Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SKENARIO 2
Blok 21
Anggota :
Titi Wulandari
Erick G Sirait
Rahmawati Risna
Nyimas Gus Febriani
Erwin Kamaruddin S A
Siti Annisa Nurfathia
Pradinasetia
Ana Rofiatul Marah
Harlan Kasyfil Aziz
Nur Azizah El Aminy
(G1A108007)
(G1A108008)
(G1A108043)
(G1A108044)
(G1A108045)
(G1A107013)
(G1A108014)
(G1A108040)
(G1A108088)
(G1A108089)
SKENARIO
dr. Q adalah seorang dokter umum yang menjalankan sebuah praktek pribadi dengan konsep
kedokteran keluarga. dr. Q masih mempertimbangkan apakah praktek tersebut dapat
dijalankannya sendiri atau bergabung di dalam suatu sistem tertentu, misalnya perusahaan,
asuransi swasta, jaminan kesehatan, dan sebagainya. Apabila menjalankannya sendiri ataupun
bersama teman sejawatnya. Maka dr. Q perlu mengetahui tentang perizinan pendirian klinik
tersebut dan bagaimana penjaminan mutunya kelak. Sedangkan bila bergabung dengan sistem
pelayanan kesehatan yang ada. dr. Q sebaiknya menguasai sistem yang dijalankan misalnya
sistem kapitasi.
Keywords : Klinik Dokter Keluarga, Manajemen Mutu, Quality Assurance, Kapitasi dan
Pembiayaan dalam Praktek Kedokteran Keluarga, Pilar B Ilmu Kedokteran Keluarga.
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Dokter Umum
::
Lulusan fakultas kedokteran yang mengabdikan dirinya dalam pelayanan dan
pengembangan ilmu kedokteran dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
dari pendidikan di bidang kedokteran serta memiliki STR dan SIP untuk
menyelenggarakan praktek.
2. Dokter Keluarga
::
Dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas
dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu
yang sakit, tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara
pasif,tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya.
3. Asuransi
::
Asuransi adalah suatu upaya untuk memberikan perlindungan terhadap kemungkinankemungkinan yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi.(Breider and Breadles,1972).
suatu perjanjian dimana si penanggung dengan menerima suatu premi meningkatkan
dirinya untuk memberi ganti rugi kepada si tertanggung yang mungkin di derita karena
terjadinya suatu peristiwa yang mengandung ketidak pastian dan yang akan
mengakibatkan kehilangan, kerugian atau kehilangan suatu keuntungan (kitab UU
Hukum dagang, 1987).
4. Perizinan Klinik
::
Pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang mendirikan sarana pelayanan
kesehatan.
5. Sistem Kapitasi
::
Suatu sistem pembayaran dimuka yang dilakukan oleh badan asuransi kepada
penyelenggara kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk setiap
peserta untuk jangka waktu tertentu. Tidak ditentukan oleh frekuensi penggunaan
pelayanan kesehatan, melainkan ditentukan oleh jumlah peserta dan kesepakatan jangka
waktu jaminan.
6. Mutu Klinik
::
Tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang pada pihak pengguna jasa pelayanan
dapat menimbulkan kepuasan sesuai dengan tingkat kepuasan yang dirasakan oleh
seseorang, serta dari pihak pelaksanaan sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang
telah ditetapkan.
7. Pelayanan Kesehatan
::
Pelayanan yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan ( provider) yang berwewenang
sesuai dengan latar belakang pendidikannya di bidang kesehatan.
IDENTIFIKASI MASALAH
1. dr. Q adalah seorang dokter umum yang menjalankan sebuah praktek pribadi dengan
konsep kedokteran keluarga.
2. dr. Q masih mempertimbangkan apakah praktek tersebut dapat dijalankannya sendiri
atau bergabung di dalam suatu sistem tertentu, misalnya perusahaan, asuransi swasta,
jaminan kesehatan, dan sebagainya.
3. Apabila menjalankannya sendiri ataupun bersama teman sejawatnya, maka dr. Q perlu
mengetahui tentang perizinan pendirian klinik tersebut dan bagaimana penjaminan
mutunya kelak.
4. Sedangkan bila bergabung dengan sistem pelayanan kesehatan yang ada. dr. Q
sebaiknya menguasai sistem yang dijalankan misalnya sistem kapitasi.
