Вы находитесь на странице: 1из 20

Http://Teguhsubianto.blogspot.

com
ASUHAN KEPERAWATAN ASFIKSIA NEONATORUM
A. PENGERTIAN
Asfiksia Neonatus adalah suatua keadaan bayi baru lahir yang tidak segera bernafas
secara spontan dan teratur setelah dilahirkan. (Mochtar, 1989)
Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan
teratur, sehingga dapat meurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2 yang menimbulkan
akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut. (Manuaba, 1998)
Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas secara
spontan dan teratur dalam satu menit setelah lahir (Mansjoer, 2000)
Asfiksia berarti hipoksia yang progresif, penimbunan CO2 dan asidosis, bila proses
ini berlangsung terlalu jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Asfiksia
juga dapat mempengaruhi fungsi organ vital lainnya. (Saiffudin, 2001)
Asfiksia lahir ditandai dengan hipoksemia (penurunan PaO2), hiperkarbia
(peningkatan PaCO2), dan asidosis (penurunan PH).
B. JENIS ASFIKSIA
Ada dua macam jenis asfiksia, yaitu :
1. Asfiksia livida (biru)
2. Asfiksia pallida (putih)
Perbedaan asfiksia livida dan pallida ditunjukkan dalam tabel berikut ini
Perbedaan
Warna kulit

Asfiksia Pallida
Pucat

Asfiksia Livida
Kebiru-biruan

Tonus otot

Sudah berkurang

Masih baik

Reaksi rangsangan
Bunyi jantung
Prognosis

Negatif
Tidak teratur
Jelek

C. KLSIFIKASI ASFIKSIA
AGAR SCORE

Positif
Masih teratur
Lebih baik

Http://Teguhsubianto.blogspot.com
Score
A : Appearance

0
Biru, pucat

(warna kulit)
P : Pulse

Tidak ada

(denyut nadi)

1
Badan merah muda

2
Seluruhnya merah

Ekstremitas biru

muda

Lambat (dibawah

Diatas 100 x/mnt

100 x/mnt)

G : Grimace
(refleks)
1. Respon terhadap Tidak ada respon
kateter

dalam

lubang

hidung

(dicoba

setelah

Menyeringai

Batuk atau bersin

Menyeringai

Menangis dan

orofaring
dibersihkan).
2. Tangensial foot Tidak ada respon
siap
A : Activity

menarik kaki.
Pincang

(tonus otot)
R : Respiration

Beberapa

Fleksi dengan baik

ekstremitas pincang
Tidak ada

(usaha bernafas)

Tangisan lemah
Hipoventilasi

Klasifikasi asfiksia berdasarkan nilai APGAR


a. Asfiksia berat dengan nilai APGAR 0-3
b. Asfiksia ringan sedang dengan nilai APGAR 4-6
c. Bayi normal atau sedikit asfiksia dengan nilai APGAR 7-9
d. Bayi normal dengan nilai APGAR 10
D. ETIOLOGI
Penyebab asfiksia menurut Mochtar (1989) adalah :
1. Asfiksia dalam kehamilan
a. Penyakit infeksi akut
b. Penyakit infeksi kronik

Tangisan kuat

Http://Teguhsubianto.blogspot.com
c. Keracunan oleh obat-obat bius
d. Uraemia dan toksemia gravidarum
e. Anemia berat
f. Cacat bawaan
g. Trauma
2. Asfiksia dalam persalinan
a.

Kekurangan O2.

Partus lama (CPD, rigid serviks dan atonia/ insersi uteri)

Ruptur uteri yang memberat, kontraksi uterus yang terus-menerus mengganggu


sirkulasi darah ke uri.

b.

Tekanan terlalu kuat dari kepala anak pada plasenta.

Prolaps fenikuli tali pusat akan tertekan antara kepaladan panggul.

Pemberian obat bius terlalu banyak dan tidak tepat pada waktunya.

Perdarahan banyak : plasenta previa dan solutio plasenta.

Kalau plasenta sudah tua : postmaturitas (serotinus), disfungsi uteri.

Paralisis pusat pernafasan

Trauma dari luar seperti oleh tindakan forseps

Trauma dari dalam : akibat obet bius.

