Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Percepatan Pertumbuhan
Tahun 2009 membawa tantangan yang tidak kecil bagi perekonomian dunia termasuk
perekonomian Nasional yang mencatat tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto yang
lebih rendah daripada pertumbuhan PDB tahun sebelumnya. Namun bagi beberapa sektor
industri, termasuk sektor industri konstruksi dan infrastruktur, tahun 2009 juga menawarkan
peluang pertumbuhan yang tidak kecil pula.
Selaku pelaku usaha terkemuka di bidang jasa konstruksi, rekayasa serta investasi
infrastruktur, ADHI berhasil memanfaatkan peluang usaha di tahun 2009 tersebut untuk
membangun landasan kokoh yang diperlukan guna menopang percepatan pertumbuhan
Perseroan di tahun 2010 dan tahun-tahun mendatang.
Ikhtisar keuangan
2009
2008
2007
2006
2005
Pendapatan Usaha
7.714.614
6.639.942
4.973.867
4.328.860
3.027.081
Beban Kontrak
7.059.135
6.095.669
4.516.924
3.926.033
2.716.777
655.479
544.273
456.943
402.827
310.304
96.401
28.248
38.513
34.160
39.932
751.880
572.521
495.456
436.987
350.236
536.819
367.908
291.094
251.700
173.885
429.983
258.715
309.492
287.544
225.722
Beban Bunga
107.846
106.289
135.061
141.388
94.207
165.530
81.482
111.601
95.581
77.919
94.20
46,04
61,96
53,06
43,26
852.098
689.926
684.113
419.420
534.872
61.545
61.948
73.460
51.260
24.052
Jumlah Aset
5.629.454
5.125.369
4.333.167
2.869.948
2.413.950
Jumlah Kewajiban
4.888.581
4.525.469
3.787.812
2.425.550
2.039.031
Jumlah Ekuitas
731.200
584.279
531.235
440.661
370.850
Hutang Berbunga
852.536
715.563
1.008.516
931.347
758.395
9.673
15.620
14.121
3.737
4.069
1.757.225
1.769.847
1.801.320
1.801.320
1.801.320
11,51
15,04
12,98
10,61
25,96
(150.792)
(3.306)
605.832
(155.990)
53.664
9.072
51.448
33.966
9.377
35.315
738.541
477.859
2.449.795
1.441.056
1.332.977
1.284.175
828.518
2.688.134
2.260.460
1.899.873
5,57
3,90
6,22
6,64
7,46
27,08
19,31
32,27
27,88
27,31
5.94
1,59
2,58
3,33
3,23
119,58
117,41
120,93
119,49
134,18
116,59
122,47
189,84
211,35
204,50
3,99
2,43
2,29
2,03
2,40
4,46
5,9
22
15,1
16,7
EV / EBITDA (x)
2,99
3,20
8,69
7,86
8,42
16,18
33,50
14,90
43,00
9,50
45,91
26,39
15,65
44,75
20,36
EBITDA (%)
66,20
(16,05)
7,63
27,39
26,56
103,15
(26,99)
16,76
22,67
10,55
9,84
18,28
50,98
18,89
32,32
Ekuitas (%)
25,15
9,99
20,55
18,82
12,22
9.400
10.950
9.419
9.038
9.855
8.000
7.714
7.059
7.000
Pendapatan Usaha
Beban Kontrak
6.000
5.000
Laba Kotor
4.000
3.000
Laba Bersih
2.000
1.000
655
165
0
2005
2006
2007
2008
2009
1500
350
1200
280
08
Rupiah
900
09
210
600
140
300
70
Juta Saham
Harga
Des
Nov
Okt
Sep
Agu
Jul
Jun
Mei
Apr
Mar
Feb
Jan
Des
Nov
Okt
Sep
Agu
Jul
Jun
Mei
Apr
Mar
Jan
Feb
Volume
Harga Saham dan Volume Perdagangan per Kuartal 2009 dan 2008
Kuartal
2008
2009
Q4
Q3
490
Tertinggi (Rp)
Q2
490
Q4
Q1
475
Q3
315
290
610
Q2
Q1
730
1.390
Terendah (Rp)
390
405
285
250
150
265
580
710
Penutupan (Rp)
410
460
425
275
270
340
600
780
572
432
783
335
335
221
443
163
Nama Obligasi
Nilai Emisi
(Juta Rp)
Tingkat Bunga/
Nisbah (%)
Tanggal
Jatuh Tempo
Peringkat
Obligasi
2007
Obligasi IV ADHI
375.000
11,00 p.a
6 Juli 2012
id A-
2007
125.000
76,39*
6 Juli 2012
id A- (Sy)
* Nisbah
CAGR*
: 21%
111
95
81
77
2005
2006
2007
2008
2009
Laporan Direksi
Sasaran Mendatang
Pembangunan infrastruktur di Indonesia
dalam masa sekarang dan yang akan
datang akan terus meningkat. Terlebih
dorongan dari Pemerintah kepada pihak
swasta untuk ikut berpartisipasi dalam
program pembangunan infrastruktur
tsb. melalui skema Public Private
Partnership (PPP). Hal ini masih sejalan
dengan respon Definisi Bisnis Perseroan
yang mengembangkan bisnisnya
dari Konstruksi sebagai core business
dengan memasuki bisnis Engineering
Procurement Construction (EPC) dan
bisnis Investasi baik di bidang properti
maupun di bidang infrastruktur.
Seperti tahun sebelumnya, pada tahun
mendatang manajemen masih tetap
memfokuskan pada pencapaian laba
yang berkwalitas (Quality of Earning).
Upaya peningkatan efisiensi biaya
produksi maupun biaya usaha tetap
dilakukan a.l. dengan target waste
10
Inovasi untuk
Keberlanjutan
Perusahaan tidak dapat tumbuh dan
bersaing bila tidak ada inovasi. Hal
ini diyakini oleh manajemen sehingga
manajemen telah berkomitmen untuk
menggali inovasi dengan membentuk
bagian khusus yang menangani riset dan
pengembangan sekaligus menetapkan
tugas direktorat baru yang bernama
Direktur Pengembangan Usaha
Dalam pelaksanaan proyek jalan tol
Kanci-Pejagan, ADHI telah berhasil
menerapkan sistem perkerasan jalan
beton pracetak yang diberi gaya
pratekan. Sistem ini kami beri nama
Adhi Concrete Pavement System (ACPS).
Sistem ini juga telah kami daftar dan
patenkan di Departemen Hukum &
HAM, Direktorat Jenderal Hak atas
Kekayaan Intelektual. Kami berharap
sebagai competitive advantage
selain akan mendorong pertumbuhan
perusahaan, dengan ACPS ini akan
dapat memberikan sumbangsih bagi
perkembangan infrastruktur jalan di
Indonesia. Tentunya upaya ini tidak hanya
sampai di sini, ke depan diharapkan
inovasi-inovasi lain tetap bermunculan
dan menjadi peningkatan daya saing bagi
ADHI.
Peningkatan Standar
Tata Kelola Perusahaan
Tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance) terkait erat
dengan kelangsungan hidup perusahaan
dalam jangka panjang yang mempunyai
Perubahan Manajemen
Salah satu keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku
2008 adalah perubahan pengurus
Perseroan yang semula Direksi terdiri
dari lima orang diubah menjadi hanya
empat orang dan untuk sementara
sampai dengan RUPS berikutnya tidak
dilakukan penggantian Anggota Dewan
Komisaris yang telah meninggal dunia.
RUPS juga memberikan wewenang
kepada Direksi untuk melakukan
pembagian tugas diantara anggota
Direksi setelah berkonsultasi dengan
Dewan Komisaris.
Namun saat ditulisnya Laporan Tahunan
ini, telah dilaksanakan RUPS Luar Biasa
dengan hasil pengangkatan satu orang
anggota Direksi Bambang Pramusinto
dan satu orang Komisaris Independen
Amir Muin. Dengan demikian jumlah
Komisaris Independen telah memenuhi
persyaratan Bapepam maupun Bursa
menjadi dua orang atau 40% dari jumlah
keseluruhan anggota Dewan Komisaris.
Susunan anggota Direksi dapat dilihat
pada bagian Tata Kelola Perusahan
Laporan Tahunan ini.
Penghargaan untuk
Mendukung Reputasi
Seperti tahun-tahun sebelumnya,
sepanjang tahun 2009, Perseroan juga
memperoleh sejumlah penghargaan baik
yang bersifat mempertahankan prestasi
sebelumnya maupun yang berupa
penghargaan yang baru. Penghargaan
tsb. a.l. Best Disclosure & Trasparency
oleh Indonesian Institute for Corporate
Directorship (IICD) dan Majalah Business
Review, The Most Trusted Company
dalam penilaian Corporate Governance
Perception Index (CGPI) oleh The
Indonesian Institute for Corporate
Governance (IICG) dan Majalah SWA, The
Best in Building and Managing Corporate
Image dalam penghargaan Indonesias
Most Admired Company (IMAC)
oleh Frontier Consulting Group dan
BusinessWeek, Juara I Kategori BUMN
Non Keuangan Listed dalam Annual
Report Award, The Best User Interface
dalam penghargaan website terbaik oleh
Kantor Kementerian BUMN, dan dalam
Indonesia Quality Award (IQA).
Penghargaan-penghargaan tsb.
yang tetap diperoleh oleh Perseroan
dalam mempertahankan prestasinya
menunjukkan bahwa sampai saat ini
Perseroan tetap menjadi Perusahaan
yang memiliki reputasi yang tinggi
dan dipercaya. Semua ini tentunya
tidak terlepas dari dukungan dan kerja
sama seluruh pemangku kepentingan
seperti karyawan, manajemen,
pemegang saham, dan pemangku
kepentingan lainnya. Pada kesempatan
ini, disampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya. Semoga prestasi tsb.
dapat tetap dipertahankan maupun
ditingkatkan di masa yang akan datang
dengan ridha Tuhan Yang Maha Esa.
Bambang Triwibowo
Direktur Utama
11
12
ISO 14001:2004
OHSAS 18001:2007
ISO 9001:2008
Dikeluarkan oleh
United Register Standard Service pada
tanggal 28 Juli 2009 dan berlaku sampai
dengan 27 Juli 2012.
13
12 Januari
1 Mei
10 Juni
13 Mei
11 Juni
23 Januari
ADHI melanjutkan Pembelian Kembali
(Buyback) Saham ADHI tahap berikutnya,
yang berakhir 22 April 2009. Sehingga
total pembelian kembali saham ADHI
untuk kedua periode adalah sebanyak
44.094.500 saham atau senilai Rp9,7
miliar.
28 April
Terminal 3 (T3) Bandara Internasional
Soekarno-Hatta, Cengkareng secara
resmi dibuka untuk umum oleh Presiden
RI Susilo Bambang Yudhoyono. T3
menganut konsep terminal eco modern.
T3 dibangun di atas lahan seluas 30.000
meter persegi.
14
12 Agustus
25 November
2-3 Desember
23 November
25 November
3 Desember
1 Desember
ADHI mendaftarkan Hak Paten ke
Depkumham atas inovasi teknologi di
bidang pekerjaan jalan tol yang diberi
nama ACPS (Adhi Concrete Pavement
System).
