigid
- Tidak fleksibel
- Mengeras jika dipanaskan
- Tidak meleleh jika dipanaskan
- Tidak dapat dibentuk ulang

c. Polimer Berdasarkan Reaksi Pembentukannya


1. Polimer adisi
Polimer yang terbentuk melalui reaksi adisi disebut sebagai polimer adisi. Produk
yang dihasilkan dari polimerisasi adisi hanya polimer saja tanpa hasil samping.
Polimerisasi ini dapat berlangsung dengan bantuan katalisator (misalnya peroksida),
sehingga ikatan rangkapnya terbuka dan monomer-monomer dapat saling berkaitan.
monomer + monomer + monomer + polimer
Contoh:
Pembentukan polietilena (polietena)
Polietilena dibentuk oleh monomer-monomer etena. Pembentukan polimer ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Etena

Ikatan rangkap terbuka

nH2C CH2

n(......H2C CH2.....)

Poli(etena)
H2C CH2

2. Polimer Kondensasi
Polimer yang terbentuk melalui reaksi kondensasi disebut polimer kondensasi.
Pada polimerisasi kondensasi monomer-monomer saling berkaitan dengan melepas
molekul kecil, seperti H2O, HCl, dan CH3OH (metanol). Polimerisasi kondensasi terjadi
pada monomer yang mempunyai gugus fungsi pada kedua ujung rantainya.
Penggabungan terjadi antara gugus-gugus reaktif dari monomer-monomer.
monomer + monomer + monomer + polimer + molekul kecil
Contoh:
Pembentukan dakron

Dakron adalah suatu serat polyester. Monomernya ada dua jenis, yaitu metiltereftalat
(suatu diester) dan etilena glikol.

dimetiltereftalat

Dakron

Etilenglikol

Metanol

Tata Nama Polimer


Jumlah yang sangat besar dari struktur polimer menuntut adanya sistem tata nama yang
masuk akal. Berikut ini adalah aturan pemberian nama polimer vinil yang didasarkan atas nama
monomer (nama sumber atau umum), taktisitas dan isomer :

Nama monomer satu kata :


Ditandai dengan melekatkan awalan poli pada nama monomer
Contoh :

Polistirena

CH2 CH

polietilena

CH2CH2

Politetrafluoroetilena
(teflon, merk dari du Pont)

CF2CF2

Nama monomer lebih dari satu kata atau didahului sebuah huruf atau angka
Nama monomer diletakkan dalam kurung diawali poli

Contoh :
Poli(asam akrilat)

CH2CH
4
CO2H

CH3
Poli(-metil stirena)

Poli(1-pentena)

CH2C

CH2CH
CH2CH2CH3

Untuk taktisitas polimer


-

diawali huruf i untuk isotaktik atau s (sindiotaktik) sebelum poli


Contoh : i-polistirena (polimer polistirena dengan taktisitas isotaktik)

Untuk isomer struktural dan geometrik


-

Ditunjukkan dengan menggunakan awalan cis atau trans dan 1,2- atau 1,4- sebelum
poli
Contoh : trans-1,4-poli(1,3-butadiena)

IUPAC merekomendasikan nama polimer diturunkan dari struktur unit dasar, atau unit
ulang konstitusi (CRU singkatan dari constitutional repeating unit) melalui tahapan sebagai
berikut:
1. Pengidentifikasian unit struktural terkecil (CRU)
2. Sub unit CRU ditetapkan prioritasnya berdasarkan titik pengikatan dan ditulis
prioritasnya menurun dari kiri ke kanan (lihat penulisan nama polistirena)

CH

CH2

3. Substituen-substituen diberi nomor dari kiri ke kanan


4. Nama CRU diletakkan dalam kurung biasa (atau kurung siku dan kurung biasa kalau
perlu), dan diawali dengan poli
Table 2 Contoh pemberian beberapa nama polimer menurut sumber monomernya dan IUPAC

Nama Sumber
Polietilena

Nama IUPAC
Poli(metilena)

Politetrafluoroetilena

Poli(difluorometilena)

Polistirena

Poli(1-feniletilena)

Poli(asam akrilat)

Poli(1-karboksilatoetilena)

Poli(-metilstirena)

Poli(1-metil-1-feniletilena)

Poli[1-(1-propil)etilena]
Poli(1-pentena)
Untuk tata nama polimer non vinil seperti polimer kondensasi umumnya lebih rumit
darpada polimer vinil. Polimer polimer ini biasanya dinamai sesuai dengan monomer mula-mula
atau gugus fungsional dari unit ulangan.
Contoh : nylon, umumnya disebut nylon-6,6 (66 atau 6/6), lebih deskriptif disebut
poli(heksametilen adipamida) yang menunjukkan poliamidasi heksametilendiamin (disebut juga
1,6-heksan diamin) dengan asam adipat. Lihat gambar berikut
n HO - C - (CH2)4 - C - OH + n H2N - (CH2)6 - NH2
asam adipat
heksametilediamin

