Вы находитесь на странице: 1из 21

Journal Reading

CT Scan Variation in
Chronic Sinusitise
Pembimbing : dr. Yulia, Sp.
Rad
SMF Radiologi
Fakulas Kedokteran Universitas Yarsi
Periode 22 Juni 11 Juli 2015

Pendahuluan
Teknik Functional endoscopic sinus
surgery (FESS) adalah dasar hipotesis
bahwa osteomeatal complex (OMC)
adalah area kunci dalam pathogenesis
dari
penyakit
sinus
kronik.
Menghilangkan
obstruksi
mekanis
didaerah OMC menyebabkan ventilasi
yang tepat, drainase, dan resolusi
perubahan mukosa sekunder pada sinus
frontal, maksilaris, dan etmoidalis tanpa
menyentuh mukosa pada sinus-sinus
tersebut.

Ostium sinus maksilaris dan infundibulum ethmoidal dan


saluran udara,pembersihan mukosiliar dari maksilaris ,
ethmoidal , sinus frontalis dan sphenoidal termasuk
sebagai bagian dari kompleks Osteomeatal.

OMC mencakup :infundibulum etmoid yang terdapat


dibelakang prosesus unsinatus, sel agger nasi, resesus
frontalis, bula etmoid, dan sel-sel etmoid anterior dengan
ostiumnya dan ostium sinus maksila
a. Ostium dari sinus maksilaris , muara sel anterior dan
tengah ethmoidal , frontonasal duktus( reses frontal ) ,
infundibulum ethmoidal , dan meatus menengah.
b. Sphenoethmoidal dan meatus superior, osteomeatal
anterior dan posterior

Lanjutan
Seiring
dengan
kemajuan
teknik
pembedahan
pada
sinusitis
kronik,
pencitraan sinosial juga telah berkembang
secara sistematis.
Saat ini computed tomography (CT scan)
telah menggantikan foto polos menjadi
pemeriksaan yang paling umum dalam
mengevaluasi rongga sinosial, karena
Anatomi terperinci pada osteomeatal
komplek seperti yang ditunjukan oleh CT
scan bertindak sebagai peta jalan untuk
ahli
bedah
sebelum
pembedahan
Endoskopi sinus.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi CT scan paranasal
pada 50 pasien dengan sinusitis
kronik yang menjalani FESS
untuk mempelajari perubahan
dari kompleks osteomeatal

Bahan dan Metode


50 pasien rawat jalan di
Departemen
Otorhinolaryngology,
Dayanand Medical
College Hospital,
Ludhiana
Dievaluasi secara rinici dan
diberikan pemeriksaan rutin
untuk CT scan sinus
paranasal sebelum FESS.

Semua Scan CT diperoleh


dengan Siemens Somatom AR
star, spiral scanner (Forchheim,
Jerman)

Antara bulan Mei 2000Januari 2002 dengan


bukti klinis sinusitis
kronik

pasien dengan sinusitis kronis


ditandai dengan obstruksi
hidung, nasal discharge
anterior, post nasal drip, sakit
kepala atau nyeri wajah,
kelainan penciuman. Pasienpasien yang dalam pengobatan
medis lebih dari 3 bulan

Metode dan Pengambilan Gambar


Bagian aksial dilakukan dengan pasien
dalam posisi supine dan bidang
akuisisi data sejajar dengan langitlangit . Bagian yang diambil dengan
ketebalan irisan 5 mm dan pakai meja
7 mm yaitu pitch 1.4.
Bagian koronal dilakukan dengan
pasien dalam posisi tengkurap dengan
leher diperpanjang dan tegak lurus
terhadap aksial scan parameter plane.

Para pasien memiliki CT scan PNS, dilakukan


pemotongan 5mm bagian koronal dan aksial . Mereka dianalisis
untuk variasi anatomi dan kelainan mukosa yang adalah
sebagai berikut:
Perbandingan ratio laki-laki dan perempuan adalah 2 : 1
(33 pria, 17 wanita). The sinonasal poliposis terlihat pada 31
pasien (62%)


Variasi Lain Yang ditemukan adalah concha bulosa, konka
paradoksal Tengah, overpneumatised, bula ethmoidal atau digambari
raksasa, sel haller, sel onodi, lamina papyracea mendorong lateral,
sinus maksilaris septae Dan pneumatisasi Tulang vomerine Dalam, 1
(2%) pasien [Tabel - 2].

