Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
TUJUAN UMUM :
Modul ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta
diklat tentang pemeliharaan dan perbaikan (rekondisi) motor-motor listrik arus bolakbalik.
STANDAR KOMPETENSI :
Judul unit:
Elemen Kompetensi :
Kegiatan
pemeliharaan
mencakup
identifikasi
perbaikan
motor
listrik
mencakup
pemanfaatan
energi
ketenagalistrikan.
1
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
KEGIATAN BELAJAR 1
Memahami gangguan yang mungkin timbul pada motor arus bolakbalik dan penyebabnya
Lembaran informasi
1.1.
Pendahuluan
Asal saja motor listrik mendapatkan pemeliharaan secara teratur maka kerusakan
motor akan menjadi sangat kecil kemungkinannya. Memang terjadinya kerusakan
tidak dapat dihindarkan sama sekali karena semua peralatan listrik dibatasi oleh
jam pemakaian. Yang perlu dihindarkan di sini adalah terjadinya kerusakan motor
sebelum waktunya.
Untuk itu, tindakan yang paling penting dalam pemeliharaan adalah segera
mengidentifikasi gangguan yang terjadi dan secepat mungkin melakukan
tindakan untuk mengatasinya.
Kegiatan pemeliharaan motor mencakup identifikasi gangguan dan penyebabnya
melalui serangkaian pemeriksaan visual dan pengujian-pengujian dan perawatan
rutin untuk mencegah timbulnya kerusakan.
2
1.2.
Gangguan Motor
Dari pengalaman praktek dapat dikemukanan di sini bahwa beberapa jenis
gangguan motor dapat dengan mudah diidentifikasi, tetapi sebagian besar
gangguan yang mungkin terjadi membutuhkan pemeriksaan yang mendetail
untuk menemukan penyebabnya dan tingkat kerusakannya.
Gangguan yang sering terjadi pada motor listrik adalah sebagai berikut :
(i)
(ii)
(iii)
Ikatan gulungan motor yang kurang kokoh dan kualitas varnish yang jelek
menyebabkan timbulnya gesekan-gesekan antar lilitan motor akibat getaran yang
timbul pada motor pada saat bekerja. Hal ini kalau berlangsung lama maka dapat
menyebabkan terkelupasnya isolasi kawat email.
Kemudian motor yang sering mengalami beban lebih, tentu akan sering pula
mengalami panas lebih. Hal ini akan dapat mempercepat kerusakan isolasi atau
kecenderungan kerusakan isolasi lebih besar dari pada motor yang tidak pernah
mengalami panas lebih. Kerusakan isolasinya dipicu karena bahan isolasinya
cenderung kering sehingga mudah retak. Kondisi kerusakan isolasi akan
dipercepat lagi bila debu dan kotoran lainnya serta uap air masuk (penetrasi) ke
dalam lilitan melewati celah-celah retak tersebut. Seterusnya, bila kemudian
suatu saat motor menerima tegangan surja secara tiba-tiba, maka tegangan surja
3
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
U
Z
ZU
Gambar 1.3
X
V
Y
W
yang lebih tinggi. Sudah barang tentu hal tersebut akan mengakibatkan
overheating pada gulungan motornya.
Peyebab gangguan kelistrikan lainnya adalah adanya loncatan bunga api pada
kotak terminal motor. Ganguan seperti ini biasanya tidak dapat segera diketahui
karena tidak kelihatan. Oleh karena itu, perlu bertindak hati-hati pada saat
menangani melakukan penyambungan pada kotak terminal motor.
Semua titik sambungan pada kotak terminal harus dilakukan dengan
menggunakan sepatu kabel yang sesuai dengan ukuran kabel feedernya. Bila
perlu gunakan isolasi band kualitas tinggi untuk membungkus ujung-ujung
kabelnya. Yakinkan titik sambungan pada terminal motor rapi dan tidak ada
bahaya loncatan bunga api.
Kerusakan pada Bagian Mekanik Motor
Salah satu bagian mekanik motor yang paling rawan rusak adalah bantalan motor.
Kerusakan bantalan dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
-
Bantalan yang sudah aus mengakibatkan celah udara antara rotor dan stator tidak
rata, sehingga distribusi fluksi magnet di dalam inti stator dan rotor juga tidak
merata. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya suara bising. Dalam kondisi yang
lebih parah, keausan bantalan ini dapat menyebabkan terjadinya gesekan antara
permukaan rotor dan stator.
