Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAA
MAKANMAKANAMAKANMAKANALAMASEMUAKAKISS Kegiatan
NMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANMAKANAMAK
ANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAMAKANMAKANALAM
AAMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMASEMUAKAKISS
KEGIATAN DAN MATERI KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU
KESEHATAN MASYARAKAT & KEDOKTERAN KOMUNITAS DI
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGANYAR
Disusun Oleh:
Kelompok 492
Periode 19 Januari 2015 1 Maret 2015
Andina Rosmalianti
G99131013
Paramita Riski S
G99131062
Muhammad Haydar
G99131006
Yudi Purnama N
G99131009
Ogi Kurniawan
G99131008
Tanggal
Mengetahui,
Pembimbing
NIP. 198404142010012059
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa penyusun dapat
menyelesaikan Tugas Materi Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesarbesanya kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun
tidak
langsung
nmakanmakanamakanmakanalamaamakanmakanamakanmakanalamasemuanmak
anmakanamakanmakanalamaamakanmakanamakanmakanalamasemuakatama
kepada:
1.
Karanganyar.
2.
3.
4.
tugas materi ini. Penyusun berharap semoga tugas materi ini bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan dan semua pihak yang berkepentingan, kritik maupun saran sangat
penyusun harapkan agar tugas materi ini dapat mendekati kesempurnaan.
Surakarta,
Februari 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan kesehatan merupakan suatu proses atau cara
mencapai tujuan pembangunan kesehatan melalui pengelolaan upaya
kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan, pembiayaan
kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan makanan, manajemen, informasi dan regulasi
kesehatan serta pemberdayaan masyarakat. (Peraturan Presiden No.
72, 2012)
Dalam pengelolaan dan pembangunan kesehatan diperlukan
upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia
dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis. (Peraturan Presiden No. 72, 2012)
Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten merupakan unsur pelaksana
Pemerintah Daerah di bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
walikota/bupati.
Dinas
Kesehatan
mempunyai
tugas
pokok
berperan
sebagai peran
fungsional saja
Manfaat Umum
Dokter muda dapat mengetahui tugas pokok dan fungsi Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar
6
Manfaat Khusus
a. Dokter muda dapat mengetahui struktur organisasi di Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar.
b. Dokter muda dapat mengetahui tugas pokok dan fungsi
masing-masing bidang dalam struktur organisasi Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar
c. Dokter muda dapat mengetahui peran dokter dalam jabatan
struktural
organisasi
di
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Karanganyar
d. Dokter muda dapat mengetahui profil kesehatan Kabupaten
Karanganyar dilihat dari Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi dibandingkan dengan Nasional.
BAB II
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
A. Hari Pertama, Senin 26 Januari 2015
1. Penerimaan dan Sambutan
Penerimaan dan sambutan oleh dr. Endah selaku pembimbing dokter muda
di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. Dokter muda diberi
penjelasan mengenai struktur organisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar. Beliau juga menjelaskan secara umum tugas dari masingmasing bidang yang ada di Dinas Kesehatan Karanganyar. Selanjutnya
dokter muda diarahkan untuk membaca dan mempelajari Profil Kesehatan
Kabupaten Karanganyar sebagai salah satu bahan dalam penyusunan
NMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANMAKANA
MAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAMAKANMAK
ANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMASEMUAK
AKISS.
2. Bimbingan dari Bidang Pelayanan Kesehatan
Bimbingan dari bidang Pelayanan Kesehatan disampaikan oleh dr. Endah.
Beliau menyampaikan bahwa bidang pelayanan kesehatan di Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar membawahi 3 seksi, diantaranya :
seksi upaya kesehatan dasar dan rujukan, seksi kefarmasian dan NAPZA,
serta seksi Akreditasi, Sertifikasi, dan lisensi. Beliau juga menjelaskan
secara umum tugas dari masing-masing seksi tersebut. Seksi upaya
kesehatan dasar dan rujukan, lebih ditekankan penjelasan mengenai tugas
dan fungsi puskesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Di Kabupaten Karanganyar terdapat 17 kecamatan yang
mempunyai 21 puskesmas, beberapa diantaranya sudah mampu melakukan
screening untuk deteksi dini kanker serviks (IVA Test) oleh petugas
kesehatan yang sudah mengikuti pelatihan khusus yang diadakan oleh
diminta
untuk
memandingkan
profil
kesehatan
Kabupaten
Penyakit
dan
Penyehatan
Bimbingan
dari
bidang
Pengendalian
Penyakit
dan
Penyehatan
seksi
promosi
kesehatan,
UKBM
&
Kesehatan
Institusi,
Tatalaksana
12
Balita
Sakit)
nmakanmakanamakanmakanalamaamakanmakanamakanmakanalamasemu
anmakanmakanamakanmakanalamaamakanmakanamakanmakanalamasem
uakatama untuk kasus pneumonia.