Penyebab asfiksia Stright (2004)


1. Faktor ibu, meliputi amnionitis, anemia, diabetes hioertensi ynag diinduksi oleh
kehamilan, obat-obatan iinfeksi.
2. Faktor uterus, meliputi persalinan lama, persentasi janin abnormal.
3. Faktor plasenta, meliputi plasenta previa, solusio plasenta, insufisiensi plasenta.
4. Faktor umbilikal, meliputi prolaps tali pusat, lilitan tali pusat.
5. Faktor janin, meliputi disproporsi sefalopelvis, kelainan kongenital, kesulitan
kelahiran.
E. MANIFESTASI KLINIK
1. Pada Kehamilan

Http://Teguhsubianto.blogspot.com
Denyut jantung janin lebih cepat dari 160 x/mnt atau kurang dari 100 x/mnt, halus
dan ireguler serta adanya pengeluaran mekonium.

Jika DJJ normal dan ada mekonium : janin mulai asfiksia

Jika DJJ 160 x/mnt ke atas dan ada mekonium : janin sedang asfiksia

Jika DJJ 100 x/mnt ke bawah dan ada mekonium : janin dalam gawat

2. Pada bayi setelah lahir


a. Bayi pucat dan kebiru-biruan
b. Usaha bernafas minimal atau tidak ada
c. Hipoksia
d. Asidosis metabolik atau respiratori
e. Perubahan fungsi jantung
f. Kegagalan sistem multiorgan
g. Kalau sudah mengalami perdarahan di otak maka ada gejala neurologik : kejang,
nistagmus, dan menangis kurang baik/ tidak menangis.
F. PATOFISIOLOGI
Bila janin kekurangan O2 dan kadar CO2 bertambah, timbulah rangsangan terhadap
nervus vagus sehingga DJJ (denyut jantung janin) menjadi lambat. Jika kekurangan O2
terus berlangsung maka nervus vagus tidak dapat dipengaruhi lagi. Timbulah kini
rangsangan dari nervus simpatikus sehingga DJJ menjadi lebih cepat akhirnya ireguler
dan menghilang. Janin akan mengadakan pernafasan intrauterin dan bila kita periksa
kemudian terdapat banyak air ketuban dan mekonium dalam paru, bronkus tersumbat dan
terjadi atelektasis. Bila janin lahir, alveoli tidak berkembang.
Apabila asfiksia berlanjut, gerakan pernafasan akan ganti, denyut jantung mulai
menurun sedangkan tonus neuromuskuler berkurang secara berangsur-angsur dan bayi
memasuki periode apneu primer.
Jika berlanjut, bayi akan menunjukkan pernafasan yang dalam, denyut jantung terus
menurun , tekanan darah bayi juga mulai menurun dan bayi akan terluhat lemas (flascid).
Pernafasan makin lama makin lemah sampai bayi memasuki periode apneu sekunder.
Selama apneu sekunder, denyut jantung, tekanan darah dan kadar O2 dalam darah (PaO2)

Http://Teguhsubianto.blogspot.com
terus menurun. Bayi sekarang tidak bereaksi terhadap rangsangan dan tidak akan
menunjukkan upaya pernafasan secara spontan. Kematian akan terjadi jika resusitasi
dengan pernafasan buatan dan pemberian tidak dimulai segera.
G. PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM
Http:// teguhsubianto.blogspot.com
H. KEMUNGKINAN KOMPLIKASI YANG MUNCUL
Komplikasi yang muncul pada asfiksia neonatus antara lain :
1. Edema otak & Perdarahan otak
Pada penderita asfiksia dengan gangguan fungsi jantung yang telah berlarut
sehingga terjadi renjatan neonatus, sehingga aliran darah ke otak pun akan
menurun, keadaaan ini akan menyebabkan hipoksia dan iskemik otak yang
berakibat terjadinya edema otak, hal ini juga dapat menimbulkan perdarahan otak.
2. Anuria atau oliguria
Disfungsi ventrikel jantung dapat pula terjadi pada penderita asfiksia, keadaan ini
dikenal istilah disfungsi miokardium pada saat terjadinya, yang disertai dengan
perubahan sirkulasi. Pada keadaan ini curah jantung akan lebih banyak mengalir ke
organ seperti mesentrium dan ginjal. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya
hipoksemia pada pembuluh darah mesentrium dan ginjal yang menyebabkan
pengeluaran urine sedikit.
3. Kejang
Pada bayi yang mengalami asfiksia akan mengalami gangguan pertukaran gas dan
transport O2 sehingga penderita kekurangan persediaan O2 dan kesulitan
pengeluaran CO2 hal ini dapat menyebabkan kejang pada anak tersebut karena
perfusi jaringan tak efektif.
4. Koma
Apabila pada pasien asfiksia berat segera tidak ditangani akan menyebabkan koma
karena beberapa hal diantaranya hipoksemia dan perdarahan pada otak.

