Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan evaluasi kinerja untuk
memperoleh hasil evaluasi secara optimal, antara lain aspek-aspek yang akan dinilai, pelaksana
penilai, masalah yang dihadapi, dalam penilaian. Dan management by objectives (MOB)
1. Aspek yang dinilai
Evaluasi terhadap kinerja perawat dapat dilakukan dengan menilai berbagai hal yang
dikaitan dengan pekerjaan yang dilakukan perawat,
Kelonggaran mungkin terjadi ketika penilaian terlalu mudah untuk dilakukan.hal ini
mungkin terjadi karena terlalu mudah untuk dilakukan.hal ini mugkin terjadi karena
adanya kedekatan antara penilaian dan yang dinilai sehingga secara langsung maupun
tidak
langsung
berpengaruh
terhadap
objektifitas
penilaian
kinerja
member nilai
rendah maupun tinggi karena penilaian tidah memiliki cukup pengetahuan atau
pemahaman tentang standar penilaian.akibatnya penilaian cenderung merasa ragu-ragu
dalam memberikan penilaian dan lebih suka memilih pada kondisi penilaian tengah.
Masalah lain yang memilih keobjektifan penilaian adalah adanya faktor hallo effeck.efek
ini timbul dalam penilaian manakala penilaian yang dilakukan dalam waktu yang
singkat,sementara materi yang dievaluasi sangat luas sehingga penilaian kurang
memahami secara mendalami secara mendalam tentang apa yang dinilai.hal ini akan
menggakibatkan penilaian terlalu tinggi atau terlalu rendah.
4. Metode penilaian
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian terhadap kinerja
perawat, antara lain penilaian berorientasi masa lain yang dapat dibuat dengan
menggunakan rating scale,check list,critical incident method,fieled review method
performace test and abservation,dan dengan berdasarkan metoda penilaian Kelompok.
Metode lain yang dapat digunakan adalah melalui penilaian yang berorientasi masa depan
yang mencakup penilaian diri sendiri, penilaian psikologis, pendekatan MBO, dan
penilaian pusat.
5. Management by Objectives
Management by Objectives (MBO) adalah bahwa pada setiap tingkat organisasi, masingmasing pejabat/pimpinan hendaknya menetapkan suatu tujuan yang konkret sedemikian
rupa sehingga tujuan tersebut mampu menunjang tercapainya tujuan organisasi secara
menyeluruh. Misalnya, pada bangsal medical bedah disuatu rumah sakit, menginginkan
tercapainya kualitas pelayanan keperawatan yang prima bagi pasiennya, termasuk
keluarga pasien. Oleh karena itu, pimpinan harus mampu mengidentifikasi dan
mengarahkan tujuan setiap ruangan yang terdapat dalam bangsal medical bedah agar
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan di bangsal bedah secara umum. Untuk lebih mudah
memahaminya, dapat dilihat pada gambar 10.1.
Douglas McGregor dalam bukunya The Human Side of Enterprice menyebutkan
bahwa MBO merupakan alat untuk meningkatkan kinerja karyawan atau perawat, yaitu
melalui penilaian terhadap prestasi kerja (performance apprasial). Lebih lanjut Douglas
McGregor juga mengungkapkan tentang teori X dan teori Y. Teori X berasumsi bahwa
manusia mau atau bersedia bekerja apabila sesuatu harus dikerjakan untuk kehidupannya,
sedangkan teori Y mengasumsikan bahwa sifat manusia adalah suka bekerja, bahkan
dengan bekerja manusia akan menemukan kepuasan. Lebih lanjut disebutkan bahwa
berdasarkan teori Y, pekerjaan dapat dianggap sebagai sumber kepuasan, karenanya
manusia mau dan suka bekerja. Pada kondisi demikian, adanya seorang pimpinan/kepala
bangsal bukan untuk mengawasi bawahan, tetapi unutk membantu atau membimbing
bawahan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan ruang
A
Tujuan ruang
B
Tujuan ruang
C
Tujuan ruang
D
Tujuan ruang
penyakit
dalam
Tujuan ruang
medical bedah
Tujuan ruang
penyakit
bedah
Disusun oleh :
Kelompok 2
1. Amanda anindia
2. Ardini werdyastri
3. Benita irma
4. Deny umarna
5. Fany ika
6. Febri adhi
7. Maharani
8. N
9. Nunik wahyu
DAFTAR PUSTAKA
Kuntoro,agus.2010.Manajemen keperawatan.jogjakarta:muhamedika