Вы находитесь на странице: 1из 143

PETUNJUK PELAKSANAAN

PEMBERIAN PENGHARGAAN
ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA
TAHUN 2014

SEKRETARIAT DEWAN KETAHANAN PANGAN


Jakarta, 2014

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mendorong semangat, kreativitas dan


partisipasi masyarakat serta membangun sinergi antara
pemerintah
dan
masyarakat
dalam
mewujudkan
kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan,
pemerintah
melalui
Dewan
Ketahanan
Pangan
menyelenggarakan
setiap
tahunnya
pemberian
Pada tahun 2014, sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 78/Permentan/KP.450/6/2014
tanggal 16 Juni 2014 tentang Pedoman Umum Pemberian
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014,
terdapat
beberapa
perubahan
mengenai
proses
pengusulan, penjaringan, seleksi dan penilaian calon
penerima.
Sebagai acuan operasional dalam penyelenggaraan
Pemberian Penghargaan APN bagi Dewan Ketahanan
Pangan dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, Pusat, dan
masyarakat serta pihak-pihak terkait, maka disusun
Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), yang dijabarkan dari
Pedoman Umum Pemberian Penghargaan Adhikarya
Pangan Nusantara Tahun 2014.
Dengan telah diterbitkannnya petunjuk pelaksanaan ini
diharapkan masing-masing daerah dan instansi terkait
dapat melaksanakan penyelenggaraan penghargaan APN
sesuai dengan petunjuk pelaksanaan tersebut.
Jakarta, 8 Juli 2014
Kepala Badan Ketahanan Pangan/
Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan,

Achmad Suryana
NIP. 195407221979011001
i

DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

i
ii
iv
v

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Ruang Lingkup
E. Pengertian

1
1
2
2
2
3

BAB II

KATEGORI DAN PERSYARATAN CALON


PENERIMA PENGHARGAAN
A. Kategori
B. Persyaratan Calon Penerima
C. Kriteria Penilaian

BAB III

BAB IV

MEKANISME
PENGUSULAN
PENILAIAN
A. Mekanisme Pengusulan
B. Mekanisme Penilaian
C. Mekanisme Penetapan

DAN

PENYELENGGARAAN
A. Ruang Lingkup Penyelenggaraan
B. Waktu dan Tempat
Penyelenggaraan
C. Pembiayaan

ii

6
7
11
39
39
41
47
48
48
48
49

BAB V

PEMBINAAN,
EVALUASI,
PENGEMBANGAN
A. Evaluasi
B. Pembinaan
C. Pengembangan

DAN

50
50
50
50
51

PENUTUP
BAB VI
LAMPIRAN

iii

DAFTAR LAMPIRAN

Hal
Lampiran I

Formulir Pengajuan Calon Penerima


Penghargaan Adhikarya Pangan
Nusantara untuk Kategori Pelopor
Ketahanan Pangan

52

Lampiran II

Formulir Pengajuan Calon Penerima


Penghargaan Adhikarya Pangan
Nusantara
untuk
Kategori
Pemangku Ketahanan Pangan

57

Lampiran III

Formulir Pengajuan Calon Penerima


Penghargaan Adhikarya Pangan
Nusantara untuk Kategori Pelaku
Pembangunan Ketahanan Pangan

62

Lampiran IV

Formulir Pengajuan Calon Penerima


Penghargaan Adhikarya Pangan
Nusantara
untuk
Kategori
Pelayanan Ketahanan Pangan

73

Lampiran V

Formulir Pengajuan Calon Penerima


Penghargaan Adhikarya Pangan
Nusantara untuk Kategori Pembina
Ketahanan Pangan

81

Lampiran VI

Kuesioner

98

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.

Jumlah Penerima Penghargaan Adhikarya


Pangan Nusantara untuk masing-masing
Kategori

Tabel 2.

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pemberian


Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara

I. PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Pemberian penghargaan ketahanan pangan telah
dilakukan Pemerintah melalui Departemen Pertanian
sejak tahun 1979, dengan menyelenggarakan lomba
intensifikasi pertanian. Pemberian penghargaan ini
bertujuan
memberikan
apresiasi
dan
motivasi
kelompok tani nelayan dalam meningkatkan produksi
dan produktivitas pertanian, pendapatan petani dan
nelayan dalam berusaha tani tanaman pangan,
peternakan, perikanan, dan perkebunan.
Pemerintah juga telah memberikan penghargaan
Tingkat Karya Bimbingan Intensifikasi kepada aparatur
Satuan Pembina Bimbingan Masyarakat (Bimas)
Provinsi dan Satuan Pelaksana Bimas Kabupaten/Kota
yang
telah
berhasil
meningkatkan
koordinasi
pelayanan intensifikasi. Kedua jenis kegiatan tersebut
dinilai telah berhasil memberikan dampak yang positif,
baik dalam rangka dinamisasi dan peningkatan peran
serta petani dan kelompok tani, maupun aparat
Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Desa dalam
upaya meningkatkan kreativitas dan koordinasi.
Pengertian ketahanan pangan tidak hanya terfokus
pada aspek produksi saja tetapi meliputi aspek-aspek
yang lebih luas sebagaimana ditegaskan dalam
Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang
Pangan, sehingga menuntut adanya perubahan,
peningkatan, penyempurnaan, dan pengembangan
seluruh aspek dalam penyelenggaraan ketahanan
pangan. Perubahan tersebut antara lain juga menuntut
semakin tingginya upaya yang harus dilakukan untuk
mengkoordinasikan,
mengapresiasi,
serta
merepresentasikan aspirasi dan partisipasi masyarakat
yang terlibat dalam penyelenggaraan ketahanan
pangan.
Dalam rangka membangun serta menggerakkan
partisipasi dan sinergi antara pemerintah dan
masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan di
1

wilayah, maka pemberian penghargaan ketahanan


pangan perlu diperluas mencakup aspek ketersediaan,
keterjangkauan, dan konsumsi pangan.
Penghargaan ketahanan pangan merupakan agenda
tahunan yang diberikan oleh Presiden RI selaku Ketua
Dewan Ketahanan Pangan serta memiliki nilai dan
prestise tinggi, maka diperlukan mekanisme untuk
dapat menjaring calon penerima penghargaan yang
benar-benar layak. Dengan demikian, penerima
penghargaan dapat dijadikan inspirasi bagi masyarakat
dan
aparatur
pemerintah
dalam
mewujudkan
ketahanan
pangan
nasional
sampai
dengan
perseorangan.
Upaya dan hasil karya yang luar biasa dari
masyarakat, perseorangan, kelompok/kelembagaan
masyarakat, kelompok/gabungan kelompok yang
membentuk perusahaan skala kecil dan menengah dan
aparatur pemerintah dalam mewujudkan ketahanan
pangan dan kemandirian pangan, akan diberikan
penghargaan yang lebih tinggi berupa Adhikarya
Pangan Nusantara (APN) oleh Presiden RI.
B.

Tujuan
Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) disusun sebagai acuan
bagi pelaksana dan pihak-pihak terkait dalam
operasional penyelenggaraan pemberian Penghargaan
APN.

C.

Sasaran
Pelaksana penyelenggaraan pemberian Penghargaan
APN dan pihak-pihak terkait.

D.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Pelaksanaan Pemberian
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun
2014 meliputi:
1. Kategori
dan
Penghargaan;

Persyaratan

Calon

Penerima

2. Mekanisme Pengusulan dan Penilaian;


3. Penyelenggaraan;
4. Pembinaan, Evaluasi, dan Pengembangan.
E.

Pengertian
1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari
sumber hayati produk pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan air,
baik yang diolah maupun tidak diolah yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman
bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan
Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya
yang
digunakan
dalam
proses
penyiapan,
pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau
minuman.
2. Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa
yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan
yang menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan
yang memberikan hak bagi masyarakat untuk
menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan
potensi sumber daya lokal.
3. Kemandirian Pangan adalah kemampuan negara dan
bangsa dalam memproduksi Pangan yang beraneka
ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin
pemenuhan kebutuhan Pangan yang cukup sampai
di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan
potensi sumber daya alam, manusia, sosial,
ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.
4. Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya
Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan,
yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup,
baik jumlah, maupun mutunya, aman, beragam,
bergizi, merata, dan terjangkau, serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan
produktif secara berkelanjutan.
5. Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara yang
selanjutnya disebut Penghargaan APN adalah
3

apresiasi yang diberikan oleh pemerintah kepada


masyarakat
dan
aparatur
pemerintah,
baik
perseorangan maupun kelompok, yang berprestasi
dan berkontribusi dalam mewujudkan Kedaulatan
Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan
Pangan.
6. Penilaian adalah pemberian nilai kepada calon
penerima Penghargaan APN, yang terdiri dari
masyarakat
perseorangan,
kelompok/gabungan
kelompok
masyarakat,
kelompok/gabungan
kelompok yang membentuk perusahaan skala kecil
dan menengah, serta aparatur pemerintah dan
pejabat pemerintah berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan.
7. Verifikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan
untuk mencocokan kebenaran data/laporan hasil
penilaian terhadap calon penerima Penghargaan
APN.
8. Petani adalah warga negara Indonesia baik
perseorangan maupun beserta keluarganya atau
korporasi yang mengelola usaha bidang pertanian,
wanatani, minatani, agropasture, penangkaran
satwa dan tumbuhan di dalam sekitar hutan yang
meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri,
pemasaran, dan jasa penunjang.
9. Gabungan Kelompok Tani yang selanjutnya disebut
Gapoktan adalah kumpulan beberapa kelompok tani
yang
bergabung
dan
bekerja
sama
untuk
meningkatkan skala ekonomi
serta
efisiensi
usahanya.
10. Kelompok Masyarakat adalah sekelompok orang
yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau
sebaliknya, dimana sebagian besar interaksi adalah
antara individu yang terdapat dalam kelompok
tersebut.
11. Pelaku usaha pangan adalah setiap orang atau
badan usaha baik berbadan hukum atau tidak
berbadan hukum yang bergerak pada satu atau
lebih subsistem agribisnis, khususnya di bidang
4

proses produksi dan pengolahan pangan pada usaha


mikro dan kecil.
12. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau
Usaha Besar. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih
dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah).
13. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan
anak
perusahaan
atau
cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar. Memiliki
hasil
penjualan
tahunan
lebih
dari
Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
rupiah).
14. Pejabat Pemerintah adalah pejabat yang menduduki
jabatan tertentu dalam pemerintahan, baik di pusat
maupun di daerah.
15. Aparatur Pemerintah adalah Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yang melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dalam pemerintahan khususnya dalam
mendukung
terwujudnya
Kedaulatan
Pangan,
Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan.
16. Prestasi Luar Biasa adalah hasil atau karya yang
dicapai dari usaha/kegiatan yang dilakukan dalam
upaya mewujudkan Ketahanan Pangan lebih dari
yang lain/istimewa diluar dari tugas/fungsi dan
pekerjaan rutin.

II. KATEGORI DAN PERSYARATAN


CALON PENERIMA PENGHARGAAN
Kategori dan persyaratan calon penerima Penghargaan APN
sebagai berikut:
A.

Kategori
Penghargaan APN dibagi dalam 5 (lima) kategori
sebagai berikut:
1. Pelopor Ketahanan Pangan
Kategori Pelopor Ketahanan Pangan adalah
perseorangan (bukan tokoh organisasi formal) yang
merintis pemanfaatan aset (sumber daya alam,
sumber daya manusia, sumber daya finansial,
sumber daya teknologi, dan sumber daya sosial) di
daerah/wilayahnya dalam mewujudkan kemandirian
pangan dan ketahanan pangan.
2. Pemangku Ketahanan Pangan
Kategori Pemangku Ketahanan Pangan adalah
perseorangan yang menjadi tokoh masyarakat
(bukan Pegawai Negeri Sipil/pejabat pemerintah,
bukan isteri/suami pejabat pemerintah), dan
mempunyai pengaruh besar, kharisma, serta
berhasil menggerakkan masyarakat di wilayahnya
dalam mewujudkan Kemandirian Pangan dan
Ketahanan Pangan.
3. Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan
Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan
adalah kelompok/gabungan kelompok masyarakat/
kelembagaan ekonomi pelaku usaha pangan skala
kecil dan menengah yang berhasil mengelola
kegiatan produksi pangan/pemberdayaan
masyarakat /pengembangan industri pangan
olahan/perakitan/perekayasaan teknologi pangan
dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan
pangan.
4. Pelayanan Ketahanan Pangan
Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan adalah
perseorangan (Pegawai Negeri Sipil, bukan Pegawai
6

Negeri Sipil) yang berprestasi dan aktif memberikan


pengabdian/pelayanan kepada masyarakat dalam
mewujudkan Kemandirian Pangan dan Ketahanan
Pangan di wilayahnya yang melampaui tugas
pokoknya dan/atau memiliki prestasi luar biasa.
Lingkup pengabdian/pelayanan mencakup antara
lain penyuluhan, pene litian/pengembangan,
pengawasan/pengendalian di bidang pangan,
kesehatan hewan dan ikan, serta bentuk pelayanan
fungsional lainnya dalam rangka pembangunan
ketahanan pangan.
5. Pembina Ketahanan Pangan.
Kategori Pembina Ketahanan Pangan adalah kepala
daerah tingkat provinsi/kabupaten/kota/desa yang
berhasil menggerakkan perangkat daerah dan
masyarakat dalam mengurangi kemiskinan/
kerawanan pangan/gizi buruk, meningkatkan
produksi pangan, dan mempercepat diversifikasi
pangan dalam mewujudkan Kedaulatan Pangan,
Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan.
B.

Persyaratan Calon Penerima


1. Persyaratan umum
a. Warga Negara Indonesia (WNI);
b. Berkelakuan baik untuk kategori Pelopor,
Pemangku, Pelaku, Pelayanan, dan Pembina
(khusus Kepala Desa) dibuktikan dengan surat
keterangan berkelakuan baik dari kepolisian.
c. Berkelakuan baik untuk kategori Pembina
(Bupati/Walikota/Gubernur) dibuktikan dengan
Pakta Integeritas;
d. Telah dan sedang melaksanakan kegiatan
minimal 3 tahun pada saat batas pengajuan ke
tingkat pusat dibuktikan dengan riwayat
kegiatan;
e. Belum pernah menerima penghargaan APN,
kecuali untuk kategori Pembina (Gubernur dan
Bupati/Walikota) dapat diusulkan maksimal 3
kali.
7

2. Persyaratan khusus
a. Pelopor Ketahanan Pangan:
1) Perseorangan
(bukan
tokoh
organisasi
formal). Apabila pelopor berasal dari PNS,
kepeloporannya bukan merupakan tugas dan
fungsinya;
2) Penemu/pengembang
inovasi
dalam
pemanfaatan sumber daya alam, sumber
daya manusia, sumber daya finansial,
sumber daya teknologi, dan sumber daya
sosial;
3) Inovasi baru yang dihasilkan berdampak
positif dan luar biasa terhadap ekonomi,
lingkungan sosial budaya masyarakat, dan
Ketahanan Pangan di wilayahnya.
b. Pemangku Ketahanan Pangan:
1) Perseorangan
yang
menjadi
tokoh
masyarakat (bukan Pegawai Negeri Sipil/
pejabat pemerintah, bukan isteri/suami
pejabat pemerintah);
2) Mempunyai kharisma/pengaruh besar dan
berhasil menggerakkan masyarakat dalam
pemanfaatan sumber daya setempat untuk
memperkuat
ketahanan
pangan
serta
melestarikan kearifan lokal di wilayahnya;
3) Kegiatan yang dilakukan berdampak positif
terhadap ekonomi dan lingkungan sosial
budaya masyarakat.
c. Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan:
1) Kelompok/gabungan kelompok masyarakat/
pelaku usaha pangan. Khusus untuk pelaku
usaha pangan bergerak di bidang industri
pengolahan pangan yang memiliki skala
usaha kecil atau menengah;
2) Mempunyai kepengurusan yang lengkap dan
masih aktif;
8

3) Berhasil
mengelola
kegiatan
produksi
pangan/pemberdayaan masyarakat /
pengembangan industri pangan olahan atau
perakitan
teknologi
pangan
dalam
mewujudkan Kemandirian Pangan dan
Ketahanan Pangan, dengan rincian sebagai
berikut:
a) Kegiatan pengembangan produksi pangan
(Tanaman Pangan, Hortikultura,
Perkebunan, Peternakan, Perikanan) yang
diusahakan
oleh
kelompok/gabungan
kelompok:
i. Meningkatnya produksi/populasi yang
signifikan (kuantitas dan kualitas)
ii. Meningkatnya pengelolaan dana/alat
kelompok
iii. Kegiatan yang diusahakan adalah
komoditas pangan atau komoditas
tanaman pangan, sayuran, buahbuahan, ternak dan ikan. Khusus
untuk kegiatan di bidang perkebunan
(selain
tebu),
kehutanan
dan
florikultura harus terintegrasi dengan
komoditas
pangan,
buah-buahan,
ternak dan ikan.
b) Kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
(pengembangan usaha produktif yang
diusahakan oleh kelompok/gabungan
kelompok petani kecil/kesehatan/gizi
masyarakat):
i. Meningkatnya pengelolaan kelompok/
gabungan kelompok
ii. Meningkatnya pengelolaan dana/alat
kelompok/gabungan kelompok
iii. Meningkatnya kemampuan kerja
sama/kemitraan

c) Kegiatan pengembangan industri pangan


olahan yang diusahakan oleh pelaku usaha
pangan skala kecil dan menengah :
i. Produk olahan berbahan baku pangan
lokal, seperti umbi-umbian, jagung,
sagu, shorgum, dan ikan
ii. Meningkatnya dana/aset kelompok
iii. Mempunyai jaringan pemasaran yang
luas
d) Kegiatan perakitan/perekayasaan teknologi
pangan:
i. Mempunyai suku cadang yang banyak
tersedia
ii. Mempunyai jaringan pemasaran
iii. Menggunakan teknologi tepat guna
iv. Meningkatnya dana/aset kelompok
4) Berhasil mengembangkan usahanya secara
berkelanjutan
sehingga
mampu
meningkatkan kesejahteraan anggota dan
masyarakat sekitarnya.
d. Pelayanan Ketahanan Pangan:
1) Perseorangan (Pegawai Negeri Sipil, bukan
Pegawai Negeri Sipil)
2) Aktif memberikan pengabdian/pelayanan
dalam meningkatkan mutu dan jangkauan
pelayanan berupa penyuluhan, penelitian/
pengembangan, pengawasan/pengendalian di
bidang pangan, kesehatan hewan dan ikan,
serta bentuk pelayanan fungsional lainnya
dalam rangka pembangunan ketahanan
pangan yang melampaui tugas pokoknya
dan/atau prestasi luar biasa
3) Telah bekerja secara profesional dalam
memberikan pelayanan bagi masyarakat di
wilayahnya untuk mewujudkan kemandirian
dan ketahanan pangan

10

e. Pembina Ketahanan Pangan:


Gubernur, Bupati/Walikota dan Kepala Desa:
1) Telah dan masih menjabat minimal 3 tahun
(dibuktikan dengan melampirkan Surat
Keputusan/Pengangkatan/Pelantikan)
2) Berprestasi
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan khususnya di bidang
ketahanan pangan dan gizi
3) Berhasil menggerakkan
perangkat daerah
dan masyarakat dalam mengurangi
kemiskinan/kerawanan pangan/gizi buruk,
meningkatkan produksi pangan sesuai
potensi daerah dan mempercepat diversifikasi
pangan
C.