Http://Teguhsubianto.blogspot.com
I. PENATALAKSANAAN
Prinsip penatalaksanaan asfiksia :
1. Pengaturan suhu
Segera setelah lahir, badan dan kepala neonatus hendaknya dikeringkan seluruhnya
dengan kain kering dan hangat, dan diletakan telanjang di bawah alat/ lampu pemanas
radiasi, atau pada tubuh Ibunya, bayi dan Ibu hendaknya diselimuti dengan baik,
namun harus diperhatikan pula agar tidak terjadi pemanasan yang berlebihan pada
tubuh bayi.
2.

Lakukan tindakan A-B-C-D (Airway/ membersihkan jalan nafas, Breathing/


mengusahakan timbulnya pernafasan/ ventilasi, Circulation/ memperbaiki sirkulasi
tubuh, Drug/ memberikan obat)
A. Memastikan saluran nafas terbuka

Meletakkan bayi dalam posisi kepala defleksi, bahu diganjal.

Menghisap mulut, hidung dan trakhea.

Bila perlu, masukkan pipa ET untuk memastikan saluran pernafasan terbuka.

B. Memulai pernafasan

Memakai rangsangan taktil untuk memulai pernafasan.

Memakai VTP bila perlu, seperti sungkup dan balon, pipa ET dan balon, mulut ke
mulut (hindari paparan infeksi)

C. Mempertahankan sirkulasi darah


Rangsangan dan pertahankan sirkulasi darah dengan cara :

Kompresi dada

Pengobatan

D. Pemberian obat-obatan

Epineprin

Http://Teguhsubianto.blogspot.com
Indikasi : diberikan apabila frekuensi jantung tetap di bawah 80 x/mnt walaupun
telah diberikan paling sedikit 30 detik VTP adekuat dengan oksigen 100 % dan
kompresi dada atau frekuensi jantung. Dosis 0,1 0,3 ml/kg untuk larutan
1:10000. Cara pemberian dapat melalui intravena (IV) atau melalui pipa
endotrakheal.
Efek : Untuk meningkatkan kekuatan dan kecepatan konstraksi jantung

Volume ekspander (darah/ whole blood, cairan albumin-salin 5%, Nacl, RL).
Indikasi : digunakan dalam resusitasi apabila terdapat kejadian atau diduga
adanya kehilangan darah akut dengan tanda-tanda hipovolemi. Dosis 10 ml/ kg.
Cara pemberian IV dengan kecepatan pemberian selama waktu 5-10 menit.
Efek : meningkatkan volume vaskuler, meningkatkan asidosis metabolik.

Natrium Bikarbonat
Indikasi : digunakan apabila terdapat apneu yang lama yang tidak memberikan
respon terhadap terapi lain. Diberikan apabila VTP sudah dilakukan.
Efek : memperbaiki asidosis metabolik dengan meningkatkan ph darah apabila
ventilasi adekuat, menimbulkan penambahan volume disebabkan oleh cairan
garam hipertonik.

Nalakson hidroklorid/ narcan


Indikasi : depresi pernafasan yang berat atau riwayat pemberian narkotik pada Ibu
dalam 4 jam sebelum persalinan.
Efek : antagonis narkotik.
ASUHAN KEPERWATAN
PADA BAYI DENGAN ASFIKSIA

A. PENGKAJIAN
1. Sirkulasi

Nadi apikal dapat berfluktuasi dari 110 sampai 180 x/mnt. Tekanan darah 60
sampai 80 mmHg (sistolik), 40 sampai 45 mmHg (diastolik).

Http://Teguhsubianto.blogspot.com

Bunyi jantung, lokasi di mediasternum dengan titik intensitas maksimal tepat


di kiri dari mediastinum pada ruang intercosta III/ IV.

Murmur biasa terjadi di selama beberapa jam pertama kehidupan.

Tali pusat putih dan bergelatin, mengandung 2 arteri dan 1 vena.

2. Eliminasi

Dapat berkemih saat lahir.

3. Makanan/ cairan

Berat badan : 2500-4000 gram

Panjang badan : 44-45 cm

Turgor kulit elastis (bervariasi sesuai gestasi)

4. Neurosensori

Tonus otot : fleksi hipertonik dari semua ekstremitas.

