Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
Ghariza Feby El Gani
Signalment :
Jenis ternak
: Sapi
Bangsa
: Limousine
: 1 tahun
Diare profus.
Dispnoe.
Bload (kembung).
Tidak mampu berdiri (paralisis).
Anorexia.
Lemah.
Anamnesa :
1. Sejak kapan mengalami diare?
Diagnosa :
Keracunan (intoksikasi) herbisida dengan alasan pada bulan April adalah jadwal
penyemprotan herbisida pada kebun apel.
Diagnosa Banding :
Cacingan
Terapi :
sekunder.
Pemberian air minum untuk mencegah dehidrasi.
Pemberian larutan garam inggris (Epsom salt)
Sapi diberi hijauan yang bebas dari reduksi segala macam jenis pestisida.
Sediakan air ad libitum.
Etiologi :
Keracunan adalah masuknya suatu zat dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat
menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian.
Keracunan juga bisa dikatakan sebagai reaksi kimia yang merusak jaringan tubuh atau
mengganggu fungsi tubuh. Dalam dunia peternakan sapi, keracunan yang sering terjadi
yaitu keracunan pakan konsentrat atau hijauan yang diberikan. Keracunan yang disebabkan
oleh pakan biasanya terjadi pada beberapa sapi dalam satu kandang.
Patogenesis :
Rumput yang terpapar herbisida dimakan oleh sapi dan dicerna di saluran
pencernaan. Herbisida menyebabkan perlukaan pada mukosa saluran pencernaan.
Herbisida dikenali sebagai alergen yang masuk ke dalam tubuh, alergen akan memicu
tubuh untuk membuat antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE). IgE ini kemudian
akan terikat pada sel mast yang banyak tersebar di bagian tubuh kita terutama pada tempattempat yang sering kontak dengan lingkungan seperti selaput lendir hidung, saluran
nafas/bronkus, kulit, mata, mukosa usus, dll. Dengan adanya alergen, sel mast akan
memproduksi dan melepaskan histamin. Dengan adanya histamin motilitas usus akan
meningkat sehingga terjadilah diare.
Pada kasus ini terjadi diare profus (diare berdarah). Darah berwarna kehitaman,
menunjukan telah terjadi luka pada saluran pencernaan bagian depan. Sapi juga tidak bisa
berdiri dikarenakan gangguan pada fungsi saraf. Herbisida atau golongan pestisida lainnya
merupakan inhibitor untuk enzim cholinesterase. Beberapa zat yang terkandung dalam
pestisida (seperti golongan organofosfat dan karbamat) mampu mengurangi kamampuan
enzim cholinesterase untuk menghidrolisa asetilcholin, sehingga laju penyampaian
rangsangan pada impuls saraf terhambat dan pada akhirnya akan menyebabkan kelainan
fungsi sistem saraf dan berakibat pada kelumpuhan serta pada kondisi kronis dapat
menyebabkan kerusakan otak.