Kriteria Penilaian
1. Pelopor Ketahanan Pangan
Aspek yang dinilai adalah:
a. Efisiensi penggunaan input dalam menghasilkan
output (sumber daya alam, manusia, finansial,
teknologi, sosial budaya)
b. Orisinalitas/keaslian ide/prakarsa:
1) Orisinalitas prakarsa/ide baru
2) Kreativitas/daya cipta (menghasilkan sesuatu
yang baru/berbeda)
c. Tingkat kesulitan/masalah/hambatan yang
dihadapi:
1) Hambatan dalam penerimaan ide oleh
masyarakat (sosial budaya)
2) Kesulitan dalam menerapkan ide (sumber daya
alam, manusia, finansial)
d. Daya juang/kegigihan dalam mengatasi tingkat
kesulitan yang dihadapi
e. Dampak positif bagi masyarakat luas:
1) Tingkat kemanfaatan bagi masyarakat
2) Cakupan masyarakat penerima manfaat
11

3) Inovasi yang dihasilkan


diaplikasikan
4) Kontinuitas kegiatan

dapat

diterima/

f. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan


pangan (fotocopy bukti terlampir)
g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk
melengkapi informasi dalam profil (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/Flashdisk))
2. Pemangku Ketahanan Pangan
Aspek yang dinilai adalah:
a. Keteladanan/ketokohan/kharismanya mampu
menggerakkan/memotivasi:
1) Komponen/lapisan/golongan masyarakat yang
digerakkan
2) Perubahan/kemajuan yang dihasilkan
b. Cakupan wilayah
dipengaruhi

yang

masyarakatnya

c. Penghargaan/pengakuan dari masyarakat baik


secara formal maupun informal
d. Daya juang (keuletan dan konsistensi) untuk
menggerakkan masyarakat
e. Dampak bagi masyarakat dalam meningkatkan
kesejahteraan
f. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan
pangan (fotocopy bukti terlampir)
g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk
melengkapi informasi dalam profil (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/Flashdisk))

12

3. Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan


3.1. Aspek yang dinilai bagi kelompok/gabungan
kelompok
yang
mengelola
kegiatan
produksi pangan (tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, peternakan,
perikanan) adalah:
a. Aspek teknis:
1) Produktivitas /populasi berdasarkan
kegiatan yang dikelola tahun 2011-2013
(kuantitas dan kualitas)
Khusus untuk bidang perkebunan (selain
tebu), kehutanan, dan florikultura harus
terintegrasi dengan komoditas pangan,
buah-buahan, ternak dan ikan
2) Pemupukan/pemberian pakan/obat obatan dan vitamin
3) Penerapan budidaya yang ramah
lingkungan
(pengolahan
dan
pemanfaatan bahan organik dan limbah)
4) Penggunaan benih/bibit
5) Penggunaan sarana-prasarana (disesuaikan
dengan kegiatan yang dikelola)
a) T a n a m a n p a n g a n / h o r t i k u l t u r a /
perkebunan (sarana alsintan untuk
pengolahan lahan, panen, dan pasca
panen)
b) Peternakan / perikanan (perbaikan
kandang/kolam, alat dan mesin, dan
sebagainya)
6) Pengendalian
organisme
pengganggu
tumbuhan/penyakit (disesuaikan dengan
kegiatan yang dikelola)
a) Tanaman
pangan/hortikultura/
perkebunan
b) Peternakan/perikanan

13

b. Aspek ekonomi
1) Penyusunan rencana usaha
2) Pengembangan usaha (usaha saprodi/
penangkar benih/bibit/pengolahan hasil)
3) Pemasaran/cara menjual/memasarkan
hasil
4) Peningkatan nilai tambah (disesuaikan
dengan bidang yang dikelola)
a) Tanaman
pangan/hortikultura/
perkebunan
b) Peternakan/perikanan
c. Aspek sosial
1) Dinamika kelompok
2) Koordinasi dalam kelompok
3) Kemitraan dengan perbankan, koperasi,
BUMN/BUMD, swasta
d. Aspek administrasi
1) AD/ART
2) Organisasi
3) Pembukuan kegiatan
4) Sekretariat
e. Manfaat kegiatan kelompok
1) Manfaat terhadap kesejahteraan anggota/
masyarakat: (i) Peningkatan pendapatan;
dan (ii) Pengurangan tingkat kerawanan
pangan masyarakat
2) Cakupan manfaat kegiatan
f.

Aspek permodalan dan peralatan


1) Sumber dana
2) Pengelolaan dana
3) Pemanfaatan dan pemeliharaan alat
4) Akuntabilitas (keterbukaan dan dapat
dipertanggungjawabkan)

14

g. Prestasi dan penghargaan di


ketahanan
pangan
(fotocopy
dilampirkan)

bidang
bukti

h. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk


melengkapi
informasi
dalam
profil
(kumpulan
kegiatan
dalam
bentuk
hardcopy
(foto)
dan/atau
softcopy
(video/CD/Flashdisk))
3.2. Aspek yang dinilai bagi kelompok/gabungan
kelompok pemberdayaan masyarakat
adalah:
a. Aspek kegiatan
1) Kegiatan
yang
dilakukan
dalam
pengembangan usaha produktif/kesehatan/
gizi masyarakat
a) Program kerja
b) Pelaporan kegiatan/keuangan
c) Pemupukan modal/dana kelompok/
gabungan
kelompok
(disesuaikan
dengan kondisi wilayah):
i. Mendukung pengembangan usaha
produktif
ii. Mendukung pengembangan kegiatan
kesehatan/gizi masyarakat
2) Cakupan kegiatan
a) Pengembangan usaha produktif /
pengembangan kegiatan kesehatan/gizi
masyarakat (disesuaikan dengan bidang
yang dikelola)
i. Kelompok/gabungan kelompok yang
mengembangkan usaha produktif
ii. Kelompok/gabungan kelompok yang
mengembangkan kesehatan/gizi
masyarakat (kesehatan ibu dan anak,
keluarga berencana, imunisasi,
gizi, dan lain-lain)
15

b) Pen g emba nga n


SDM
melalui:
penyuluhan/pendampingan/pembinaan;
c) Dampak kegiatan:
i. Perkembangan pendapatan/kesehatan/
gizi masyarakat (disesuaikan dengan
bidang yang dikelola)
- Bidang
pengembangan
usaha
produktif (peningkatan pendapatan,
pemanfaatan pendapatan)
- Bidang pengembangan kesehatan/
gizi masyarakat.
ii. Pengembangan partisipasi anggota/
sasaran
b. Aspek administrasi dan pengelolaan
kelompok/gabungan kelompok
1) Identitas kelompok/gabungan kelompok:
a) Usia kelompok/gabungan kelompok
dalam melaksanakan usaha sejenis pada
saat penilaian (lampirkan SK)
b) Rencana kegiatan tertulis
c) Pembukuan: keuangan, notulen rapat,
buku tamu, daftar anggota, dll
2) Pengelolaan kelompok/gabungan kelompok:
a) Rapat/pertemuan anggota
b) Memiliki AD/ART, dan/atau aturan,
dan/atau norma
c) Struktur organisasi
c. Aspek permodalan dan peralatan
1) Sumber dana
2) Pemanfaatan dana
3) Pengelolaan dana
4) Pemanfaatan dan pemeliharaan alat

16

d. Aspek kemitraan (disesuaikan dengan bidang


yang dikelola)
1) Bidang pengembangan usaha produktif:
a) Jumlah kemitraan dengan: perbankan/
koperasi/BUMN/BUMD/swasta dan/
atau kelompok lain
b) Lama bermitra
c) Bentuk kemitraan
2) Bidang
pengembangan
kesehatan/gizi
masyarakat:
a) Bermitra dengan: puskesmas/rumah
sakit
setempat,
swasta,
dan/atau
kelompok lain
b) Lama bermitra
c) Kegiatan/pelayanan
yang
dilakukan
dengan mitra
e. Prestasi
dan
penghargaan
di
bidang
ketahanan pangan (fotocopy bukti terlampir)
f. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk
melengkapi informasi dalam profil (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/
atau softcopy (video/CD/Flashdisk))
3.3. Aspek
yang
dinilai
bagi
kelompok/
gabungan kelompok masyarakat/pelaku
usaha pangan skala kecil dan menengah di
bidang
industri
pangan
olahan
atau
perakit/perekayasa
teknologi
pangan
(disesuaikan dengan bidang yang dikelola)
Bidang Pengembangan Industri Pangan Lokal
a. Aspek teknis
1) Penggunaan bahan baku
2) Kontinuitas ketersediaan bahan baku
(jumlah dan waktu)
3) Ketersediaan suku cadang untuk unit
pengolahan
17

4) Hasil pengolahan pangan


a) Pengembangan industri pangan olahan
(produk dikemas, berlabel dan berizin)
b) Jenis produk yang dihasilkan (misal
tepung singkong menjadi mie, berasan,
dsb)
b. Aspek ekonomi
1) Cakupan wilayah pemasaran
2) Peningkatan nilai tambah
c. Aspek sosial
1) Koordinasi dalam kelompok
2) Kemitraan dengan perbankan,
BUMN/BUMD, swasta
d. Aspek administrasi

koperasi,

1) Memiliki aturan dan/atau norma


2) Struktur organisasi
3) Kantor/sekretariat
4) Rencana usaha
e. Aspek Permodalan:
1) Sumber dana
2) Pengelolaan dana/aset (disesuaikan):
a) Pengelolaan dana bantuan
b) Pemanfaatan aset bantuan
c) Dana dan aset bantuan
f. Prestasi
dan
penghargaan
di
ketahanan
pangan
(f otocopy
dilampirkan)

bidang
bukti

g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk


melengkapi informasi dalam profil (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/
atau softcopy (video/CD/ Flashdisk)).

18

Bidang Perakitan Teknologi Pangan


a. Aspek teknis
1) Ketersediaan suku cadang untuk unit
perakitan
2) Operasional penggunaan hasil perakitan
teknologi pangan
3) Hasil perakitan teknologi pangan
b. Aspek ekonomi
1) Pemasaran perakitan teknologi pangan
2) Peningkatan nilai tambah
c. Aspek sosial
1) Koordinasi dalam kelompok
2) Kemitraan dengan perbankan, koperasi,
BUMN/BUMD, swasta
d. Aspek administrasi
1)
2)
3)
4)

Memiliki aturan dan/atau norma


Struktur organisasi
Kantor/sekretariat
Rencana usaha

e. Aspek Permodalan:
1) Sumber dana
2) Pengelolaan dana/aset (disesuaikan):
a) Pengelolaan dana bantuan
b) Pemanfaatan aset bantuan
c) Dana dan aset bantuan
f. Prestasi
dan
penghargaan
di
ket a h a n a n
p ang a n
(f o to c o p y
dilampirkan)

bidang
bukti

g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk


melengkapi informasi dalam profil (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/
atau softcopy (video/CD/Flashdisk)).

19

4. Pelayanan Ketahanan Pangan


4.1. Aspek
yang
dinilai
pendamping adalah:

bagi

penyuluh/

a. Data diri:
1) Masa kerja
2) Pelatihan yang diikuti terkait tugas dalam
3 (tiga) tahun terakhir
b. Cakupan wilayah kerja:
1) Efektifitas
Wilayah
kerja
penyuluh/
pendamping
2) Jarak tempuh tempat tinggal dengan
wilayah kerja
3) Jumlah kegiatan/usaha kelompok yang
dibina
c. Keberhasilan dalam melaksanakan tugas
(dalam satu tahun terakhir):
1) Persiapan
a) Penyusunan data potensi wilayah kerja
b) Keterlibatan
dalam
penyusunan
programa penyuluhan
c) Penyusunan rencana kerja
d) Bimbingan penyusunan rencana usaha/
kegiatan kelompok binaan
2) Pelaksanaan penyuluhan/bimbingan
a) Media penyuluhan/pendampingan yang
digunakan
b) Metode penyuluhan
(kunjungan, demplot, pelatihan, magang,
widyawisata, widyakarya, temu wicara,
temu lapang, sekolah lapangan,
pameran, dll)
c) Frekuensi kunjungan ke kelompok
binaan
d) Jenis demplot yang dilakukan
(demplot teknologi budidaya, pembuatan
pupuk, pembibitan/pembenihan, dll)
20

e) Pelatihan/kursus/demonstrasi
(frekuensi pelatihan kepada kelompok,
sasaran
pelatihan,
jenis/materi
pelatihan yang diberikan)
f) Fasilitasi pelaksanaan forum penyuluhan
(magang,
widyawisata,
widyakarya,
pameran)
g) Pelaksanaan pertemuan
(temu wicara, temu lapang, temu karya,
temu usaha/ kegiatan, temu tugas)
d. Dampak terhadap
masyarakat:

kelompok

binaan

dan

1) Cakupan dampak pembinaan/penyuluhan


2) Keberlanjutan kegiatan/usaha kelompok
binaan
3) Fasilitasi kemitraan kelompok binaan
4) Prestasi kelompok binaan
5) Dampak terhadap kemajuan wilayah
binaan:
a) Peningkatan pendapatan
b) Pengurangan kerawanan pangan
e. Dukungan pendanaan untuk
penyuluhan/pendampingan

kegiatan

f. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan


pangan (fotocopy bukti dilampirkan)
g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk
melengkapi informasi dalam profil (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/
atau softcopy (video/CD/Flashdisk))

21

4.2. Aspek
yang
dinilai
bagi
pengawas/
pengendali/organisme pengganggu tumbuhan/
medik veteriner/ penyidik di bidang pangan
adalah:
a. Data diri :
1) Pendidikan
2) Masa kerja
3) Pelatihan yang diikuti terkait tugas dalam
3 (tiga) tahun terakhir
4) Jarak
tempat
tinggal
pengawas/
pengendali/penyidik dengan wilayah kerja
b. Persiapan:
1) Melakukan pemetaan masalah/kasus
2) Menyusun rencana kerja/program
c. Pelaksanaan:
1) Aktivitas pelayanan
2) Bimbingan dan pendampingan dalam
pengendalian/pengawasan
3) Kunjungan ke sasaran
4) Sistem peringatan dini (early warning
system)
5) Rekomendasi
hasil
pengamatan/
pemeriksaan/pengendalian
6) Memberikan pelayanan Informasi dalam
bentuk pedoman, media cetak, elektronik
7) Tindakan
yang
dilakukan
(promotif,
preventif, kuratif, rehabilitatif)
8) Efektivitas pengendalian resiko
9) Pelaporan
d. Dampak pengawasan/ pengendalian:
1) Penyelesaian kasus/permasalahan
2) Dampak terhadap kemajuan wilayah kerja
terdiri dari tiga aspek: (i) peningkatan
pendapatan masyarakat, (ii) peningkatan
produktivitas dan mutu pangan, dan (iii)
22

peningkatan
masyarakat

keamanan

pangan

e. Dukungan pendanaan
f. Prestasi
dan
penghargaan
di
bidang
ketahanan pangan (fotocopy bukti terlampir);
g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk
melengkapi informasi dalam profil (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/
atau softcopy (video/CD/Flashdisk)).
4.3. Aspek yang dinilai bagi peneliti adalah:
a. Data diri:
1) Pendidikan
2) Jabatan peneliti
3) Pendidikan/pelatihan fungsional di bidang
penelitian dan/atau pengembangan serta
memperoleh STTPP (Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan)
b. Keberhasilan menjalankan tugas:
1) Penerbitan karya tulis ilmiah;
2) Penciptaan prototype, desain, pilot project,
alat dan produk;
3) Penemuan teori dan konsep IPTEK yang
dimanfaatkan untuk ketahanan pangan;
4) Perolehan paten IPTEK;
5) Diseminasi pemanfaatan ilmu pengetahuan
dan teknologi;
6) Pembinaan kader peneliti (memimpin
kelompok
penelitian,
membimbing/
konsultasi teknis, atau mengajar);
7) Bimbingan/konsultasi
ilmiah/teknis
kepada peneliti yang lebih muda.
c. Cakupan dampak penelitian;
d. Dukungan pendanaan;
e. Prestasi
dan
penghargaan
ketahanan pangan;

di

bidang
23

f. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk


melengkapi informasi dalam profil (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/
atau softcopy (video/CD/Flashdisk)).
5. Pembina Ketahanan Pangan
5.1. Aspek yang dinilai bagi Gubernur adalah:
a. Pembentukan kelembagaan Ketahanan
Pangan/organisasi:
1) Pembentukan Kelembagaan Provinsi
2) Dewan Ketahanan Pangan
a) Peran ketua DKP Provinsi memimpin
rapat koordinasi selama 3 tahun/
2011-2013 (laporan dilampirkan)
b) Kehadiran Gubernur dalam Konferensi
DKP Tahun 2012
c) Komitmen terhadap hasil Konferensi
DKP Tahun 2012
d) Sekretariat pengelola (disertai SK Tim
Sekretariat)
b. Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan
1) Situasi ketahanan pangan dan gizi selama
Tahun 2011 - 2013 (didukung dengan data
dan informasi)
a) Ketersediaan pangan (tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, peternakan,
perikanan, pangan lokal lainnya)
i. Produksi
pangan
(data
luas
tanam/populasi,
produksi,
produktivitas
dan
persentase
perkembangan produksi pangan);
ii. Ketersediaan pangan berdasarkan
NBM selama Tahun 2011-2013
(Energi
dan
Protein;
persentase
ketersediaan energi dari kelompok
pangan sumber energi dan
lemak; serta perkembangan masingmasing selama tahun 2011-2013);
24

b)

c)

d)

e)

iii. Rata-rata penyediaan cadangan


pangan pemerintah provinsi selama
tahun 2011-2013 (stok dan yang
sudah disalurkan).
Perkembangan
harga
komoditas
pangan selama Tahun 2011-2013
i. Tersedianya data harga komoditas
pangan (gabah, beras, daging sapi,
daging ayam, telur, minyak goreng,
gula pasir, dan lain-lain);
ii. Fluktuasi harga pangan untuk
masing -masing
komoditas
(Coefficient of Variation <10).
Konsumsi pangan selama tahun 20112013
i. Tersedianya data konsumsi pangan
(tingkat konsumsi energi dan
protein);
ii. Tingkat konsumsi energi (anjuran
2000 kkal/kap/hari) selama 3
tahun berturut-turut;
iii. Tingkat konsumsi protein (anjuran
52 gr/kap/hari) selama 3 tahun
berturut-turut;
iv. Skor PPH selama Tahun 2011-2013.
Keamanan Pangan
i. Ketersediaan data/informasi keamanan
pangan pada periode tahun 20112013;
ii. Upaya
penanganan
keamanan
pangan periode tahun 2011-2013
(kebijakan, penanganan, pengawasan)
Kemiskinan (tahun 2011-2013)
i. Tersedianya perkembangan data
penduduk miskin selama 3 tahun;
ii. Persentase
penduduk
miskin
selama 3 tahun.