15
16
17
Engineering, Procurement,
Construction (EPC)
Jasa rekayasa, pengadaan dan konstruksi atau yang
umumnya disebut jasa EPC (Engineering, Procurement and
Construction), merupakan suatu pengembangan yang wajar
dari jasa konstruksi semata yang di masa lalu merupakan
satu-satunya bidang usaha ADHI. Perkembangan Perseroan
dalam beberapa tahun terakhir ke bidang usaha
18
Keberhasilan di setiap
organisasi merupakan
keberhasilan membangun
keakraban dan keharmonisan
antar individu.
19
Infrastruktur
20
21
Profil Perusahaan
Langkah Besar Menuju
Tahun Emas
Kiprah ADHI dimulai sejak 11 Maret
1960 saat Menteri Pekerjaan Umum
menetapkan Architecten-Ingenicureen Annnemersbedrijf Associatie Selle
en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V.
(Associatie N.V.), salah satu perusahaan
milik Belanda yang dinasionalisasi,
menjadi PN Adhi Karya. Nasionalisasi ini
ditujukan untuk memacu pembangunan
infrastruktur di Indonesia.
Memantapkan
Bidang Usaha
Mencermati kondisi eksternal
termasuk kebutuhan dan
keinginan konsumen serta
perkembangan kemampuan
Perseroan dari waktu ke waktu,
maka setelah melalui kajian
yang panjang, Perseroan
menetapkan visi dan misi
barunya. Sejalan dengan itu
ADHI menambah bidang
usaha EPC yang merupakan
extended business dan bidang
investasi sebagai expanded
businessnya. Namun demikian,
jasa konstruksi tetap menjadi
core business ADHI. Dalam
mengembangkan bisnisnya,
ADHI selalu membatasi area
pengembangannya disesuaikan
dengan kemampuan sumber
daya yang dimiliki. Hal ini
dilakukan agar komitmen untuk
selalu memberikan kualitas
pelayanan terbaik dapat
dipertahankan.
Dalam kegiatan operasionalnya.
ADHI didukung oleh sembilan
divisi yang tersebar di seluruh
Indonesia dan Luar Negeri.
Dimana beberapa divisi
diarahkan sebagai divisi
Visi 2011
Menjadi juara sejati di bisnis jasa konstruksi dan mitra pilihan dalam bisnis jasa perekayasaan dan investasi infrastruktur di Indonesia dan beberapa
negara terpilih.
Misi 2007-2011
Membangun sebuah Great Infrastructure Enterprise dengan:
1. Menciptakan nilai yang berkesinambungan kepada pelanggan, karyawan, pemegang saham, dan berbagai pihak lain yang berkepentingan.
2. Memperkokoh kompetensi inti dalam jasa konstruksi, memperluas kapabilitas dalam jasa perekayasaan, serta mengembangkan kapabilitas
dalam jasa investasi secara selektif.
3. Berkecimpung aktif dalam program-program Public-Private-Partnership (PPP) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, menjalankan inisiatifinisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka pengembangan kemanusiaan.
Visi dan Misi tersebut disusun dengan pertimbangan bahwa pasar jasa konstruksi masih mempunyai prospek yang bagus sehingga ADHI bertekad
untuk menjadi juara sejati di bisnis jasa konstruksi. Bidang EPC ke depan akan semakin berkembang demikian pula dengan bidang Investasi.
Pemerintah telah menerbitkan beberapa peraturan perundangan yang mendukung kerja sama investasi (skema Public-Private-Partnership) di
bidang infrastruktur, sehingga tidak berlebihan jika ADHI menetapkan visinya menjadi mitra pilihan di bidang EPC dan Investasi. ADHI menyadari
bahwa untuk menjamin kelangsungan usaha tidak terlepas dari peran serta masyarakat, sehingga ADHI akan berperan aktif dalam program CSR.
22
Profil Perusahaan
bangunan, pembangkit
listrik, tata udara dan tata
suara, radio, telekomunikasi,
dan instrumentasi serta
pemipaan.
EPC, yang merupakan
extended business ADHI,
adalah perpanjangan bisnis jasa
konstruksi yang dipilih karena
bisnis ini masih sangat berkaitan
dengan core business Perseroan.
Kompetensi ADHI di bidang
jasa konstruksi merupakan
modal kekuatan yang positif
untuk memenangkan proyek
EPC. Mengingat kompetensi
dan sumber daya yang dimiliki
Perseron, ADHI membatasi
pekerjaan EPC yang diambil
hanya pada pembangunan
pembangkit listrik dan oil
& gas. Begitu juga dengan
wilayah operasinya, Divisi EPC
dibatasi hanya beroperasi di
wilayah Indonesia. Kebijakan
ini ditetapkan mengingat bisnis
merupakan bisnis baru bagi
Investment
EPC
Services
Prinsip-prinsip ADHI
Nilai-nilai Perusahaan
Dalam rangka menciptakan nilai (value creation), ADHI mengandalkan keunggulan yang berasal dari budaya yang dimiliki perusahaan. Oleh karena
itu, dilakukanlah perumusan kembali budaya perusahaan yang menggunakan kekuatan nama ADHI, dan sebagai hasilnya dirumuskanlah ADHI
Principles yang memiliki nilai:
Inspiring, maksudnya
memberikan inspirasi kepada
rekan sejawat, pelanggan, dan
pemegang saham (inspiring
to the people, customer and
shareholder).
23
Profil Perusahaan
Top Talents
Kekuatan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh kekuatan sumber daya manusia
di dalamnya. ADHI sebagai perusahaan jasa konstruksi sangat menjaga dan selalu
meningkatkan kekuatan kompetensi sumber daya manusia yang merupakan ujung penggerak
bisnis utama. Untuk menghasilkan sumber daya manusia handal, ADHI memulainya dengan
melakukan proses rekrutmen secara terstruktur. Dilanjutkan dengan program pelatihan dan
pengembangan karyawan yang tepat sasaran, sehingga akan berdampak pada peningkatan
motivasi dimana setiap karyawan akan memberikan kontribusi terbaik mereka untuk
perusahaan.
24
Profil Perusahaan
Program
Pengembangan SDM
Pelatihan
Program pelatihan dan pengembangan
karyawan yang dilakukan ADHI secara
berkesinambungan, akan melahirkan
19
1.183
18
1.162
214
212
435
426
2009
General Manager
2008
Manager
Officer
Staf
25
Profil Perusahaan
27
962
23
964
647
626
2009
2008
217
Pasca Sarjana
26
Sarjana
205
Diploma
SLTA
Profil Perusahaan
berikut :
Comunication Skill
General Humance Resources
Cost Control
Project Management
Trade Service
Risk Management
Bank Garansi
Treasury
Finance Management
Finon
Sertifikasi berbagai keahlian dan
ketrampilan.
757
137
792
133
592
551
2009
2008
367
Di bawah 29 tahun
Usia 30 - 39 tahun
342
Usia 40 - 49 tahun
Lebih 50 tahun
27
Profil Perusahaan
Struktur Organisasi
Direktur utama
Bambang Triwibowo
Sekretaris
Perusahaan
Kurnadi Gularso
audit internal
Budhi Hidayati
direktur
operasi i
Indradjaja Manopol
direktur
PENGEMBANGAN
USAHA
M. Fauzan
direktur
keuangan & SDm
Supardi
divisI
konstruksi i
Teuku Bagus MN
divisI
konstruksi II
Djoko Prabowo
DEPARTEMEN
RISET dan
PENGEMBANGAN
Ferry Febrianto
departemen
keuangan
Anis Anjayani
divisI
konstruksi v
Hadi Bagus Mudjaka
divisI
konstruksi III
Wijaya Iman Santosa
departemen
penunjang operasi
A. Tharmuzie Romlie
departemen
akuntansi
Adriyanto Karyo
Utomo
divisI
konstruksi vi
Imam Baehaki
divisI
konstruksi Iv
Ipuk Nimpuno
departemen
sistem
manajemen
DAN it
Triyoni
departemen sdm
Amrozi Hamidi
divisi
epc
A. Ali Fauzi
departemen
manajemen risiko
Shoful Ulum
divisI
konstruksi vii
Dono Purwoko
divisi
internasional
M. Aprindi
28
direktur
operasi iI
Bambang Pramusinto
anak
perusahaan
Profil Perusahaan
Jumlah Saham
Kepemilikan
Pemodal Nasional
Negara Republik Indonesia
918.680.000
52,28%
Perorangan Indonesia
283.301.500
16,12%
Reksa Dana
160.346.000
9,12%
Dana Pensiun
94.447.000
5,37%
Asuransi
31.255.000
1,78%
Perseroan Terbatas
18.076.312
1,03%
5.506.000
0,31%
Yayasan
Karyawan
Sub Total I
10.000
0,00%
1.511.621.812
86,02%
240.080.188
13,66%
Pemodal Asing
Badan Usaha Asing
Perorangan Asing
5.523.500
0,31%
245.603.688
13,98%
1.757.225.500
100,00%
Treasury Stock*
Total (saham diterbitkan)
44.094.500
1.801.320.000
Sub Total II
Keterangan:
*Program buy back
Jabatan
Jumlah Saham
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Direktur Utama
Direktur Keuangan & SDM
Direktur Operasi I
Direktur Operasi II & EPC
Kepemilikan
0
0
0
0
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0
1.999.500
4.236.000
1.750.000
7.985.500
0,00%
0,11%
0,24%
0,10%
0,45%
Komposisi Kepemilikan Saham yang Memiliki 5% Atau Lebih per 31 Desember 2009
Pemegang Saham
Negara Republik Indonesia
Fortis Bank (Nederland) N.V.
Sub Total
Pemegang Saham Lainnya (masing-masing di bawah 5%)
Total (saham beredar)
Treasury Stock*
Total (saham diterbitkan)
Jumlah Saham
Kepemilikan
918,680,000
100.000.000
1.018.680.000
738.545.500
1.757.225.500
44.094.500
1.801.320.000
52,28%
5,69%
57,97%
42,03%
100,00%
-
Keterangan:
*Program buy back
29
Profil Perusahaan
Deskripsi
Jumlah Saham
1.801.320.000
Buyback
Periode I : (13/10/2008 - 12/01/2009)
40.001.000
4.093.500
30
44.094.500
1.757.225.500
Kronologis
Penerbitan dan
Pencatatan
Obligasi
Obligasi IV ADHI Tahun
2007
Perseroan telah menerbitkan
Obligasi IV ADHI tahun 2007 sebesar
Rp375.000.000.000,- dengan bunga
tetap sebesar 11% per tahun. Jangka
waktu Obligasi IV ADHI ini adalah
Profil Perusahaan
Sukuk Mudharabah I
ADHI Tahun 2007
Bersamaan dengan penerbitan Obligasi IV
ADHI, Perseroan juga menerbitkan Sukuk
Mudharabah I ADHI tahun 2007 sebesar
Rp125.000.000.000,- dengan nisbah
pemegang Sukuk sebesar 76,39%,
Jangka waktu Sukuk ini adalah lima
tahun terhitung sejak 6 Juli 2007 sampai
dengan 6 Juli 2012 Rencana penggunaan
dana hasil Sukuk ini seutuhnya untuk
modal kerja.
