Вы находитесь на странице: 1из 8

TUGAS PRAKTEK

FISIKA
“GESEKAN PADA BIDANG MIRING”

Oleh:
1. Dani Kusmayadi
2. Urip Teguh
3. Heri
4. Erwin
5. Rahmat Hidayat
KATA PENGANTAR
Segala puji kehadirat Tuhan YME sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini,
walaupun jauh dari kesempurnaan.
Pada makalah ini kami membahas mengenai “GESEKAN PADA BIDANG
MIRING”. Kami telah melakukan praktek bersama mengenai sebuah benda bergerak
pada bidang miring. Sebelum melakukan perhitungan pada praktek yang telah kami
lakukan, kami menguraikan sedikit tentang ‘GESEKAN PADA BIDANG MIRING”.
Namun, kami memohon maaf atas segala kekurangan pada pembahasan kami ini.
Kami berharap uraian kami bisa bermanfaat. Amin. Terima kasih.

Hormat kami,

2
GAYA GESEK

Gaya gesek itu timbul karena ada kontak antara 2 permukaan yang
kasar, yaitu permukaan benda yang cenderung akan bergerak atau sedang
bergerak dan permukaan lantai yang ditindihnya.
Gaya gesek sifatnya selalu melawan gaya yang cenderung menggerakkan
benda. Karena itu arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah
kecenderungan gerak benda.
 Gaya gesek ini dapat terjadi pada:
1.  Gaya gesek antara zat padat dengan zat padat (kayu dengan kayu)
2.   Gaya gesek antara zat cair dengan zat padat (kelereng dengan oli)
 Ketika benda cenderung akan bergerak tetapi belum bergerak, maka
gaya geseknya ini disebut gaya gesek statis. Ketika benda sudah dalam keadaan
bergerak, maka gaya geseknya ini disebut gaya gesek kinetis.

Mengenai gaya gesek statis:


Selama benda belum bergerak, gaya gesek statis besarnya mengikuti
besar gaya dorong atau gaya tarik yang cenderung menggerakkan benda.
Besar gaya gesek statis memiliki batas maksimum yang besarnya
tergantung pada kekasaran permukaan benda dan gaya kontak antara
lantai dan benda (atau yang kita sebut sebagai gaya normal). Semakin kasar
permukaan benda atau permukaan lantainya, semakin besar pula gaya gesek statis
maksimumnya.
 
Mengenai gaya gesek kinetis:
Gaya gesek ini terjadi pada saat benda bergerak. Besar gaya gesek kinetis
ini konstan dan selalu lebih kecil dari besar gaya gesek statis maksimum. Gaya gesek
yang konstan ini besarnya juga tergantung pada kekasaran permukaan benda dan
lantai dan besar gaya kontak antara lantai dan benda. Semakin kasar permukaan
benda atau permukaan lantainya, semakin besar pula gaya gesek kinetis.

3
Sekali lagi ditekankan bahwa besar gaya gesek kinetis ini selalu lebih
kecil dari besar gaya gesek statis maksimum. Karena itu, ketika kita
mendorong benda di atas permukaan yang kasar, pada saat benda belum
bergerak kita harus memberikan gaya dorong yang cukup besar untuk
membuatnya bergerak. Tetapi ketika benda sudah bergerak, gaya dorong
kita bisa dikurangi tanpa membuatnya berhenti bergerak.
 