Banyak pula kerusakan motor yang disebabkan oleh gangguan pada sistem
pembebanan motor atau sistem pengkopelan motor dengan bebanya. Misalnya
pengkopelan yang tidak lurus (miring), pemasangan sabuk puli yang terlalu
6
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
kencang atau bahkan tidak lurus, atau beban menjadi berat karena kurang
pelumasan.
Semua gangguan yang telah dibahas tersebut di atas akan dapat menyebabkan
terjadinya arus lebih, panas lebih dan akhirnya gulungan motor terbakar.
1.3.
Perawatan Rutin
Faktor utama yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pemeliharaan motor
adalah perawatan yang rutin dan teratur. Perawatan rutin yang dimaksudkan di
sini mencakup 2 kegiatan, yaitu:
-
Menjaga kebersihan motor merupakan kegiatan perawatan rutin yang tidak dapat
diabaikan. Adanya benda-benda asing yang sempat mauk ke dalam motor seperti
debu, pasir, uap air dan kotoran lainnya dapat menyebabkan timbulnya gangguan
yang membahayakan motor tersebut.
Kerusakan isolasi gulungan motor sering disebabkan oleh debu dan kotoran
lainnya yang bercampur dengan uap air yang berakumulasi di dalam gulungan
motor. Sehingga bila ada bagian isolasi kawat yang retak, maka akumulasi debu
dan uap air tersebut akan masuk melalui celah-celah tersebut. Disamping hal itu,
masuknya benda-benda asing tersebut juga dapat merusak bantalan.
Kegiatan menjaga kebersihan motor ini hendaknya dilakukan dengan sungguhsunguh. Minyak pelumas atau grease yang keluar atau bocor dari bantalan motor
harus segera dibersihkan dan selanjutnya diperlukan pemeriksaan kondisi
bantalannya. Masuknya uap air ke dalam gulugan motor harus dicegah sedapat
mungkin. Demikian juga debu dan kotoran lainnya.
7
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
Periode pelaksanaan pembersihan motor listrik tergantung pada kondisi lokal dan
jenis motornya. Sebagai pedoman, motor listrik harus dibersihkan paling tidak
semingu sekali. Di industri, kegiatan pembersihan ini dilakukan dengan
menghembuskan udara kering bertekanan rendah dari kompresor udara. Tekanan
udara yang dikeluarkan oleh kompresor harus dijaga jangan sampai terlalu tinggi
sehingga malahan menyebabkan kotorannya semakin masuk ke dalam gulungan
motor. Biasanya udara tekan ini diatur pada tekanan konstan sebesar 1,75 bar.
Untuk membersihkan motor yang berventilasi maka tutup motor harus dibuka
terlebih dahulu, untuk memudahkan menyemprot bagian dalam motor. Untuk
membersihkan motor yang tertutup rapat, tidak perlu membuka motor tetapi
cukup menyemprot bagian luar motor. Kecuali bila motornya mempunyai sikat
arang (motor slip ring), maka motor harus dibuka untuk membersihkan slip
ringnya dan dengan menyemprotkan cairan pembersih karat dan memeriksa
kondisi sikat arangnya serta bunga api yang timbul. Bunga api yang timbul secara
berlebihan, menandakan ada gangguan pada sikat dan pemegang sikat serta pegas
yang menenkan sikatnya.
Bagian luar motor tidak boleh luput dari perhatian kita. Karena kotoran yang
menumpuk tebal pada permukaan luar motor dapat menghambat pembuangan
panas yang ditimbulkan oleh besi dan gulungan motor pada saat bekerja.
1.4.
Pemeriksaan Visual
Untuk dapat menemukan dan mengidentifikasi gangguan yang terjadi pada motor
diperlukan serangkaian pemeriksaan dan pengujian secara cermat. Istilah
pemeriksaan visual di sini mengacu pada pemeriksaan dengan indera penglihatan
dan indera penciuman terhadap keseluruhan bagian-bagian mekanik dan elektrik
motor secara fisik. Sedangkan istilah pengujian biasanya dikaitkan dengan
kegiatan pemeriksaan dengan menggunakan peralatan ukur tertentu.