Obligasi IV ADHI Tahun 2007 dan Sukuk
Mudharabah I ADHI Tahun 2007 telah
Nama Lembaga
Alamat
PT Ciptadana Sekuritas
Citra Graha 8th Floor, Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta 12950.
Akuntan Publik
Konsultan Hukum
Gani Jemat Plaza 8th Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 45-46, Jakarta Pusat.
Notaris
Wisma Danamon Aetna Life 9th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav 45-46, Jakarta Pusat.
PT Datindo Entrycom
Wisma Diners Club annex, Jl. Jend. Sudirman 34, Jakarta 10220.
LEMBAGA PENUNJANG OBLIGASI IV ADHI TAHUN 2007 DAN SUKUK MUDHARABAH I ADHI TAHUN 2007
Penjamin Pelaksana Emisi
PT Mandiri Sekuritas
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190.
Wali Amanat
Menara Bank Mega, 16th Floor, Jl. Kapten Tendean Kav. 12 -14A Jakarta 12970.
Akuntan Publik
Wisma Staco, 3rd Floor, Suite D, Jl. Casablanca Kav. 18, Jakarta 12870.
Konsultan Hukum
Rasuna Office Park IO-10, Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta 12960.
Notaris
PT PEFINDO
Setiabudi Atrium 8th Floor, suite 809-810 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920, Indonesia.
Komplek Perkantoran Royal Palace Blok C-18 Jl. DR. Soepomo, SH., No. 178 A, Jakarta 12780.
Notaris
PT Datindo Entrycom
Wisma Diners Club annex, Jl. Jend. Sudirman 34, Jakarta 10220.
31
Profil Perusahaan
struktur perseroan
beyond construction
PT Adhi Realty
Pengembang, serta
kegiatan yang
berhubungan dengan
Realti.
Jakarta, Indonesia
ADHI 97,93%
Beroperasi
Belum Beroperasi
32
PT Adhicon
Persada
Adhi MultiPower
Pte. Ltd.
PT Duri Indah
Raya
General Trading.
Singapore
ADHI 100,00%
PT Indonesia
Transit Central
PT Jakarta
Monorail
Investasi, transportasi,
dan infrastruktur.
Investasi, transportasi,
dan infrastruktur.
Jakarta, Indonesia
ADHI 24,57%
Jakarta, Indonesia
ADHI 7,65%
33
34
Tinjauan Umum
Dihadapkan pada berbagai tantangan
serta ketidakpastian yang mewarnai
dunia usaha dewasa ini, kemampuan
menghasilkan pendapatan yang
berkesinambungan (sustainable Income)
semakin menjadi tuntutan dan prioritas
setiap kegiatan Perseroan. Ke depan
diharapkan Perseroan akan lebih
selektif dalam memilih proyek, dengan
mengutamakan pada proyek di dalam
negeri yang sumber dananya jelas.
Tentunya keputusan pengambilan proyek
tersebut telah melalui kajian risiko dan
tetap berdasarkan atas prinsip-prinsip
tata kelola perusahaan yang baik.
Perseroan pun menyadari bahwa
persaingan di dunia bisnis semakin tinggi,
begitu pun pada usaha jasa konstruksi
yang menjadi core bussines Perseroan.
Bisnis ini juga mempunyai risiko dengan
berbagai kompleksitas usaha, untuk itu
Perseroan mencoba untuk melakukan
terobosan baru menciptakan unit bisnis
lain yang lebih memberikan imbal yang
cukup tinggi dan risiko yang rendah
dengan melakukan diversifikasi usaha
yaitu yaitu EPC dan Investasi. Walaupun
Tinjauan Keuangan
Produksi
Total Kontrak, termasuk Proyek Kerja
Sama, yang dikerjakan Perseroan
di tahun 2009 adalah sebesar
Rp14.760.070 juta, naik 9,12% dari
tahun 2008.
Dengan komposisi diantaranya
Rp8.133.318 juta (55,10%) merupakan
sisa kontrak tahun 2008 dan
Rp6.626.752 juta (44,90%) adalah murni
kontrak tahun ini.
Perolehan kontrak baru tahun 2009
dihasilkan diantaranya dari pekerjaan
Infrastruktur jalan dengan diperolehnya
Proyek SOR Gedebage Bandung
dengan nilai kontrak Rp451 miliar,
Taxiway Bandara Kuala Namu dengan
nilai kontrak Rp382 miliar, Jalan Tol
Semarang-Bawen dengan nilai kontrak
Rp374 miliar, Kuningan City dengan nilai
kontrak Rp252 miliar, pengadaan dan
pemasangan ME Bandara Kuala Namu
dengan nilai kontrak Rp180 miliar
Kontrak 2009
Persentase
Kontrak 2008
Persentase
5.850.864
39,64
7.447.593
55,06
EPC
Infrastruktur
TOTAL
891.504
6,04
3.237.899
23,94
8.017.632
54,32
2.840.968
21,00
14.760.000
100.00
13.526.460
100,00
Persentase
Persentase
Jasa Konstruksi
6.800.697
88,15
5.996.273
91,31
EPC
215.348
2,79
300.098
4,52
Investasi
698.569
9,06
343.571
5,37
7.714.614
100,00
6.639.942
100,00
TOTAL
35
Pendapatan Usaha
Profitabilitas
Rasio (%)
2009
2008
2,15
1,23
Return on Assets
5,94
1,59
Return on Equity
27,08
19,22
Beban Kontrak
Komponen beban kontrak terbesar
adalah untuk pembelian bahan Rp
2.745.829,85 juta (38,90%), sub
kontraktor Rp 1.997.215,63 juta
(28,29%), upah Rp1.331.919,71 juta
(18,87%), umum Rp558.366,13 juta
(7,91%), dan peralatan Rp425.803,51
juta (6,03%).
Peningkatan/
Penurunan Kapasitas
Produksi Tiap Segmen
Usaha
Total Aktiva
Aktiva Lancar
Aktiva Lancar Perseroan meningkat
11,85% menjadi Rp5.204.366 juta di
tahun 2009 hal ini disebabkan karena
6.0
7.9
6.2
38.9
10.9
18.9
2008
2009
30.5
28.3
Material
36
9.8
Sub Kontraktor
Peralatan
Biaya Umum
Upah
42.6
Total Kewajiban
Total Kewajiban Perseroan di 2009
sebesar Rp4.888.581 juta terdiri dari
Rp4.352.268 juta (89,03%) Kewajiban
Lancar dan Rp536.313 juta (10,97%)
Kewajiban Jangka Panjang. Total
Kewajiban Perseroan meningkat 8,02%
dari tahun 2008 Rp4.525.469 juta
menjadi Rp4.888.581 juta.
Kewajiban Lancar
Di tahun 2009, Kewajiban Lancar
Perseroan Meningkat 9,82% menjadi
Rp4.352.268 juta. Komposisi dari
Kewajiban Lancar Perseroan ini adalah
Hutang Usaha 65,48%, Hutang Bank dan
Non Bank 8,13%, Hutang Pajak 1,10%,
Pendapatan Diterima Dimuka 2,15%,
Uang Muka Kontrak 12,60%, Biaya
Masih Harus Dibayar 5,73%, Bagian
Kewajiban Jangka Panjang Yang Akan
Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun 3,21%,
dan Kewajiban Lancar Lain-Lain 1,60%.
Pos-pos yang mengalami peningkatan/
penurunan lebih dari 20% adalah Hutang
Usaha naik 20,98%, Hutang Bank dan
Non Bank naik 62,83%, Pendapatan
Diterima di muka naik 70,87%, Uang
Muka Kontrak turun 40,77%, Biaya
Masih Harus Dibayar naik 38,69% dan
37
38
Kewajiban Tidak
Lancar
Komposisi Kewajiban Tidak Lancar
Perseroan sebesar Rp536.313 juta
adalah Hutang Obligasi 93,00%,
Kewajiban Imbalan Kerja 4,25%, dan
Hutang Jangka Panjang Lainnya 2.75%.
Kewajiban Tidak Lancar Perseroan turun
4,64% dari tahun 2008 Rp562.418 juta
menjadi Rp536.313 juta di tahun 2009.
Ekuitas
Ekuitas Perseroan meningkat 25,15%
menjadi Rp731.200 juta dari tahun
2008 Rp584.279 juta, yang disebabkan
oleh meningkatnya Saldo Laba Tidak
Dicadangkan di tahun 2009 Rp162.178
juta dari Rp78.131 juta di tahun
2008 dan peningkatan di Saldo Laba
Dicadangkan di tahun 2009 Rp366.690
juta dari Rp306.189 juta di tahun 2008.
Pendapatan Usaha
Di tahun 2009 ADHI membukukan
Pendapatan Usaha sebesar Rp7.714.614
juta, hasil ini meningkat 16,18% dari
tahun 2008 Rp6.639.942 juta. Kontribusi
masing-masing segmen ditahun 2009
yaitu : 88,15% Jasa Konstruksi atau
mengalami kenaikan 13,42% dari tahun
2008 sebesar 91,31%, segmen EPC yang
mengalami penurunan sebesar 28,24%
dari tahun 2008 dari 4,52% menjadi
2,79% ditahun 2009. Berbeda dengan
segmen Investasi yang mengalami
peningkatan sebesar 103,33% pada
tahun 2009 yaitu dari 5,17% ditahun
2008 menjadi 9,06% ditahun 2009.
Beban Kontrak
Beban Kontrak Perseroan ditahun 2009
sebesar Rp7.059.135 juta, meningkat
15,81% dibanding tahun 2008
Rp6.095.669 juta. Persentase kenaikan
ini lebih kecil dari kenaikan Pendapatan
Usaha Perseroan yang meningkat
16,18%, hal ini menunjukan adanya
efisiensi beban kontrak sebesar 0,3%
dibandingkan dengan tahun 2008.
2009
26.730
Jembatan Suramadu
11.670
8.022
Dermaga Pantoloan
6.462
6.067
Beban Usaha
Terjadi kenaikan Beban Usaha di tahun
2009 menjadi Rp215.061 juta dari
Rp204.613 juta di tahun 2008 atau naik
sebesar 5,11%. Tetapi secara prosentase
terhadap pendapatan usaha terjadi
penurunan dari 3,08% ditahun 2008
menjadi 2,79% ditahun 2009, sehingga
terdapat efisiensi sebesar 0,30%.
