Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DENTOMAKSILOFASIAL
Tutorial 8
ANGGOTA TUTORIAL 8
Ismi Inayatur
Fadylla Nuansa Citra
Majid Maharsi
Eka Aprillia Devi
Fitrotul Hasanah
Rr Dianita Rahmah
Silvitania Putri
Sepma Viraticha
Nakhita Lintang
Ade Ayu Dwi Riani
141610101030
141610101046
141610101053
141610101078
141610101080
141610101081
141610101083
141610101084
141610101085
141610101089
PENYAKIT INFEKSI
DENTOMAKSILOFASIAL
Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke RSGM dengan
keluhan gigi geraham atas kanan sakit. Dari anamnesis diperoleh
gigi terasa sakit sejak 3 hari yang lalu dan makin hari, rasa sakit
makin bertambah (sharp pain) hingga ke kepala dan tidak dapat
tidur. Untuk menghilangkan rasa sakit pasien meminum obat
penghilang rasa sakit, tetapi rasa sakit hilang sebentar beberapa
jam kemudian sakit kembali. Dari pemeriksaan ekstra oral
terdapat bengkak pada pipi kanan, keras, tidak berbatas jelas,
sakit dan kulit menegang dan warna mengkilat. Pemeriksaan
limfonodi sub mandibular kanan teraba, sakit. Pemeriksaan intra
oral terlihat gigi 18, 17 karies superfisialis, gigi 16 dan 46 karies
profunda. Pemeriksaan lebih lanjut pada gigi 16 dan 46 terdapat
sordes dan debris pada permukaan gigi, dasar kavitas lunak,
tidak sakit dan tidak ditemukan adanya perforasi. Tes dingin 16
(-). Tes perkusi dan tekan gigi 16 sakit, gigi mobiliti 2. Bukal fold
regio 16 sedikit terangkat, palpasi keras dan tidak sakit, gingiva
kemerahan, trismus derajat 2. Pemeriksaan ronsenografi pada
gigi 16 dan 46 terlihat karies mendekati atap pulpa, terlihat
adanya gambaran radiolusen pada apek 16 diffuse. Dari hasil
pemeriksaan dokter menyimpulkan pasien menderita abses.
STEP 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
STEP 2
Mengapa pada skenario rasa sakit pada pasien semakin bertambah
Dari
skenario
diatas,
kemungkinan pasien menderita
abses periapikal. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya
gambaran radiolusen diffuse
yang berada pada apikal gigi
16.
STEP 4
Kavitas
Bakteri
Invasi
Inflamasi
Infeksi
penyakit
Infeksi
dentomaksilofas
Odontogen
ial
Pericoronitis
Abses
Selulitis
Macam
Macam
Macam
Tanda
&
gejala
Tanda
&
gejala
Tanda
&
gejala
LEARNING OBJECTIVE
1.
2.
INFEKSI ODONTOGEN
Infeksi
PERICORONITIS
PERICORONITIS
PERI
CORON
ITIS
FAKTOR PENYEBAB
PERICORONITIS
Gingiva kemerahan
Bengkak
rasa sakit pada waktu
mengunyah makanan
Bau mulut
Meningkatnya suhu tubuh
Ditemukan ulkus pada
jaringan operkulum
Limfadenitis pada kelenjar
limfe submandibularis
Trismus
KLASIFIKASI PERICORONITIS
Pericoronitis
ABSES
Cara bakteri
menyebabkan abses :
1.Bakteri masuk kebawah
kulit akibat luka
2.Bakteri menyebar dari
suatu infeksi dibagian
tubuh yang lain
3.Bakteri yang dalam
keadaan normal hidup
di dalam tubuh manusia
PATOGENESIS ABSES
KAVITAS +
BAKTERI
ABSES BERUSAHA
MENEMBUS
SUBPERIOSTEAL
MENYEBAR KE
FASCIAL SPACE
INFEKSI
ABSES MENCARI
JALAN KELUAR
KEMATIAN
PULPA
2. ABSES SUBPERIOSTEAL
pus dalam jumlah terbatas terakumulasi di
antara tulang dan periosteal.
