Вы находитесь на странице: 1из 20

17

BAB III
PEMBAHASAN KASUS DAN APLIKASI MODEL ASUHAN
KEPERAWATAN MPKP
Kasus
Disebutkan daerah akan dibangun sebuah rumah sakit dengan sasaran
regional. Lingkungan rumah sakit adalah lingkungan yang dikategorikan padat
penduduk. Setiap musin hujan sungai di daerah tersebut cendaerung meluap
sehingga area tersebut termasuk daerah yang rawan banjir, dengan akses jalan
kabupaten dan jalan provinsi.
Hasil survey awal menunjukan penyakit yang sering terjadi di masyarakat
adalah gangguan system pencernaan terutama beberapa minggu pasca terjadinya
banjir. Rumah sakit pada tahap awal direncanakan memilki 150 tempat tidur
rawat inap dengan rincian sebagai berikut :
a. Ruang penyakit dalam kelas III 20 tempat tidur
b. Ruang penyakit dalam kelas I dan kelas II 30 tempat tidur
c. Ruang penyakit bedah kelas III 20 tempat tidur
d. Ruang penyakit bedah kelas I dan kelas II 30 tempat tidur
e. Ruang penyakit anak 20 tempat tidur
f. Ruang maternitas 30 tempat tidur
Manajemen rumah sakit menetapkan target 2 tahun awal tingkat hunian
diharapkan adalah :
a. Ruang penyakit dalam kelas III 75%
b. Ruang penyakit dalam kelas I dan kelas II 60%
c. Ruang penyakit bedah kelas III 70%
d. Ruang penyakit bedah kelas I dan kelas II 60%
e. Ruang penyakit nak 75%
f. Ruang maternitas 75%

18

Petunjuk :
1. Buat rumusan visi rumas sakit tersebut
2. Buat rumusan misi rumah sakit tersebut
3. Buat visi dan misi untuk bidang keperawatan
4. Buat visi, misi, untuk ruang perawatan bedah dewasa dan bedah anak
5. Hitung jumlah tenaga perawat untuk masing-masing ruangan
Buatlah suatu rencana stratgi di ruang bedah kelas I dan II dengan masalah
MPKP meliputi, pengumpulan data, analisis SWOT, identifikasi masalah, dan
POA.
3.1 Pembahasan Kasus
3.1.1

Visi Rumah Sakit

Menjadi RS unggulan yang memberikan pelayanan kesehatan terbaik,


berkualitas, profesional yang mampu dijangkau oleh masyarakat di daerah
Cibaduyut, Kopo dan Caringin dengan berorientasi pada pelayanan penyakit
infeksi khususnya dalam sistem pencernaan.
3.1.2

Misi Rumah Sakit

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang holistik, komprehensif, dengan


unggulan pada pelayanan kesehatan penyakit infeksi khususnya sistem
pencernaan.
2. Menciptakan SDM yang kreatif, inovatif dan profesional.
3. Menyediakan sarana dan prasarana yang berkualitas dan menunjang.
4. Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang
kesehatan.
5. Menjadi mitra masyarakat dalam penanggulangan masalah kesehatan di daerah
Cibaduyut, Kopo dan Caringin.

19

3.1.3

Visi Bidang Keperawatan


Memberikan pelayanan keperawatan secara holistik, komprehensif dan
terjangkau pada kasus infeksi khususnya dalam sistem pencernaan.

3.1.4

Misi Bidang Keperawatan


Kami anggota Departemen Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit
Menuju Sehat (RSMS) yang berkaitan dengan dan dalam dukungan filosofi
RSMS di kawasan Cibaduyut, Kopo dan Caringin, menerima hal berikut
sebagai misi kami, yaitu:

1. Menyediakan perawatan yang efisien dan efektif secara komprehensif kepada


pasien dalam membantu memulihkan kesehatan pasien yang optimal setelah
pulang dari RS.
2. Membantu mengembangkan dan menciptakan suasana yang kondusif bagi
pasien dan staf keperawatan.
3. Mengajarkan, mengarahkan dan membantu dalm kegiatan profesional
keperawatan.
4. Ikut serta dan bekerjasama dengan semua anggota tim kesehatan yang ada di
Rumah Sakit.
3.1.5 Filosofi Bidang Keperawatan
1. Kami yakin setiap pasie mempunyai hak hidup dan mati dengan baik dan
sepantasnya.
2. Kami yakin setiap pasien adalah seorang yang harus dihargai tanpa
membedakan kebangsaannya, suku, keyakinan, warna kulit, jenis kelamin,
atau status.
3. kami yakin perawatan harus bersifat tersendiri bagi masing-masing pasien.