Solvabilitas dan
Kolektibilitas
Kemampuan Solvabilitas Perseroan
meningkat dari 1,22 kali pada tahun
2008 menjadi 1,17 kali di tahun 2009,
hal ini disebabkan oleh meningkatnya
hutang bank masih lebih kecil
dibandingkan dengan kenaikan modal
Perseroan akibat meningkatnya laba
tahun 2009. Kemampuan Perseroan
membayar bunga pinjaman meningkat
dari 2,43 kali ditahun 2008 menjadi
3,99 kali ditahun 2009. Untuk tingkat
Kolektibilitas Perseroan, ditahun 2009
adalah 62 hari sedangkan pada tahun
2008 adalah 61 hari, hal ini karena
terdapatnya piutang yang baru jatuh
tempo awal tahun 2010
Rasio
2009
2008
1,17
1,22
TIE (x)
3.99
2,43
62
61
Laba Bersih
Laba Bersih konsolidasi (setelah Pajak
Penghasilan) Perseroan meningkat
cukup besar 103,15% dari tahun 2008
Rp81.482 juta menjadi Rp165.530 juta
Kebijakan Manajemen
atas Struktur Modal
Perusahaan telah menetapkan suatu
kebijakan atas Struktur Modal Perseroan
yaitu Struktur Utang terhadap Modal
atau Debt Equity Ratio (DER) yang tidak
boleh melebihi 3,5 kali tetapi harus
memperhatikan kemampuan Perseroan
dalam membayar Bunga Bank atau Time
Interest Earning (TIE) harus lebih besar
dari 1,85 kali. Realisasi pada tahun 2009
untuk DER 1,17 kali dan TIEsebesar 3,99
kali
Tingkat Likuiditas
Perseroan
Kemampuan Perseroan untuk membayar
Kewajiban Lancarnya dari Aktiva
Lancarnya (Likuiditas) harus lebih besar
dari 1,1 kali. Realisasi Likuiditas pada
tahun 2009 sebesar 1,20 kali masih di
atas rasio yang ditetapkan Perseroan.
Rasio
Struktur modal
perseroan
2009
2008
119,58%
117,41%
852.098
689.926
2009
2008
Naik/ (Turun)
Pertumbuhan (%)
5.204.366
4.652.976
551.390
11,85
425.088
472.392
(47.304)
-10,01
Total Aktiva
5.629.454
5.125.369
504.085
9,84
Kewajiban Lancar
4.352.268
3.963.051
389.217
9,82
536.313
562.418
(26.105)
-4,64
9.673
15.620
(5.947)
-38,07
731.200
584.279
146.921
25,15
5.629.454
5.125.369
504.085
9,84
39
Informasi Keuangan
dengan Kejadian
Luar Biasa dan Jarang
Terjadi
Tidak terdapat kontribusi material dari
kejadian luar biasa selama tahun 2009.
Informasi Material
Tentang Investasi dan
Divestasi
Guna meningkatkan produktivitas,
Perseroan telah melakukan investasi
berupa peralatan proyek, kendaraan
dan peralatan kantor sebesar Rp9.072
juta yang sumber dananya berasal dari
laba penjualan aktiva tetap. Investasi
Aktiva Tetap sebesar Rp9.072 juta
atau turun 82,37% dari tahun 2008
yang sebesar Rp51.448 juta, sehingga
nilai akhir 2009 untuk Investasi Aktiva
Tetap adalah Rp278.245 juta (sebelum
dikurangi akumulasi penyusutan).
Komposisi Investasi Aktiva Tetap Rp9.072
juta tersebut terdiri dari 60,70%
peralatan proyek, 7,46% kendaraan,
4,91% peralatan kantor, dan Akt SGU Kendaraan 26,94%
Transaksi yang
mengandung
kepentingan pihakpihak afiliasi
Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah
sebagai berikut:
a. Pemerintah RI diwakili oleh Menteri
BUMN merupakan pemegang saham
Perusahaan dan BUMN lain memiliki
hubungan afiliasi melalui penyertaan
modal Pemerintah RI.
b. Perusahaan yang menempatkan
dana dan memiliki pinjaman dana
pada bank-bank yang dimiliki oleh
Pemerintah atau dari bank-bank
yang dimiliki oleh BUMN dengan
persyaratan dan tingkat bunga normal
sebagaimana yang berlaku untuk
nasabah pihak ketiga.
c. Perusahaan yang mengadakan
perjanjian dalam rangka usaha,
dengan BUMN-BUMN lain maupun
anak perusahaan BUMN serta badanbadan lembaga-lembaga pemerintah
yang berwenang.
2009
2008
Naik/ (Turun)
Pertumbuhan (%)
7.714.614
6.639.942
1.074.672
16,18
(7.059.135)
(6.095.669)
963.466
15,80
Laba Kotor
655.479
544.273
111.206
20,43
751.880
572.521
179.359
31,33
(215.061)
(204.613)
10.448
5,11
536.819
367.908
168.911
45,91
(30,11)
Beban Kontrak
Beban Operasi
Laba Operasi
Pendapatan (Beban) Lain-lain
(97.200)
(139.079)
(41.879)
(107.846)
(106.289)
1.557
1,46
331.773
122.539
209.234
170,75
(168.850)
(39.545)
129.305
326,98
2.606
(1.512)
4.118
272,37
165.530
81.482
84.048
103,15
Pajak
Hak Minoritas Atas Laba Anak Perusahaan
Laba Bersih
40
Aset
Kewajiban
US$
98.126.222
55.662.974
Yen
65.291
Singapore $
50
Riyal Omani
10.433.830
10.433.830
Beban Keuangan
Beban Bunga Perseroan ditahun 2009
mengalami kenaikan sebesar Rp1.557
juta dari Rp106.289 juta ditahun 2008
menjadi Rp107.846 juta di tahun 2009,
tetapi secara prosentase terhadap
pendapatan usaha ada penurunan dari
Peningkatan atau
Penurunan yang
Material dari
Pendapatan Usaha atau
Pendapatan Bersih
Peningkatan pendapatan usaha terbesar
selama tahun 2009 adalah kepada PT
Semesta Marga Raya atas proyek Jalan
Tol Kanci-Pejagan sebesar Rp673.538
juta dari tahun 2008 sebesar Rp618.535
menjadi sebesar Rp1.292.072 juta
ditahun 2009.
Dampak Perubahan
Harga terhadap
Pendapatan Usaha/
Pendapatan Bersih serta
Laba Operasi (2009-2008)
Tidak terdapat dampak perubahan harga
yang signifikan terhadap pendapatan
usaha / pendapatan bersih selama tahun
2009.
Peristiwa setelah
Tanggal Neraca
Sampai dengan dibuat Laporan per
31 Desember 2009 ada beberapa
kejadian penting setelah tanggal neraca
diantaranya :
Pada tanggal 27 Januari 2010, PT
Adhi Karya (Persero) Tbk beserta Para
Pemegang Saham mengadakan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang
diadakan di Kantor Pusat PT Adhi Karya
(Persero) Tbk Jl. Pasar Minggu Km.18,
dengan hasil RUPSLB menetapkan
perubahan susunan Direksi dan Komisaris
dengan adanya penambahan 1 (satu)
orang Direksi dan Komisaris baru
sehingga susunan komisaris dan direksi
setelah RUPS Luar Biasa tersebut adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama :
Imam Santoso Ernawi
Komisaris
:
Harry Susetyo Nugroho
Komisaris
:
Gatot Trihargo
Komisaris Independen
Murhadi
Komisaris Independen
Amir Muin
:
:
Dewan Direksi
Direktur Utama :
Bambang Triwibowo
Direktur Operasi I :
Indradjaja Manopol
Direktur Operasi II :
Bambang Pramusinto
Direktur Pengembangan Usaha :
M. Fauzan
Direktur Keuangan dan SDM :
Supardi
Pada tanggal 11 Desember 2009
telah dikeluarkan Surat Ketetapan
Lebih Bayar Pajak Penghasilan Tahun
2007 dengan nilai lebih bayar sebesar
Rp35.626.132.100 yang diterima
pencairannya di bulan Januari 2010.
Pada tanggal 19 Februari 2010
dikeluarkan Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 1 tentang Percepatan
Pelaksanaan Prioritas Pembangunan
Nasional Tahun 2010. Dalam Instruksi
Presiden RI tersebut proyek monorail
termasuk dalam prioritas di bidang
infrastruktur, dengan rincian penjelasan
sebagai berikut:
Perhitungan investasi atas proyek
monorail yang telah dilakukan
selambat-lambatnya diselesaikan
akhir Maret 2010.
Konsep dan proposal pembangunan
proyek monorail ditargetkan selesai
bulan Agustus 2010.
41
Prospek Usaha
Kinerja positif Perseroan yang berhasil
dibukukan di tahun 2009 sebagaimana
yang sudah dipaparkan dalam Laporan
Direksi pada Laporan Tahunan ini
menunjukkan bahwa situasi dan kondisi
perekonomian nasional khususnya
pada industri jasa konstruksi sudah
mulai membaik meskipun saat itu
perekonomian nasional masih mengalami
fase recovery akibat dari krisis keuangan
global yang terjadi di semester kedua
tahun 2008.
Antisipasi yang dilakukan manajemen
dalam upaya menghadapi tantangan
industri jasa konstruksi di tahun lalu,
ternyata berhasil membuahkan prestasi
kinerja yang memuaskan. Efisiensi dan
produktifitas perusahaan ditingkatkan
sehingga terjadi penghematanpenghematan yang secara overall
42
Aspek Pemasaran
Portofolio realisasi perolehan kontrak
baru tahun 2009 masih didonimasi
oleh proyek-proyek infrastruktur yang
menghasilkan Pendapatan Usaha dengan
portofolio proyek infrastruktur sebesar
54% diikuti dengan proyek-proyek
gedung sebesar 39% dan sisanya sebesar
7% adalah proyek EPC.
Dari sisi pemilik proyek, portofolio
proyek swasta meningkat menjadi 44%
dibenadingkan proyek pemerintah
sebesar 56%. Hal ini dikarenakan
terdapat proyek pembangunan jalan tol
Kanci-Pejagan yang dimiliki oleh swasta
senilai Rp2 triliun
Posisi proyek carry over dari tahun 2009
yang dibawa ke tahun 2010 adalah
sebesar Rp5,75 triliun yang terdiri dari
proyek Non Joint Operation sebesar
Rp4,34 triliun dan proyek Joint Operation
sebesar Rp1,41 triliun.
Dividen
Pada tahun buku 2007, Perseroan
menerapkan kebijakan pembagian
dividen sebesar 25% dari Laba Bersih
Rp111.601 juta dikurangi laba dari
Pendapatan Usaha aktiva sebesar Rp
5.122 juta, menjadi sebesar Rp26.620
juta (Rp14,78/saham) yang dibayarkan
tanggal 25 Juli 2008. Untuk tahun buku
2008, Perseroan menerapkan kebijakan
pembagian dividen sebesar 25% dari
Laba Bersih Rp81.482 juta menjadi
sebesar Rp20.371 juta (Rp11,51/saham)
yang dibayarkan tanggal 11 Agustus
2009.
