Вы находитесь на странице: 1из 21

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

Kasus Thypus Abdominalis


Ny. N bersama suaminya yang bernama Tn. O datang kerumah sakit Mulya Husada pada hari
Jumat, 10 Juli 2015, setelah melakukan anamnesa Ny. N mengatakan suaminya berusia 43 tahun.
Mereka tinggal di jalan melati Rt.007 Rw.04 Jakarta Timur. Ny. N sendiri berusia 38 tahun dan
bekerja sebagai petani. Saat itu Tn. O mengatakan dirinya mengalami demam, nyeri kepala berat
berskala 8 (0-10), nyeri otot, tidak nafsu makan, mual, muntah, sulit BAB dan perasaan tidak enak di
perut.
Isteri klien mengatakan sebelumnya klien pernah dirawat dirumah sakit selama 5 hari pada
tahun 2009 dengan kasus yang sama, klien dirawat dan di beri obat untuk proses penyembuhan. Ny.
N mengatakan bahwa ibu dari Tn. O juga mempunyai riwayat penyakit thypus abdominalis, ibu dari
Tn. O meninggal dunia disebabkan karena thypus abdominalis. Sedangkan ayah dari Tn. O
meninggal dunia karena terserang penyakit pneumonia.
Setelah dilakukan pemerisaan fisik pada Tn. O di dapat hasil tekanan darah 110/80 mmHg, suhu
37,4C, nadi dengan frekuensi 70 x/menit dan frekuensi nafas 18 x/menit, keadaan terlihat lemah
penampilan terlihat kurang rapi dan bersih. BB 68 kg, TB 170 cm, Tingkat kesadaran Tn. O bernilai
15 yang artinya masih dalam kesadaran penuh dan mampu menjawab pertanyaan tentang
keadaannya. Adapun hasil dari pemeriksaan fisik Tn. O antara lain sebagai berikut :

Sistem percernaan

Bibir dan mukosa kering, tidak terdapat kelainan bentuk bibir, gigi berjumlah 32 buah, lidah kotor
(putih), pergerakan lidah bebas, tepi dan ujung lidah kemerahan, terdapat reflek menelan, bentuk
perut datar dan tidak ada nyeri tekan, tetapi klien merasakan nyeri pada kiri atas hingga ke bawah,
tidak teraba pembesaran hepar, bising usus = 4 x/menit

Sistem pernapasan

Bentuk hidung simetris, septum ada, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, tidak terdapat sekret,
mukosa hidung lembab dan berwarna merah muda, tidak terdapat nyeri tekan sinus. Bentuk dada
simetris, tidak terdapat retraksi intercostalis, vertebra lurus, tidak terdapat massa dan tidak ada nyeri
tekan, vocal fremitus simetris, pengembangan paru saat bernafas simetris, suara paru vesikuler, RR =
18 x/menit

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

Sistem kardiovaskular

Konjungtiva pucat, tidak ada peningkatan JVP (distensi vena jugularis), CRT < 3 detik, akral teraba
hangat, denyut nadi kuat dan teratur, frekuensi nadi = 70 x/menit, TD = 110/80 mmHg .

Sitem persyarafan
Kesadaran compos mentis dengan nilai GCS = 15 (E=4 V=5 M=6).

Orientasi klien terhadap orang, tempat, dan waktu baik, terbukti dari klien dapat menyebutkan siapa
yang menunggu dan menanyakan kapan pulang. Klien dapat mengingat kejadian masa lampau dan
saat ini.

Sistem Endokrin

Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening, tidak terdapat tanda-tanda ganggung hormonal
seperti pembesara tyroid.

Sistem Genetourinaria

Tidak terdapat lesi, tidak terdapat pembesaran ginjal, tidak ada pembesaran kandung kemih.

Sistem Muskuloskeletal

- Postur tubuh simetris, klien dapat membuka mulut, klien dapat menahan saat dagu di beri tahanan.
- Extremitas atas :
Bentuk tangan simetris, bahu dapat abduksi dan adduksi, pergelangan tangan dapat fleksi dan
ekstensi, jari-jari lengkap, tidak terdapat odem, terpasang infus RL 20tts/menit pada tangan kanan.
- Extremitas bawah :
Bentuk kaki simetris, pergelangan kaki dapat fleksi dan ekstensi, tonus otot .

