Вы находитесь на странице: 1из 20

http://maria-fallen.blogspot.com/2014/05/beberapa-objek-wisata-menarik-di.

html
Beberapa Objek Wisata Menarik di kabupaten Ngada, Bajawa, Flores
Saya sangat tertarik dengan beberapa objek wisata yang terletak di kabupaten Ngada,
Flores. Yang kebetulan, daerah ini merupakan kampung halaman saya. (walaupun yang asli lahir
disana hanya papa saya) Jadi, saya akan menceritakannya kali ini.

Kabupaten Ngada, terletak di ibukota Bajawa. Tepatnya, terletak di jantung Pulau


Flores, Nusa Tenggara Timur.
Bajawa
Menurut penduduk setempat (termasuk kata papa saya), Bajawa merupakan kota yang
berada didalam mangkok atau memiliki bentuk seperti mangkok, dan banyak penduduknya
berasal dari pulau jawa. Karena nama "Bajawa" berasal dari kata Ba yang berarti mangkok, dan
Jawa yang artinya Pulau Jawa. Bentuk kota Bajawa yang seperti mangkok ini karena, kota ini
dikelilingi oleh gunung dan bukit-bukit.
Jumlah penduduk di Bajawa kurang lebih ada 15 ribu orang. Kota ini juga telah
memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk menyambut para turis, baik domestik maupun
asing.
Yang pertama, saya akan menceritakan objek wisata yang paling ingin saya kunjungi (karena
saya baru bisa mengunjunginya 3 tahun lagi) Yaitu, Kawah Wawo Muda !
Kawah Wawomuda

Kawah Wawomuda
Kawah ini terletak di dusun Ngoranale, kelurahan Susu, kecamatan Bajawa, kabupaten
Ngada. Untuk mencapainya, harus berkendara selama kurang lebih 15 menit dan mendaki
gunung dengan berjalan kaki sekitar 30 menit(setengah jam).
Kawah Wawomuda terbentuk pada tahun 2001 setelah gunung Wawomuda meletus.
Setelah meletusnya gunung tersebut, terbentuklah kawah ini. Kawah ini memiliki tiga kawah
kecil dengan warna yang berbeda, yaitu kuning, coklat, dan merah kecoklatan. Kawah ini sering
pula disebut "Mini Kelimutu", karena perubahan warna pada kawah ini terjadi dari hasil reaksi
vulkanis serta mikroorganisme yang ada di air kawah.

Kawah Wawomuda

Kawah Wawomuda
Air Panas Mengeruda

Pemandian air panas Mengeruda ini, terletak di desa Mengeruda, kecamatan Soa.
Untuk mencapainya dibutuhkan waktu 40 menit untuk berkendara.

Sungai Air Panas Mengeruda


Di tempat pemandian ini sudah tersedia bebagai fasilitas untuk para pengunjung/ turis. Biaya
masuk, untuk turis lokal sebesar Rp 2.500, 00/org, dan untuk turis asing biayanya sebesar Rp
5.000,00/org. Ada 2 pilihan tempat pemandian air panas ada yang dikolam renang renang dan di
pinggir sungai. Air di tempat pemandian Air Panas Mengeruda ini memiliki suhu sekitar 40
derajat celsius, dan dipercaya menghilangkan pegal-pegal dan menghilangkan berbagai penyakit
kulit karena terdapat kandungan belerang pada air tersebut.

Air TERjun Ogi

Air Terjun Ogi


Air terjun Ogi terletak di desa Faobata, kecamatan Bajawa, Flores. Air terjun ini sangat
mudah dicapai karena sangat dekat dengan Bajawa. Letaknya sekitar 7km dari kota Bajawa.
Tetapi karena sedikitnya penunjuk jalan yang ada untuk menuju ke lokasi, para pengunjung
disarakan untuk bertanya kepada penduduk setempat untuk memperoleh informasi. Air terjun
yang memiliki ketinggian kira-kira 30 meter ini, dikelilingi oleh pepohonan rindang, dan udara
yang sejuk, membuat saya sendiri ingin cepat-cepat mengunjunginya..