25

f) Status gizi penduduk


i. Tersedianya data perkembangan
status gizi penduduk rata-rata
selama tahun 2011-2013 (balita gizi
buruk, angka kematian bayi, angka
kematian ibu melahirkan, dll);
ii. Perkembangan jumlah balita gizi
buruk;
iii. Perkembangan
angka
kematian
bayi;
iv. Perkembangan angka kematian ibu
melahirkan.
g) Sarana dan prasarana (selama Tahun
2011 - 2013)
i. Tersedianya data pembangunan/
rehabilitasi prasarana (irigasi teknis/
non teknis/jalan usahatani/pasar/cold
storage/Rumah Potong Hewan/
Rumah Potong Ayam/Tempat
Pelelangan Ikan);
ii. Tersedianya
data
ketersediaan
benih dan bibit (tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, peternakan,
dan perikanan);
iii. Tersedianya data perkembangan
realisasi pemanfaatan KUR, KKPE,
dll.
2) Pelaksanaan
program
dan
kegiatan
pembangunan ketahanan pangan selama
Tahun 2011-2013
a) Pengembangan
komoditas
pangan
unggulan/kegiatan prioritas daerah
(dukungan
program
untuk
pengembangan
produksi
dan
produktivitas)
i. Pembangunan infrastruktur (program
pembangunan/rehabilitasi prasarana
irigasi teknis/non teknis/jalan

26

usahatani/pasar/cold
storage/
RPH/RPA/TPI dan sumber dananya);
ii. Penyediaan /bantuan
sarana
produksi
(program
penyediaan
sarana produksi tanaman pangan/
hortikultura/peternakan/ perikanan/
perkebunan (benih/bibit, alat
tangkap ikan, pupuk, pestisida, dll)
dan sumber dana;
iii. Perluasan lahan tanaman pangan/
hortikultura/perkebunan (kelapa/
gula/kelapa sawit/kakao/sagu)/
lahan
penggembalaan/areal
Hijauan Makanan Ternak (HMT)/
perluasan
lahan
budidaya
perikanan dan sumber dana;
iv. Pengendalian OPT/pencegahan dan
penanggulangan penyakit ternak/
pengawasan
dan
pengendalian
perikanan (program dan sumber
dana);
v. Penyediaan/bantuan alat mekanisasi
tanaman pangan/hortikultura/
peternakan/perikanan/perkebunan
(program dan sumber dana);
vi. Dukungan
program/kegiatan
penyuluhan
tanaman
pangan/
hortikultura/perkebunan/peternakan/
perikanan (program dan sumber dana);
b) Penanganan kerawanan pangan
i. Sistem Kewaspadaan Pangan dan
Gizi (SKPG) meliputi Tim SKPG,
hasil rekomendasi tim SKPG, dan
sumber dana;
ii. Pemberian
bantuan
pangan
(program dan sumber dana);
iii. Pengembangan cadangan pangan
masyarakat (program dan sumber
dana
untuk
pengembangan
cadangan pangan masyarakat);
27

iv. Optimalisasi pemanfaatan lahan


pekarangan (program dan sumber
dana);
v. Dukungan
terhadap
usaha
produktif
kelompok
pertanian
tanaman pangan/hortikultura/
perkebunan/ peternakan/ perikanan)
meliputi program dan sumber dana;
vi. Pembangunan/rehabilitasi
pasar
tradisional (program dan sumber
dana);
vii. Dukungan sarana dan prasarana
transportasi (kendaraan/kapal
pengangkut komoditas pangan) dan
prasarana transportasi darat/laut/
udara (jalan/pelabuhan/terminal/
bandara, dsb) meliputi program dan
sumber dana.
c) Penanganan kemiskinan
i. Penyediaan lapangan pekerjaan/
padat karya (upaya dan sumber
dana);
ii. Pemberian kemudahan untuk
menarik minat investor pemberian
izin/regulasi/penghapusan pungutanpungutan/pelayanan terpadu);
iii. Pemberian bantuan modal usaha
(upaya dan sumber dana);
iv. Pemberian beasiswa bagi siswa
kurang mampu (non APBN) pada
jenjang pendidikan;
v. Pemberian
jaminan
kesehatan
masyarakat miskin (pembiayaan
obat, bahan medis habis pakai,
vaksin, dan logistik lainnya serta
sumber dana);
vi. Pengadaan pasar murah/subsidi
pangan (program dan sumber
dana).
28

d) Perbaikan gizi dan kesehatan


i. Peningkatan cakupan sarana
pelayanan kesehatan kepada
masyarakat (posyandu, puskesmas,
poskesdes, dll) meliputi program
dan sumber dana;
ii. Upaya perbaikan gizi, meliputi
program perbaikan gizi (pemberian
MP-ASI, kapsul vitamin A, tablet
Besi, Taburia, konseling gizi, dan
lain-lain) dan sumber dana
3) Dukungan Swasta/Dunia Usaha terhadap
Pembangunan Ketahanan Pangan dan Gizi.
a) Pemberian kemudahan untuk menarik
minat investor di bidang Ketahanan
Pangan
i. Program pemberian kemudahan
untuk menarik minat investor
(pemberian izin/regulasi/penghapusan
retribusi/pelayanan terpadu);
ii. Jumlah investor selama periode
tahun 2011 2013.
b) Bentuk
investasi
(kerjasama
pemerintah provinsi dengan dunia
usaha)
Bidang:
(i)
sarana
prasarana
(pasar/cold storage/RPH/RPA/TPI, dll);
(ii) penyediaan saprodi (pertanian/
peternakan/perikanan/perkebunan
(benih/bibit, alat tangkap ikan, pupuk,
pestisida, dll); (iii) perluasan lahan
pertanian/lahan penggembalaan/
Hijauan Makanan Ternak; (iv)
pengadaan alsintan/peternakan/
perikanan/ perkebunan.

29

c. Prestasi dan penghargaan


1)
2)

Prestasi dan penghargaan di bidang


pangan dan gizi
Prestasi dan penghargaan Non-Pangan

d. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk


melengkapi informasi dalam profil (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/
atau softcopy (video/CD/Flashdisk)).
5.2. Aspek yang dinilai bagi Bupati/Walikota
adalah:
a. Pembentukan
kelembagaan
Pangan/organisasi:

Ketahanan

1) Pembentukan Kelembagaan Kabupaten/


Kota
2) Dewan Ketahanan Pangan
a) Peran ketua DKP Kabupaten/Kota
memimpin rapat koordinasi selama 3
tahun/2011-2013 (disertai laporan)
b) Kehadiran Bupati/Walikota dalam
Sidang Regional selama 3 tahun (20112013)
c) Komitmen
terhadap
hasil
Sidang
Regional DKP
d) Sekretariat pengelola (disertai SK Tim
Sekretariat)
b. Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan
1) Situasi ketahanan pangan dan gizi selama
Tahun 2011-2013 (didukung dengan data
dan informasi, serta sumber datanya)
a) Ketersediaan pangan (tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, peternakan,
perikanan, pangan lokal lainnya)
i. Produksi
pangan
(data
luas
tanam/populasi,
produksi,
produktivitas;
dan
persentase
30

perkembangan produksi pangan),


disesuaikan dengan kondisi wilayah:
- Wilayah
Tanaman
Pangan,
Hortikultura, Peternakan, Perkebunan,
dan Perikanan
- Wilayah
Tanaman
Pangan,
Hortikultura, Peternakan, dan
Perikanan
- Wilayah Perkebunan, Tanaman
Pangan, Hortikultura, dan Perikanan
- Wilayah Perikanan, perkebunan,
peternakan, dan hortikultura
ii. Ketersediaan pangan berdasarkan
NBM selama Tahun 2011-2013
(Energi
dan
Protein;
persentase
ketersediaan energi dari kelompok
pangan
sumber
energi
dan
lemak; serta perkembangan masingmasing selama tahun 2011-2013);
iii. Rata-rata
penyediaan
cadangan
pangan pemerintah kabupaten/kota
selama tahun 2011-2013 (stok dan
yang sudah disalurkan).
b) Perkembangan
harga
komoditas
pangan selama Tahun 2011-2013
i. Tersedianya data harga komoditas
pangan (gabah, beras, daging sapi,
daging ayam, telur, minyak goreng,
gula pasir, dan lain-lain);
ii. Fluktuasi harga pangan untuk
masing-masing komoditas (Coefficient
of Variation <10).
c) Konsumsi pangan selama tahun 20112013
i. Tersedianya data konsumsi pangan
(tingkat
konsumsi
energi
dan
protein);

31

ii. Tingkat konsumsi energi (anjuran


2000 Kkal/kap/hari) selama 3 tahun
berturut-turut;
iii. Tingkat konsumsi protein (anjuran
52 gr/kap/hari) selama 3 tahun
berturut-turut;
iv. Skor PPH selama Tahun 2011-2013.
d) Keamanan Pangan
i. Ketersediaan data/informasi keamanan
pangan selama tahun 2011-2013;
ii. Upaya
penanganan
keamanan
pangan periode tahun 2011 - 2013
(kebijakan, penanganan, pengawasan).
e) Kemiskinan (tahun 2011-2013)
i. Tersedianya
perkembangan
data
penduduk miskin selama 3 tahun;
ii. Persentase penduduk miskin selama
3 tahun.
f) Status gizi penduduk
i. Tersedianya
data
perkembangan
status gizi penduduk rata-rata
selama tahun 2011-2013 (balita gizi
buruk, angka kematian bayi, angka
kematian ibu melahirkan, dll);
ii. Perkembangan jumlah balita gizi
buruk;
iii. Perkembangan angka kematian bayi;
iv. Perkembangan angka kematian ibu
melahirkan.
g) Sarana dan prasarana (selama tahun
2011-2013)
i. Tersedianya data pembangunan/
rehabilitasi prasarana (irigasi
teknis/non teknis/jalan usahatani/
pasar/cold storage/Rumah Potong
Hewan/Rumah Potong Ayam/Tempat
Pelelangan Ikan),
32

ii. Tersedianya data ketersediaan benih


dan
bibit
(tanaman
pangan,
hortikultura, perkebunan, peternakan,
dan perikanan);
iii. Tersedianya
data
perkembangan
realisasi pemanfaatan KUR, KKPE,
dll.
2) Pelaksanaan
program
dan
kegiatan
pembangunan ketahanan pangan selama
Tahun 2011-2013
a) Pengembangan
komoditas
pangan
unggulan/kegiatan prioritas daerah
(dukungan
program
untuk
pengembangan
produksi
dan
produktivitas)
i. Pembangunan infrastruktur (program
dan sumber dana) :
- Untuk Kabupaten : program
pembangunan/ rehabilitasi prasarana
(irigasi teknis/non teknis/jalan
usahatani/ jembatan/ angkutan/
transportasi/pasar/cold storage/
RPH/RPA/TPI)
- Untuk
Kota
:
program
pembangunan/rehabilitasi prasarana
perdagangan dan jasa (jalan/
jembatan/ angkutan/ transportasi,
gudang/tempat
penyimpanan,
pasar/RPH/RPA)
ii. Penyediaan/bantuan sarana produksi
(program dan sumber dana):
- Untuk Kabupaten : penyediaan
sarana
produksi
tanama n
pangan/hortikultura/peternakan/
perikanan/perkebunan (benih/
bibit, alat tangkap ikan, pupuk,
pestisida, dll)
-

Untuk Kota : fasilitasi dukungan


sarana produksi, perdagangan,
33

industri dan jasa (perikanan,


hortikultura, peraturan, perizinan,
pasar/toko, dll)
iii. Ekstensifikasi
dan
optimalisasi
pemanfaatan lahan (program dan
sumber dana) :
- Untuk Kabupaten : Program
perluasan lahan tanaman pangan/
hortikultura/ perkebunan (kelapa/
gula/kelapa sawit/kakao/sagu)/
lahan penggembalaan/areal
Hijauan
Makanan
Ternak
(HMT)/perluasan lahan budidaya
perikanan
- Untuk
Kota
:
Program
optimalisasi pemanfaatan lahan
(pemanfaatan lahan pekarangan/
KRPL, toga, dan lain-lain)
iv. Pengendalian OPT/pencegahan dan
penanggulangan penyakit ternak/
pengawasan
dan
pengendalian
perikanan (program dan sumber
dana);
v. Penyediaan/bantuan alat mekanisasi
tanaman pangan/hortikultura/
peternakan/perikanan/ perkebunan
(program dan sumber dana);
vi. Dukungan
program/kegiatan
penyuluhan
tanaman
pangan/
hortikultura/perkebunan/ peternakan/
perikanan (program dan sumber
dana);
b) Program
Penanganan
kerawanan
pangan
i. Sistem Kewaspadaan Pangan dan
Gizi (SKPG) meliputi hasil analisis
situasi pangan dan gizi, tindak lanjut
rekomendasi tim SKPG dan sumber
dana;
34

ii. Pemberian bantuan pangan daerah


(program dan sumber dana);
iii. Pengembangan cadangan pangan
masyarakat
(pembangunan
fisik
lumbung pangan yang bukan berasal
dari DAK dan sumber dana untuk
pengembangan cadangan pangan
masyarakat);
iv. Dukungan pengembangan usaha
bagi
masyarakat
miskin/rawan
pangan (PNPM, Demapan, PUAP,dll),
meliputi program dan sumber dana.
c) Peningkatan keterjangkauan pangan
meliputi upaya untuk mendukung
usaha pangan kelompok (pertanian/
perkebunan/peternakan/perikanan,
misal LDPM) meliputi program dan
sumber dana
d) Peningkatan diversifikasi pangan
i. Keberlanjutan program optimalisasi
pemanfaatan
lahan
pekarangan
minimal 2 tahun;
ii. Pengembangan pengolahan pangan
pokok lokal;
iii. Sumber dana;
iv. Dukungan peraturan/kebijakan.
e) Penanganan kemiskinan
i. Penyediaan lapangan pekerjaan/
padat karya (upaya dan sumber
dana);
ii. Pemberian
kemudahan
untuk
menarik minat investor pemberian
izin/regulasi/penghapusan pungutanpungutan/pelayanan terpadu);
iii. Pemberian bantuan modal usaha
(program dan sumber dana);
iv. Pemberian beasiswa bagi siswa
kurang mampu (non APBN) pada
jenjang pendidikan;
35

v. Pemberian
jaminan
kesehatan
masyarakat
miskin
(pembiayaan
obat, bahan medis habis pakai,
vaksin, dan logistik lainnya serta
sumber dana);
vi. Pasar murah (kegiatan dan sumber
dana).
f) Perbaikan gizi dan kesehatan
i. Peningkatan cakupan sarana
pelayanan
kesehatan
kepada
masyarakat (posyandu, puskesmas,
poskesdes, dll) meliputi program dan
sumber dana;
ii. Upaya
perbaikan
gizi,
meliputi
program perbaikan gizi (pemberian
MP-ASI, kapsul vitamin A, tablet
Besi, Taburia, konseling gizi, dan
lain-lain)
c. Prestasi dan penghargaan
1) Prestasi dan penghargaan di bidang
pangan dan gizi
2) Prestasi dan penghargaan Non-Pangan
e. Dokumentasi keberhasilan untuk melengkapi
informasi dalam profil (kumpulan kegiatan
dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/Flashdisk)).
5.3. Aspek yang dinilai bagi Kepala Desa/Lurah
adalah:
a. Kelembagaan pangan di desa/kelurahan
(kelompok lumbung pangan/kelompok tani/
gapoktan/
dasawisma/
koperasi
tani/
kelembagaan lainnya)
b. Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan
1) Penyediaan data dan informasi ketahanan
pangan (selama tahun 2011 2013)
a) Data produksi/ketersediaan komoditas
pangan unggulan (tanaman pangan,
36

hortikultura, peternakan, perikanan,


perkebunan) selama tahun 2011-2013
b) Data/informasi
penduduk
rawan
pangan/status gizi balita/kemiskinan
tahun 2011 2013
i. Data penduduk rawan pangan/
kemiskinan;
ii. Data perkembangan status gizi balita
c) Data/informasi sarana dan prasarana
(jalan/jembatan/jalan
usahatani/
irigasi/ alsintan/pasar)
d) Dukungan
permodalan
(UKM/
Koperasi/KUR/KKPE, dll)
2) Pelaksanaan
program
dan
kegiatan
Pembangunan Ketahanan Pangan selama
Tahun 2011 2013
a) Produksi/ketersediaan pangan
i. Persentase perkembangan produksi/
ketersediaan pangan (rata-rata trend
tahun 2011 - 2013);
ii. Upaya-upaya peningkatan produksi/
penyediaan pangan (peningkatan
prasarana,
sarana
produksi,
penanggulangan
hama
penyakit,
penggunaan mekanisasi pertanian,
jalan,
transportasi,
gudang/
penyimpanan, pasar, dll);
iii. Cadangan/lumbung
pangan :
perkembangan jumlah kelembagaan
cadangan/lumbung
pangan
dan
sumber dana.
b) Peningkatan
diversifikasi
pangan
(program dan sumber dana)
i. Program optimalisasi pemanfaatan
lahan pekarangan;
ii. Pengembangan pengolahan pangan
lokal.

37

c) Penanganan Daerah Rawan Pangan/


Miskin
i. Pemberian bantuan pangan dari
desa/kelurahan
(bukan
program
raskin)
ii. Upaya pemerintah desa/kelurahan
dalam
mengembangkan
usaha
p roduktif
kelom pok
untuk
penanganan rawan pangan/miskin
d) Perbaikan
Gizi
dan
Peningkatan
Kesehatan
i. Upaya
peningkatan
pelayanaan
kesehatan (Posyandu, Poskesdes,
warung obat desa, pos persalinan
terpadu, dll)
ii. Penanganan Balita Gizi Buruk
iii. Sumber Dana
c. Prestasi dan penghargaan
1) Prestasi dan penghargaan di bidang
pangan dan gizi
2) Prestasi dan penghargaan Non-Pangan
d. Dokumentasi keberhasilan untuk melengkapi
informasi dalam profil (kumpulan kegiatan
dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/Flashdisk)).

38

III.
A.

MEKANISME PENGUSULAN DAN PENILAIAN

Mekanisme Pengusulan
Pengusulan calon penerima Adhikarya Pangan
Nusantara (APN) dapat dilakukan melalui dua jalur
sebagai berikut:
1. Pengusulan secara berjenjang
Pengusulan calon penerima APN dilakukan oleh
Badan/Kantor/Dinas/Unit Kerja Ketahanan
Pangan selaku Sekretariat Dewan Ketahanan
Pangan secara berjenjang mulai dari tingkat
kabupaten/kota,
provinsi
dan
selanjutnya
diusulkan ke sekretariat Dewan Ketahanan Pangan
di tingkat pusat. Pengusulan secara berjenjang
dapat dilakukan untuk semua kategori, yaitu
kategori Pelopor Ketahanan Pangan, Pemangku
Ketahanan Pangan, Pelaku Pembangunan
Ketahanan Pangan, Pelayanan Ketahanan
Pangan, dan Pembina Ketahanan Pangan.
2. Pengusulan secara langsung
Pengusulan secara langsung dilakukan oleh:
a. Kelompok masyarakat dan/atau organisasi
kemasyarakatan khusus untuk kategori Pelopor
Ketahanan Pangan dan Pemangku Ketahanan
Pangan, pengusulannya harus disertai dengan
rekomendasi dari instansi terkait.
b. Kementerian/lembaga yang menjadi anggota
Dewan Ketahanan Pangan, termasuk eselon I
lingkup Kementerian Pertanian untuk empat
kategori, yaitu: Pelopor, Pemangku, Pelaku
Pembangunan, dan Pelayanan Ketahanan
Pangan.
Masing-masing kelompok masyarakat dan/atau
organisasi kemasyarakatan, serta Kementerian/
Lembaga anggota DKP (termasuk eselon I lingkup
Kementerian Pertanian), dapat mengusulkan calon
penerima ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan
maksimal 3 calon untuk setiap kategori.
39

Pengusulan secara langsung disampaikan kepada


panitia penyelenggara pusat (Sekretariat Dewan
Ketahanan Pangan) yang selanjutnya akan diseleksi
untuk memperoleh sebanyak 25 (dua puluh lima)
penerima yang terdiri dari 10 (sepuluh) Pelayan, 10
(sepuluh) Pelaku, 3 (tiga) Pelopor, dan 2 (dua)
Pemangku.
Pengusulan calon penerima ke Sekretariat Dewan
Ketahanan Pangan di tingkat Pusat dilakukan dengan
melengkapi dokumen sebagai berikut :
1. Formulir pengajuan, bukti berkelakuan baik dan
profil calon penerima yang disusun dalam satu
dokumen. Khusus bagi calon dari kategori pelopor
dan pemangku yang diusulkan secara langsung
oleh
kelompok
masyarakat/organisasi
kemasyarakatan
harus
disertai
dengan
rekomendasi dari instansi terkait.
2. Data pendukung seperti artikel, karya ilmiah, foto
kegiatan/audiovisual, contoh produk yang disusun
dalam satu dokumen.
Batas waktu pengiriman usulan calon penerima
penghargaan APN 2014 adalah sebagai berikut:
-

Dari Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan


Kabupaten/Kota ke Sekretariat Dewan
Ketahanan Pangan Provinsi paling lambat
tanggal 15 Agustus 2014 (stempel pos).