Sitem Integumen

Rambut tidak rapi, tapi bersih, berwarna hitam, turgor kulit tidak elastis, suhu =37,4C, tidak terdapat
luka dan lesi, warna kulit coklat.

Sistem Indra

Klien dapat membaca dengan baik, klien dapat menjawab pertanyaan bila diajukan perawat, klien
dapat bicara dengan artikulasi jelas, klien dapat membedakan bau antara minyak kayu putih dengan
kopi.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN


KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Status Perkawinan
Agama
Suku Bangsa
Alamat

:
:
:
:
:
:
:
:

Tn. O
43 Tahun
Laki-Laki
Petani
Menikah
Islam
Indonesia
Jl.Melati Rt.007 Rw.03 Jakarta Timur

Nomor Telepon
Diagnosa Penyakit
Tanggal Masuk
Tanggal Pengkajian
Rujukan dari
Pemberi
jaminan
pelayanan kesehatan
Sumber Data

:
:
:
:
:
:

089623569630
Thypus Abdominalis
10 Juli 2015
10 Juli 2015
-

Keluarga

2. Identitas Penanggung Jawab.


Nama
Umur
Jenis Kelamin
Hubungan dgn klien
Pekerjaan
Status Perkawinan
Agama
Suku Bangsa
Alamat

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Ny. N
38 Tahun
Perempuan
Isteri
Petani
Menikah
Islam
Indonesia
Jl.Melati Rt.007 Rw.03 Jakarta Timur

Nomor Telepon

08966409817

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

3. Riwayat Kesehatan.
a. Keluhan utama :
Pasien datang kerumah sakit, mengatakan kepala pusing, mual muntah, demam dan sulit
BAB.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang.
Pasien dirawat di Rumah Sakit Mulya Husada pada hari Jumat, 10 Juli 2015 di ruangan
mawar dengan keluhan kepala pusing, demam, mual, muntah, sulit BAB, perasaan tidak
enak diperut, nyeri otot, Nyeri perut.
P : Klien mengatakan sakit kepala berat dan nyeri perut
Q : Seperti di tusuk-tusuk.
R : Nyeri pada daerah kepala dan perut bagian kiri atas hingga ke bawah
S : 8 (nyeri berat)
T : Klien mengatakan nyeri terus menerus
c. Riwayat Kesehatan Dahulu.
Penyakit pada masa kanak-kanak: ..
Penyakit akut/kronik yang diderita:.
Trauma
:.
Riwayat pernah dirawat
: Pasien pernah dirawat
dirumah sakit selama 5 hari
pada tahun 2009 dengan
kasus yang sama, pasien
dirawat dan diberi obat
untuk proses penyembuhan.

Riwayat Operasi
: ..
Allergi
: ..
Immunisasi
: ..
Pengobatan/transfusi darah
: ..
Kebiasaan (merokok, minum alcohol, kopi, obat keras):

d. Riwayat Kesehatan Keluarga.


1). Berisi riwayat penyakit menular.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

2). Riwayat penyakit keturunan (genogram)


Keluarga Bapak

Keluarga Ibu

= Laki-Laki
= Perempuan
Keterangan

= Tidak ada keluarga yang tinggal satu rumah dengan klien.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

e. Pola Aktifitas Sehari-hari.


No

Aktivitas

Sebelum Sakit

Saat Sakit

Nutrisi

Makan 3-4 kali


sehari, nasi,
sayur, lauk,
kadang-kadang
buah

Makan 3 kali
sehari, porsi per
saji, bubur, sayur,
lauk, buah

Eliminasi (bab dan bak)

BAB 1 hari
sekali,
konsistensi
lembek.

B BAB 2 kali selama 5


hari, konsistensi
padat/keras

BAK 3-5 kali


sehari, warna
kuning jernih.