Koefisien gesek
Rumus untuk koefisien gesek statik sering dinyatakan dengan:
μ = tan θ. Rumus tersebut merupakan rumus yang digunakan sebagai cara untuk
mengukur koefisien gesek. Apabila kita punya sebuah benda, misalnya buku, lalu kita
ingin mengetahui berapa koefisien gesek statik antara buku dengan permukaan dari
kayu, maka cara mengetahuinya adalah dengan meletakkan buku tersebut di atas
permukaan kayu. Kemudian permukaan kayu itu kita miringkan (terhadap horizontal)
sedikit demi sedikit. Pada saat awal (sudut kemiringan kecil), buku tidak akan
bergerak, tetapi setelah terus dimiringkan, pada sudut kemiringan tertentu (θ) buku
akan mulai mulai bergerak, nah tan θ inilah yang merupakan nilai μ.
Terlihat bahwa nilai sudut θ adalah spesial, tidak bisa divariasikan
sembarangan, hanya terdapat satu nilai θ untuk koefisien gesek statik antara bahan
kayu dan kayu. Hal ini mengakibatkan bahwa rumus diatas tidak bisa dipahami
sebagai hubungan ketergantungan antara μs terhadap θ. Rumus itu memberitahu kita
bagaimana cara mengukur μ. Pada bidang miring, koefisien gesek statik diberikan
oleh ekspresi : μ = tan θ, dimana θ adalah sudut kemiringan. Secara matematis ini
ekuivalen.
Rumus μ = tan θ sering dipahami bahwa koefisien gesek statik (μ)
tergantung pada besarnya sudut kemiringan bidang (θ). Padahal koefisien gesek statik
hanya tergantung pada jenis bahan-bahan yang bergesekan. Atau dalam bahasa
fisika, koefisien gesek statik merupakan karakteristik dua bahan yang bergesekan
(misalnya, antara kayu dengan kayu, dll).
Koefisien gesek statik adalah karakteristik internal dari kemulusan
permukaan yg berkaitan, tidak bergantung sama sekali dari berapa sudut

4
kemiringan yang kita berikan (faktor eksternal). Seharusnya, relasi yg benar secara
fisika adalah: θ = arc tan μ. Di sini, kalimat implisitnya adalah "sudut kemiringan
yang membuat benda di atasnya bergeser turun bergantung pada koeffisien
gesek statik benda tersebut dengan permukaan bidang miring".

5
Diketahui:
Sebuah balok dengan berat 20 gr berada di atas bidang miring dengan ketinggian (y) 43,2
cm, dan panjang lintasan (x) 49 cm sejauh (S) 61,5 cm meluncur dengan waktu tempuh:
 Benda permukaan licin dengan waktu tempuh: 0,71s; 0,73s; 0,76s; 0,79s;
0,80s
 Benda permukaan kasar dengan waktu tempuh: 0,86s; 0,90s; 0,95s; 0,96s;
0,98s
Carilah: sina, cosa, tga, a, v, µs, µk, F gesek statis dan F gesek kinetis!
Jawab!
Diketahui:
M = 20gr, x = 49cm, y = 43.2 cm,
g = 1000cm/s²,
t1 = 0,71 + 0,73 + 0,76 + 0,79 + 0,80 / 5
= 0,758s

t2 = 0,86 + 0,90 + 0,95 + 0,96 + 0,98 / 5


= 0,93s

r = Ö(y² + x²)
= Ö(43,2² + 49²)
= Ö(1866,24 + 2401)
= Ö(4267,24)
= 65,3 cm

Sina = y/r
= 43,2/65,3
= 0,66

Cosa = x/r
= 49/65,3
= 0,75

Tga = y/x
= 43,2/49
= 0,88

a1 = (2 x s/t1²)
= (2x61,5 cm/0,758²)
= (123/0,574564)
= 214,1 cm/s²

6
a2 = (2 x s/t2²)
= (2x61,5/0,93²)
= (123/0,8649)
= 142,2 cm/s²

v1 = a1 x t1
= 214,1x0,758
= 162,3 cm/s

v2 = a2 x t2
= 142,2x0,93
= 132,2 cm/s

W =mxg
= 20x1000
= 20000 cmgr/s²

N = W x Cosa
= 20000x0,75
= 15000

µs = tga
= 0,88

µk1 = {(g x Sina) - a1}/{g x Cosa}


= {(1000x0,66)-214,1}/{1000x0,75}
= {660-214,1}/{750}
= 445,9/750
= 0,595

µk2 = {(g x Sina)-a2}/{g x Cosa}


= {(1000x0,66)-142,2}/1000x0,75}
= {660-142,2)/750
= 517,8/750
= 0,690

Nilai µk1 lebih kecil dibanding nilai µk2, karena dasar benda lebih halus.

7
PENUTUP
Alhamdulillah! Kami telah menyelesaikan tulisan praktek fisika ini, walaupun
masih jauh dari kekurangan. Dan kami memohon maaf atas segala kekurangannya.
Kami berharap tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Sukses selalu, dan maju
terus ilmu fisika di Indonesia! Amin! Terima kasih!

Hormat kami,

Вам также может понравиться