Dari Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan


Provinsi atau pengusulan yang dilakukan
secara langsung, dikirimkan ke Sekretariat
Dewan Ketahanan Pangan di tingkat Pusat
paling lambat tanggal 15 September 2014
(stempel pos).

40

B.

Mekanisme Penilaian
Penilaian calon penerima penghargaan APN secara
umum dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut :
1) Seleksi Awal
Seleksi awal dilakukan terhadap pemenuhan
persyaratan umum dan kelengkapan formulir
pengajuan. Khusus untuk pelopor dan pemangku
disertai rekomendasi dari instansi terkait.
2) Seleksi Dokumen
Seleksi dokumen dilakukan melalui penilaian
terhadap profil
calon penerima dan data
pendukungnya dengan menggunakan kuesioner
(lampiran 1 s.d 6). Rekapitulasi hasil seleksi
(administrasi dan dokumen pendukung penerima
penghargaan) dilakukan oleh Sekretariat Dewan
Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota/Provinsi dan
Pusat.
3) Hasil seleksi dari Sekretariat Dewan Ketahanan
Pangan selanjutnya disampaikan kepada Tim
Penilai untuk diteliti dan dinilai. Hasil tersebut
akan dijadikan sebagai dasar untuk menentukan
daftar nominasi yang selanjutnya akan dilakukan :
- Verifikasi lapangan dan wawancara untuk
kategori
pelopor,
pemangku,
pelaku
pembangunan,
pelayanan,
dan
pembina
ketahanan pangan (Kepala Desa/Lurah).
- Expose dan wawancara untuk Kategori Pembina
(Gubernur dan Bupati/Walikota).
4) Verifikasi lapangan atau expose
Verifikasi lapangan dimaksudkan untuk melihat
kesesuaian data/informasi yang disampaikan
dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan
dengan menggunakan kuesioner (lampiran 1 s.d 6).
Sementara itu bagi Gubernur dan Bupati/Walikota
yang memenuhi persyaratan akan melakukan
expose dan wawancara dengan Tim Penilai.

41

5) Penetapan Peringkat Nominasi


Hasil verifikasi lapangan dan hasil penilaian expose
di tingkat pusat akan digunakan sebagai dasar
untuk penetapan peringkat nominasi yang akan
disampaikan kepada Sekretaris Dewan Ketahanan
Pangan/Kepala Badan Ketahanan Pangan.
Adapun mekanisme penilaian secara rinci
masing-masing kategori adalah sebagai berikut :
a. Kategori
Pelopor
Ketahanan
Pemangku Ketahanan Pangan

Pangan

pada
dan

1) Tingkat Kabupaten/Kota
Usulan calon penerima yang masuk ke
Sekretariat
Dewan
Ketahanan
Pangan
Kabupaten/Kota
akan
dilakukan
seleksi
persyaratan/penilaian dokum en/verifikasi
lapangan oleh tim di tingkat kabupaten/kota.
Berdasarkan penilaian tersebut ditetapkan 1
(satu) calon terbaik untuk Kategori Pelopor
Ketahanan Pangan dan 1 (satu) calon terbaik
untuk Kategori Pemangku Ketahanan Pangan
yang selanjutnya akan diusulkan ke Sekretariat
Dewan Ketahanan Pangan Provinsi.
2) Tingkat Provinsi
Usulan calon penerima dari kabupaten/kota
yang masuk ke Sekretariat Dewan Ketahanan
Pangan
Provinsi
akan
dilakukan
seleksi
persyaratan/penilaian dokumen /verifikasi
lapangan oleh tim seleksi di tingkat provinsi.
Hasil penilaian tersebut akan dijadikan sebagai
dasar untuk menetapkan 1 (satu) calon terbaik
untuk Kategori Pelopor Ketahanan Pangan dan 1
(satu) calon terbaik untuk Kategori Pemangku
Ketahanan Pangan yang selanjutnya akan
diusulkan ke Sekretariat Dewan Ketahanan
Pangan di tingkat pusat.

42

3) Tingkat Nasional
Usulan calon penerima dari provinsi yang masuk
ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di
tingkat pusat akan dilakukan seleksi
persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi
lapangan oleh tim tingkat nasional.
Hasil penilaian tersebut akan dijadikan sebagai
dasar untuk menetapkan 5 (lima) calon terbaik
untuk Kategori Pelopor Ketahanan Pangan dan 5
(lima) calon terbaik untuk Kategori Pemangku
Ketahanan Pangan.
b. Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan
dan Pelayanan Ketahanan Pangan
Penilaian calon yang diusulkan melalui Dewan
Ketahanan Pangan :
1) Tingkat Kabupaten/Kota
Usulan calon penerima yang masuk ke
Sekretariat
Dewan
Ketahanan
Pangan
Kabupaten/Kota
akan
dilakukan
seleksi
persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi
lapangan
oleh
tim
seleksi
di
tingkat
kabupaten/kota.
Berdasarkan penilaian tersebut ditetapkan 3
(tiga) calon terbaik untuk Kategori Pelaku
Pembangunan Ketahanan Pangan yang dapat
mewakili kelompok pengembangan produksi/
pemberdayaan masyarakat /pengembangan
industri pangan olahan/perakitan teknologi
pangan.
Disamping itu, ditetapkan juga 3 (tiga) calon
terbaik untuk Kategori Pelayanan Ketahanan
Pangan
yang
dapat
mewakili
penyuluh/
pendamping, pengawas/pengendali organisme
pengganggu
tumbuhan/medik
veteriner/
penyidik, dan peneliti. Keenam calon terbaik dari
dua kategori tersebut dapat diusulkan ke
Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Provinsi.
43

2) Tingkat Provinsi
Usulan calon penerima dari kabupaten/kota
yang masuk ke Sekretariat Dewan Ketahanan
Pangan
Provinsi
akan
dilakukan
seleksi
persyaratan/penilaian dokumen/ verifikasi
lapangan oleh tim seleksi di tingkat provinsi.
Berdasarkan penilaian tersebut ditetapkan 3
(tiga) calon terbaik untuk Kategori Pelaku
Pembangunan Ketahanan Pangan yang dapat
mewakili kelompok pengembangan produksi/
pemberdayaan masyarakat /pengembangan
industri pangan olahan/perakitan teknologi
pangan.
Disamping itu, ditetapkan juga 3 (tiga) calon
terbaik untuk Kategori Pelayanan Ketahanan
Pangan
yang
dapat
mewakili
penyuluh/
pendamping, pengawas/pengendali organisme
pengganggu
tumbuhan/medik
veteriner/
penyidik, dan peneliti. Keenam calon terbaik dari
dua kategori tersebut dapat diusulkan ke
Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di tingkat
pusat.
3) Tingkat Nasional
Usulan calon penerima dari provinsi yang masuk
ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di
tingkat
pusat
akan
dilakukan
seleksi
persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi
lapangan oleh tim verifikasi tingkat nasional.
Hasil penilaian tersebut akan dijadikan sebagai
dasar untuk menetapkan 50 (lima puluh) calon
terbaik untuk Kategori Pelaku Pembangunan
Ketahanan Pangan dan 15 (lima belas) calon
terbaik untuk Kategori Pelayanan Ketahanan
Pangan.

44

c. Kategori Pembina Ketahanan Pangan


1) Gubernur
Usulan calon penerima dari provinsi yang masuk
ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di
tingkat pusat akan dilakukan seleksi persyaratan
dan penilaian dokumen oleh tim verifikasi tingkat
nasional.
Hasil seleksi awal tersebut disampaikan kepada
Tim Penilai Tingkat Nasional untuk selanjutnya
para calon akan dinilai melalui expose dan
wawancara
untuk
menghasilkan
nominasi
penerima APN.
2) Bupati/Walikota
Usulan calon penerima dari kabupaten/kota
yang masuk ke Sekretariat Dewan Ketahanan
Pangan
Provinsi
akan
dilakukan
seleksi
persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi
lapangan oleh tim seleksi di tingkat provinsi.
Selanjutnya ditetapkan 1 (satu) calon terbaik
yang akan diusulkan ke Sekretariat Dewan
Ketahanan Pangan di tingkat pusat.
Usulan calon penerima dari provinsi yang masuk
ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di
tingkat pusat akan dilakukan seleksi persyaratan
dan penilaian dokumen oleh tim verifikasi tingkat
nasional.
Hasil seleksi awal tersebut disampaikan kepada
Tim Penilai Tingkat Nasional untuk selanjutnya
para calon akan dinilai melalui expose dan
wawancara
untuk
menghasilkan
nominasi
penerima APN.
3) Kepala Desa/Lurah
Usulan yang masuk ke Sekretariat Dewan
Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota dilakukan
seleksi/penilaian oleh Tim Seleksi di tingkat
kabupaten/kota. Selanjutnya ditetapkan 1 (satu)
calon terbaik yang akan diusulkan ke tingkat
provinsi.
45

Usulan calon penerima dari kabupaten/kota


yang masuk ke Sekretariat Dewan Ketahanan
Pangan
Provinsi
akan
dilakukan
seleksi
persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi
lapangan oleh tim seleksi di tingkat provinsi.
Selanjutnya ditetapkan 1 (satu) calon terbaik
yang akan diusulkan ke tingkat nasional.
Usulan calon penerima dari provinsi yang masuk
ke Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di
tingkat pusat akan dilakukan seleksi
persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi
lapangan oleh tim verifikasi tingkat nasional.
Hasil seleksi tersebut akan digunakan sebagai
peringkat nominasi untuk dilakukan verifikasi
lapangan
untuk
menghasilkan
nominasi
penerima APN
Tabel 1. Jumlah Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan
Nusantara untuk masing-masing Kategori
No.

Kategori

1
2
3

Pelopor Ketahanan Pangan


Pemangku Ketahanan Pangan
Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan
(kegiatan produksi pangan, pemberdayaan
masyarakat, pengembangan industri pangan
olahan, atau perakitan teknologi pangan)
Pelayanan Ketahanan Pangan
(penyuluhan, penelitian/ pengembangan,
pengawasan/ pengendalian)
Pembina Ketahanan Pangan
Gubernur = 5
Bupati/Walikota = 10
Kepala Desa = 10
Jumlah

4
5

Jumlah
Penerima *)
5
5
50

15
25

100

Keterangan :
*) Komposisi ini dapat berubah sesuai dengan jumlah calon yang
masuk dan hasil seleksi, namun demikian tidak merubah jumlah
total penerima Penghargaan APN.

46

C.

Mekanisme Penetapan
Tim Verifikasi dan Tim Penilai Tingkat Nasional
membuat rekomendasi calon penerima Penghargaan
APN dan mengusulkan
kepada Kepala Badan
Ketahanan
Pangan
selaku
Sekretaris
Dewan
Ketahanan Pangan sebanyak 100 calon penerima yang
selanjutnya disampaikan kepada Menteri Pertanian
selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan untuk
ditetapkan sebagai penerima Penghargaan Adhikarya
Pangan Nusantara Tahun 2014.

47

IV.
A.

PENYELENGGARAAN

Ruang Lingkup Penyelenggaraan


Dalam proses penyelenggaraan pemberian Penghargaan
APN
perlu
dilakukan
persiapan
pelaksanaan,
sosialisasi, penjaringan dan seleksi calon yang
dilakukan oleh daerah dan pusat. Sosialisasi
pemberian Penghargaan APN kepada masyarakat dan
instansi pemerintah baik di tingkat pusat maupun
daerah dapat dilakukan melalui pertemuan dan
publikasi di berbagai media cetak maupun elektronik.
Di tingkat nasional akan dilakukan upacara
penyerahan penghargaan oleh Presiden selaku Ketua
Dewan Ketahanan Pangan dan dialog interaktif dengan
Menteri Pertanian selaku Ketua Harian Dewan
Ketahanan Pangan.

B.

Waktu dan Tempat Penyelenggaraan


Pemberian Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara
Tahun 2014 direncanakan akan dilaksanakan pada
Bulan November 2014 di Istana Negara. Waktu
penyelenggaraan dapat berubah sesuai dengan
kesediaan waktu Presiden Republik Indonesia. Jadwal
tentatif pelaksanaan penyelenggaraan pemberian
Penghargaan APN Tahun 2014 adalah sebagaimana
pada Tabel 2.

48

Tabel 2. Jadwal Tentatif Pelaksanaan Penyelenggaraan


Pemberian Penghargaan APN Tahun 2014
No.
1.

2.

Kegiatan
Persiapan:
- Penetapan Panitia
Penyelenggara
- Penyusunan
Pedoman Umum
dan Petunjuk
Pelaksanaan

Mar Apr Mei Jun Jul

Agt Sep Okt Nov

X
X

Sosialisasi :
- Pusat- Provinsi
- Provinsi Daerah

X
X

X
X

3.

Penjaringan dan
Seleksi Calon

4.

Verifikasi dan
Penilaian

5.

Penetapan Calon
Penerima APN

6.

Penyerahan
Penghargaan

X
X

X
X

Keterangan : jadwal disesuaikan dengan agenda kenegaraan Presiden

C.

Pembiayaan
Penyelenggaraan
Pemberian
Adhikarya
Pangan
Nusantara Tahun 2014 dibiayai dari anggaran APBN
Tahun 2014 Kementerian Pertanian dan kementerian
lainnya, baik di tingkat pusat maupun di tingkat
daerah.

49

V.

EVALUASI, PEMBINAAN, DAN PENGEMBANGAN

Untuk keberlanjutan prestasi dan memotivasi masyarakat


luas,
maka
dilakukan
evaluasi,
pembinaan,
dan
pengembangan terhadap penerima penghargaan APN.
A.

Evaluasi
Pemerintah Daerah perlu mengevaluasi aktivitas para
penerima penghargaan yang mencakup:
1. Perkembangan keadaan sebelum dan sesudah
ditetapkan sebagai penerima penghargaan;
2. Permasalahan yang dihadapi;
3. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi
masalah; dan
4. Pengembangan kegiatan.

B.

Pembinaan
Dalam rangka mempertahankan prestasi/kinerja para
penerima penghargaan, Pemerintah dan Pemerintah
Daerah mempunyai tanggung jawab moral untuk
melakukan pembinaan sehingga dampak pemberian
penghargaan tersebut dapat diadopsi atau diikuti
masyarakat sekitarnya.

C.

Pengembangan
Bagi penerima Penghargaan APN yang dapat
mempertahankan kinerjanya dalam 3 (tiga) tahun
berturut-turut
atau
lebih,
Sekretariat
Dewan
Ketahanan Pangan c.q. Badan Ketahanan Pangan
melalui
Kementerian
Pertanian
dapat
mempertimbangkan untuk diusulkan memperoleh
penghargaan khusus.
Penghargaan khusus tersebut hanya diberikan
kepada Gubernur dan Bupati/Walikota yang telah
mempertahankan kinerjanya dan telah menerima
penghargaan APN selama 3 tahun berturut-turut.
Penghargaan tersebut diberikan setelah dilakukan
penilaian.
50

VI.

PENUTUP

Petunjuk Pelaksanaan ini digunakan sebagai acuan


operasional bagi aparat pemerintah, pemerintah provinsi,
pemerintah kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan
pemberian penghargaan APN sehingga memberikan hasil
yang bermanfaat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Apabila diperlukan, pemerintah provinsi dan kabupaten/
kota dapat menyusun petunjuk pelaksanaan teknis yang
lebih rinci.

51

LAMPIRAN 1
Formulir Pengajuan
Calon Penerima Penghargaan
Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014
Kategori :

PELOPOR
KETAHANAN PANGAN

52

Pas foto
berwarna
ukuran 4 x 6
FORMULIR PENGAJUAN *
CALON PENERIMA PENGHARGAAN
ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2014

UNTUK KATEGORI
PELOPOR KETAHANAN PANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama

: .......................................................

2. Alamat lengkap

: .......................................................
Telp.................................................

Dengan ini mengusulkan


1. Nama/Ketua Kelompok : ..............................................
2. Prestasi di bidang ketahanan pangan :
a.

..............................................................................

b.

..............................................................................

c.

..............................................................................

3. Alamat : .......................................................................
sebagai calon penerima penghargaan Adhikarya Pangan
Nusantara Tahun 2014 untuk kategori Pelopor Ketahanan
Pangan. Untuk bahan pertimbangan dalam penilaian
terlampir disampaikan profil calon penerima penghargaan.
Mengetahui
Kepala Badan/Dinas/Kantor/
Pejabat yang menangani
Ketahanan Pangan
(........................)

..........................2014
Yang mengusulkan,

(........................)
53

Keterangan:
*

Formulir dikirimkan kepada Kepala Badan Ketahanan


Pangan
selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan,
Kementerian Pertanian Gedung E Lt. 4, Kantor Pusat
Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan,
Pasar Minggu, Jakarta Selatan paling lambat diterima 15
September 2014 (stempel pos).

54

Lampiran Surat Pengusulan


OUTLINE PROFIL

KATEGORI PELOPOR KETAHANAN PANGAN

PROFIL CALON PENERIMA


A. Nama
B. Pendidikan
C. Riwayat Keberhasilan
I.

II.

:
:
:

EFISIENSI
PENGGUNAAN
INPUT
DALAM
MENGHASILKAN OUTPUT (SUMBER DAYA ALAM,
MANUSIA, FINANSIAL, TEKNOLOGI, SOSIAL BUDAYA)
ORISINALITAS/KEASLIAN IDE ATAU PRAKARSA
A. Orisinalitas prakarsa/ide baru
B. Kreativitas/daya cipta (menghasilkan sesuatu yang
baru/berbeda)

III.

TINGKAT KESULITAN/MASALAH/HAMBATAN YANG


DIHADAPI
A. Hambatan dalam penerimaan ide (sosial budaya)
B. Kesulitan dalam menerapkan ide (sumber daya
alam, manusia, finansial)

IV.
V.

DAYA JUANG/KEGIGIHAN DALAM


TINGKAT KESULITAN YANG DIHADAPI

MENGATASI

DAMPAK POSITIF BAGI MASYARAKAT LUAS


A.
B.
C.

Tingkat kemanfaatan bagi masyarakat


Cakupan masyarakat penerima manfaat
Inovasi
yang
dihasilkan
dapat
diterima/
diaplikasikan
D. Kontinuitas kegiatan

VI.

PRESTASI
DAN
PENGHARGAAN
DI
BIDANG
KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan)
55

VII.

DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK


MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk)).
............. 2014

Mengetahui,
Kepala Badan/Dinas/Kantor/
Pejabat yang menangani
Ketahanan Pangan

Yang mengusulkan,

(................................)

(............................)

Keterangan :
1. Outline merupakan panduan dalam menyusun Profil
Pengajuan ke Tingkat Nasional.
2. Usulan Profil Pengajuan disampaikan dalam bentuk
Narasi (kualitatif) dan Data Keberhasilan kegiatan yang
dilaksanakan (kuantitatif).
3. Usulan Profil Pengajuan wajib disertai dengan ringkasan
profil (executive summary) sepanjang 2 halaman.

56

LAMPIRAN 2
Formulir Pengajuan
Calon Penerima Penghargaan
Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014
Kategori :

PEMANGKU
KETAHANAN PANGAN

57

Pas foto
berwarna
ukuran 4 x 6
FORMULIR PENGAJUAN *
CALON PENERIMA PENGHARGAAN
ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2014

UNTUK KATEGORI
PEMANGKU KETAHANAN PANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama

: .......................................................

2. Alamat lengkap

: .......................................................
Telp..................................................

Dengan ini mengusulkan


1. Nama

: .......................................................

2. Prestasi di bidang ketahanan pangan :


a. ................................................................................
b. ................................................................................
c. ................................................................................
3. Alamat : ........................................................................
sebagai calon penerima penghargaan Adhikarya Pangan
Nusantara Tahun 2014 untuk kategori Pemangku
Ketahanan Pangan. Untuk bahan pertimbangan dalam
penilaian terlampir disampaikan profil calon penerima
penghargaan.
Mengetahui
Kepala Badan/Dinas/Kantor/
Pejabat yang menangani
Ketahanan Pangan
(........................)

..........................2014
Yang mengusulkan,

(........................)
58

Keterangan:
*

Formulir dikirimkan kepada Kepala Badan Ketahanan


Pangan
selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan,
Kementerian Pertanian Gedung E Lt. 4, Kantor Pusat
Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan,
Pasar Minggu, Jakarta Selatan paling lambat diterima 15
September 2014 (stempel pos).

59

Lampiran Surat Pengusulan

OUTLINE PROFIL

KATEGORI PEMANGKU KETAHANAN PANGAN

PROFIL CALON PENERIMA


A. Nama
B. Pendidikan
C. Riwayat Keberhasilan

I.

:
:
:

KETELADANAN / KETOKOHAN / KHARISMANYA


MAMPU MENGGERAKKAN/MEMOTIVASI
A. Komponen/lapisan/golongan
masyarakat
digerakkan
B. Perubahan/kemajuan yang dihasilkan

II.

CAKUPAN
WILAYAH
DIPENGARUHI

YANG

yang

MASYARAKATNYA

III.

PENGHARGAAN/PENGAKUAN DARI MASYARAKAT

IV.

DAYA JUANG (KEULETAN DAN KONSISTENSI) UNTUK


MENGGERAKKAN MASYARAKAT

V.

DAMPAK BAGI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN


KESEJAHTERAAN

VI.

PRESTASI
DAN
PENGHARGAAN
DI
BIDANG
KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan)

60

VII.

DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK


MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk)).

Mengetahui
Kepala Badan/Dinas/Kantor/
Pejabat yang menangani
Ketahanan Pangan

(........................)

............. 2014
Yang mengusulkan,

(........................)

Keterangan :
1. Outline merupakan panduan dalam menyusun Profil
Pengajuan ke Tingkat Nasional.
2. Usulan Profil Pengajuan disampaikan dalam bentuk
Narasi (kualitatif) dan Data Keberhasilan kegiatan yang
dilaksanakan (kuantitatif).
3. Usulan Profil Pengajuan wajib disertai dengan ringkasan
profil (executive summary) sepanjang 2 halaman.

61

LAMPIRAN 3
Formulir Pengajuan
Calon Penerima Penghargaan
Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014
Kategori :

PELAKU PEMBANGUNAN
KETAHANAN PANGAN

62

Pas foto
berwarna
ukuran 4 x 6
FORMULIR PENGAJUAN *
CALON PENERIMA PENGHARGAAN
ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2014

UNTUK KATEGORI
PELAKU PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


1. Nama

: ........................................................

2. Jabatan

: Kepa la Ba da n/Ka ntor /Dina s /


Pejabat yang menangani ketahanan
pangan provinsi selaku Sekretaris
Dewan Ketahanan Pangan Provinsi

3. Alamat lengkap

: ........................................................
Telp..................................................

dengan ini mengusulkan


1. Nama

:...............................................

2. Kelompok/Gabungan
Kelompok/Pelaku
Usaha Pangan

:...............................................

3. Jabatan

.....

sebagai calon penerima Adhikarya Pangan Nusantara Tahun


2014 untuk kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan
Pangan. Untuk bahan pertimbangan dalam penilaian
terlampir disampaikan profil calon penerima penghargaan.
...........................2014
Yang mengusulkan

(........................)
63

Keterangan :
*

Formulir dikirimkan kepada Kepala Badan Ketahanan


Pangan selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan,
Kementerian Pertanian Gedung E Lt. 4, Kantor Pusat
Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan,
Pasar Minggu, Jakarta Selatan paling lambat diterima 15
September 2014 (stempel pos).

64

Lampiran Surat Pengusulan

OUTLINE PROFIL

KATEGORI PELAKU PEMBANGUNAN


KETAHANAN PANGAN

PROFIL CALON PENERIMA


A. Nama Kelompok/Gabungan Kelompok Masyarakat/
Pelaku Usaha Pangan Skala Kecil dan Menengah
B. Riwayat Pembentukan Organisasi (bukti pembentukan
terlampir)
C. Struktur Organisasi
D. Jumlah Anggota/Kelompok Binaan
D. Administrasi/Pembukuan Terkait dengan Dana yang
Diterima dari Pemerintah Maupun Sumber Lain (Bukti
terlampir)

A. KELOMPOK/GAB UNGAN
KELOMPOK
YANG
MENGELOLA
KEGIATAN
PRODUKSI
PANGAN
(TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA, PERKEBUNAN,
PETERNAKAN, PERIKANAN)
I.

ASPEK TEKNIS
A. Produktivitas/populasi berdasarkan kegiatan yang
dikelola tahun 2011 2014
B . Pemupu kan / pember ia n pa ka n/oba t -oba ta n
dan vi tami n
C. Penerapan budidaya yang ramah lingkungan
(pengolahan dan pemanfaatan bahan organik dan
limbah)
D. Penggunaan benih/bibit

65

E. Penggunaan sarana-prasarana (disesuaikan dengan


kegiatan yang dikelola)
1. Tanaman Pangan/Hortikultura/Perkebunan
(sarana alsintan untuk pengolahan lahan, panen,
dan pasca panen)
2. Peternakan/perikanan (perbaikan kandang/
kolam, alat dan mesin, dan sebagainya)
F. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan/
Penyakit (disesuaikan dengan kegiatan yang
dikelola)
1. Tanaman Pangan/Hortikultura/Perkebunan
2. Peternakan/perikanan
II.

ASPEK EKONOMI
A. Penyusunan rencana usaha
B. Pengembangan usaha (usaha saprodi/penangkar
benih/bibit/pengolahan hasil, dsb)
C. Pemasaran/cara menjual/memasarkan hasil
D. Peningkatan nilai tambah

III.

ASPEK SOSIAL
A. Dinamika kelompok
B. Koordinasi dalam kelompok
C. Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/
BUMD, swasta

IV.

ASPEK ADMINISTRASI
A.
B.
C.
D.

V.

AD/ART
Organisasi
Pembukuan kegiatan
Sekretariat

MANFAAT KEGIATAN KELOMPOK


A. Manfaat
terhadap
kesejahteraan
anggota/
masyarakat: (i) Peningkatan pendapatan; dan (ii)
Pengurangan
tingkat
kerawanan
pangan
masyarakat
B. Cakupan manfaat kegiatan

66

VI.

ASPEK PERMODALAN DAN PERALATAN


A.
B.
C.
D.

VII.
VIII.

Sumber dana
Pengelolaan dana
Pemanfaatan dan Pemeliharaan Alat
Akuntabilitas

PRESTASI
DAN
PENGHARGAAN
KETAHANAN PANGAN

BIDANG

DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK


MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk))

B. KELOMPOK
/
GABUNGAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
I.

DI

KELOMPOK

ASPEK KEGIATAN
A. Kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan
usaha produktif/kesehatan/gizi masyarakat
1. Program kerja
2. Pelaporan kegiatan/keuangan
3. Pemupukan modal/dana kelompok/gabungan
kelompok (disesuaikan dengan bidang yang
dikelola)
a. Mendukung pengembangan usaha produktif
b. Mendukung
pengembangan
kegiatan
kesehatan/gizi masyarakat
B. Cakupan kegiatan
1. Pengembangan usaha/pengembangan kesehatan/gizi
masyarakat (disesuaikan dengan bidang yang
dikelola)
a. K el omp ok / ga bunga n kelom pok ya ng
mengembangkan usaha produktif
b. K el omp ok / ga bunga n kelom pok ya ng
mengembangkan kesehatan/gizi masyarakat
(kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
i mun i sasi ,
gizi,
pencega ha n
da n
penanggulangan diare)
67

2. Pengembangan SDM melalui: penyuluhan/


pendampingan/pembinaan
3. Dampak kegiatan
a. Perkembangan pendapatan/kesehatan/gizi
masyarakat (disesuaikan dengan bidang yang
dikelola)
1) Bidang pengembangan usaha produktif
- Peningkatan pendapatan
- Proporsi pemanfaatan pendapatan
2) Bidang
pengembangan
kesehatan/gizi
masyarakat
b. Pengembangan partisipasi anggota/sasaran
II.

ASPEK
ADMINISTRASI
DAN
KELOMPOK/GABUNGAN KELOMPOK

PENGELOLAAN

A. Identitas kelompok/gabungan kelompok


1. Usia
kelompok/gabungan
kelompok
dalam
melaksanakan usaha sejenis pada saat penilaian
(lampirkan SK)
2. Rencana kegiatan tertulis
3. Pembukuan (meliputi: keuangan, notulen rapat,
buku tamu, daftar anggota)
B. Pengelolaan kelompok/gabungan kelompok
1. Rapat/pertemuan anggota
2. Memiliki AD/ART, dan/atau aturan, dan/atau
norma
3. Struktur organisasi
III.

ASPEK PERMODALAN DAN PERALATAN


A.
B.
C.
D.

IV.

Sumber dana
Pemanfaatan dana
Pengelolaan dana
Pemanfaatan dan Pemeliharaan Alat

ASPEK KEMITRAAN (disesuaikan dengan bidang usaha


yang dikelola)
A. Bidang pengembangaan usaha produktif
1. Jumlah kemitraan dengan: perbankan/koperasi/
BUMN/BUMD/swasta dan/ atau kelompok lain
2. Lama bermitra
68

3. Bentuk kemitraan
B. Bidang pengembangan kesehatan/gizi masyarakat
1. Bermitra
dengan:
puskesmas/rumah
sakit
setempat, swasta, dan/atau kelompok lain
2. Lama bermitra
3. Kegiatan/pelayanan yang dilakukan dengan
mitra
V.
VI.

PRESTASI
DAN
PENGHARGAAN
KETAHANAN PANGAN

DI

BIDANG

DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK


MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk))

C. KELOMPOK/GABUNGAN
KELOMPOK
MASYARAKAT/
PELAKU USAHA PANGAN SKAL A KECIL DAN
MENENGAH DI BIDANG INDU STRI PANGAN
OLAHAN
ATAU
PERAKIT/PEREKAYASA
TE K N O LO GI
P A N GAN
( dise sua ika n
de ng a n
bi d an g yang di k elo la)
C. 1 . PENGEMBANGAN
O LAHAN
I.

INDUSTRI

PANGAN

ASPEK TEKNIS
A. Penggunaan bahan baku
B. Kontinuitas ketersediaan bahan baku (jumlah dan
waktu)
C. Ketersediaan suku cadang untuk unit pengolahan
D. Hasil pengolahan pangan
1. Pengembangan industri pangan olahan (produk
dikemas, berlabel dan berizin (IRT)
2. Jenis produk yang dihasilkan (misal tepung
singkong menjadi mie, berasan, dsb)

II.

ASPEK EKONOMI
A. Cakupan wilayah pemasaran
B. Peningkatan nilai tambah
69

III.

ASPEK SOSIAL
A. Koordinasi dalam kelompok
B. Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/
BUMD, swasta

IV.

ASPEK ADMINISTRASI
A.
B.
C.
D.

V.

VI.
VII.

ASPEK PERMODALAN
A. Sumber dana
B. Pengelolaan dana/aset (disesuaikan)
1. Pengelolaan dana bantuan
2. Pemanfaatan aset bantuan
3. Dana dan aset bantuan
PRESTASI
DAN
PENGHARGAAN
KETAHANAN PANGAN

DI

BIDANG

DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK


MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk))
C . 2.

I.

Memiliki aturan dan/atau norma


Struktur organisasi
Kantor/Sekretariat
Rencana usaha

P ERA K ITA N TEKNOLOGI PANGAN

ASPEK TEKNIS
A. Ketersediaan suku cadang untuk unit perakitan
B. Operasional penggunaan hasil perakitan teknologi
pangan
C. Hasil perakitan teknologi pangan

II.

ASPEK EKONOMI
A. Pemasaran perakitan teknologi pangan
B. Peningkatan nilai tambah

70

III.

ASPEK SOSIAL
A. Koordinasi dalam kelompok
B. Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/
BUMD, swasta

IV.

ASPEK ADMINISTRASI
A.
B.
C.
D.

V.

Memiliki aturan dan/atau norma


Struktur organisasi
Kantor/Sekretariat
Rencana usaha

ASPEK PERMODALAN
A. Sumber dana
B. Pengelolaan dana/aset (disesuaikan)
1. Pengelolaan dana bantuan
2. Pemanfaatan aset bantuan
3. Dana dan aset bantuan

VIII.
VI.

PRESTASI
DAN
PENGHARGAAN
KETAHANAN PANGAN

DI

BIDANG

DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK


MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk))
.....................2014
Yang mengusulkan

(........................)

71

Keterangan :
1. Outline merupakan panduan dalam menyusun Profil
Pengajuan ke Tingkat Nasional.
2. Usulan Profil Pengajuan disampaikan dalam bentuk
Narasi (kualitatif) dan Data Keberhasilan kegiatan yang
dilaksanakan (kuantitatif).
3. Usulan Profil Pengajuan wajib disertai dengan ringkasan
profil (executive summary) sepanjang 2 halaman.

72

LAMPIRAN 4
Formulir Pengajuan
Calon Penerima Penghargaan
Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014
Kategori :

PELAYANAN
KETAHANAN PANGAN

73

Pas foto
berwarna
ukuran 4 x 6
FORMULIR PENGAJUAN *
CALON PENERIMA PENGHARGAAN
ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2014

UNTUK KATEGORI
PELAYANAN KETAHANAN PANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


1. Nama

: ........................................................

2. Jabatan

: Kepala Badan/Kantor/Dinas /
Pejabat yang menangani ketahanan
pangan provinsi selaku Sekretaris
Dewan Ketahanan Pangan Provinsi

3. Alamat lengkap

: ........................................................
Telp..................................................

dengan ini mengusulkan:


1. Nama

: .................................................................

2. Jabatan

.......................

sebagai calon penerima Adhikarya Pangan Nusantara


Tahun 2014 untuk kategori Pelayanan Ketahanan
Pangan. Untuk bahan pertimbangan dalam penilaian
terlampir disampaikan profil calon penerima penghargaan.
....................2014
Yang mengusulkan

(........................)
74

Keterangan :
*

Formulir dikirimkan kepada Kepala Badan Ketahanan


Pangan
selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan,
Kementerian Pertanian Gedung E Lt. 4, Kantor Pusat
Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan,
Pasar Minggu, Jakarta Selatan paling lambat diterima 15
September 2014 (stempel pos).

75

Lampiran Surat Pengusulan

OUTLINE PROFIL

KATEGORI PELAKU PELAYANAN


KETAHANAN PANGAN
(PENYULUH/PENDAMPING/PENGAWAS/PENGENDALI
OPT/MEDIK VETERINER/PENYIDIK/PENELITI/dll)

PROFIL CALON PENERIMA


A.
B.
C.
D.
E.

Nama
Instansi
Pendidikan
Riwayat Jabatan
Riwayat Organisasi

:
:
:
:

................
...............
................
................
...............

A. PETUGAS PENYULUH/PENDAMPING
I.

DATA DIRI
A. Masa kerja
B. Pelatihan yang diikuti terkait tugas dalam 3 (tiga)
tahun terakhir

II. CAKUPAN WILAYAH KERJA


A. Efektifitas wilayah kerja penyuluh/pendamping
B. Jarak tempuh tempat tinggal dengan wilayah kerja
C. Jumlah kegiatan/usaha kelompok yang dibina
III. KEBERHASILAN DALAM MELAKSANAKAN
(dalam satu tahun terakhir)

TUGAS

A. Persiapan :
1. Penyusunan data potensi wilayah kerja
2. Keterlibatan
dalam
penyusunan
programa
penyuluhan
3. Penyusunan rencana kerja
76

4. Bimbingan penyusunan rencana usaha/kegiatan


kelompok binaan
B. Pelaksanaan penyuluhan/bimbingan
1. Media
penyuluhan/pendampingan
yang
digunakan
2. Metode
penyuluhan
(kunjungan,
demplot,
pelatihan, magang, widyawisata, widyakarya,
temu wicara, temu lapang, sekolah lapangan,
pameran, dll)
3. Frekuensi kunjungan ke kelompok binaan
4. Jenis demplot yang dilakukan (demplot teknologi
budidaya,
pembuatan
pupuk,
pembibitan/
pembenihan, dll)
5. Pelatihan/kursus/demonstrasi
(frekuensi
pelatihan kepada kelompok, sasaran pelatihan,
jenis/materi pelatihan yang diberikan)
6. Fasilitasi
pelaksanaan
forum
penyuluhan
(magang, widyawisata, widyakarya, pameran)
7. Pelaksanaan pertemuan (temu wicara, temu
lapang, temu karya, temu usaha/kegiatan, temu
tugas)
IV. DAMPAK TERHADAP
MASYARAKAT
A.
B.
C.
D.
E.

KELOMPOK

BINAAN

DAN

Cakupan dampak pembinaan/penyuluhan


Keberlanjutan kegiatan/usaha kelompok binaan
Fasilitasi kemitraan kelompok binaan
Prestasi kelompok binaan
Dampak terhadap kemajuan wilayah binaan: (i)
Peningkatan pendapatan; dan (ii) Pengurangan
kerawanan pangan

V. DUKUNGAN
PENDANAAN
UNTUK
PENYULUHAN/PENDAMPINGAN

KEGIATAN

VI. PRESTASI DAN PENGHARGAAN DI BIDANG PANGAN


VII. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK
MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk))
77

B. PENGAWAS/PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU


TUMBUHAN/MEDIK VETERINER/PENYIDIK
I.

DATA DIRI
A. Pendidikan
B. Masa kerja
C. Pelatihan yang diikuti terkait tugas dalam 3 (tiga)
tahun terakhir
D. Jarak tempat tinggal pengawas/pengendali/penyidik
dengan wilayah kerja

II.

PERSIAPAN
A. Melakukan pemetaan masalah/kasus
B. Menyusun rencana kerja/program

III.