Objective
Expected
Concern
Senjang
II
Senjang
III
Senjang
IV
Senjang
ANALISIS MASALAH
I
1. Apa saja konsep dari dokter keluarga?
Jawab
::
Nilai sentral kedokteran keluarga
Pelayanan paliatif
7)
2)
Kontinu
hukum
3)
Mengutamakan pencegahan
8)
4)
9)
Dapat
5)
diaudit
dan
dipertangungjawabkan
dari keluarganya
6)
Mempertimbangkan
keluarga,
Family Clinic
Pelayanan Dokter Keluarga dilaksanakan oleh Klinik Dokter Keluarga (Family
Clinic). Praktek mandiri (solo practice) dan bersama sama dalam satu kelompok
(group practice). Dari dua bentuk klinik dokter keluaga tersebut, yang paling
Keuntungan
praktek doga
Sendiri
Kekurangan
Kelompok
lebih
kecil
c.
Family practice
Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan melalui praktek dokter keluarga (Family
Practice)
DK (Dokter Keluarga)
Cakupan
Umumnya kuratif
Sifat
Pendekatan
per
kasus,
bersinambung,
sesaat
Misi
Peran
Kurang dipertimbangkan
Selalu
keluarga
Hubungan
dipertimbangkan,
bahkan
Dokter-pasien-teman-konsultan
Personal
Komprehensif
Koordinatif/
Keluarga
Komunitas
kolaboratif
Preventif
II
1. Bagaimana sistem pembiayaan dan pembayaran kesehatan menurut WHO?
Jawab
::
1) Fee for services
Pembayaran per item pelayanan, yaitu tindakan diagnosis, terapi, pelayanan
pengobatan dan tindakan diidentifikasi satu persatu, kemudian dijumlahkan dan
ditagih rekeningnya.
2) Case payment
Pembayaran bagi paket pelayanan atau episode pelayanan, dan pembayaran
didasarkan item.
3) Daily charge
Pembayaran langsung dengan jumlah tetapper a=hari bagi pelayanan atau
hospitalisasi.
4) Bonus payment
Pembayaran langsung sejumlah yang disepakati bagi tipe pelayanan yang diberikan.
5) Capitation
6) Salary
Pendapatan per tahun yang tidak didasarkan beban kerja atau biaya pelayanan yang
diberikan.
7) Global baget
Seluruh anggaran pelaksanaan ditetapkan dimuka yang dirancang untuk
menyediakan pengeluaran tertingggi, tetapi memungkinkan pemanfaatan dana
secara fleksibel dalam batas tertentu.
2. Sistem pembiayaan dan pembayaran yang mana yang diterapkan di Indonesia?
Jawab
::
Masih banyak digunakan fee for services, namun sudah dilakukan capitation misalnya
pada pasien jamkesmas dan asuransi. Serta juga salary, dimana dokter yang berpraktek di
rumah sakit dibayar melalui gaji dari rumah sakit. Pemerintah telah melakukan kebijakan
pendanaan kesehatan bagi masyarakat miskin yang disebut Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas), dengan menerapkan sistem tagihan/klaim bersifat prospective
payment system berdasarkan tarif paket Indonesia Diagnosis Related Group (INA-DRG).
3. Darimana saja sumber pembiayaan kesehatan?
Jawab
::
a. Pemerintah, misal APBN, APBD.
b. Swasta, misal prudensial atau asuransi lainnya
c. Pembayaran pasien langsung (Fee for Services)
d. Charity atau penggalangan dana
4. Apa saja manfaat dari asuransi?
Jawab
::
g. Berdasarkan
Jumlah
dana
yang
ditanggung
Bapel
Kepemilikan
badan
penyelenggara pelkes
Berdasarkan
penyelenggara
jumlah
kunjungan
(reimbursement)
Berdasarkan kapitasi
e. Berdasarkan
Peranan
badan
penyelenggara asuransi
i. Berdasarkan
juga
bertindak
pembayaran
terhadap PPK
Setelah pelkes selesai diselenggarakan
Waktu
sebagai
(retrospective payment)
Pembayaran di muka (pre payment)
ditanggung
Menanggung seluruh jenis pelkes
Menanggung sebagian pelkes
uang
III
1. Apa saja klasifikasi dokter keluarga?
Jawab
::
Jenis Klinik Berdasarkan Pelayananya Dalam Permenkes No 028 Tentang Klinik Dibagi
Atas ::
a. Klinik Pratamamerupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
dasar.
b. Klinik Utama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.
