Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
METODE PENELITIAN
28
29
dan
kemudian
disiapkan
untuk
melaksanakan siklus 3, maka nilai siklus 2 menjandi prestasi awal dari siklus 3.
Kemudian dilaksanakanlah siklus 3, dan diakhir pelaksanaan siklus juga ujian,
untuk menguji sejauh mana perkembangan dan pengaruh dari penerapan metode
Inkuiri, apakah dapat meningkatkan prestasi belajar para siswa ataukah tidak.
Disamping itu, bersamaan dengan pelaksanaan siklus 1, siklus 2, dan
siklus 3, penulis juga melakukan observasi terhadap siswa. Observasi tersebut
dilaksanakan dengan membuat table isian. Tabel isian sebagaimana yang
dimaksud diatas adalah table yang bisa menggabarkan tingkat partisipasi para
siswa didalam pelakanaan proses belajar mengajar. Table itu berisi sebuah
informasi apakah seseorang siswa terlibat aktif atau tidak didalam proses belajar
mengajar ataukah tidak.
Diakhir proses penerapan masing-masing siklus juga diadakan refleksi
untuk dapat memberikan penilain dari masing-masing siklus apakah penerapan
Metode Inkuiri yang telah dilaksanakan itu dapat membawa pengaruh positif bagi
peningkatan prestasi dan motivasi siswa atau tidak.
Secara detail prosedur penelitian tindakan kelas untuk siklus 1 dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a. Siklus 1
1. Perencanaan
1) Menyusun Satuan Pembelajaran (SP) dan Rencana Pembelajaran (RP)
2) Membentuk kelompok-kelompok dalam kelas, dimana satu kelompok
terdiri dari 3-4 orang.
30
dan
dipecahkan.
Untuk
itu
guru hendaknya
31
siap jika terjadi kemacetan dalam diskusi, dalam artian seorang guru
harus bisa memberikan arahan agar diskusi tidak mati dan berjalan
stagnan. Guru juga harus bisa membatasi keterlibatannya dalam
diskusi-diskusi yang dilakukan oleh siswa, sehingga siswa menjadi
tidak kreatif dan inovatif.
(c) Guru diharapkan mampu untuk memberikan pertanyaan pancingan,
bilamana siswa kurang mampu menganalisa masalah. Pada saat terjadi
kemacetan alur diskusi, karena siswa tidak mampu menemukan
jawaban akan suatu pertanyaan, atau terjadi perdebatan yang sengit
sehingga tidak ditemukan kata sepakat, seorang guru harus bisa
memberikan pertanyaan pancingan sehingga suasana menjadi cair
kembali, atau dapat muncul ide dari para siswa akan masalah yang
sedang beku dalam diskusi mereka. Dalam hal ini guru harus mampu
membedakan antara memberi pertanyaan pancingan, dengan member
jawaban akan permasalahan yang sedang dibahas.
(d) Guru mengawasi, membatasi agar kegiatan siswa tidak menyimpang
dari
nilai-nilai,
Dalam
hal
seperti
memberikan
nilai
kebebasan
guru
juga
harus
bisa
32
kesusilaan lainnya.
(e) Guru tidak memberikan jawaban langsung atas masalah yang dihadapi.
Dalam hal memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan langsung
yang diajukan oleh siswa, seorang guru tidak boleh memberikan
jawabannya secara langsung. Dikarenakan hal tersebut akan membuat
siswa menjadi tumpul, tidak mau berpikir, dan lebih lanjut tidak mau
melanjutkan usahanya dalam rangka mencari tahu hal-hal yang sedang
diperbincangkan. Atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, guru sebaiknya
memberikan jawaban-jawaban yang dapat berupa pertanyaan lain,
sehingga siswa dapat memahami persoalan yang sedang dibicarakan
dengan cara yang lebih sederhana. Misalnya dengan balik memberikan
pertanyaan yang dapat memancing siswa kembali berpikir untuk
menemukan jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan sendiri.
Misalnya jika ada siswa bertanya : Pak, apakah boleh makan sambil
berbicara?, maka guru bisa memberikan jawaban dengan cara
memberikan pertanyaan lain, misalnya Apakah kamu pernah melihat
orang yang makan sambil berbicara kemudian dia tesedak?. Atau
mungkin dengan pertanyaan, Menurut anda, apakah sopan jika
seseorang makan sambil berbicara?
3. Observasi
Observasi dilaksanakan terhadap pelaksanaan tindakan dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi dilakukan
selama proses belajar mengajar itu sendiri, dan mencatat semua hal yang
33
melaksanakan
pembelajaran.
4. Refleksi
Hasil yang diperoleh dalam tahap observasi dikumpulkan serta
dianalisis pada tahapan ini. Dari hasil observasi, guru dapat merefleksikan diri
dengan melihat data observasi, dan dapat memberikan justifikasi apakah
kegiatan yang dilakukan telah dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar. Selain lembar observasi, data hasil evaluasi juga digunakan sebagai
acuan untuk membuat refleksi. Selain itu, dipergunakan juga jurnal yang
dibuat oleh guru setelah selesai melaksanakan pembelajaran. Data dari jurnal
dapat dipergunakan sebagai acuan bagi guru untuk dapat mengevaluasi
dirinya sendiri. Hasil analisis data yang dilaksanakan pada tahapan ini akan
dipergunakan
untuk
merencakan
siklus
berikutnya,
dengan
tujuan
34
35
Kegiatan pelatihan diawali dengan kegiatan diskusi tentang metode Inkuiri diikuti
dengan latihan untuk menerapkan metode tersebut.