Вы находитесь на странице: 1из 50

Courtesy of Baskan and Suparno

11
Defectology
11.1

Hubungan Bayangan dengan Obyek

Radiograf adalah bayangan obyek yang direkam pada film fotografi


menggunakan sinar-X atau sinar gamma, yang diperoleh dengan cara
meletakkan benda uji antara sumber radiasi dan film radiografi dalam
waktu tertentu. Penampakan bayangan cacat yang ada pada material
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: bentuk cacat, orientasi cacat
terhadap arah radiasi dan bidang film, ukuran sumber, dan jarak
antara cacat dengan film.
a. Bentuk cacat
Film hasil radiografi atau radiograf merupakan gambar dua dimensi
dari sebuah cacat tiga dimensi. Cacat dengan bentuk yang berbeda
akan memberikan bayangan yang berbeda pula. Contoh :
-

Gas hole yang dalam kenyataannya berupa sebuah bola, dalam


film radiografi akan tampak sebagai sebuah lingkaran.

Crack yang dalam kenyataannya mempunyai panjang, lebar, dan


kedalaman, dalam film radiografi terdeteksi sebagai sebuah
garis.

Pipes

dan

diskontinuitas-diskontinuitas

lain

yang

dalam

kenyataannya berbentuk silinder akan mempunyai bentuk yang


berbeda di dalam film radiografi, bergantung pada orientasinya
terhadap arah berkas radiasi.

Defectology

247

Courtesy of Baskan and Suparno

b. Orientasi cacat
Jika arah berkas tidak tegak lurus atau jika bidang cacat tidak sejajar
dengan bidang film kemungkinan bayangan cacat tidak terbentuk atau
terbentuk tetapi mengalami distorsi. Akibatnya terjadi kesalahan
interpretasi jenis cacat tertentu sebagai jenis cacat lain. Kemungkinan
lain adalah terdifusinya crack halus, bayangan cacat tersebut akan
berada di belakang bayangan cacat lain.
c. Faktor geometri
Faktor-faktor geometri seperti dimensi sumber, jarak obyek ke film dan
jarak sumber ke film, mempengaruhi ketajaman bayangan (definisi)
dari cacat. Definisi yang baik diperoleh dengan menggunakan dimensi
sumber radiasi yang kecil, jarak sumber film yang sejauh mungkin, dan
meletakkan film yang benar-benar menempel pada benda uji. Cacat
yang lebih dekat dengan film (pada bagian benda uji sisi film) akan
memiliki definisi yang lebih baik dibandingkan dengan cacat yang jauh
dari film (pada bagian benda uji sisi sumber).

11.2 Jenis-jenis Cacat Las


Cacat adalah rintangan dalam struktur bahan tertentu. Pada las,
rintangan tersebut dapat terjadi dalam logam dasar, logam las, atau
daerah terpengaruh panas (HAZ). Cacat yang tidak memenuhi
persyaratan code atau spesifikasi yang diterapkan dalam pemeriksaan
las disebut defect.
Terdapat berbagai nama cacat untuk jenis cacat yang sama. Untuk
keseragaman nama, cacat pada modul ini mengacu pada standar ISO
6520, yang diklasifikasikan menjadi 6 kelompok, yaitu :
Kelompok 1, Cracks

Defectology

248

Courtesy of Baskan and Suparno

Kelompok 2, Cavities
Kelompok 3, Solid inclusions
Kelompok 4, Lack of fusion and penetration
Kelompok 5, Imperfect shape and dimension
Kelompok 6, Miscellaneous imperfection
Setiap nama cacat ditandai dengan sebuah nomor dibelakangnya,
yangmana nomor tersebut menunjukkan nomor cacat dalam film
referensi.
11.2.1. Cracks
1) Crack (100)
Crack adalah retak atau pecah yang terjadi pada logam las, daerah
terpengaruh panas (HAZ), atau parent metal akibat pendinginan atau
tegangan.
Microcrack (1001)
Crack yang hanya tampak dengan mikroskop.
2) Longitudinal crack (101)
Crack yang sejajar dengan sumbu las. Dapat terjadi pada logam las
(1011), weld junction (1012), HAZ (1013), atau logam dasar (1014).

Defectology

249

Courtesy of Baskan and Suparno

1) Heat affected zone

Gambar 11.1 Ilustrasi cacat longitudinal crack


3) Transverse crack (102)
Crack yang melintang pada sumbu las. Dapat terjadi pada logam las
(1021), HAZ (1023), logam dasar (1024).

Gambar 11.2 Ilustrasi cacat transverse carck


4) Radiating crack (103)
Crack yang memencar berasal dari titik tertentu, jenis cacat ini yang
kecil disebut star crack. Dapat terjadi pada logam las (1031), HAZ
(1033), dan logam dasar (1034).

Defectology

250

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.3 Ilustrasi cacat radiating crack

5) Crater crack (104)


Crack pada kawah penghentian las. Dapat berupa longitudinal (1045),
transverse (1046), atau radiating (1047).

Gambar 11.4 Ilustrasi cacat crater crack


6) Group of disconnected cracks (105)
Kelompok crack yang tidak saling bersambungan pada berbagai arah.
Dapat berada pada logam las (1051), HAZ (1053), Logam dasar (1054).

Defectology

251

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.5 Ilustrasi cacat Group of disconnected cracks


7) Branching cracks (106)
Kelompok crack yang saling berhubungan. Dapat berada pada logam
las (1061), HAZ (1063), Logam dasar (1064).

1064

Gambar 11.6 Ilustrasi cacat branching crack


11.2.2 Cavities (200)
1) Gas cavity (201)
Cavity

adalah

sebuah

rongga

yang

dibentuk

oleh

gas

yang

terperangkap.
Gas pore (2011)
Rongga gas yang berbentuk bola.

Defectology

252

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.7 Ilustrasi cacat gas pore


Uniformly distributed porosity (2012)
Sejumlah gas pore yang menyebar merata sepanjang logam las.

Gambar 11.8 Ilustrasi cacat uniformly distributed porosity


Clustered (localized) porosity (2013)
Sekelompok rongga gas yang memiliki distribusi geometri yang acak.

Defectology

253

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.9 Ilustrasi cacat clustered (localized) porosity


Linear porosity (2014)
Sederet gas pore sejajar sumbu las.

Gambar 11.10 Ilustrasi cacat linear porosity


Elongated Cavity (2015)
Rongga non-bola yang besar dengan dimensi mayornya mendekati
sejajar sumbu las.

Gambar 11.11 Ilustrasi cacat elongated cavity


Worm-hole (2016)
Rongga tubular dalam logam las yang disebabkan oleh terlepasnya
gas. Bentuk dan posisinya ditentukan oleh mode pemadatan dan
sumber gas. Umumnya adalah kelompok cluster dan terdistribusi
seperti tulang ikan kembung (herring bone).

Defectology

254

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.12 Ilustrasi cacat worm hole


Surface pore (2017)
Gas pore yang memotong permukaan las.

Gambar 11.13 Ilustrasi cacat surface pore

2) Srinkage cavity (202)


Rongga karena pengerutan selama memadat.
Interdendritic srinkage (2021)

Defectology

255

Courtesy of Baskan and Suparno

Srinkage cavity memanjang yang berisi gas terperangkap, terbentuk


antara dendritis selama pendinginan. Cacat ini biasanya tegak lurus
permukaan las.

