Вы находитесь на странице: 1из 1

Kasus DBD di Kabupaten Karanganyar mencapai 498 kasus pada tahun 2010, 2009 (316 kasus),

tahun 2008 (473 kasus), tahun 2007 (406), tahun 2006 (426 kasus) dan tahun 2005 (135 kasus).
Angka kesakitan (IR) pada tahun 2010 sebesar 3,62 per 10.000 penduduk mengalami kenaikan
dibanding tahun 2009 sebesar 3,62 per 10.000 penduduk, tahun 2008 sebesar 4,22, tahun 2007
sebesar 4,77 dan tahun 2006 sebesar 5,1. Kemudian pada tahun 2011 kasus DBD di Kab.
Karanganyar sebanyak 135 orang. Angka ini lebih rendah dibandingkan pada tahun 2010 tetapi
pada tahun 2011 terjadi kematian sebanyak 1 jiwa dan ABJ dibeberapa wilayah masih belum
memenuhi angka ABJ normal. (Dinkes Karanganyar). Salah satu faktor yang diduga menjadi
penyebab meningkatnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit DBD di Kabupaten
Karanganyar adalah perilaku masyarakat dalam melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN). Indikator keberhasilan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Karanganyar adalah
Angka Bebas Jentik (ABJ) 95%, tetapi ada beberapa kecamatan yang belum mencpai angka ABJ
95% yaitu Kecamatan Jatipuro dengan presentase ABJ 54,79%, Tasikmadu 60,28%, Jaten 85%,
Colomadu 92,38%, Gondangrejo 82,57%, Mojogedang 79,75% dan Kerjo 92,86%. ABJ
mempengaruhi persebaran kasus pada 6 desa dengan kasus DBD tertinggi yaitu Desa Karangturi
dan Tuban di wilayah Kecamatan Gondangrejo, Desa Klodran dan Paulan di wilayah Kecamatan
Colomadu, Desa Karangmojo di wilayah Kecamatan Tasikmadu dan Desa Jetis di wilayah
Kecamatan Jaten.
Beberapa upaya telah dilakukan pihak DKK Karanganayar untuk mengendalikan dan mencegah
penyakit DBD, seperti PE (Penyelidikan Epidemiologi), pemeriksaan jentik, penggerakan PSN,
Fogging dan penyuluhan. Penyelidikan epidemilogi dilakukan setelah ditemukan penderita DBD
di suatu daerah, diantaranya: PE DBD di wilayah kecamatan Kerjo.PE dilakukan pada tanggal 8
Februari 2012 di desa Sumberrejo kecamatan Kerjo oleh beberapa staf dari seksi Pemberantasan
dan Pengendalian Penyakit. Kegiatan ini dilakukan setelah mendapatkan informasi dari
Puskesmas setempat, bahwa di desa Sumberejo ada satu jiwa yang meninggal dan dicurigai
terjangkit virus Dengue. PE DBD di desa Ringinasri, kegiatan PE dilakukan pada tanggal 27
Februari 2012 di desa Ringinasri. Kegiatan ini dilakukan bersama anggota dari seksi
Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit untuk penyelidikan epidemiologi terkait laporan dari
warga sekitar yang mengatakan bahwa telah terjadi kasus DBD di wilayah tersebut.

Вам также может понравиться