BAK 3 kali sehari,


warna kuning.

Personal Hygiene (mandi


keramas, gosok gigi)

Mandi 2 kali
per hari,
keramas, sikat
gigi.

Mandi 1 kali per


hari, kadang
keramas, sikat gigi.

Istirahat tidur

Tidur siang 2
jam (14.0016.00), tidur
malam 7 jam
(22.00-05.00)

Tidur siang 4 jam


(11.00, 14.0017.00), tidur malam
7 jam tetapi sering
terbangun

Latihan/olah raga

Setiap pagi
klien
berolahraga
lari-lari kecil di
sekitar rumah.

Setiap pagi klien


hanya bisa
berolahraga di
tempat tidur
menggerakkan
ekstermitas atas dan
bawah.

Gaya hidup

Klien dapat
beraktivitas
seperti biasa.

Klien tidak dapat


beraktivitas seperti
biasa.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum

: Compos mentis (conscious) yaitu kesadaran

Tingkat kesadaran

normal (dengan prevalensi 15) sadar sepenuhnya,


dapat menjawab semua pertanyaan tentang
keadaannya.

Penampilan secara umum


Berat badan
Tinggi badan
Tanda-tanda vital

: Pasien kurang rapi dan bersih


: 68 kg
: 170 cm
: Tekanan Darah: 110/80 mmHg
Frekuensi Nafas: 18 kali/menit
Nadi: 70 kali/menit
Suhu: 37,4oC.

b. Kulit, rambut dan kuku

Kulit: lesi/luka , kelembaban , kehangatan , pitting edeme


capillary refill time warna kulit coklat

Kulit wajah :

Kuku :

pucat

, cyanosis
, cyanosis , clubbing finger .

pucat

c. Mata

, kuning
Conjunctiva: merah muda , merah ,
Palpebra: cyanosis

pucat

, cyanosis

d. Hidung dan sinus

Bentuk : simetris

, flaring nares , mukosa hidung lembab dan berwarna merah


muda.

Pernafasan cuping hidung:

Rongga hidung; mukosa

, edema , test kepatenan ,


pembesaran concha nasalis
7

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

Sinus: nyeri

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

e. Mulut
Bibir: kelembaban

lesi

cyanosis

pursed-lip breathing kering

Cavum oris: kelembaban lesi

Lidah kotor

Pharyng: merah

pucat

mucopurulent discharge
pembesaran tonsil

merah pucat cyanosis

sensasi

masa

edema

memar

f. Leher

Laryng: produksi suara

Kelenjar Tiroid : pembesaran , Kelenjar paratiroid

JVP: distensi

Arteri karotis: kekuatan

Otot sternokleidomastoideous: reaksi

Trachea: deviasi masa tenderness


Nodus lymphe: ukuran ..., bentuk..,

, peningkatan tekanan .

frekuensi . .

pergerakan,

konsistensi., tenderness
g. Paru-paru dan rongga thorak

Postur spina : scoliosis

kiposis

lordosis
Rongga dada: perbandingan diameter AP

: lateral .
perbandingan inspirasi dan ekspirasi: ..
8

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

type pernafasan: pernafasan dada (pursed-lip)


diagpragma , simetris retraksi otot intercostals
penggunaan otot-otot asesoris pernafasan

..vokal

Paru: taktil premitus


fremitus simetris ekspansi paru simetris krepitus .

Bunyi nafas : vesikuler


bronchovesikuler
,

, bronchial

, wheezing

, ronchi

rales .pleural frictian rub .

Bunyi

.S3 S4
gallop rhythm

.. murmur sistolik

Bunyi
Hyperresonance

Flatness

jantung:

Dullness

S1

murmur diastolic
Resonance

paru:

Tympany

S2

Boundaries of organs

(heart&liver) Diaphragmatic excursion .


h. Abdomen

Bentuk datar, simetris

pelebaran pembuluh darah

pergerakan otot

retensi cairan , shifting dullness aorta abdominalis stenosis


arteri renalis bising usus 4 kali/menit.
abdomen

i. Ekstremitas Atas:
Bentuk tangan simetris, bahu dapat abduksi dan adduksi, pergelangan tangan dapat fleksi
dan ekstensi, jari-jari lengkap, tidak terdapat oedema.
j. Ekstremitas bawah:
Bentuk kaki simetris, pergelangan kaki dapat fleksi dan ekstensi, tonus otot
k. Genitalia: 5. Data Psikologis.
Status Emosi
Kecemasan.