Hasil pemeriksaan visual ini biasanya akan sangat membantu petugas perbaikan
untuk menentukan secara cepat apakah motornya hanya memerlukan perbaikan
8
memeriksa
bantalan
motor
adalah
dengan
mengangkat
atau
menggoyangkan poros motor naik turun atau kiri kanan. Bila poros motor dapat
digoyang
kiri-kanan,
atas-bawah
dengan
menggunakan
tangan,
berarti
untuk mengukur arus yang diambil motor, dan menggunakan votmeter untuk
mengukur keseimbangan tegangan antar fasa.
Arus yang diambil oleh motor tidak boleh melebihi nilai arus yang terdapat pada
plat nama motor. Kelebihan 15% dari nilai nominalnya sudah
dapat
membahayakan motor oleh karena itu motor harus segera dihentikan. Ketidak
seimbangan tegangan fasa yang masuk ke motor juga dapat menjadi masalah
serius. Ketidak seimbangan tegangan fasa ini dapat disebabkan oleh kontak
breaker yang tidak sempurna karena aus. Oleh karena itu yakinkan tegangan antar
fasa yang masuk ke motor selalu seimbang.
Nilai tahanan isolasi gulungan motor sebaiknya diperiksa dalam dua kondisi yang
berbeda, yaitu kondisi dingin dan kondisi panas. Pada saat motor bekerja maka
gulungan akan menjadi panas akibat adanya rugi tembaga yang timbul pada
kawat gulungan dan rugi besi yang timbul pada besi stator dan rotor.
Pada plat nama motor tertera kelas isolasi yang digunakan untuk kawat gulungan
motornya. Misalnya kelas isolasi : cl.F, kawat gulungannya dapat memikul suhu
hingga 150oC.
Data Klas Isolasi Motor
Klas Isolasi
Kekuatan Suhu
LEMBARAN KERJA
10
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
1. Jelaskan Gangguan yang dapat muncul pada motor listrik dan penyebabnya?
2. Jelaskan cara mendeteksi gangguan mekanik yang dapat terjadi pada motor?
3. Jelaskan cara mendeteksi gangguan elektrik yang dapat terjadi pada motor?
..
TUJUAN
Setelah menyelesaikan tugas ini peserta pelatihan diharapkan memiliki
kemampuan untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian motor-motor listrik.
PETUNJUK
Sebelum motor dilepas dari sistem bebannya untuk ditangani lebih lanjut oleh
bagian perbaikan maka perlu dilakukan serangkaian pemeriksaan dan pengujian untuk
meyakinkan gangguan yang terjadi pada motor tersebut. Kegiatan pemeriksaan ini dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu : In Site testing dan Workshop Testing.
In Site Testing, adalah kegiatan pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan di lokasi di
mana motor tersebut digunakan, kegiatan ini mencakup:
-
Bila gangguan tidak jelas, jalankan motor tanpa beban dan ukur arus yang
diambil motor. Kemudian jalankan motor secara berbeban dan ukur arusnya.
Selanjutnya bandingkan kedua hasil pengukurannya.
pemeriksaan visual
1 buah Megger
1 buah Multimeter
Jumlah
Uraian :
Kondisi
Bahan
Cooling Fan
Bad
Metal
Bearing
bad
Ball
Rekomendasi
Catatan
3
4
5
6
KEGIATAN BELAJAR 2
Lembaran informasi
2.1
Pendahuluan
Kira-kira delapan puluh persen dari seluruh motor arus bolak didesain dengan jenis
motor induksi tiga fasa rotor sangkar. Motor ini mempunyai kelebihan-kelebihan
dibandingkan motor arus bolak-balik lainnya. Antara lain dari segi konstruksi dan
karakteristik torsi dan putarannya.
Dibandingkan motor arus bolak-balik lainnya Konstruksi motor tiga fasa rotor sangkar
menjadi paling sederhana. Mempunyai torsi Startingnya tinggi dan dapat melakukan self
starting tanpa bantuan alat lain akibat adanya medan putar yang dibangkitkan oleh
gulungan stator 3 fasa.
Dalam prakteknya terdapat bermacam-macam jenis gulungan stator motor tiga fasa. Pada
hakekatnya gulungan motor tiga fasa terdiri dari tiga gulungan fasa yang satu sama
lainnya berbeda sudut sebesar 1200 Listrik
2.2.
Diktat ini membahas gulungan motor induksi yang banyak dijumpai baik untuk
keperluan rumah tangga atau industri, yaitu motor-motor tiga fasa.