Kelas B
(Optimum)
24 jam
Kedaruratan dan kejadian luar
biasa
Pelayanan rawat jalan
Pelayanan rawat inap sehari
Bedah minor
Konseling
Preventif dan promotif
Kunjungan ke- dan perawatan di
rumah pasien
Bedah minor
Konseling
Preventif dan promotif
Kunjungan ke- dan perawatan
di rumah pasien
Penyediaan obat
Pemeriksaan penunjang
Pendidikan, riset, dan
pengembangan
Penyediaan obat
Pendidikan, riset, dan
pengembangan
10
Kelas C
(Minimum)
24 jam
Kedaruratan dan kejadian
luar biasa
Pelayanan rawat jalan
Pelayanan rawat inap
sehari
Bedah minor
Konseling
Preventif dan promotif
Kunjungan ke- dan
perawatan di rumah
pasien
Penyediaan obat
-
Transparansi
Transportasi
Langkah perencanaan, efisiensi dan investasi pendirian klinik dokter keluarga ::
Usahakan membuat SOP untuk layanan yang tersedia dimulai dengan layanan
prioritas (layanan terbanyak) termasuk prosedur administrasi
SOP Klinik
SOP Manajemen
Bakukan SOP dan sampaikan pada pihak yang akan bekerjasama, SOP yang
dimiliki KDK sebagai acuan pelayanan
Senantiasa lakukan analisis layanan dibandingkan dengan SOP yang telah dibuat
Lakukan tindak lanjut bila ditemukan ada layanan yang tidak tepat atau tidak efisien
Senantiasa komunikasikan hasil analisis kepada seluruh staf yang terlibat di KDK
11
Mempunyai sejumlah tenaga pembantu klinik dan paramedis telah lulus perlatihan
khusus pembantu KDK,
Mempunyai sarana medis yang memadai sesuai dengan peringkat klinik yang
bersangkutan.
IMB
jawab.
Lembar.
Penanggung jawab.
12
LOKASI
a. Lokasi pendirian klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah masing-masing.
b. Pemerintah
daerah
kabupaten/kota
mengatur
persebaran
klinik
yang
ruang farmasi;
tunggu;
kamar mandi/wc;
ruangan
ruang administrasi;
ruang tindakan;
ruang
pendaftaran/ruang
lainnya
sesuai
kebutuhan pelayanan.
Prasarana klinik meliputi: (harus dalam keadaan terpelihara dan berfungsi dengan
baik).
a. instalasi air;
b. instalasi listrik;
dan
13
b. Peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar mutu, keamanan, dan
keselamatan serta harus memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan
c. Peralatan medis yang digunakan di klinik harus diuji dan dikalibrasi secara berkala
oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi penguji dan
pengkalibrasi yang berwenang.
d. Peralatan medis yang menggunakan radiasi pengion harus mendapatkan izin sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Penggunaan peralatan medis untuk kepentingan penegakan diagnosis, terapi dan
rehabilitasi harus berdasarkan indikasi medis.
Ketenagaan
a. Pimpinan klinik merupakan penanggung jawab klinik dan merangkap sebagai
pelaksana pelayanan.
b. Pimpinan Klinik Pratama adalah seorang dokter atau dokter gigi.
c. Pimpinan Klinik Utama adalah dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang
memiliki kompetensi sesuai dengan jenis kliniknya.
d. Ketenagaan klinik terdiri atas tenaga medis, tenaga kesehatan lain dan tenaga non
kesehatan.
e. Tenaga medis pada Klinik Pratama minimal terdiri dari 2 (dua) orang dokter
dan/atau dokter gigi.
f. Tenaga medis pada Klinik Utama minimal terdiri dari 1 (satu) orang dokter
spesialis dari masing-masing spesialisasi sesuai jenis pelayanan yang diberikan.
g. Klinik Utama dapat mempekerjakan dokter dan/atau dokter gigi sebagai tenaga
pelaksana pelayanan medis.
h. Dokter atau dokter gigi harus memiliki kompetensi setelah mengikuti pendidikan
atau pelatihan sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan oleh klinik.
i. Jenis, kualifikasi, dan jumlah tenaga kesehatan lain serta tenaga non kesehatan
disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis pelayanan yang diberikan oleh klinik.
j. Setiap tenaga medis yang berpraktik di klinik harus mempunyai Surat Tanda
Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.
k. Setiap tenaga kesehatan lain yang bekerja di klinik harus mempunyai Surat Izin
sebagai tanda registrasi/Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Kerja (SIK) atau
Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.