: Klien terlihat tenang tentang penyakit yang di derita saat ini


:9

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

Pola koping.

: Pasien dalam menghadapi suatu masalah selalu dibicarakan dengan


keluarga
Gaya komunikasi.
: Terbuka
Konsep diri (Gambaran Diri, Harga Diri, Peran, Identitas Diri, Ideal Diri).
Gambaran Diri : Pasien merasa dirinya melemah.
Harga Diri
: Berhubungan baik dengan keluarga dan petugas jkesehatan.
Identitas Diri : Karakter kepribadian pasien baik dan tenang.
Peran Diri
: Baik
Ideal Diri
: Baik

6. Data Sosial.
Klien dapat menceritakan tentang keadaan penyakitnya dan keluhan yang dirasakan
kepada pasien lain dan perawat.
7. Data Spiritual.
Klien selalu berdoa demi kesembuhan penyakitnya

Keluarga klien selalu memberi dukungan untuk kesembuhan klien.

8. Data Penunjang.

Test fungsi paru


:..
Arterial blood gas :..
Oximetry
:..
X-ray dada
:..
Bronchoscopy
:..
Lung scan
:..
Thoracentesis
:..
Apus tenggorokan :..
Test sputum
:..
ECG
:..
Pemeriksaan darah lengkap:
HEMATOLOGI

10

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

TEST WIDAL
Pemeriksaan

Hasil

Titer

Typhi H Antigen

1/320

Typhi O Antigen

1/300

Paratyphi A-O Antigen

1/40

Paratyphi B-O Antigen

1/320

Enzim jantung
:..
Serum elektrolit
:..
Colesterol
:..
Test Toleransi Gula darah:..
Kadar Gula darah : Sewaktu .
Puasa .

9. Program dan Rencana Pengobatan.


Pemeriksaan
Hemoglobin

Hasil
14,8

LED

69

Leukosit
Basophil
Eosenophil
Batang
Begmen
Limposit
Monosit
Trombosit
Malaria

15.600
0
0
0
84
13
3
251.000

Normal/Satuan
Lk : 13,5-18,0 gr/dl
Pr : 12 16,0 gr/dl
Lk : 0-10 mm/jam
Pr : 0-20 mm/jam
4500 -10700 /Ul
0-1 %
1-3%
2-6%
50-70%
20-40%
2-8%
150.000-400.000/Ul
Belum Ditemukan

Infus RL 20 tts/menit
Injeksi ranitidin 1 amp/12 jam
11

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

Tab. Buscopan 3 X 1
Tab. Neurodex 3 X 1
Injeksi dexametason 1 amp/8 jam
Injeksi ceptriaxone 1 gr/8 jam

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN.
1. Analisa Data

12

No
1

Data Senjang

Interpretasi Data

Masalah

Makanan, minuman dan


Gangguan pemenuhan
Ds:
air yag tercemar
nutrisi: kurang dari
KEMENTERIAN
Klien mengatakan tidak
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
kebutuhan.
POLITEKNIK
KESEHATAN BANTEN
nafsu makan,
perut mual
JURUSANMengandung
KEPERAWATAN
salmonella
typosa
Do :
TAN G E R AN G
Klien hanya makan porsi

JL. Dr. SITANALAyang


- TANGERANG
disediakan 15121

Lidah klien tampak kotor

(selaput kotor)
Keadaan umum klien lemah
Mukosa bibir kering

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

Masuk kedalam tubuh


melalui saluran cerna
Lambung

Dimusnahkan oleh asam


lambung
Produksi asam lambung
Mual atau muntah
Anoreksia
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

Ds :
Klien mengatakan nyeri

Proses infeksi kuman


salmonella typosa

sangat berat pada bagian


kepala.
Do :
Klien tampak meringis

Masuk saluran
pencernaan bersama
makanan dan minuman

menahan sakit
Skala nyeri 8 (karakteristik

sangat berat)
Leukosit 15.600
Tes widal

Gangguan rasa nyaman :


nyeri.