14
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
Motor tiga bekerja berdasarkan medan putar yang bangkit pada gulungan jangkar
sehingga dapat menggerakkan rotor-nya sendiri (self starting). Berikut ini diperlihatkan
gejala medan putar yang bangkit pada gulungan jangkar (gulungan stator motor).
15
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
120 f
n = ----------P
Di mana :
n:
f :
P:
Belitan rotor tiga fasa sekarang berada dalam medan magnet yang berubah setiap saat
maka akan dibangkitkan ggl induksi pad belitannya. Karena belitan rotor terhubung
singkat maka akan mengalir arus pada belitan rotor. Arus pada belitan rotor akan
membangkitkan medan magnet. Besarnya medan magnet rotor ini tergantung pada
banyaknya/jumlah medan magnet yang memotong belitan rotor.
Interaksi antara medan magnet stator yang berbutar dan medan magnet rotor (bukan
medan magnet putar) maka menyebabkan rotor motor berputar. Tetapi bila putaran rotor
menyamai putaran medan magnet putar stator maka tidak ada lagi medan magnet yang
memotong belitan rotor. Akibatnya ggl induksi yang bangkit pada belitan rotor menjadi
nol, demikian pula arus rotornya.
Karena tidak ada arus pada belitan rotor maka medan magnet rotor juga menjadi tidak
ada. Pada saat itu kekuatan untuk menggerakkan rotor (torsi) juga menjadi nol. Sehingga
putaran motor tiga phasa tidak akan pernah menyamai putaran medan putarnya. Contoh:
Bila putaran medan putar 1500 rpm maka putaran rotor hanya sekitar 1400 1440 rpm.
Bila putaran medan 3000 rpm maka putaran rotor sekitar 2800 - 2880 rpm.
Berikut ini diberikan contoh konstruksi motor tiga phasa
16
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
(11)
Pengkutuban yang terjadi harus dapat berputar (tidak statis seperti pada
pengkutuban
Bila hanya satu set kumparan yang dipasang pada stator (gulungan satu fasa)
maka bila gulungan ini diberi sumber arus bolak balik fasa tunggal tidak akan
menghasilkan pengkutuban (medan) yang berputar. Pengkutuban yang timbul hanya
berubah-ubah akibatnya, kalau hanya satu set kumparan yang dipasang pada stator, maka
17
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
rotor tidak akan dapat berputar, kecuali kalau dibantu berputar dengan tangan atau alat
lain.
N
Gulungan satu fasa
O
Bila yang dipasang pada alur stator dua set kumparan yang bebeda letak 90 derajat listrik
(gulungan dua fasa) dan gulungan tersebut dihubungkan ke sumber tegangan dua fasa,
maka pengkutuban yang timbul akan berputar sehingga rotor motor dapat ikut berputar
tanpa bantuan.
Fasa S
Gulungan dua fasa
Fasa II
Bila yang dipasang pada alur stator terdiri dari tiga set kumparan yang sama tetapi
masing-masing berbeda letak 120 derajat listrik (gulungan tiga fasa), kemudian gulungan
tersebut di beri sumber tegangan tiga fasa maka rotor motor akan dapat berputar tanpa
bantuan
Ph 1
ph 2
ph 3
18
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa untuk dapat menghasilkan medan putar pada
stator maka dibutuhkan gulungan fasa banyak (fasa dua dan fasa tiga) demikian juga
sumber tegangannya harus mengikuti jenis gulungannya.
Bagaimana bila diinginkan menggunakan sumber tegangan fasa tunggal?
Pada hakekatnya, gulungan motor fasa tunggal bukan merupakan gulungan satu fasa
tetapi merupakan gulungan dua fasa, yaitu terdiri dari dua set gulungan yang dikenal
dengan gulungan utama dari gulungan bantu.
Kalau pada gulungan dua fasa (asli), gulungan fasa I dan gulungan fasa II sama baik
jumlah lilitannya maupun diameter kawatnya. Tetapi pada gulungan motor fasa tunggal
gulungan utama dan gulungan bantu berbeda, baik dalam jumlah lilit ataupun diameter
kawat.
Pada gulungan motor fasa tunggal tidak banyak variasinya tetapi pada motor tiga fasa
banyak variasinya, hal ini berkaitan dengan model gulungan dan cara menggulungnya.
Dalam bahan ajar ini diuraikan pula masalah gangguan motor, dan prosedur Rewinding.