PELAKSANAAN
A. Aktivitas pelayanan
B. B i mb i n g an
dan
penda m pinga n
da la m
pengendalian/pengawasan
C. Kunjungan ke sasaran
D. Sistem peringatan dini (early warning system)
E. Rekomendasi
hasil
pengamatan/pemeriksaan/
pengendalian
F. Memberikan pelayanan informasi dalam bentuk
pedoman, media cetak, elektronik
G. Tindakan yang dilakukan (promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif)
H. Efektivitas pengendalian resiko
I. Pelaporan

IV. DAMPAK PENGAWASAN/PENGENDALIAN


A. Penyelesaian kasus/permasalahan
B. Dampak terhadap kemajuan wilayah kerja terdiri
dari tiga aspek:
(i) Peningkatan pendapatan
masyarakat, (ii) peningkatan produktivitas dan
mutu pangan, dan (iii) Peningkatan keamanan
pangan masyarakat

78

V.

DUKUNGAN PENDANAAN

VI. PRESTASI
DAN
PENGHARGAAAN
KETAHANAN PANGAN

DI

BIDANG

VII. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK


MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk))

C. PENELITI
I.

DATA DIRI
A. Pendidikan
B. Jabatan peneliti
C. Pendidikan/pelatihan
fungsional
di
bidang
penelitian
dan/atau
pengembangan
serta
memperoleh STTPP (Surat Tanda Tamat Pendidikan
dan Pelatihan)

II.

KEBERHASILAN MENJALANKAN TUGAS


A. Penerbitan karya tulis ilmiah
B. Penciptaan prototype, desain, pilot project, alat dan
produk
C. Penemuan
teori
dan
konsep
IPTEK
yang
dimanfaatkan untuk ketahanan pangan
D. Perolehan paten IPTEK
E. Diseminasi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi (jawaban bisa lebih dari satu)
F. Pembinaan kader peneliti (memimpin kelompok
penelitian, membimbing/ konsultasi teknis, atau
mengajar)
G. Bimbingan/konsultasi ilmiah/teknis kepada peneliti
yang lebih muda

III.

CAKUPAN DAMPAK PENELITIAN

IV. DUKUNGAN PENDANAAN

79

V.

PRESTASI
DAN
PENGHARGAAAN
KETAHANAN PANGAN

DI

BIDANG

VI. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK


MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk))

....................2014
Yang mengusulkan

(........................)
Keterangan :
1. Outline merupakan panduan dalam menyusun Profil
Pengajuan ke Tingkat Nasional.
2. Usulan Profil Pengajuan disampaikan dalam bentuk
Narasi (kualitatif) dan Data Keberhasilan kegiatan yang
dilaksanakan (kuantitatif).
3. Usulan Profil Pengajuan wajib disertai dengan ringkasan
profil (executive summary) sepanjang 2 halaman.

80

LAMPIRAN 5
Formulir Pengajuan
Calon Penerima Penghargaan
Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014
Kategori :

PEMBINA
KETAHANAN PANGAN

81

Pas foto
berwarna
ukuran 4 x 6
FORMULIR PENGAJUAN *
CALON PENERIMA PENGHARGAAN
ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2014

UNTUK KATEGORI
PEMBINA KETAHANAN PANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


1. Nama
: ............................................................
2. Jabatan
: Kepala Badan/Kantor/Dinas/Pejabat
yang menangani fungsi ketahanan
pangan provinsi selaku Sekretaris
Dewan Ketahanan Pangan Provinsi
3. Alamat lengkap: ............................................................
Telp......................................................
Dengan ini mengusulkan
1. Nama
: ............................................................
2. Jabatan (Gubernur/Bupati/Walikota/Kepala Desa/
Lurah)
:
...................
Sebagai calon penerima Adhikarya Pangan Nusantara Tahun
2014 untuk kategori Pembina Ketahanan Pangan. Sebagai
bahan pertimbangan dalam penilaian terlampir disampaikan
profil calon penerima penghargaan.
.................... 2014
Yang mengusulkan

(........................)
82

Keterangan:
* Formulir dikirimkan kepada Kepala Badan Ketahanan
Pangan
selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan,
Kementerian Pertanian Gedung E Lt. 4, Kantor Pusat
Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan,
Pasar Minggu, Jakarta Selatan paling lambat diterima 15
September 2014 (stempel pos).

83

Lampiran Surat Pengusulan

OUTLINE PROFIL

KATEGORI PEMBINA KETAHANAN PANGAN


(GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA, KEPALA DESA/LURAH)

PROFIL CALON PENERIMA


Nama

...........................

Pendidikan

...........................

Riwayat Jabatan

...........................

Riwayat Organisasi

...........................

A. GUBERNUR
I.

PEMBENTUKAN
KELEMBAGAAN
PANGAN/ORGANISASI

KETAHANAN

A. Pembentukan kelembagaan provinsi


B. Dewan Ketahanan Pangan
1. Peran Ketua DKP Provinsi memimpin rapat
kordinasi selama 3 tahun/2011-2013 (laporan
dilampirkan)
2. Kehadiran Gubernur dalam Konferensi DKP
Tahun 2012
3. Komitmen terhadap hasil Konferensi DKP tahun
2012
4. Sekretariat pengelola (disertai SK Tim Sekretariat)

84

II.

PEMBANGUNAN SISTEM KETAHANAN PANGAN


A. Situasi ketahanan pangan dan gizi selama tahun
2011-2013 (didukung dengan data dan informasi)
1. Ketersediaan
pangan
(tanaman
pangan,
hortikultura,
perkebunan,
peternakan,
perikanan, pangan lokal lainnya)
a. Produksi pangan (Tahun 2011-2013)
1) Data luas tanam/populasi, produksi,
produktivitas
2) Persentase perkembangan produksi pangan
b. Ketersediaan pangan berdasarkan Neraca
Bahan Makanan (NBM) selama Tahun 20112013
1) Energi dan Protein
a) Ketersediaan energi
b) Ketersediaan energi dari kelompok
pangan sumber karbohidrat dan lemak
c) Ketersediaan protein
2) Perkembangan ketersediaan energi dan
protein selama Tahun 2011-2013
c. Rata-rata penyediaan cadangan pangan
pemerintah provinsi selama tahun 2011 2013 (stok dan yang sudah disalurkan)
2. Perkembangan harga komoditas pangan selama
tahun 2011-2013
a. Tersedianya data harga komoditas pangan
(gabah, beras, daging sapi, daging ayam,
telur, minyak goreng, gula pasir, dan lainlain)
b. Fluktuasi harga pangan untuk masingmasing komoditas (Coefficient of Variation <
10)
3. Konsumsi pangan selama tahun 2011-2013
a. Tersedianya data konsumsi pangan (tingkat
konsumsi energi dan protein)
b. Tingkat konsumsi energi (anjuran 2000
kkal/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut
c. Tingkat konsumsi protein (anjuran 52
gr/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut
d. Skor Pola Pangan Harapan
85

4. Keamanan Pangan
a. Ketersediaan
data/informasi
keamanan
pangan pada periode tahun 2011-2013
b. Upaya penanganan keamanan pangan periode
tahun 2011 - 2013 (kebijakan, penanganan,
pengawasan)
5. Kemiskinan (tahun 2011 - 2013)
a. Tersedianya perkembangan data penduduk
miskin selama 3 tahun
b. Persentase penduduk miskin selama 3 tahun
6. Status gizi penduduk
a. Tersedianya data perkembangan status gizi
penduduk rata-rata selama tahun 2011-2013
(balita gizi buruk, angka kematian bayi, angka
kematian ibu melahirkan, dll)
b. Perkembangan jumlah balita gizi buruk
c. Perkembangan angka kematian bayi
d. Perkembangan
angka
kematian
ibu
melahirkan
7. Sarana dan prasarana (selama tahun 2011 2013)
a. Tersedianya data pembangunan/rehabilitasi
prasarana : irigasi teknis/non teknis/jalan
usahatani/cold storage/RPH/RPA/TPI
b. Tersedianya data ketersediaan benih dan bibit
(tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan, dan perikanan)
c. Tersedianya data perkembangan realisasi
pemanfaatan KUR, KKPE, dll.
B. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan
Ketahanan Pangan selama Tahun 2011-2013
1. Pengembangan komoditas pangan unggulan/
kegiatan prioritas daerah (dukungan program
untuk
pengembangan
produksi
dan
produktivitas)
a. Pembangunan
infrastruktur
(program
pembangunan/rehabilitasi prasarana irigasi
teknis/non teknis/jalan usahatani/pasar/
cold storage/RPH/RPA/TPI dan sumber dana)

86

b. Penyediaan/bantuan
sarana
produksi
(program
penyediaan
sarana
produksi
tanaman pangan/hortikultura/peternakan/
perikanan/ perkebunan (benih/bibit, alat
tangkap ikan, pupuk, pestisida, dll dan
sumber dana)
c. Perluasan
lahan
tanaman
pangan/
hortikultura/perkebunan
(kelapa/
gula/
kelapa
sawit/kakao/sagu)/lahan
p en g g emb ala a n/ areal Hijauan Makanan
Ternak (HMT)/ perluasan lahan budidaya
perikanan (program dan sumber dana)
d. P en g en dal i an
OPT/pencega ha n
da n
penanggulangan penyakit ternak/pengawasan
dan pengendalian perikanan (program dan
sumber dana)
e. Penyediaan/bantuan
alat
mekanisasi
tanaman pangan/hortikultura/peternakan/
perikanan/perkebunan (program penyediaan/
bantuan
alsintan/peternakan/perikanan/
perkebunan dan sumber dana)
f. Dukungan program/kegiatan penyuluhan
tanaman pangan/hortikultura/perkebunan/
peternakan/ perikanan (program dan sumber
dana)
2. Penanganan kerawanan pangan
a. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
meliputi Tim SKPG, hasil rekomendasi Tim
SKPG, dan sumber dana
b. Pemberian bantuan pangan (program dan
sumber dana)
c. Pengembangan cadangan pangan masyarakat
1) Program pengembangan lumbung pangan
2) Sumber
dana
untuk
pengembangan
cadangan pangan masyarakat
d. Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
(program dan sumber dana)
e. Dukungan
terhadap
usaha
produktif
kelompok (pertanian tanaman pangan/
h orti k u l tu ra/per kebuna n/peter na ka n/

87

perikanan) meliputi program dan sumber


dana
f. Pembangunan/rehabilitasi pasar tradisional
(program dan sumber dana)
g. Dukungan sarana dan prasarana transportasi
(kendaraan/kapal
pengangkut
komoditas
pangan) dan prasarana transportasi darat/
laut/udara (jalan/pelabuhan/terminal/
bandara, dsb) meliputi program dan sumber
dana
3. Penanganan kemiskinan
a. Penyediaan lapangan pekerjaan/padat karya
(upaya dan sumber dana)
b. Pemberian kemudahan untuk menarik minat
investor meliputi Kebijakan/upaya untuk
menarik minat investor (pemberian izin/
regulasi/penghapusan pungutan-pungutan/
pelayanan terpadu) dan sumber dana
c. Pemberian bantuan modal usaha (program
dan sumber dana)
d. Program pemberian beasiswa bagi siswa
kurang mampu (non-APBN) pada jenjang
pendidikan
e. Jaminan kesehatan masyarakat miskin
meliputi
upaya
pelayanan
kesehatan
masyarakat miskin (pembiayaan obat, bahan
medis habis pakai, vaksin, dan logistik
lainnya) dan sumber dana
f. Pengadaan pasar murah/subsidi pangan
(program dan sumber dana)
4. Perbaikan gizi dan kesehatan
a. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan
meliputi program peningkatan cakupan
sarana
pelayanan
kesehatan
kepada
masyarakat
(posyandu,
puskesmas,
poskesdes, dll) serta sumber dana
b. Upaya perbaikan gizi masyarakat (pemberian
MP-ASI, kapsul vitamin A, tablet Besi,
Taburia, konseling gizi, dan lain-lain) serta
sumber dana

88

C. Dukungan
Swasta/Dunia
Usaha
terhadap
Pembangunan Ketahanan Pangan dan Gizi
1. Pemberian kemudahan untuk menarik minat
investor di bidang Ketahanan Pangan ( program
pemberian kemudahan untuk menarik minat
investor,
seperti
pemberian
izin/regulasi/
penghapusan retribusi/pelayanan terpadu, dan
sumber dananya)
2. Bentuk Investasi (kerjasama pemerintah provinsi
dengan dunia usaha)
Bidang : (i) sarana prasarana (pasar/cold
storage/RPH/RPA/TPI,
dll);
(ii)
penyediaan
saprodi (pertanian/ peternakan/perikanan/
perkebunan (benih/bibit, alat tangkap ikan,
pupuk, pestisida, dll); (iii) perluasan lahan
pertan i an / l ah an penggemba la a n/Hija ua n
Makanan Ternak; (iv) pengadaan alsintan/
peternakan/perikanan/ perkebunan
III.

PRESTASI DAN PENGHARGAAN


A. Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi
B. Prestasi dan penghargaan non-pangan

IV. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK


MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk))

B. BUPATI/WALIKOTA
I. PEMBENTUKAN
KELEMBAGAAN
PANGAN/ORGANISASI

KETAHANAN

A. Pembentukan kelembagaan kabupaten/kota


B. Dewan Ketahanan Pangan
1. Peran Ketua DKP Kabupaten/Kota memimpin
rapat kordinasi selama 3 tahun/2011-2013
(laporan dilampirkan)
2. Kehadiran
Bupati/Walikota
dalam
Sidang
Regional selama 3 tahun (2011 2013)
89

3. Komitmen terhadap hasil Sidang Regional DKP


4. Sekretariat pengelola (disertai SK Tim Sekretariat)
II.

PEMBANGUNAN SISTEM KETAHANAN PANGAN


A. Situasi ketahanan pangan dan gizi selama tahun
2011-2013 (didukung dengan data dan informasi)
1. Ketersediaan
pangan
(tanaman
pangan,
hortikultura,
perkebunan,
peternakan,
perikanan, pangan lokal lainnya)
a. Produksi pangan berdasarkan potensi wilayah
selama
tahun
2011-2013
(data
luas
tanam/populasi, produksi, produktivitas dan
persentase perkembangan produksi pangan),
disesuaikan dengan kondisi wilayah :
1) Wilayah Tanaman Pangan, Hortikultura,
Peternakan, Perkebunan, dan Perikanan
2) Wilayah Tanaman Pangan, Hortikultura,
Peternakan, dan Perikanan
3) Wilayah Perkebunan, Tanaman Pangan,
Hortikultura, dan Perikanan
4) Wilayah
Perikanan,
perkebunan,
peternakan, dan hortikultura
b. Ketersediaan pangan berdasarkan Neraca
Bahan Makanan (NBM) selama Tahun 20112013
1) Energi dan Protein
a) Ketersediaan energi
b) Ketersediaan energi dari kelompok
pangan sumber karbohidrat dan lemak
c) Ketersediaan protein
2) Perkembangan ketersediaan energi dan
protein selama Tahun 2011-2013
c. Rata-rata penyediaan cadangan pangan
pemerintah kabupaten/kota selama tahun
2011 - 2013 (stok dan yang sudah disalurkan)
2. Perkembangan harga komoditas pangan selama
tahun 2011-2013
a. Tersedianya data harga komoditas pangan
(gabah, beras, daging sapi, daging ayam,
telur, minyak goreng, gula pasir, dan lainlain)
90

3.

4.

5.

6.

7.

b. Fluktuasi harga pangan untuk masingmasing komoditas (Coefficient of Variation <


10)
Konsumsi pangan selama tahun 2011-2013
a. Tersedianya data konsumsi pangan (tingkat
konsumsi energi dan protein)
b. Tingkat konsumsi energi (anjuran 2000
kkal/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut
c. Tingkat konsumsi protein (anjuran 52
gr/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut
d. Skor Pola Pangan Harapan tahun 2011 2013.
Keamanan Pangan
a. Ketersediaan
data/informasi
keamanan
pangan pada periode tahun 2011-2013
b. Upaya penanganan keamanan pangan periode
tahun
2011
2013
(dilampiri
data
pendukung)
Kemiskinan (tahun 2011 - 2013)
a. Tersedianya perkembangan data penduduk
miskin selama 3 tahun
b. Persentase penduduk miskin selama 3 tahun
Status gizi penduduk
a. Tersedianya data perkembangan status gizi
penduduk rata-rata selama Tahun 2011-2013
(balita gizi buruk, angka kematian bayi, angka
kematian ibu melahirkan, dll)
b. Perkembangan jumlah balita gizi buruk
c. Perkembangan angka kematian bayi
d. Perkembangan
angka
kematian
ibu
melahirkan
Sarana dan prasarana (selama tahun 2011 2013)
a. Tersedianya data pembangunan/rehabilitasi
prasarana : irigasi teknis/non teknis/jalan
usahatani/cold storage/RPH/RPA/TPI
b. Tersedianya data ketersediaan benih dan bibit
(tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan, dan perikanan)
c. Tersedianya data perkembangan realisasi
pemanfaatan KUR, KKPE, dll.

91

B. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan


Ketahanan Pangan selama Tahun 2011-2013
1. Pengembangan komoditas pangan unggulan/
kegiatan prioritas daerah (dukungan program
untuk
pengembangan
produksi
dan
produktivitas)
a. Pembangunan infrastruktur (program dan
sumber dana)
1) Untuk
Kabupaten
:
program
pembangunan/rehabilitasi prasarana :
irigasi teknis/non teknis/ jalan usahatani/
jembatan/angkutan/transportasi/pasar/
cold storage/RPH/RPA/TPI
2) Untuk Kota : Program pembangunan/
rehabilitasi prasarana : perdagangan dan
jasa
(jalan/jembatan/angkutan/
transportasi, gudang/tempat penyimpanan,
pasar/RPH/RPA)
b. Penyediaan/bantuan
sarana
produksi
(program penyediaan sarana produksi dan
sumber dana).
1) Untuk Kabupaten : penyediaan sarana
produksi tanaman pangan/hortikultura/
peternakan/perikanan/perkebunan (benih/
bibit, alat tangkap ikan, pupuk, pestisida,
dll)
2) Untuk Kota : fasilitasi dukungan sarana
produksi, perdagangan, industri dan jasa
(perikanan,
hortikultura,
peraturan,
perizinan, pasar/toko, dll)
c. Ekstensifikasi dan optimalisasi pemanfaatan
lahan (pelaksanaan program dan sumber
dana).
1) Untuk Kabupaten : program perluasan
lahan
tanaman
pangan/hortikultura/
perkebunan (kelapa/gula/kelapa sawit/
kakao/sagu)/lahan penggembalaan/areal
Hijauan
Makanan
Ternak
(HMT)/
perluasan lahan budidaya perikanan.