Gambar 11.14 Ilustrasi cacat Interdendritic srinkage

Crater pipe (2024)


Sebuah shrinkage cavity pada akhir pengelasan dan tidak dihilangkan
sebelum atau selama las lanjutan.

Gambar 11.15 Ilustrasi cacat crater pipe


End crater pipe (2024)
Crater terbuka yang mengurangi tampang lintang las.

Defectology

256

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.16 Ilustrasi cacat End crater pipe


3) Microshrinkage (203)
Shrinkage cavity yang hanya tampak dengan mikkroskop.
Interdendritic microshrinkage (2031)
Shrinkage cavity memanjang yang terbentuk antara dendritis selama
pendinginan mengikuti batas butir.

Transgranular microshrinkage (2032)


Shrinkage

cavity

memanjang

yang

memotong

butiran

selama

pemadatan.
11.2.3. Solid Inclusion (300)
Solid inclusion adalah benda asing padat yang terperangkap dalam
logam las.
1) Slag inclusion (301)
Terak yang terperangkap dalam logam las. Terbagi atas linear (3011),
isolated (3012), clustered (3014).

Defectology

257

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.17

Ilustrasi cacat slag inclusion, flux inclusion, oxide

inclusion, metalic inclusion


2) Flux inclusion (302)
Flux yang terperangkap dalam logam las. Terbagi atas linear (3021),
isolated (3022), clustered (3024).
3) Oxide inclusion (303)
Oxida logam yang terperangkap dalam logam las selama pemadatan.
Terbagi atas linear (3031), isolated (3032), clustered (3034).
Puckering (3034)
Oxida

tipis

yang

terjadi

karena

kombinasi

perlindungan

dari

kontaminasi atmosfir yang tidak memadai dan putaran pada genangan


las, khususnya pada paduan aluminium.
4) Metallic inclusion (304)
Partikel logam asing yang terperangkap dalam logam las. Terbagi atas
linear (3041), isolated (3042), clustered (3043).
11.2.4. Lack of fusion and penetration
1) Lack of fusion or incomplete fusion (401)
Defectology

258

Courtesy of Baskan and Suparno

Kurang menyatu antara logam las dan logam dasar atau antara lapisan
logam las yang berurutan. Terdiri atas lack of side wall fusion (4011),
lack of inter-run fusion (4012), lack of root fusion (4013).

Gambar 11.18 Ilustrasi cacat lack of fusion


2) Lack of penetration or incomplete penetration (402)
Perbedaan antara penetrasi aktual dan nominal.

1)

Actual penetration

2)

Nominal penetration

Defectology

259

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.19 Ilustrasi cacat lack of penetration


Incomplete root penetration (4021)
Salah satu atau kedua permukaan fusi dari akar las tidak meleleh.

Gambar 11.20 Ilustrasi cacat incomplete root penetration

3) Spiking (403)
Penetrasi yang sangat tidak merata terjadi pada las berkas elektron
dan laser yang tampak bergerigi.

Gambar 11.21 Ilustrasi cacat spiking

Defectology

260

Courtesy of Baskan and Suparno

11.2.5. Imperfect shape and dimensions


Ketidaksempurnaan bentuk permukaan luar las atau cacat geometri
sambungan.
1) Undercut (501)
Cowakan tidak teratur pada logam dasar disamping las,atau pada
timbunan (deposit) las sebelumnya karena pengelasan, terdiri atas :
Continous undercut (5011)
Undercut yang memiliki panjang signifikan dan tak terputus.
Intermittent undercut (5012)
Undercut pendek, terputus-putus sepanjang las.
Shrinkage groove (5013)
Undercut yang tampak pada setiap sisi akar las.

Gambar 11.22 Ilustrasi cacat continous undercut

Defectology

261

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.23 Ilustrasi cacat intermittent undercut

Gambar 11.24 Ilustrasi cacat Shrinkage groove


Inter run undercut or interpass undercut (5014)
Undercut pada arah memanjang antara lajur las.

Gambar 11.25 Ilustrasi cacat Inter run undercut


Local intermitten undercut (5015)

Defectology

262

Courtesy of Baskan and Suparno

Undercut pendek, jarak tidak teratur, ditepi atau pada permukaan jalur
las.

Gambar 11.26 Ilustrasi cacat Local intermitten undercut


2) Excess weld metal (502)
Kelebihan logam loas pada permukaan las tumpul (butt weld).

1) normal
Gambar 11.27 Ilustrasi cacat excess weld metal
3) Excessive convexity (503)
Kelebihan logam loas pada permukaan las fillet.

1) normal

Defectology

263

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.28 Ilustrasi cacat Excessive convexity


4) Excess penetration (504)
Kelebihan logam las tembus menonjol pada akar las. Terdiri atas local
excess penetration (5041), continous excess penetration (5042), melt
through (5043).

Gambar 11.29 Ilustrasi cacat Excess penetration


5) Incorrect weld toe (505)
Sudut antara bidang permukaan logam dasar dan bidang tangensial
permukaan lajur las pada toe las terlalu kecil.

1) normal

Gambar 11.30 Ilustrasi cacat Incorrect weld toe

6) Overlap (506)

Defectology

264

Courtesy of Baskan and Suparno

Kelebihan logam las menutupi permukaan logam dasar tetapi tidak


melebur.
- Toe overlap (5061), yaitu overlap pada toe las.
- Root overlap (5062), yaitu overlap pada akar las.

Gambar 11.31 Ilustrasi cacat Overlap

7) Linear misalignment (507)


Tidak segaris antara dua bagian yang dilas sedemikian hingga kedua
bidang permukaannya tidak sejajar.
-

Linear misalignment between plates (5071),

bagian yang dilas

adalah plat
-

Linear misalignment between tubes (5072),

bagian yang dilas

adalah tabung

Defectology

265

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.32 Ilustrasi cacat Linear misalignment

8) Angular misalignment (508)


Tidak segaris antara dua bagian yang dilas sedemikian hingga kedua
bidang permukaannya tidak sejajar atau membentuk sudut tertentu.

Gambar 11.33 Ilustrasi cacat angular misalignment

9) Sagging (509)
Logam las bergerak runtuh (seperti longsor) karena gravitasi. Sesuai
dengan kondisinya dibedakan atas
-

Sagging pada posisi horisontal (5091)

Sagging pada posisi datar atau overhead (5092)

Defectology

266

Courtesy of Baskan and Suparno

Sagging pada las fillet (5093)

Sagging (meleleh) pada tepi las (5094)

Gambar 11.34 Ilustrasi cacat sagging


10)

Burn through (510)

Runtuhnya genangan las yang menghasilkan sebuah lubang pada


lasan.

Gambar 11.35 Ilustrasi cacat burn through


11)

Incompletely filled groove (511)

Kanal (cekungan) kontinyu memanjang atau terputus-putus pada


parmukaan las oleh karena timbunan logam pengisi las yang tidak
cukup.

Defectology

267

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.36 Ilustrasi cacat Incompletely filled groove

12)

Excessive asymmetry of fillet weld or excessive unequal

leg leng (512)


Las fillet (las tepi) yang tidak simetri atau panjang leg tidak sama.

