Вы находитесь на странице: 1из 12

NURSING DIABETIC

(HIPOGLIKEMIA)

Disusun Oleh :
KELOMPOK VII (TUJUH)

Arni

: 11 3145 105 009

Ernawati

: 11 3145 105 017

PROGRAM STUDI SI-KEPERAWATAN


STIKes MEGA REZKY MAKASSAR
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan anugerah kepada penyusun untuk dapat menyusun makalah
yang berjudul Hipoglikemia .
Makalah ini disusun berdasarkan hasil data-data dari media
elektronik dan media cetak. Ucapan terima kasih kepada rekan saya di
kelompok VII (tujuh)

yang telah memberikan partisipasinya dalam

penyusunan makalah ini.


Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita
semua

dalam

menambah

pengetahuan

atau

wawasan

mengenai

Hipoglikemia. Penyusun sadar makalah ini belumlah sempurna maka dari


itu penyusun sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca agar
makalah ini menjadi sempurna.

Makassar, 29 April 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................

Latar Belakang......................................................................................

Tujuan...................................................................................................

Rumusan Masalah.................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................

Pengertian.............................................................................................

Etiologi..................................................................................................

Patofisiologi..........................................................................................

Manifestasi Klinik.................................................................................

Pemeriksaan Diagnostik........................................................................

Penatalaksanaan....................................................................................

Prognosis...............................................................................................

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..............................................

10

Kesimpulan...........................................................................................

10

Saran.....................................................................................................

10

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipoglikemia ialah suatu penurunan abnormal kadar gula darah.
Terdapat teknik baru untuk menguji keadaan hipoglikemi, seperti
menggunakan penganalisa oksidase glukosa atau optical bedside
glucose analyzer (mis One Touch). Teknik ini lebih bermakna untuk
tujuan skrining di ruang rawat karena interpretasi warna terkadang
tidak subjektif. Pada praktik klinik, bayi dengan kadar glukosa kurang
dari 40 mg/dL memerlukan intervensi. Juga untuk menilai glukosa
plasma < 20 hingga 25 mg/dL harus diterapi dengan pemberian
glukosa per parenteral tanpa mempertimbangkan usia atau masa
gestasi.
Munculnya gejala dan kadar glukosa sangat bervariasi pada setiap
bagi. Gejala biasanya muncul bila kadar glukosa < 40 mg/dL dan
tampak antara 24 dan 72 jam setelah kelahiran atau dalam 6 jam
setelah suatu kelahiran bayi mengalami stress berat. Saat bayi berusia
72 jam, pencapaian kadar glukosa sebesar 45 mg/dL atau lebih adalah
hasil yang diharapkan tanpa mempertimbangkan berat badan, usia
gestasi atau faktor predisposisi lainnya. Manifestasi klinis sangat
beragam yaitu mencakup gemetar atau kejang, iritabilitas, letargi atau
hipotonia, pernapasan tidak teratur, apnea, sianosis, pucat, menolak
untuk mengisap atau kurang minum ASI, menangis dengan suara
melengking atau melemah, hipotermia, diaporesis atau aktivitas kejang

neonatus. Jika bayi hipiglikemia dibiarkan tidak mendapat terapi dapat


menyebabkan kerusakan otak dan retardasi mental.
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Untuk mengetahui pengertian dari hipoglikemia.


Untuk mengetahui etiologi dari hipoglikemia.
Untuk mengetahui patofisiologi dari hipoglikemia
Untuk mengetahui manifestasi klinik dari hipoglikemia.
Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic dari hipoglikemia
Untuk mengetahui penatalaksanaan dari hipoglikemia
Untuk mengetahui pragnosis dari hipoglikemia.

C. Rumusan Masalah
Masalah yang diangkat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Jelaskan pengertian dari hipoglikemia!


Jelaskan etiologi dari hipoglikemia?
Jelaskan patofisiologi dari hipoglikemia !
Jelaskan manifestasi klinik dari hipoglikemia!
Bagaimana pemeriksaan diagnostic dari hipoglikemia ?
Bagaimana penatalaksanaan dari hipoglikemia ?
Jelaskan pragnosis dari hipoglikemia!

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hipoglikemia

Hipoglikemia ialah suatu penurunan abnormal kadar gula darah


atau kondisi ketidaknormalan kadar glukosa serum yang rendah.
Hipoglikemia adalah keadaan dengan kadar glukosa darah
dibawah 60 mg/dl, yang merupakan komplikasi potensial terapi insulin
atau obat hipoglikemi oral (Hudak / Galu).
Hipoglikemia merupakan salah satu kegawatan diabetik sebagai
akibat dari menurunnya kadar glukosa darah, yaitu mencapai kurang
dari 50 mg/100 ml darah (Eliabeth J. Corwin, 2009 : 623). Kadar gula
darah normal adalah 80-120 mg/dl pada kondisi puasa dan 100-180
mg/dl pada kondisi setelah makan.
Adapun batasan hipoglikemia adalah:
1.

