Вы находитесь на странице: 1из 11

LAPORAN NERACA LABA RUGI

Di Susun Oleh :
Bonafid Nalendra Atmaja
201304007
D3 Farmasi 4A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


CENDEKIA UTAMA
KUDUS
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat disegala bidang memberikan
dampak yang cukup signifikan terhadap bisnis dan ekonomi. Penyajian informasi

perusahaan yang dahulu dibuat secara manual kini dikerjakan dengan bantuan
komputer. Dan ini memberikan dampak positif maupun negatif terhadap lingkungan
perusahaan. Dampak positif yang dapat dilihat disini bahwa perusahaan tidak lagi
harus menghabiskan banyak waktu hanya sekedar untuk membuat laporan keuangan.
Dengan sistem informasi akuntansi yang sudah berkembang pesat penyajian laporan
keuangan dapat dilakukan dengan sangat cepat ddengan minimnya resiko kesalahan
penyajian yang immaterial. Namun dampak negatif yang terjadi pada perusahaan pun
juga tidak sedikit. Perusahaan harus melakukan pengurangan sumber daya manusia
untuk mengurangi pengeluaran yang sia-sia. Oleh karena itu perusahaan yang
berkembang sekarang lebih mengutamakan sistem informasi akuntansi yang baik
ketimbang memperbanyak sumber daya manusia.
Sistem informasi akuntansi dimaksudkan disini adalah metode atau prosedur
untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan
informasi mengenai keuangan dan operasi usaha. Sistem informasi akuntansi
digunakan sebagai pengendalian sistem terhadap penyalahgunaan, serta memastikan
bahwa informasi yang dibuat akurat. Dengan demikian disarankan setiap perusahaan
memiliki sistem informasi akuntansi yang baik untuk menjaga aktiva yang
dimilikinya.
Apotek dan Toko Obat adalah bisnis, sedangkan profesi apoteker sebagai
penanggungjawabnya adalah bentuk pelayanan kesehatan. Untuk mewujudkan sinergi
yang baik dari segi bisnis dan pelayanan, Apotek dan Toko Obat harus menjadi
tempat yang nyaman, leluasa, serta ramah dengan pasien atau konsumen. Ramah,
leluasa, dan nyaman ini adalah sebuah personifikasi dari tata letak, pencahayaan,
serta tata ruang apotek sehingga pengunjung- yang bisa saja bukan pasien atau
konsumen, melainkan pengantar atau keluarga- menjadi betah dan merasa diterima
dengan baik. Ini adalah kesan pertama yang menjadi sentuhan awal ( first touch) yang
memberikan efek psikologis lebih dibandingkan dengan suasana yang terkesan
kaku dan formal.

Manajemen Apotek, adalah manajemen farmasi yang diterapkan di apotek.


Sekecil napaun suatu apotek, sistem manajemennya akan terdiri atas setidaknya
beberapa tipe manajemen, yaitu
1.

Manajemen Keuangan

2.

Manajemen Persediaan Barang

3.

Manajemen Pembelian

4.

Manajemen Pemasaran

5.

Manajemen Penjualan

6.

Manajemen Khusus
Sebagaimana yang akan kami bahas adalah mengenai manajemen keuangan,

dimana pada manajemen keuangan ini akan membahas tentunya berkaitan dengan
pengelolaan keuangan, keluar masuknya uang, penerimaan, pengeluaran, dan
perhitungan farmako ekonominya. Selanjutnya adalah mengenai pencatatan dan
pelaporan serta pembukuan yang merupakan bagian dari administrasi manajemen di
apotek dan Toko Obat.
B. TUJUAN
a. Untuk mengetahui manajemen keuangan dalam apotek
b. Untuk menghitung laba rugi dalam apotek

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Apotek dan Toko Obat merupakan
rangkaian kegiatan dalam rangka penatausahaan obat-obatan dan Perbenkes secara
tertib baik obat-obatan yang diterima, disimpan, didistribusikan maupun yang
digunakan di unit pelayanan kesehatan lainnya.
B. Tujuan pencatatan dan Pelaporan
1. Tersedianya data mengenai jenis dan jumlah penerimaan, persediaan,
pengeluaran/ penggunaan dan data mengenai waktu dari seluruh rangkaian
kegiatan mutasi obat.
2. Sebagian dari kegiatan pencatatan dan pelaporan obat ini telah diuraikan pada
masing-masing aspek pengelolaan obat.
3. Bukti bahwa suatu kegiatan telah dilakukan.
4. Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian.
5. Sumber data untuk pembuatan laporan.
C. Tujuan Manajemen Keuangan
Keuangan merupakan faktor penentu, perlu adanya system control dan
pembagian tugas. Bendahara mengontrol dan menerima setoran dari kasir di bagian
muka apotek mengenai hasil penjualan tunai dan dari administrasi piutang hasil
tagihan piutang.
Control pemasukan uang, bendahara dibantu administrasi mengontrol tagihan
piutang dan dari penjualan tunai harian, pengontrolan dapat menggunakan alat kas
register. Mengadakan evaluasi hasil penjualan dan pencatatan dilakukan secara efektif
dan efisien tetapi mudah, sederhana dan reliable terhadap masalah keuangan.
Bendahara tidak berhak mengeluarkan uang tanpa ada persetujuan dari atasan,
tugasnya adalah menerima dan mencatat uang yang masuk.
Pengeluaran uang dapat berupa :
a.