Usus halus
Masuk aliran darah

Bakterimia
Infeksi sistemik seperti
demam, sakit kepala,
sakit perut
Gangguan rasa nyeri
3

Ds:

Klien mengatakan susah

Invasi kuman salmonella


thypi

BAB
Do:

Menyerang vili usus


Bab klien 2 kali selama 5
hari

Gangguan eliminasi bab


konstipasi

13

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

2.

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

Daftar Diagnosa Keperawatan.

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan


intake tidak adekuat.

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi usus halus.

Gangguan eliminasi bab konstipasi berhubungan dengan pemenuhan


penurunan peristaltik usus.

3. Intervensi dan Rasional

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah,


nafsu makan menurun.
a. Tujuan : setelah dilakukan 3 x 24 jam pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien
terpenuhi.
b. Kriteria hasil : menaikan berat badan, nafsu makan meningkat,
menghabiskan porsi makan.

No

Intervensi

Rasional

Pembatasan aktifitas selama fase sakit

Menurunkan kebutuhan metabolic untuk


mencegah penurunan kalori dan simpanan
energy

Anjurkan klien istirahat sebelum makan.

Menungkatkan energy

Sediakan makanan dalam keadaan hangat,


lingkungan menyenangkan.

Lingkungan yang menyenangkan dapat


menurunkan stress.

Catat masukan makananya.

Memberikan rasa control pada klien dan


memberikan kesempatan utuk memilih
makanan yang diinginkan.

Berikan nutrisi parenteral total, terapi intra


vena sesuai indikasi.

Dapat mengistirahatkan saluran sementara


memberikan nutrisi penting.

Timbang berat badan setiap hari

Memberikan informasi tentang kebutuhan


diet.

Gangguan rasa nyaman, nyeri berhubungan efek implamasi pada usus


a. Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri hilang atau berkurang
14

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

b. Criteria hasil : nyeri klien dapat hilang atau berkurang, klien tampak rilex,
klien tampak tenang, expresi wajah tidak cemas, suhu 36-370 C, TD 120/80
mmHg, nadi 80 x/menit, RR 20 x/menit.

No

Intervensi

Rasional

Kaji laporan karena abdomen / nyeri, catet


lokasi, lamanya intensitas. Selidiki dan
laporkan perubahan karateristik nyeri.

Nyeri selamanya defekasi seiring terjadi


pada klien dan tiba-tiba dimana dapat berat
dan terus menerus. Perubahan pada
karateristik nyeri dapat menunjukkan
penyebaran penyakit atau terjadi komplikasi.

Dorong klien untuk menghilangkan rasa


nyeri

Untuk dapat mentoleransi nyeri

Tentukan stress luar, misalnya, keluarga,


teman, lingkungan kerja atau sosial

Stress dapat mengganggu respon saraf


otonomik dan mendukung eksaserasi
penyakit.

Anjurkan klien istirahat atau tidur yang


cukup

Kelelahan karena penyakit cenderung


menjadi masalah berarti, mempengaruhi,
kemampuan mengatasinya.

Berikan obat analgetik sesuai indikasi

Bantuan dalam istirahat pisikologi atau fisik,


menghemat energy, dan dapat menguatkan
kemampuan koping.

Gangguan eliminasi BAB : konstipasi berhubungan dengan penurunan


peristaltic usu.
a. Tujaun : selam dalam perawatan kebutuhan eliminasi terpenuhi
b. Criteria hasil : tidak terjadi gangguan pada eliminasi BAB kembali
normal, konstitensi lunak, tidak cair, pasien tidak kembung.