Cara Menggulung koil pada setiap Grup
Bentuk-bentuk kumparan yang biasa diterapkan pada kumparan stator motor
diperlihatkan dalam gambar 1.
Gambar
Gambar
Gambar
19
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
(a)
(b)
(c)
Suatu kumparan dikatakan mempunyai langkah penuh bila jarak kedua sisi kumparannya
sma dengan jrak dari kutub-kekutub yaitu sebesar 180 derajat listrik. Lihat gambar 2.4
20
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
S
o
Langkah Kumparan
S
o
Langkah Kumparan
4 x 180 = 720 derajat listrik. Berarti jarak tiap alur dalam derajat listrik adalah : 720 : 24
= 30 derajat listrik. Jadi Ys = 5 dapat dituliskan menjadi 5 x 30 = 150 derajat listrik.
P=4
Gambar 2.6
Bila dalam setiap alur terdapat dua sisi coil, seperti diperlihatkan dalam gambar 2.6 di
atas maka gulungan motornya disebut Gulungan double layer. Pada jenis ini maka
jumlah coil sama dengan jumlah alur.
23
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
P=4
Gambar 2.7
P=4
Gambar 2.8
Gambar 2.8 Memperlihatkan model kumparan penuh untuk empat kutub, di mana setiap
grup coil atau kelompok kumparan hanya mempunyai satu kumparan. Pada model
kumparan penuh maka jumlah kelompok kumparannya sama dengan jumlah kutubnya
yaitu empat.
24
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
P=4
25
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
Agar polaritas tiap alur tetap sama seperti halnya dalam kasus gambar 2.8 yang
menghasilkan empat pengkutuban, maka kedua kelompok kumparan tersebut harus
disambungkan secara berurutan (sequent). Karena setiap alur berisi satu sisi kumparan
maka disebut single layer.
P=4
Gambar 2.10 Kumparan Setengan Penuh, 4 Kutub
RINGKASAN
I.
Langkah Kumparan
Setipa kumparan selalu mempunyai dua sisi kumparan.
Sisi kumparan inilah yang diletakkan di dalam alur. Selanjutnya jarak sisi
kumparan satu dengan sisi kumparan lainnya pada setiap kumparan disebut
langkah kumparan atau lebar kumparan.
Untuk menentukan langkah kumparan ini dapat dipakai rumus sebagai berikut :
Ys
s
180 0L
p
26
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
s
p
2. Adakalanya dapat pula dibuat dengan langkah kurang dari 1800 L atau
fractional pitch. Yaitu
Ys
II.
s
p
Model Kumparan
Dilihat dari banyaknya kumparan dibedakan :
1. Model kumparan penuh (disusun sebelah menyebelah)
2. Model kumparan 1/2 penuh (hanya sebelah)
Pada kumparan penuh jumlah kumparan group = jumlah kutub pada kumparan
1/2 penuh dapat setengahnya dapat pula sama.
III.
polaritas Kumparan
a. model Kumparan Penuh
cara penyambungan antar group : akhir dapat akhir awal mendapat awal, dan
seterusnya.
b. Model Kumparan 1/2 penuh
Ada 2 cara penyambungan yaitu :
1. Akhir dapat, akhir swal mendapat awal, dan seterusnya
2. Akhir dapat awal, dan seterusnya.
Dalam penyambungan ujung-ujung kumparan group ini, kuta harus hati-hati
karna apabila sambungan antara kumparan group in terbalik, maka polaritas akan
kacau hal ini tidak saja berpengaruh pada putarannya tetapi juga pada arus motor
27
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
LEMBARAN KERJA
1. Jelaskan konstruksi motor tigs phasa?
..
2. Jelaskan Prinsip kerja motor tiga phasa?
28
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
29
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
2.3
Kira-kira delapan puluh persen dari seluruh motor arus bolak balik didesain dalam
bentuk motor induksi tiga fasa rotor sangakar. Hal ini dapat dimengerti karena
konstruksinya yang sederhana (tidak adanya komutator dan slip ring) membuat motor ini
sangt rendah biaya pemeliharaannya disamping itu sangat mudah startingnya.
Konstruksi motor induksi tiga fasa rotor sangkar terdiri :
- Stator: pada alur-alurnya diletakkan kumparan tiga fasa.
- rotor
30
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
Untuk dapat memahami konsep kumparan tifa fasa secara lengkap, berikut ini dijelaskan
macam-macam gulungan motor 3 fasa.
