Вы находитесь на странице: 1из 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

DENGAN BRONCHO PNEUMONIA


1. PENGERTIAN
Broncho Pneumonia adalah suatu inflamasi pada parenkim paru atau
suatu proses infeksi akut yang terjadi pada bronchus. (Doenguss, 1990)
2.

FATOFISIOLOGI
Debu, bakteri,virus
Batang tenggorokan

bronchos
Paru-paru
alveolus

Sel radang polimurfonuklear

Sel fagosit

erytosit

Eksudasi pada dinding


alveoli, bronchus & bronchus
Sel radang tersebar ke
seluruh bagian paru
Gangguan pertukaran gas, batuk, demam,
sheezing, stridor, slanosis, nafas cepat

3.

ETIOLOGI
-

Disebabkan oleh virus dan bakteri

Fibrin pada bronchus

Bakteri tersebut misalnya pneumcoccus, streptcoccus, stapilococcus,


hemaphilus influenza.
-

4.

Masa tunasnya + 1-3 hari


TANDA DAN GEJALA

Demam tinggi 38oC 40oC

Kadang-kadang tegang karena panas tinggi

Kesadaran: anak gelisah

Adanya pernafasan cuping hidung, batuk, pernafasan cepat dan dangkal

Muntah, anoreksia

Ada stridor

5.

PENATALAKSANAAN / PENGOBATAN
-

Beri antibiotik sekurang-kurangnya 8 hari

Penicilin prokain : 50.000 u/kg BB, IM sekali sehari

Amoksisilin : 15 mg/kg BB oral tiap 8 jam

Ampisillin : 25 mg/kg BB oral tiap 6 jam

Kotrimoksasol

: 4 mg/kg BB oral tiap 12 jam

Jika anak mengalami pusing kejang lakukan fungsi lumbal untuk


mencari kemungkinan terjadi meningitis.

Gunakan spuit plastik, jika perlu hisaplah dengan lembut lendir yang ada
di hidung anak agar jalan nafas bebas.

Berikan oksigen intranasal dengan ukuran 1 liter/menit jika anak


menderita sianosis.

Beri kloramfenikol 25 mg/kg BB, IM setiap 6 jam, setelah ada perbaikan


baru ganti dengan kloramfenikol oral.

Jika anak dehidrasi dan tidak mampu minum, berikan cairan melalui jalur
intragatrik. Jika anak dalam keadaan syok berikan cairan secara IV
sewaktu menetukan jumlah cairan yang akan diberikan, ingatlah bahwa
anak ini mudah mendapatkan edema paru dan kegagalan pernafasan.
(Peter Anugrah, 1993)

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

a) Pemeriksaan Laboratorium
-

Sputum : terdapat sel-sel polimorfonuklear dan bakteri gran +

Darah

Jumlah leokosit meningkat (10.000 30.000


mm)

LED meningkat 1 jam 40 mm, 2 jam 60 mm

Bilirubin D/1 miningkat 6,1 mg/dl

Analisa gas darah (AGD) Pa O2 < 50


mmhg.Pa CO2>50 mmhg . Sa O2 <90 % PH < 7,2

b) Pemeriksaan Radiologi
Pada foto torax terlihat konsolidasi satu atau beberapa lonus dan bercak
infiltrat pada satu atau beberapa lobus. (Doengus, 1990)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK


DENGAN BRONCHO PNEUMONIA
I. PENGKAJIAN
a) Biodata
Meliputi identitas anak yang terdiri dari mana, umur, jenis kelamin,
agama, pendidikan, suku bangsa, dan identitas orang tua.
b) Keluhan Utama
Biasanya demam, batuk berdahak, pilek, anoreksia, kelelahan, sesak nafas
c) Riwayat Perjalanan Penyakit
-

Demam
Mendadak suhu tubuh naik 40o C, keluar keringat, muka kemerahan,
nyeri otot, dan sakit kepala.

Batuk berdahak
Ini timbul beberpa hari sebelumnya, mula-mula batuk kering kemudian
keluar dahak berwarna putih seperti lendir.