20

3.1.6 Motto : Rumah Sakit Menuju Sehat


S

: Selalu berpedoman pada standar pelayanan keperawatan yang


berkualitas dan profesional.

: Etika dan sikap profesional selalu ditinjukan dalam setiap


pelayanan keperawatan

: Hemat dan efisien dalam memenuhi kebutuhan pelayanan


keperawatan dalam hal biaya dan tenaga.

: Amanah dalam menjalankan tugas.

: Tulus dan ikhlas dalam bekerja sesuai standar pelayanan


keperawatan

3.1.7

Tujuan Bidang Keperawatan


Dalam jangka waktu 2 Tahun bidang keperawatan Rumah Sakit Menuju
Sehat, dapat :

1. Mencapai pelayanan asuhan keperawata yang efektif efisien dan


komprehensif dengan mengacu pada pelayanan pasien.
2. Menciptakan suasana yang kondusif bagi staff dan klien dalam pelaksanaan
pelayanan keperawatan.
3. Mendukung terlaksananya hubungan yang terapeutik antara pasien dan
perawat.
4. Kepuasan kerja pada tenaga keperawatan.
3.1.8

Visi Ruang Penyakit Anak


Memberikan asuhan keperawatn kepada anak dalam kasus infeksi khususnya
sistem pencernaan denag
atraumatic care.

berorientasi pada family centre care dan

21

3.1.9
1.

Misi Ruang Penyakit Anak


Mengikut sertakan keluargadan mengutamakan prinsip Atraumatic Care
dalam setiap pelaksanaan asuhan keperawatan.

2.

Menjalani hubungan terapeutik denagn klien dan keluarga dalam setiap


pelaksanaan asuhan keperawatan.

3.

Memberikan asuhan keperawatan yang berfokus pada tumbuh kembang


anak.

4.

Menciptakan lingkungan yang kondusif dalam setiap asuhan keperawatan.

3.1.10 Jumlah Tenaga Perawat pada masing-masing ruangan


Menurut formula Lokakarya Keperawatan
Tenaga paramedik perawat = A x 52 x 7x TT x BOR + 25 %
41 minggu x 40 jam.
1) Ruang Penyakit Dalam Kelas III 20 TT
3,5 Jam X 52 X 7 X 20 X 75% + 25%
41 Minggu X 40 Jam
=11,6 + 3,9
=14,5 = 15 Orang
2) Ruang Penyakit Dalam Kelas I dan II 30 TT
3,5 jam X 52 X 7 X 30 X 60%
41 Minggu X 40 Jam
= 13,98 + 3,49

+ 25%

= 17,5 = 18 Orang
3) Ruang Penyakit Bedah Kelas III 20 TT
4 Jam X 52 X 7 X 20 X 70%
41 Minggu X 40 Jam
= 12,4 + 3,1
= 15,5 = 16 Orang

+ 25%

22

4) Ruang Penyakit Bedah Kelas I dan II 30 TT


4 Jam X 52 X 7 X 30 X 60%
41 Minggu X 40 Jam
= 15,98 + 3,99

+ 25%

= 19,97 = 20 Orang
5) Ruang Penyakit Anak 20 TT
4 Jam X 52 X 7 X 10 X 75%
41 Minggu X 40 Jam
= 14,9 +3,7

+ 25%

=18,6 = 19 Orang
6) Ruang Maternitas 30 TT
2,5 Jam X 52 X 7 X 30 X 75% + 25%
41 Minggu X 40 Jam
= 12,4 + 3,1
= 16 Orang

23

3.2 Aplikasi Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP)


3.2.1

Pengumpulan Data

1.

Man
1. Tenaga kerja RSMS meliputi D3 dan S1
2. Mayoritas tenaga kerja perawat merupakan staf baru
3. Pasien belum percaya sepenuhnya kepada perawat
4. Jumlah tenaga tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan
pasien
5. SDM belum mempunyai banyak pengalaman dalam bidang keperawatan
medical bedah
6. Masih kurangnya tenaga profesional di rumah sakit
7. Masih terbatasnya jumlah tenaga ahli
8. Perubahan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat
menimbulkan berbagai masalah kesehatan
9. Tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang professional
meningkat
10. Perbedaan budaya dari setiap pasien

2.