92

2) Untuk Kota : program optimalisasi


pemanfaatan lahan (pemanfaatan lahan
pekarangan/ KRPL, toga, dan lain-lain).
d. P en g en dal i an
OPT/pencega ha n
da n
penanggulangan penyakit ternak/pengawasan
dan pengendalian perikanan (program dan
sumber dana)
e. P en y edi aan /ba ntua n a la t m eka nisa si
tanaman pangan/hortikultura/peternakan/
perikanan/perkebunan (program dan sumber
dana).
f. Dukungan program/kegiatan penyuluhan
tanaman pangan/hortikultura/perkebunan/
peternakan/perikanan (program dan sumber
dana).
2. Program penanganan kerawanan pangan
a. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
meliputi hasil analisis situasi pangan dan gizi,
tindak lanjut rekomendasi Tim SKPG, dan
sumber dana.
b. Pemberian bantuan pangan daerah (program
dan sumber dana)
c. Pengembangan cadangan pangan masyarakat
1) Pengembangan fisik lumbung pangan yang
bukan berasal dari DAK
2) Sumber
dana
untuk
pengembangan
cadangan pangan masyarakat
d. Dukungan
pengembangan
usaha
bagi
masyarakat miskin/rawan pangan, seperti
PNPM, Demapan, PUAP,dll (program dan
sumber dana)
3. Peningkatan keterjangkauan pangan meliputi
upaya
untuk
mendukung
usaha
pangan
kelompok (pertanian/perkebunan/ peternakan/
perikanan, misal LDPM) meliputi program dan
sumber dana
4. Peningkatan diversifikasi pangan
a. Keberlanjutan
program
optimalisasi
pemanfaatan lahan pekarangan minimal 2
tahun

93

b. Pengembangan pengolahan pangan pokok


lokal
c. Sumber dana
d. Dukungan peraturan/kebijakan
5. Penanganan kemiskinan
a. Penyediaan lapangan pekerjaan/padat karya
(upaya dan sumber dana)
b. Pemberian kemudahan untuk menarik minat
investor,
yaitu
kebijakan/upaya
untuk
menarik minat investor (pemberian izin/
regulasi/penghapusan pungutan-pungutan/
pelayanan terpadu)
c. Pemberian bantuan modal usaha (upaya dan
sumber dana)
d. Program pemberian beasiswa bagi siswa
kurang mampu (non-APBN) pada jenjang
pendidikan
e. Jaminan kesehatan masyarakat miskin
(upaya dan sumber dana)
f. Pasar murah (kegiatan dan sumber dana)
6. Perbaikan gizi dan kesehatan
a. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan
(program dan sumber dana)
b. Upaya perbaikan gizi masyarakat (upaya dan
sumber dana)
III.

PRESTASI DAN PENGHARGAAN


A. Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi
B. Prestasi dan penghargaan non-pangan

IV. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK


MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk))

94

C. KEPALA DESA/LURAH
I.

II.

KELEMBAGAAN PANGAN DI DESA/KELURAHAN


(Kelompok
Lumbung
Pangan/Kelompok
Tani/
Gapoktan/Dasawisma/Koperasi Tani/Kelembagaan
Lainnya)
PEMBANGUNAN SISTEM KETAHANAN PANGAN
A. Penyediaan data dan informasi ketahanan pangan
(selama tahun 2011-2013)
1. Data produksi/ketersediaan komoditas pangan
unggulan
(tanaman
pangan,
hortikultura,
peternakan, perikanan, perkebunan) selama
tahun 2011-2013
2. Data/informasi penduduk rawan pangan/status
gizi balita/kemiskinan tahun 2011-2013
a. Data penduduk rawan pangan/kemiskinan
b. Data perkembangan status gizi balita
3. Data/informasi sarana dan prasarana (jalan/
jembatan/jalan
usahatani/irigasi/alsintan/
pasar)
4. Dukungan permodalan (UKM/Koperasi/KUR/
KKPE, dll)
B. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan
Ketahanan Pangan selama Tahun 2011-2013
1. Produksi/Ketersediaan Pangan
a. P ersen tase per kemba nga n pr oduksi/
ketersediaan pangan (rata-rata trend tahun
2011 - 2013)
b. Peningkatan produksi/penyediaan pangan
(upaya dan sumber dana)
c. Cadangan/lumbung pangan (perkembangan
jumlah
kelembagaan
cadangan/lumbung
pangan dan sumber dana pengadaan isi
cadangan/lumbung pangan)

95

2. Peningkatan diversifikasi pangan


a. Program optimalisasi pemanfaatan lahan
pekarangan
b. Pengembangan pengolahan pangan lokal
c. Sumber dana
3. Penanganan Rawan Pangan/Miskin
a. Pemberian bantuan pangan dari desa/
kelurahan (bukan program raskin)
b. Upaya pemerintah desa/kelurahan dalam
mengembangkan usaha produktif kelompok
untuk penanganan rawan pangan/miskin
4. Perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan
a. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan
(posyandu, poskesdes, warung obat desa, pos
persalinan terpadu, dll)
b. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan
(posyandu, poskesdes, warung obat desa, pos
persalinan terpadu, dll)
c. Sumber dana
III.

PRESTASI DAN PENGHARGAAN


A. Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi
B. Prestasi dan penghargaan non-pangan

IV.

DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK


MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk))

....................2014
Yang mengusulkan

(........................)

96

Keterangan :
1. Outline merupakan panduan dalam menyusun Profil
Pengajuan ke Tingkat Nasional.
2. Usulan Profil Pengajuan disampaikan dalam bentuk
Narasi (kualitatif) dan Data Keberhasilan kegiatan yang
dilaksanakan (kuantitatif).
3. Usulan Profil Pengajuan wajib disertai dengan ringkasan
profil (executive summary) sepanjang 2 halaman.

97

LAMPIRAN 6

KUESIONER

98

Form Penilaian Profil


Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014

Kategori Pelopor Ketahanan Pangan


Nama

Jabatan
Alamat

:
:
Indikator Kegiatan

I.

II.

Efisiensi penggunaan input dalam menghasilkan output (sumber daya alam, manusia,
finansial, teknologi, sosial budaya)
1. Sangat efisien
2. Cukup efisien
3. Kurang efisien
Orisinalitas/keaslian Ide atau prakarsa
A Orisinalitas prakarsa/ide baru
1. Ide baru
2. Pengembangan dari ide yang sudah ada
B Kreativitas/daya cipta (menghasilkan sesuatu yang baru/berbeda)
1. Luar biasa
2. Biasa

Nilai Maksimum
100
100
70
30
100
60
60
40
40
40
20

III. Tingkat kesulitan/masalah/hambatan yang dihadapi


A Hambatan dalam penerimaan ide (sosial budaya)
1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah
B. Kesulitan dalam menerapkan ide (sumber daya alam, manusia, finansial)
1. Sangat sulit
2. Cukup sulit
3. Mudah

100
50
50
30
10
50
50
30
10

IV. Daya juang/kegigihan dalam mengatasi tingkat kesulitan yang dihadapi


1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah

100
100
70
30

V.

Dampak positif bagi masyarakat luas


A. Tingkat kemanfaatan bagi masyarakat
1. Sangat penting
2. Cukup Penting
3. Kurang penting
B. Cakupan masyarakat penerima manfaat
1. Sangat luas
2. Cukup luas
3. Terbatas
C. Inovasi yang dihasilkan dapat diterima/diaplikasikan
1. Sangat mudah
2. Cukup mudah
3. Sulit
D. Kontinuitas kegiatan
1. Berkelanjutan
2. Tidak berlanjut

VI. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan


1. Penghargaan tingkat nasional
2. Penghargaan tingkat provinsi
3. Penghargaan tingkat kabupaten/kota

100
40
40
30
10
30
30
20
10
15
15
10
5
15
15
5
100
100
75

50

VII.
Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/Flashdisk))
1. Lengkap
2. Tidak lengkap
3. Tidak ada
Jumlah

50
50
30
0
650

Form Penilaian Profil


Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014

Kategori Pemangku Ketahanan Pangan


Nama

Jabatan
Alamat

:
:
Indikator Kegiatan

I.

Keteladanan/ketokohan/kharismanya mampu menggerakkan/memotivasi


A. Komponen/lapisan/golongan masyarakat yang digerakkan
1. Seluruh komponen masyarakat
2. Hanya komponen masyarakat tertentu
B. Perubahan/kemajuan yang dihasilkan

Nilai Maksimum
100
50
50
20
50

1. Luar biasa

50

2. Biasa

20

II.

Cakupan wilayah yang masyarakatnya dipengaruhi


1. Wilayah nasional/provinsi
2. Wilayah kabupaten/kota
3. Wilayah kecamatan

100
100
50
20

III.

Penghargaan/pengakuan dari masyarakat


1. Penghargaan tingkat nasional
2. Penghargaan tingkat provinsi
3. Penghargaan tingkat kabupaten/kota
4. Penghargaan di wilayah domisili

100

Daya juang (keuletan dan konsistensi) untuk menggerakkan masyarakat

100

1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah

100
60
30

V.

Dampak bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan


1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah

100
100
60
30

VI.

Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan


1. Penghargaan tingkat nasional
2. Penghargaan tingkat provinsi
3. Penghargaan tingkat kabupaten/kota

100
100
75

IV.

VII. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil


(kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy
(video/CD/Flashdisk))
1. Lengkap
2. Tidak lengkap
3. Tidak ada
Jumlah

100
75

50
30

50
50
50
30
0
650

Form Penilaian Profil


Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014

Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan


A. Petugas Penyuluh/Pendamping
Nama

Jabatan
Alamat

:
:

Indikator Penilaian
I.

Data diri

50

A. Masa kerja
1.

Lebih dari 10 tahun

2.
3.

Lebih dari 5 kali

2.

II.

10
20
20
10

Tidak pernah

Cakupan wilayah kerja


A. Efektifitas wilayah kerja penyuluh/pendamping

0
100
30

1.

1-2 desa

30

2.

3-4 desa

15

3.

Lebih dari 4 desa

B. Jarak tempuh tempat tinggal dengan wilayah kerja

10
30

1.

Berada dalam wilayah kerja

30

2.

Di luar wilayah kerja 1-5 km

15

3.

Di luar wilayah kerja > 5 km

C. Jumlah kegiatan/usaha kelompok yang dibina


1.

Lebih dari 5 kegiatan/komoditas

2.
3.
III.

30

15

3.
4.

30
20

Kurang dari 5 tahun

B. Pelatihan yang diikuti terkait tugas dalam 3 (tiga) tahun terakhir


1.

Nilai Maksimum

10
40
40
20

Kurang dari 3 kegiatan/komoditas

Keberhasilan dalam melaksanakan tugas (dalam satu tahun terakhir)

10
100

BIDANG PANGAN (PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN)


A. Persiapan:
1.

2.

3.

4.

40

Penyusunan data potensi wilayah kerja

10

1.

Lengkap

10

2.

Cukup lengkap

3.

Kurang lengkap

8
5

Keterlibatan dalam penyusunan programa penyuluhan

10

1.

Sebagai ketua tim

10

2.

Sebagai anggota

3.

Tidak terlibat

7
3

Penyusunan rencana kerja

10

1.

Dua kali setahun

10

2.

Satu kali setahun

3.

Tidak disusun

Bimbingan penyusunan rencana usaha/kegiatan kelompok binaan

10

1.

Dibimbing oleh penyuluh/pendamping

10

2.

Disusun kelompok sendiri atau disusun penyuluh/pendamping

Indikator Penilaian
Data
diri
B. Pelaksanaan
penyuluhan/bimbingan
1.

2.

3.

4.

10

1.

Media cetak dan elektronik

10

2.

Media cetak atau elektronik

3.

Lisan

Metode penyuluhan (kunjungan, demplot, pelatihan, magang, widyawisata, widyakarya,


temu wicara, temu lapang, sekolah lapangan, pameran, dll)

10

1.

Lebih dari 4 metode

10

2.

3-4 metode

3.

Kurang dari 3 metode

5
15

1.

> 2 kali sebulan

15

2.

2 kali sebulan

10

3.

< 2 kali sebulan

Jenis demplot yang dilakukan (demplot teknologi budidaya, pembuatan pupuk,


pembibitan/pembenihan, dll)
1. Lebih dari 2 jenis
1-2 jenis

Pelatihan/kursus/demonstrasi

b)

c)

5
5
5
3
15

Frekuensi pelatihan kepada masing-masing kelompok binaan

1.

> 2 kali sebulan

2.

2 kali sebulan

3.

< 2 kali sebulan

Sasaran pelatihan

1.

Seluruh anggota dan diluar anggota (masyarakat sekitar)

2.

Seluruh anggota

Jenis/materi pelatihan yang diberikan:

1.

Sesuai dengan kegiatan/usaha kelompok

2.

Tidak sesuai dengan kegiatan/usaha kelompok

Fasilitasi pelaksanaan forum penyuluhan (magang, widyawisata, widyakarya, pameran)

1.

Lebih dari 2 kali dalam setahun

2.

1-2 kali dalam setahun

3.

Tidak pernah dilaksanakan

Pelaksanaan pertemuan (temu wicara, temu lapang, temu karya, temu


usaha/kegiatan, temu tugas)

1.

Lebih dari 3 kali dalam setahun

2.

2-3 kali dalam setahun

3.

1-2 kali dalam setahun

4.

Tidak pernah dilaksanakan

Dampak terhadap kelompok binaan dan masyarakat

100

7.

IV.

Frekuensi kunjungan ke kelompok binaan

a)

6.

60

Media penyuluhan/pendampingan yang digunakan

2.
5.

Nilai Maksimum

A. Cakupan dampak pembinaan/penyuluhan

20

1.

Kelompok dan masyarakat di luar kelompok binaan

20

2.

Seluruh anggota kelompok binaan

15

3.

Sebagian anggota kelompok binaan

10

B. Keberlanjutan kegiatan/usaha kelompok binaan

25

1.

Kegiatan/usaha kelompok masih berjalan lebih dari 3 tahun

25

2.

Kegiatan/usaha kelompok masih berjalan selama 3 tahun

15

3.

Kegiatan/usaha kelompok masih berjalan kurang dari 3 tahun

C. Fasilitasi kemitraan kelompok binaan

10
20

1.

Adanya kemitraan dengan pengusaha/lembaga pemasaran/lembaga keuangan dan sudah


ada kontrak tertulis

20

2.

Adanya kemitraan dengan pengusaha/lembaga pemasaran/lembaga keuangan namun tidak


ada kontrak tertulis

10

3.

Belum ada kemitraan

Indikator Penilaian
Data
diri
D. Prestasi
kelompok binaan

15

1.

Mendapat penghargaan tingkat nasional/provinsi

2.

Mendapat penghargaan tingkat kabupaten/kota

E. Dampak terhadap kemajuan wilayah binaan: (i) Peningkatan pendapatan; dan (ii)
Pengurangan kerawanan pangan

V.

15
10
20

1.

Mencakup dua aspek

20

2.

Hanya satu aspek

15

Dukungan pendanaan untuk kegiatan penyuluhan/pendampingan (jawaban bisa lebih dari satu)

100

1. Sumber-sumber lain (CSR/perorangan/lembaga internasional)

40

2. Swadaya masyarakat
3. APBN

30

4. APBD Provinsi

10

15

5. APBD Kabupaten/Kota
VI.

Nilai Maksimum

Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan

100

1.

Penghargaan tingkat nasional

100

2.

Penghargaan tingkat provinsi

75

3. Penghargaan tingkat kabupaten/kota

50

VII. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/Flashdisk))

50

1.

Lengkap

50

2.

Tidak lengkap

30

3.

Tidak ada

0
Jumlah

600

Form Penilaian Profil


Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014

Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan


B. Pengawas/Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan/Medik Veteriner/Penyidik
Nama
Jabatan
Alamat

:
:
:

Indikator Penilaian
I.

Data Diri
A. Pendidikan

25
25

2. Diploma (D1 - D 3)

15

B. Masa kerja

10
30

1. Lebih dari 10 tahun

30

2.

20

3. Kurang dari 5 tahun


C. Pelatihan yang diikuti terkait tugas dalam 3 (tiga) tahun terakhir

10
25

1. Lebih dari 5 kali

25

2.

20

3.

15

4. Tidak pernah
D. Jarak tempat tinggal pengawas/pengendali/penyidik dengan wilayah kerja

0
20

1. Dalam wilayah kerja

20

2.

15

3. Di luar wilayah kerja > 10 km

10

Persiapan
A. Melakukan pemetaan masalah/kasus

100
50

1. Ada, lengkap

50

2. Ada, kurang lengkap

25

3. Tidak ada
B. Menyusun rencana kerja/program

0
50

1. Setiap tahun

50

2. Tidak setiap tahun

25

3. Tidak disusun
III.

100

1. Sarjana/Diploma 4, atau lebih tinggi


3. SPP /SMA/SMK/sederajat

II.

Nilai Maksimum

Pelaksanaan

0
100

A. Aktivitas pelayanan

15

1. Lebih dari 5 jenis

15

2. 3 sampai 5 jenis

10

3. 1 sampai 2 jenis
B. Bimbingan dan pendampingan dalam pengendalian/pengawasan
1. Rutin
2. Tidak rutin
C. Kunjungan ke sasaran
1. Rutin/terjadwal dan insidentil
2. Jarang/tidak rutin
D. Sistem peringatan dini (early warning syste m)
1. Ada
2. Tidak ada
E. Rekomendasi hasil pengamatan/pemeriksaan/pengendalian
1. Dilakukan
2. Tidak dilakukan

5
10
10
5
10
10
5
15
15
0
15
15
0

Indikator Penilaian
F. Memberikan pelayanan Informasi dalam bentuk pedoman, media cetak, elektronik
1. Tiga atau lebih
2. Kurang dari tiga

1. Lebih dari 3 tindakan

10
7

3. Hanya 1 tindakan

3
15

1. Sesuai target

15

2. Tidak sesuai target

Pelaporan

1. Lengkap

2. Tidak lengkap

0
100

Dampak pengawasan/pengendalian

50

A. Penyelesaian kasus/permasalahan
1. Signifikan (lebih dari 60%)

50

2. Cukup signifikan (40-60%)

25

3. Tidak signifikan (kurang dari 40%)

10

B. Dampak terhadap kemajuan wilayah kerja terdiri dari tiga aspek: (i) Peningkatan
pendapatan masyarakat, (ii) peningkatan produktivitas dan mutu pangan, dan (iii)
Peningkatan keamanan pangan masyarakat

V.

50

1. Mencakup tiga aspek

50

2. Mencakup dua aspek

25

3. Hanya mencakup satu aspek

10

Dukungan Pendanaan (jawaban bisa lebih dari satu)

100

1. Sumber-sumber lain (CSR/perorangan/lembaga internasional)

40

2. Swadaya masyarakat

30

3. APBN

15

4. APBD Provinsi

10

5. APBD Kabupaten/Kota
VI.

10

2. 2 - 3 tindakan
H. Efektivitas pengendalian resiko

IV.

5
5

G. Tindakan yang dilakukan (promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif)

I.

Nilai Maksimum

Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan

100

1. Penghargaan tingkat nasional


2. Penghargaan tingkat provinsi

100

75

Penghargaan tingkat kabupaten/kota

50

VII. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/Flashdisk))

50

1. Lengkap

50

2. Tidak lengkap

30

3. Tidak ada

0
Jumlah

650

Form Penilaian Profil


Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014

Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan


C. Peneliti
Nama
Jabatan
Alamat

:
:
:
Indikator Penilaian

I.

Data diri
A. Pendidikan
1. S-3
2. S-2
3. S-1/Diploma-4
B. Jabatan peneliti
1. Peneliti Utama
2. Peneliti Madya
3. Peneliti Muda
4. Peneliti Pertama
C. Pendidikan/pelatihan fungsional di bidang penelitian dan/atau pengembangan
serta memperoleh STTPP (Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan)
1. Lebih dari 5 kali
2.
3.
4. Tidak pernah

II.

