Вы находитесь на странице: 1из 6

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR


RESIN PENUKAR ION

Oleh :
Nama
NRP
Kelompok
Meja
Tanggal Praktikum
Asisten

: Mochamad Rahman Sidik


: 123020073
:C
: 8 (Delapan)
: 4 Desember 2012
: Nadya Charisma Putri

LABORATORIUM KIMIA DASAR


JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2012
RESIN PENUKAR ION

Mochamad Rahman Sidik


123020073
Nadya Charisma Putri
Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui pemurnian /pemisahan suatu zat dengan
metode resin penukar ion (Sutrisno, 2012).
Prinsip Percobaan : Berdasarkan kepada penukaran ion dimana ion positif akan
terikat oleh ion negatif dan juga sebaliknya dapat dijelaskan dengan persamaan
berikut(Sutrisno,2012):
MX(Ion)+ Res-HHX(aq)+ RE-M .
HX(aq)+Res-OHH2O(aq)+Res-X
Metode Percobaan :
Resin Penukar Ion
Masukan air minum yang mengandung Fe2+, kedalam resin anion dan yang
mengandung AgNO3 kedalam resin kation yang sudah dilapisi bulu angsa sebagai
penyaring kotorannya. Buka keran buret sehingga air menetes kedalam gelas kimia.
Apabila ingin mengetahui apakah air minum tersebut masih mengandung ion atau
tidak, uji dengan indicator KSCN untuk Fe2+dan NaCl untuk AgNO
Resin Anion

Air di duga
mengandung Fe2+

Penyaring bulu angsa

Eluen

Resin Kation

Air di duga
mengandung AgNO3

Penyaring bulu angsa

Eluen

Hasil Pengamatan :
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:

No

Percobaan

Hasil

Anion

Larutan berwarna bening

Kation

Larutan berwarna bening

Reaksi
Fe2++KSCN
Fe(SCN)2+K+
AgNO3+NaCl
AgCl+NaNO3

Pembahasan :
Pembahasan dalam percobaan ini adalah mekanisme pertukaran ion dapat
dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu pertukaran kisi kristal, lapisan rangkap,
dan membrane donnan. Berbagai teori telah dicoba dikemukakan dalam usaha
untuk menjelaskan mekanisme pertukaran yang dapat dikelompokkan dalam tiga
bagian, yaitu pertukaran kisi kristal, lapisan rangkap, dan membrane donnan.
Sesuai dengan teori kristal, Paulling dan Bragg menggambarkan suatu analogy
antara resin penukar ion dan zat padat ionik. Pada zat ionik penyusun kisi
kristalberupa ion-ion dan bukan molekul. Suatu kristal KCl yang mengandung
kation K+ dan anion Cl-, masing-masing ion dikelilingi oleh sejumlah tetapi ionion yang bermuatan berlawanan sebagaimana ditentukan oleh bilangan koordinasi
ion logamnya. Jika ditempatkan dalam medium dengan tetapan dielektrum tinggi
seperti air, gaya tarik-menarik bersih yang mengikat ion pada kristal berkurang
sampai pada satu keadaan dimana pertukaran ion ini dengan ion lain .dengan
demikian tergantung pada besaranya gaya yang mengikat ion kristal, konsentrasi
ion-ion yang bertukaran, ukuran kedua ion, kelonggaran ion-ion kisi dan
efek kelarutan. Misalnya bila NaNO3 ditambahkan pada larutan KCL, K+ Bertukar
dengan ion Na+ dan Cl- dengan NO3-. Pertukaran ini mirip dengan pertukaranpertukaran ion kisi kristal dan ion-ion suatu larutan elektrolit. Mekanisme
pertukaran ion dalam resin meskipun non kristal adalah sangat mirip dengan
pertukaran ion-ion kisi kristal. (Anonim,2012)
Larutan yang masuk melalui kolom disebut influent , sedangkan larutan yang
keluar kolom disebut effluent sedangkan sistemnya dimanakan elusi
Resin adalah polimer tidak larut dengan berat molekul tinggi yaitu
elektrolit.Gugus fungsi sepertiHSO3, -COOH, -OH, berperan sebagai kandungan
suatu resin. Pertukaran ion dengan resin ini terjadi pada seluruh struktur resin dan
tidak hanya terbatas pada efek permukaan. Pada resin penukar anion,pertukaran
terjadi absorpi, kovalen yang asam. Jika penukaran ion tersebut adalahpoliamin,
kandungan amina resin tersebut adalah ukuran kapasitas totalpertukaran. Resin
terbuat dari senyawa hidrokarbon yang terpolimerisasi yangisinya ion-ion yang
saling mengikat. Dalam percobaan ini kita hanya melakukan satu kali untuk
mendapatkan air minum yang bebas dari ion karena ion daya aktifnya masih baik.
Apabila dalam percobaan lebih dari 2x masih mengandung ion maka dilakukan
regenerasi dengan cara dibuang atau diganti yang baru.Dalam percobaan resin
penukar ion dengan sampel air minum yang mengandung Fe2+ dan AgNO3.
Apabila kita ingin menguji air minum yang mengandung ion-ion tersebut, kita