Kampung Bena

Kampung Bena
Kampung Bena, adalah salah satu perkampungan Megalitikum. Kampung ini terletak di
Kabupaten Ngada, Flores, provinsi Nusa Tenggara Timur. Kampung ini tepatnya terletak di desa
Tiwuriwu, Kecamatan Jerebu, kabupaten Ngada. Jarak kampung ini dari pusat kota Bajawa
sekitar 19km. Letak kampung ini berada di kaki gunung Inerie. Masyarakat di Kampung Beda

percaya bahwa gunung adalah tempat dewa. Dan mereka meyakini keberadaan Yeta. Yeta adalah
dewa yang bersinggasana di gunung tersebut yang telah melindungi kampung mereka.

Kampung Bena
Bentuk kampung ini memanjang, dan memiliki kontur tanah yang miring. Pintu masuk kampung
berada di arah utara. Dan di arah selatan merupakan puncak dan tebing yang terjal. Letak rumah
- rumah pada kampung ini berhadap - hadapan dalam dua barisan. Pada awalnya hanya ada satu
suku dikampung ini yaitu suku Bena. Perkawinan dengan suku lain akhirnya melahirkan suku suku baru yang membentuk keseluruhan penduduk kampung Bena. Hal ini terjadi karena
penduduk Kampung Bena menganut sistem kekerabatan (matriarkat). Sekarang, ada kurang lebih
40 rumah yang telah dihuni oleh 9 suku yaitu, :
1. Suku Bena
2. Suku Dizi
3. Suku Dizi Azi
4. Suku Wahto
5. Suku Deru Lalulewa
6. Suku Deru Solamae
7. Suku Ngada
8. Suku Khopa
9. Suku Ago

Rumah di kampung ini mempunyai bentuk yang seragam. Dari dinding yang terbuat dari kayu
dan bambu, sampai ke atap yang tinggi yang terbuat dari ijuk. Di tengah kampung terdapat
beberapa bangunan yang mereka sebut sebagai Bhaga dan Ngadhu. Bangunan Bhaga ialah

bangunan yang berbentuk mirip pondok kecil (tanpa penghuni). Sedangkan Ngadhu, adalah
bangunan bertiang tunggal dan beratap serat ijuk hingga bentuknya menjadi seperti pondok
peneduh. Tiang Ngadhu berasal dari kayu khusus yang keras yang berfungsi sebagai tiang
gantungan saat sedang mengadakan pesta adat.

Ngadhu

Batu Megalitikum
Di tengah lapangan, terdapat juga sebuah lapangan terbuka yang terdapat batu-batu Megalitikum
yang merupakan makam para leluhur. Selain, kedua bangunan tersebut, ada bangunan lainnya
seperti, Sakalobo. Sakalobo adalah rumah keluarga inti pria, yang telah ditandai dengan adanya
patung pria yang sedang memegang parang dan busur panah di atas rumah itu. Dan, Sakapu'u,
merupakan rumah keluarga inti perempuan. Pada bagian depan beberapa rumah, dipajang tanduk
kerbau dan rahang babi. Ini menandakan bahwa keluarga yang menempati rumah yang telah
dipajangi dengan tanduk kerbau telah berbuat suatu kebaikan untuk orang miskin. Sedangkan
rahang babi menunjukan babi yang telah dipotong untuk digunakan pada upacara Kasao. Kasao
sendiri adalah upacara pembuatan rumah yang digunakan oleh Kampung Bena.

