Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
KELOMPOK 8
1
2
3
4
5
(5212412058)
(5212412059)
(5212412061)
(5212412062)
(5212412063)
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biofuel berperan penting pada pencapaian target dalam menggantikan
bahan bakar minyak seperti bensin (petroleum) dengan bahan bakar
alternatif. Selain itu juga berperan sebagai pereduksian emisi karbon
dioksida dalam jangka panjang. Tumbuhan yang potensial untuk menghasilkan
bioetanol antara lain tanaman yang memiliki kadar karbohidrat tinggi (gula,
pati, selulosa, dan hemiselulosa), seperti tebu, nira, aren, sorgum, ubi kayu,
jambu mete (limbah jambu mete), garut, batang pisang, ubi jalar, jagung,
bonggol jagung, jerami, dan bagas (ampas tebu).
Jagung adalah salah satu produk pertanian yang banyak dihasilkan di
negara Indonesia. Pada tahun 2007 produksi jagung nasional mencapai
13.287.527 ton dan diperkirakan meningkat menjadi 14.854.050 ton pada
tahun 2008 (Anonim, 2006 dalam Subekti, 2006). Di Indonesia penghasil
jagung terbesar adalah Jawa Timur sebanyak 5,5 juta ton diikuti Jawa
Tengah 3 juta ton; Lampung 2,1 juta ton; Sulawesi Selatan 1,3 juta ton;
Sumatera Utara 1,4 juta ton; Jawa Barat : 900 ribu ton. (BPS, 2010). Buah
jagung terdiri dari 30% limbah yang berupa tongkol jagung (Irawadi, 1990
dalam Subekti, 2006). Jika dikonversikan dengan jumlah produksi jagung
pada tahun 2008, maka negara Indonesia berpotensi menghasilkan tongkol
jagung sebanyak 4.456.215 ton. Jumlah limbah tersebut dapat dikatakan
sangat banyak dan akan menjadi sangat potensial jika dapat dimanfaatkan
secara tepat.
produksi
bioetanol
biasanya
melalui
proses
penting
yaitu:
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Bagaimana potensi limbah tongkol jagung jika digunakan sebagai bahan
baku produksi etanol ?
2. Bagaimana proses produksi etanol dari tongkol jagung dan faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi hasil proses produksi ?
3. Bagaimana perbandingan penggunan bahan baku generasi pertama (G1)
dan kedua (G2) sebagai bahan baku produksi etanol ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui potensi limbah tongkol jagung sebagai bahan baku
produksi etanol.
2. Mengetahui proses produksi etanol dari tongkol jagung yang baik dan
benar serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses produksi.
3. Mengetahui perbandingan penggunaan bahan baku generasi pertama
dan kedua sebagai bahan baku produksi etanol.
BAB II
ISI
A. Kajian Teori
1. Jagung
Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan
penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan
padi. Bagi penduduk Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah
pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan
beberapa daerah di Indonesia. Di masa kini, jagung juga sudah menjadi
komponen penting pakan ternak. Penggunaan lainnya adalah sebagai
sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena. Berbagai
produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai produk
industri. Beberapa di antaranya adalah bioenergi, industri kimia,
kosmetika, dan farmasi.
: Plantae Plants
:Tracheobionta Vascular plants
:Spermatophyta Seed plants
: Magnoliophyta Flowering plants
:Liliopsida Monocotyledons
:Commelinidae
Ordo
Family
Genus
:Cyperales
: Poaceae Grass family
: Zea L. corn
Species
(http://plants.usda.gov/java/profile?symbol=ZEMA)
Di Indonesia
penghasil jagung
terbesar adalah
Jawa Timur
sebanyak 5,5 juta ton diikuti Jawa Tengah 3 juta ton; Lampung 2,1
juta ton; Sulawesi Selatan 1,3 juta ton; Sumatera Utara 1,4 juta ton;
Jawa Barat : 900 ribu ton. (BPS, 2010) Dan hingga saat ini komoditas
jagung di Sumatera Utara masih berada di 5 besar produksi komoditas
jagung terbanyak.
2. Bioetanol
Bioetanol adalah etanol yang diproduksi dengan cara fermentasi
menggunakan bahan baku hayati. Etanol adalah ethyl alkohol (C 2H5OH)
yang
dapat
fermentasi
dibuat
glukosa.
dengan
Etanol
melalui
cara
diproduksi
proses
melalui
fermentasi
hidrasi
gula
dengan
katalitik
menggunakan
mobilis juga
diketahui
memiliki
kemampuan
untuk
melakukan
sehingga
lebih
dikenal
dengan
sebutan
bioetanol.