Sadar dan aktif mendemonstrasikan refleks menghisap selama 30 menit


pertama setelah kelahiran (periode pertama reaktivitas). Penampilan asimetris
(molding, edema, hematoma).

Menangis kuat, sehat, nada sedang (nada menangis tinggi menunjukkan


abnormalitas genetik, hipoglikemi atau efek narkotik yang memanjang)

5. Pernafasan

Skor APGAR : 1 menit......5 menit....... skor optimal harus antara 7-10.

Rentang dari 30-60 permenit, pola periodik dapat terlihat.

Bunyi nafas bilateral, kadang-kadang krekels umum pada awalnya silindrik


thorak : kartilago xifoid menonjol, umum terjadi.

6. Keamanan

Suhu rentang dari 36,5 C sampai 37,5 C. Ada verniks (jumlah dan distribusi
tergantung pada usia gestasi).

Kulit : lembut, fleksibel, pengelupasan tangan/ kaki dapat terlihat, warna


merah muda atau kemerahan, mungkin belang-belang menunjukkan memar
minor (misal : kelahiran dengan forseps), atau perubahan warna herlequin,

Http://Teguhsubianto.blogspot.com
petekie pada kepala/ wajah (dapat menunjukkan peningkatan tekanan
berkenaan dengan kelahiran atau tanda nukhal), bercak portwine, nevi
telengiektasis (kelopak mata, antara alis mata, atau pada nukhal) atau bercak
mongolia (terutama punggung bawah dan bokong) dapat terlihat. Abrasi kulit
kepala mungkin ada (penempatan elektroda internal)

B. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

PH tali pusat : tingkat 7,20 sampai 7,24 menunjukkan status parasidosis, tingkat
rendah menunjukkan asfiksia bermakna.

Hemoglobin/ hematokrit (HB/ Ht) : kadar Hb 15-20 gr dan Ht 43%-61%.

Tes combs langsung pada daerah tali pusat. Menentukan adanya kompleks
antigen-antibodi pada membran sel darah merah, menunjukkan kondisi
hemolitik.

C. PRIORITAS KEPERAWATAN

Meningkatkan upaya kardiovaskuler efektif.

Memberikan lingkungan termonetral dan mempertahankan suhu tubuh.

Mencegah cidera atau komplikasi.

Meningkatkan kedekatan orang tua-bayi.

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
I. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d produksi mukus banyak.
II. Pola nafas tidak efektif b.d hipoventilasi/ hiperventilasi
III. Kerusakan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi ventilasi.

Http://Teguhsubianto.blogspot.com
IV. Risiko cedera b.d anomali kongenital tidak terdeteksi atau tidak teratasi
pemajanan pada agen-agen infeksius.
V. Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kurangnya suplai O2 dalam darah.
VI. Proses keluarga terhenti b.d pergantian dalam status kesehatan anggota keluarga.

E. INTERVENSI
DP I. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d produksi mukus banyak.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan
jalan nafas lancar.
NOC I : Status Pernafasan : Kepatenan Jalan Nafas
Kriteria Hasil :
1. Tidak menunjukkan demam.
2. Tidak menunjukkan cemas.
3. Rata-rata repirasi dalam batas normal.
4. Pengeluaran sputum melalui jalan nafas.
5. Tidak ada suara nafas tambahan.
NOC II : Status Pernafasan : Pertukaran Gas
Kriteria Hasil :
1. Mudah dalam bernafas.
2. Tidak menunjukkan kegelisahan.
3. Tidak adanya sianosis.
4. PaCO2 dalam batas normal.
5. PaO2 dalam batas normal.
6. Keseimbangan perfusi ventilasi
s
Keterangan skala :
1 : Selalu Menunjukkan
2 : Sering Menunjukkan
3 : Kadang Menunjukkan