14
l. Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di klinik harus bekerja sesuai dengan standar
profesi,
standar
prosedur
operasional,
standar
pelayanan,
etika
profesi,
15
Kursus keperawatan
Manajemen
pengelolaan
keperawatan,dll)
16
keperawatan
di
klinik
(asuhan
17
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga Klinik Dokter Keluarga
profesional terhadap pasien. Dapat berarti adanya perubahan derajat Kesehatan
dan kepuasan baik positif maupun negatif.
10. Apa saja hambatan yang terjadi dalam mutu pelayanan kesehatan?
Jawab
::
Kita merasa tahu apa yang penting bagi pelanggan
Pelanggan tidak cukup tahu soal medis
Harapan pelanggan berubah
Pelanggan membuat permintaan yang tak beralasan
11. Apa manfaat dalam adanya peningkatan mutu pelayanan?
Jawab
::
1. Peningkatan pemanfaatan jasa secara pesat.
2. Pengurangan besar-besaran kebocoran sumber daya.
3. Lompatan jauh dalam produktivitas.
4. Peluang terbaik untuk meningkatkan keuntungan (manfaat).
5. Peningkatan pangsa pasar jangka panjang.
6. Keuntungan kompetitif yg berkelanjutan.
7. Penyaluran potensi orang-orang secara nyata.
8. Peningkatan motivasi kerja karyawan.
9. Penghapusan kekacauan dan frustasi yg terlibat dalam manajemen.
12. Bagaimana cara untuk menilai kepuasan pelanggan?
Jawab
::
Dengan melakukan beberapa cara, yaitu:
1. Sistem Keluhan dan Saran
Menyediakan kotak saran, customer hotlines, kartu komentar
2. Ghostshopping
Memperkerjakan orang untuk bersikap atau berperan sebagai pembeli potensial
3. Lost Customer Analysis
Menghubungi pelanggan yang berhenti membeli/menggunakan
4. Survei Kepuasan Pelanggan
Menggunakan kuisioner dgn angket atau wawancara. Pasien saat dirawat atau saat
pulang
Parameter Kinerja Klinik Dokter Keluarga, yaitu :
Utilisasi atau pemanfaatan/penggunaan (jumlah kunjungan dibagi jumlah populasi)
Unit Biaya (unit cost) yaitu jumlah biaya dibagi jumlah kunjungan
Frekuensi Kunjungan (jumlah kunjungan dibagi insiden/kunjungan baru)
18
Bila kunjungan melebihi 15% atau kurang dari 10% populasi yang menjadi tanggungan
asuransi harus segera dilakukan audit medis untuk mencari penyebabnya
13. Apa yang dimaksud dengan quality assurance?
Jawab
::
Kondisi yg memberikan kepastian ttg tkt mutu dari produk atau jasa shg konsumen
dpt membeli atau memanfaatkan dgn penuh kepercayaan dan menggunakannya dlm
jangka waktu lama dgn kepercayaan dan kepuasan (Kauro Ishikawa).
Semua tindkn terencana dan sistematis yg diimplementasi-kan dan
didemonstrasikan guna memberikan kepercayaan yg cukup bhw produk atau jasa yg
dihasilkan akan memenuhi persyaratan mutu tertentu (Vincent Gaspersz).
Suatu proses pengukuran mutu, menganalisis kekurangan yg ditemukan dan
membuat kegiatan utk meningkatkan penampilan yg diikuti dgn pengukuran mutu
kembali utk menentukan apakah peningkatan telah dicapai (Heather Palmer, 1983).
14. Apa saja dimensi yang distandarisasi dalam quality assurance?
Jawab
::
a) Standar Input
Sarana / pranata, Metoda/teknologi, Data / informasi, Pranata / dasar hukum,
Dana / biaya, dan Tenaga (SDM).
b) Standar Proses
Tata alur / urutan kerja, Jenis / jumlah kegiatan, Etika dan sikap kerja., dan Lama
proses kerja.
c) Standar Hasil
Efektifitas, Efisiensi, Produktivitas, Kepuasan, dan Akuntabilitas.