Sesak nafas
Sesak nafas timbul desertai dahak, sesak timbul terutama waktu
berbaring, waktu inspirasi maupun ekspirasi.

d) Riwayat Penyakit Sebelumnya


Menyangkut riwayat sakit yang pernah diderita yang dapat menyebabkan
terjadinya pnemonia seperti penderita didahului oleh ISPA, dimana tandatandanya batuk, pilek, kesulitan bernafas, dan demam.
e) Riwayat Penyakit Keluarga
Yang perlu dikaji yaitu penyakit yang pernak diderita seperti penyakit
menular yang khusunya penyakit saluran pernafasan meskipun penderita
bukan penyakit keturunan, namun perlu deperhatikan karena bila salah
satu anggota keluarga ada yang menderita pneumonia hal ini diperngaruhi
oleh sanitasi dan personal hygiene. (Doengus, 1990).

f) Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
1. Biologis
-

Bernafas
Gejalanya pernafasan cepat dan dangkal, adanya tarikan dinding
dada, pernafasan cuping hidung.

Nutrisi
Kehilangan safsu makan, mual/muntah, turgor kulit jelek, mukosa
mulut kering, malnutrisi.

Elimanasi
Terjadi perubahan pola BAB dan BAK karena peruh intake dan out
put makanan dan minuman.

Aktivitas
Ditandai dengan kelelahan, kelemahan, sering menangis.

Istirahat tidur
Terjadi perubahan pola istirahat yang disebabkan karena sesak
nafas dan batuk.

2. Psikologis
Ditandai dengan ketakutan, kegelisahan, cemas, dan rewel.
3. Sosial
Pada data sosial yang perlu dikaji aalah hubungan anak dengan
lingkungan sekitar, hubungan anak dengan keluarga, tetangga atau
orang sekitarnya.
4. Spiritual
Biasanya kelurga mengatakan hanya bisa berdoa untuk kesembuhan
anaknya. (Doengus, 1990).

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d inflamasi dan obstruksi pada traktus
respiratorius bagian bawah.
b. Devisit volume cairan b/d intake oral yang tidak adekuat, demam,
tachypnea.
c. Devisit kebebasan aktivitas b/d respiration isolation.
d. Ketidak nyamanan b/d panas, dispneu, dan nyeri dada.
III.RENCANA KEPERAWATAN
1) Dx 1
Tujuan : Anak bebas dari komplikasi dengan kriteria bunyi nafas bersih
dan udara dapat keluar dan masuk tanpa hambatan.
Intervensi :
-

Monitor respiration rate setiap 2 jam


Rasional : merupakan tanda-tanda dan menunjukkan perkembagan
penyakit.

Ovservasi usaha pernafasan setiap 2 jam, auskultasi suara nafas


Rasional : suara nafas yang tidak bersih menujukkan adanya obstruksi
saluran pernafasan.

Observasi tanda-tanda peningkatan obstruksi jalan nafas (rachypnea,


tachycardia).
Rasional : terjadinya obstruksi jalan anfas harus segera keketahui
karena dapat menyebabkan kematian dan diperlukan penanganan yang
cepat.

Berikan oksigen dengan aliran sesuai dengan yang diperintahkan.


Rasional : oksigen dapat menambah kenyamanan untuk bernafas.

Sediakan galon suction untuk infant muda.


Rasional : infant muda diharuskan bernafas melalui hidung, harus
dijaga keefektifan bersihan jalan nafas.

Bantu untuk membatukan sekret.

Rasional : sekert yang menumpuk dapat mengurangi kebersihan jalan


nafas.
-

Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman.


Rasional : ketenangan dapat membantu anak untuk bisa istirahat.

2) DX II
Tujuan : anak dapat minum secara adekuat dengan kriteria intake dan
output anak adekuat.
Intervensi
-

Pertahankan tetesan infus sesuai order


Rasional : cairan infus diperlukan jika tidak ada intake yang adekuat
melalui oral.