Kaum Wanita Kampung Bena sedang menenun


Penduduk kampung Bena termasuk ke dalam suku Bajawa. Saat ini, mayoritas penduduk di
kampung tersebut adalah agama penganut agama Katolik. Pada umumnya mereka bermata
pencaharian sebagai peladang/ petani. Bagi kaum wanita, masih ditambah dengan bertenun.
Penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani selalu menggelar pesta adat Reba dalam
setiap tahunnya. Reba merupakan suatu pesta adat yang diadakan pada bulan Desember atau
Januari, untuk melakukan syukuran atas apa yang telah diperoleh masyarakat kampung tersebut
dalam satu tahun. Serta, masyarakat juga memohon keberhasilan pada masa mendatang. Selain
untuk mewujudkan syukur kepada Tuhan, Reba juga sekaligus sebagai ritual untuk menghormati
nenek moyang. Pada saat prosesi Reba berlangsung, semua anggota keluarga berkumpul dalam
sebuah rumah adat dan harus memakai pakaian adat Kampung Bena.
Kampung Bena, belum pernah tersentuh teknologi. Arsitektur bangunan masih sangat
sederhana. Kampung Bena diperkirakaan telah ada sejak 1.200 tahun yang lalu, berdasarkan
catatan yang ada pada menurut catatan pemerintah Kabupaten Ngada. Mereka masih dengan
teguh untuk memegang adat istiadat yang telah diwariskan oleh nenek moyang.
Masyarakat di Kampung Bena tidak mengeksploitasi lingkungannya yang berupa lahan
pemukiman dibiarkan sesuai kontur asli tanah di daerah itu yaitu tanah berbukit.
Kampung Bena berbentuk seperti perahu, yang menurut kepercayaan zaman megalitikum
perahu dianggap punya kaitan dengan wahana bagi arwah untuk menuju ke tempat tinggalnya.
Perahu ini mempunyai nilai kerjasama, gotong royong, dan kerja keras yang telah para leluhur
contohkan saat mereka menaklukkan alam, dan mengarungi lautan untuk sampai ke Bena.
Jika ingin mengunjungi Kampung Bena, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk.
Para pengunjung hanya diminta untuk mengisi buku tamu yang telah disediakan, dan
memberikan donasi seiklasnya kepada kampung tersebut, yang nantinya donasi yang telah
terkumpul akan digunakan untuk pemeliharaan kampung agar segala budaya dan adat istiadat
Kampung Bena dapat terjaga. Karena hal ini, pantaslah Kampung Bena dicalonkan untuk
menjadi
Situs
Warisan
Dunia
(UNESCO)
pada
tahun
1995.

Gunung

Inerie

Gunung Inerie, adalah gunung tertinggi dari sekian banyak gunung yang berada di
Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, Flores. Gunung ini memiliki ketinggian 2.245 meter
diatas permukaan laut, yang berbentuk seperti kerucut.

Gunung Inerie, Kabupaten Ngada, Bajawa, NTT, Flores


Jika ingin mendaki gunung ini, titik awal pendakian berada di desa Watumeze yang
berjarak sekitar 30 menit ditempuh dari Bajawa. Pendakian yang berawal dari desa Watumeze
sampai ke puncak gunung ini, dapat memakan waktu tiga jam. Jika sudah sampai ke puncak
Gunung Inerie, dapat terlihat pemandangan kota Bajawa, laut Sawu, dan hutan-hutan yang masih
hijau rindang di wilayah Kabupaten Ngada, Bajawa.

http://travellermeds.blogspot.com/2013/08/yang-unik-dan-menarik-di-kabupaten.html
Yang Unik dan Menarik di Kabupaten Ngada, Flores

Kali ini masih postingan seputar perjalananku menjelajahi pulau Flores dari Maumere ke Pulau
Komodo. Setelah melewati Maumere dan Ende, saya menyempatkan satu hari bersama temanteman dokter PTT Ende untuk mengunjungi Kabupaten Ngada.
Kabupaten Ngada beribukota di Bajawa dan merupakan salah satu kabupaten termiskin di
Indonesia. Tak heran sih, karena tanah di kabupaten ini kering dan nampak seperti lipatan kain
kusut karena konturnya yang berbukit-bukit dengan ngarai dalam di antaranya. Nampaknya tak
terlalu banyak tanah datar yang bisa dimanfaatkan untuk bertani atau berkebun.
Perjalanan dari kota Ende ke Bajawa memakan waktu sekitar 3 jam dan melintasi Kabupaten
Nagekeo yang merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Ngada. Perjalanan
diawali dengan pemandangan pantai berpasir hitam di luar kota Ende yang memanjang di tepi
jalan Trans Flores. Setelah itu perjalanan akan sedikit kurang menyenangkan karena kita akan
melewati daerah perbukitan dengan jalan berliku dan naik turun. Sesekali kita akan dibuat takjub
oleh pemandangan bukit kering, lembah terbentang luas sejauh mata memandang. Flores
memang TOP deh untuk urusan view landscape.