15. Bagaimana konsep dari quality assurance?
Jawab
::
19
IV
1. Bagaimana mekanisme sistem kapitasi?
Jawab
::
Pembayaran dengan jumlah yang ditetapkan berdasarkan jumlah orang yang menjadi
tanggung jawab dokter (tiap tahun). Juga merupakan sebuah sistem pembayaran yang
memberikan imbalan jasa kepada PPK berdasarkan jumlah orang yang dilayani, yang
diterima oleh PPK secara pra upaya dalam jumlah tetap, tanpa memperhatikan jumlah
kunjungan, pemeriksaan, tindakan, obat dan pelayanan medic lain.
2. Bagaimana ciri dari sistem kapitasi?
Jawab
::
1) Pembayaran pra upaya
2) Jumlah kapitasi berdasarkan jumlah peserta
3) Jangka waktu tertentu
4) Tidak tergantung jumlah kunjungan
5) Biaya diperhitungkan per peserta sesuai dengan resiko
6) Batasan dalam jaminan
Pertimbangan pembayaran kapitasi ::
Umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan kebiasaan, serta geografi.
3. Bagaimana reaksi positif dan negative dari sistem kapitasi?
Jawab
::
Reaksi Positif
Memberikan pelayanan bermutu tinggi dengan menegakkan diagnosis,
pengobatan dan diagnostic yang tepat
Memberikan pelayanan promotif dan preventif untuk mencegah meningkatnya
incident penyakit
Memberikan pelayanan yang pas untuk mempertahankan efisiensi dengan
jumlah anggota yang cukup memadai, sehingga jaminan bagi PPK untuk
mendapat penghasilan yang rutin
Reaksi Negatif
Kapitasi parsial akan memudahkan PPK untuk merujuk ke spesialis
Mementingkan pasien FFS dibandingkan pasien kapitasi
Memberikan pelayanan yang kurang baik untuk menekan kunjungan
4. Bagaimana penetapan sistem kapitasi?
Jawab
::
Menetapkan jenis pelayanan yang akan diselenggarakan
20
21
KERANGKA KONSEP
dr. Q seorang dokter
keluarga
Manajemen Pembiayaan
Doga
Asuransi
Kapitasi
Qualitu Assurance
HIPOTESIS
Dr. Q ingin mendirikan praktek dokter keluarga dengan mengkaji
sistem manajemen pelayanan dokter keluarga untuk mencapai
praktek dokter keluarga yang bermutu
SINTESIS
22
Rumusan kedua menunjuk pada penerapan disiplin ilmu, ditujukan untuk kepentingan
pendidikan dan pelatihan.
Pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga secara umum dapat dibedakan
atas tiga macam ::
1) Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan.
2) Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien dirumah.
3) Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien di rumah,
serta pelayanan rawat inap di rumah sakit.
Kelebihan pelayanan praktek dokter keluarga umumnya ::
lebih aktif dan bertanggung jawab
Lebih lengkap dan bervariasi
Menangani penyakit pada stadium awal
Profil pelayanan dokter keluarga ::
Primer/kontak pertama, Personal, Komprehensif, Kontinu, Koordinatif/kolaboratif, Preventif,
Keluarga, dan Komunitas
EXIT
Recruitment
Motivasi
Pengembangan staf
Seleksi
Handle SDM
- Delegasi
Training pelantikan
Struktur
- Appraisal
Kepemimpinan
- kursus
Kefektifitasan personal
Separasi
Manajemen perubahan
Promosi
23
24
25
B. Peralatan Non-Medis
Bangunan (mungkin sewa), Rekam medis, Ruangan, Sarana komunikasi, dan Sarana
administrasi.
Standar Fasilitas Praktik
Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan strata pertama yang
lengkap serta beberapa fasilitas pelayanan tambahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
sekitarnya.
a) Kriteria Fasilitas untuk praktik
Fasilitas pelayanan dokter keluarga sesuai untuk kesehatan, kenyamanan dan keamanan
pasien, pegawai dan dokter yang berpraktik dengan indikator, yaitu ::
1. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki tempat yang tampak terawat dan bersih
2. Pelayanan dokter keluarga membuktikan bahwa terdapat larangan merokok pada
semua ruangannya.
3. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki ruang tunggu yang cukup luas dan
jumlah kursi yang cukup untuk pasien yang menunggu.
4. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki toilet dan tempat cuci tangan yang
bersih dan terawat yang dapat digunakan untuk pasien dan pegawai.
5. Tempat tunggu pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki tanda arah menuju
toilet untuk pasien yang menunggu.
6. Rekam medik, kertas resep, surat kop klinik dan surat keterangan lainnya pada
tempat pelayanan dokter keluarga terbukti tidak dapat diambil atau dibaca oleh
orang lain/dokter yang tidak bertugas.
7. Pelayanan dokter keluarga yang berlokasi pada daerah tidak aman terbukti memiliki
sistem pengamanan bagi tempat praktik.
8. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim evaluasi berupa umpan balik
pasien yang berkunjung untuk merasa puas dan nyaman dengan fasilitas praktik.
9. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki keadaan ruang periksa dan ruang
tunggu yang :: Bersih, Terang, Ventilasi baik, Lantai tidak licin, Tidak berbau,
Tidak bising, Suhu yang nyaman, Terpisah untuk pasien infeksius.
b) Kriteria Kerahasiaan dan privasi Konsultasi dilaksanakan dengan memperhatikan
kerahasiaan dan privasi pasien Indikator ::
1. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki ruang konsultasi dan pemeriksaan fisik
yang terpisah dari ruang tunggu dengan ketentuan pembicaraan antar dokter-pasien
tidak dapat didengar dengan pasien lain, dan pada saat pemeriksaan fisik tidak dapat
terlihat oleh pasien lain.
2. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim penyimpanan rekam medik yang
menjamin kerahasiaan dan memiliki peraturan bahwa rekam medik hanya boleh
dibaca oleh dokter pemeriksa dan pasien yang bersangkutan.
3. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim perjanjian dan pelayanan
setelahnya (after care) yang juga menjamin kerahasiaan dan privasi pasien.
26
27
28
Lemari/ rak penyimpan rekam medik, Komputer, Printer, Kursi staf, Kursi
pengunjung, dan Tempat sampah.
2. Ruang penyimpan obat-obatan pada pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki
setidaknya perabotan sebagai berikut :: Lemari rak penyimpan obat-obatan, Meja
(berlaci), Komputer, Printer, Kursi staf, Tempat sampah, Tempat/ baskom cuci tangan
atau wastafel dan Lap pengering
3. Ruang tunggu pada pelayanan dokter keluarga terbukti lengkap.
4. Ruang praktik pada pelayanan dokter keluarga terbukti lengkap.
i) Standar Proses-Proses Penunjang Medik
Pelayanan dokter keluarga memiliki panduan proses proses yang menunjang kegiatan
pelayanan dokter keluarga.
Kriteria Pengelolaan Rekam Medic :: Pelayanan dokter keluarga menyiapkan,
melaksanakan dan mengevaluasi rekam medik dengan dasar rekam medik berorientasikan
pada masalah (problem oriented medical record) dengan Indikator ::
1. Pelayanan dokter keluarga terbukti menggunakan rekam medik yang digunakan
berdasarkan pada berorientasikan pada masalah.
2. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki prosedur pengelolaan rekam medik
yang sesuai dengan etik kedokteran.
3. Dokter keluarga tebukti memiliki bukti bahwa telah mengikuti pelatihan / pendidikan
kedokteran bersinambung / program pengembangan profesionalisme kedokteran
yang di dalamnya berisi mengenai rekam medik dokter keluarga.
4. Petugas kesehatan dan pegawai administrasi yang bekerja pada praktek dokter
keluarga terbukti telah dilatih untuk mengelola rekam medik sesuai dengan etik
kedokteran.
j) Standar proses-proses penunjang medik
Kriteria Pengelolaan Rantai Dingin
Pelayanan dokter keluarga peduli terhadap pengelolaan rantai beku (cold chain
management) yang berpengaruh kepada kualitas vaksin atau obat lainnya dengan
Indikator ::
1. Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai buku pedoman manajemen rantai
beku untuk penyelenggara pelayanan strata pertama
2. Praktik dokter keluargaterbukti memiliki alat pendingin (lemari es atau termos cold
chain) dengan suhu di bawah 4P celcius yang terawat baik.
