makanan memadatkan kotoran dengan menyerap cairan dan elektrolit
yang mengandung vitamin A, C, E ,
selenium dan asam folat Faktor risiko lain adalah :
Apakah anda mengalami perdarahan dari anus
(dubur)? Jangan langsung menganggap itu hanya sekedar wasir (hemoroid). Waspadalah jika disertai dengan rasa lelah, pucat, buang air besar menjadi tidak lancar, dan penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya. Mungkin saja anda terkena kanker kolonrektum.
3.
PENYEBAB KANKER USUS BESAR
REKTUM. Kanker usus besar-rektum muncul karena adanya interaksi antara faktor lingkungan dan faktor genetik. Faktor lingkungan yang berperan mencetuskan (faktor risiko) :
Diet tinggi lemak (banyak
mengkonsumsi produk hewani terutama daging)
Diet rendah serat
Merokok, minum alkohol
Obesitas
Kolon (usus besar) kita berbentuk seperti
tabung yang terbentang di dalam perut kita mulai dari usus kecil sampai dubur. Usus besar memiliki 3 fungsi yaitu :
Diet dengan serat yang cukup
Konsumsi kalsium
Olahraga teratur
Konsumsi sayuran yang berwarna
hijau-kuning
Riwayat keluarga dengan jenis kanker
yang sama atau jenis kanker lain, seperti kanker payudara dan sebagainya.
Menderita polip adenomatosa (kanker
usus besar rektum biasanya berkembang dari polip ini).
Menderita radang usus (Inflammatory
Bowel Disease).
GEJALA DAN TANDA KANKER USUS
BESAR REKTUM Kanker usus besar rektum berkembang secara lambat dan tidak menimbulkan gejala dalam jangka waktu lama. Gejala dan tanda yang muncul sesuai dengan derajat perkembangan dan lokasinya di usus besar.
Anemia merupakan indikasi pertama
jika pada pasien usia lanjut dengan gejala rasa lelah, nafas pendek, berdebar-debar ataupun nyeri dada.
Faktor lingkungan yang mencegah/melindungi :
Usia : semakin bertambah usia, risiko
semakin tinggi. Dengan 90% kasus pada usia 50 tahun.
menyimpan dan mengatur
pengeluaran kotoran.
Sedangkan rektum adalah bagian terakhir dari
usus besar yang berfungsi menyimpan kotoran sebelum siap dikeluarkan.
Konsumsi makanan atau suplemen
Perdarahan dari dubur, dapat
berupa darah segar (hematochezia), atau bercampur dengan kotoran sehingga berwarna merah gelap.
Mual dan muntah menetap yang tidak
pemeriksaan fungsi hati, kadar CEA
Carcinoembryonic Antigen (pertanda adanya tumor).
diketahui penyebabnya.
Penurunan berat badan yang tidak
diketahui penyebabnya.
Jika tumor semakin bertambah besar
PENGOBATAN KANKER USUS BESAR
REKTUM
dapat menyebabkan gejala sumbatan :
1.
Perut membuncit tanpa disertai
kenaikan berat badan
2.
Perubahan kebiasaan buang air besar
menjadi lebih jarang (konstipasi), perubahan bentuk kotoran menjadi seperti cacing/pita
3.
4.
Rasa tidak puas setelah buang air
besar Nyeri perut (jarang terjadi)
Stadium dan penyebaran Kanker dapat dilihat
di gambar berikut :
PEMERIKSAAN KANKER USUS BESAR
REKTUM Jika anda mengalami gejala seperti di atas, segeralah pergi RS terdekat.
Pemeriksa akan melakukan
pemeriksaan dengan memasukkan jari ke dubur anda (rectal toucher), memang terasa tidak nyaman, namun hal tersebut untuk mengetahui kelainan di daerah tersebut.
Tes darah samar : memastikan
perdarahan dari saluran cerna
Colonoscopy : pemeriksaan dengan
memasukkan selang yang berkamera melalui dubur sampai ke usus besar untuk melihat kelainan yang ada.
Pemeriksaan lain untuk melihat
adanya metastasis (penyebaran kanker ke organ lain) : foto toraks (dada),
1.
Dilakukan operasi untuk membuang
tumor dan sebagian kecil usus besar akan dibuang untuk menghindari kekambuhan
2.
Radioterapi (terapi penyinaran) untuk
kanker rektum
3.
Kemoterapi
KOMPLIKASI KANKER USUS BESAR
REKTUM. 1. 2. 3. 4.
perdarahan akut maupun kronik yang
berakibat anemia sumbatan usus kebocoran pada usus (perforasi) metastasis (penyebaran ke organ lain) yaitu ke hati (paling sering),kelenjar getah bening, otak, tulang, paru-paru sampai pada kematian.
ANGKA HARAPAN HIDUP
Penderita tergantung dari stadium tumor,
semakin cepat kanker dideteksi maka harapan hidup akan semakin tinggi. PENCEGAHAN KANKER USUS BESARREKTUM Skrining dengan tes darah samar dan colonoscopy pada usia 50 tahun dan 10 tahun sekali.