Method
1. Sistem penghargaan perawatan berdasarkan kualitas dan kuantitas asuhan
keperawatan
2. Kegiatan pengembangan SDM dengan pelatihan dan seminar
3. Bagi perawat yang telah memenuhi ketentuan terdapat bantuan dari RS
untuk meningkatkan jenjang pendidkan
4. Mempunyai protap setiap tindakan
5. BOR tinggi
6. Kurang berjalannya keefektifan promosi Rumah Sakit terhadap
masyarakat
7. RSMS bekerja sama dengan institusi pendidikan kesehatan dan lembaga
kesehatan (kedokteran, keperawatan, farmasi, produsen obat, gizi, analis,
kebidanan, dsb)
8. RS yang menerapkan system penugasan MPKP masih jarang
9. Disahkannya standard kompetensi bagi setiap perawat
10. Mutu layanan yang berbeda-beda antar Rumah Sakit

3.

Material
1. Tersedianya Nurse Station
2. Mempunyai apotek 24 jam
3. Nurse station yang tersedia belum termanfaatkan secara optimal
4. Supply peralatan, obat-obatan dll yang belum memadai
5. Belum adanya SOP medical bedah Tersedianya

24

3.2.2

Visi dan Misi Ruang Perawatan Bedah Dewasa


Visi Ruang Perawatan Bedah Dewasa
Memberikan asuhan keperawatan pada pra dan pasca bedah khususnya
sistem pencernaan.
Misi Ruang Perawatan Bedah Dewasa

1. Memberikan perawatan pra dan pasca bedah Sistem pencernaan dengan


teknik steril.
2. Menghindari infeksi nosokomial.
3. Memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien pra dan
pasca bedah sistem pencernaan.
3.2.3

Struktur Organisasi
Gambar 2 Struktur Organisasi

Struktur Ketenagaan Keperawatan pada MPKP


Kepala Ruang Rawat
C. C. M

PP1

PP2

PA
PA

PA
PA

Sore

PA
PA

PA
PA

Malam

PA
PA

PA
PA

PA
PA

PA
PA

Pagi

Libur/ Cuti

14-15 klien

14-15 klien

25

3.3 Analisis SWOT


1 Man
Internal Factor (IFAS)
Strength
1. Tenaga kerja RSMS meliputi D3 dan S1
Weakness
1. Mayoritas tenaga kerja perawat merupakan staf baru
2. Pasien belum percaya sepenuhnya kepada perawat
3. Jumlah tenaga tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien
4. SDM belum mempunyai banyak pengalaman dalam bidang keperawatan
medical bedah
5. Masih kurangnya tenaga profesional di rumah sakit
6. Masih terbatasnya jumlah tenaga ahli
External Factor (EFAS)
Opportunity
1. Perubahan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat menimbulkan
berbagai masalah kesehatan
Treathened
1. Tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang professional meningkat
2. Perbedaan budaya dari setiap pasien
2 Method
Internal Factor (IFAS)
Strength
1. Sistem penghargaan perawatan berdasarkan kualitas dan kuantitas asuhan
keperawatan
2. Kegiatan pengembangan SDM dengan pelatihan dan seminar
3. Bagi perawat yang telah memenuhi ketentuan terdapat bantuan dari RS untuk
meningkatkan jenjang pendidkan
4. Mempunyai protap setiap tindakan
Weakness
1. BOR tinggi
2. Kurang berjalannya keefektifan promosi Rumah Sakit terhadap masyarakat
External Factor (EFAS)
Opportunity
1. RSMS bekerja sama dengan institusi pendidikan kesehatan dan lembaga
kesehatan (kedokteran, keperawatan, farmasi, produsen obat, gizi, analis,

26

kebidanan, dsb)
2. RS yang menerapkan system penugasan MPKP masih jarang
Treathened
1. Disahkannya standard kompetensi bagi setiap perawat
2. Mutu layanan yang berbeda-beda antar Rumah Sakit
3 Money
Internal Factor (IFAS)
Strength
Tidak Ada
Weakness
Tidak Ada
External Factor (EFAS)
Opportunity
Treathened
Tidak Ada
4 Material
Internal Factor (IFAS)
Strength
1. Tersedianya Nurse Station
2. Mempunyai apotek 24 jam
Weakness
1. Belum adanya SOP medical bedah
2. Nurse station yang tersedia belum termanfaatkan secara optimal
3. Supply peralatan, obat-obatan dll yang belum memadai
External Factor (EFAS)
Opportunity
Tidak ada
Treathened
Tidak ada