Pembayaran hutang dagang, dilakukan oleh administrasi pembelian dan control


oleh administrasi gudang.

b. Pebayaran biaya disertai oleh pembuktian yang syah dan control serta fiat oleh
pimpinan.Pembayaran

gaji

dilakukan

oleh

administrasi

kepegawaian.

Pembayaran biaya yang lain berupa biaya rutin , seperti telepon, listrik dan lainlain.Pembayaran selain dapat berupa uang kontan dapat pua melalui bank dengan
mengeluarkan cheque. Sebaiknya bendahara tidak terlalu banyak menyimpan
uang di brankas, tetapi lebih baik disimpan di bank.
Data keuangan tersebut diperlukan oleh pimpinan apotek untuk :
1. Merencanakan manajemen dan pengembangan apotek.
2. Mengetahui posisi keuangan.
3. Mengevaluasi perkembanan apotek.

D. Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi (Income Statement) merupakan laporan yang sistematis
tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu.
Laporan ini memuat informasi m engenai hasil perusahaan, yaitu laba atau rugi
bersih, yang didapat dari hasil pendapatan dikurangi beban.
Unsur yang dilaporkan di dalam laporan rugi laba adalah :
1. Penjualan (pendapatan dari penjualan)
2. Beban operasi
3. Laba operasi
4. Laba bersih

a) Pendapatan dari penjualan (revenue from expense)


Adalah seluruh jumlah tagihan kepada langganan baik atas penjualan tunai
maupun atas penjualan kredit. Untuk penjualan kredit karena apotik bekerja sama

dengan pihak BPJS maka pembanyaran obat di lakukan satu bulan sekali. Untuk
penjualan secara lansung adapun laporannya sebagai berikut :
Contoh pemasukan penjualan sehari-hari :
Nomer transaksi
Jenis Transaksi
Keterangan

B000-02
Cash
Umum

Jenis Pasien
Dokter
No. Resep

NO

Brg id

Nama Barang

sat

H Jual

01

000jkl00305

Renabetic

200

02

000jkl00108

A.B vask 10mg

Ta
b
Ta
b

Qt
y
50

9.300

10

Disc
.

Total
10.000
93.000

03
04
Total
Adm. Racik
Pembulatan
NETTO

103.000
103.000

Pada pemasukan sehari-hari banyak menerima racikan obat dan resep dari
dokter. Untuk penambahan uang racikan obat dan resep dokter di masukan ke adm.
Racikan sehingga penghasilan apoik bertambah.

Untuk melihat penjualan obat dalam satu bulan secara menyeluruh dengan
sistem pembayaran tunai:
LAPORAN PENJUALAN
PERIODE : 01 MAY 15 S/D 31 MAY 15
NO.Not

Tgl nota

J00ia001

01-0415

Nama
pasien
umum

Nama obat

sat

H Jual

Amaryl 4mg

Ta
b
Ta
b

8.400

Qt
y
10

700

20

Dexymox 500mg

Disc
.

Total
84.000
14.000

Dexamethasone
0,5mg
Dexteem plus
Alleterol tm
Metformin 500mg
Allopurinol 100mg

Ta
b
Ta
b
Fls
Ta
b
Ta
b

50

20

1.000

300

50

15.000

13.000
220

1
20

13.000
4.400

200

20

4.000

total

J00ia001

31-0415

umum

Dexymox 500mg
Ibuakal syr
Lasal exp. syr
Diane

Ta
b
Fls
Fls
bo
x

Trolip 100mg

135.40
0

700

10

7.000

17.500
36.000
108.00
0
5.400

1
1
2

17.500
36.000
206.00
0
162.00
0
418.50
0
553.90
0

30

total
total

Adapun untuk tagihan kredit, Apotek memberikan tagihan obat kepada BPJS
dengan rincian sebagai berikut :
Nomer transaksi
Jenis Transaksi

B000-01
Kredit

Jenis Pasien
Dokter

Keterangan

ASKES/BPJ
S

No. Resep

NO

Brg id

Nama Barang

sat

H Jual

01

000jkl00045

02

000jkl00048

Lisinopril 5mg
ask
Miniaspi 80mg
ask

Ta
450
b
Ta
180
b
Total

Bpjs
Dr.Rina
Turisnani
J00iq-001

Qt
y
30
30

Disc
.

