Вы находитесь на странице: 1из 29

Oleh: Muh.

Zulkifli
Pembimbing: dr. Ika Yulieta
Sihombing, Sp.S
Bagian/SMF Neurologi
Fakultas Kedokteran Universitas Haluoleo
2014

Identitas Pasien
Nama

: Tn.M
Usia
: 66 Tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Konawe utara
Suku
: Tolaki
Tanggal masuk
: 17 Januari 2014

Anamnesis
Keluhan utama: Pasien tidak dapat menggerakkan kaki

dan tangan sebelah kiri yang dialami sejak 3 hari SMRS.


Riwayat penyakit sekrang
Pasien masuk melalui IGD dengan keluhan tidak dapat
menggerakkan kaki dan tangan sebelah kiri yang dialami
sejak 3 hari SMRS. Keluhan ini diawali adanya rasa baal
di sebelah kiri tubuh pasien yang terjadi 9 hari SMRS
dengan durasi 30 menit namun pasien mengabaikan
keadaaan tersebut, tidak berobat dan terus melakukan
aktivitas seperti biasa. 3 hari SMRS ketika pasien sedang
duduk istrahat di rumahnya pada sore hari setelah
melakukan aktivitas, pada saat sedang duduk tiba-tiba
pasien merasakan kelemahan pada sisi tubuh bagian kiri
keluhan ini disertai pusing, sakit kepala, mual tapi tidak
muntah, dan tidak pingsan saat serangan terjadi.

Setelah berlangsung satu setengah jam pasien

dibawa ke rumah petugas kesehatan setibanya


di Rumah petugas kesehatan pasien di
pengobtan lalu pasien dipulangkan. 2 hari SMRS
pasien merasa tidak ada perubahan dan kembali
memanggil petugas kesehatan untuk kembali
memeriksa pasien tersebut. Petugas kesehatan
merujuk pasien tersebut ke RS BAHTERAMAS.
Akhirnya pasien diantar ke kendari namun tidak
langsung menuju ke RS dan pasien menginap 1
malam dirumah keluarga pasien dan pagi
harinya pasien di bawa ke rumah sakit.

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat hipertensi, diabetes mellitus dan


kolesterol pada pasien tidak diketahui namun
pasien seorang perokok
Riwayat Penyakit keluarga : riwayat keluarga
passien terkena stroke yaitu adik pasien

Status Generalis
TD: 180/100
N : 62x/ menit

: 20 x/ menit
S
: 36.2oC

Status Neurologis
Kesadaran

GCS :E4M6V5 = 15 (compos mentis)


Tanda rangsang meningeal

Kaku kuduk (-)


Laseque sign(-)
Kernig sign(-)
Pupil : bulat isokor
RCL
+/+
RCTL
+/+

Nervus Cranial
N.I
: Normosmia
N.II:Visus Baik, penglihatan berbayang tidak ada
N.III, IV,VI
: ke arah nasal baik, temporal

baik, nasal atas baik, nasal bawah baik, temporal


atas baik, temporal bawah baik.
N.V: Sensibilitas pada wajah sebelah kiri menurun
N.VII
: baik
N.VIII
: tidak ada gangguan
N.IX,X
: dalam keadaan baik
N.XI
: Parese Sinistra
N.XII
: parase N.XII kiri sentral

Motorik
K

5555

2222
5555

2222

N
N

RF
BPR : +
TPR : +
KPR : +
APR : +
RP
Hoffman : Tromner : Babinsky : -

Sensibilitas : Hemihipestesi Sinistra


Otonom : BAK (dalam batas normal), BAB

(dalam batas normal), Keringat ( dalam batas


normal)

Pemeriksaan Penunjang
EKG:

sinus rhytm with occasional

premature Ventricular
complexes

otherwise Normal ECG

Diagnosis Kerja :CVD Stroke Iskemik


Differensial diagnosis :Stroke hemoragik

stroke like sindrom et causa Tumor Intarcranial


Rencana pemeriksaan :foto polos kepala, foto thoraks,
USG Abdomen
Tatalaksana
Rehidrasi
:IVFD Nacl 0,9 %/12 jam
Anti platelet :clopidorgel 1x 75 mg/hari
Neuroprotector
:Citicolin 3x 500 iv
Neurobortansia
:vitamin B compleks
Rehabilitasi : Fisioterapi + latihan menelan
Prognosis
Ad. Vitam :Bonam
Ad Fungsionam
: Malam
Ad sanationam
: Malam

CT-Scan,

Stroke Iskemik
Definisi

Stroke adalah tanda klinis yang berkembang


cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau
global), dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih atau
menyebabkan kematian, tanpa adanya
penyebab lain yang jelas selain vaskuler.