Tawarkan minuman yang lebih disukai agara kebutuhan cairan


terpenuhi.
Rasional : anak akan senang minum minuman yang disukai.

Anjurkan ibu melanjutkan menyusui walaupun anak rewel.


Rasional : ASI mengandung banyak nutrisi yang dapat membantu
memnuhi kebutuhan cairan tubuh.

Monitor intake dan output, membran mukosa, turgor kulit.


Rasional : merupakan tanda-tanda dehidrasi.

3) DX III
Tujuan : anak dapat bermain / berkarya untuk melewati stress hospitalisasi
dengan kriteria anak tidak bosan.
Intervensi
-

Memastikan aktivitas favorit dan membuat mereka dapat melakukan di


t-4 isolasi.
Rasional : anak tidak merasa terkurung di Rumah Sakit.

Menunjuk sukarelawan untuk bermain bersama anak selagi orang tua


tidak ada.
Rasional : anak tidak boleh ditinggal sendiri karena dia merasa bosan.

Hadirkan saudara dengan menggunakan masker dan baju panjang.

Rasional : bersama orang yang dikenal anak akan merasa lebih


nyaman.
-

Dukung orang tua untuk membawa aktivitas sekolah, atur waktu


sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

Rasional : kalau anak aktif akan membuat anak lebih semangat dan
tidak merasa menyia-nyiakan waktu.

4) DX IV
Tujuan : Anak akan mendemonstrasikan bebas dari dispneu dan nyeri dada
dengan kriteria anak mengungkapkan kenyamanan, bernafas dengan
mudah.
Intercensi
-

Naikkan kepala tempat tidur, bantu anak untuk mendapatkan posisi


yang nyaman.
Rasional : posisi dengan kepala lebih tinggi anak dapat memperlancar
pernafasan.

Rencanakan perawatan agara anak dapat beristirahat.


Rasional : perawatan yang direncanakan memberikan waktu luang
kepada anak uanguk istirahat yang cukup.

Anjurkan keluarga uantuk menemani anak dan jangan biarkan anak


sendiri.
Rasional : anak biasa lebih dekat dengan keluarga dan anak akan
merasa takut sekali ditinggal sendiri.

Cek suhu anak setiap 4 jam dan berikan kompres hangat/dingin.


Rasional : peningkatan suhu dapat miningkatkan metabolik dan
kehilangan cairan melalui evaporasi. (Diengu, 1990)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAKW


DENGAN DX MEDIS BRONCHO PNEMONIA
DI BANGSAL DAHLIA RUMAH SAKIT UMUM MATARAM
TANGGAL 15 - 17 Maret 2005
I.

PENGKAJIAN
Nama Klien

: Anak W

Nama Ayah

: Ruslan

Umur

: 9 bulan

Nama Ibu

: Erni

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan Ayah : Buruh

MR

Pekerjaan Ibu

; 239282

: IRT

Agama

: Islam

Pendidikan ayah; SMP

Suku

: Sasak

Pendidikan Ibu ; SD

Tgl MRS

; 15 Maret 2005

Agama

; Islam

Alamat

:Dsn.

Tgl Pengkajian ; 15 Maret 2005

Lebah

Muntu

Narmada
A. KELUHAN UTAMA
1.

Keluhan saat MRS


Nafas sesak, batuk pilek

2.

Keluhan saat pengkajian


Ibu mengatakan klien masih betuk pilek , tidak ada nafsu makan serta
nafas masih sesak.

