Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
4.1.1;
TABEL 3
DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN SISWI TENTANG KONSEP
DISMENORE DI SMPN 6 CIMAHI
No
Hasil
Frekuensi
Persentase (%)
Baik
1,5
Cukup
22
32,8
Kurang
44
65,7
67
100
Jumlah
4.1.2;
Hasil
Frekuensi
Persentase (%)
Baik
17
25,4
Cukup
39
58,2
Kurang
11
16,4
67
100
Jumlah
4.1.3;
Hasil analisis mengenai sikap siswi tentang konsep dismenore dapat dilihat
dalam tabel berikut:
TABEL 5
DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP SISWI TENTANG KONSEP
DISMENORE DI SMPN6 CIMAHI
No
Hasil
Frekuensi
Persentase (%)
Mendukung
35
52,5
Tidak mendukung
32
47,8
67
100
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas sikap siswi tentang konsep dismenore, lebih dari
setengahnya responden pada kategori sikap favorable (mendukung/positif)
berjumlah 35 orang (52,5%), dan hampir setengahnya dari responden termasuk
kedalam kategori sikap unfavorable (tidak mendukung/negatif) dengan jumlah 32
orang (47,8 %) .
4.1.4;
Hasil
Frekuensi
Persentase (%)
Mendukung
36
53,7
Tidak mendukung
31
46,3
67
100
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas sikap siswi tentang konsep dismenore, lebih dari
setengahnya responden pada kategori sikap favorable (mendukung/positif)
berjumlah 36 orang (53,7%), dan hampir setengahnya dari responden termasuk
4.2; Pembahasan
4.2.1; Pengetahuan siswi tentang konsep dismenore
termasuk
ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena pengalaman pribadi
yang pada dasarnya merupakan suatu tanggapan dari terbentuknya sikap.
Tanggapan tersebut akan membentuk sikap positif dan juga sikap negatif. Adapun
pengaruh orang lain yang dianggap penting atau pada seseorang yang dianggap
penting akan dapat mempengaruhi kita terhadap sikap , pengaruh kebudayaan,
pengaruh faktor emosional dan media massa. Media massa terkadang dapat
menyebabkan pembentukan sikap yang tidak mendukung bisa disebabkan karena
belum meratanya penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan setempat
meskipun pada kenyataannya setiap orang dituntut untuk dapat menyikapinya
dengan baik.
Remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, jika tidak mendapatkan
bimbingan dan pantauan dari keluarga secara langsung maka remaja akan mencari
tahu secara mandiri. Pencarian informasi mengenai penanganan dismenore secara
mandiri dikhawatirkan remaja akan memperoleh informasi yang salah.
Tujuan penyuluhan yang dilakukan baik oleh orang tua maupun sekolah agar
siswi tahu dan paham mengenai penanganan dismenore dan dampak yang akan
ditimbulkan jika dismenore tidak ditangani sehingga dapat menerapkan perilaku
yang sehat.
Orang tua memiliki peranan penting dalam terwujudnya sikap favorable
pada anak.
memantau
atau
mengawasi
masyarakat, secara tidak langsung orang tua telah membentuk sikap yang
favorable pada anak.
perilaku
manusia. Jika dilihat dari hasil pengetahuan, siswi SMPN 6 Cimahi masih banyak
pada pengetahuan yang cukup tetapi sikapnya lebih banyak bersikap favorable.
Hal ini bisa disebabkan siswi memang tidak tahu dari segi pengetahuan, namun
10