Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
FATOFISIOLOGI
Debu, bakteri,virus
Batang tenggorokan
bronchos
Paru-paru
alveolus
Sel fagosit
erytosit
3.
ETIOLOGI
-
4.
Muntah, anoreksia
Ada stridor
5.
PENATALAKSANAAN / PENGOBATAN
-
Kotrimoksasol
Gunakan spuit plastik, jika perlu hisaplah dengan lembut lendir yang ada
di hidung anak agar jalan nafas bebas.
Jika anak dehidrasi dan tidak mampu minum, berikan cairan melalui jalur
intragatrik. Jika anak dalam keadaan syok berikan cairan secara IV
sewaktu menetukan jumlah cairan yang akan diberikan, ingatlah bahwa
anak ini mudah mendapatkan edema paru dan kegagalan pernafasan.
(Peter Anugrah, 1993)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a) Pemeriksaan Laboratorium
-
Darah
b) Pemeriksaan Radiologi
Pada foto torax terlihat konsolidasi satu atau beberapa lonus dan bercak
infiltrat pada satu atau beberapa lobus. (Doengus, 1990)
Demam
Mendadak suhu tubuh naik 40o C, keluar keringat, muka kemerahan,
nyeri otot, dan sakit kepala.
Batuk berdahak
Ini timbul beberpa hari sebelumnya, mula-mula batuk kering kemudian
keluar dahak berwarna putih seperti lendir.
Sesak nafas
Sesak nafas timbul desertai dahak, sesak timbul terutama waktu
berbaring, waktu inspirasi maupun ekspirasi.
f) Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
1. Biologis
-
Bernafas
Gejalanya pernafasan cepat dan dangkal, adanya tarikan dinding
dada, pernafasan cuping hidung.
Nutrisi
Kehilangan safsu makan, mual/muntah, turgor kulit jelek, mukosa
mulut kering, malnutrisi.
Elimanasi
Terjadi perubahan pola BAB dan BAK karena peruh intake dan out
put makanan dan minuman.
Aktivitas
Ditandai dengan kelelahan, kelemahan, sering menangis.
Istirahat tidur
Terjadi perubahan pola istirahat yang disebabkan karena sesak
nafas dan batuk.
2. Psikologis
Ditandai dengan ketakutan, kegelisahan, cemas, dan rewel.
3. Sosial
Pada data sosial yang perlu dikaji aalah hubungan anak dengan
lingkungan sekitar, hubungan anak dengan keluarga, tetangga atau
orang sekitarnya.
4. Spiritual
Biasanya kelurga mengatakan hanya bisa berdoa untuk kesembuhan
anaknya. (Doengus, 1990).
2) DX II
Tujuan : anak dapat minum secara adekuat dengan kriteria intake dan
output anak adekuat.
Intervensi
-
3) DX III
Tujuan : anak dapat bermain / berkarya untuk melewati stress hospitalisasi
dengan kriteria anak tidak bosan.
Intervensi
-
Rasional : kalau anak aktif akan membuat anak lebih semangat dan
tidak merasa menyia-nyiakan waktu.
4) DX IV
Tujuan : Anak akan mendemonstrasikan bebas dari dispneu dan nyeri dada
dengan kriteria anak mengungkapkan kenyamanan, bernafas dengan
mudah.
Intercensi
-
PENGKAJIAN
Nama Klien
: Anak W
Nama Ayah
: Ruslan
Umur
: 9 bulan
Nama Ibu
: Erni
MR
Pekerjaan Ibu
; 239282
: IRT
Agama
: Islam
Suku
: Sasak
Pendidikan Ibu ; SD
Tgl MRS
; 15 Maret 2005
Agama
; Islam
Alamat
:Dsn.
Lebah
Muntu
Narmada
A. KELUHAN UTAMA
1.
2.
: laki- laki
: perempuan
------- : tinggal serumah
: meninggal
G. RIWAYAT KESEHATAN LINGKUNGAN
: klien
1) Pernafasan
Ibu mengatakan sebelum sakit klien tidak pernah mengalami kesulitan
bernafas. Sejak sakit klien mengalami kesulitan bernafas, nafas cepat
dan dangkal serta sering batuk.
2) Nutrisi dan cairan
Ibu mengatakan sebelum sakit klien minum ASI dengan kuat dan
sering selain itu klien mendapatkan makanan tambahan bubur SUN 2 x
sehari. Saat sakit klien tidak mau minum ASI, klien hanya minum susu
buatan 200-300 cc/hari dan makan bubur hanya 2-3 sendok sitiap kali
makan.