Http://Teguhsubianto.blogspot.com
4 : Jarang Menunjukkan
5 : Tidak Menunjukkan
NIC I : Suction jalan nafas
Intevensi :
1. Tentukan kebutuhan oral/ suction tracheal.
2. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suction .
3. Beritahu keluarga tentang suction.
4. Bersihkan daerah bagian tracheal setelah suction selesai dilakukan.
5. Monitor status oksigen pasien, status hemodinamik segera sebelum, selama dan
sesudah suction.
NIC II : Resusitasi : Neonatus
1. Siapkan perlengkapan resusitasi sebelum persalinan.
2. Tes resusitasi bagian suction dan aliran O2 untuk memastikan dapat berfungsi dengan
baik.
3. Tempatkan BBL di bawah lampu pemanas radiasi.
4. Masukkan laryngoskopy untuk memvisualisasi trachea untuk menghisap mekonium.
5. Intubasi dengan endotracheal untuk mengeluarkan mekonium dari jalan nafas bawah.
6. Berikan stimulasi taktil pada telapak kaki atau punggung bayi.
7. Monitor respirasi.
8. Lakukan auskultasi untuk memastikan vetilasi adekuat.
DP II. Pola nafas tidak efektif b.d hipoventilasi/ hiperventilasi.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan
pola nafas menjadi efektif.
NOC : Status respirasi : Ventilasi
Kriteria hasil :
1. Pasien menunjukkan pola nafas yang efektif.
2. Ekspansi dada simetris.
3. Tidak ada bunyi nafas tambahan.
4. Kecepatan dan irama respirasi dalam batas normal.
Keterangan skala :

Http://Teguhsubianto.blogspot.com
1 : Selalu Menunjukkan
2 : Sering Menunjukkan
3 : Kadang Menunjukkan
4 : Jarang Menunjukkan
5 : Tidak Menunjukkan
NIC : Manajemen jalan nafas
Intervensi :
1) Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan melakukan pengisapan lender.
2) Pantau status pernafasan dan oksigenasi sesuai dengan kebutuhan.
3) Auskultasi jalan nafas untuk mengetahui adanya penurunan ventilasi.
4) Kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan AGD dan pemakaian alan bantu nafas
5) Siapkan pasien untuk ventilasi mekanik bila perlu.
6) Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan.
DP III. Kerusakan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi ventilasi.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan
pertukaran gas teratasi.
NOC : Status respiratorius : Pertukaran gas
Kriteria hasil :
1. Tidak sesak nafas
2. Fungsi paru dalam batas normal
Keterangan skala :
1 : Selalu Menunjukkan
2 : Sering Menunjukkan
3 : Kadang Menunjukkan
4 : Jarang Menunjukkan
5 : Tidak Menunjukkan
NIC : Manajemen asam basa
Intervensi :
1) Kaji bunyi paru, frekuensi nafas, kedalaman nafas dan produksi sputum.
2) Pantau saturasi O2 dengan oksimetri

Http://Teguhsubianto.blogspot.com
3) Pantau hasil Analisa Gas Darah
DP IV. Risiko cedera b.d anomali kongenital tidak terdeteksi atau tidak teratasi
pemajanan pada agen-agen infeksius.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan
risiko cidera dapat dicegah.
NOC : Pengetahuan : Keamanan Anak
Kriteria hasil :
1. Bebas dari cidera/ komplikasi.
2. Mendeskripsikan aktivitas yang tepat dari level perkembangan anak.
3. Mendeskripsikan teknik pertolongan pertama.
Keterangan Skala :
1 : Tidak sama sekali
2 : Sedikit
3 : Agak
4 : Kadang
5 : Selalu
NIC : Kontrol Infeksi
Intervensi :
1. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah merawat bayi.
2. Pakai sarung tangan steril.
3. Lakukan pengkajian fisik secara rutin terhadap bayi baru lahir, perhatikan pembuluh
darah tali pusat dan adanya anomali.
4. Ajarkan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi dan melaporkannya pada pemberi
pelayanan kesehatan.
5. Berikan agen imunisasi sesuai indikasi (imunoglobulin hepatitis B dari vaksin
hepatitis B bila serum ibu mengandung antigen permukaan hepatitis B (Hbs Ag),
antigen inti hepatitis B (Hbs Ag) atau antigen E (Hbe Ag).
DP V. Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kurangnya suplai O2 dalam darah.

