Вы находитесь на странице: 1из 3

OPERON LAC (OPERON LAKTOSA)

Gen struktural adalah sekuens nukleotida DNA yang berperan sebagai


cetakan untuk sintesis RNA. Operon merupakan gen struktural beserta situs
pengontrol yang mengatur kecepatan transkripsi gen yang umumnya terdapat pada
organisme prokariot (bakteri). Situs pengontrol adalah sekuens nukleotida pendek
pada DNA dengan panjaqng 15-30 pb, yang mengontrol ekspresi gen struktural
yang terletak disebelahnya. Operon merupakan sekelompok gen yang diapit
secara bersamaan oleh sepasang promotor dan terminator. Gen-gen pada satu
operon akan diekspresikan secara bersamaan melalui inisiasi transkripsi pada
promotor yang sama dan berakhir pada terminator yang sama. Operon mengkode
enzim-enzim yang dibutuhkan dalam rangkaian proses biokimia
Operon laktosa merupakan suatu sistem model yang baik untuk sejumlah
konsep gen pada prokariota. Operon ini terdiri dari tiga gen struktural (lacZ, lacY,
dan lacA) dan tiga situs pengontrol (lacCRP, lacP1, dan lacO). Gen-gen struktural
lacZ, lacY, dan lacA, secara berurutan mengkode enzim -galaktosidase,
permease,

dan

transasetilase.

Katabolisme

(pemecah)

laktosa

sangat

membutuhkan protein ini. Situs pengontrol lacCRP, lacP1, dan lacO secara
berurutan merupakan situs pengikatan untuk protein reseptor cAMP, RNA
polimerase, dan reseptor laktosa.

Gambar 1. Struktur Operon Laktosa

Pengaturan ekspresi operon laktosa dilakukan oleh suatu protein regulator


yang akan berinteraksi dengan promotor, yang akan menentukan berjalan atau
inisiasi transkripsi yang dilakukan oleh transkriptase. Protein pengatur dihasilkan
oleh gen regulator, yaitu gen yang produk ekspresinya berperan mengatur ekspresi
gen lain. Operon regulator laktosa terdiri dari satu gen struktural (lacI) dan satu
situs pengontrol (lacP2). Gen struktural mengkode reseptor laktosa, sedngkan
situs pengontrol merupakan situs pengikatan RNA polimerase (suatu promotor).
Operon laktosa dikatan dikontrol secara negatif karena direpresi oleh protein
regulator. Operon lain disebut dikontrol secara positif jika diregulasi oleh protein
yang berfungsi mengaktifkan operon tersebut.
Dengan tidak adanya induser (inducer), yaitu suatu molekul yang
mengaktifkan transkripsi operon, maka ekspresi operon akan terhambat karena
reseptor laktosa terikat di lacP1 dan inisiasi transkripsi. Namun jika terdapat
laktosa di dalam sel, maka laktosa akan diubah menjadi alolaktosa oleh sel, dan
alolaktosa tersebut berfungsi sebagai induser untuk operon tersebut. Jika terdapat
induser di dalam sel, maka induser akan mengikat resepsor (protein lacI) sehingga
resepsor ini menjadi tidak aktif. lacI yang tidak aktif tidak dapat berikatan dengan
operator sehingga RNA polimerase dapat berikatan dengan lacPI dan menginisiasi
transkripsi gen yang dibutuhkan untuk katabolisme (pemecahan) laktosa.
Bahkan saat operon diinduksi, sel tidak akan dengan cepat dipenuhi oleh
mRNA dan protein karena mRNA rata-rata mempunyai umur paruh hanya 2,5
menit. Artinya, dalam waktu 2,5 menit setelah mRNA disintesis, separuhnya akan
terdegradasi. Protein lebih stabil dari mRNA. Selain itu, seiring disintesisnya
mRNA dan protein oleh sel, sel menghabiskan sebagian simpanan molekul energi
tertentu yang dimilikinya. Pada saat sel sedang melakukan metabolisme dengan
cepat, represi katabolit akan menghentikan banyak operon katabolik, termasuk
operon laktosa. Proses ini membutuhkan suatu molekul kecil yang disebut
adenosin monofosfat siklik (cyclic adenosine monophosphate, cAMP). Kadar
cAMP dalam sel akan menurun saat sintesis mRNA dan enzim laktosa meningkat.
Sebaliknya, saat gen-gen katabolik tidak diekspresikan lagi, kadar cAMP akan

meningkat. Makin tinggi kadar cAMP, makin banyak cAMP yang berikatan
dengan protein yang disebut protein reseptor AMP siklik (cyclic AMP receptor
protein, CRP), yang kemudian akan mengalami perubahan konformasi (bentuk)
sehingga dapat berikatan dengan situs pengikatan aktivator (lacCRP). Hal ini akan
meregulasi transkripsi gen-gen operon laktosa.
Laktosa ada
Tidak ada laktosa

operon aktif
operon tidak aktif

Sumber:
Stansfield, W., R. Cano, dan J. Colome, 2006, Schaums Easy Outlines: Biologi
Molekuler dan Sel, Alih bahas: Varian Fahmi, Erlangga, Jakarta
Jusuf, M., dkk, Regulasi Ekspresi Gen Prokarot: Regulasi Operon Laktosa,
bahan kuliah TPB-IPB

Вам также может понравиться