Ketika
etanol
dihasilkan
dari
biomassa
yang
3. Produksi Bioetanol
Secara umum produksi bioetanol biasanya melalui 3 proses penting,
yaitu :
1) Pretreatment (Delignifikasi)
Delignifikasi adalah proses yang menghasilkan selulosa.
2) Produksi Gula (Sakarifikasi/ Hidrolisis)
Hidrolisis adalah proses produksi gula dari selulosa menggunakan
zat-zat penghidrolisa seperti air, asam, basa dan enzim.
3) Produksi Etanol (Proses Fermentasi)
Fermentasi
adalah
proses
pembentukan
alkohol
B. Pembahasan
oleh
2,1
Selatan 1,3 juta ton; Sumatera Utara 1,4 juta ton; Jawa Barat : 900
ribu ton. (BPS, 2010). Buah jagung terdiri dari 30% limbah yang berupa
tongkol jagung (Irawadi, 1990 dalam Subekti, 2006). Jika dikonversikan
dengan jumlah produksi jagung pada tahun 2008, maka negara Indonesia
berpotensi menghasilkan tongkol jagung sebanyak 4.456.215 ton.
Jumlah limbah tersebut dapat dikatakan sangat banyak dan akan
menjadi sangat potensial jika dapat dimanfaatkan secara tepat.
b. Tahapan proses
1) Persiapan bahan baku (preparasi bahan)
Perlakuan awal terhadap tongkol jagung meliputi pencucian,
pengeringan, dan
pengayakan.
Pencucian
dilakukan untuk
pada
keadaan
lembab
tongkol
tongkol
jagung
jagung,
sukar
untuk
serbuk
tongkol
jagung
sebanyak
10gram,
dilakukan
selama
28 jam.
Ditambahkan
larutan
asam sulfat
10%
210
menit.
ditambahkan
dengan
Produk
hasil
adalah
kadar
kadar
glukosa.
Pengukuran
akan
dilakukan
dilakukan
glukosa
proses
proses netralisasi
dengan
hidrolisis
menggunakan
Sacharomises
cereviceae,
sedangkan bahan
pengimobilisasi
larutan
suspensi). Campuran
dimasukkan ke dalam
injektor,
proses
(Mappiratu,dkk.
1993
dalam
Fitriani,dkk.2013).
b) Proses fermentasi
Hasil hidrolisis kemudian di tambahkan sel khamir yang telah
di imobilisasi dan dibiarkan selama 1 hari.
melalui
dua
hal
yaitu
secara
langsung
Tebu
Jagung
Singkong/ubi
Gandum
Pebandingan
bahan baku
dan
Bioethanol
Kandungan
gula dalam
bahan Baku
Jumlah
Hasil
Konversi
Konsumsi
(Kg)
(Kg)
(liter)
1000
250 300
166.6
6.5 : 1
1000
150 200
125
8:1
Jagung
1000
600 700
200
5:1
Sagu
1000
120 160
90
12 : 1
Tetes
1000
500
250
4:1
Bahan Baku
Jenis
Ubi
Kayu
Ubi
Jalar
baku
generasi
kedua
yaitu
bahan
baku
yang
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tongkol jagung merupakan limbah yang mempunyai potensi sebagai
bahan baku produksi etanol karena Indonesia dapat menghasilkan
limbah berupa tongkol jagung hingga empat juta ton per tahun.
2. Ada lima tahapan proses produksi etanol dari dari tongkol jagung,
yaitu persiapan/preparasi bahan baku, pretreatment (delignifikasi),
produksi gula (hidrolisis/sakarifikasi), produksi etanol (Fermentasi)
dan terakhir pemurnian melalui destilasi.
3. Ada empat faktor yang dapat mempengaruhi proses fermentasi,
yaitu
konsentrasi
gula,
bahan
butrien,
pH
fermentasi,
dan
temperatur.
4. Penggunaan bahan baku generasi pertama memang menghasilkan
bioetanol
dengan
mempengaruhi
jumlah
kebutuhan
yang
banyak,
pangan
akan
tetapi
masyarakat.
dapat
Sedangkan
B. Saran
1. Produksi bioenergi seperti bioetanol lebih baik dikembangkan secara
masal karena dapat mengatasi masalah penggunaan BBM dari minyak
bumi yang cadangannya di bumi semakin menipis.
2. Limbah pertanian perlu dimanfaatkan dengan benar karena memiliki
potensi, salah satunya yaitu sebagai bahan baku produksi bioetanol.
DAFTAR PUSTAKA
JURNAL
MAHASISWI
KIMIA
2011
FMIPA