Http://Teguhsubianto.blogspot.com
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan
suhu tubuh normal.
NOC I : Termoregulasi : Neonatus
Kriteria Hasil :
1. Temperatur badan dalam batas normal.
2. Tidak terjadi distress pernafasan.
3. Tidak gelisah.
4. Perubahan warna kulit.
5. Bilirubin dalam batas normal.
Keterangan skala :
1 : Selalu Menunjukkan
2 : Sering Menunjukkan
3 : Kadang Menunjukkan
4 : Jarang Menunjukkan
5 : Tidak Menunjukkan
NIC I : Perawatan Hipotermi
Intervensi :
1. Hindarkan pasien dari kedinginan dan tempatkan pada lingkungan yang hangat.
2. Monitor gejala yang berhubungan dengan hipotermi, misal fatigue, apatis, perubahan
warna kulit dll.
3. Monitor temperatur dan warna kulit.
4. Monitor TTV.
5. Monitor adanya bradikardi.
6. Monitor status pernafasan.
NIC II : Temperatur Regulasi
Intervensi :
1. Monitor temperatur BBL setiap 2 jam sampai suhu stabil.
2. Jaga temperatur suhu tubuh bayi agar tetap hangat.
3. Tempatkan BBL pada inkubator bila perlu.
DP VI. Proses keluarga terhenti b.d pergantian dalam status kesehatan anggota keluarga.

Http://Teguhsubianto.blogspot.com
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan
koping keluarga adekuat.
NOC I : Koping keluarga
Kriteria Hasil :
1. Percaya dapat mengatasi masalah.
2. Kestabilan prioritas.
3. Mempunyai rencana darurat.
4. Mengatur ulang cara perawatan.
Keterangan skala :
1 : Tidak pernah dilakukan
2 : Jarang dilakukan
3 : Kadang dilakukan
4 : Sering dilakukan
5 : Selalu dilakukan
NOC II : Status Kesehatan Keluarga
Kriteria Hasil :
1. Status kekebalan anggota keluarga.
2. Anak mendapatkan perawatan tindakan pencegahan.
3. Akses perawatan kesehatan.
4. Kesehatan fisik anggota keluarga.
Keterangan Skala :
1 : Selalu Menunjukkan
2 : Sering Menunjukkan
3 : Kadang Menunjukkan
4 : Jarang Menunjukkan
5 : Tidak Menunjukkan
NIC I : Pemeliharaan proses keluarga
Intervensi :
1. Tentukan tipe proses keluarga.
2. Identifikasi efek pertukaran peran dalam proses keluarga.
3. Bantu anggota keluarga untuk menggunakan mekanisme support yang ada.

Http://Teguhsubianto.blogspot.com
4. Bantu anggota keluarga untuk merencanakan strategi normal dalam segala situasi.
NIC II : Dukungan Keluarga
Intervensi :
1. Pastikan anggota keluarga bahwa pasien memperoleh perawat yang terbaik.
2. Tentukan prognosis beban psikologi dari keluarga.
3. Beri harapan realistik.
4. Identifikasi alam spiritual yang diberikan keluarga.
E. EVALUASI
DP I. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d produksi mukus banyak.
NOC I
Kriteria Hasil :
1. Tidak menunjukkan demam.(skala 3)
2. Tidak menunjukkan cemas.(skala 3)
3. Rata-rata repirasi dalam batas normal.(skala 3)
4. Pengeluaran sputum melalui jalan nafas.(skala 3)
5. Tidak ada suara nafas tambahan.(skala 3)

NOC II
Kriteria Hasil :
1. Mudah dalam bernafas.(skala 3)
2. Tidak menunjukkan kegelisahan.(skala 3)
3. Tidak adanya sianosis.(skala 3)
4. PaCO2 dalam batas normal.(skala 3)
5. PaO2 dalam batas normal.(skala 3)
DP II. Pola nafas tidak efektif b.d hipoventilasi/ hiperventilasi.
Kriteria hasil :

Http://Teguhsubianto.blogspot.com
1. Pasien menunjukkan pola nafas yang efektif.(skala 3)
2. Ekspansi dada simetris.(skala 3)
3. Tidak ada bunyi nafas tambahan.(skala 3)
4. Kecepatan dan irama respirasi dalam batas normal.(skala 3)
DP III. Kerusakan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi ventilasi.
Kriteria hasil :
1. Tidak sesak nafas.(skala 3)
2. Fungsi paru dalam batas normal.(skala 3)
DP IV. Risiko cedera b.d anomali kongenital tidak terdeteksi atau tidak teratasi
pemajanan pada agen-agen infeksius.
1. Bebas dari cidera/ komplikasi.(skala 4)
2. Mendeskripsikan aktivitas yang tepat dari level perkembangan anak.(skala 4)
3. Mendeskripsikan teknik pertolongan pertama.(skala 4)

DP V. Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kurangnya suplai O2 dalam darah.