B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Ibu mengatakan klien batuk pilek disertai sesak nafas dan demam sejak 2
hari yang lalu. Selain itu klien juga tidak mau makan/minum dan
menyusui. Kemudian pada tanggal 15 maret 2005 pukul 20.00 klien
dibawaq ke Rumah Sakit melalui IGD setelah dilakukan pemeriksaan fisik
didapatkan hasil S = 38o C, N = 170x/menit, RR 64x/menit, terdapat
tarikan dinding dada ke dalam, BB = 6,5 kg. Berdasarkan keadaan tersebut
oleh dokter klien didiagnosa menderita penyakit Bronchopnemonia dan
diberi terapy: infus KAEN IB 8 tetes/menit, ampicilin 3 x 200mg/IV

cloramfenikol 3 x 100 mg/IV, salbutamol 3 x 0,6 mg?IV. selanjutnya klien


debwa ke ruang dahlia uantuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
C. RIWAYAT PENYAKIT SEBELUMNYA
Ibu mengatakan bahwa sebelumnya klien tidak pernah sakit apapun atau
sakit seperti yang dideritanya sekarang. Sebelumnya klien haya pernah
batuk pilek biasa setelah berobat ke puskesmas dan minum obat klien
sembuh. Klien juga belum pernah mengalami operasi atau kecelekaan
apapun. Ibu mengatakan klien sudah diimunisasi HB I, II, II, DPT I, II, III,
BCG kecuali campkak belum didapatkan.
D. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
a. Prenatal (hamil)
Ibu mengatakan waktu hamil tidak pernah mengalami tekanan darah
tinggi, pusing-pusing tetapi sering mutah-muntah. Ibu memeriksakan
kehamilannya tiap nulan di Puskesmas dan ibu sudah mendapatkan
imunisasi TT 2 kali yaitu TT I, TT II dan obat penambah darah yang
diminum selama hamil.
b. Natal (lahir)
Ibu mengatakan anak W lahir pada usia kehamilan 9 bulan dengan
cara persalinan normal dibantu bidan dengan BB lahir 3.100 gram, RB
52 cm.
c. Posnatal
Ibumengatakan anak W tetap mendapatkan ASI dan diberi makanan
tambahan yaitububur SUN sejak umur 5 bulan sampai sekarang. Bila
anak sakit batuk pilek atau demam biasanya dibawa ke Puskesmas.
E. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
Ibu mengatakan sekarang ini anak W berumur 9 bulan, BB 7,5 kg, PB 72
cm, LK 42 cm. Pada saat diberi ASI anak W dapat mengisap dengan baik
tapi karena sakit klien tidak mau menetek, dapat berkedip jika terkena
cahaya, meraba tangan apabila diusap pada alis matanya. Selain itu anak
W terkejut jika terdengar suara keras dengan mendadak. Ibu juga
mengatakan jika meletakkan jari tangan pada telapak tangan anak , maka

anak W akan menggenggam, klien juga dapat menggerakkan kedua


tungkai dengan mudah, dapat menggerakkan kepala dari kanan/kiri, klien
juga sudah bisa duduk
F. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Ibu klien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita sakit seperti yang
dialami klien sekaran atau mendertia penyakit menular seperti TBC dan
penyakit keturunan seperti kencing manis.
Keterangan :

: laki- laki
: perempuan
------- : tinggal serumah
: meninggal
G. RIWAYAT KESEHATAN LINGKUNGAN

: klien

Ibu mengatakan tinggal di perkampungan yang kurang bersih. Rumah


biasa disapu 1 x sehari halaman disapu 1 x sehari dan tempat pembungan
sampah di kebun.
H. RIWAYAT PSIKO SOSIAL SPIRITUAL
Ibu mengatakan sejak lahir klien diasuh oleh ibunya. Hubungan klien
dengan anggota keluarganya biak, setiap digendong oleh siapapun klien
tidak pernah menangis. Kebiasaan yang dilakukan klien adalah bila
dihendong cepat terlelap. Tetapi saat sakit, klien selalu rewel bila
digendong . ibu klien mengatakan selalu berdoa demi kesembuhan
anaknya.