No

Intervensi

Rasional

Kaji pola BAB pasien

Untuk mengetahui pola BAB pasien

Pantau dan catat BAB setiap hari

Mengetahui konsitensi pada fase dan


perkembangan pola BAB pasien

Pertahanan intake cairan 2-3 liter/hari

Memenuhi kebutuhan cairan dan membantu


memperbaiki konstitensi fase

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian


obat pancahar

Obat itu untuk melakukan fase yang keras

15

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

C. PERENCANAAN
NO

Diagnosa Keperawatan

Gangguan
pemenuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
intake tidak adekuat

Tujuan
Setelah
dilakukan askep
2 X 24 jam,
nutrisi kurang
dari kebutuhan
dapat teratasi
dengan kriteria
hasil :
- Mual hilang
- Klien
menghabiskan
porsi makan
yang disajikan
- Lidah klien
bersih
( kemerahan)
- Mukosa bibir
lembab

Tindakan
Catat masukan
makanan
Dorong tirah
baring/
pembatasan
aktivitas selama
fase sakit akut
Sediakan
makanan dalam
keadaan hangat,
lingkungan
menyenangkan
dan kondisi
tidak terburuburu.
Anjurkan klien
istirahat sebelum
makan
Kolaborasi
dengan ahli gizi
dalam
pemberian diet.
Kolaborasi
dengan dokter
dalam
pemberian

Rasional
Mengetahui
asupan nutrisi
klien.
Menurunkan
kebutuhan
metabolik untuk
mencegah
penurunan kalor
dan simpanan
energy
Lingkungan yang
menyenangkan
dan tidak
terburu-buru
lebih kondusif
untuk makan.
Menenangkan
peristaltik dan
meningkatkan
energi untuk
makan.
Mengetahui jenis
mkanan apa yang
sesuai untuk
keadaan klien.
Pemberian nutrisi
parenteral jika
asupan nutrisi
masih kurang.
16

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

nutrisi parenteral
dan pemberian
antimual
2

Gangguan rasa nyaman:


nyeri b.d inflamasi usus
halus.
Ds:
klien mengatakan nyeri
di bagian kepala
Do:
- klien tampak meringis
menahan sakit
- skala nyeri 8 (skala 010)
- leukosit: 15.600 gr/dl
- tes widal (+)

Setelah
dilakukan askep
selama 2x24
jam, diharapkan
nyeri dapat
berkurang
dengan kriteria
hasil:
-nyeri kepala
berkurang
- klien tampak
rileks (tidak
meringis
menahan sakit)
-skala nyeri 2
-leukosit normal
(4.500-10.700
gr/dl)
- uji widal(-)

Gangguan eliminasi
BAB : konstipasi b.d
penurunan peristaltik
usus.
Ds : klien mengatakan
susah BAB
Do :

Setelah
dilakukan askep

selama 2 X 24
jam konstipasi
dapat teratasi
dengan , kriteria

hasil :

Kaji karakteristik,
lokasi, skala,
dan lamanya
nyeri
Berikan
lingkungan yang
tenang,
hindarkan stress
luar, misal
keluarga atau
orang lain
Tingkatkan tirah
baring, bantu
perawatan diri
yang penting
Tinggikan tempat
tidur pada
bagian kepala
Ajarkan teknik
relaksasi dan
latihan nafas
dalam
Kolaborasi
dengan dokter
dalam
pemberian
analgetik dan
antibiotik

Perubahan pada
karakteristik nyeri
menunjukkan
penyebaran
penyakit/ terjadi
komplikasi.
Stress dapat
mengganggu
respons saraf
otonom dan
mendukung
eksaserasi
penyakit
Menurunkan
gerakan yang
dapat
meningkatkan
nyeri
Mencegah aliran
darah tertuju ke
kepala
Klien lebih rileks
dan meningkatkan
kemampuan
koping
Mengurangi rasa
nyeri dan
antibakteri

Kaji bising
Mengetahui
usus klien.
adanya
Kaji BAB klien
komplikasi

Mengetahui ada
( konsistensi,
warna,
tidaknya
jumlah )
gangguan BAB
Pertahankan
Memenuhi
17

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

BAB klien 2 kali


selama 5 hari.
Ds :
- BAB klien 2 X selama
5 hari
- Bising usus 4x/menit
- Konsistensi feses padat.

