Вы находитесь на странице: 1из 9

Definisi

Ameloblastoma ialah neplasma jinak yang berupa kelainan rahang bawah karena pertumbuhan
jaringan yang abnormal dari sel epitel odontogenik.
Embriologi
Kurang lebih menjelang perkembangan minggu VI, lapisan dasar epitel yang melapisisi
rongga mulut, bentuk bangunan yang berbentuk huruf C, yaitu lamina dentis, disepanjang rahang
atas dan bawah. Lamina dentis selanjutnya menghasilkan sejumlah tunas gigi, masing-masing 10
buah pada setiap rahang yang membentuk primordial unsure ectoderm gigi-geligi. Selanjutnya,
permukaan dalam tunas-tunas tersebut mealukukan invaginasi sehingga menghasilkan tahap
tudung perkembangan gigi.
Bentuk Wajah dipengaruhi oleh perkembangan sinus paranasales, conchae nasalis, dan
gigi-geligi. Gigi berkembang dari unsure ectoderm dan mesoderm. Email dibuat oleh ameloblast.
Email terletak diatas selapis dentin yang tebal dan dihasilkan oleh odontoblast, suatu derivate
kista neuralis. Cementum dibentuk oleh cementoblast, derivate mesenkim lain yang ditemukan
dalam akar gigi. Sekalipun gigi pertama(gigi desidual atau gigi susu) muncul 6 hingga 24 bulan
setelah lahir, gigi definitive atau gigi tetap, yang muncul pasca lahir, dibentuk pada
perkembangan bulan ketiga. Tudung ini terdiri atas suatu lapisan luar, epitel gigi luar, suatu
lapisan dalam, epitel gigi dalam, dan sebuah inti tengah dari jaringan ikat longgar, reticulum
stellatum.
Epidemilogi
Ameloblastoma tersering pada usia 30-50 tahun. Lokasi tersering pada mandibula, 80% posterior
mandibula. Pria lebih sering dibanding wanita.

Gambar . Lokalisasi Ameloblastoma

Etiologi
Berasal dari sel ameloblast berupa sel yang tidak berdiferensiasi membentuk email.

Epitel enamel organ

Sisa-sisa sel epitel malassez sbg sisa disintegrasi selubung Hetrwing

Epitel kista odontogenik terutama kista folikuler dan radikuler

Sel-sel lapisan basal mukosa rahang

Patogenesa
Perubahan Kromosom

Hilangnya kromosom supresor gen tumor


pada ameloblastik tumor
Penelitian ini tentang kerusakan DNA pada
ameloblastoma dan hubungannya dengan subtipe histologis serta manifestasi klinisnya.
Dari semua frekuensi hilangnya kromosom dan
heterogenitas intratumoral insiden terbanyak
terdapat di mandibula. Teori ini tidak terkait
dengan

umur,

jenis

kelamin,

sub-tipe

histologisnya dan prognosa. Kerusakan DNA


Human Papilloma Virus

bersifat sporadic dan terakumulasi.


Infeksi HPV diduga sebagai

penyebab

ameloblastoma. Walaupun secara riset belum


terbukti

HPV

sebagai

etiopatogenesis

ameloblastoma.
Manifestasi Klinis

Pertumbuhan lambat sekitar 4-6 tahun

Membentuk benjolan sehingga menyebabkan deformitas wajah, disertai nyeri sekitar


rahang dan sulit digerakkan.

Perluasan tumor bersifat lokal, invasive

Karena sifat tersebut, cenderung menjadi semi malignan walaupun secara patologi
anatomi jinak

Meluas ke segala arah, meski telah menembus korteks, bea dgn kistameluas ke bagian
korteks yang tertembusi

Gigi yang mudah tercabut

Dapat timbul ulkus pada rahang

Gambar . Destruktif Ameloblastoma

Pemeriksaan Penunjang

Histo Patologi
Terdapat dua jenis berbeda patogenesis dan sifat perilakunya. Jenis invasif timbul dari

sisa epitel malassez dalam ligament periodontin. Tumor jenis ini padat. Jenis kistik berasal dari
lapisan kista odontogenik.

