Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dan untuk penyembuhannya manusia yang sakit maka roh jahat harus diusir
para dukun untuk menggupayakan proses penyembuhan dengan berusaha mencari
pengetahuan tentang roh.Keperawatan Penyakit Akibat Kemarahan Para Dewa
Pada tahap ini manusia sudah memiliki kepercayaan tentang adanya dewa-dewa,
manusia yang sakit disebabkan oleh kemarahan dewa. Untuk membantu penyembuhan
orang sakit dilakukan pemujaan kepada para dewa di tempat pemujaan (kuil), dengan
demikian dapat dikatakan bahwa kuil adalah tempat pelayanan terhadap kesehatan.
Ketabiban Mulai Berkembang Sejak + 14 Abad SM
Pada masa ini telah dikenal teknik pembidain, hygiene umum, anatomi manusia.
Diakones dan Philantrop Berkembang + 400 SM
Para diakones memberikan pelayanan perawatan yang diberikan dari rumah ke rumah,
tugas mereka adalah membantu pendeta memberikan pelayanan kepada masyarakat
dan pada masa ini merupakan cikal bakal berkembangnya ilmu keperawatan kesehatan
masyarakat. Philantop adalah kelompok yang mengasingkan diri dari keramaian dunia,
dimana mereka merupakan tenaga inti yang memberikan pelayanan dipusat pelayanan
kesehatan pada masa itu.
Perkembangan Ilmu Kedokteran Islam Pada Tahun 632 M
Agama Islam melalui Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya menyebarkan
agama Islam keseluruh pelosok dunia. Selain menyebarkan agama Beliau juga
menyebarkan ilmu pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan pengobatan
terhadap penyakit (kedokteran).
Perawat Terdidik (600 - 1583)
Pada masa ini pendidikan keperawatan mulai muncul, dimana progam itu
menghasikan perawat-perawat terdidik. Pendidikan keperawatan diawali dihotel Dien
dan Lion Prancis yang kemudian berkembang menjadi rumah sakit terbesar disana.
Tokoh perawat yang terkenal pada saat (1182-1226) itu adalah St Fransiscas dari
Asisi Italia.
Perawat Profesional (abad 18 - 19)
Perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat sejak abad ini termasuk ilmu
kedokteran dan keperawatan. Florence Nightingale (1820 1910) adalah tokoh yang
berjasa dalam perkembangan ilmu keperawatan, beliau mendirikan sekolah
keperawatan moderen pada tahun 1960 di RS St Thomas di London.
A.KEBUDAYAAN
Pengertian budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sanserketa yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut cultur, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata cultur
juga kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Istilah untuk pendapat itu sendiri adalah Cultural Determinism. Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari suatu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan stuktur- stuktur sosial, religius, dan lain-lain,
tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas
suatu masyarakat.
Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang
didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehinga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai mahluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni,
dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan masyarakat.
B. Argumentasi
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses
belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan
diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai
budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan
asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia
(Leininger, 2002).
Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi dari
keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan
keperawatan. Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam
memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring semestinya
diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan, masa
pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring secara umum
dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan bimbingan
pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang universal dimana
ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satu tempat dengan
tempat lainnya.
Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari,
dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan mengambil
keputusan.
Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau
sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi
tindakan dan keputusan.
Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari
pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan
keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang menghargai
nilai budaya individu, kepercayaan dan tindakan termasuk kepekaan terhadap
lingkungan dari individu yang datang dan individu yang mungkin kembali lagi
(Leininger, 1985).
Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa
budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain.
Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang
digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada mendiskreditkan asal
muasal manusia
Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi pada
penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaran yang
tinggi pada perbedaan budaya setiap individu, menjelaskan dasar observasi untuk
mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan saling memberikan timbal balik
diantara keduanya.
Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan
perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi
kebutuhan baik aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas
kehidupan manusia.
Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing, mendukung dan
mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau
antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
Cultural imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk
memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lain karena percaya
bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada kelompok lain.
Keperawatan Transkultural
Keperawatan transkultural yang dikembangkan oleh Leininger merupakan teori yang
perlu diaplikasikan oleh seorang perawat ketika memberikan asuhan keperawatan
kepada klien yang memiliki latar belakang yang berbeda dengan menghargai perilaku
caring, nursing care, perilaku sehat-sakit. Mempelajari budaya secara spesifik dan
umum dalam keperawatan dapat meningkatkan kesehatan orang lain atau membantu
mereka dalam tiap kondisi.
Selain hal tersebut penulisan kali ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Antropologi Kesehatan sebagai suatu syarat untuk nilai ujian tengah semester.
Yang mudah-mudahan niat dari penugasan kali ini memberikan wawasan keilmuan
penulis.