Kriteria Pengelolaan Pencegahan Infeksi
Pelayanan dokter keluarga memperhatikan universal precaution management yang
mengutamakan pencegahan infeksi pada pelayanannya dengan Indikator ::
1. Dokter keluarga dan stafnya baik paramedik maupun non paramedik yang
berhubungan dengan pasien, terbukti memiliki bukti bahwa telah mengikuti
pelatihan/ pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan
profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi mengenai pengelolaan
pencegahan infeksi baik berhubungan dengan manusia, maupun sterilitas peralatan
29
30
Manajemen Informasi
Defini Rekam Medis
Pasal 46 ayat (1) UU Praktik kedokteran :: Rekam medis adalah : Berkas yang berisi
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Peraturan Menkes No.749a/Menkes/Per/XII/1989 :: Rekam medis adalah:berkas yang
berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
Prinsip Manajemen operasional rekam medis ::
1. Have a workable filling system Memiliki sebuah system pengisian yang dapat bekerja
misalnya system pengisian dengan nama, keluarga, dan alamat atau kombinasi
diantaranya.
2. Have a filling discipline Pengisian merupakan tugas yang membosankan yang
memiliki peluang kemungkinan terjadinya missing records sehingga dibutuhkan
spesifikasi batas waktu yang mengizinkan untuk menyimpan data ke file lainnya. Dan
juga memindahkan data rekam medis yang dibutuhkan sebagai track.
3. Have operational rules for missing records Pencatatan rekam medis temporer dan
penggabungannya ketika rekam medis utama dibutuhkan untuk dilaporkan.
4. Have a culling procedure Rekam medis yang ada semaikn lama akan semakin tebal,
sehingga beberapa pemilihan diperlukan. Pada umumnya rekam medis disimpan samapi
jangka waktu 7 tahun, tapi terdapat pengecualian untuk rekam medis anak dan rekam
medis medikolegal yang penting.
POMR ( the Problem Oriented Medical Record) lebih baik dibandingkan SOMR (the
Source Oriented Medical Record).
Komponen 1 POMR the master record :
o Biodata;
o Problem list ada 3 kolom isinya : tanggal aktif, masalah dan tanggal
inaktif, kolom inaktif yang kosong mengindikasikan bahwa
permasalahannya masih aktif.
o Report summaries(ringkasan laoparan) seperti imunisasi, rujukan, dll
o Graphic space genogram
Komponen 2 POMR progress notes and source document
o Format 2 kolom kolom pertama berisi data subjektif, objektif dan
assessment, sedangkan kolom kedua berisi rencana.
o Format 4 kolom setiap kolom berisi salah satu dari data elemen
subjektif, objektif, assessment dan rencana pindahkan dari kiri k kanan.
Komponen 3 POMR flow charts seperti alur penatalaksanaan DM, hipertensi, asma.
Komponen 4 POMR source documents contohnya hasil pemeriksaan laboratorium.
31
5. Statistik Kesehatan
6. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin
dan Etik
33
2. Kunjungan berikutnya
3. Pada beberapa kunjungan selanjutnya
1. Anggota
keluarga
dan
garis
keturunannya
2. Pola interaksi dalam keluarga
3. Riwayat kesehatan
4. Informasi lain yang dianggap penting
Simbol-simbol Genogram
Syarat Genogram
1. Terdiri dari 3 generasi atau lebih
2. Tercantum nama-nama seluruh anggota keluarga
3. Tercantum usia atau tahun lahir semua anggota keluarga
4. Tercantum tanda anggota keluarga yang telah meninggal, usia meninggal, tahun
meninggal dan penyebab kematian (bila diketahui)
5. Tercantum masalah kesehatan yang bermakna
6. Tergambarkan anggota keluarga yang tinggal seatap
7. Tercantum tanggal menikah dan bercerai, tinggal bersama & pisah
8. Yang lahir dahulu di sebelah kiri
9. Keterangan kunci dari simbol2 dan singkatan2 yang digunakan ditulis pada kertas yang
sama
10. Simbol yang digunakan dibuat sederhana dan mudah dilihat.
34
35
b. Ada biaya
Imbal Jasa
PESERTA
PPK
Yankes
Managed Care
Sistem yang mengintegrasikan antara pembiayaan
dengan ciri-ciri :
o Kontrak dengan dokter RS (pelayanan
o
komprehensif)
o Pembayaran premi per orang per
bulan (kapitasi)
o
o Adanya ke ndali utilisasi dan mutu
Suatu sistem yang memadukkan pembiayaan dan pemberian pelayanan kesehatan kepada
peserta yang menggunakan salah satu atau lebih dari elemen-elemen berikut :
a. kontrak dengan PPK untuk memberikan pelkes komprehensif pada peserta.
b. Standar pemilihan PPK
36
BAPEL
LAPORAN
Pendaftaran
Klaim
KONTRAK
Reimbursed
PESERTA
PPK
PELKES
37
5.