1)

nominal shape

2)

actual shape

Gambar 11.37 Ilustrasi cacat Excessive asymmetry


of fillet weld or excessive unequal leg leng
13) Irregular width (513)
Perbedaan lebar las yang berlebihan (tanpa ilustrasi).
14)

Irregular surface (514)

Kekasaran permukaan las yang berlebihan (tanpa ilustrasi).


15)

Root concavity (515)

Defectology

268

Courtesy of Baskan and Suparno

Cowakan dangkal karena mengkerutnya las tumpul pada bagian akar.

Gambar 11.38 Ilustrasi cacat Root concavity

16)

Root porosity (516)

Bentuk seperti bunga karang pada akar las oleh karena logam las
bergelembung pada saat memadat (tanpa ilustrasi)
17)

Poor restart (517)

Ketidakteraturan permukaan lokal pada awal las. Dapat terjadi pada


lajur mahkota las (5171), dan pada jalur akar las (5172)

Gambar 11.39 Ilustrasi cacat poor restart


18)

Excessive distorsion (520)

Penyimpangan dimensi oleh karena las mengkerut dan terdistorsi


(tanpa ilustrasi).

Defectology

269

Courtesy of Baskan and Suparno

19)

Incorrect weld dimensions (521)

Penyimpangan dimensi las dari yang digambarkan sebelumnya (tanpa


ilustrasi).
-

Excessive weld thickness (5211)


Tebal las terlalu besar.

Excess weld width (5212)


Lebar las terlalu besar

1)

nominal shape

2)

actual shape

Gambar 11.40 Ilustrasi cacat Excessive weld thickness


-

Insufficient throat thickness (5213)


Tebal throat aktual dari las filet terlalu kecil.

Defectology

270

Courtesy of Baskan and Suparno

1)

nominal thickness

2)

actual thickness

Gambar 11.41 Ilustrasi cacat Insufficient throat thickness

Excessive throat thickness (5214)


Tebal throat aktual las fillet terlalu besar.

1)

nominal thickness

2)

actual thickness

Gambar 11.42 Ilustrasi cacat excessive throat thickness

11.2.6. Miscellaneous Imperfections


Semua cacat yang tidak tercakup dalam kelompok 1 sampai 5.

Defectology

271

Courtesy of Baskan and Suparno

1) Stray arc (601)


Kerusakan lokal pada permukaan logam dasar dekat las, akibat kontak
dengan busur diluar alur (groove) las
2) Spatter (602)
Bulatan kecil logam las atau logam pengisi yang terasing selama
pengelasan dan menuju permukaan logam dasar atau logam las yang
memadat.
-

Tungsten spatter (6021)


Partikel-partikel tungsten terbawa dari elektroda ke permukaan
logam dasar atau logam las yang memadat.

3) Torn surface (603)


Kerusakan

permukaan

oleh

karena

penghilangan

dengan

cara

memecah tempelan sementara yang dilas.


4) Grinding mark (604)
Kerusakan lokal karena gerinda.
5) Chipping mark (605)
Kerusakan lokal karena penggunaan pahat atau alat lain.
6) Underflushing (606)
Benda kerja yang kurang tebal karena penggerindaan yang berlebihan.
7) Tack weld imperfection (607)
Ketidaksempurnaan hasil cacat las paku.
8) Misalignment of opposite runs (608)
Defectology

272

Courtesy of Baskan and Suparno

Perbedaan garis tengah dua jalur las yang dibuat dari dua sisi
sambungan yang berlawanan

Gambar 11.43 Ilustrasi cacat Misalignment of opposite runs

9) Temper colour or visible oxide film (610)


Permukaan daerah las teroksidasi ringan, yaitu pada stainless steel.
10) Scaled surface (613)
Permukaan daerah las teroksidasi berat.
12)

Flux residue (614)

Sisa flux tidak diambil secara memadai dari permukaan.


13)

Slag residue (615)

Slag tidak diambil secara memadai dari permukaan las.


14)

Incorect root gap for fillet welds (617)

Jarak antara bagian yang disambung berlebihan atau tidak cukup.

Defectology

273

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.44 Ilustrasi cacat Incorect root gap for fillet welds
15)

Swelling

Ketidaksempurnaan karena pembakaran pada sambungan las paduan


ringan hasil dari lamanya waktu pemadatan.

Gambar 11.45 Ilustrasi cacat swelling

11.3 Penampakan Cacat Las


Interpretasi film hasil radiografi melibatkan tiga langkah dasar yakni:
deteksi, interpretasi, dan evaluasi. Semua langkah tersebut memerlukan
visual acuity radiografer, yaitu kemampuan mata untuk memisahkan
pola spasial dalam sebuah gambar. Kemampuan seseorang untuk
mendeteksi cacat dalam radiografi juga dipengaruhi oleh kondisi
penerangan dalam ruang pengamatan, dan tingkat pengenalan berbagai
ciri-ciri dalam gambar. Keahlian seseorang dalam interpretasi film sangat
dipengaruhi

oleh

pengalaman

dilapangan,

namun

demikian

pengetahuan yang diperoleh dari dari literatur maupun kursus sangat


membantu. Bahan berikut ini dikembangkan untuk membantu peserta

Defectology

274

Courtesy of Baskan and Suparno

mengembangkan pengetahuannya tentang beberapa jenis cacat yang


sering dijumpai pada las dan bagaimana penampakannya dalam sebuah
film hasil radiografi. Penampakan jenis cacat yang lebih rinci dapat
dilihat pada film referensi.
11.3.1 Cacat Las Umum
Berikut ini adalah cacat-cacat yang umumnya terdapat pada semua
jenis las, yaitu :
Crack

Crack tampak sebagai garis gelap sangat halus, tampak bergerigi dan
sering berupa garis tak teratur. Crack kadangkala dapat tampak seperti
ekor pada inklusi atau porosity. Longitudinal crack arahnya sejajar las,
sedangkan transversal crack arahnya melintang las.

Gambar 11.46 Ilustrasi cacat crack dan hasil pada film radiografi
Interpass cold lap

Defectology

275

Courtesy of Baskan and Suparno

Interpas cold lap adalah kondisi dimana logam pengisi las tidak benarbenar menyatu dengan lajur las. Interpass cold lap merupakan istilah

lain dari lack of inter-run fusion (cacat No. 4012 ). Penampakannya


pada film radiografi berupa bintik-bintik kecil dengan densitas lebih
gelap, ada beberapa yang memiliki ekor memanjang tipis, orientasinya
memanjang pada arah pengelasan, lokasinya tidak pada pusat lebar
gambar las.

Gambar 11.47 Ilustrasi cacat interpass cold lap dan hasil pada film
radiografi
Incomplete side wall fusion (LOF)
Incomplete side wall fusion nama lain dari lack of side wall fusion (cacat
no. 4011). Dalam film hasil radiografi biasanya tampak sebagai sebuah
garis gelap memanjang atau garis gelap sejajar memanjang kadangkala
dengan bintik-bintik gelap menyebar sepanjang garis

lack of fusion

yang sangat lurus pada arah panjang las dan tidak bergelombang
seperti slag lines.

Defectology

276

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.48 Ilustrasi cacat LOF dan hasil pada film radiografi
Scaterred porosity
Scaterred porosity nama lain dari uniformly distributed porosity (cacat
no. 2012) adalah gas pore (porosity) yang memiliki ukuran dan lokasi
yang acak. Penampakannya berupa bintik-bintik bulat dengan densitas
lebih gelap lokasi dan ukurannya acak (tidak lurus segaris atau tidak
bergerombol).