bisa uji dengan indikator. Misalnya Fe2+ di uji dengan KSCN indikasinya
berwarna merah dengan reaksi :Fe2++ KSCNFe(SCN)2+ K+
sedangkan AgNO3 diuji dengan NaCl indikasinya akan menghasilkan endapan
dengan reaksi :
AgNO3+ NaCl AgCl + NaNO3 (Brady,2012)
Fungsi glass wall dalam resin yaitu untuk menyaring kotoran.Glass wall
berasal dari bulu angsa yang memiliki serat yang rendah dan daya serap yang
tinggi. Apabila kita menggunakan alat saring yang lain misalnya kapas. Kapas
mempunyai serat yang tinggi sehingga akan memperlama proses penetesan.Dalam
percobaan ini dapat diapliaksikan di bidang pangan misalnya dalam proses
pembuatan air mineral (Anonim,2012)
Dalam pertukaran ion, suatu larutan resin dibiarkan mengalir melewati suatu
susunan bahan yang terbuat dari butiran zeolit atau suat uresin pertukaran ion.
Ion-ion dalam larutan menjadi terikat pada bahan itu dan kemudian menggeser
iony ang sama tandanya. Pertukaran ion digunakan dalam pelunakan
ion.Pertukaran ion dalam desalinasi adalah sebagian pasangan dari salah satu
proses lain.Resin pertukaran ion organik menunjukkan sifat-sifat yang
menguatkan untuk tujuan-tujuan pemisahan. Untuk memisahkan ionsering
digunakan resin penukar anion, hal ini disebabkan pada kondisi tertentu ion-ion
logam dapat membentuk senyawa komplek anion dengan ciri-cirinya ion
yang bermuatan negatif, dan memiliki pasangan ion yang dapat disumbangkan
untuk membentuk ikatan koordinasi yang baik
Ion yang dapat menggantikan muatannya dengan ion disebut counter ion,
digunakan untuk penukar kation dalam kation dan penukar anion dalam anion.
Tipe penukar ion dalam suatu reaksi tertentu, misalnya resin asam salahsatu
caranya adalah H+ atau muatanl ain yang sama muatannya, penukar ion kita pilih
sedemikian rupa sehingga ion yang digantikan adalah H+ atau OHFaktor kesalahan hasil larutan yang tidak bening yaitu bulu angsa sebagai
penyaring telah kotor dan harus segera diganti, dan juga ketelitian praktikan
haruslah tinggi untuk menuangkan resin anion ke dalam buret anion sendangkan
resin kation ke dalam buret kation untuk mencegah kesalahan dalam percobaan,
lalu setelah mendapatkan hasil berupa larutan bening, tes lagi menggunakan NaCl
dan KSCN untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jika masih terdapat Fe 2+ dan
AgNO3 maka masukan lagi kedalam siklus elusi untuk kedua kalinya.
Dengan adanya praktikum resin penukar ion ini, kita dapat mengetahui cara
pemisahan dalam perubahan kimia. Selain itu kita dapat pengetahuan baru yang
belum pernah kita lakukan. Setiap peralatan yang digunakan diharapkan masih
dalam keadaan utuh dan bersih begitupun sebaliknya alatalat yang telah
digunakan harus tersimpan rapi dan bersih seperti semula.

Kesimpulan :

Dalam percobaan ini dapat disimpulkan bahwa hanya dilakukan satu kali
percobaan air minum yang mengandung Fe2+ dan AgNO3 sudah bebas dari ion dan
dihasilkan larutan berwarna bening di buktikan dengan penambahan KSCN pada
Fe2+ yang tidak terjadi apa-apa dalam larutan, dan dengan NaCl larutan menjadi
bening tidak berpengaruh terhadap larutan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2012), Fungsi Glass Wall , http://id.wikipedia.org. Diakses :
6 Desember 2012
Anonim,
(2012),TeoriPaulingdanBragg,http://catatankimia.com/catatan/TeoriPauli
ng/Bragg.html Diakses : 6 Desember 2012
Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas & Struktur. Binarupa Aksara,
Jakarta.
Sutrisno, E. T, dkk. (2012), Penuntun Praktikum Kimia Dasar, Jurusan
Teknologi Pangan Universitas Pasundan : Bandung

Вам также может понравиться