I. KEBUTUHAN DASAR BIOLOGIS

1) Pernafasan
Ibu mengatakan sebelum sakit klien tidak pernah mengalami kesulitan
bernafas. Sejak sakit klien mengalami kesulitan bernafas, nafas cepat
dan dangkal serta sering batuk.
2) Nutrisi dan cairan
Ibu mengatakan sebelum sakit klien minum ASI dengan kuat dan
sering selain itu klien mendapatkan makanan tambahan bubur SUN 2 x
sehari. Saat sakit klien tidak mau minum ASI, klien hanya minum susu
buatan 200-300 cc/hari dan makan bubur hanya 2-3 sendok sitiap kali
makan.
3) Eliminasi
Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak ada keluhan pada pola BAB
dan BAK baik sebelum maupun saat sakit. Klien BAB 2 x sehari
dengan kosistensi lembek, warna kuning dengan ciri khas bau feces
dan BAK 2-3 x sehari tanpa ada keluhan.
4) Istirahat tidur
Ibu mengatakan sebelum sakit klien biasa tidur + 3-4 jam pada siang
hari dan malam tidur pukul 20.00-06.00 pagi. Kebiasaan klien sebelum
tidur adalah menyusu. Saat sakit anakanya lebih banyak rewel,
sehingga pada siang atau malam hari kadang-kadang menangis karena
batuk dan sesak.
5) Aktivitas bermain
Ibu mengatakan sebelum sakit anaknya senang bermain di rumah
bersama ibu. Alat permainan yang disukai adalah bunyi-bunyian
sedangkan saat klien tidak dapat bermain karena klien lebih banyak
berbaring di tempat tidur.
6) Pola kebersihan diri
Ibu mentgatakan sebelum sakit klien biasa dilap 2 x sehari saat sakit
klien hanya dilap 1 x sehari dan ganti pakaian 1 x sehari.
J. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan

umum:

lemah,

tampak

pucat,

sesak,

kesadaran

komposmentis.
-

BB: 6,5 kg PB: 73 cm , LK: 42 cm

Tanda Vital
S : 38,5o C

N : 170 x/menit

RR : 64 x/menit

Pemeriksaan Head to Toes


Kepala & rambut : bentuk simetris, kulit kepala bersih, distribusi
rambut merata, rambut hitam dan tidak rontok.
Wajah

: simetris, pucat, kulit sawo matang

Mata

: simetris, terdapat sekret, tidak ada polip, ada


pernafasan cuping hidung terpasang oksigen.

Hidung

: simetris, tidak ada serumen, tidak ada benjolan

Mulut & bibir

: simetris, mukosa mulut lembab, lidah bersih

Leher

: tidak ada pembesaran kelenjer tiroid dan tidak


ada pembesaran vena jugularis

Dada

: bentuk simetris, bersih, terlihat tarikan dinding


dada saat inspirasi terdengar stridor.

Abdomen

: bersih, turgor kulit baik, tidak terjadi pembesaran


abdomen.

Ekstremitas atas

: simetris, tidak ada oedema, terpasang infus


KAEN IB 8 tts/menit.

Ekstremitas bawah : simetris, tidak ada oedema dan pergerakan


normal, kuku pendek dan bersih.
K. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1)

Hasil laboratorium : tidak ada

2)

Therapy : -

Infus KAEN IB 8 tts/mnt

ampicilin 3 x 200 mg/IV

cloramfenicol 3 x 100 mg/IV

saibotamol 3 x 0,6 mg/IV

oksigen 1 liter/menit.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a) Analisa data
No
1.

Data Fokus
Ds:Ibu klien mengeluh anaknya
batuk dan sesak nafas
Do:- pernapasan cuping hidung
frekuensi pernafasan 64
x/menit
klien tampak sesak
adanya tarikan dinding dada
ada suara stridor

Etiologi
Inflamasi dan
obstruksi ksaluran
pernafasan

Problem
Tidak efektifnya
bersihan jalan nafas

2.

Ds:Ibu mengeluh badan anaknya


panas, rewel & berkeringat
Do:- badan anak teraba panas
anak berkeringat suhu badan
38o

Efek peradangan
pada saluran
pernafasan

Gangguan
pengaturan suhu
tubuh

3.

