Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Kasus kematian mendadak jarang terjadi pada usia muda, namun kasus ini
tetaplah memiliki pengaruh yang besar terhadap masyarakat ataupun dalam
bidang kesehatan. Kematian mendadak pada usia muda sering terjadi tanpa
terprediksi oleh pakar kesehatan, biarpun sebenarnya dalam banyak kasus
kematian mendadak pada usia muda dapat didahului dengan gejala-gejala
prodromal, adanya riwayat kematian mendadak pada usia muda dalam keluarga,
adanya gambaran abnormal pada EKG serta gejala klinis yang mendukung, dan
gaya hidup yang tidak baik. Para ahli percaya bahwa kebanyakan dari kematian
ini dikarenakan Sudden Death Syndrome (sindroma kematian mendadak) atau
Sudden Cardiac Death (kematian jantung mendadak). 1,2,6
Pada usia dewasa muda (30 tahun), kematian mendadak sering disebabkan
oleh atherosclerotic coronary artery disease dan terminal ventricular fibrillation.
Sedang pada anak dengan usia dibawah 1 tahun, kematian mendadak sering
disebabkan oleh ductus dependent, cyanotic congenital cardiac disease. Gejala
prodromal yang sering muncul pada kematian mendadak di usia muda meliputi
nyeri dada dan syncope yang bisa diakibatkan oleh gangguan cardiac maupun
noncardiac. 6
Di Indonesia sendiri sukar didapat insiden kematian mendadak yang
sebenarnya. Angka yang ada hanyalah jumlah kematian mendadak yang diperiksa
di bagian kedokteran forensik FKUI. Dalam tahun 1990, dari seluruh 2461 kasus,
ditemukan 227 laki-laki (9,2%) dan 50 perempuan (2%) kasus kematian
mendadak, sedangkan pada tahun 1991 dari 2557 kasus diperiksa 228 laki-laki
(8,9%) dan 54 perempuan (2,1%).1,3,4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Definisi kematian mendadak menurut WHO, yaitu kematian dalam waktu
24 jam sejak gejala timbul, namun sebagian besar kematian terjadi dalam hitungan
menit atau bahkan detik sejak gejala timbul. Kematian mendadak tidak selalu
tidak terduga, dan kematian yang tak terduga tidak selalu terjadi mendadak,
namun amat sering keduanya terjadi bersamaan pada satu kasus.1,2,4
Pada kematian mendadak, penyebab kematian hampir selalu ditemukan
pada sistem kardiovaskuler, meskipun lesi tidak terdapat di jantung atau pembuluh
darah utama. Cerebral hemmorraghe yang masif, perdarahan subarachnoid,
rupture kehamilan ektopik, hemoptisis, hematemesis dan emboli pulmonal,
sebagai contoh, bersama dengan penyakit jantung dan aneurisma aorta
mempunyai kontribusi pada sebagian besar penyebab kematian mendadak dan
unexpected akibat sistem vaskular.1,3,4
2.2 EPIDEMIOLOGI
Kematian mendadak terjadi empat kali lebih sering pada laki-laki
dibandingkan pada perempuan. Penyakit pada jantung dan pembuluh darah
menduduki urutan pertama dalam penyebab kematian mendadak dan juga
memiliki kecenderungan yang serupa yaitu lebih sering menyerang laki-laki
dibandingkan perempuan dengan perbandingan 7:1 sebelum menopause dan
menjadi 1:1 setelah perempuan menopause. Tahun 1997 - 2003 di Jepang
dilakukan penelitian pada 1446 kematian pada kecelakaan lalu lintas dan dari
autopsi pada korban kecelakaan lalu lintas di Dokkyo University dikonfirmasikan
bahwa 130 kasus dari 1446 kasus tadi penyebab kematiannya digolongkan dalam
kematian mendadak, bukan karena trauma akibat kecelakaan lalu lintas. Di
Indonesia seperti yang dilaporkan badan Litbang Departemen Kesehatan RI,
persentase kematian akibat penyakit ini meningkat dari 5,9% (1975) menjadi
9,1% (1981), 16,0 (1986), dan 19,0% (1995). 1,3,4
2.3 ETIOLOGI
2. Keracunan4
a. Definisi
Racun ialah zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan
fisiologik yang dalam dosis toksik akan menyebabkan gangguan berupa
sakit atau kematian.