Realisasi Penggunaan
Dana Hasil Penawaran
Umum
Obligasi IV ADHI Tahun 2007
Realisasi penggunaan dana dari
Obligasi IV ADHI Tahun 2007 adalah
sebagai berikut: (i) Pelunasan hutang
Perseroan berdasarkan Obligasi III Adhi
Karya yang jatuh tempo pada tanggal
13 Juli 2007 sekitar Rp173 miliar; (ii)
Pelunasan Hutang Bank Perseroan di
PT Bank Syariah Mandiri sekitar sekitar
Rp100 miliar. Hutang Bank tersebut
adalah hutang modal kerja dengan
ekspektasi nisbah bagi hasil ekuivalen
ADHI 7
76.5
Tabel Dividen
3.5
2.5
1.5
2009
A:4
B:4
C : 3.5
D : 2.5
Rasio
2008
2007
81.482.495.008
111.601.403.512
Dividen (Rp)
20.370.623.752
26.619.838.290
11,59
14,78
25,00
23,85
E : 1.5
F:1
43
Perubahan Peraturan
Perundangan/
Regulasi Baru
yang Berpengaruh
Signifikan
Informasi Material
Lain
ADHI melakukan transaksi dengan
Perusahaan Asosiasi PT Jakarta Monorail
yang telah dilakukan pada tahun 2004
senilai US$200 juta, pada tahun 2007
statusnya masih berjalan.
44
45
46
Landasan Penerapan
GCG
Prinsip tata kelola perusahaan yang
diacu oleh ADHI dalam penerapan GCG
adalah transparansi (transparency),
47
48
Peran Dewan
Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Imam Santoso Ernawi
Komisaris : Harry Susetyo Nugroho
Komisaris : Gatot Trihargo
Komisaris Independen : Murhadi
Komisaris Independen : Amir Muin
Keterangan:
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan
pembagian tugas anggota Direksi
diputuskan dalam Rapat Direksi setelah
terbitnya Surat Keputusan Dewan
Komisaris sesuai Keputusan RUPS No. 3
di atas.
Direksi
Direktur Utama : Bambang Triwibowo
Direktur : Indradjaja Manopol
Direktur : M. Fauzan
Direktur : Supardi
Direktur : Bambang Pramusinto
1. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertanggung jawab
kepada para pemegang saham dan
memiliki kewajiban untuk melakukan
pengawasan dan memberikan nasihat
kepada Direksi serta memastikan bahwa
Perseroan melaksanakan tata kelola
perusahaan yang baik pada seluruh
tingkatan atau jenjang organisasi.
Anggaran Dasar Perseroan pasal 17
menyebutkan bahwa tugas utama
Dewan Komisaris adalah:
Tunjangan
THP Bulanan
THP 2009
Tantiem
Pendapatan 2009
24.000.000
800.000
24,800,000
297.600.000
60,000,000
357,600,000
21.000.000
720.000
21.720.000
260.640.000
54.000.000
314.640.000
Gatot Trihargo
21.000.000
720.000
21.720.000
260.640.000
54.000.000
314.640.000
Murhadi
21.000.000
720.000
21.720.000
260.640.000
54.000.000
314.640.000
Nama
Keterangan:
Selain tunjangan di atas, Komisaris juga mendapatkan tunjangan Purna Jabatan berupa keikutsertaan dalam asuransi dengan premi/tahun sebesar 25% dari
gaji
Jabatan
Komisaris Utama
Jumlah Kehadiran
18
Komisaris
19
Gatot Trihargo
Komisaris
20
Murhadi
Komisaris Independen
19
Keterangan:
Jumlah frekuensi rapat Dewan Komisaris 22 kali
Laporan Tahunan ADHI 2009
49
Kewajiban Dewan
Komisaris
Secara terperinci Dewan Komisaris
memiliki kewajiban sbb.:
Mengawasi pelaksanaan Rencana
Kerja dan Anggaran Perseroan serta
menyampaikan hasil penilaian dan
pendapatnya kepada RUPS.
Mengikuti perkembangan kegiatan
Perseroan dan memberikan laporan
kepada RUPS disertai saran dan
langkah perbaikan manakala
kinerja Perseroan memperlihatkan
kemunduran yang berarti.
Memberikan pendapat dan saran
kepada RUPS mengenai berbagai
persoalan yang dianggap penting
dalam pengelolaan Perseroan.
Mengusulkan kepada RUPS
penunjukan Kantor Akuntan
Publik (KAP) yang akan melakukan
Komisaris Independen
Jumlah dan komposisi Anggota Dewan
Komisaris Perseroan telah memenuhi
Peraturan di bidang Pasar Modal dimana
jumlah anggota Dewan Komisaris
Perseroan pada saat ini adalah lima
orang dimana dua orang diantaranya
atau 40% adalah Komisaris Independen.
Hal tsb. telah melebihi batas minimum
jumlah Komisaris Independen yang
ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia
Gaji
Tunjangan
THP Bulanan
THP 2009
Tantiem
Pendapatan 2009
Bambang Triwibowo
60.000.000
17.000.000
77.000.000
924.000.000
75.000.000
999.000.000
Indradjaja Manopol
54.000.000
17.000.000
71.000.000
852.000.000
135.000.000
987.000.000
M. Fauzan
54.000.000
17.000.000
71.000.000
852.000.000
135.000.000
987.000.000
Supardi
54.000.000
17.000.000
71.000.000
852.000.000
135.000.000
987.000.000
Bambang Subekti*
54.000.000
17.000.000
71.000.000
426.000.000
135.000.000
561.000.000
Keterangan:
* Menjabat Direksi hingga Juni 2009
Selain tunjangan di atas, Direksi juga mendapatkan tunjangan Purna Jabatan berupa keikutsertaan dalam asuransi dengan premi/tahun sebesar 25% dari gaji
Jabatan
Bambang Triwibowo
Direktur Utama
46
Indradjaja Manopol
44
M. Fauzan
Direktur Operasi I
48
Supardi
48
Bambang Subekti*
16
Keterangan:
* Menjabat sebagai Direksi hingga Juni 2009
Jumlah frekuensi rapat Direksi 50 kali
50
Jumlah Kehadiran
Remunerasi Anggota
Dewan Komisaris
Remunerasi anggota Dewan Komisaris
diusulkan dan ditetapkan pada RUPS
setelah Dewan Komisaris memperhatikan
saran dan usulan yang diberikan
oleh Komite Nominasi & Remunerasi.
Remunerasi anggota Dewan Komisaris
terdiri dari honorarium, tunjangantunjangan dan tantiem. Selain
mendapatkan honorarium bulanan
dan untuk menunjang tugas-tugasnya,
Komisaris juga mendapatkan tunjangan
transportasi, tunjangan telekomunikasi
dan asuransi purna jabatan.
2. Direksi
Tugas Pokok Direksi
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan
pasal 14 ayat 3, maka tugas pokok
Direksi adalah:
Memimpin, mengurus, dan
mengendalikan Perseroan sesuai
dengan tujuan Perseroan dan
senantiasa berusaha meningkatkan
efisiensi dan efektivitas Perseroan.
Direktur Utama
Bertanggung jawab atas kegiatan yang
berkaitan dengan tugas-tugas sbb.:
Menetapkan visi, misi, filosofi,
sasaran, dan strategi Perseroan
berdasarkan kajian internal dan
eksternal.
Menyiapkan Rencana Jangka Panjang
Perseroan (RJPP).
Menyiapkan Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan (RKAP).
Menyelenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
Memimpin kegiatan yang bersifat
strategis dalam pengembangan
Perseroan.
Mengkoordinir kegiatan para Direktur.
Melakukan pembinaan anak
perusahaan dan perusahaan joint
venture.
Mengarahkan dan membina
pelaksanaan tugas Internal Audit.
Direktur Operasi
Bertanggung jawab atas kegiatan yang
berkaitan dengan tugas-tugas sbb.:
Mengkoordinir kegiatan pemasaran
(penetrasi pasar dan pelayanan
pada pelanggan) khususnya pasar
konvensional.
Direktur Pengembangan
Usaha
Bertanggung jawab atas kegiatan yang
berkaitan dengan tugas-tugas sbb.:
Memimpin dan mengelola kegiatan
riset dan pengembangan teknologi.
Memimpin dan mengelola kegiatan
investasi dan pengembangan usaha.
Mengkoordinir, memimpin, dan
mengelola kegiatan pemasaran,
produksi, dan SDM bidang EPC.
Memimpin dan mengelola kegiatan
pemasaran berkaitan dengan
perencanaan pengembangan pasar
baru.
Memimpin dan mengelola kegiatan
kesisteman dan teknologiinformasi
Perseroan.
Memimpin dan mengelola kegiatan
evaluasi kinerja Perseroan termasuk
administrasi kontrak.
Mengkoordinir kegiatan monitoring
dan evaluasi kinerja Anak Perusahaan.
Seluruh anggota Direksi bertanggung
jawab dalam membina kegiatan investor
relations, corporate communication,
kesekretariatan, Pelayanan Hukum,
tanggung jawab sosial perusahaan.
Susunan Anggota Direksi Perseroan
berdasarkan Rapat Umum Pemegang
Saham pada tanggal 11 Juni 2009
serta pembagian tugas anggota Direksi
berdasarkan Keputusan Rapat Direksi
tanggal 27 Juli 2009 adalah sebagai
berikut:
Direktur Utama: Bambang Triwibowo
Direktur Keuangan, SDM, dan
Kesisteman: Indradjaja Manopol
Direktur Operasi I: M. Fauzan
Direktur Operasi II dan EPC: Supardi
51
Remunerasi Anggota
Direksi
Remunerasi anggota Direksi diusulkan
oleh Dewan Komisaris atas rekomendasi
dari Komite Nominasi dan Remunerasi
yang selanjutnya ditetapkan oleh RUPS.
Remunerasi anggota Direksi terdiri
dari gaji, tunjangan-tunjangan berupa
tunjangan perumahan, tunjangan
transportasi, tunjangan telekomunikasi,
dan asuransi purna jabatan. Di samping
itu anggota Direksi diberikan tantiem
yang besarnya sesuai dengan hasil
evaluasi kinerja anggota Direksi.
Rapat Direksi
Program Pelatihan
Direksi
Sehubungan dengan adanya pergantian
Komisaris dan Direksi, maka untuk
memberikan gambaran dan pemahaman
kepada pejabat baru tentang kondisi
yang ada dalam perusahaan, telah
dilaksanakan program pengenalan
komprehensif atas perusahaan. Program
pengenalan diarahkan agar pejabat
baru memahami hal-hal yang berkaitan
dengan organisasi dan operasional
perusahaan, seperti: struktur organisasi,
key person, nature of business, serta
job description. Untuk memastikan agar
pejabat baru mendapatkan pemahaman
yang komprehensif atas perusahaan dan
tugas serta kewajibannya, maka kepada
setiap pejabat baru diberikan satu paket
dokumen yang terdiri dari:
Undang Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas;
Jabatan
Komisaris Utama
Komisaris
Gatot Trihargo
Komisaris
Murhadi
Komisaris Independen
Bambang Triwibowo
Direktur Utama
Indrajaja Manopol
M. Fauzan
Direktur Operasi I
Supardi
Bambang Subekti*
Keterangan:
* Menjabat sebagai Direksi hingga Juni 2009
Jumlah frekuensi rapat Dewan Komisaris - Direksi 9 kali
52
Jumlah Kehadiran
3. Komite-Komite
Komite Audit
Diketuai oleh Pjs. Murhadi yang juga
menjabat sebagai Komisaris Independen
menggantikan Prof. Dr. Masud
Machfoedz. Anggota Komite Audit pada
tahun 2009 adalah:
Gatot Trihargo
Erick, SH, M.Si., CPA
Syaiful (diangkat sejak bulan Mei
2008)
Untuk menjaga independensi dalam
pelaksanaan tugasnya, dua anggota
Komite Audit yaitu Erick, SH, M.Si., CPA
dan Syaiful adalah personil-personil
53
54
Komite Kebijakan
Corporate Governance
Diketuai oleh Gatot Trihargo dengan
anggota:
AP Purnomo Widodo
Bin Nahadi
Untuk menjaga independensi dalam
pelaksanaan tugasnya, kedua Anggota
Komite Kebijakan Corporate Governance
tersebut dipilih dari personil-personil
yang tidak memiliki hubungan baik
langsung maupun tidak langsung dengan
Perseroan.