Gulungan Keranjang.
Basket winding merupakan single layer winding,dimana setiap kumparan berselisih satu
alur. Seperti namanya maka bentuk kumparan ini menyerupai keranjang (basket) syarat
yang harus dipenuhi untuk model kumparan keranjang ini adalah langkah kumparan
harus merupakan bilangan ganjil dan merupakan langkah fraksional.
31
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
Bila kumparan grup terdiri lebih dari satu kumparan, maka kumparan-kumparan tersebut
digulung secara memusat. Dengan catatan bahwa langkah kumparan untuk kumparan
paling luar sama dengan langkah penuh minus satu,sedang jumlah lilit untuk setiap
kumparan dalam grup yang bersangkutan sama.
Gulunan tiga lapisan dibuat dengan model kumparan penuh (full coiled winding)
sehingga penyambungan antar grup kumparan harus berlawanan (opposite).
Pada gulungan dua lapisan tiap alur berisi satu sisi kumparan (single layer) Sedang grup
kumparan digulung secara memusat, dimana kumparan paling luar mempunyai langkah
penuh minus satu. Pada lapis pertama diletakan separuh grup dri masing-masing
kumparan fasa sedang separuh grup lainnya diletakkan pada lapisan kedua.
Penyambungan antar grup dapat dibuat berlawanan atau berurutan.
33
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
Gulungan semi basket meruupakan single layer winding bedanya dengan gulungan dua
lapisan terletak pada langkah kumparan. Pada gulunan semi basket langkah kumparan
penuh dan grup kumparan tidak memusat terapi merata.
penuh (full coiled winding). Langkah kumparan dapat dibuat dengan langkah penuh atau
langkah kurang. Bila menggunakan langkah kurang tidak boleh kurang dari 1200 listrik.
LEMBARAN KERJA
1. Dari taking data didapat informas sebagai berikut:
Jumlah alur : 36, Langkah coil : 1 12, 2 11, 3 10, jumlah coil : 36
Tentukan Model kumparan dan pengkutubannya
35
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
..
2. Dari taking data didapat informas sebagai berikut:
Jumlah alur : 24, Langkah coil : 1 8, 2 7, jumlah coil : 12
Tentukan Model kumparan dan pengkutubannya
36
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
KEGIATAN BELAJAR 3
PROSEDUR REWINDING
1.
Taking Data
Yang perlu dicatat dalam taking data antara lain :
Name plate, jumlah alur, jumlah kumparan, type sambungan jumlah lilitan tiap
kumparan, ukuran kepala kumparan, langkah kumparan, jenis isolasi dan diameter
kawat.
2.
Membongkar Kumparan
Data yang dapat diperoleh pada saat ini adalah :
Jumlah lilitan tiap kumparan, ukuran kepala kumparan, langkah kumparan, jenis
isolasi dan diameter kawat.
Selama proses pembongkaran kumparan motor, maka masih dapat dikumpulkan
data-data yang berkaitan dengan bentuk dan model gulungan motornya. Sebelum
kawat gulungan dilepas dari alur statornya, maka perlu dicatat jumlah grup, jumlah
coil setiap grup, dan jumlah lilit setiap coil.
Biasanya gulungan motor diberi varnish keras. Oleh Karen itu untuk memudahkan
membongkar gulungan motor maka varnishnya harus dilunakkan dengan jalan
dipanaskan. Cara memanaskan gulungan dapat dilakukan dengan menggunakan
kompor sembur. Hati-hati jangan sampai merusak inti besi stator.
Bila isolasi sudah agak lunak, maka kepala kumparan pada salah satu sisinya dapat
dipotong dengan menggunakan pahat atau alat pemotong khusus kumparan.
37
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
Kemudian melalui sisi kepala kumparan sebelahnya, kumparan motor dapat ditarik
keluar dari alurnya.
3.
38
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
4.
Membuat Kumparan
Kumparan stator yang akan diletaakan di dalam alur stator harus di cetak atau
dibuatkan pola (mal) terlebih dahulu. Pembuatan mal gulungan dapat secara
manual (menggunakan cetakan yang dibuat sendiri) atau denagn menggunakan
mesin pencetak kumparan. Pada saat membuat mal gulungan perhatian difokuskan
kepada besar kepala kumparan. Jangan kepala kumparan terlalu besar sehingga
melebihi ruangan yang tersedia di dalam statornya. Atau terlalu kecil sehingga
menyulitkan kita pada saat meletakkan kumparan ke dalam alur.