Hipoglikemi murni : ada gejala hipoglikemi, glukosa darah

< 60 mg/dl
2.
Reaksi hipoglikemi : gejala hipoglikemi bila gula darah
turun mendadak, misalnya dari 400 mg/dl menjadi 150 mg/dl
Koma hipoglikemi : koma akibat gula darah < 30 mg/dl
Hipoglikemi reaktif : gejala hipoglikemi yang terjadi 3 5

3.
4.

jam sesudah makan atau terjadi sebagai reaksi terhadap


karbohidrat.

B. Etiologi
1. Puasa yang disertai dengan olahraga atau latihan fisik yang
berlebihan.
Olahraga meningkatkan pemakaian glukosa oleh sel-sel otot
rangka

2. Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pankreas akibat adanya


tumor atau Ca Pankreas
3. Dosis insulin atau OAD yang diberi pada penderita diabetes terlalu
tinggi,
Hipoglikemi terjadi jika dosis pemberian insulin atau obat
sulfonilurea terlalu tinggi.
4. Terlambat makan setelah pemberian insulin atau OAD.
5. Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal
Hipopituitarisme dan hipoadrenalisme mempunyai sifat penambah
sensitivitas terhadap insulin
6. Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan
glukosa di hati
Glikogen hati sangat fital dalam respon homeostasis terhadap
penurunan glukosa darah. Pengurangan glikogen pada penyakit
hati yang berat pada penderita diabetes merupakan sebab lain yang
menambah beratnya hipoglikemi.
7. Gagal ginjal
Ginjal normal membuang insulin sekitar 7,0 unit/hari sedangkan
ginjal yang sakit berat hanya mampu membuang insulin < dari 0,5
unit/ hari.
C. Patofisiologi
Kelebihan insulin yang ditandai oleh hipoglikemia dan dapat
terjadi melalui dua cara. Pertama, kelebihan insulin dapat terjadi pada
pasien diabetes jika insulin yang disuntikkan melebihi asupan kalori
dan tingkat olahraga, sehingga terjadi keadan yang disebut sebagai
syok insulin. Kedua, kadar insulin dalam darah yang berlebihan dapat
terjadi pada individu non diabetes yang mengidap tumor sel atau sel
B-nya sangat responsive terhadap glukosa. Insidens sebenarnya dari

kelainan yang terakhir, yang juga disebut sebagai hipoglikemia reaktif,


masih diperdebatkan karena pengukuran lab. Untuk memastikan
adanya penurunan kadar glukosa darah pada saat gejala timbul belum
pernah dilakukan pada sebagian besar orang yang disangka mengalami
keadaan ini. Pada kasus yang ringan, gejala-gejala hipoglikemi
misalnya tremor,

rasa lelah, mengantuk, dan ketidakmampuan

berkonsentrasi, bersifat non spesifik, karena gejala gejala tersebut


juga dapat ditimbulkan oleh masalah emosi atau factor lain.
Konsekuensi kelebihan insulin terutama adalah manifestasi efek
hipoglikemi di otak. Ingatlah bahwa otak mengandalkan pasokan
glukosa darah yang terus menerus sebagai nutrisi dan bahwa
penyerapan glukosa oleh otak tidak bergantung pada insulin. Pada
kelebihan insulin, lebih banyak glukosa yang terdorong masuk ke salsel tubuh yang lain yang tergantung insulin. Akibatnya terjadi
penurunan kadar glukosa darah sehingga glukosa yang mengalir ke
otak tidak mencukupi. Inilah yang mengakibatkan semua gejala yang
muncul pada hipoglikemi.
D. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala hipoglikemi terdiri dari 2 fase, yaitu
1. Fase 1, gejala-gejala akibat aktivasi pusat autonom di hipotalamus
sehingga hormon epinefrin dilepaskan. Gejala awal ini merupakan
peringatan karena pada saat itu pasien masih sadar sehingga dapat
diambil tindakan yang perlu untuk mengatasi hipoglikemi lanjut.