Ds:Ibu mengatakan saat sakit


anaknya lebih banyak rewel
pada siang atau malam hari
Do:- anak tampak sering
terbangun dan menangis
anak nampak sesaka mafas
dan batuk

Ketidaknyamanan,
batuk dan sesak
nafas

Gangguan pola
istirahat tidur

4.

Ds:Ibu mengatakan anaknya tidak


mau makan atau minum ASI
Do:- anak makan hanya 2-3
sendok setiap makan
anak hanya minum susu
buatan + 200-300 cc/hari

Anoreksia

Resiko tinggi
kekurangan nutrisi.

b) Diagnosa Keperawatan
1. tidak efektifnya bersihan jalan nafas b/d inflamasi dan obstruksi saluran
pernafasan d/d ibu klien mengeluh anaknya batuk dan sesak nafas,
nampak pernafasan cuping hidung, klien nampak sesak, adanya tarikan
dinding dada, terdengar suara stridor, frek pernafasan 64 x/menit.
2. Gangguan pengaturan suhu tubuh b/d efek peradangan pada saluran
pernafasan d/d ibu mengeluh badan anaknya panas, rewel, berkeringat,
badan teraba panas, anak nampak berkeringat, suhu badan 38oC

3. Gangguan pola istirahat tidur b/d ketidaknyamanan, batuk dan sesak


nafas d/d ibu mengatakan saat sakit anaknya lebih banyak rewel pada
siang atau malam hari sering terbangun dan menangis, anak nampak
sesak dan batuk.
4. Resiko tinggi kekurangan nutrisi b/d anoreksia d/d ibu mengatakan
anaknya tidak mau makan atau minum ASI anak makan bubur hanya 23 sendok setiap makan, anak hanya minum susu buatan + 200-300 cc
perhari.
III.RENCANA KEPERAWATAN
a)

Prioritas Masalah
1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b/d inflamasi dan obstruksi
saluran pernafasan.
2. Gangguan pengaturan suhu tubuh b/d efek peradangan pada saluran
pernafasan.
3. Resiko tinggi kekurangan nutrisi b/d anoreksia.
4. Gangguan pla istirahattidur b/d ketidaknyamanan, batuk dan sesak
nafas.

b) Rencana Keperawatan
No
1.

Hari/tgl
Selasa
15-03-05

DX
I

Tujuan
Rencana Tindakan
Setelah
dilakukan - Kaji frekuensi /
tindakan 2 x 24 jam
kedalaman pernafasan
diharapkan
bersihan
dan gerakan dada
jalan
nafas
efektif
dengan kriteria:
bunyi nafas bersih
tidak ada sesak nafas - Observasi usaha
efek
pernafasan
pernafasan setiap 2
normal
jam, auskultasi suara
nafas
Berikan oksigen
sesuai dengan yang
diperintahkan
-

Bantu
untuk membatukkan
sekrek

Rasionalisasi
Takipnea,
pernafasan
dangkal dan gerakan
dada tak simetris terjadi
karena
ketidaknyamanan
gerakan dinding dada
Suara nafas yang tidak
bersih
menunjukkan
adanya obstruksi saluran
pernafasasn
Oksigen
dapat
memberikan
kenyamanan
untuk
bernafas
Sekret
kyang
menumpuk
dapat
mengurangi
bersihan
-

II

Setelah
dilakuakan
tindakan 2 x 24 jam
diharapkan suhu tubuh
normal dengan kriteria
suhu
anak
kembali
normal

Pertahankan
lingkungan yang
tenang dan nyaman
-

Rencanakan
perawatan agar anak
dapat istirahat
-

Anjurkan keluarga
uanguk menemani
anak dan jangan
biarkan anak sendiri
Cek suhu tubuh anak
setiap 4 jam