27

3.4 Identifikasi Masalah


Setelah data pengumpulan data di atas diperoleh masalah sebagai berikut:
1. SDM belum mempunyai banyak pelatihan dalam bidang keperawatan
medical bedah
2. Jumlah tenaga tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien
3. Tim belum mendapat gambaran penugasan yang jelas mengenai tugas MPKP
4. Belum Adanya SOP Medikal Bedah
Penentuan Prioritas Masalah
Tabel 1 Prioritas Masalah

No
1.

Masalah
SDM belum mempunyai banyak
pelatihan dalam bidang keperawatan
medical bedah

2.

Skor
Mg Sv Mn
31 36 36

Nc
31

Prioritas
Af
35

Tot
169 3

Jumlah tenaga tidak seimbang dengan 34 35 33 38 31 171 1


jumlah tingkat ketergantungan pasien
3. Tim belum mendapat gambaran
33 34 34 32 32 165 4
penugasan yang jelas mengenai tugas
MPKP
4. Belum adanya SOP medical Bedah
31 36 38 30 35 170 2
Keterangan :
Magnitude
: Kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah
Severity
: Besarnya kerugian yang ditimbulkan
Manageability
: Berfokus pada keperawatan
Nursing Consern : Melibatkan pertimbangan dan peralihan perawat
Affordability
: Ketersediaan Sumber Daya
Rentang Skor
5 = Sangat Penting
4 = Penting
3 = Cukup
2 = Kurang Penting
1 = Sangat Penting

28

Prioritas masalah
2. Jumlah tenaga tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien
4. Belum adanya SOP medical Bedah
1. SDM belum mempunyai banyak pelatihan dalam bidang keperawatan medical
bedah
3. Tim belum mendapat gambaran penugasan yang jelas mengenai tugas MPKP

29

3.5.

Alternatif Penyelesaian Masalah


2. Jumlah tenaga tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien

Daftar Alternatif Pemecahan Masalah


1. menghitung jumlah tenaga perawat harus
berdasarkan dengan tingkat
ketergantungan pasien
2. Membagi jumlah tenaga perawat dibagi menjadi dua tim
3. Menempatkan perawat yang telah mengikuti pelatihan medikal bedah menjadi
sumber rujukan perawat lain jika menghadapi permasalahan dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan
Tabel 2 Alternatif Pemecahan Masalah 1
No. Aktifitas

Tujuan

Skor
C

priorit
tot as

Jumlah
tenaga 4
perawat yang di
butuhkan
sesuai
dengan
tingkat
ketergantungan
pasien

15 1

1.

Menghitung jumlah tenaga


perawat harus berdasarkan
dengan tingkat
ketergantungan pasien

2.

Membagi jumlah tenaga


Meningkatkan
perawat dibagi menjadi dua efektifitas
tim
penugasan perawat

13 2

Menempatkan perawat
Mengoptimalkan
3
yang telah mengikuti
potensi dari SDM
pelatihan medikal bedah
yang telah tersedia
menjadi sumber rujukan
perawat lain jika
menghadapi permasalahan
dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan.

12 3

30

Urutan Prioritas Tindakan


1. Perhitungan jumlah tenaga perawat harus berdasarkan dengan tingkat
ketergantungan pasien
2. Jumlah tenaga perawat dibagi menjadi dua tim
3. Menempatkan perawat yang telah mengikuti pelatihan medikal bedah
menjadi sumber rujukan perawat lain jika menghadapi permasalahan dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan

31

4. Belum adanya SOP medikal bedah


Daftar Alternatif Pemecahan Masalah :
1. Mengadakan Workshop Intern tentang standar operasional prosedur dan format
dokumentasi Keperawatan Bedah Dewasa selama 5 hari dalam 1 bulan
Tabel 3 Alternatif Pemecahan Masalah 2
No.

Aktifitas

Tujuan

Skor
C

1.