Gambar 11.49 Ilustrasi cacat scattered porosity dan hasil pada film
radiografi

Defectology

277

Courtesy of Baskan and Suparno

Cluster porosity
Cluster porosity (cacat no. 2013) adalah gas pore yang bergerombol.
Penempakannya dalam film berupa bintik-bintik bulat atau sedikit

memanjang dengan densitas lebih gelap dan bergerombol.

Gambar 11.50 Ilustrasi cacat cluster porosity dan hasil pada film
radiografi

Slag inclusions
Slag inclusions (cacat no. 301) adalah bahan padat non-logam yang
terperangkap di dalam logam las atau antara las dan logam dasar.
Dalam film hasil radiografi, slag inclusion memiliki ciri gelap, bentuk
bergerigi tak sama di dalam las atau sepanjang area sambungan las.

Defectology

278

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.51 Ilustrasi cacat slag inclusion dan hasil pada film
radiografi
Incomplete penetration (IP) or lack of penetration (LOP)

Incomplete of penetration terjadi ketika logam las gagal menembus


sambungan. Ini adalah salah satu cacat las yang paling mendapat
celaan. Lack of penetration memungkinkan tegangan alami meningkat
yang akan menghasilkan retak (crack). Penampakan dalam film hasil

radiografi adalah sebuah area gelap dengan batas tepi yang baik dan
lurus mengikuti muka akar di tengah lasan.
Defectology

279

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.52 Ilustrasi cacat IP atau LOP dan hasil pada film radiografi
Internal concavity (IC) or suck back
Internal concavity or suck back adalah nama lain dari root concavity
(cacat no. 515).

Pada sebuah film hasil radiografi kelihatan mirip

dengan lack of penetration tetapi garisnya memiliki tepi yang tidak

teratur dan sering sangat lebar dipusat bayangan las.

Gambar 11.52 Ilustrasi cacat IC atau root concavity dan hasil pada
film radiografi

Defectology

280

Courtesy of Baskan and Suparno

Internal or root undercut


Adalah pengikisan logam dasar disamping akar las. Dalam bayangan
radiografi tampak sebagai sebuah garis gelap tak teratur yang bergeser
dari tengah-tengah las. Undercutting tidak bertepi lurus seperti LOP
karena tidak mengikuti tepi dasar. Dalam ISO 6520 disebut sebagai

shrinkage groove (cacat no. 5013)

Gambar 11.53 Ilustrasi cacat internal UC dan hasil pada film radiografi
External or crown undercut
Adalah pengikisan logam dasar disamping mahkota las.

Dalam film

hasil radiografi, tampak sebagai garis gelap tak teratur sepanjang tepi
luar area las. Dalam ISO 6520 disebut continous undercut (cacat no.
5011).

Defectology

281

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.54 Ilustrasi cacat external UC dan hasil pada film


radiografi
Offset or mismatch
Adalah istilah yang berhubungan dengan kondisi dimana dua bagian
yang dilas tidak benar-benar segaris. Bayangan radiografi adalah
perbedaan densitas antara dua bagian yang perlu diperhatikan.
Perbedaan densitas disebabkan oleh perbedaan ketebalan material.
Garis lurus gelap disebabkan oleh kegagalan logam las menyatu dengan
logam dasar. Dalam ISO 6520 disebut linear misalignment (cacat no.
507).

Defectology

282

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.55 Ilustrasi cacat liniear misalignment (hi-lo) dan hasil


pada film radiografi
Inadequate weld reinforcement
Adalah sebuah area las dimana tebal tumpukan logam las kurang dari
tebal logam dasar. Sangat mudah ditentukan dengan film hasil radiografi
jika las memiliki reinforcement yang tidak cukup, karena densitas
bayangan pada area yang tidak cukup tersebut akan lebih gelap
daripada densitas bayangan logam dasar disekitarnya. Dalam ISO 6520
disebut incomplete filled grrove (cacat no. 511)

Defectology

283

Courtesy of Baskan and Suparno

Gambar 11.56 Ilustrasi cacat incomplete filled groove dan hasil pada
film radiografi
Excess weld reinforcement
Adalah area pada las, dimana logam las melebihi yang ditetapkan oleh
gambar teknik dan code.

Penampakannya pada film hasil radiografi

adalah sebuah area terbatas di dalam las lebih terang dari sekitarnya.
Dalam ISO 6520 disebut excess weld metal (cacat no. 502)

Gambar 11.57 Ilustrasi cacat excess weld metal dan hasil pada film
radiografi
10.3.2 Cacat pada las TIG
Cacat berikut adalah cacat yang khusus pada proses pengelasan TIG.
Cacat-cacat tersebut terjadi pada sebagian besar logam yang dilas
dengan proses tersebut meliputi aluminium dan stainless steel. Metoda
Defectology

284

Courtesy of Baskan and Suparno

pengelasan TIG menghasilkan las homogen yang bersih yangmana bila


diradiografi mudah diinterpretasi.

Tungsten inclusions (cacat no. 3041)


Tungsten adalah material padat dan getas yang digunakan sebagai
elektroda pada pengelasan TIG. Jika prosedur pengelasan yang
digunakan tidak tepat, tungsten dapat terperangkap di dalam las.
Secara radiografi, tungsten lebih padat daripada aluminium atau baja;
karena itu, tampak sebagai area yang lebih terang pada film hasil
radiografi.

Gambar 11.58 Ilustrasi cacat TI dan hasil pada film radiografi

Oxide inclusions (cacat no. 303)


Biasanya

tampak

pada

permukaan

material

yang

sedang

dilas

(khususnya aluminium). Oxide inclusions kurang padat dibandingkan

Defectology

285

Courtesy of Baskan and Suparno

dengan material sekitarnya dan karena itu di dalam film hasil radiografi
tampak sebagai cacat yang bentuknya tidak teratur dan gelap.

Gambar 11.59 Ilustrasi cacat oxide inclusion dan hasil pada film
radiografi
10.3.3 Cacat dalam proses GMAW
Berikut ini adalah cacat-cacat yang paling umum ditemukan dalam
proses pengelasan GMAW.
Whiskers

Defectology

286

Courtesy of Baskan and Suparno

Adalah kawat elektroda las pendek, tampak pada permukaan atas atau
bawah dari las atau terkandung di dalam las. Pada film hasil radiografi
tampak sebagai indikasi seperti kawat yang terang. Dalam ISO 6520
disebut metallic inclusion (cacat no. 304), jika metalnya tembaga
disebut copper inclusion (cacat no. 3042), selain tembaga dan
tungsten disebut other metal inclusion (cacat no. 3043).
Burn through (cacat no. 510)
Dihasilkan bila panas terlalu besar yang menyebabkan logam las
berlebih menembus daerah las. Gumpalan logam longsor menembus
las membuat bulatan yang tebal dibalik las. Pada film hasil radiografi,
burn through tampak sebagai bintik gelap yang dikelilingi oleh area
bulat yang terang.