13
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kabupaten Karanganyar
1. Keadaan Geografi
Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu dari 35 kabupaten/kota di
Provinsi Jawa Tengah dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sragen;
- Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan
-
Wonogiri;
Sebelah Barat berbatasa dengan Kota Surakarta dan Kabupaten
Boyolali.
2. Keadaan Penduduk
a. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Berdasarkan data BPS, Kabupaten Karanganyar tahun 2013 mempunyai
jumlah penduduk sebesar 846.183 jiwa (keadaan data tersebut
merupakan proyeksi sensus penduduk pada tahun 2010). Penyebaran
penduduk masih belum merata. Kepadatan penduduk di daerah
perkotaan secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan pedesaan.
b. Sex Ratio Penduduk
Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dari
perkembangan ratio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk lakilaki dengan penduduk perempuan. Berdasarkan Data Karanganyar
Dalam Angka Tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik
Kabupaten Karanganyar rasio jenis kelamin penduduk Karanganyar
Tahun 2013 sebesar 97,78 (tahun 2012 : 98,80 tahun 2011 : 99,39). Hal
ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih besar
dibandingkan jumlah penduduk laki-laki.
3. Keadaan Sosial Ekonomi
a. Alokasi Anggaran Bidang Kesehatan
Sesuai kesepakatan para Kepala Daerah diharapkan anggaran kesehatan
memperoleh 15% dari APBD dan UU Nomor 36/2009 tentang
14
Akreditasi, Sertifikasi, dan Lisensi Seksi Kesehatan Reproduksi Remaja dan Lansia Seksi Penyehatan Lingkungan
Seksi Pengembangan Perlindungan Jaminan Seksi
Kesehatan
Sutopo, ST
Purwati, SKM, M.Kes
Diah Arini, SKM, M.Kes
Untari Tri Wardani, SKM, M.Kes
15
UPT IPF
Sutopo Edy Antoro, S.Si, Apt, MM
UPT Laboratorium
Nuk Suwarni, SKM
UPT Puskesmas
16
dan
NMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANMAK
ANAMAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAM
AKANMAKANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAKAN
ALAMASEMUAKAKISS kegiatan yang masuk dari masingmasing Bidang, Seksi dan Sub Bagian sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
7) Melakukan
monitoring
dan
evaluasi
pelaksanaan
kegiatan
bahan
NMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANMAK
ANAMAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAM
AKANMAKANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAKAN
ALAMASEMUAKAKISS
17
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
dan
NMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANMAK
ANAMAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAM
AKANMAKANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAKAN
ALAMASEMUAKAKISS
Keterangan
Pertanggungjawaban
18
membandingkan
NMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANMAK
ANAMAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAM
AKANMAKANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAKAN
ALAMASEMUAKAKISS perkembangan realisasi belanja dengan
rencana
pembiayaan
yang
telah
disusun
untuk
bahan
NMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANMAK
ANAMAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAM
AKANMAKANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAKAN
ALAMASEMUAKAKISS kepada atasan.
7) Melaksanakan
pengendalian
dan
verivikasi
serta
peNMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANM
AKANAMAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKAN
AMAKANMAKANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAK
ANALAMASEMUAKAKISS keuangan di lingkungan Dinas.
8) Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
9) Membuat
NMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANMAK
ANAMAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAM
19
AKANMAKANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAKAN
ALAMASEMUAKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan.
10) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan
maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Tugas pokok fungsi sub bagian ini antaralain:
1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan
pelaksanaan
tugas
kepada
atasan
21
pesan/misi-misi
kesehatan
yang
efektif
SDM
dan
dalam
22
12)
13)
kebijakan.
14)
Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan
tugas.
15)
dan kemandirian
Kesehatan.
8) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi dalam pengembangan
UKBM dan kesehatan institusi.
9) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
10) Membuat
NMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANMAK
ANAMAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAM
24
AKANMAKANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAKAN
ALAMASEMUAKAKISS
pelaksanaan
tugas
kepada
atasan
memiliki
program
dalam
upaya
preventif
dan
pembinaan,
bimbingan
dan
pengawasan
pelaksanaan
tugas
kepada
atasan
26
1)
2)
3)
4)
baik
mendapatkan
secara
langsung
masukan,
maupun
informasi,
tidak
serta
langsung
untuk
untuk
mengevaluasi
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
Membuat
NMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANMAKA
NAMAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAMAKA
NMAKANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAKANALAM
ASEMUAKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
13)
14)
bahan
pemantauan,
bimbingan
dan
pengendalian
pelayanan
kesehatan,
tenaga
kesehatan,
sarana
NAMAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAMAKA
NMAKANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAKANALAM
ASEMUAKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
12) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya
Seksi ini menangani masalah perizinan terhadap sarana kesehatan,
tenaga kesehatan atau sarana lainnya yang bergerak di bidang kesehatan
yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan setempat dimana sarana kesehatan
ataupun tenaga kesehatan itu berada.