NOC I
Kriteria Hasil :
1. Temperatur badan dalam batas normal.(skala 3)
2. Tidak terjadi distress pernafasan. (skala 3)
3. Tidak gelisah. (skala 3)
4. Perubahan warna kulit. (skala 3)
5. Bilirubin dalam batas normal. (skala 3)
NOC II
Kriteria Hasil :
1. Status kekebalan anggota keluarga. (skala 3)
2. Anak mendapatkan perawatan tindakan pencegahan. (skala 3)

Http://Teguhsubianto.blogspot.com
3. Akses perawatan kesehatan. (skala 3)
4. Kesehatan fisik anggota keluarga. (skala 3)
DP IV. Risiko cedera b.d anomali kongenital tidak terdeteksi atau tidak teratasi
pemajanan pada agen-agen infeksius.
NOC I
Kriteria Hasil :
1. Percaya dapat mengatasi masalah. (skala 3)
2. Kestabilan prioritas. (skala 3)
3. Mempunyai rencana darurat. (skala 3)
4. Mengatur ulang cara perawatan. (skala 3)
NOC II
Kriteria Hasil :
1. Status kekebalan anggota keluarga. (skala 3)
2. Anak mendapatkan perawatan tindakan pencegahan. (skala 3)
3. Akses perawatan kesehatan. (skala 3)
4. Kesehatan fisik anggota keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC
Hassan, R dkk. 1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jilid 3. Jakarta : Informedika
Mansjoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jilid II. Jakarta : Media
Aesculapius.
Santosa, B. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda. Definisi dan Klasifikasi.
Jakarta : Prima Medika.
Wilkinson. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Criteria
Hasil NOC. Edisi 7. Jakarta : EGC
Manuaba, I. B. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana.
Jakarta : EGC

Http://Teguhsubianto.blogspot.com
Mochtar. R. 1989. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
Saifudin. A. B. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Straight. B. R. 2004. Keperawatan Ibu Baru Lahir. Edisi 3. Jakarta : EGC
terdapat pada http: www. Freewebs.comasfiksia pola cidera asfiksia.htm (1 Juni
2008)

2.1.6
Prognosis
1.
Asfiksia ringan / normal : baik
2.
Asfiksia sedang tergantung kecepatan penatalaksanaan bila cepat,prognosa baik
3.
Asfiksia berat dapat menimbulkan kematian pada hari-hari pertama, atau kelainan
saraf permanent. Asfiksia dengan Ph 6,9 dapat menyebabkan kejang sampai koma, dan
kelainan neurologist yang permanent misalnya cerebal palsy, mental retar dation
(Lab/ Upf Ilmu kesehatan anak, 1994).
Dr. Soetomo. RSU.1994. PedomanDiagnosadanTerapi Lab/UPF IlmuKesehatananak.
Surabaya: FK UNAIR
Hassan, Rusepno, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 3. Jakarta:
Infomedika
JNPK-KR. 2008. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta
Manuaba, Ida Bagus, 1998. IlmuKebidananPenyakitKandungan Dan
KeluargaBerencanaUntukPendidikanBidan, Jakarta :Arcan.
Mochtar, Rustam. 1998. Synopsis ObstetriJilid 2. Jakarta : EGC
Vivian, Nani L.D. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba
Medika.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Asfiksia neonatorum merupakan kasus yang banyak dijumpai dilapangan yang
disebabkan karena keadaan ibu, keadaan tali pusat, serta keadaaan bayi pada pertolongan
persalinan. Sebagai perawat tentunya harus memiliki kemampuan atau berkompeten
untuk melakukan resusitasi pada bayi baru lahir saat terjadi kasus asfiksia. Karena
tindakan yang cepat dan tepat dalam penanganan kasus asfiksia sangat berpengaruh
terhadap penurunan Angka Kematian Bayi (AKB). Selain itu konseling dan pemberian
inform consent sangat penting dilakukan dalam penanganan kasus asfiksia ini.
4.2
Saran
Hendaknya dalam asuhan kebidanan dikumpulkan data yang lengkap dan valid, agar kita
sebagai tenaga kesehatan memberikan asuhan yang optimal baik pada intervensi maupun

Http://Teguhsubianto.blogspot.com
implementasi terlebih dalam menentukan atau mengidentifkasi atau diagnosa dan
masalah sehingga kita dapat memahami dan melakukan kebutuhan segera melakukan
penanganan yang sesuai atau kompeten.