Profil masing-masing anggota Komite
Kebijakan Coporate Govermance
disajikan pada halaman 74.
4. Corporate Secretary
Dalam upaya mematuhi hukum,
peraturan, dan ketentuan pasar modal,
serta menjamin pelaksanaan GCG,
Perseroan sebagai perusahaan publik
telah memiliki Corporate Secretary.
Corporate Secretary merupakan jabatan
struktural satu tingkat di bawah Direksi
dan bertanggung jawab langsung kepada
Direksi. Corporate Secretary tidak hanya
bertanggung jawab dalam memastikan
kepatuhan pada hukum, peraturan
dan ketentuan pasar modal, namun
juga harus memastikan kelancaran
komunikasi antara Perseroan dengan
pemangku kepentingan; dan menjamin
tersedianya informasi yang boleh diakses
oleh pemangku kepentingan sesuai
dengan kebutuhan wajar dari pemangku
kepentingan.
Corporate Secretary dijabat oleh Kurnadi
Gularso. Profil Corporate Secretary
disajikan pada halaman 76.
Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab Corporate
Secretary di antaranya:
Memastikan kelancaran komunikasi
(corporate communication) antara
perusahaan dengan pemangku
kepentingan yang meliputi antara lain:
pemegang saham, karyawan, mitra
bisnis, masyarakat serta pengguna jasa
sesuai dengan kebutuhan wajar dari
pemangku kepentingan tersebut.
Menjamin tersedianya informasi
yang boleh diakses oleh pemangku
kepentingan sesuai dengan kebutuhan
wajar dari pemangku kepentingan.
Menjalankan kegiatan fungsi investor
relations (antara lain: RUPS, Public
Expose, Analyst Meeting, Investor
Meeting, dll.).
Memastikan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Memfasilitasi penyelenggaraan rapat
manajemen di tingkat pusat.
Bertanggung jawab kepada Direksi
dan laporan pelaksanaan tugasnya
disampaikan pula kepada Dewan
Komisaris.
6. Internal Audit
5.Pengendalian
Internal
55
56
7. Risiko Perseroan
Industri konstruksi sebagaimana
industri-industri lainnya memiliki
risiko. Untuk meminimalisasi risiko,
Perseroan melakukan pengendalian
risiko dimulai dari proses evaluasi
informasi proyek, proses tender, proses
kontrak, pelaksanaan konstruksi
hingga pemeliharaannya. Seluruh
kegiatan dalam rangka meminimalisasi
risiko tersebut, harus dikelola secara
bertanggung jawab dengan berlandaskan
pada prinsip kehati-hatian untuk
menjamin pertumbuhan bisnis yang sehat
dan berkelanjutan
ADHI telah memiliki Risk Management
Department, yang dibentuk dengan
tujuan agar Perseroan lebih fokus dalam
mengelola risiko di seluruh proses
bisnisnya, yaitu Jasa Konstruksi, bisnis
EPC, dan Investasi.
Untuk menjaga agar implementasi sistem
Manajemen Risiko berjalan dengan baik
pada seluruh jajaran Perseroan, maka
dilakukan penetapan Risk Management
Framework yang mencakup pemastian:
Kecukupan Perangkat
Sistim Manajemen Risiko
Dalam rangka pengelolaan risiko,
Perseroan telah menetapkan Risk
Philosophy dan membuat Kebijakan,
Prosedur, dan Manual, yang kesemuanya
telah ditetapkan untuk menunjang
pelaksanaan Sistim Manajemen Risiko.
1. Filosofi Risiko
Filosofi Risiko Perseroan adalah
memastikan pencapaian laba
yang stabil dan meningkat melalui
pengelolaan risiko yang proaktif
dan effektif pada seluruh aktifitas
Perseroan untuk mencapai Visi
Perseroan.
Melalui peningkatan risk awarness
secara terus menerus, dengan
peningkatan capacity building agar
filosofi risiko ini dipahami dan
dijalankan oleh para pemilik risiko
pada berbagai tingkatan organisasi
Perseroan dalam rangka menjaga
pencapaian VISI Perseroan.
2. Manual Manajemen Risiko
Maksud dan Tujuan
Perseroan menyusun Manual
Manajemen Risiko dengan maksud
untuk memberikan petunjuk secara
umum mengenai pelaksanaan
Manajemen Risiko agar dapat
dilaksanakan secara efektif dan
terpadu.
Adapun tujuan dari disusunnya
Manual Manajemen Risiko adalah
sebagai pedoman bagi pejabat/fungsi
terkait yang bertanggung jawab di
masing-masing unit kerja untuk dapat
merumuskan dan menjabarkan tugas
dan fungsinya ke dalam Manual
Manajemen Risiko.
Ruang Lingkup
Manual Manajemen Risiko berdasarkan
pada Australian/NZ Standard 4360,
merupakan pedoman penerapan
manajemen risiko di seluruh unit kerja
baik di tingkat Kantor Pusat, Divisi/
Proyek, termasuk sub kontraktor,
pemasok serta asset dan siapapun
yang berada di lingkungan ADHI.
57
Selera risiko
Adalah gambaran jumlah risiko yang siap
diterima, ditoleransi atau diekspose oleh
Perseroan di saat kapanpun risiko itu
terjadi dalam upaya pencapaian sasaran.
Selera Risiko memberikan gambaran
kapasitas Perseroan untuk menanggung
suatu kerugian yang dapat terjadi pada
berbagai level probabilitas. Selera Risiko
yang ditetapkan untuk tahun 2009
adalah sebesar Rp30 miliar
58
Risiko Pembayaran
Risiko pembayaran dapat terjadi
manakala pemberi pekerjaan menunda
atau tidak membayar biaya proyek yang
mengakibatkan cost of fund meningkat
dan piutang bermasalah yang pada
gilirannya akan berdampak negatif
terhadap kegiatan usaha Perseroan.
Untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya risiko tersebut, Perseroan telah
menetapkan beberapa langkah sebagai
berikut:
Menilai bonafiditas dan reputasi
pemberi pekerjaan.
Mengharuskan adanya Uang Muka
Proyek dan pelaksanaan pekerjaan
dilakukan sesuai dengan termin yang
disepakati.
Melindungi kepentingan Perseroan
dengan isi perjanjian kontrak yang
kuat.
Mengambil langkah-langkah negosiasi
jika terjadi perselisihan dengan pihak
pemberi pekerjaan untuk mencegah
terjadinya risiko tidak dibayar.
Risiko Kebijakan
Pemerintah, Kondisi
Ekonomi, dan Sosial
Politik
Kebijakan Pemerintah baik yang
menyangkut ekonomi dan moneter
serta kondisi sosial politik yang kurang
kondusif akan berakibat menurunnya
investasi dan pembangunan. Hal ini
dapat menyebabkan tertundanya proyekproyek yang telah maupun yang akan
diperoleh Perseroan.
Risiko ini merupakan risiko yang
bersifat sistemik (systemic risk) di
mana bila risiko ini terjadi maka akan
mempengaruhi secara negatif seluruh
variabel yang terlibat. Artinya, sulit untuk
menghindarkan diri dari risiko ini bila
terjadi. Bahkan diversifikasipun tidak
mampu menghilangkan risiko ini.
Upaya yang bisa dilakukan adalah
meminimalisasi dampak bila risiko ini
terjadi:
1. Segera menekan biaya overhead yang
tidak perlu.
2. Mengurangi hutang dengan bunga
tinggi, atau restrukturisasi hutang.
Risiko Perbedaan
Regulasi di Luar Negeri
Risiko ini dapat terjadi manakala
Perseroan menjalankan bisnis di luar
negeri namun tidak diikuti dengan
penguasaan regulasi yang berlaku di
negara tersebut, yang pada akhirnya
Risiko Pemutusan
Kontrak
Hal-hal yang tidak diinginkan dalam
pelaksanaan kontrak proyek, antara lain
adalah pembatalan atau pemutusan
perjanjian secara sepihak yang
disebabkan oleh ketidakmampuan
melaksanakan pekerjaan sesuai
perjanjian. Hal ini dapat menurunkan
pendapatan Perseroan.
Untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya risiko pemutusan kontrak ini
maka tindakan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
Strategi aliansi dalam pengerjaan
proyek yang bukan menjadi
kompetensinya.
Menyiapkan alternatif solusi
penyelesaian outsourcing ataupun
pengalihan kepada pihak lain dalam
hal diketahui bahwa ADHI mempunyai
masalah teknis dalam menyelesaikan
kontraknya.
59
60
Risiko Perseroan
dalam Bisnis Investasi
Risiko Pada Fase Pra
Konstruksi
8. Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Komitmen Perseroan dalam tanggung
jawab sosial dalam rangka kepedulian
masyarakat dan lingkungan dapat dilihat
dalam misi korporasi serta ADHI Priciple.
Pada butir 3 Misi Adhi 2007 2011
disebutkan, Berperan aktif dalam
program Public-Private Partnership
(PPP) untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi, dan menjalankan inisiatifinisiatif Corporate Social Responsibility
(CSR) dalam rangka pengembangan
Sumber Daya Manusia. Artinya, ADHI
harus berkembang secara bisnis, namun
tetap peduli terhadap pertumbuhan
ekonomi masyarakat dan ikut
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Hal tersebut dapat dilihat pada satu nilai
ADHI yaitu dalam prinsip humane
terdapat nilai preserving environtment
dan supporting community
development.
Secara tegas, ADHI juga menyatakan,
penerapan CSR bagi ADHI adalah
bertujuan:
a) menjadi mitra bagi pengembangan
ekonomi masyarakat yang berwatak
kemanusiaan dan berkelanjutan
(sustainable) dengan komitmen
mengentaskan kemiskinan
b) menjadi agen perubahan sosial demi
peningkatan kualitas hidup yang
berkaitan dengan pendidikan dan
kehidupan spiritual
c) mengambil inisiatif dalam pelestarian
lingkungan hidup.
Komitmen perusahaan
terhadap perlindungan
konsumen dan
stakeholder lainnya.
Perlindungan hak-hak konsumen
dengan melakukan penerapan Kebijakan
Mutu dan Pemeliharaan Lingkungan
merupakan Komitmen yang dilakukan
Perseroan yaitu :
Mengusahakan jasa dan produk yang
bermutu tinggi untuk memenuhi
kelancaran, keamanan, dan
kenyamanan konsumen.
Mendorong segenap jajaran
Perseroan untuk selalu meningkatkan
ketrampilan dan keahlian serta selalu
bertanggung jawab dan tertib dalam
menjalankan tugasnya.