Sarana kesehatan dan tenaga kesehatan yang diberikan izin yaitu:
(1) Sarana Kesehatan, yaitu tempat pelayanan kesehatan, seperti: Rumah
Sakit, Puskesmas, apotek, Rumah Bersalin, laboratorium klinik, dll.
(2) Tenaga Kesehatan, yaitu orang yang melakukan pelayanan kesehatan
di sarana kesehatan yang terkait, seperti: dokter, dokter gigi, perawat,
apoteker, analis kesehatan, termasuk dokter praktek intership di daerah
tersebut dll.
(3) Sarana lain, yaitu sarana penunjang pelayanan kesehatan selain sarana
kesehatan yang disebutkan sebelumnya, seperti: klinik kecantikan,
pabrik besar farmasi (PBF), industri farmasi skala besar ataupun kecil.
Selain itu, dalam kaitannya dengan pendidikan Kedokteran,
DOOOS juga mengurus perizinan dokter-dokter internsip, sesuai
PERMENKES No.299/MENKES/PER/II/2009 tentang Penyelenggaraan
Program Internsip danPenempatan Dokter Pasca Internsip.
5. Bidang Bina Kesehatan Keluarga (Binkesga), membawahi:
a. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:
31
keluarga
sadar
gizi
(kadarsi),
dan
pencegahan
dan
33
bahan
pelaksnaan
kegiatan
upaya
pencegahan,
2)
3)
4)
baik
secara
mendapatkan
langsung
masukan,
maupun
informasi,
serta
tidak
langsung
untuk
untuk
mengevaluasi
6)
7)
Memberikan
pelayanan
kesehatan
keluarga
berencana
dan
9)
10)
Membuat
NMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANMAKA
NAMAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAMAKA
NMAKANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAKANALAM
35
12)
program yaitu:
1) Keluarga Berencana (KB), dengan program KB pada pasangan usia
subur, meningkatkan cakupan peserta KB baru dan KB aktif,
menurunkan angka kejadian komplikasi KB dan angka kegagalan KB.
2) Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR),
3) Puskesmas Santun Lansia, yaitu dengan meningkatkan angka harapan
hidup dengan program Posyandu lansia. Sasaran program ini adalah
kesahatan kelompok usia lanjut.
6. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL),
membawahi:
a. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit
Tugas Pokok fungsi seksi ini antaralain:
1)
2)
3)
4)
baik
secara
langsung
36
maupun
tidak
langsung
untuk
mendapatkan
masukan,
informasi,
serta
untuk
mengevaluasi
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
Membuat
NMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANMAKA
NAMAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAMAKA
NMAKANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAKANALAM
ASEMUAKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
37
15)
16)
lainnya
(contoh:
influenza).
Apabila
ada
NMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANMAKANA
MAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAMAKANMAK
ANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMASEMUAK
AKISS KLB seksi pencegahan penyakit bertugas mencegahan penyebaran
penyakit tersebut semakin meluas dengan pemberian vaksin booster pada
penduduk yang belum terkena di wilayah KLB.
b. Seksi Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit
Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:
1)
2)
3)
4)
baik
secara
langsung
38
maupun
tidak
langsung
untuk
mendapatkan
masukan,
informasi,
serta
untuk
mengevaluasi
6)
7)
komunikasi
pencegahan
dan
dengan
Propinsi
pemberantasan
maupun
penyakit
pusat
dalam
menular
serta
9)
10)
11)
12)
13)
Membuat
NMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANMAKA
NAMAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAMAKA
NMAKANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAKANALAM
39
15)
2)
3)
4)
baik
mendapatkan
secara
langsung
masukan,
maupun
informasi,
serta
tidak
langsung
untuk
untuk
mengevaluasi
40
6)
7)
8)
9)
10)
11)
Membuat
NMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANMAKA
NAMAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAMAKA
NMAKANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAKANALAM
ASEMUAKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
12)
13)
41
P2PL
menerima
NMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANMAKANA
MAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAMAKANMAK
ANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMASEMUAK
AKISS KLB dari berbagai sumber, bisa dari masyarakat, instansi
kesehatan yang terkait atau praktek dokter, dan lain sebagainya.Setelah
mendapatkan
NMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANMAKANA
MAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAMAKANMAK
ANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMASEMUAK
AKISS, surveilans dilakukan untuk menganalisis kasus yang ada dengan
tujuan mencari penyebab KLB, sarana penularan, faktor risiko dan sifat
penyakit, serta untuk mengetahui status kesehatan populasi. Kemudian
dapat diketahui cara pencegahan dan pengobatannya. Apabila penyakit
yang menyebabkan KLB sudah diketahui penyebab dan pengobatannya,
bisa langsung dilakukan aksi pencegahan atau pengobatan.Pada prinsipnya
adalah mencegah penyakit semakin menyebar kepada individu yang sehat
dan mencegah kronisitas atau progresivitas penyakit pada individu yang
sudah terkena.