3) Eliminasi
Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak ada keluhan pada pola BAB
dan BAK baik sebelum maupun saat sakit. Klien BAB 2 x sehari
dengan kosistensi lembek, warna kuning dengan ciri khas bau feces
dan BAK 2-3 x sehari tanpa ada keluhan.
4) Istirahat tidur
Ibu mengatakan sebelum sakit klien biasa tidur + 3-4 jam pada siang
hari dan malam tidur pukul 20.00-06.00 pagi. Kebiasaan klien sebelum
tidur adalah menyusu. Saat sakit anakanya lebih banyak rewel,
sehingga pada siang atau malam hari kadang-kadang menangis karena
batuk dan sesak.
5) Aktivitas bermain
Ibu mengatakan sebelum sakit anaknya senang bermain di rumah
bersama ibu. Alat permainan yang disukai adalah bunyi-bunyian
sedangkan saat klien tidak dapat bermain karena klien lebih banyak
berbaring di tempat tidur.
6) Pola kebersihan diri
Ibu mentgatakan sebelum sakit klien biasa dilap 2 x sehari saat sakit
klien hanya dilap 1 x sehari dan ganti pakaian 1 x sehari.
J. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan
umum:
lemah,
tampak
pucat,
sesak,
kesadaran
komposmentis.
-
Tanda Vital
S : 38,5o C
N : 170 x/menit
RR : 64 x/menit
Mata
Hidung
Leher
Dada
Abdomen
Ekstremitas atas
2)
Therapy : -
oksigen 1 liter/menit.
a) Analisa data
No
1.
Data Fokus
Ds:Ibu klien mengeluh anaknya
batuk dan sesak nafas
Do:- pernapasan cuping hidung
frekuensi pernafasan 64
x/menit
klien tampak sesak
adanya tarikan dinding dada
ada suara stridor
Etiologi
Inflamasi dan
obstruksi ksaluran
pernafasan
Problem
Tidak efektifnya
bersihan jalan nafas
2.
Efek peradangan
pada saluran
pernafasan
Gangguan
pengaturan suhu
tubuh
3.
Ketidaknyamanan,
batuk dan sesak
nafas
Gangguan pola
istirahat tidur
4.
Anoreksia
Resiko tinggi
kekurangan nutrisi.
b) Diagnosa Keperawatan
1. tidak efektifnya bersihan jalan nafas b/d inflamasi dan obstruksi saluran
pernafasan d/d ibu klien mengeluh anaknya batuk dan sesak nafas,
nampak pernafasan cuping hidung, klien nampak sesak, adanya tarikan
dinding dada, terdengar suara stridor, frek pernafasan 64 x/menit.
2. Gangguan pengaturan suhu tubuh b/d efek peradangan pada saluran
pernafasan d/d ibu mengeluh badan anaknya panas, rewel, berkeringat,
badan teraba panas, anak nampak berkeringat, suhu badan 38oC
Prioritas Masalah
1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b/d inflamasi dan obstruksi
saluran pernafasan.
2. Gangguan pengaturan suhu tubuh b/d efek peradangan pada saluran
pernafasan.
3. Resiko tinggi kekurangan nutrisi b/d anoreksia.
4. Gangguan pla istirahattidur b/d ketidaknyamanan, batuk dan sesak
nafas.
b) Rencana Keperawatan
No
1.
Hari/tgl
Selasa
15-03-05
DX
I
Tujuan
Rencana Tindakan
Setelah
dilakukan - Kaji frekuensi /
tindakan 2 x 24 jam
kedalaman pernafasan
diharapkan
bersihan
dan gerakan dada
jalan
nafas
efektif
dengan kriteria:
bunyi nafas bersih
tidak ada sesak nafas - Observasi usaha
efek
pernafasan
pernafasan setiap 2
normal
jam, auskultasi suara
nafas
Berikan oksigen
sesuai dengan yang
diperintahkan
-
Bantu
untuk membatukkan
sekrek
Rasionalisasi
Takipnea,
pernafasan
dangkal dan gerakan
dada tak simetris terjadi
karena
ketidaknyamanan
gerakan dinding dada
Suara nafas yang tidak
bersih
menunjukkan
adanya obstruksi saluran
pernafasasn
Oksigen
dapat
memberikan
kenyamanan
untuk
bernafas
Sekret
kyang
menumpuk
dapat
mengurangi
bersihan
-
II
Setelah
dilakuakan
tindakan 2 x 24 jam
diharapkan suhu tubuh
normal dengan kriteria
suhu
anak
kembali
normal
Pertahankan
lingkungan yang
tenang dan nyaman
-
Rencanakan
perawatan agar anak
dapat istirahat
-
Anjurkan keluarga
uanguk menemani
anak dan jangan
biarkan anak sendiri
Cek suhu tubuh anak
setiap 4 jam
Berikan kompres
hangat/dingin
Anjurkan memakai
pakaian yang tipis
jalan nafas
Ketenangan
dapat
membantu anak untuk
bisa istirahat.