Aku menggunakan jasa carter mobil dari Ende untuk trip seharian menuju Bajawa. Harga
carternya 600 ribu untuk mobil berkapasitas 5-7 orang termasuk seorang supir sebagai pemandu
jalan dan bahan bakar (tahun 2012).
Kabupaten Ngada, walau tampak kering kerontang, namun beken di tingkat Intenasional tuh.
Saya justru lebih banyak berpapasan dengan wisatawan asing saat mengunjungi Kampung Bena
daripada bertemu turis lokal. Ngada juga beken karena di sini ini juga tercatat beberapa
penemuan arkeologis penting seperti fosil gajah purba dan perkakas manusia purba di lembah
Soa.
Tak mau kalah dengan sisi daratnya, di pesisir utara Ngada kita bisa mengunjungi salah satu
taman laut terindah di Indonesia : Taman Laut Riung 17 Pulau. Sayang saya tak sempat
mengunjunginya, karena kurang waktu dan teman-teman seperjalananku sudah pernah kesana....
yahhh nasib deh, setidaknya sedikit terhibur karena sehabis Ngada, aku akan mengunjungi Pulau
Komodo sebagai penutup trip Flores ku.

Oiya, jika kita mengunjungi Ngada ada beberapa objek wisata menarik yang wajib untuk
dikunjungi. Berikut daftarnya :
Kampung Bena, merupakan perkampungan megalitik kuno yang unik di Kabupaten
Ngada. Di kampung ini suasana tradisional masih terasa saat memasuki perkampungan yang
berjajar rapi dengan batu-batu menhir menjulang di antaranya. Para pria akan sibuk berkebun
atau berburu sementara para wanita nampak sibuk menenun kain. Sangat aku rekomendasikan
untuk dikunjungi

Kampung Bena, Ngada

Kampung Bena, Ngada, NTT


Taman Nasional Riung 17 Pulau. jujur aku melewatkan tempat yang satu ini T.T tapi
cerita dari teman-teman tentang keindahan Riung sangat menggoda. Riung merupakan taman
laut yang terdiri dari lebih dari 20 pulau kecil yang indah. Diving dan snorkeling merupakan
salah satu cara terbaik menikmati taman laut ini. namun bagi yang tidak bisa berenang tidak usah
kecewa, pemandangan Riung sendiri luar biasa indah seperti "Tropical Hidden Paradise". Lagilagi wisatawan mancanegara nampak cukup dominan berkunjung ke sini.

Taman Nasional Riung 17 Pulau, Ngada - Flores


Pemandian Air Panas Mengeruda di Soa. Flores merupakan salah satu pulau di
gugusan ring of fire dan memiliki beberapa gunung berapi. Salah satu buktinya adalah mata air
panas di Soa. Kolam air panas alami ini menyediakan spot yang bagus untuk berfoto, dimana
alirannya akan berwarna hijau cerah pada musim tertentu karena lumut yang tumbuh. Spot ini
juga cocok dikunjungi sore hari untuk bersantai setelah lelah seharian keliling Ngada.

Mata Air Panas Mengeruda di Soa, Ngada

Mata Air Panas Mengeruda di Soa, Ngada


Aimere. Aimere merupakan nama tempat terbaik untuk menyaksikan Gunung Inerie. Di
sini, Gunung Inerie akan berbentuk segitiga dan benar-benar lurus. Sssttt sebenarnya Gunung
Inerie juga nampak saat mengunjungi Kampung Bena, cuma kalau mau benar-benar segitiga
bentuknya yaa harus ke Aimere.

Gunung Inerie dilihat dari Aimere

Gunung Inerie dilihat dari Kampung Bena


Mataloko. Di Mataloko kita akan menemukan bangunan seminari yang bersejarah bagi
umat Katolik. Terdapat juga Kemah Tabor Mataloko yang merupakan rumah retret dengan
bangunan indah yang kontras dengan rumah-rumah di Ngada pada umumnya.

Rumah Retret Kemah Tabor, Mataloko, Ngada

Rumah Retret Kemah Tabor, Mataloko, Ngada

https://wisatanusatenggara.wordpress.com/edisi-khusus-wisata-nusa-tenggara/wisatangada/
Wisata Ngada
Wisata Alam Laut 17 Pulau Riung

Wisata Alam Laut 17 Pulau Riung terletak di Kecamatan Riung, sebelah utara wilayah
Kabupaten Ngada. Jarak dari Bajawa ibukota Kabupaten Ngada : 75 Km, dapat ditempuh selama
2 1/2 jam dengan kendaraan umum maupun pribadi. Kawasan Taman Laut tersebut sebagian
wilayahnya terletak di daratan pulau Flores serta sebagiannya di perairan teluk Riung dengan
tebaran pulau-pulaunya yang sangat indah.