Ameloblastoma invasif biasanya multilobuler dan ekspansif. Secara makroskopik padat,


putih, dan mengkilat. Pada jenis ini pulau-pulau sel neoplasma menggambarkan benih gigi dini,
selapis luar basalis membungkus lembaran dalam yang terdiri dari sel epitel yang lonjong dan
stelata. Sebaliknya neoplasma ameloblastoma kistik sering dijumpai dalam hubungannya dengan
gigi yang tertekan dan radioigrafi menyerupai kista dentigerosa.
Secara makroskopik, tumor kistik dan ada penebalan fokal atau tonjolan ke dalam lumen
atau dinding (kedalam dinding fibrosa folikel kista) atau keduanya, dan memiliki kecenderungan
terbatas invasi rongga sumsum sekelilingnya.

Gambar . Gambaran Histologik Ameloblastoma

X-rays, foto polos kepala dan leher satu dimensi untuk melihat lokasi jaringan abnormal
pada mandibula.

Gambar . Plain foto Ameloblastoma

Stadium awal radiolusen, pada bagian yang terkena tidak ada gambaran reaksi
periosteum
Stadium lanjut terdapat gambaran kortikal sclerosis

CT scan, Foto kepala leher dua dimensi untuk melihat adanya invasi dari ameloblastoma
ke jaringan atau organ sekitar

Gambar . Fasciomax Ameloblastic CT Scan

MRI
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan gelombang yang rendah, tetapi
pemeriksaan ini tidak spesifik. Foto tiga dimensi dapat melihat kelainan pada kepala dan
leher secara rinci. MRI juga dapat digunakan untuk melihat penyebaran ameloblastoma
ke rongga orbita atau sinus.

Gambar . (a) Fasciomax Ameloblastic fibroma-T2 MRI

Diagnosa Banding

Aneurysma bone cyst

Chondromyxoid fibroma

Chondrosarcoma

Fibrous dysplasia

Diagnosa
Diagnosa ditegakkan melalui pemeriksaan fisik yang komprehensif. Pemeriksaan biopsi
sebagai gold standar dan pemeriksaan radiologi untuk menentukan stage atau severity dari
ameloblastoma tersebut.
Penatalaksanaan
Fine Needle Aspiration Biopsy saat pra-operasi dibutuhkan untuk memperoleh contoh
jaringan neoplasma sehingga dapat digunakan untuk memutuskan tindakan selanjutnya terkait
dengan hasil pemeriksaan histopatologi terhadap jaringan yang di biopsi.
Tetapi pada prinsipnya, penatalaksanaan Ameloblastoma adalah tindakan operatif Wide
Surgical Excision karena neoplasma ini perlu di reseksi sebagai akibat dari sifatnya yang
obstruktif dan residif. Sebagian ahli bedah ada yang menganjurkan tindakan radiasi, dalam
keadaan :

Ameloblastoma yang tidak dapat di eksisi seluruhnya

Rekuren

Terdiagnosa sebagai suatu keganasan

Jika dilakukan eksisi, pasien tidak dapat menerima efek negatif dari segi kosmetik

Hilangnya fungsi tertentu yang tidak dapat diterima oleh pasien

Komplikasi
Sering terjadi rekuren, karena termasuk neoplasma yang sulit untuk dieradikasi.
Prognosa
Tumor ini tidak menyebabkan metastase, tetapi dapat terjadi rekuren setelah 7-10 tahun
kemudian.

DAFTAR PUSTAKA
De Jong, Wim & Sjamsuhidayat. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah Ed 2. Jakarta : EGC
Kumar, Robin. Buku Ajar Patologi II Ed 4. Jakarta : EGC, 1995
http://www.thedoctorsdoctor.com/disclaimer.htm
http://www.head-face-med.com
www.e-radiography.net
http://www.e-medicine.com
http://www.usc.edu/hsc/dental/opath/chapter/chapter11_main.html#ameloblastoma
http://www.mayoclinic.org/ameloblastoma
http://www.wheelessonline.com/ortho/bone_tumors
http://www.rarediseases.org/ameloblastoma

TUGAS
JUNIOR CLERKSHIP
ILMU BEDAH
AMELOBLASTOMA

DISUSUN OLEH:

Nugrahani Aryadewi

(02.34895.00088.09)

Berlin Dwiprajayanti

(02.34898.00091.09)

Emy Pramita Utami

(02.34901.00094.09)

Saine Karla

(02.34908.00101.09)

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UMUM


UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2007

Вам также может понравиться