Epidemiologi
Stroke adalah salah satu sindrom neurologi yang

merupakan ancaman terbesar menimbulkan


kecacatan dalam kehidupan manusia
Amerika Serikat stroke menempati urutan ketiga
penyebab kematian setelah penyakit jantung
dan kanker
Indonesia data nasional stroke menunjukkan
angka kematian tertinggi 15,4% sebagai
penyebab (Riset Kesehatan dasar/Riskesdas,
2007).

Klasifikasi Stroke
Berdasarkan patologi anatomi dan

penyebabnya:
Stroke iskemik
Trombosis Serebri
Emboli Serebri

Stroke hemoragik
Perdarahan Intraserebral
Perdarahan Subarakhnoid

Cont...
Berdasarkan waktu
terjadinya
Transient iscemik
attack (TIA)
Reversibel ischemik
neurologic deficit
(RIND)
Stroke in evolution
(SIE)
Completed Stroke

Berdasarkan lokasi (sistem pembuluh


darah)
Tipe Karotis
Motorik
; hemiparese
kontralateral, disartria
Sensorik
; hemiparese
kontralateral, parestesia
Gangguan visual
;
hemianopsia homonim
kontralateral, amaurosis fugaks
Gangguan fungsi luhur ; afasia
,anogsia
Tipe Vetebrobasiler
Motorik
; hemiparese
alternans,disastria
Sensorik
; hemiparese
alternans, parestesia
Gangguan lain
;gangguan
keseimbangan, vertigo, diplopia

Faktor Risiko
Non modifiable risk factors
Usia
Jenis kelamin
Berat badan lahir rendah
Ras/etnik
Genetik

Modifiable risk factors


1. Well-documented and modifiable risk factor

Hipertensi
Fibrilasiatrium
Merokok
Diabetes
2. Less well-documented and modifiable risk factor

Infarkmyokard

Disfungsiventrikelkiri
Penyakitkatupjantung

Gejala
Klinis
1. Gejala- gejala penyumbatan sistem karotis
Karotis interna, Buta mendadak (amaurosis fugaks),
Disfasia, Hemiparese kontralateral pada sisi
sumbatan
2. Arteri cerebri anterior
Hemiparese kontralateraldengan kelumpuhan tungkai
lebih menonjol,Gangguan mental (lesi frontal),
Gangguan sensibilitas pada tungkai yang lumpuh,
Inkontininsia, Bisa kejang- kejang
3. Arteri cerebri media
Bila sumbatan pangkal arteriterjadi hemiparese yang
sama, bila tidak dipangkal maka lengan lebih
menonjol, Hemihipestesi, Gangguan fungsi luhur pada
kortes hemisfer dominan yang terserang, antar lain
afasia motorik/ sensorik
4. Kedua sisi.

Gejala- gejala penyumbatan sistem vertebro-basiler

Arteri cerebri posterior, Hemi anopsia homonin kontralateral


dari sisi lesi, Hemiparesis kontralateral, Hilangnya rasa
sakit,suhu, sensorik proprioseptif (termasuk rasa getar)
kontralateral (hemianastesi)
Arteri vertebralis
Bila adanya sumbatan dapat terjadi simdrom wallenberg
Arteri cerebri posterior inferiaor
Simrom wellberg berupa ataksia serebelar pada lengan dan
tungkai disis yang sama, selain itu dapat terjadi :
Simdrom horner sesisi dengan lesi , Disfagia, apabila infark
mengenai nucleus ambigus ipsilateral, Hemihipertesi
alternans
Arteri basilaris ialah parastesi nervi kranial yang necleusnya
terletak ditengah- tengah N.III, N.IV, N.XII desertai
hemiparesis kontralateral.