Intoksikasi merupakan suatu keadaaan dimana fungsi tubuh
menjadi tidak normal yang disebabakan oleh sesuatu jenis racun atau
bahan toksik lain.
b. Cara kerja atau efek yang ditimbulkan
3. Penyakit2,3,4
a. Penyakit Sistem Kardiovaskular
Beberapa penyakit pada sistem kardiovaskular yang dapat
mengakibatkan mati mendadak antara lain:
1. Penyakit Jantung iskemik
2. Infark Miokard
3. Penyakit Katup Jantung
4. Miokarditis
5. Kardiomiopati
6. Kelainan Arteri
1.) Penyakit Jantung Iskemik
dimana
a.
coronaria
sering
mengalami
penyempitan, adalah:
a.) ramus descenden a. coronaria sinistra (45-64%)
b.) a. coronaria dextra (24-46%)
c.) a. circumflexa coronaria sinistra (3-10%)
d.) pangkal a. coronaria sinistra (0-10%)
secara
tiba-tiba
dan
menutup
lumen
pembuluh darah.
c.) Trombosis koroner
d.) Miokard infark, terjadi ketika stenosis berat terjadi atau terjadi
oklusi total dari pembuluh darah, bila pembuluh darah kolateral
di tempat bersangkutan tidak cukup memberi darah pada
daerah yang bersangkutan. Infark umumnya baru terjadi bila
lumen tertutup lebih dari atau sama dengan 70%.
e.) Lesi pada sistem konduksi jantung. Efek dari infark yang besar
adalah mengurangi fungsi jantung karena kegagalan pompa dan
otot yang mati tidak dapat berkontraksi atau menyebabkan
aritmia dan fibrilasi ventrikel. Infark yang dapat dilihat dengan
mata secara makroskopik tidak terjadi saat kematian mendadak,
karena perlu beberapa jam agar oklusi jantung menjadi jelas.
Tapi efek fatal dari infark dapat terjadi pada setiap saat setelah
otot menjadi iskemik.
f.) Infark miokard yang ruptur dapat menyebabkan kematian
mendadak karena hemoperkardium dan tamponade jantung.
Keadaan ini umumnya terjadi pada wanita tua, yang
mempunyai miokardium yang rapuh, namun tidak menutup
kemungkinan terjadi pada semua orang. Keadaan ini cenderung
terjadi dua atau tiga hari setelah onset infark dan bagian otot
yang infark menjadi lunak. Ruptur terkadang terjadi pada
septum interventrikuler, menyebabkan leftright shunt pada
jantung.
g.) Fibrosis miokard, terjadi ketika infark miokard menyembuh
karena miokardium tidak dapat berprofilerasi. Sebuah daerah
fibrosis yang besar di ventrikel kiri dapat kemudian
membengkak karena tekanan yang tinggi selama sistole
membentuk aneurisma jantung yang mengurangi fungsi
jantung.
h.) Ruptur otot papilaris, dapat terjadi karena infark dan nekrosis.
Keadaan ini memungkinkan katup mitral mengalami prolaps
dengan gejala insufisiensi mitral dan bahkan kematian.
Ateroma pada arteri koroner bisa fokal dengan plak yang
irreguler dengan berbagai ukuran atau dalam jumlah sedikit dan
terlokalisir dengan sisa lumen lain pada sistem kardiovaskuler
hampir normal.
2.) Infark Miokard
Infark miokard adalah nekrosis jaringan otot jantung akibat
insufisiensi aliran darah. Insufisiensi terjadi karena spasme dan
atau sumbatan karena sklerosis dan trombosis. Infark miokard
adalah patologik (gejala klinisnya bervariasi, kadang tanpa gejala
apapun), sedangkan infark miokard akut adalah pengertian klinis
hanya
dapat
ditegakkan
dengan
pemeriksaan
hipertrofi,
dilated/kongesti,
jantung
dan
dengan
restriktif-obliteratif.
nyata
membesar,
Pada
dengan
10
penyebab
kematian
mendadak,
satu-satunya
Aneurisma Aorta
I.
