Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KELOMPOK II
*KASUS
Berdasarkan hasil pengkajian data yang dilakukan di
kelurahan Wonokromo Surabaya yang dilakukan pada tanggal 12
November 2012. Ditemukan sebagian besar anak SDN IV
Wonokromo yang memiliki masalah kebersihan diri (personal
hygiene), cukup banyak antara lain : murid yang bermasalah pada
gigi, murid yang tidak menggosok gigi, murid yang tidak tidak
mencuci tangan sebelum makan ,murid yang tidak mencuci kaki
sebelum tidur ,murid tidak biasa memakai alas kaki, murid tidak
biasa potong kuku, murid yang mempunyai kebiasaan mandi 1 kali
sehari. Dampak negatif dari perilaku tersebut adalah
menimbulkan berbagai penyakit yang terjadi seperti karies gigi,
diare, cacingan, dan gatal-gatal.
A. Konsep
Medis
1. Definisi Dan Deskripsi Komunitas
a. Defenisi Komunitas
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah
tertentu dengan sistem sosial tertentu. Komunitas meliputi
individu, keluarga, kelompok/agregat dan masyarakat. Salah
satu agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah
yang tergolong kelompok berisiko (at risk) terhadap
timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak
sehat.
Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan,
terdapat berbagai definisi tentang anak usia sekolah yaitu:
1. Menurut definisi WHO (World Health Organization) yaitu
golongan anak yang berusia antara 7-15 tahun ,
sedangkan di Indonesia lazimnya anak yang berusia 7-12
tahun.
2. Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada
usia 6-12 tahun
*Besarnya Komunitas
Komunitas agregat anak usia sekolah yang menjadi sasaran
pengkajian adalah anak usia sekolah SD dengan umur 6 12 tahun
berjumlah 123 (Data SDN IV Wonokromo Surabaya, November 2012).
*lanjutan
b. Fungsi dan Peran Perawat CHN Pada Agregat Anak Usia Sekolah
Fungsi dan peran perawat kesehatan komunitas terkait agregat
anak usia sekolah antara lain :
1. Kolaborator
2. Koordinator
3. Case finder
4. Case manager
5. Pendidik
6. Konselor
7. Peneliti
8. Care giver
9. Pembela
B. Konsep Keperawatan
Asuhan keperawatan agregat anak sekolah yang dilakukan di SDN
Wonokromo IV Surabaya menggunakan pendekatan proses
keperawatan yang meliputi pengkajian status kesehatan anak
sekolah,
perumusan
diagnosa
keperawatan,
perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Pemberian asuhan keperawatan
melibatkan kader UKS, guru pada institusi pendidikan, anak sekolah
dan orang tua, dan kepala sekolah.
1. Pengkajian
Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan
pendekatan Community as partner meliputi : data inti
komunitas dan subsystem.
*Lanjutan ...
A. Data Inti Komunitas Terdiri Dari:
1. Demografi :
15
10
5
0
6 - 7 tahun
Kristen
3. 1%
Islam
96.9%
B. Data Subsytem
Delapan subsistem yang dikaji sebagai berikut :
Inspeksi
1. Lingkungan Fisik
Auskultasi
Angket
80
60
40
20
0
Ya
Tidak
Coklat
Snack
80
60
40
20
0
Ya
Tidak
b. Transportasi
Jenis transportasi yang digunakan anak-anak SDN IV
Wonokromo adalah sepeda, jalan kaki, dan diantar oleh orang tua.
5. Politik dan pemerintahan
Pada subsystem politik dan pemerintahan bagi anak usia
sekolah adalah keikut sertaan anak dalam organisasi sosial di
sekolah serta kebijakan pemerintah terhadap masalah yang terkait
dengan anak usia sekolah. Keikutsertaan anak pada organisasi di
sekolah yaitu mengikuti kegiatan kepramukaan.
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak untuk
memperoleh informasi pengetahuan tentang gosok gigi berasal
dari media, para guru dan orang tua. Hasil pengkajian yang
telah diperoleh adalah sebagai berikut:
Diagram 6 : Sumber informasi yang digunakan anak usia sekolah
untuk memperoleh pengetahuan tentang gosok gigi di sekolah SDN
IV Wonokromo
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Media
Ortu
Guru
b. Komunikasi informal
Komunikasi informal yang dilakukan oleh anak usia sekolah di
sekolah SDN IV Wonokromo meliputi data tentang diskusi yang
dilakukan anak dengan orang tua, peran orang tua dalam
menyelesaikan dan mencegah masalah anak, keterlibatan orang
tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak. Agar lebih
jelasnya dapat dilihat pada uraian dibawah ini :
Diagram 7 : Frekuensi diskusi yang dilakukan antara anak dengan
orang tua di sekolah SDN IV Wonokromo
60
50
40
30
20
10
0
Sering
Jarang
Tidak Pernah
Perlu
99.0%
7. Pendidikan
Semua anak bersekolah di sekolah SDN IV Wonokromo Surabaya.
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak bersama orang
tuanya biasanya ke Kebun Binatang Surabaya (KBS), taman-taman
kota, Pantai Kenjeran, dan Taman Hiburan Remaja (THR). Untuk
pengembangan bakat anak di bidang olah raga dan seni di sekolah
SDN IV Wonokromo terdapat lapangan sepak bola, sanggar senam,
dan tari.
C. Analisa data
2. Diagnosa Keperawatan
1) Defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan
pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik
2) Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah
b/d kebiasaan anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur
sebesar 75%, mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah adalah permen
sebanyak 50 anak (40,6 %), 45 murid yang bermasalah pada gigi dengan
persentase 36.5 % dan sebesar 48.7% anak usia sekolah beralasan tidak
menggosok gigi karena tidak disuruh oleh orang tuanya
3) Risiko penyalahgunaan media cetak dan elektronik pada anak untuk
memperoleh informasi yang tidak sesuai dengan perkembangannya b/d
sumber informasi yang digunakan anak untuk mengetahui informasi
tentang gosok gigi sebelum tidur bersumber dari media khusunya
televisi tentang iklan pasta gigi sebesar 45%
4) Ketidakefektifan komunikasi anak dengan orang tua b/d anak jarang
diskusi dengan orang tua untuk menyelesaikan masalah sebesar 60%
dan perlunya peran ortu untuk mengatasi masalah anak sebesar 99%
4. Implementasi
5. Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi meliputi evaluasi proses dan hasil.
Evaluasi proses dari pelaksanaan diagnosa keperawatan pertama
di SDN IV Wonokromo Surabaya adalah 100% peserta hadir, 90%
peserta terlibat aktif dalam diskusi dan pelaksanaan kegiatan
berjalan sesuai alokasi waktu. Evaluasi hasil yang dapat
diketahui adalah melalui peningkatan pengetahuan kelompok
anak usia sekolah tentang cara menggosok gigi dengan baik dan
benar yang dapat dilihat dari antusias anak usia sekolah dalam
mempraktikan cara menggosok gigi dengan baik dan benar.