Berikan kompres
hangat/dingin
Anjurkan memakai
pakaian yang tipis

jalan nafas
Ketenangan
dapat
membantu anak untuk
bisa istirahat.
Perawatan
yang
direncanakan
memberikan
waktu
kepada anak untuk
istirahat yang cukup
Anak bisa lebih dekat
dengan keluarga dan
anak akan merasa takut
ditinggal sendiri
Peningkatan suhu dapat
meningkatkan
metabolik
dan
kehilangan cairan
Kompres hangat/dingin
enurunkan demam
Pakaian tipis dapat
mengurangi
penguapan tubuh
Untuk
menetapkan
dosis pemberian

Kolaborasi dengan
dokter pemberian
antipiretik
III

Setelah
dilakuakan
tindakan 2 x 24 jam
diharapkan
resiko
kekurangan nutrisi tidak
terjadi dengan kriteria:
anak mau makan
anak mau minum ASI

Jelaskan pada ibu


tentang pentingnya
nutrisi bagi tubuh
Anjurkan ibu untuk
merangsang anaknya
menyusu
Berikan makan dalam
porsi sedikit tapi
sering
Berikan sisi buatan
lebih sering jika anak
tidak mau menyusu
- Timbang BB
- Kolaborasi dengan tim
gizi

IV

Setelah
dilakuakan
tindakan 2 x 24 jam
diharapkan pola istirahat

Atur posisi tidur klien

Penjelasan
dapat
menmbah
pengetahuan ibu
ASI sangat penting
bagi tubuh anak

Agar anak mau makan


dan tidak muntah
Susu buatan sebagai
pengganti ASI sangat
penting bagi tubuh
anak
- untuk mengetahui status
gizi klien
- agar dapat menentukan
diet apa yang didapat
klien
-

Posisi

tepat

tidur tidak terganggu


dengan kriteria:
klien tidak rewel dan
menagis lagi
klien tidak terbangun
lagi tengah malam
klien bisa istirahat
dengan nyaman

memberikan
kenyamanan
pada
klien
Lingkungan
yang
nyaman dan membuat
klien istirahat dengan
tenang

Ciptakan
lingkunganyang
nyaman dan batasi
pengunjung

Kaji penyebab
terbangun malam hari

Untuk
mengetahui
penyebab
klien
bangun
sehingga
dapat diatasi

Anjurkan ibu untuk


menggendong
anaknya bila rewel
dan menangis

Anak akan berhenti


menangis dan merasa
nyaman
bila
digendong

IV. IMPLEMENTASI
No Tgl/jam
1 15/3-05
20.30
20.45

21.00

DX
Tindakan
I 1)
Mengkaji frekuensi dan kedalaman
pernafasan
2)
Melakukan auskulasi suara nafas tia
3)
Memberikan O2 sesuai dengan yang
diperintahkan
4)
Memkpertahankan linkungan yang
II
nyaman
dan tenang dengan
membatasi pengunjung

21.15

Respon hasil
1) Frkuensi pernafassan 64
x/menit.
2) Suara nafas terdengar stridor
3) Oksigen terpasang sebanyak
1 liter/menit
4) Suasana
tampak
tenang
pengujung tanpak berkurang

1) S : 38o, N : 170 x/menit, RR :


64 x/menit
2) Ibu selalu menemani dan
menjaga klien

1) Mengobsevasi vital sign


21.30

22.00
22.15

3)
2) Menganjurkan utnuk menemani
anak dan jangan biarkan anak
sendiri
4)
3) Menganjurkan
ibu
utnuk
mengomres anak
5)
4)
Menganjurkan
anak untuk banyak minum
6)
5)
Menganjurkan
memakai pakaian yang tipis
IV 6)

Mengkolaborasi
dengan dokter pemberian antipiretik

1)

Ibu
mengatakan
akan
berusaha mengikuti saran
perawat
Ibu
mengatakan
akan
memberikan minum yang
banyak pada anaknya
Ibu
tampak
mengganti
pakaian anaknya
Antipiretik yang didapat
salbutamol 3x 0,6 mg/I
Klien kadang-kadang
terlentang, kadang-kadang

22.30

miring
2)
Membatasi pengunjung

23.00

1)

Mengatur posisi tidur klien


3)

2)

