Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Risya Malida
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Terusan Arjuna Utara no. 6, Jakarta 11510
Email: aveqbluezhiesux@yahoo.com
Pendahuluan
Family Folder merupakan dokumen lengkap suatu keluarga terutama dalam hubungannya
dengan derajat kesehatan. Derajat kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor utama menurut Blum,
keempat faktor tersebut adalah genetik, pelayanan kesehatan, perilaku manusia, dan lingkungan.
a) Factor genetik: Paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan perorangan atau masyarakat
dibanding ketiga faktor yang lainnya. b) Faktor pelayanan kesehatan: Ketersediaan sarana
pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan yang berkualitas akan berpengaruh
pada derajat kesehatan masyarakat. c) faktor perilaku: di negara berkembang faktor ini paling
besar pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan atau masalah kesehatan masyarakat. Perilaku
individu / kelompok masyarakat yang kurang sehat juga akan berpengaruh pada faktor lingkungan
yang memudahkan timbulnya suatu penyakit. d) faktor lingkungan: lingkungan yang terkendali
akibat sikap hidup dan perilaku masyarakat yang baik akan menekan berkembangnya masalah
kesehatan.
Pada hari Kamis, 23 Juli 2015, saya berserta kelompok skill lab saya diberi tugas
melakukan kunjungan rumah pasien Puskesmas Grogol 1 Jakarta Barat didampingi dosen
pembimbing kami yaitu Dr.Irvan. Makalah ini sendiri dibuat dengan tujuan mengkaji dan
membahas penyakit asma pada masyarakat dan kaedah tatalaksana terhadap penyakit tersebut
dengan berbasiskan pendekatan kedokteran keluarga.
Kedokteran keluarga adalah dokter praktek umum yang dalam prakteknya melayani
pasien menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga. Kompetensi dokter keluarga tercermin
dalam profile the five stars doctor. Pelayanan kedokteran yang menerapkan prinsip-prinsip
kedokteran keluarga meliputi: komprehensif (pelayanan kedokteran yang menyeluruh/integral
yaitu meliputi usaha promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dengan mengutamakan
pencegahan, kontinyu (dalam proses dan waktu), kolaboratif dan koordinatif dengan pasien dalam
menentukan keputusan untuk kepentingan pasien, berdasarkan evidence based medicine misalnya
dengan cara mengikuti seminar/pendidikan kedokteran berkelanjutan.
3. Asma gabungan Bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari
bentuk alergik dan non-alergik (Smeltzer & Bare, 2002).
Manifestasi klinis
Gejala-gejala yang biasa muncul pada Asma adalah batuk, dispnea, dan wheezing. Serangan
seringkali terjadi pada malam hari. Asma biasanya bermula mendadak dengan batuk dan rasa
sesak dalam dada, disertai dengan pernapasan lambat,wheezing. Ekspirasi selalu lebih susah dan
panjang dibanding inspirasi, yang mendorong pasien unutk duduk tegak dan menggunakan setiap
otot-otot aksesori pernapasan. Jalan napas yang tersumbat menyebabkan dispnea. Serangan Asma
dapat 24 berlangsung dari 30 menit sampai beberapa jam dan dapat hilang secara spontan.
Meskipun serangan asma jarang ada yang fatal, kadang terjadi reaksi kontinu yang lebih berat,
yang disebut status asmatikus, kondisi ini mengancam hidup.
Pembahasan
Identitas Pasien:
Nama : Bapak Said Umar
Umur : 76 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan
:Pendidikan
: SLTP
Alamat: JL. Semeru Raya No.49 RT 010/010
Telepon
: 021-5630339
Puskesmas
: Grogol 1
Bapak Said (76 tahun) biasa mengunjungi puskesmas apabila sesak nafas ketika kelelahan atau
melakukan aktivitas berat.
Anamnesis: (Auto-anamnesis)
1. Identitas pasien
2. Keluhan utama: sesak nafas apabila kelelahan berkerja
3. Riwayat penyakit sekarang
Sesak nafas apabila melakukan pekerjaan berat dan di diagnosis terkena penyakit asma
oleh puskesmas.
4. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan bahwa beberapa tahun yang lalu pasien didiagnosis TBC namun
setelah dilakukan terapi selama kurang lebih setahun, pasien dinyatakan sembuh (tes BTA
-)
Riwayat Biologis Keluarga:
4
Jenis bangunan
: Permanen
Lantai rumah
: Keramik
Luas rumah
: 12 x 3 m2
Penerangan
: Kurang
Karena rumah pasien tidak memiliki ventilasi yang cukup, dimana hanya terdapat 1
Ventilasi untuk keluar masuk cahaya dan udara sangat kurang. Rumah pasien berada di
jalan besar, namun hanya ada 1 jendela, namun jendela tersebut juga tertutup tirai dan
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
Spiritual Keluarga :
a. Ketaatan beribadah
: Sangat Baik
b. Keyakinan tentang kesehatan : Baik
Keadaan Sosial Keluarga :
a. Tingkat pendidikan : Baik
Walaupun pasien tamatan SLTP, namun pasien mengaku bahwa anaknya lulusan S2 dan
b.
c.
d.
e.
Kultural Keluarga:
a. Adat yang berpengaruh
b. Lain lain
: Tidak ada
: Tidak ada
Nama
Hub
dgn KK
Umur
(tahun)
Pendidik
an
Pekerja
an
Aga
ma
Keadaan
kesehata
n
Kead
aan
gizi
Imunisa
si
KB
1.
Said
Umar
Kepala
keluar
ga
76
tahun
SLTP
Islam
sakit
Se
dang
2.
Ningsih
Istri
Islam
baik
3.
Hamzah
Cucu
23
tahun
SMA
Islam
Baik
Baik
Lengka
p
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: Pasien tampak compos mentis
Tanda-tanda vital:
6
1.
2.
3.
4.
dengan baik
Latihan fisik untuk meningkatkan toleransi aktivitas fisik
Berikan posisi tidur yang nyaman (semi fowler)
Anjurkan untuk minum air hangat 1500-2000 ml per hari
Usaha agar pasien mandi air hangat setiap hari
Hindarkan pasien dari faktor pencetus
3. Kuratif:
Pengobatan Asma diarahkan terhadap gejalagejala yang timbul saat serangan,
mengendalikan penyebab spesifik dan perawatan pemeliharaan keehatan optimal yang
umum. Tujuan utama dari berbagai macam pengobatan adalah pasien segera mengalami
relaksasi bronkus.
Terapi awal, yaitu:
7
Saran
1. Pasien jangan terlalu beraktivitas berat meningat istri dan cucu yang jarang ada di rumah.
10
2. Menjaga sanitasi lingkungan, dan membuka jendela pada pagi hari agar cahaya matahri
dapat masuk ke dalam rumah
3. Pasien makan yang teratur mengingat pasien hanya makan ketika lapar saja.
Daftar Pustaka
1. Amin Z. Manifestasi klinik dan pendekatan pada pasien dengan kelainan sistem pernapasan
Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Stiati S, ed. Ilmu penyakit dalam. Edisi
ke-5(III). Jakarta: Interna Publishing;2009.h.2189-95.
11