2. Fase 2, gejala-gejala yang terjadi akibat mulai terganggunya fungsi


otak, segingga dinamakan gejala neurologis. (Arif Mansjoer,
2001 : 603)
Gejala dan tanda hipoglikemia :
1. Gejala karena efek hipoglikemi pada saraf otonom
a. Banyak keringat walaupun udara dingin atau berkeringat
dingin
b. Timbul rasa lapar
c. Parestesia pada bibir dan jari
d. Pucat
e. Palpitasi
f. Tremor
2. Gejala karena efek hipoglikemik pada sistem saraf pusat
a. Penglihatan kabur dan diplopia
b. Sakit kepala
c. Gerakan-gerakan yang bersifat spastik
d. Sering menguap
3. Perubahan psikis karena hipoglikemia
a. Depresi dan iritabel
b. Sering mengantuk tapi tidak dapat tidur pada malam hari
c. Tidak mampu konsentrasi
4. Gejala karena efek hipoglikemi pada sistem muskular
Rasa lemah dan mudah capai selama mengerjakan kegiatan
fisik. (Moelianto et all 2001, 389)
Sebelum gejala-gejala di atas timbul, di lepaskanlah epinefrin yang
disebut sebagai gejala peringatan. Namun pada penderita hipoglikemia
yang rekuren seringkali tidak mengalami gejala peringatan sebelum
jatuh koma. Hal ini disebabkan karena kekurangan epineprin dalam
tubuhnya. Begitu pula pada penderita diabetes yang lebih dari 10 tahun
mendapatkan insulin juga sering mengeluh timbul reaksi hipoglikemik

tanpa reaksi peringatan. Hal tersebut dikarenakan berkurangnya respon


simpatis terhadap hipoglikemia. Pendapat lain mengatakan hal itu
disebabkan adanya neuropati saraf sensorik. Bila timbul gejala tetapi
penderita tidak segera mendapatkan pertolongan yang adekuat maka
akhirnya penderita dapat terjatuh dalam koma.

E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan kadar glukosa darah
Bila terdapat kadar glukosa darah di bawah 60 mg/dl. Pemeriksaan
dilakukan saat sebelum dan sesudah diberikan bolus dekstrosa.
2. Pemeriksaan Urine
(Moelianto et al 2001, 391)

F. Penatalaksanaan
1. Bila klien masih dalam keadaan sadar, tindakan dapat dilakukan
oleh pasien itu sendiri dengan makan roti atau pisang.
2. Bila belum tertolong, beri klien minum teh manis, makan makanan
berkarbohidrat atau bila perlu tetesi gula kental atau madu di
bawah lidah.
3. Bila pasien dalam keadaan tidak sadar (koma hipoglikemi) :
a. Injeksi glukosa 40% iv 25 ml infus glukosa 10%, bila belum
sadar dapat diulang setiap jam sampai sadar (maksimum 6 x)
b. Setelah gula darah stabil infus
glukosa
10%
dilepas
ganti glukosa 5% stop.
4. Injeksi efedrin (bila tidak ada kontra indikasi : jantung) 25-50 mg
atau injeksi glukagon 1 mg (IM).
Reaksi hipoglikemi harus segera di atasi dengan tujuan :

1. Memenuhi kebutuhan glukosa otak agar tidak terjadi gangguan


yang irreversible.
2. Tidak mengganggu regulasi diabetes mellitus.
Pedoman :
1. Peningkatan glukosa darah di arahkan ke kadar glukosa puasa,
yaitu 120 mg/dl
2. Satu flakon (25 ml) dekstrosa 40% (10 gram dekstrosa) dapat
menaikkan kadar glukosa 25-50 mg/
3. Petunjuk praktis rumus pemberian terapi adalah 3-2-1
Kadar

Terapi

glukosa

Glukosa 1 flakon (25 ml)


40 % (10 g), menaikkan

mg/dl
< 30 mg/dl

kadar glukosa 25-50 mg/dl


Inj. Iv dekstrosa 40%, Rumus 3

bolus 3 flakon
60 Inj. Iv dekstrosa 40%, Rumus 2

mg/dl
60-100

bolus 2 flakon
Inj. Iv dekstrosa 40%, Rumus 1

mg/dl

bolus 1 flakon

30

G. Prognosis
Keadaan hipoglikemia lebih membahayakan jika dibandingkan dengan
keadaan hiperglikemia, kematian dapat terjadi karena keterlambatan
dalam pengobatan. (Arif Mansjoer, 2001).

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Hipoglikemia ialah suatu penurunan abnormal kadar gula darah atau
kondisi ketidaknormalan kadar glukosa serum yang rendah. Berbagai
factor dapat menyebabkan terjadinya hipoglikemia. Dan akibat fatal
dari hipoglikemia yaitu keruskan otak yang bersifat irreversible.
B. Saran
Diperlukan suatu pemahaman yang baik agar tidak salah dalam
memahami

tentang

pengertian,

frekuensi

penderita,

etiologi,

manifestasi klinik, pengobatan dan pragnosis dari hipoglikemia

Вам также может понравиться