Gambar 11.60 Ilustrasi cacat BT dan hasil pada film radiografi

11.4 Jenis-jenis Cacat Cor dan penampakannya pada


film radiografi
Maksud

utama

dibuatkannya

film

radiografi

cor

adalah

untuk

menentukan cacat yang dapat mempengaruhi kekuatan produk. Cor


adalah produk yang sering mengalami pemeriksaan radiografi karena

Defectology

287

Courtesy of Baskan and Suparno

banyak cacat yang dihasilkan oleh proses cor dalam bentuk volumetrik
secara alami, sehingga menjadi lebih mudah dalam mendeteksi cacat.
Diskontinuitas ini terjadi karena kelemahan pada proses cor, yang
mana jika secara tepat dipahami, dapat membantu untuk memutuskan
kriteria penerimaan penolakan sebaik ukuran yang sesuai. Karena
cacat memiliki tipe dan ukuran yang berbeda maka akan memiliki
pengaruh yang berbeda terhadap kinerja coran, ini penting bagi
radiografer untuk dapat mengidentifikasi tipe dan ukuran cacat. ASTM
E155 adalah standar film radiografi cacat yang telah dibuat untuk
membantu radiografer membuat asesmen yang lebih baik ketika
menemukan cacat pada komponen. Coran yang digunakan untuk
membuat film radiografi standar telah dianalisa secara merusak untuk
memastikan tipe dan ukuran diskontinuitas yang ada. Berikut ini
adalah Indikasi produk cor yang tampak pada Film radiografi:
Porositas

gas

atau

blow

holes,

hal

ini

disebabkan

oleh

terperangkapnya gas atau udara yang terakumulasi pada logam.


Diskontinutas ini biasanya berupa rongga bundar dengan dinding yang
halus dalam bentuk bulat, memanjang atau bentuk pelat. Jika bahan
cetakan (sprue) tidak cukup tinggi untuk memberikan keperluan
transfer panas dalam mendorong gas atau udara keluar dari cetakan
cor, gas atau udara akan terperangkap ketika cairan logam mulai
memadat (solidifikasi).

Defectology

288

Courtesy of Baskan and Suparno

(a)
(b)

Gambar 11.61 hasil

film radiografi cacat Porositas (a)


dan inklusi pasir (b)
Blows dapat juga disebabkan oleh
pasir yang sangat halus, basah atau
pasir yang memiliki permeabilitas
yang rendah sehingga gas tidak
dapat lepas. Pasir dengan kandungan kelembaban yang tinggi dapat
membuat sukar untuk membawa uap air yang berlebih dari bahan cor.
Penyebab yang lain yang dapat mengakibatkan blows adalah karat,
green ladles dan chaplet.
Inklusi pasir (Sand inclusions) dan dross adalah oksida nonlogam,
muncul dalam film radiografi dalam bentuk tidak beraturan, blobor
gelap (dark blotches). Ini akibat dari bagian yang tidak berpadu pada
cetakan atau dinding utama dan atau oksida yang terbentuk ketika
mencair dan berpindah sebelum logam pertama masuk pintu cetakan.
Pengendalian cairan dengan seksama, waktu yang tepat di ketika
diskop tampungan (ladle) dan meminimalkan curahan cairan ketika
dicurahkan atau mencegah sumber masalah tersebut.
Shrinkage (pengkerutan) adalah bentuk diskontinuitas yang muncul
sebagai bintik gelap pada film radiografi. Shrinkage diasumsikan dalam
beberapa bentuk tergatung dari proses pembentukannya, tetapi dari
seluruh kasus shrinkage terjadi disebabkan pengerutan logam cair
ketika akan memadat (solidifikasi), pada seluruh bagian coran akhir.
Shrinkage dihindari dengan memastikan volume cor yang sesuai
masukan dengan peningkat (riser) yang akan dikorbankan untuk
menghilankan shrinkage. Shrinkage dapat dikenali dalam sejumlah
kareteristik sesuai dengan munculnya pada film radiografi. Terdapat

Defectology

289

Courtesy of Baskan and Suparno

sedikitnya empat tipe : (1) tipe cavity; (2) tipe dendritic; (3) tipe
filamentary; dan (4) tipe sponge. Beberapa dokumen menggambarkan
sejumlah

tipe,

tanpa

nama

sebenarnya,

untuk

menghindari

kesalahfahaman.

Gambar 11.62 hasil film radiografi


cacat Shrinkage
Cavity shrinkage muncul pada film sebagai daerah dengan batas
yang tidak jelas. Hal ini dihasilkan akibat dari pemadatan logam antara
dua laju aliran logam cair yang datang dari arah berlawanan
bergabung dengan arah depan; cavity shrinkage umumnya terjadi
pada saat cairan mencapat suhu solidifikasi dan tidak ada sumber
cairan tambahan sehingga memberikan timbulnya cavity.
Dendritic shrinkage dengan distribusi garis yang sangat lembut atau
caviti kecil memanjang dengan densitas yang bervariasi dan umumya
tidak berhubungan satu sama lain.
Filamentary shrinkage umumnya terjadi sebagai struktur kontinu
dengan garis yang berhubungan atau bercabang dengan panjang,
lebar dan densitas bervariasi atau ada juga yang seperti jaringan.
Sponge shrinkage tampak pada film radiografi sebagai area dengan
tekstur lacy dengan batas berhamburan, umumnya pada bagian coran
yang tebal dipenampang tengah. Sponge shrinkage mungkin juga

Defectology

290

Courtesy of Baskan and Suparno

dendritic atau filamentary shrinkage; filamentary sponge shrinkage


muncul lebih buram disebabkan dari proyeksi dari lapisan yang tebal
antara diskontinuitas dengan permukaan film.

Gambar 11.63 hasil film radiografi cacat Shrinkage dan coldshut


Retak (Cracks) adalah diskontinuitas yang tipis memanjang (lurus
atau buram) yang terjadi setelah cairan memadat. Biasanya tampak
individu pada permukaan cor.
Cold shuts umumnya muncul pada atau dekat permukaan logam cor
sebagai akibat dari dua laju alir cairan logam yang gagal menyatu.
Cacat tersebut tampak pada film radiografi seperti retak atau seam
dengan batas tepi yang bulat dan halus.

Inklusi adalah bahan non logam yang secara teoritik merupakan


matrik logam padat. Inklusi mungkin memiliki densitas yang lebih atau
kurang dibandingkan dengan matrik campurannya dan akan muncul
pada film radiografi masing-masing sebagai bayangan yang lebih gelap
atau lebih terang. Tipe yang akhir sering muncul pada cor logam
ringan.

Defectology

291

Courtesy of Baskan and Suparno

11.64 hasil film radiografi cacat


inklusi dan core shift

Core shift ditunjukan sebagai bagian dengan tebal yang bervariasi,


umumnya pada film radiografi tampak seperti bagian yang berlawanan
secara keseluruhan terhadap bagian cor silinder. (opposite portions of
cylindrical casting portions).
Hot tears adalah indikasi memanjang yang terbentuk patahan pada
logam ketika proses solidifikasi sebab kontraksi yang terlambat.
Keterlambatan terjadi disebabkan cetakan yang terlalu keras atau
dindingnya. Efek dari cacat ini, sebagai konsentrasi stres, ini mudah
untuk menjadi retak biasa; hot tears umumnya cacat yang sistimatik.
Jika cacat diidentifikasi sebagai hot tears dalam proses cor yang besar,
hal itu dapat dikembangkan lebih luas dalam hal teknik.
Misruns

nampak

berdimensi secara

pada

film

radiografi

sebagai

area

terkemuka

variasi dengan batas yang lembut. Kebanyakan

misrun biasanya terbentuk secara acak dan tidak dapat dihapuskan


oleh tindakan perbaikan khusus di dalam proses.