Total
13.500
5.400

18.900

Adm. Racik
Pembulatan
NETTO

18.900

Pertama memasukan resep satu-persatu


Untuk melihat jumlah kredit satu bulan atau tanggungan yang harus di bayar
BPJS seperti berikut :
LAPORAN PENJUALAN
PERIODE : 01 MAY 15 S/D 31 MAY 15

NO.Not
J00iq001

Tgl
nota
01-0415

Nama
pasien
Slamet
Bpjs

J00iq002

J00iq003

16-0415

25-0415

Siti
Maryati
Bpjs

Kristiyani

Nama obat

sat

H Jual

Lisinopril 5mg
ask
Miniaspi 80mg
ask

Ta
b
Ta
b

450

Qt
y
30

180

30

5.400

60

18.900

524

15

7.860

165

60

9.900

75

17.760

110.00
0

Diaversa 2mg
ask
Metformin
500mg ask
Lantus fp ask

Ta
b
Ta
b
Fp

110.00
0

Disc
.

Total
13.500

Bpjs
total

146.66
0

Dari hasil penjualan tunai dan kredit pada akhir bulan akan di satukan sehingga
dapat di ketahui berapa jumlah pemasukan apotek secara keseluruhan.

b) Beban operasi (operational expense) = BO

Beban operasi adalah semua beban yang dikeluarkan yang berhubungan langsung
dengan kegiatan utama Apotek. Secara garis besar terdiri dari :
1. Beban Penjualan (selving expences) contohnya pembelian obat.
Dalam pembelian obat, apotek harus setiap bulannya menagung pengeluaran atau
incaso obat dari distributor obat. Apotek untuk melaksanakan kewajibannnya
dalam pembayaran menggunakan beberapa metode.Pertama : barang masuk
dimasukan dengan kompertrisasi sehingga dapat di ketahui kapan jatuh tempoh.
Contoh pemasukan faktur obat :

NO.FAKTUR

00000089000

SUPPLIER
SYSTEM BAYAR
GUDANG
FAKTUR PAJAK
LPB

Pt.SBS
Kredit

NO

TGL.EXPIRED

01-05-18

2
3

17-06-18
17-06-18

NAMA BARANG
ALLOPURINOL
100MG
Colfin syr

TGL. BARANG

12-04-15

MASUK
TGL.FAKTUR BELI
TGL.JATUH TEMPO
TGL.FAK. PAJAK
KETERANGAN

12-04-15
12-05-15
12-04-15
-

SATUAN

H.POKOK

QUARTY

Tab

115

500

Fls
Fls

6.600
6.600

DISC.%

DISC. RP.

TOTAL

57.500

20
132.000
2
0
Total
189.500
+ PPN 10%
208.450
Apotek dapat menghitung perbulan pengeluaran yang harus di bayar ke PBF
Colfin syr

arena dalam sistem komputerisasi dapat dilihat jumlah pengeluaran yang harus di
bayar ke PBF. Contoh total pengeluaran bulan maret yang harus dibayarkan :
Laporan Faktur Pembelian
Periode : 01-apr-15 S/D 30-apr-15
SUPPLIE
R
PT.AAM

NO.FAKTUR

TGL

TGL

000000089

masuk
08-04-15

pembayaran
07-05-15

NAMA BARANG
ALLOPURINOL 100MG
AMOKSAN CAP

TGL EXP.

QT

22-06-2018
10-03-2019

Y
500
100

HNA
116
2945

DISC.

DISC.

RP.

TOTAL
57,855
294,500

ANASTAN F

10-01-2018

100

188
JUMLAH

Pt.Dpm

000000001

30-04-15

29-05-15

Ciprofloxacyn 500mg
Teosal
Zoralin cream

17-01-18
24-10-18
10-10-18

100
300
10

350
165
16.000
JUMLAH
TOTAL

Jadi untuk pengeluaran total pembayaran obat pada bulan mei Rp. 615.655.
Hasil ini nantinya akan digunakan untuk menentukan laba kotor dari apotek.
2. Beban umum (general expences atau administration expences), contohnya
gaji karyawan, ansuransi karyawan, pajak, air, listrik penyusutan gedung
dan peralatan apotek
c) Laba dari operasi atau laba kotor (income from operation)
Laba operasi adalah selisih antara Harga Pokok Penjualan dengan beban
operasi. Jadi : Laba operasi = pendapatan - Beban Operasi dalam penjualan
d) Laba bersih
Adalah hasil yang terakhir yang diperoleh dari penjumlahan antara penjualan
obat yang di kurangi laba operasional (beban operasi penjualan + beban operasi
umum)

BAB III
KESIMPULAN
Semua data diatas saya ambil dari Apotek Jepara. Jadi neraca laba rugi di
apotek Jepara di hitung dari penjualan secara tunai dan kredit yang kemudian
dijumlah semua. Setelah itu pembelian obat di jumlah semua untuk mengetahui

18,800
371,155
35,000
49,500
160,000
244,500
615,655

hasil laba kotor dari apotek Jepara. Setelah di ketahui laba kotor baru bisa di
ketahui laba bersih setelah dikurangi dari gaji karyawan, asuransi karyawan, pajak,
air, listrik penyusutan gedung dan peralatan apotek

Вам также может понравиться