Menyempurnakan sistem dan
lingkungan kerja secara terus menerus
ke arah yang lebih efektif dan efisien
untuk mendukung tercapainya mutu
pelayanan.
Pembentukan Pusat
Pengaduan Konsumen
Dalam hal pelayanan
terbaik kepada
konsumen, Perseroan memberikan
Pusat Pengaduan Konsumen yang dapat
dilihat dalam website www.adhi.co.id,
telepon maupun facsimile, melakukan
rapat koordinasi mingguan dengan
owner yang merupakan arena untuk
penyampaian komplain, dan klausul
dalam kontrak yang mengatur tentang
masa pemeliharaan.
Biaya untuk peningkatan layanan kepada
konsumen telah dialokasikan pada biaya
overhead, mulai dari tingkat proyek
sampai ke tingkat pusat.
Program Peningkatan
Layanan kepada
Konsumen
Dalam memberikan pelayanan kepada
Dalam memberikan pelayanan kepada
konsumen, ADHI melakukan hal-hal
sebagai berikut:
61
Program Kemitraan
Program Kemitraan merupakan program
untuk meningkatkan kemampuan usaha
kecil agar menjadi tangguh dan mandiri
melalui pemanfaatkan dana dari sebagian
laba perusahaan. Dimana pinjaman
kepada mitra binaan tersebut akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan
Modal Kerja atau Investasi dalam rangka
pengembangan usaha.
Pinjaman program kemitraan ini
mensyaratkan bahwa usaha yang diberi
pinjaman adalah perusahaan yang
memiliki kekayaan bersih maksimal
Rp200 juta atau omset maksimal Rp1
miliar per tahun, telah melakukan
kegiatan usaha minimal 1 tahun dan
WNI. Jasa administrasi bagi pinjaman
ini adalah 6% per tahun, yang akan
dipergunakan untuk biaya operasional
penyaluran, seperti biaya survey
lapangan, penagihan, pembinaan, beban
administrasi, dan umum.
Sumber dana Program Kemitraan di
tahun 2009 berasal dari Penyisihan Laba
Bersih perusahaan tahun buku 2008
yang besarnya ditentukan berdasarkan
hasil keputusan RUPS yaitu 0,25% atau
Rp203.706.238 ditambah Angsuran
Pokok Pinjaman, Pendapatan Jasa
Administrasi dan Saldo awal tahun 2009
dengan total dana Rp1.892.877.931.
Di tahun 2009, ADHI telah menyalurkan
pinjaman Program Kemitraan sebesar
Rp1,717 Miliar kepada para mitra
binaan di wilayah DKI Jakarta, Jawa
Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa
Tengah. Sektor usaha yang mendapat
pinjaman dari ADHI untuk tahun 2009
adalah industri, perdagangan, pertanian,
peternakan, perkebunan, jasa, dan
lainnya.
62
Nilai (Rp.)
Jumlah
Mitra
DKI Jakarta
382,500,000
21
Jawa Barat
560,000,000
20
Banten
215,000,000
13
Jawa Tengah
290,000,000
Jawa Timur
270,000,000
Jumlah
Pinjaman Modal
Sektor Industri
907,500,000
Sektor Perdagangan
530,000,000
Sektor Pertanian
10,000,000
Sektor Peternakan
10,000,000
Sektor Perkebunan
15,000,000
Sektor Perikanan
Sektor Jasa
Sektor Lainnya
Sub Jumlah
195,000,000
50,000,000
1,717,500,000
Beban Pembinaan
Pendidikan & Pelatihan
44,033,350
46,581,000
Sub Jumlah
Jumlah
90,614,350
1,808,114,350
Berdasarkan Wilayah
Uraian
Jumlah
Pinjaman Modal
DKI Jakarta
382,500,000
Jawa Barat
560,000,000
Banten
215,000,000
Jawa Tengah
290,000,000
Lampung
270,000,000
Jawa Timur
Sulawesi
Sub Jumlah
1,717,500,000
Beban Pembinaan
Banten
44,033,350
DKI Jakarta
46,581,000
Sub Jumlah
90,614,350
Jumlah
1,808,114,350
Program Bina
Lingkungan
Program Bina Lingkungan adalah
merupakan program pemberdayaan
kondisi sosial masyarakat yang bertujuan
memberikan manfaat kepada masyarakat
di wilayah sekitar wilayah kerja
perseroan.
Sumber dana Program Bina Lingkungan
perseroan tahun 2009 ini berasal dari
penyisihan laba bersih perseroan setelah
pajak tahun buku 2008 sebesar 0,5%
yaitu sebesar Rp407.412.475 ditambah
saldo awal dan pendapatan bunga
jasa giro, dengan total dan sebesar
Rp1.644.549.098.
Di tahun 2009 ADHI telah menyalurkan
dana Bina Lingkungan sebanyak
Rp401,28 Juta yang dialokasikan
di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Lampung, Jawa Timur,
Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera
Barat. Dana Program Bina Lingkungan
tersebut diberikan untuk kegiatan :
Bantuan Bencana Alam.
Perseroan memberikan bantuan
sandang dan pangan untuk korban
bencana alam di Padang sebesar
Rp100 Juta dan bencana alam di
Kabupaten Garut sebesar Rp100 Juta.
Jumlah
100,000,000
106,275,000
Penngkatan Kesehatan
5,000,000
2,000,000
Sarana Ibadah
2,500,000
Pelestarian Alam
85,500,000
Sub Jumlah
301,275,000
BUMN Peduli
100,000,000
Jumlah
401,275,000
Per Wilayah
Bantuan
DKI Jakarta
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
Lampung
Jawa Timur
Sumatera
Jumlah
77,100,000
7,500,000
85,500,000
5,000,000
11,175,000
105,000,000
5,000,000
Sulawesi
5,000,000
401,275,000
100,000,000
Kalimantan
Sub Jumlah
63
64
9. Perkara Penting
yang Sedang Dihadapi
Dalam tahun 2009, anggota Direksi
maupun Dewan Komisaris tidak
mempunyai perkara penting yang
sedang dihadapi. Sedangkan Perseroan
mempunyai beberapa perkara sbb.:
1. Proyek Jakarta Monorail
Pada proyek tersebut ADHI sebagai
Kontraktor Design and Build dan
sebagai pemilik proyek adalah PT
Jakarta Monorail. Saat ini proyek
terhenti dikarenakan PT Jakarta
Monorail belum dapat menyediakan
pendanaan proyek sehingga
pekerjaan-pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh ADHI tidak terbayar,
sehingga ADHI melakukan gugatan
kepada PT Jakarta Monorail atas
piutang tersebut. Dalam persidangan
ADHI dan PT Jakarta Monorail sepakat
untuk melakukan perdamaian. Adapun
isi perdamaian antara lain:
PT Jakarta Monorail mengakui
seluruh hutangnya terdiri dari pokok
dan bunga kepada ADHI,
PT Jakarta Monorail akan membayar
kepada ADHI setelah adanya
financial closed dan draw down
dana,
ADHI akan mendapat prioritas utama
untuk mendapatkan pembayaran
sebagai piutang yang diutamakan/
kreditur preferen.
Proyek tersebut saat ini sedang
dilakukan audit oleh Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dan BPKP
Perwakilan Provinsi DKI untuk
melakukan penilaian kelayakan atas
biaya-biaya yang telah dikeluarkan.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka
penjajakan pengambilalihan proyek
oleh Pemerintah.
Kondisi tersebut akan sedikit
berpengaruh terhadap cashflow,
namun ADHI berkeyakinan piutang
tersebut akan terbayar. Hal ini
dikarenakan pemerintah telah
menerbitkan Instruksi Presiden
No.1 Tahun 2010 tentang Prioritas
Pembangunan dimana Proyek
Keterbukaan Informasi
Bulan
Januari
Februari
Kegiatan
Media
BEI
BEI, Bapepam-LK
BEI, Bapepam-LK
BEI
BEI
Maret
April
Pemberitahuan Informasi Perolehan Proyek Kuningan City dan Bandara Kuala Namu
BEI, Bapepam-LK
BEI
BEI, Bapepam-LK
BEI, Bapepam-LK
BEI, Bapepam-LK
Mei
Surat Kabar
BEI, Bapepam-LK
BEI, Bapepam-LK
BEI
Surat Kabar
BEI, Bapepam-LK
BEI
Surat Kabar
BEI, Bapepam-LK
BEI, Bapepam-LK
BEI, Bapepam-LK
BEI
Surat Kabar
BEI, Bapepam-LK
BEI, Bapepam-LK
BEI, Bapepam-LK
BEI
BEI, Bapepam-LK
Penjelasan atas Pertanyaan Bursa tentang Pemberitaan tentang ADHI di media massa
BEI, Bapepam-LK
BEI
Penjelasan atas volatilitas transaksi yang Dapat Mempengaruhi Harga Saham ADHI
November
Desember
BEI
BEI, Bapepam-LK
BEI, Bapepam-LK
BEI
BEI, Bapepam-LK
BEI, Bapepam-LK
BEI, Bapepam-LK
BEI, Bapepam-LK
BEI
Surat Kabar
BEI, Bapepam-LK
65
66
disampaikan.
12. Lain-lain
Apabila pada tahun-tahun sebelumnya,
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
memberikan wewenang kepada Dewan
Komisaris untuk menetapkan Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang akan
melakukan audit atas laporan tahun
buku yang bersangkutan, maka pada
RUPS Tahun 2009 telah ditetapkan
langsung KAP Husni, Mucharam & Rasidi
untuk melakukan audit atas laporan
keuangan Perseroan tahun buku 2009.
Untuk keperluan monitoring kinerja
anak-anak perusahaan, manajemen
telah menugaskan Business
Development Department melakukan
analisa atas laporan manajemen anak
perusahaan dan sekaligus melakukan
koordinasi dengan komisaris anak
perusahaan.
67
68
69
Bambang Triwibowo
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 24 Agustus 1953 (56 tahun) di Cilacap.
Memperoleh gelar S1 bidang Teknik Sipil dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1979
dan Sekolah Bisnis Manajemen Prasetya Mulya pada tahun 2001. Menjabat sebagai
Direktur Utama Perseroan sejak Juni 2008 sampai dengan sekarang. Sebelumnya pernah
menjabat sebagai: Direktur Operasi PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PT PP
(2004-2008); Direktur Teknik & Pemasaran PT PP (2002-2004); Kepala Divisi Operasi II
(1999-2002); Kepala Cabang PT PP (1992-1999); Manager di PT PP (1984-1992); Asisten
Dosen di Jurusan Teknik Sipil UGM Yogyakarta (1977-1979).
Indradjaja Manopol
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 31 Juli 1958 (51 tahun) di Surabaya.
Meraih gelar S1 bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
pada tahun 1984. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006 sampai
dengan sekarang. Juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Adhi Realty dan sebagai
Representative Partner Adhi Oman LLC. Sebelumnya pernah menjabat sebagai: Kepala
Cabang I Medan (2001-2006); Audit Supervisor (2000-2001); Manajer Pemasaran Adhimix
Precast (1998-2000); Manajer Pemasaran Adhi Beton (1991-1998); Kabag. Teknik Unit
Adhi Property (1991-1991); Manajer Teknik JO ADHIKMAS (1991-1991); Office Engineer
Proyek-Proyek di Sulawesi (1988-1991); Operation Manager Proyek-Proyek di NTT (19861988); Kepala Proyek-Proyek di Jawa Timur (1979-1986).