Defectology

292

Courtesy of Baskan and Suparno

Motling adalah suatu indikasi radiografis yang nampak sebagai suatu


area yang tak jelas kurang atau lebih gambarnya. Kondisi ini akibat
efek difraksi yang terjadi pada ketidakjelasan, bagian tipis dari film
radiografi, paling sering dengan baja tahan-karat austenit. Motling
disebabkan oleh interaksi batas butir bahan dengan sinar-X energi
rendah (300 kV atau yang lebih rendah). Interpreter yang kurang
pengalaman bisa salah mempertimbangkan motling sebagai indikasi
cacat cor yang tak

dapat diterima. Demikian juga interpreter

berpengalaman sering harus memeriksa ulang dengan meradiografi


dari sisi sudut yang sedikit berbeda. Pergeseran dalam motling adalah
sangat diutamakan, sementara diskontinuitas cor sebenarnya berubah
dengan hanya penampakan yang sedikit.

Indikasi

film

radiografi

cor

yang

diperbaiki

dengan

las

(Radiographic Indications for Casting Repair Welds)


Logam cor campuran paling umum memerlukan pengelasan, apakah
untuk upgrading dari kondisi cacat setelah diperiksa atau untuk
sambungan dengan komponen lain. Secara garis besar sebab-sebab
perbaikan

produk

cor

yang

sering

digambarkan

lebih

umum

berhubungan dengan cacat las dijelaskan disini. Istilah seperti indikasi


ini dapat dilihat pada ASTM E390. Untuk informasi tambahan, lihat juga
Nondestructive Testing Handbook, Volume 3, Section 9 mengenai
Radiographic Control of Welds.

Slag adalah material padat nonlogam yang terjebak dalam logam las
atau antara bahan las dan logam dasar. Secara radiografi, slag nampak
dalam berbagai bentuk, dari indikasi sempit memanjang ke indikasi

Defectology

293

Courtesy of Baskan and Suparno

lebar pendek, dan dalam berbagai densitas (kehitaman) dari kelabu ke


sangat gelap.
Porositas adalah satu kumpulan gas berbentuk bulat pada logam las,
dan biasanya berbentuk lonjong atau silindris.

Undercut adalah suatu alur lelehan dari logam dasar ditepi las dan
tidak terisi oleh logam las. Kondisi ini menimbulkan suatu konsentrasi
tekanan yang sering harus dikoreksi, dan nampak sebagai indikasi
gelap batas tepi las (toe of weld).

Incomplete penetration (IP) sebagaimana tersirat namanya, adalah


pengisian las yang kurang pada bagian akar las (sambungan). Kondisi
ini terletak di tengah las dan lebar sebagai indikasi segaris.

Incomplete fusion (IF) adalah kekurang gabungan beberapa bagian


logam pada sambungan las dengan logam terdekatnya; apakah itu
logam dasar atau lugam las yang telah ada sebelumnya. Pada film
radiografi tampak sebagai inkasi memanjang, tajam, terjadi pada garis
tengah sambungan las atau pada garis sambung (at the fusion line).

Melt-Through adalah suatu ketidakteraturan dengan bentuk cembung


atau cekung (pada permukaan penahan balik (backing ring or strip)
akar yang berpadu (fused root) atau logam dasar yang bersebelahan)
sebagai hasil peleburan penuh pada suatu daerah tertentu tanpa
membentuk rongga atau lubang terbuka. Pada film radiografi, melt-

Defectology

294

Courtesy of Baskan and Suparno

through biasanya nampak sebagai indikasi bulat atau berbentuk


lonjong.

Burn-Through (BT) adalah suatu rongga atau lubang terbuka ke


penahan balik (cincin dan pelat), fused root dan logam dasar yang
bersebelahan.

Arc strike adalah suatu indikasi dari daerah yang dipengaruhi panas
(HAZ) tertentu atau perubahan sekitar kondisi permukaan pada akhir
las atau logam dasar yang bersebelahan. Arc strike disebabkan oleh
panas yang ditimbulkan ketika energi listrik melalui antara permukaan
bagian akhir las atau logam dasar dan sumber arus.

Percikan las (spatter) terjadi pada busur las atau gas las sebagai
partikel logam yang tertolak selama pengelasan dan tidak membentuk
bagian las yang sebenarnya. Percikan las muncul pada film radiografi
dengan indikasi silindris terang, kecil.

Inklusi Tungsten (TI), pada umumnya memiliki kerapatan yang tinggi


dibanding partikel logam dasar. TI tampak sangat linier, gambaran
radiografi yang sangat terang; keputusan tolak/terima untuk cacat ini
biasanya berdasar pada ukuran criteria kerak (butiran).

Oksidasi adalah kondisi permukaan mengalami pemanasan selama


pengelasan, menghasilkan formasi oksida pada permukaan. Hal ini

Defectology

295

Courtesy of Baskan and Suparno

disebabkan

kurang

bersihnya

bagian

tertentu

ataupun

secara

keseluruhan disekitar pengelasan. Disebut pula penggulaan (sugaring).

Batas akar (Root edge) adalah kondisi yang menunjukkan penetrasi


logam las ke penahan balik (cincin dan pelat) dan logam dasar.
Tampak dalam film radiografi sebagai transisi densitas secara tajam.
Root undercut muncul sebagai alur terputus atau berlanjut pada
permukaan bagian dalam, cincin penahan balik atau pelat sepanjang
tepi akar las.