6. ABSES SPASIUM
INFRATEMPORAL
Gejala klinis :
Oedem kelopak mata
Trismus rahang
Sakit yang hebat terutama bila membuka mulut
Sakit bila menelan (pharynx bengkak)
8. ABSES SPASIUM
SUBMANDIBULA
Gejala klinis:
Pembengkakan diregio submandibular disudut
rahang yang menyebar ke daerah leher
Tidak ada oedem intra oral
Gigi dalam keadaan periodontitis
9. ABSES SUBLINGUAL
Gejala klinis:
SELULITIS
Selulitis adalah sebuah
inflamasi yang menyebar
pada jaringan lunak yang
tidak terpusat pada satu
area saja (berkebalikan
dengan
abses)
yang
cenderung
menyebar
melalui
celah-celah
jaringan
sepanjang
wajah.
(Rajendran,
2009)
Selulitis
adalah
suatu
penyebaran oedematus dari
inflamasi
akut
pada
permukaan jaringan lunak
dan bersifat difus
Dapat terjadi pada semua
tempat dimana terdapat
jaringan lunak dan jaringan
ikat longgar, terutama pada
muka dan leher, karena
biasanya
pertahanan
terhadap infeksi pada daerah
tersebut kurang sempurna.
Infeksi/Abses
periapikal
Penyebaran
ke jaringan
lunak
Selulitis
Kok
bisa
sih?
Mikroorganism
Mikroorganism
ee
Host
Host
Oral
Oral Hygine
Hygine
Virulensi
Virulensi
Sistem
Sistem imun
imun
Jumlah
Jumlah
Umur
Umur
Asal
Asal infeksi
infeksi
Suplai
Suplai darah
darah
Efektifitas
Efektifitas
sistem
sistem
pertahanan
pertahanan
Toksisitas
Toksisitas
Infeksi/Abse
s periapikal
Penyebaran
ke jaringan
lunak
Selulitis
GEJALA
Malaise
Demam
Bengkak
Konsistensi bisa lunak
atau keras seperti
papan
Lesitampak merah
Trismus
Disfagia
Leukositosis
Peningkatan laju endap
darah (ESR)
Limfadenitis
Limfangitis
Trismus
Limfangitis
Limfadenitis
KLASIFIKASI
SELULITIS
SELULITIS SIRKUMSKRIPTA
SEROUS AKUT
SELULITIS SIRKUMSKRIPTA
SUPURARTIF AKUT
DAFTAR PUSTAKA
Al Hutami Aziz. 2012. Hubungan Abses dengan Demam sebagai
Gejala Infeksi. [www. Repositoryunhas.ac.id ] diakses pada
tanggal 22 Juni 2015
Berini, et al, 1997, Medica Oral: Buccal and Cervicofacial
Cellulitis. Volume 4, (p337-50).
Bustamin, Firdasari. 2014. Prevalensi Insidensi Perikoronitis
Terhadap Posisi Impaksi Molar ke Tiga Mandibula di RSGM
Halimah Dg. Sikati Makassar. [repository.unhas.ac.id].
Diakses pada tanggal 23 Juni 2015
Dimitroulis, G. 1997. A Synopsis of Minor Oral Surgery. Wright,
Oxford (71-81)
Guiterrez and Perez JL. 2004.Third Molar Infections. Med Oral
Patol Oral Cir Bucal.
Karasutisna, Tis. 2007. Selulitis Fasialis. Bandung. Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran.Keys D and Bartold
M. 2000. Periodontal conditions of relevance to the
Australian Defence Force. Australian Defence Force Health.
Lemonick, David. Ludwigs Angina; Diagnosis and treatment.
Hospytal Physician, July 2002, PP; 31-37