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

Klien tidak
susah BAB

Klien BAB
minimal 1 kali /
hari
Bising usus

normal (612x/mnt)
Konstipasi feses
lunak dan
berbantuk

intake cairan2kebutuhan cairan


3 liter/ hari
dan membantu
Hindari
memperbaiki
makanan yang
konsistensi feses
Menurunkan
membentuk
gas
distres gastrik
Kolaborasi
dan distres
dengan dokter
abdomen

Mempermudah
dalam
pemberian obat
defekasi.
pelunak feses.

D. PELAKSANAAN
Tgl.

Tindakan Keperawatan

14-0715

09.00

14-0715

13.00

Memberikan makanan sesuai diet


yang diberikan
Menganjurkan klien makan
selagi hangat dan tidak terburuburu
Mencatat masukan makanan
klien
Memantau jumlah tetesan infus
( Rl= 20tts/menit)
Melanjutkan program pemberian
obat antimual (ranitidin)
Mengkaji karakteristik, lokasi,
skala, dan lamanya nyeri
Memberitahu keluarga klien
untuk tidak membuat kebisingan
dan suasana ramai
Meminta pasien untuk istirahat
Meninggikan tempat tidur di
bagian kepala
Mengajarkan klien untuk tarik
nafas dalam kemudian
hembuskan (5 kali)
Melanjutkan program

Diagnosa
Keperawatan

Paraf.

II

18

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

pengobatan analgetik
(dexametason) dan antibiotic
(ceftriaxone)

13.30

Melakukan tehnik Distraksi secara


audiovisual dengan menonton TV.
Hasil : klien tampak tidak
merasakan nyerinya.

14-0715

20.00

Mengkaji frekuensi bising


usus

Menanyakan kepada klien


sudah BAB berapa kali dan
bagaimana konsistensi/
bentuknya.

Meminta klien untuk


minum 6-8 gelas perhari

Menganjurkan klien untuk


tidak makan yang mngandung
gas (Ubi)

III

E. EVALUASI.
Tanggal/jam

No. DP

14-07-15

11.00

Catatan Perkembangan
(S O A P I E R)
S: klien mengatakan tidak
nafsu makan
O:
Klien mendapat
diet bubur, lauk dan
sayur
Klien hanya
menghabiskan
porsi
Klien terpasang
infus RL 20tts/mnt
Klien mendapat

Tanda Tangan

19

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

teraphy injeksi
Ranitidin 1amp/12
jam
A : Gangguan pemenuhan
nutrisi kurang dari
kebutuhan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Memberikan
makanan sesuai diet
yang diberikan
Mencatat masukan
makanan klien
Memantau jumlah
tetesan infuse
(Rl=20tts/menit)
Melanjutkan
program pemberian
obat antimual
(ranitidin)
II

S: klien mengatakan nyeri


berkurang
O:
Skala nyeri 5 (nyeri
sedang)
Nyeri pada bagian
kepala berkurang
selama minum obat
Klien tampak tidak lagi
meringis menahan sakit
(rileks)
Klien mendapat
teraphy analgetik
injeksi dexametason
1amp/8 jam dan injeksi
ceftriaxone 1gr/8jam
A: Gangguan rasa nyaman:
nyeri teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi:
Mengkaji
karakteristik,
20

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN

TAN G E R AN G
JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121

III

TELP : (021) 5522250 (021) 55733740


FAX : (021) 5522250

lokasi, skala, dan


lamanya nyeri 6.
Melanjutkan
program
pengobatan
analgetik dan
antibiotic
S: Klien mengatakan sudah
bab hari ini 1 kali
O:
Bising usus: 7
kali/menit
Konsistensi lunak
Klien minum 4
gelas
A: Gangguan eliminasi
BAB: Konstipasi telah
teratasi
P: Hentikan semua
intervensi

21

Вам также может понравиться