6.
7.
8.
b) Kedua
: HMO mengontrol penyelenggara pelayanan kesehatan.
Pilihan PPK (penyedia pelayanan kesehatan) terbatas, perlu waktu untuk menukar PPK
Ada pembagian risiko dengan PPK
Kendali biaya dan pemanfaatan tinggi
Ada kemungkinan mutu pelayanan rendah.
38
39
Penentuan Diagnostic Related Group harus ditentukan lebih dulu sebelum ditetapkan tarif.
Principal diagnostic adalah diagnosis yang berdasarkan International Disease Classification
(ICD) yaitu kondisi yang dinilai sebagai penyebab utama pasien masuk rumah sakit. Major
Diagnostic Category (MDC) yang terdiri dari 23 MDC dalam INA-DRG terdiri dari dua
yaitu sistem organ yang terkena penyakit dan jenis penyakit. Misalnya dalam kasus diagnosis
penyakit diare, sistem organ yang terkena adalah sistem saluran pencernaan dan jenis
penyakitnya adalah penyakit infeksi dan parasit. Kemudian ditentukan apakah perlu untuk
dilakukan tindakan pembedahan atau tidak. Tetapkan apakah umur, komplikasi, komorbiditas
berpengaruh. Dalam DRG juga dikenal istilah trimming yaitu suatu metode yang digunakan
oleh pihak rumah sakit untuk menyingkirkan kelompok pasien yang tidak biasa dengan
tujuan untuk melindungi rumah sakit dari kerugian financial yang besar akibat dari kasuskasus mahal. Dimana kasus-kasus ini dikenal dengan istilah kasus outlier yaitu kasus-kasus
yang memiliki LOS yang cukup lama dan banyak menyerap sumberdaya.
40
DAFTAR PUSTAKA
1. Rohen.dkk. Editor Novrianti, Karolina, Nastiti, Astiti. Ektremitas Inferior dalam Atlas
Anatomi Manusia. Edisi 6. 2006.Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta : 432-447.
2. Azwar, Azrul. Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga. 1995. PT> BInarupa
Aksara. Jakarta
3. Azwar, Azrul dkk. Dokter Keluarga, Kelompok Studi Dokter Keluarga. 1983. Bunga
Rampai. Jakarta
4. Azwar, Azrrul. Program Menjaga MutuPelayanan Kesehatan. 1995. Yayasan
Penerbitan IDI. Jakarta
5. Chandra, Ibrahim. Pengembangan Sistem Informasi Rawat Inap Pasien Keluarga
Miskin Berbasis INA-DRG Casemix Guna Monitoring Pembiayaan Kesehatan di
Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Kalbar. 2009. Universitas Dipenogoro.
Semarang
6. Departemen Kesehatan RI. Sistem Kesehatan Nasional. 1989. DEPKES RI. Jakarta
7. Departemen Kesehatan RI. Survai Nasional Kesehatan Rumah Tangga tahun
1985/1986. 1986. DEPKES RI. Jakarta
8. Departemen Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
028/MENKES/PER/I/2011 Tentang Klinik. 2011. DEPKES RI. Jakarta
9. Departemen Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
512/MENKES/PER/IV/2007 Tentang Izin Praktek dan Pelaksanaan Praktik
Kedokteran. 2007. DEPKES RI. Jakarta
10. Gan, Goh Lee dkk. A Primer on Family Medicine Practice. 2004. Singapore
11. Manual Rekam Medis, Indonesian Medical Council. 2006
12. McWhinney, Ian R dkk. Textbook of Family Medicine. 2009. Oxford University.
(PDF File)
13. Sudjoko, Kuswadji. Penjaminan Mutu Praktek Dokter Keluarga. 1996.Widya Medika.
Jakarta
14. Sulastomo. Pelayanan Kesehatan. 1984. Bunga Rempa. Jakarta
41