2. Pengobatan penyakit
Apabila sumber penyakitnya sudah diketahui dan pengobatannya
juga sudah diketahui maka dilakukan pengobatan pada individu yang sakit.
3. Imunisasi
Tujuan Imunisasi adalah mencegah kejadian penyakit atau
mencegah penyebaran penyakit semakin luas bagi penyakit yang bisa
42
terdapat
NMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANMAKANA
MAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKANAMAKANMAK
ANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMASEMUAK
AKISS KLB maka segera dilakukan analisa situasi di lokasi KLB atau
bencana.Kemudian dipersiapkan sarana kesehatan atau mungkin logistik
yang diperlukan.Kasus KLB atau bencana yang memerlukan kerjasama
lintas sektoral dapat diatasi dengan bantuan dari instansi lain.
Unit
Pelaksana Teknis
Dinas
Instalasi
Perbekalan Farmasi
1) Menyusun program kegiatan UPT Instalasi Perbekalan Farmasi
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan
tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
43
pencatatan
dan
peNMAKANMAKANAMAKANMAKANALAMAAMAKANM
AKANAMAKANMAKANALAMASEMUANMAKANMAKAN
AMAKANMAKANALAMAAMAKANMAKANAMAKANMAK
ANALAMASEMUAKAKISS
mengenai
persediaan
dan
13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
b.
program
kegiatan
UPT laboratorium
kesehatan
dan
dalam
rangka
Unit
Pelaksana
Teknis
Dinas
Pusat
46
kesehatan
nmakanmakanamakanmakanalamaamakanmakanamakanmakanalamasemuan
makanmakanamakanmakanalamaamakanmakanamakanmakanalamasemuakat
ama ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas.
Berikut ini angka kematian ibu di Karanganyar dari tahun 2013 sampai
beberapa tahun sebelumnya :
tahun
Jumlah /
2013
2012
2011
2010
2009
2008
100.000
68.3
127.1
99.1
128.6
64.9
107.35
KH
Perkembangan angka kematian ibu di Indonesia berdasarkan survey terbaru
SDKI 2012 :
tahun
Target
2012
2007
MDGs
48
2002
1997
2015
Jumlah /
100.000
102
359
228
307
334
KH
Angka kematian bayi di suatu wilayah menggambarkan status kesehatan
seperti tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan
program KIA dan KB serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Angka
kematian bayi didapat dari perbandingan jumlah bayi (umur < 1 tahun) yang
meninggal di suatu wilayah tertentu dibagi jumlah kelahiran hidup di wilayah
yang sama dalam kurun waktu 1 tahun dikalikan 1000.
Berikut ini angka kematian bayi di Karanganyar dari tahun 2013 sampai
beberapa tahun sebelumnya :
tahun
Jumlah /
2013
2012
2011
2010
2009
2008
1.000
9.9
10.1
9.23
9.45
8.35
8.43
KH
Perkembangan angka kematian ibu di Indonesia berdasarkan survey terbaru
SDKI 2012 :
tahun
Jumlah /
1000 KH
2012
2007
2002
1997
32
34
35
46
Berdasarkan data tersebut di atas diketahui bahwa jumlah angka kematian ibu
dan angka kematian bayi di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2012 tidak
melebihi dari jumlah angka kematian ibu dan angka kematian bayi di
Indonesia berdasarkan hasil survey SDKI (AKI 127.1/100.000 KH
50
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari kegiatan diatas , dapat disimpulkan bahwa kegiatan kepaniteraan
klinik Bagian Ilmu kesehatan Masyarakat Universitas Sebelas Maret selama 3
hari di Dinas Kesehatan Karanganyar dapat membantu dokter muda dalam:
1.
2.
3.
4.
B. Saran
1.
51
2.
kerjasama
dengan
Unit
Pelayanan
Kesehatan,
nmakanmakanamakanmakanalamaamakanmakanamakanmakanalamasemu
anmakanmakanamakanmakanalamaamakanmakanamakanmakanalamasem
uakatama puskesmas sebagai ujung tombak unit pelayanan kesehatan
tingkat pertama sehingga dapat tercapai pembangunan kesehatan yang
optimal.
3.
52
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten
Karanganyar Tahun 2013. Karanganyar
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 128/MENKES/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. 2004.
Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar. 2014. Bagan Susunan Organisasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. Karanganyar
Peraturan Presiden No. 72. 2012. Sistem Kesehatan Nasional.
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI). 2012. Perkembangan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia.
53