Menciptakan yang nyaman dan


tenang
3)
Mengkaji penyebab klien
sering bangun malam hari
4)
Menganjurkan ibu
untukmenggendong ananknya bila
rewel dan menangis

16/3-05
14.30
15.00

1)

Mengkaji frekuensi dan


kedalaman pernafasan
2)
Auskultasi suara nafas
3)
Monitor pemberian O2
17.00
1)
2)

18.00

Mengobservasi vital sign


Menganjurkan ibu untuk
I
mengompres anak
III 3)
Menganjurkan ibu utnuk
memberikan minum yang banyak
pada anaknya
Menjelaskan pada ibu tentang
pentingnya nutrisi bagi tubuh anak
2)
Menganjurkan ibu untuk
merangsang anaknya menyusu

Klien tampak sesak dan


sering batuk
4)
Ibu menggendong
anaknya ketika menangis
1)

Frekuensi pernafasan
64x/menit dan pernafasan
dangkal
2)
Terdengar suara stridor
3)
Oksigen terpasang 1
liter/menit
1) Ibu langsung mengompres
anaknya dengan air hangat.
2) Ibu mengatakan ananknya
baru minum susu buatan +
200 cc sejak tadi pagi
1)
2)

1)

3)

Memberikan makan bubur


sedikit tapi sering
4)
Memberikan susu buatan pada
anak
20.00

IV
5)
6)

Menimbang BB
Mengkolaborasi dengan tim
gizi

1)

Menciptakan lingkungan yang


nyaman
2)
Mengatur posisi tidur klien
3)
Menganjurkan ibu untuk
menggendong anak

3)
4)
5)
6)
1)
2)

Ibu mengerti dengan apa


yang dijelaskan perawat
Ibu mengatakan sudah
berusaha tetapi anaknya
tetap tidak mau
Anak hanya makan 3-4
sendok saja
Anak minum susu 6-7
sendok
BB anak 7,5 kg
Anak mendapat bubur

Batasi pengunjung
Klien tetap menangis
dan rewel dengan posisi
apapun dan anak batuk
3)
Anak masih saja
menangis meskipun
digendong

V. EVALUASI
No
1

Hari / Tgl
Kamis
17-03-05

DX
I

Catatan Perkembangan
S : Ibu mengeluh anaknya masih batuk da sesak
O:- Klien tampak sesak dan O2 terpasang 1 liter/menit
Adanya tarikan dinding dada
Terdengar suara nafas stridor
A: Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I :- auskulatasi suara nafastiap 2 jam
Monitor kebut oksigen
Mempertahankan lingkungan yang nyaman
dan
tenang
Kolaborasi pemberian antibiotik
E : Keadaan umum lemah

II

S : Ibu mengatakan anaknya tidak deman lagi tetapi


masih tampak sesak
O: - Klien masih tampak sesak
A: Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I :- Mengobservasi vital sign
Menitor pemberian oksigen 1 liter/menit
E : Keadaan umum lemah

III

S : Ibu mengatakan anaknya belum mau menyusu


O:- makan 3-4 sendok
Minum susu buatan hanya 6-7 sendok
A: Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I :- menganjurkan ibu untuk tetap merangsang anaknya
menyusu
Memberi makan sedikit tapi sering
Menganjurkan ibu untuk tetap membri susu
buatan
E : keadaan umum masih lemah

IV
S : ibu mengatakan anaknya masih menangis dan rewel

O:-anak tampak menangis, anak tampak batuk


A: Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I :- menciptakan lingkungan yang nyaman
Mengatur posisi klien yang nyaman
Menganjurkan ibu menggendong anaknya
bila me
Nangis dan rewel
E : anak tampak lemah

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK W


DENGAN DIAGNOSA MEDIS BRONCHO PNEMONI
DI BANGSAL DAHLIA RUMAH SAKIT UMUM MATARAM
TANGGAL 15-17 MARET 2005

O L E H

ISNAINI FAUZIATULLAILI
PO71 2010 2015

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
MATARAM
2005

Вам также может понравиться