Wisata Mawar Laut

Objek Wisata Mawar Laut merupakan salah satu Primadona daya tarik obyek wisata yang
terdapat di kawasan Taman Wisata Alam Riung. Mawar Laut merupakan kumpulan telur Kelinci
Laut yang saling melekat satu dengan yang lainnya dan menyerupai bunga Mawar. Mawar laut
tersebut tumbuh dan melekat pada batu karang di dasar laut pada kedalaman antara 5 sampai
dengan 10 meter dibawah permukaan laut. Untuk menikmati keindahan mawar laut tersebut para
wisatawan harus bisa menyelam dengan menggunakan peralatan renang yang disediakan oleh
Bidang Pariwisata Pemda Ngada yang tersedia di Wisma Riung Pesona. Para penyelam dapat
meminta bantuan tenaga terampil pemandu wisata yang telah berpengalaman

Pulau Kelelawar

Pulau kelelawar bakau berdiam dan menghiasi pulau terbesar di teluk Riung yakni pulau
Ontoloe. Kelelawar-kelelawar bakau tersebut bergantungan pada ranting-ranting bakau baik
siang maupun malam hari. Sungguh merupakan pemandangan yang sangat menakjubkan karena
sangat banyak jumlahnya mencapai puluhan ribu ekor. Kelelawar bakau tersebut bergantungan
pada ranting bakau yang rendah dan relatif cukup mudah terjangkau. Oleh deru mesin dan bunyi
sirene Speed Board yang mendekat ke arah kelelawar-kelelawar tersebut beterbangan di sekitar
lokasi pemukimannya sampai dengan saat pengunjung meninggalkan lokasi mereka
Pulau Pasir Putih

Pulau Pasir Putih adalah Salah satu daya tarik wisata Kawasan 17 Pulau Riung,pulau Rutong
yang memiliki pasir putih yang terkenal sangat indah. Sangat baik untuk mandi, berjemur dan
beristirahat. Pulau Rutong letaknya sangat dekat dengan lokasi tebaran beraneka jenis terumbu
karang. Berbagai jenis terumbu karang tersebut ada yang keras maupun lembut.
Terumbu karang yang beraneka ragam dan sangat menakjubkan. Dapat dilihat dengan mata
telanjang dan jaraknya relatif sangat dekat di kedalaman antara 1 meter sampai dengan 20 meter.
Bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan panorama alam bawah laut hendaknya
berangkat ke lokasi tersebut kurang lebih jam 06.00 pagi saat air laut masih tenang
Pemandian Air Panas Mengeruda

Permandian Air Panas Mengeruda terletak di Desa Piga Kecamatan Soa, 25 km ke arah utara
kota Bajawa. Airnya mengandung belerang yang berkasiat untuk menyembuhkan berbagai
penyakit kulit. Saat ini obyek wisata air panas Mengeruda sedang dilengkapi dengan beberapa
fasilitas antara lain: Cottage/penginapan, kolam renang permanen, restoran, pelataran parkir dan
lain sebagainya untuk kepentingan wisatawan
Objek Wisata Lekolodo

Obyek wisata Lekolodo terletak kurang lebih 10 Km.di jalan raya Bajawa-Aimere. Memiliki
keunikan pemandangan alam yang masih terjaga kelestariannya. Terdapat air terjun dan kolam
renang alami yang dapat digunakan sebagai tempat peristirahatan untuk melepaskan berbagai

kepenatan akibat berbagai kesibukan harian. Juga sangat baik untuk dijadikan lokasi olahraga
mendaki gunung dengan tantangan yang cukup berat karena terletak di lereng gunung Inerie
Wisata Danau Wawomudha

wisata Danau Wawomudha terletak di Km. 10 jalan raya Bajawa-Aimere. Memiliki keunikan
pemandangan alam yang masih terjaga kelestariannya. Terdapat air terjun dan kolam renang
alami yang dapat digunakan sebagai tempat peristirahatan untuk melepaskan berbagai kepenatan
akibat berbagai kesibukan harian

Вам также может понравиться