Вам также может понравиться

  • Tata Bahasa Korea Level VII PDF
    Tata Bahasa Korea Level VII PDF
    Документ43 страницы
    Tata Bahasa Korea Level VII PDF
    Arief Hidayat
    Оценок пока нет
  • Tak Mewarnai
    Tak Mewarnai
    Документ22 страницы
    Tak Mewarnai
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Sop 2019
    Sop 2019
    Документ5 страниц
    Sop 2019
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Perumusan Diagnosa Keperawatan Dusun IV Fix
    Perumusan Diagnosa Keperawatan Dusun IV Fix
    Документ3 страницы
    Perumusan Diagnosa Keperawatan Dusun IV Fix
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Keperawatan Keluarga Dan Komunitas Komprehensif
    Keperawatan Keluarga Dan Komunitas Komprehensif
    Документ208 страниц
    Keperawatan Keluarga Dan Komunitas Komprehensif
    Muhammad Ari Arfianto
    100% (2)
  • Tak Tebak Gambar
    Tak Tebak Gambar
    Документ22 страницы
    Tak Tebak Gambar
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Intervensi Dusun IV
    Intervensi Dusun IV
    Документ3 страницы
    Intervensi Dusun IV
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Laporan Gotong Royong Desa Tuntungan 2 Dusun IV
    Laporan Gotong Royong Desa Tuntungan 2 Dusun IV
    Документ6 страниц
    Laporan Gotong Royong Desa Tuntungan 2 Dusun IV
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Keperawatan
    Keperawatan
    Документ14 страниц
    Keperawatan
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Laporan Penyuluhan
    Laporan Penyuluhan
    Документ28 страниц
    Laporan Penyuluhan
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Intervensi Dusun IV
    Intervensi Dusun IV
    Документ3 страницы
    Intervensi Dusun IV
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • LOW BACK PAIN RISK FACTORS
    LOW BACK PAIN RISK FACTORS
    Документ2 страницы
    LOW BACK PAIN RISK FACTORS
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Format Gerontik
    Format Gerontik
    Документ11 страниц
    Format Gerontik
    Indra Hizkia Perangin-angin
    Оценок пока нет
  • Anjuran Untuk Hidup Sehat
    Anjuran Untuk Hidup Sehat
    Документ2 страницы
    Anjuran Untuk Hidup Sehat
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Askep Gadar Cover
    Askep Gadar Cover
    Документ3 страницы
    Askep Gadar Cover
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Proses Biokimiawi Pada Masing
    Proses Biokimiawi Pada Masing
    Документ3 страницы
    Proses Biokimiawi Pada Masing
    AuliaNurfitriSparkyuElf
    Оценок пока нет
  • DM Desy
    DM Desy
    Документ2 страницы
    DM Desy
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Brain Tumor - Bahasa Indonesia PDF
    Brain Tumor - Bahasa Indonesia PDF
    Документ10 страниц
    Brain Tumor - Bahasa Indonesia PDF
    mohhammadfaisaal
    Оценок пока нет
  • Anilisis Swotsupervisi
    Anilisis Swotsupervisi
    Документ3 страницы
    Anilisis Swotsupervisi
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Diare
    Diare
    Документ2 страницы
    Diare
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan DP
    Satuan Acara Penyuluhan DP
    Документ3 страницы
    Satuan Acara Penyuluhan DP
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • DM Desy
    DM Desy
    Документ2 страницы
    DM Desy
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Angket M1 Man
    Angket M1 Man
    Документ1 страница
    Angket M1 Man
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Ronde Keperawatan
    Ronde Keperawatan
    Документ5 страниц
    Ronde Keperawatan
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Analisis Tenaga Perawat
    Analisis Tenaga Perawat
    Документ23 страницы
    Analisis Tenaga Perawat
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Masalah Discharge Planning
    Masalah Discharge Planning
    Документ1 страница
    Masalah Discharge Planning
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Askep HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
    Askep HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
    Документ16 страниц
    Askep HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Stroke Tiodore
    Stroke Tiodore
    Документ2 страницы
    Stroke Tiodore
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Diare - Sr. Gisela
    Diare - Sr. Gisela
    Документ2 страницы
    Diare - Sr. Gisela
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет
  • Otitis Media - Nini Angel
    Otitis Media - Nini Angel
    Документ2 страницы
    Otitis Media - Nini Angel
    Stefani Priscilla
    Оценок пока нет