Sumber :
1. NDT Dupont,
2. http://www.ndt-ed.org/EducationResource

Defectology

296

Вам также может понравиться

  • Fcaw SS
    Fcaw SS
    Документ7 страниц
    Fcaw SS
    Billy Kurniawan
    Оценок пока нет
  • K3 Dalam Proses Sand Blasting
    K3 Dalam Proses Sand Blasting
    Документ10 страниц
    K3 Dalam Proses Sand Blasting
    Izdihar
    Оценок пока нет
  • Teori DT-NDT
    Teori DT-NDT
    Документ59 страниц
    Teori DT-NDT
    rois
    100% (1)
  • AVR MIKROKONTROLER
    AVR MIKROKONTROLER
    Документ31 страница
    AVR MIKROKONTROLER
    Muchammad Bahrul Alam
    Оценок пока нет
  • FCAW
    FCAW
    Документ27 страниц
    FCAW
    Erfina Rahma Fauza
    Оценок пока нет
  • Data Diri Romy Lesmana Senior Manager BKI
    Data Diri Romy Lesmana Senior Manager BKI
    Документ76 страниц
    Data Diri Romy Lesmana Senior Manager BKI
    Iwan New Moula
    100% (1)
  • 687 Laporan MT
    687 Laporan MT
    Документ10 страниц
    687 Laporan MT
    Dayang Yeni Islaminarti
    100% (1)
  • Soal Wi 2015 Okkk
    Soal Wi 2015 Okkk
    Документ28 страниц
    Soal Wi 2015 Okkk
    Hariz Bayu
    Оценок пока нет
  • Pengertian Las SMAW Dan GMAW
    Pengertian Las SMAW Dan GMAW
    Документ18 страниц
    Pengertian Las SMAW Dan GMAW
    Rhaditya Prathama Charenozha
    100% (1)
  • Cacat Las
    Cacat Las
    Документ4 страницы
    Cacat Las
    hrohmulyanti
    100% (3)
  • BAHAN BACAAN 3.1.5 PROSEDUR Mengelas Menggunakan Proses Gas Tungsten Arc Welding (GTAW)
    BAHAN BACAAN 3.1.5 PROSEDUR Mengelas Menggunakan Proses Gas Tungsten Arc Welding (GTAW)
    Документ38 страниц
    BAHAN BACAAN 3.1.5 PROSEDUR Mengelas Menggunakan Proses Gas Tungsten Arc Welding (GTAW)
    Sumaryanto Yant
    Оценок пока нет
  • Basic Oxygen Furnace (BOF)
    Basic Oxygen Furnace (BOF)
    Документ4 страницы
    Basic Oxygen Furnace (BOF)
    Yosa_Riski
    50% (2)
  • LAS OXY Acetylene
    LAS OXY Acetylene
    Документ28 страниц
    LAS OXY Acetylene
    Muhammad Agung Prasetyo
    Оценок пока нет
  • Penjelasan Stud Welding
    Penjelasan Stud Welding
    Документ3 страницы
    Penjelasan Stud Welding
    Dede Setiawan
    Оценок пока нет
  • Pengelasan Consumable Dan Non Consumable
    Pengelasan Consumable Dan Non Consumable
    Документ2 страницы
    Pengelasan Consumable Dan Non Consumable
    Ajeng Widia
    Оценок пока нет
  • Jenis Jenis Cacat Pada Pengelasan
    Jenis Jenis Cacat Pada Pengelasan
    Документ9 страниц
    Jenis Jenis Cacat Pada Pengelasan
    Erwin
    Оценок пока нет
  • Tugas Welding
    Tugas Welding
    Документ17 страниц
    Tugas Welding
    Juliadi Jawir
    100% (1)
  • Proses Steel Making - 20120208100212
    Proses Steel Making - 20120208100212
    Документ41 страница
    Proses Steel Making - 20120208100212
    Greynaldi Gasra
    Оценок пока нет
  • Pengelasan Capping
    Pengelasan Capping
    Документ12 страниц
    Pengelasan Capping
    Ilham Marenda
    Оценок пока нет
  • CACAT LAS
    CACAT LAS
    Документ40 страниц
    CACAT LAS
    Arfan Megi
    Оценок пока нет
  • Penyebab Cacat Incomplete Penetration
    Penyebab Cacat Incomplete Penetration
    Документ3 страницы
    Penyebab Cacat Incomplete Penetration
    Artya
    Оценок пока нет
  • Welding Inspetor
    Welding Inspetor
    Документ3 страницы
    Welding Inspetor
    iansya
    Оценок пока нет
  • Exam Level I WI
    Exam Level I WI
    Документ8 страниц
    Exam Level I WI
    Dimas Habibi Surya Pratama
    Оценок пока нет
  • Macam - Macam Cacat Las
    Macam - Macam Cacat Las
    Документ8 страниц
    Macam - Macam Cacat Las
    Vicky Zulfikar
    Оценок пока нет
  • Polaritas Ac, Dcen, Dcep
    Polaritas Ac, Dcen, Dcep
    Документ3 страницы
    Polaritas Ac, Dcen, Dcep
    Yulfaa Bahtiyar
    Оценок пока нет
  • RESUME DT & NDT. Farras Mudrikah. 40040418060063
    RESUME DT & NDT. Farras Mudrikah. 40040418060063
    Документ32 страницы
    RESUME DT & NDT. Farras Mudrikah. 40040418060063
    david burian
    Оценок пока нет
  • Korosi Las
    Korosi Las
    Документ22 страницы
    Korosi Las
    puri susi rahayu
    Оценок пока нет
  • Muhammad Ady Kurniwan (RESUME METALURGI LAS)
    Muhammad Ady Kurniwan (RESUME METALURGI LAS)
    Документ9 страниц
    Muhammad Ady Kurniwan (RESUME METALURGI LAS)
    Muhammad Ady Kurniawan
    Оценок пока нет
  • 2.elektroda (Filller Metal)
    2.elektroda (Filller Metal)
    Документ38 страниц
    2.elektroda (Filller Metal)
    idien
    100% (1)
  • Materi Kel.8 Las
    Materi Kel.8 Las
    Документ9 страниц
    Materi Kel.8 Las
    sartika yulianti
    Оценок пока нет
  • Jenis Cacat Pengelasan
    Jenis Cacat Pengelasan
    Документ5 страниц
    Jenis Cacat Pengelasan
    Rizal Fahmi
    Оценок пока нет
  • OPTIMASI STRUKTUR
    OPTIMASI STRUKTUR
    Документ11 страниц
    OPTIMASI STRUKTUR
    Wira Hamadri Pratama
    100% (1)
  • Penetran Test Magnetic Particle
    Penetran Test Magnetic Particle
    Документ24 страницы
    Penetran Test Magnetic Particle
    Abihamu
    Оценок пока нет
  • Underwater Welding Procedure
    Underwater Welding Procedure
    Документ8 страниц
    Underwater Welding Procedure
    bajakz
    100% (1)
  • Elektroda las umum (E6010) untuk fabrikasi, konstruksi dan pembuatan kapal
    Elektroda las umum (E6010) untuk fabrikasi, konstruksi dan pembuatan kapal
    Документ3 страницы
    Elektroda las umum (E6010) untuk fabrikasi, konstruksi dan pembuatan kapal
    Shaimah Rinda Sari
    Оценок пока нет
  • Bending Test
    Bending Test
    Документ15 страниц
    Bending Test
    rois
    Оценок пока нет
  • PREHEAT-BAJA
    PREHEAT-BAJA
    Документ11 страниц
    PREHEAT-BAJA
    Ardhie Nugros
    100% (1)
  • OPTIMALKAN
    OPTIMALKAN
    Документ23 страницы
    OPTIMALKAN
    Balai Latihan Kerja Nunukan
    Оценок пока нет
  • Analisis Kekuatan Las ASTM A36 dengan Variasi Pendinginan
    Analisis Kekuatan Las ASTM A36 dengan Variasi Pendinginan
    Документ8 страниц
    Analisis Kekuatan Las ASTM A36 dengan Variasi Pendinginan
    Aryo Bismono Lukito
    100% (1)
  • FCAW
    FCAW
    Документ12 страниц
    FCAW
    Ahmad Firdhaus
    Оценок пока нет
  • Question 1
    Question 1
    Документ4 страницы
    Question 1
    Wahid Arief Ah
    Оценок пока нет
  • Jenis Jenis Cacat Las
    Jenis Jenis Cacat Las
    Документ5 страниц
    Jenis Jenis Cacat Las
    Topan
    Оценок пока нет
  • Preheating
    Preheating
    Документ20 страниц
    Preheating
    Bruce lee
    Оценок пока нет
  • Metalurgi Dan Cacat Pengelasan
    Metalurgi Dan Cacat Pengelasan
    Документ5 страниц