C - (CH2)4 - C - NH - (CH2)6 - NH

nylon-6,6

Mengikuti rekomendasi IUPAC, kopolimer (polimer yang diturunkan dari lebih satu jenis
monomer) dinamai dengan cara menggabungkan istilah konektif yang ditulis miring antara
nama nama monomer yang dimasukkan dalam kurung atau antara dua atau lebih nama polimer.
Istilah konektif menandai jenis kopolimer sebagaimana enam kelas kopolimer yang ditunjukkan
dalam tabel 1.4 berikut
Tabel 1.4 Berbagai jenis kopolimer
Jenis kopolimer
Tak dikhususkan
Statistik
Random/acak
Alternating (bergantian)
Blok
Graft (cangkok/tempel)

Konektif
-co-stat-ran-alt-blok-graft-

Contoh
Poli[stirena-co-(metil metakrilat)]
Poli(stirena-stat-butadiena)
Poli[etilen-ran-(vinil asetat)]
Poli(stirena-alt-(maleat anhidrida)]
Polistirena-blok-polibutadiena
Polibutadiena-graft-polistirena

Kegunaan Polimer Sintetis dalam Kehidupan Sehari-hari


Polimer sintetis banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
1. Polietilentereftalat (PET)
PET merupakan serat sintetis poliester (dacron) yang transparan dengan daya tahan kuat,
tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Penggunaannya sekitar 72%
sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan poliester yang
dapat dicampur dengan polimer alam, seperti sutera dan katun untuk menghasilkan bahan
pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah perawatannya. Dalam penggunaannya dibidang
tekstil, PET biasanya disebut dengan poliester saja. Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol
plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET
(polyethylene terephthalate).
2. Polietilena (PE)
Saat ini banyak dikenal benda-benda yang berbahan baku polietilena. Polietilena
merupakan plastik yang paling sederhana dan juga paling murah. Plastik polietilena tidak berbau,
7

tidak berwarna, dan tidak beracun. Oleh karena itu, polietilena banyak digunakan untuk
pembungkus makanan, kantong plastik, jas hujan, ember, dan panci. Ada dua jenis plastik
polietilena, yaitu polietilena densitas tinggi (HDPE = high-density polyethylene), dan polietilena
densitas rendah (LDPE = low-density polyethylene). Umumnya, pada bagian bawah kemasan
botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high
density polyethylene) di bawah segitiga. Plastik jenis ini biasa dipakai untuk botol susu yang
berwarna putih susu, air minum, kursi lipat, dan lain-lain (Gambar 3). HDPE merupakan salah
satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia
antara kemasan plastik berbahaya HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
3. Polipropilena (PP)
Polipropilena hampir serupa dengan polietilena, apakah yang membedakannya?
Polipropilena lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik
terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Dengan menggunakan katalis
Ziegler-Natta polipropilena dapat diperoleh dari propena.

Polipropilena digunakan untuk

membuat karung, tali, dan botol.


4. Teflon
Teflon merupakan nama dagang dari politetrafluoroetilena (PTFE). Monomer
penyusunnya berupa tetrafluoroetena. Ikatan C-F sangat kuat dan tahan terhadap panas, maka
teflon bersifat kuat, tidak reaktif, dan tidak dapat terbakar. Teflon banyak dipakai sebagai
penutup gasket, pelapis tangki di pabrik kimia, pengedap, pelor roda yang tak perlu dilumasi,
perekat, dan pelapis panci anti lengket.
5. Polivinil klorida (PVC)
Polivinilklorida (PVC) merupakan plastik kedua yang terbanyak diproduksi setelah
polietilena. Monomernya adalah vinilklorida (ClCH=CH2) dan merupakan polimer adisi. Sifat
polimer ini karena mengandung gugus klor, bahan ini tahan terhadap oksidasi oleh udara, tahan
lama, tetapi mudah rusak pada suhu yang rendah. PVC digunakan untuk membuat pipa, isolasi
kabel, piringan hitam, pelapis lantai, dan selang.
6. Polistirena (PS)
Polistirena dibuat dari stirena (C6H5-CH=CH2) yang mempunyai sifat padat dan keras.
Polimer ini digunakan untuk membuat kursi plastik dan styrofoam (untuk gelas minuman ringan,

isolasi, bahan untuk pengepakan, dan kemasan makanan). Pada plastik, tertera logo daur ulang
dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS PS (polystyrene).
7. LDPE ( Low De nsity Polyethylene )
Pada LDPE, tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulis an LDPE
LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (termoplastik/dibuat dari minyak
bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.
8. Akrilat
Asam akrilat merupakan nama lain untuk asam 2-propenoat.

Polimetilmetakrilat

(PMMA) yang dikenal dengan nama dagang flexiglass, adalah plastik bening keras, tetapi
ringan sehingga banyak digunakan sebagai kaca jendela pesawat terbang dan lampu belakang
mobil. Plastik ini terbuat dari reaksi adisi turunan asam akrilat, yaitu ester metilmetakrilat. Serat
akrilat seperti orlon yang hampir

menyerupai wol terbuat dari turunan asam akrilat yaitu

akrilonitril. Orlon banyak dipakai untuk baju wol, kaos kaki, dan karpet.
B. POLIMER ALAM
Polimer alam terjadi secara alamiah. Contohnya amilum, selulosa, karet, wol, karbohidrat dan
protein. Mari kita pelajari beberapa polimer alam berikut ini.

Вам также может понравиться