Pemeriksaan Penunjang
Lab : Pemeriksaan foto thoraks
CT Scan kepala

Pemeriksaan darah rutin


Pemeriksaan kimia darah lengkap
Pemeriksaan neurokardiologi

Penatalaksanaan

Anti edem otak


Anti agregasi trombosit
Antikoagulansia
Antagonis kalsium
Neuroprotektor
Neurobortansia
Rehabilitas

komplikasi
Abnormal jantung
Kelainan metabolik dan nutrisi
Dehidrasi
Infeksi traktus urinarius dan inkontinensia
Hipoglikemia

Resume Kasus
Pasien laki-laki usia 66 tahun datang dengan
keluhan tidak dapat menggerakkan kaki dan
tangan sebelah kiri yang dialami sejak 3 hari
SMRS ketika pasien sedang duduk istrahat di
rumahnya pada sore hari setelah melakukan
aktivitas, pada saat sedang duduk tiba-tiba
pasien merasakan kelemahan pada sisi tubuh
bagian kiri keluhan ini disertai pusing, sakit
kepala, mual tapi tidak muntah, dan tidak
pingsan saat serangan terjadi.

9 hari SMRS pasien mengeluh adanya rasa baal

pada tubuh sebelah kiri dengan durasi 30 menit.


Riwayat hipertensi, diabetes mellitus dan
kolesterol pada pasien tidak diketahui dapn
pasien merupakan seorang perokok. Riwayat
keluarga pernah terkena stroke yaitu adik pasien.
Pada pemerikssan fisik pada tanggal 22 januari
2014 didapatkan TD: 180/100,P: 20 x/ menit, N:
62x/ menit, S: 36.2oC. status neurologis
composmentis, deficit neurologic pada N. V :
Sensibilitas pada wajah kiri menurun, N.XI:
Parese sinistra, N. XII : Parese Sinistra.
Hemiparese sinistra dengan kekuatan motorik
2322/3222, disertai hemihipestesi sinistra. Hasil
ECG menunjukkan adanya sinus rhytm with
occasional dan premature ventricular complexes.

Analisa Kasus
Pasien MRS dengan keluhan kelemahan
lengan dan tungkai kiri 3 hari SMRS. Keluhan
dirasakan saat pasien sedang duduk istrahat
sore hari setelah beraktivitas, pasien merasa
tiba-tiba lengan dan tungkainya terasa berat,
hal ini disebut hemiparese sinistra. Pada
keadaan hemiparese ini bisa terjadi karena
gangguan perfusi aliran darah ke otak
dimana gejalanya berdasarkan letak lesi.

adanya rasa baal di sebelah kiri tubuh pasien yang


terjadi 9 hari SMRS dengan durasi 30 menit.
Adanya rasa baal pada tubuh sebelah kiri pasien di
sebut dengan hemihipestesi sinistra. Hal ini terjadi
karena korteks sensorik primer tidak menerima
impuls sensorik dari belahan tubuh kontralateral,
akibat adanya infark pada seluruh krus posterior
kapsula interna sesisi. Hemihipestesi merupakan
gejala penyakit cerebrovascular disease. Lesi yang
terletak di ujung krus posterior akan menyebabkan
hemihipestesi kontralateral sebagai keluhan utama
tanpa adanya hemiplegia.

Pada pasien ini terdapat deficit neurologis yaitu N.

V:sensibilitas wajah sebelah kiri menurun, N. XI:


mengangkat bahu tidak simetris, dan N. XII:
parese sinistra tipe sentral. lesi nervus XII
misalnya pada lesi di korteks atau kapsula interna
yang dapat disebabkan oleh stroke, pada
pemeriksaan didapatkan kelumpuhan otot lidah
tanpa adanya fasikulasi dan atrofi. Sedangkan
pada lesi nuclear akan didapatkan lidah fasikulasi
dan atrofi. Pada kasus tidak didapatkan adanya
fasikulasi dan atrofi pada lidah pasien.

Diagnosa banding pada kasus adalah stroke

hemoragik karena gejala yang mirip, yaitu terjadi


hemiparese dimana gejala ini bisa terjadi pada kedua
penyakit ini, kemudian nyeri kepala juga dapat
terjadi pada kedua penyakit tersebut. Namun
berdasarkan skor siriraj didapatkan pasien sadar saat
kejadian, pasien tidak muntah, pasien merasa nyeri
kepala, TD=180/100, pasien seorang perokok. Maka
didapatkan skor siriraj -3. Maka pasien ini termasuk
dalam stroke iskemik.
Rencana tatalaksana yang diberikan yaitu IVFD Nacl
untuk menyediakan atau memelihara kecukupan air
dan eletrolit , antiplatelet :Aspilet untuk
menghambat pembentukan trombus, neuroprotektor
misalnya citicolin untuk menguraggi kerusakan sel
dan neuroboransia berupa vitamin B1,B6,B12 serta
fisioterapi untuk meninkatkan kekuatan lengan dan
tungkai.

Вам также может понравиться