CT scan mendeteksi kelainan mukosa: CT Scan


dievaluasi untuk mengetahui kejadian keterlibatan
sinus yang berbeda. Kelainan mukosa yang dinilai
sesuai sistem Mackay Lund yaitu :
Ethmoid anterior dan Unit osteomeatal merupakan
yang paling sering terlibat (44 pasien - 88%). Hal ini
diikuti oleh ethmoid posterior, antra maksila, sinus
frontalis dan sphenoids yang minimal terlibat.

Jika jumlah sinus sisi dihitung dan dikalikan


dengan skor unit individu (0-2), maka unit
ostiomeatal anterior ditemukan secara
maksimal terlibat dalam 150/200 (75%) dan
sphenoids setidaknya terlibat dalam 16/200
(8%) [Tabel - 4].

Diskusi
Stammberger dkk, mengemukakan
bahwa stenosis pada osteomeatal
complex, dari salah satu bentuk
anatomi atau hipertropi mukosa,
dapat menyebabkan obstruksi dan
pengumpulan secret yang mungkin
menjadi infeksi atau infeksi
permanen.

Kelainan yang didapat


Cell Agger nasi
terletak tepat di anterior
dari
perpotongan
anterosuperior
dari
konka medial dan frontal
recess.
Ini
dapat
menyerang
tulang
lacrimal dan prosesus
asending dari maksilaris.
Ditemukan pada 20
pasien
(40%),
lebih
sedikit bila dibandingkan
dengan
Bolger
dan
Maru.
Sel agger nasi pada kedua sisi

Chonca bullosa (konka medial yang


berisi udara) telah terlibat sebagai
factor etiologi yang mungkin dalam
kekambuhan sinusitis kronik. Hal ini
dikarenakan pengaruh negative pada
ventilasi sinus paranasal
dan
pembersihan mukosiliar pada daerah
meatus medial
Insiden dari concha bullosa 16%
dimana lebih rendah dibandingkan
Bolger, Maru, Asruddin dan Llyod.

Konka
medial
mungkin
melengkung
secara
berlawanan yakni dengan
bengkok kearah sebaliknya. Ini
mungkin
menunjukan
penubrukan meatus medial
dan menjadi sinusitis
Ditemukan pada 5 pasien (10)3 unilateral, 2 bilateral. Insiden
ini sama dengan 12% yang
dilaporkan oleh Asruddin dan
15% oleh llyod. Dan lebih
sedikit yang dilaporkan oleh
Bolger dkk (27%)

Kelainan lainnya

ditemukan pada 4 pasien


unilateral (8%) dan 3
pasien bilateral (6%)

Anterior ethmoid adalah


sinus yang paling sering
terlibat (88%)

osteomeatal
komplek
berperan dalam perjalan
drainase untuk maksilaris,
ethmoid anterior, dan sinus
frontal. Unit osteomeatal
posterior dianggap sebagai
bagian dari sinus sphenoid

Kesimpulan
Computed Tomography sinus paranasal
telah memperbaiki visualisasi anatomi dari
sinus paranasal dan memungkinkan
ketelitian
yang
lebih
baik
dalam
mengevaluasi penyakit sinus paranasal.

CT sinus paranasal sangat baik untuk mengevaluasi anatomi


osteameatal yang tidak mungkin dengan foto polos. Variasi
anatomi diperlajari dengan CT scan untuk menemukan blok
pada OMC dan penyebab sinusitis kronik. Blockade pada
OMC menyebabkan gangguan pada drainase sinus
maksilaris, frontal, dan ethmoid anterior sehingga
meyebabkan sinusitis kronik.

Dengan demikian studi ini menegaskan kembali konsep


bahwa osteomeatal kompleks adalah factor kunci yang
meyebakan sinusitis kronik. Menghilangkan penyakit pada
osteomeatal kompleks adalah prinsip utama FESS yang
paling baik dinilai dengan CT scan

TERIMA KASIH

Вам также может понравиться