    Metalurgi Dan Cacat Pengelasan
    Cornelius Tony S
    100% (3)
  • Pengelasan Pada Stainless Steel
    Pengelasan Pada Stainless Steel
    Документ14 страниц
    Pengelasan Pada Stainless Steel
    fajaryudapratama
    Оценок пока нет
  • Proses SMAW
    Proses SMAW
    Документ124 страницы
    Proses SMAW
    arya
    Оценок пока нет
  • KAPAL CONTAINER
    KAPAL CONTAINER
    Документ73 страницы
    KAPAL CONTAINER
    Tisya Pramesta R
    Оценок пока нет
  • Magnetic Particle Testing
    Magnetic Particle Testing
    Документ18 страниц
    Magnetic Particle Testing
    Dhea Chika Damayanthy
    Оценок пока нет
  • PRAKTIK TEKNIK PENGELASAN LANJUT Proses Rigi - Rigi LAs GMAW
    PRAKTIK TEKNIK PENGELASAN LANJUT Proses Rigi - Rigi LAs GMAW
    Документ7 страниц
    PRAKTIK TEKNIK PENGELASAN LANJUT Proses Rigi - Rigi LAs GMAW
    Fakhri Iqbal
    Оценок пока нет
  • Porositi Dan Undercut
    Porositi Dan Undercut
    Документ8 страниц
    Porositi Dan Undercut
    Denny Akbar Nur Hadyansyah
    Оценок пока нет
  • Materi RPP Cacat Las GMAW
    Materi RPP Cacat Las GMAW
    Документ8 страниц
    Materi RPP Cacat Las GMAW
    ChoirulRizalRifaldi
    0% (1)
  • Pertanyaan Presentasi
    Pertanyaan Presentasi
    Документ1 страница
    Pertanyaan Presentasi
    Haris Dwi
    Оценок пока нет
  • KALIBRASI MESIN LAS
    KALIBRASI MESIN LAS
    Документ3 страницы
    KALIBRASI MESIN LAS
    Muhammad Hafiz
    Оценок пока нет
  • Pengelasan 3G GTAW 340 JP
    Pengelasan 3G GTAW 340 JP
    Документ36 страниц
    Pengelasan 3G GTAW 340 JP
    Bowo
    100% (1)
  • Radiography Test Report
    Radiography Test Report
    Документ4 страницы
    Radiography Test Report
    Cornelius Tony S
    100% (5)
  • 8 Modul Uji Radigrafi Test
    8 Modul Uji Radigrafi Test
    Документ16 страниц
    8 Modul Uji Radigrafi Test
    Maulida Nur Hidayah Y
    Оценок пока нет
  • DIAGRAM FASA Fe-Fe3c
    DIAGRAM FASA Fe-Fe3c
    Документ9 страниц
    DIAGRAM FASA Fe-Fe3c
    Yanuar Dwi Anggito
    Оценок пока нет
  • Proses Pengelasan
    Proses Pengelasan
    Документ33 страницы
    Proses Pengelasan
    asmau
    Оценок пока нет
  • OPTIMASI PENGELOMBONGAN RETAKAN
    OPTIMASI PENGELOMBONGAN RETAKAN
    Документ8 страниц
    OPTIMASI PENGELOMBONGAN RETAKAN
    Arlises sinaga
    Оценок пока нет
  • 11 - Defectology Rev2
    11 - Defectology Rev2
    Документ44 страницы
    11 - Defectology Rev2
    Rony Yuda
    Оценок пока нет
  • Katalog Silabus Training Manajemen
    Katalog Silabus Training Manajemen
    Документ19 страниц
    Katalog Silabus Training Manajemen
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • 2011-2-00660 - SK Bab 2
    2011-2-00660 - SK Bab 2
    Документ0 страниц
    2011-2-00660 - SK Bab 2
    Arda Agam Tamtomo
    Оценок пока нет
  • Pertanyaan Mengenai Diri Sendiri
    Pertanyaan Mengenai Diri Sendiri
    Документ2 страницы
    Pertanyaan Mengenai Diri Sendiri
    Wahyu Oetomo
    Оценок пока нет
  • Gamma Cdte
    Gamma Cdte
    Документ10 страниц
    Gamma Cdte
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • Nonlinier 2003
    Nonlinier 2003
    Документ68 страниц
    Nonlinier 2003
    jegosss
    Оценок пока нет
  • NEGOISASIGAJI
    NEGOISASIGAJI
    Документ4 страницы
    NEGOISASIGAJI
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • Bab1 SPM
    Bab1 SPM
    Документ2 страницы
    Bab1 SPM
    ferliviana6175
    Оценок пока нет
  • Gamma Cdte
    Gamma Cdte
    Документ10 страниц
    Gamma Cdte
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • Etika Provesi
    Etika Provesi
    Документ2 страницы
    Etika Provesi
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • 8 UU31 2000DesainIndustri
    8 UU31 2000DesainIndustri
    Документ6 страниц
    8 UU31 2000DesainIndustri
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • Teknik Sampling
    Teknik Sampling
    Документ5 страниц
    Teknik Sampling
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • 3-UU 13 T 2003 Ketenagakerjaan
    3-UU 13 T 2003 Ketenagakerjaan
    Документ45 страниц
    3-UU 13 T 2003 Ketenagakerjaan
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • 7-Uu 15 2001-MEREK
    7-Uu 15 2001-MEREK
    Документ18 страниц
    7-Uu 15 2001-MEREK
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 Tentang Paten
    Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 Tentang Paten
    Документ36 страниц
    Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 Tentang Paten
    ferryanto_advocate
    Оценок пока нет
  • 6-Uu Paten No.14 2001
    6-Uu Paten No.14 2001
    Документ6 страниц
    6-Uu Paten No.14 2001
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • 02 MetPen 2B
    02 MetPen 2B
    Документ16 страниц
    02 MetPen 2B
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • 4-Uu No 28 2014 Hak Cipta
    4-Uu No 28 2014 Hak Cipta
    Документ37 страниц
    4-Uu No 28 2014 Hak Cipta
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • Tugas Jenis Penelitian
    Tugas Jenis Penelitian
    Документ7 страниц
    Tugas Jenis Penelitian
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • PERUND TENUK Materi STTN 2015
    PERUND TENUK Materi STTN 2015
    Документ23 страницы
    PERUND TENUK Materi STTN 2015
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • 03B Teori Dan Hipotesa 4a
    03B Teori Dan Hipotesa 4a
    Документ9 страниц
    03B Teori Dan Hipotesa 4a
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • 03A Memilih Pokok Masalah 1
    03A Memilih Pokok Masalah 1
    Документ8 страниц
    03A Memilih Pokok Masalah 1
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • Perka Bapeten 15 2008
    Perka Bapeten 15 2008
    Документ31 страница
    Perka Bapeten 15 2008
    Otong Zam Zamy
    Оценок пока нет
  • Prak Mekatronika II
    Prak Mekatronika II
    Документ34 страницы
    Prak Mekatronika II
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • 02 MetPen 2C
    02 MetPen 2C
    Документ12 страниц
    02 MetPen 2C
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • 02 MetPen 2A
    02 MetPen 2A
    Документ18 страниц
    02 MetPen 2A
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • Kuliah8 SMM
    Kuliah8 SMM
    Документ25 страниц
    Kuliah8 SMM
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет
  • PP26 - 2002 Pengangkutan Radioaktif PDF
    PP26 - 2002 Pengangkutan Radioaktif PDF
    Документ16 страниц
    PP26 - 2002 Pengangkutan Radioaktif PDF
    the brainburner
    Оценок пока нет
  • Soal 2014
    Soal 2014
    Документ8 страниц
    Soal 2014
    Widya Priwika Gita Quin
    Оценок пока нет