5.
6.
7.
Testing Kumparan
Meliputi :
a. Ground test
b. Open circuit test
c. Short circuit test
d. Polarity test
8.
40
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
9.
Menguji Motor
Setelah isolasi kering maka motor dapat dirakit kembali. Tetapi sebelum dirakit,
bersihkan terlebih dahulu sisa-sisa lak isolasi yang menempel pada permukaan alur
stator bagian dalam. Agar tidak menganggu celah udaranya.
Bantalan motor juga perlu diperiksa. Jika bantalan motor telah aus maka harus
diganti baru.
Sebelum motor digunakan lagi harus dilakukan pengujian untuk meyakinkan
bahwa motor telah layak dipakai kembali. Pengujian motor meliputi uji tahanan
isolasi, putaran dan pembebanan.
41
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
HP / KW
Rpm
Volt
Cycle
Type
Frame
Phase
Temp
Model
Series
No.
Kutub
Alur
Group
Kumparan
Lilit
Coil / Group
Langkah coil
Berat Kawat
Samb. Phase
Amp
Samb. Terminal
Panjang stator
42
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
43
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
44
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
Gambar 2.17
45
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
46
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
47
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
48
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
120 f
p
Untuk motor dengan bellitan model kumparan 1/2 penuh, pengubahan kutub dapat
dilakukan dengan mengubah sambungan antar groupnya.
Sambungan untuk 4 kutub
Gambar 2.22
Motor 3 fasa kecepatan ganda dapat disambungkan dalam 3 cara yang masingmasing cara mempunyai karakteristik yang tertentu yaitu :
1. CONSTANT HORSEPOWER pada masing-masing kecepatan.
2. CONSTANT TORQUE pada masing-masing kecepatan.
3. VARIABLE pada masing-masing kecepatan
Untuk Constant Torque, biasanya motor disambungkan dalam paralel bintang
untuk kecepatan rendah seri delta untuk kecepatan tinggi .
Pada umumnya motor 3 fasa kecepatan ganda mempunyai 6 terminal, yang diberi
tanda T1, T2, T3, T4, T5, T6 .
Pengubahan kecepatan dilakukan dengan mengubah sistem sambungan pada
terminalnya.
Ikutilah penjelasan berikut ini.
50
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
L2
T2
T4
L3
T3
T5
OPEN
T4 T5 T6
_
TIE TOGETHER
_
T1 T2 T3
51
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
Daftar sambungan
SPEED L1
LOW
T1
HIGH T6
L2
T2
T4
L3
T3
T5
OPEN
T4 T5 T6
_
TIE TOGETHER
_
T1 T2 T3
52
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
Kumparan utama dibuat dari kawat yang berdiameter besar dan jumlah lilitannya banyak
sedang kumparan bantu dari kawat berdiameter kecil dan jumlah lilitannya
sedikit,sehingga tahanan kumparan bantu lebih besar dari pada tahanan kumparan utama.
Pada awal jalan kedua kumparan disambung paralel, setelah putaran motor mencapai
75% putaran penuh maka kumparan bantu akan diputuskan dari rangkaian jala-jala oleh
sakelar centrifugal. Sehingga yang bekerja hanya kumparan utama saja.
Pada awal jalan arus yang mengalir pada kedua kumparan akan menghasilkan medan
magnit putar di dalam sator yang akan menginduksikan ggl pada batang-batang kawat
rotor sehingga menyebabkan rotor berputar.
Setelah rotor berputar maka tidak diperlukan lagi medan putar karena dengan medan
magnit yang dibangkitkan oleh kumparna utama sudah mampu untuk menjaga rotor
berputar.
Bentuk Kumparan.
Bentuk kumparan utama maupun bantu biasanya dibuat konsentri. Untuk kawat yang
berdiameter besar pelaksanaannya dengan tangan sedang untuk yang berdiameter kecil
dapat memakai mal.
Pembagian kumparna utama dan bantu dapat berfariasi :
Yaitu alur untuk kumparan utama 50%, 60%,70%
Alur untuk kumparan bantu 50%,40%, 30%.
53
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006
: biru
T5
: hitam
T2
: putih
T8
: merah
55
Departemen Elektro & TI TEDC Bandung
Copyright 2006