Definisi
11
Klasifikasi
Aneurisma dapat digolongkan berdasarkan bentuknya: sakular dan
fusiform. Aneurisma sakular menyerupai kantong (sack) kecil, aneurisma
hanya melibatkan sebagian dari lingkar arteri dimana aneurisma berbentuk
seperti kantong yang menonjol dan berhubungan dengan dinding arteri
melalui suatu leher yang sempit; aneurisma fusiformis menyerupai
kumparan, dilatasi simetris dan melibatkan seluruh lingkar arteri.7
12
etiologi
aneurisma
umunya
dibedakan:(1)
13
14
Etiologi
Aneurisma dapat terjadi sebagai kelainan kongenital atau akuisita.
Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, defek pada beberapa
komponen dari dinding arteri serta beberapa faktor risiko untuk terjadinya
aneurisma aorta meliputi tekanan darah yang tinggi, kadar kolesterol yang
tinggi, diabetes, perokok tembakau, dan alkohol.
Pembentukan aneurisma paling sering terjadi pada populasi usia tua.
Penuaan
menyebabkan
perubahan
kolagen
dan
elastin,
yang
Individu
15
16
Degradasi
proteolitik
dari
dinding
jaringan
ikat
aorta
dan
inhibitornya
yaitu
Tissue
Inhibitors
of
17
18
peningkatan
risiko
ruptur.
-blockers
berperan
untuk
hemodinamik
lokal,
fragmentasi
tunika
media,
dan
19
inflamasi
kemudian
melepaskan
chemokine
dan
sitokin
20
21
Abdominal rigidity
Nyeri pada punggung bawah yang berat, tiba-tiba, persisten, atau
konstan, dapat menjalar ke selangkangan, pantat, atau tungkai
bawah
Anxietas
Kulit pucat
Shock
Massa abdomen
22
memasuki ruang
melibatkan
aorta
descenden.
Beberapa
penelitian
terkini
23
III.
24
aorta kongenital atau stenosis katup bikuspid, serta pada orang- orang
dengan riwayat pembedahan toraks.14
Kelainan aorta dapat disebabkan oleh beberapa kelainan herediter
berikut:14,15
1.
Sindrom Marfan
2.
Sindrom Ehlers-Danlos
3.
Annuloaortic ectasia
4.
5.
6.
Sindrom Turner
7.
Sindrom Noonan
8.
Osteogenesis imperfekta
9.
10.
Koarktasio aorta
11.
12.
1. aortitis Sifilis
2. trauma dada deselerasi
3. penggunaan kokain
Diseksi aorta iatrogenik dapat terjadi melalui beberapa prosedur kardiologi
berikut : 14
25
kateter
perkutaneus
(seperti
kateterisasi
jantung,
Patogenesis
Setiap mekanisme yang menyebabkan kelemahan pada lapisan
media dinding aorta yang diikuti dengan peningkatan wall stress akan
menyebabkan dilatasi aneurismatik
dan
selanjutnya
dapat
terjadi
memegang
peranan
penting
dalam
terbentuknya
dan
menyebabkan
beberapa
komplikasi
berupa
sindroma
26
diseksi bisa terjadi ketika dokter memasukkan selang ke dalam suatu arteri
(misalnya pada aortografi atau angiografi)
27
28
sangat
berpotensi
mengancam
jiwa.
Penyebab
dari
menentukan
penatalaksanaan
selanjutnya.
Perdarahan
29
yang
membengkak
mengandung
darah.
Perdarahan
BAB III
30
KESIMPULAN
Kematian mendadak merupakan kematian dalam waktu 24 jam sejak
gejala timbul. Kematian mendadak terjadi empat kali lebih sering pada laki-laki
dibandingkan pada perempuan.
Penyebab kematian mendadak secara garis besar yaitu karena trauma,
keracunan dan penyakit. Trauma yang dapat menyebabkan kematian mendadak
meliputi trauma
DAFTAR PUSTAKA
31
Death).
Sudden
Death
Due
to
Intracranial
Lession.
R.E.
Aneurysm,
Abdominal.
2010.
,E.
Thoracic
Aortic
Aneurysm.
2009.
Blood
Institute.
of
Vasc
Surg.
2001.
32
Mary
et
al.
2011.
Aorta
Dissection.
Diakses
dari