Вы находитесь на странице: 1из 5

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI : RESIKO PERILAKU KEKERASAN


SESI 1

Disusun oleh :
Hidayah Nur Hayati

P17420113013

Ida Rohmawardani

P17420113014

Ita Murtiningsih

P17420113016

Kristina Maria Agustin

P17420113017

Lupitasari

P17420113018

Maulida Fitri Kamalia

P17420113019

Mey Liana Widyastutik

P17420113020

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2015

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI : RESIKO PERILAKU KEKERASAN
SESI 1

A. Topik
Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi resiko perilaku kekerasan sesi 1
B. Latar Belakang
Perilaku destruktif- diri yaitu setiap aktivitas yang jika tidak dicegah dapat
mengarah kepada kematian. Perilaku destruktif- diri langsung mencakup setiap
aktivitas bunuh diri (stuart, 2007).
Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk ekspresi kemarahan yang tidak sesuai
dimana seseorang melakukan tindakan- tindakan yang dapat membahayakan/
mencederai diri sendiri, orang lain bahkan dapat merusak lingkungan. Seseorang
yang mengalami masalah ini harus diberikan rencana dan tindakan yanng sesuai
sehingga pola ekspresi kemarahannya dapat diubah menjadi bentuk yang bisa
diterima yaitu perilaku yang sesuai, yaitu ekspresi kemarahan langsung kepada
sumber kemarahan dengan tetap menghargai orang yang menjadi sumber kemarahan
tersebut.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya perilaku kekerasan merupakan
dampak dari berbagai pengalaman yang dialami tiap orang, artinya mungkin terjadi
atau mungkin tidak terjadi perilaku kekerasan jika faktor berikut dialami oleh
individu.
Semua kondisi ini akan memengaruhi dinamika kelompok, ketika anggota
kelompok member dan menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai interaksi
yang terjadi dalam kelompok (Keliat, 2004).
C. Tujuan :
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan terapi aktifitas kelompok (TAK) sesi 1 resiko perilaku
kekerasan , diharapkan pasien dapat mengidentifikasi mengenai kemarahan yang
dialami dan mampu mengontrol rasa marahnya dengan teknik tarik napas dalam.

Tujuan Khusus :
1. Klien mampu mengidentifikasi penyebab marah
2

2.
3.
4.
5.

Klien mampu mengidentifikasi tanda dan gejala saat marah


Klien mampu mengidentifikasi apa yang dilakukan saat marah
Klien mampu mengidentifikasi akibat tindakan yang dilakukan
Klien mampu melakukan sp 1 pasien RPK ( teknik tarik napas dalam)

D. Seleksi Klien
1. Kriteria pasien
Klien yang mengikuti TAK adalah yang mengalami resiko perilaku
kekerasan.
2. Jumlah peserta TAK
orang: 8 klien, 4 fasilitator, 1 leader, 1 co-leader, 1 observer
3. Nama peserta TAK
Tn. W, Tn. M, Tn. S, Tn. D, Tn. B, Tn. R, Tn. A, Tn. P
E. Jadwal Kegiatan
Hari/Tanggal : Rabu, 29 Juli 2015
Tempat

: RSJD Dr. Amino Gondohutomo

Waktu

: 08.00-08.30 WIB

Lama

: 30 menit

F. Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi
G. Media dan Alat
1. Handphone
2. Speaker portable

H. Pengorganisasian
1. Leader

: Lupitasari

2. Co-leader

: Mey Liana Widyastutik

3. Fasilitator

: a. Maulida fitri Kamalia


b. Hidayah Nur Hayati
c. Ida Rohmawardani
d. Ita Murtiningsih

4. Observer

: Kristina Maria Agustin


3

I. Setting tempat

TAK dilakukan di ruang VI RSJD Dr.Amino Gondohutomo


J. Langkah kegiatan TAK
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam
b. Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
c. Penjelasan tujuan TAK : diharapkan pasien dapat mengidentifikasi mengenai
kemarahan yang dialami dan mampu mengontrol rasa marahnya dengan teknik
tarik napas dalam.
d. Penjelasan aturan main
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin
kepada terapis
2) Lama kegiatan 30 menit
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
4) Kontrak waktu
3. Kerja
a.

Mendiskusikan penyebab marah


1. Tanyakan pengalaman tiap klien marah
4

2. Tulis di papan tulis/flipchart/whiteboard


b. Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat terpapar
c.

oleh penyebab marah sebelum perilaku kekerasan terjadi


Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan klien (verbal,
merusak lingkungan, menciderai/memukul orang lain, dan memukul diri

d.
e.
f.
g.

sendiri)
Mendiskusikan dampak/akibat perilaku kekerasan
Memberikan reinforcement pada peran serta klien
Dalam menjalankan a sampai e, upayakan semua klien terlibat
Beri kesimpulan penyebab, tanda dan gejala, perilaku kekerasan, dan
akibat perilaku kekerasan

h. Menanyakan kesedian klien untuk mempelajari cara baru yang sehat

menghadapi kemarahan
4. Tahap Terminasi

Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b. Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku klien yang positif.
Tindak lanjut
a. Menganjurkan klien memulai dan mengevaluasi jika terjadi penyebab
marah, yaitu tanda dan gejala, perilaku kekerasan yang terjadi, serta akibat
perilaku kekerasan.
b. Menganjurkan klien mengingat penyebab, tanda dan gejala perilaku

kekerasan dan akibatnya yang belum diceritakan.

Kontrak yang akan datang


a. Menyepakati belajar cara baru yang sehat untuk mencegah perilaku
kekerasan.
b. Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.

K. Daftar Pustaka
Keliat BA, Akemat, 2004. Keperawatan Jiwa: terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC
Stuart G.W, 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC

Вам также может понравиться