Perawatan
yang
direncanakan
memberikan
waktu
kepada anak untuk
istirahat yang cukup
Anak bisa lebih dekat
dengan keluarga dan
anak akan merasa takut
ditinggal sendiri
Peningkatan suhu dapat
meningkatkan
metabolik
dan
kehilangan cairan
Kompres hangat/dingin
enurunkan demam
Pakaian tipis dapat
mengurangi
penguapan tubuh
Untuk
menetapkan
dosis pemberian
Kolaborasi dengan
dokter pemberian
antipiretik
III
Setelah
dilakuakan
tindakan 2 x 24 jam
diharapkan
resiko
kekurangan nutrisi tidak
terjadi dengan kriteria:
anak mau makan
anak mau minum ASI
IV
Setelah
dilakuakan
tindakan 2 x 24 jam
diharapkan pola istirahat
Penjelasan
dapat
menmbah
pengetahuan ibu
ASI sangat penting
bagi tubuh anak
Posisi
tepat
memberikan
kenyamanan
pada
klien
Lingkungan
yang
nyaman dan membuat
klien istirahat dengan
tenang
Ciptakan
lingkunganyang
nyaman dan batasi
pengunjung
Kaji penyebab
terbangun malam hari
Untuk
mengetahui
penyebab
klien
bangun
sehingga
dapat diatasi
IV. IMPLEMENTASI
No Tgl/jam
1 15/3-05
20.30
20.45
21.00
DX
Tindakan
I 1)
Mengkaji frekuensi dan kedalaman
pernafasan
2)
Melakukan auskulasi suara nafas tia
3)
Memberikan O2 sesuai dengan yang
diperintahkan
4)
Memkpertahankan linkungan yang
II
nyaman
dan tenang dengan
membatasi pengunjung
21.15
Respon hasil
1) Frkuensi pernafassan 64
x/menit.
2) Suara nafas terdengar stridor
3) Oksigen terpasang sebanyak
1 liter/menit
4) Suasana
tampak
tenang
pengujung tanpak berkurang
22.00
22.15
3)
2) Menganjurkan utnuk menemani
anak dan jangan biarkan anak
sendiri
4)
3) Menganjurkan
ibu
utnuk
mengomres anak
5)
4)
Menganjurkan
anak untuk banyak minum
6)
5)
Menganjurkan
memakai pakaian yang tipis
IV 6)
Mengkolaborasi
dengan dokter pemberian antipiretik
1)
Ibu
mengatakan
akan
berusaha mengikuti saran
perawat
Ibu
mengatakan
akan
memberikan minum yang
banyak pada anaknya
Ibu
tampak
mengganti
pakaian anaknya
Antipiretik yang didapat
salbutamol 3x 0,6 mg/I
Klien kadang-kadang
terlentang, kadang-kadang
22.30
miring
2)
Membatasi pengunjung
23.00
1)
2)
16/3-05
14.30
15.00
1)
18.00
Frekuensi pernafasan
64x/menit dan pernafasan
dangkal
2)
Terdengar suara stridor
3)
Oksigen terpasang 1
liter/menit
1) Ibu langsung mengompres
anaknya dengan air hangat.
2) Ibu mengatakan ananknya
baru minum susu buatan +
200 cc sejak tadi pagi
1)
2)
1)
3)
IV
5)
6)
Menimbang BB
Mengkolaborasi dengan tim
gizi
1)
3)
4)
5)
6)
1)
2)
Batasi pengunjung
Klien tetap menangis
dan rewel dengan posisi
apapun dan anak batuk
3)
Anak masih saja
menangis meskipun
digendong
V. EVALUASI
No
1
Hari / Tgl
Kamis
17-03-05
DX
I
Catatan Perkembangan
S : Ibu mengeluh anaknya masih batuk da sesak
O:- Klien tampak sesak dan O2 terpasang 1 liter/menit
Adanya tarikan dinding dada
Terdengar suara nafas stridor
A: Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I :- auskulatasi suara nafastiap 2 jam
Monitor kebut oksigen
Mempertahankan lingkungan yang nyaman
dan
tenang
Kolaborasi pemberian antibiotik
E : Keadaan umum lemah
II
III
IV
S : ibu mengatakan anaknya masih menangis dan rewel
O L E H
ISNAINI FAUZIATULLAILI
PO71 2010 2015