Bambang Pramusinto
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 11 September 1959 (50 tahun) di
Semarang. Meraih gelar S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung, pada tahun
1983. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai: Kepala Divisi Konstruksi II (2007-2010); Kepala
Cabang VII Balikpapan (2000-2007); Kepala Bagian Teknik merangkap Kepala Cabang
VIII Balikpapan (1998-2000); Koordinator Kepala Proyek-proyek Pengembangan Bandara
Pattim (1997-1998).
70
M. Fauzan
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 8 April 1953 (56 tahun) di Gresik. Meraih
gelar S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, pada tahun 1978
dan S2 Manajemen dari STM Prasetiya Mulya pada tahun 1994. Menjabat sebagai Direktur
Perseroan sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang. Sebelumnya pernah menjabat
sebagai: Kepala Divisi Konstruksi I, Jakarta (1998-2001); Kabag/Manager SDM Divisi
Konstruksi I, Jakarta (1999-2001); Kepala Divisi ME, Jakarta (1996-2000); Kepala Divisi
Gedung, Jakarta (1996-1998); Kepala Divisi Konstruksi II, Jakarta (1996); Kepala Cabang
IV, Jakarta & Jawa Barat (1991-1996); Kepala Cabang merangkap Kabagtek Cabang V
& VI, Aceh & Sumut (1990-1991); Wakil Kepala Cabang V & VI (Aceh & Sumut) (19891990); Kepala Bagian Teknik Cabang III, Semarang (1987-1990); Resident Engineer Cabang
Lampung (1979-1981); Resident Engineer Cabang Kalimantan Barat (1978-1979).
Supardi
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 2 Maret 1958 (51 tahun) di Cirebon.
Meraih gelar S1 bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya,
pada tahun 1983 dan S2 dari STIE IBII pada tahun 2003. Menjabat sebagai Direktur
Perseroan sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang. Sebelumnya pernah menjabat
sebagai: Kepala Divisi Perekayasaan (2003-2006); Wakil Kepala Divisi Perekayasaan (20022003); Kepala Divisi ME (2000-2003); Wakil Kepala Divisi ME (1996-2000); Kepala Bagian
Teknik (1991-1996); Kepala Proyek (1987-1991).
71
Komite Audit
Ketua
Murhadi
Riwayat singkat Murhadi disajikan pada Profil Komisaris halaman 69.
Anggota
Gatot Trihargo
Riwayat singkat Gatot Trihargo disajikan pada Profil Komisaris halaman 68.
Anggota
Erick
Dilahirkan pada tanggal 18 Mei 1973 (36 tahun) di Jakarta, Lulusan S2
Manajemen Akuntansi dan S1 Ekonomi dan Hukum dari Universitas
Indonesia.
72
Anggota
Slamet Widodo
Lulusan S1 Teknik Arsitektur Universitas Borobudur yang dilahirkan pada
19 Agustus 1973 (36 tahun) dengan pengalaman kerja selama 10 tahun
di beberapa perusahaan konstruksi.
Anggota
Syaiful
Lahir di Pariaman pada 15 Agustus 1958 (51 tahun). Lulus Sarjana STAN
Jakarta pada tahun 1989. Mengawali karir sebagai Auditor pemerintah di
BPKP (1981-2000). Anggota Komite Audit pada PT Perkebunan Nusantara
XI (2006-sekarang). Anggota Komite Audit pada Perum Penjaminan Kredit
Indonesia (2006-sekarang). Konsultan Bidang Akuntansi dan Keuangan
pada RSAB Harapan Kita (2008-sekarang), RS Ananda Bekasi (2003sekarang), Institut Pertanian Bogor (2004-sekarang). Staf Ahli Dewan
Komisaris pada PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Bandar Lampung
(2006-2007). Anggota Komite Audit pada PT Perkebunan Nusantara VII
Bandar Lampung (2004-2006).
73
Ketua
Gatot Trihargo
Riwayat singkat disajikan pada profil Komisaris Halaman 68.
Anggota
AP Purnomo Widodo
Lahir 9 Agustus 1968 (41 tahun) di Semarang, meraih gelar MBA dari International
University of Japan (UIJ) Nagata tahun 2001. Mengawali karir sebagai auditor pemerintah
di BPKP (1990-1999). Pengurus Ikatan Akuntan Indonesia Pusat Kompartemen Sektor
Publik tahun 2005-2008. Sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang menjadi konseptor,
penulis pedoman GCG dan quality assurance atas assessment GCG di BUMN.
Anggota
Bin Nahadi
Dilahirkan pada tanggal12 Februari 1976 (33 tahun) di Boyolali. Lulus sarjana dari STAN
tahun 1999, dilanjutkan dengan meraih gelar MBA dari University of The Thai Chamber
of Commerce Bangkok Thailand tahun 2005. Saat ini juga menjabat sebagai Pengajar
di STAN, Anggota Komite Audit PT Hutama Karya, Peneliti The Indonesia Economic
Intelligence.
74
Ketua
Murhadi
Riwayat singkat Murhadi, disajikan pada Profil Komisaris halaman 69.
Anggota
Antonius Alijoyo
Kelahiran Jakarta 25 November 1963 (46 tahun), meraih gelar S2 dari
IPPM. Saat ini menjabat sebagai Asia Pasific Group Director of PRMIA,
anggota Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), dan Leading
Consultant di Indonesia bidang Corporate Governance dan Enterprise Risk
Management.
Anggota
Eddy F. Sinaga
Lahir di Siantar 10 Juni 1958 (51 tahun), meraih gelas S1 dari STAN.
Mengawali karir sebagai auditor pemerintah di BPKP. Kemudian bekerja
di BPPN sampai dengan tahun 2004 dengan posisi terakhir sebagai Senior
Vice President di Unit Aset Manajemen Investasi (AMI). Saat ini bekerja
sebagai konsultan swasta.
75
Corporate Secretary
Kurnadi Gularso
Lahir di Surabaya 26 Mei 1966 (43 tahun), lulusan Sarjana Teknik
Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan lulus S2
Bidang Strategic Management dari STM Prasetiya Mulya. Menjabat
sebagai Corporate Secretary sejak tahun 2004 sampai dengan
sekarang. Komisaris PT Adhicon Persada (2009-sekarang). Direktur
Adhi MultiPower Pte. Ltd (2008-sekarang). Anggota Dewan
Pengawas Dana Pensiun Bina Adhi Sejahtera (2008-2009). Direktur
Teknik Dana Pensiun Bina Adhi Sejahtera (2005-2008). Regulator
Member dari Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia, Presidium
Forum Humas BUMN (2006-sekarang). Marketing Manager Divisi
Konstruksi II (2002-2004). General Manager Adhi Lao Precast
Corporation, Philippines (2001-2002). Kepala Bagian Teknik Divisi
Adhimix & Precast (1996-2001). Plant/Area Manager Unit Adhimix
& Precast (1991-1996). Mengikuti dan menjadi pembicara di
berbagai pelatihan dan seminar baik di dalam maupun luar negeri.
Budhi Hidayati
Lahir di Bandung pada tanggal 12 Februari 1956 (53 tahun). Lulus
Sarjana Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun
1982. Menjabat sebagai Chief of Internal Audit sejak tahun 2010
sampai dengan sekarang. Auditor Internal pada Internal Audit/
Satuan Pengawasan Intern (2003-2010). Manajer Pengendalian
dan Pembinaan Proyek Divisi P3T (1997-2003). Kasie Pengendalian
Proyek Cabang Semarang (1985-1992), Kasie Pengendalian dan
Pengawasan Sistem Mutu Divisi P3T (1992-1997). Mengawali karir
sebagai Estimator Cabang Semarang (1983-1985).
76
Laporan Tahunan
Laporan 2009
Tahunan ADHI 2009
77
Indonesia
Qatar
India
Oman
Philippines
Singapore
Kantor Pusat
Divisi
Divisi Konstruksi I
Jl. Iskandarsyah Raya No. 65 A-B
Jakarta 12160 - Indonesia
P. +62 21 7278 8050
F. +62 21 7278 8051
E. adhicons1@adhi.co.id
Divisi Konstruksi II
Jl. Ir. H. Juanda No. 39
Jakarta 10120 - Indonesia
P. +62 21 345 5731
F. +62 21 345 5730
E. adhicons2@adhi.co.id
Jl. Cilaki No. 57
Bandung 40114 - Indonesia
P. +62 22 721 3346
+62 22 710 7205
+62 22 723 4156
F. +62 22 727 1605
E. adhibdg@adhi.co.id
78
Divisi Konstruksi IV
Jl. Gayung Kebonsari No. 167A
Surabaya 60231 - Indonesia
P. +62 31 828 7251
+62 31 829 1671
+62 31 829 0910
F. +62 31 829 0710
E. adhisub@adhi.co.id
Jl. Pemuda No. 82
Semarang 50133 - Indonesia
P. +62 24 354 7455
+62 24 354 7456
+62 24 351 6474
F. +62 24 355 1911
E. adhisrg@adhi.co.id
Divisi Konstruksi V
Jl. Milono No. 16
Balikpapan 76112 - Indonesia
P. +62 542 736 315
F. +62 542 735 221
E. adhibpn@adhi.co.id
Jl. Uray Bawadi No. 25
Pontianak - Indonesia
P. +62 561 734 860
F. +62 561 732 508
Jl. Nusantara No. 1
Loktabat Selatan
Banjarbaru - Indonesia
P. +62 511 477 3424
F. +62 511 477 3424
Anak Perusahaan
PT ADHI REALTY
Gedung Adhi Graha Lt. 15 Suite 1503
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56
Jakarta 12950 - Indonesia
P. +62 21 526 4545
F. +62 21 526 3535
E. info@adhirealti.co.id
Divisi Konstruksi VI
Divisi EPC
Divisi Internasional
Indonesia
Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18 Lt. 3
Jakarta 12510 - Indonesia
P. +62 21 7130 0707
F. +62 21 7918 2927
E. adhi.international@adhi.co.id
Qatar
PO Box 55126, Doha - State of Qatar
Ramanda Signal Area
Al-Mana Building, 2nd Floor, Office #6
P. +974 437 6286
F. +974 431 4467
India
Plot No. N3/3 IRC Village, Nayapali
Bhuneswar fi 751015
Orissa, India
P. +91 9938 748 988
Philippines
#6A, Church Street, Grace Village
Quezon City - The Philippines
P. +632 367 9943
F. +632 367 9984
PT ADHICON PERSADA
Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18
Jakarta 12510 - Indonesia
P. +62 21 797 4523
+62 21 797 4524
F. +62 21 797 4525
E. adhicon@adhi.co.id
79
DEWAN KOMISARIS
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
DIREKSI
Bambang Triwibowo
Direktur Utama
80
Indradjaja Manopol
Bambang Pramusinto
Direktur Operasi I
Direktur Operasi II
M. Fauzan
Supardi