Mengadakan Workshop Tindakan keperawatan


Intern tentang standar lebih pasti
operasional prosedur dan
format
dokumentasi
Keperawatan
Bedah
Dewasa selama 5 hari
dalam 1 bulan

menjadi 4

prioritas

A R

tot

17

Urutan Prioritas Tindakan


1. Mengadakan Workshop Intern tentang standar operasional prosedur dan
format dokumentasi Keperawatan Bedah Dewasa selama 5 hari dalam 1
bulan

32

1. SDM belum mempunyai banyak pelatihan dalam bidang keperawatan medical


bedah
Daftar Alternatif Pemecahan Masalah :
1. Menyelenggarakan pelatihan interen mengenai asuhan keperawatan yang
berhubungan dengan kasus medikal bedah
Tabel 4 Alternatif Pemecahan Masalah 3
No. Aktifitas

Tujuan

Skor
C A R L tot

1.

Menyelenggarakan pelatihan Meningkatkan


interen mengenai asuhan
kualitas SDM
keperawatan yang
berhubungan dengan kasus
medikal bedah

4 4

15

Priori
tas
1

Urutan Prioritas Tindakan


1. Menyelenggarakan pelatihan interen mengenai asuhan keperawatan yang
berhubungan dengan kasus medikal bedah.

33

3. Tim belum mendapat gambaran penugasan yang jelas mengenai tugas


MPKP
Daftar alternatif pemecahan masalah :
1. Mengikutsertakan tim untuk mengikuti pelatihan khusus mengenai
gambaran penugasan dalam MPKP
Tabel 5 Alternatif Pemecahan Masalah 4
No. Aktifitas
1.

Tujuan

Skor

priorita
C A R L tot s

Mengikut
sertakan Tim
mendapat 4
tim untuk mengikuti gambaran
pelatihan
khusus penugasan
yang
mengenai gambaran jelas
mengenai
penugasan
dalam tugas MPKP
MPKP

16 1

Urutan Prioritas Tindakan


1. Mengikutsertakan tim untuk mengikuti pelatihan khusus mengenai
gambaran penugasan dalam MPKP

34
3.6 Rencana Operasional
No

Aktivitas

Tabel 6 POA
Tujuan

Dana

Waktu
JUN
09

JUL

AUG

SEP OKT NOV

DES JAN FEB


10

Sasaran

Pj

MAR APR MEI

Persiapan :
Mempersiapkan dana,
sarana dan prasarana, dan
sumber daya manusia

Mengorganisasika Rp. 100.000


n
rencana
kegiatan
yang
akan
dilakukan
agar
lebih
berjalan
sesuai
rencana

Pelaksana Kepala
Rencana Ruangan
Strategi

Menghitung jumlah tenaga


perawat harus
berdasarkan dengan
tingkat ketergantungan
pasien

Jumlah
tenaga perawat yang di
butuhkan sesuai
dengan
tingkat
ketergantungan
pasien

Seluruh
perawat

Kepala
bidang
Keperaw
atan

Membagi Jumlah tenaga


perawat menjadi dua tim

Meningkatkan
efektifitas
penugasan
perawat

Perawat
Bedah

Kepala
Ruangan

35

Menempatkan perawat
yang telah mengikuti
pelatihan medikal bedah
menjadi sumber rujukan
perawat lain jika
menghadapi permasalahan
dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan.

Mengoptimalkan potensi dari SDM


yang
telah
tersedia

Perawat
Kepala
bedah
ruangan
yang
pernah
mengikuti
pelatihan

Mengadakan Workshop
Intern tentang standar
operasional prosedur dan
format dokumentasi
keperawatan bedah
dewasa selama 5 hari
dalam 1 bulan

Membuat standar Rp.


operasional
20.000.000
prosedur
dan
format
dokumentasi
keperawatan
bedah dewasa

Seluruh
Perawat
dan staff
di ruang
bedah
dewasa

Manajer
Keperaw
atan

Menyelenggarakan
pelatihan interen
mengenai asuhan
keperawatan yang
berhubungan dengan
kasus medikal bedah

Meningkatkan
kualitas SDM

Perawat
Ruang
Bedah

Kepala
Ruangan

Rp.
10.000.000

36

Mengikut sertakan tim


untuk mengikuti pelatihan
khusus
mengenai
gambaran
penugasan
dalam MPKP

Melakukan
ketercapaian
MPKP

Tim
mendapat Rp.
gambaran
10.000.000
penugasan yang
jelas
mengenai
tugas MPKP

evaluasi Untuk mengetahui Rp. 100.000


metode tingkat
keberhasilan
metode MPKP

Tim
Kepala
Perawatan Bidang
Keperaw
atan
Seluruh
perawat

Supervis
i
Keperaw
atan

Вам также может понравиться