Keberhasilan menjalankan tugas


A. Penerbitan karya tulis ilmiah
1. Di jurnal internasional
2. Di jurnal nasional
3. Di institusi/instansi setempat
B. Penciptaan prototype , desain, pilot project , alat dan produk
1. Dimanfaatkan masyarakat luas
2. Dimanfaatkan oleh masyarakat secara terbatas
3. Belum dimanfaatkan masyarakat
C. Penemuan teori dan konsep IPTEK yang dimanfaatkan untuk ketahanan pangan
1. Pengakuan secara internasional
2. Pengakuan secara nasional
3. Pengakuan secara lokal
D. Perolehan paten IPTEK
1. Lebih dari 3 paten
2.
3. 1 paten
E. Diseminasi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (jawaban bisa lebih
dari satu)
1. Penyusunan buku pegangan/tulisan teknis atau buku pelajaran perguruan tinggi
2. Penyusunan buku penyuluhan/tulisan populer atau buku pelajaran sekolah
3. Penyusunan makalah IPTEK dalam rangka memasyarakatkan hasil penelitian
dalam buku/majalah ilmiah tidak terakreditasi/majalah semi populer
F. Pembinaan kader peneliti (memimpin kelompok penelitian, membimbing/
konsultasi teknis, atau mengajar)
1. Lebih dari 2 jenis
2. 1-2 jenis
3. Tidak ada
G. Bimbingan/konsultasi ilmiah/teknis kepada peneliti yang lebih muda
1. Lebih dari 10 peneliti
2.
3. Kurang dari 5 peneliti

Nilai Maksimum
100
25
25
15
10
35
35
25
20
10
40
40
30
20
0
100
15
15
10
5
30
30
20
5
15
15
10
5
10
10
7
5
10
5
3
2
10
10
7
0
10
10
7
5

Indikator Penilaian

Nilai Maksimum

III. Cakupan dampak Penelitian


1. Internasional
2. Nasional
3. Regional/lokal

100
100
70
50

IV.

Dukungan Pendanaan (jawaban bisa lebih dari satu)


1. Swadaya
2. Sumber-sumber lain (CSR/lembaga internasional)
3. Pemerintah

100
40
35
25

V.

Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (jawaban bisa lebih dari satu)
1. Tingkat internasional
2. Tingkat nasional
3. Tingkat regional/lokal

VI.

100
50
30
20

Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil


(kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy
(video/CD/Flashdisk))
1. Lengkap
2. Tidak lengkap
3. Tidak ada
Jumlah

50
50
30
0
550

Form Penilaian Profil


Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014

Kategori Pelaku Ketahanan Pangan


A. Kelompok/Gabungan Kelompok yang Mengelola Kegiatan Produksi Pangan (Tanaman Pangan, Hortikultura,
Perkebunan, Peternakan, Perikanan)
Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:

Indikator Penilaian
I.

Aspek teknis
A. Produktivitas/populasi berdasarkan kegiatan yang dikelola tahun 2011-2013 (kuantitas dan
kualitas) *)
1. Meningkat
2. Tetap
3. Turun
*) Khusus untuk bidang perkebunan (selain tebu), kehutanan, dan florikultura harus terintegrasi
dengan komoditas pangan, buah-buahan, ternak dan ikan.
B. Pemupukan/pemberian pakan/obat-obatan dan vitamin
1. Sesuai dengan anjuran (dosis, waktu, spesifik lokasi)
2. Tidak sesuai dengan anjuran
3. Tidak melakukan
C. Penerapan budidaya yang ramah lingkungan (pengolahan dan pemanfaatan bahan organik dan
limbah)
1. Menerapkan budidaya ramah lingkungan dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan
sekitar
2. Mengetahui tetapi belum menerapkan teknologi ramah lingkungan
3. Tidak mengetahui dan tidak menerapkan
D. Penggunaan benih/bibit
1. Benih/bibit unggul
2. Benih/bibit biasa/asalan
E. Penggunaan sarana-prasarana (pilih salah satu)
1. Tanaman Pangan/Hortikultura/Perkebunan (sarana alsintan untuk pengolahan lahan,
panen, dan pasca panen)
1. Menggunakan lebih dari 2 jenis alsintan
2. Menggunakan 1-2 jenis alsintan
3. Tidak menggunakan
2. Peternakan/perikanan (perbaikan kandang/kolam, alat dan mesin, dan sebagainya)
1. Menggunakan lebih dari 2 sarana dan prasarana
2. Menggunakan lebih dari 1-2 sarana dan prasarana
3. Tidak menggunakan
F. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan/Penyakit (pilih salah satu)
1. Tanaman Pangan/Hortikultura/Perkebunan
1. Menerapkan pengendalian hama terpadu (termasuk pola tanam, penggunaan pestisida
sesuai anjuran, agensia hayati/musuh alami, dsb)
2. Tidak menerapkan pengendalian hama terpadu
2. Peternakan/Perikanan
1. Menerapkan pengendalian penyakit/kesehatan hewan/pengendalian
lingkungan/pengendalian hama hayati/penerapan biosecurity
2. Tidak menerapkan pengendalian penyakit/kesehatan hewan/ pengendalian
lingkungan/pengendalian hama hayati/penerapan biosecurity

II.

Aspek ekonomi

Nilai Maksimum
100
20
20
10
0

15
15
5
0
15
15
5
0
15
15
5
15
15
15
8
0
15
15
8
0
20
20
20
5
20
20
5

100

A. Penyusunan rencana usaha

20

1. Disusun dan sesuai panduan/rekomendasi


2. Disusun tetapi tidak sesuai panduan/rekomendasi
3. Tidak disusun
B. Pengembangan usaha (usaha saprodi/penangkar benih/bibit/pengolahan hasil, dsb)

20

1. 3 usaha atau lebih


2. 1-2 usaha
3. Tidak ada

10
0
25
25
15
0

Indikator Penilaian
C. Pemasaran/cara menjual/memasarkan hasil

30

2. Berkelompok dan perorangan

20
10
25

1. Ada peningkatan kualitas produk: grading/dikemas/pengolahan hasil dll


2. Tidak ada
III. Aspek sosial
A. Dinamika kelompok
1. Anggota kelompok berperan aktif
2. Anggota kelompok kurang berperan aktif
3. Anggota kelompok tidak berperan
B. Koordinasi dalam kelompok
1. Pertemuan dan pembagian tugas antar anggota berjalan baik
2. Pertemuan berjalan dan pembagian tugas tidak ada
3. Pertemuan dan pembagian tugas tidak ada
C. Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/BUMD, swasta
1. Bermitra dengan > 3 mitra
2. Bermitra dengan 1 - 3 mitra
3. Tidak bermitra
IV. Aspek administrasi
A. AD/ART
1. Ada
2. Ada tetapi tidak lengkap

25
5
100
30
30
20
10
35
35
15
5
35
35
20
0
100
30
30

3 Tidak ada
B. Organisasi

10
0
30

1. Kepengurusan lengkap (ketua, sekretaris, bendahara, seksi-seksi)


2. Kepengurusan tidak lengkap (ketua, sekretaris, bendahara)
C. Pembukuan kegiatan

30
10
30

1. Tertib dan teratur/rutin


2. Tidak tertib dan tidak teratur/rutin
D. Sekretariat

30
15
10

1. Memiliki kantor sekretariat


2. Tidak memiliki kantor sekretariat
Manfaat kegiatan kelompok
A. Manfaat terhadap kesejahteraan anggota/masyarakat: (i) Peningkatan pendapatan; dan (ii)
Pengurangan tingkat kerawanan pangan masyarakat
1. Mencakup dua aspek
2. Hanya mencakup satu aspek
3. Tidak ada
B. Cakupan manfaat kegiatan
1. Masyarakat sekitar kelompok dan kelompok
2. Anggota kelompok sendiri
3. Tidak ada
VI.

30

1. Berkelompok
3. Perorangan
D. Peningkatan nilai tambah

V.

Nilai Maksimum

Aspek permodalan dan peralatan


A. Sumber dana (jawaban bisa lebih dari satu)
1. Swadaya
2. Sumber-sumber lain (CSR /lembaga keuangan)
3. Pemerintah
B. Pengelolaan dana
1. Berlanjut dan berkembang
2. Berlanjut dan tidak berkembang
3. Tidak berlanjut
C. Pemanfaatan dan Pemeliharaan Alat
1. Dimanfaatkan dan dipelihara
2. Dimanfaatkan dan tidak dipelihara
3. Tidak dimanfaatkan dan tidak dipelihara

10
0
100
50
50
30
0
50
50
30
0
100
30
15
10
5
30
30
15
0
20
20
10
0

Indikator Penilaian
D. Akuntabilitas

Nilai Maksimum
20

1. Transparan dan dapat dipertanggungjawabkan


2. Tidak transparan tetapi dapat dipertanggungjawabkan
3. Tidak transparan dan tidak dipertanggungjawabkan
VII. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan
1. Penghargaan tingkat provinsi dan nasional
2. Penghargaan tingkat kabupaten/kota dan provinsi
3. Penghargaan tingkat kabupaten/kota atau provinsi
VIII. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan
dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/Flashdisk))
1. Lengkap
2. Tidak lengkap
3. Tidak ada

20
5
0
100
100
75
50

50
50
30
0

Jumlah

750

Form Penilaian Profil


Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014

Kategori Pelaku Ketahanan Pangan


B. Kelompok/Gabungan Kelompok Pemberdayaan Masyarakat
Nama
Jabatan
Alamat

:
:
:

Indikator Penilaian
I.

Aspek kegiatan
A.

Nilai Maksimum
100

Kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan usaha produktif/kesehatan/gizi masyarakat


1. Program kerja

40
15

1. Disusun secara periodik dan tertulis

15

2. Tidak disusun secara periodik

10

3. Tidak ada program kerja


2. Pelaporan kegiatan/keuangan
1. Dibuat secara tertib dan teratur/rutin
2. Dibuat tetapi tidak rutin
3. Tidak dibuat
3. Pemupukan modal/dana kelompok/gabungan kelompok (pilih salah satu)
a. Mendukung pengembangan usaha produktif
1. Tambahan permodalan diperoleh dari berbagai sumber: iuran anggota, keuntungan hasil
usaha, perbankan, koperasi, BUMN/BUMD
2. Tambahan permodalan hanya dari iuran anggota & keuntungan hasil usaha
3. Dana hanya dari bantuan pemerintah
b. Mendukung pengembangan kegiatan kesehatan/gizi masyarakat

0
10
10
5
0
15
15
15
10
5
15

1. Tambahan dana dari donatur/masyarakat/pemerintah dan iuran anggota

15

2. Tambahan dana hanya berasal dari iuran anggota

10

3. Dana hanya dari bantuan pemerintah/donatur


B. Cakupan kegiatan
1. Pengembangan usaha/pengembangan kesehatan/gizi masyarakat (pilih salah satu)
a. Kelompok/gabungan kelompok yang mengembangkan usaha produktif

5
60
20
20

1. Memberikan pelayanan dan pembinaan bagi kebutuhan anggota, di luar anggota, dan di
luar wilayahnya

20

2. Memberikan pelayanan dan pembinaan bagi kebutuhan anggotanya saja

10

b. Kelompok/gabungan kelompok yang mengembangkan kesehatan/gizi masyarakat


(kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi, pencegahan dan
penanggulangan diare)

20

1. Lebih dari 3 jenis kegiatan

20

2. 2-3 jenis kegiatan

10

3. Hanya 1 kegiatan

2. Pengembangan SDM melalui: penyuluhan/pendampingan/pembinaan

20

1. Dilakukan kepada anggota secara rutin lebih dari 10 kali setahun.

20

2. Dilakukan kepada anggota secara rutin 5-10 kali setahun.

10

3. Dilakukan kepada anggota secara rutin kurang dari 5 kali setahun.


3. Dampak kegiatan
a. Perkembangan pendapatan/ kesehatan/gizi masyarakat (disesuaikan dengan bidang yang
dikelola)
1) Bidang pengembangan usaha produktif:
(a)

5
20
10
5

Peningkatan pendapatan
1. > 70 % anggota meningkat pendapatannya

2. 40% - 70 % anggota meningkat pendapatannya

3. < 40% anggota meningkat pendapatannya


(b) Proporsi pemanfaatan pendapatan:

2
5

1. < 40% untuk pangan

2. 40% - 60 % untuk pangan

3. > 60 % untuk pangan

Indikator Penilaian
2) Bidang pengembangan kesehatan/gizi masyarakat:
1. > 70 % sasaran mengalami perbaikan kesehatan/gizi
2. 40% - 70 % sasaran mengalami perbaikan kesehatan/gizi
3. < 40% sasaran mengalami perbaikan kesehatan/gizi
b. Pengembangan partisipasi anggota/sasaran
1.

Nilai Maksimum
10
10
7
5
10

> 80% kehadiran/keaktifan dalam setiap pertemuan

10

2. 50% - 80% kehadiran/keaktifan dalam setiap pertemuan

3. < 50% kehadiran/keaktifan dalam setiap pertemuan

II. Aspek administrasi dan pengelolaan kelompok/gabungan kelompok


A. Identitas kelompok/gabungan kelompok
1. Usia kelompok/gabungan kelompok dalam melaksanakan usaha sejenis pada saat penilaian
(lampirkan SK)

100
40
15

1. > 5 tahun

15

2. 3 - 5 tahun

10

3. < 3 tahun
2. Rencana kegiatan tertulis
1. Disusun sesuai hasil musyawarah anggota

5
10
10

2. Disusun oleh ketua/pengurus saja

3. Tidak ada rencana kegiatan

3. Pembukuan (meliputi: keuangan, notulen rapat, buku tamu, daftar anggota)

15

1. Dibuat secara lengkap, tertib dan teratur

15

2. Dibuat tidak lengkap tetapi tertib dan teratur

10

3. Dibuat tidak lengkap, tidak tertib dan tidak teratur


B. Pengelolaan kelompok/gabungan kelompok
1. Rapat/pertemuan anggota

5
60
20

1. Dilakukan secara rutin lebih dari 10 kali setahun.

20

2. Dilakukan secara rutin 5-10 kali setahun.

10

3. Dilakukan secara rutin kurang dari 5 kali setahun.


2. Memiliki AD/ART, dan/atau aturan, dan/atau norma

5
20

1. Tertulis dan lengkap

20

2. Tertulis dan kurang lengkap

10

3. Tidak tertulis
3. Struktur organisasi
1. Kepengurusan lengkap: ketua, sekretaris, bendahara, seksi-seksi
2. Kepengurusan tidak lengkap: ketua, sekretaris, bendahara
III Aspek permodalan dan peralatan
A. Sumber dana (jawaban bisa lebih dari satu)

5
20
20
10
100
30

1. Swadaya

15

2. Sumber-sumber lain (CSR /lembaga keuangan)

10

3. Pemerintah
B. Pemanfaatan dana
1. Sesuai dengan tujuan program dan aturan yang berlaku

5
20
20

2. Sesuai dengan tujuan program, tetapi tidak sesuai dengan aturan yang berlaku

3. Tidak sesuai dengan program dan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku

C. Pengelolaan dana

30

1. Berlanjut dan berkembang

30

2. Berlanjut dan tidak berkembang

15

3. Tidak berlanjut

D. Pemanfaatan dan Pemeliharaan Alat

20

1. Dimanfaatkan dan dipelihara

20

2. Dimanfaatkan dan tidak dipelihara

10

3. Tidak dimanfaatkan dan tidak dipelihara

Indikator Penilaian
IV. Aspek kemitraan (pilih salah satu)

100

A. Bidang pengembangaan usaha produktif

100

1. Jumlah kemitraan dengan: perbankan/koperasi/BUMN/BUMD/swasta dan/ atau kelompok


lain

40

1. > 3 mitra

40

2. 1 - 3 mitra

25

3. Tidak bermitra

2. Lama bermitra

30

1. Lebih dari 3 tahun

30

2. 1 - 3 tahun

25

3. Kurang dari 1 tahun

10

3. Bentuk kemitraan

30

1.

Adanya kemitraan disertai dengan kontrak tertulis

30

2.

Adanya kemitraan namun tidak disertai dengan kontrak tertulis

15

3.

Belum ada kemitraan

B. Bidang pengembangan kesehatan/gizi masyarakat


1. Bermitra dengan: Puskesmas/rumah sakit setempat, swasta, dan/atau kelompok lain

100
40

1. > 3 mitra

40

2. 1 - 3 mitra

25

3. Tidak bermitra

2. Lama bermitra

30

1. Lebih dari 3 tahun

30

2. 1 - 3 tahun

20

3. Kurang dari 1 tahun

10

3. Kegiatan/pelayanan yang dilakukan dengan mitra:

V.

Nilai Maksimum

30

1. > 3 kegiatan/pelayanan

30

2.

20

3. < 2 kegiatan/pelayanan

10

Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan

100

1.

Penghargaan tingkat provinsi dan nasional

100

2.

Penghargaan tingkat kabupaten/kota dan provinsi

75

3.

Penghargaan tingkat kabupaten/kota atau provinsi

50

VI. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan
dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/Flashdisk))
1. Lengkap
2.

Tidak lengkap

3.

Tidak ada

50
50
30
0

Jumlah

550

Form Penilaian Profil


Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014

Kategori Pelaku Ketahanan Pangan


C. Kelompok/Gabungan Kelompok Masyarakat/Pelaku Usaha Pangan Skala Kecil dan Menengah di Bidang
Industri Pangan Olahan atau Perakit/Perekayasa Teknologi Pangan
Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:
C. 1. Pengembangan Industri Pangan Olahan
Indikator Penilaian
I.

Aspek teknis
A.

100

Penggunaan bahan baku

C.

D.

Penggunaan bahan baku pangan lokal > 70 %

20

2.

Penggunaan bahan baku pangan lokal 50 - 70 %

10

Penggunaan bahan baku pangan lokal < 50 %


Kontinuitas ketersediaan bahan baku (jumlah dan waktu)

5
25

1.

Tersedia sepanjang waktu

25

2.

Musiman

10

3. Sulit didapat
Ketersediaan suku cadang untuk unit pengolahan
1.

Mudah dan biaya murah

5
25
25

2.

Mudah tapi biaya mahal

15

3. Sulit dan biaya mahal


Hasil pengolahan pangan

1. Pengembangan industri pangan olahan (produk dikemas, berlabel dan berizin (IRT)
1.

2.

II.

Lebih dari 2 aspek

2. 1-2 aspek
Jenis produk yang dihasilkan (misal tepung singkong menjadi mie, berasan, dsb)

B.

B.

C.

D.

10
15
15

1-2 jenis

10

Cakupan wilayah pemasaran

100
60

1.

Tingkat provinsi/nasional

60

2.

Tingkat kabupaten/kota

40

3.

Tingkat desa/kecamatan

20
40

Peningkatan nilai tambah

2.

1-2 nilai

3.

Tidak ada

Koordinasi dalam kelompok

40
40
25
5
100
40

1.

Pertemuan dan pembagian tugas antar anggota berjalan baik

40

2.

Pertemuan berjalan dan pembagian tugas tidak ada

20

3.

Pertemuan dan pembagian tugas tidak ada

10
60

Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/BUMD, swasta


1.

Bermitra dengan > 3 mitra

60

2.

Bermitra dengan 1 - 3 mitra

40

3.

Tidak bermitra

IV. Aspek administrasi


A.

15

Lebih dari 2 jenis

III. Aspek sosial

B.

15

2.

Pengembangan industri pangan olahan (memiliki daya simpan, dapat diterima masyarakat,
memiliki
nilai
1. Lebih
darigizi)
2 nilai

A.

5
30

1.

Aspek ekonomi
A.

20

1.
3.

B.

Nilai Maksimum

Memiliki aturan dan/atau norma

0
100
30

1.

Tertulis dan lengkap

30

2.

Tertulis dan kurang lengkap

20

3.

Tidak tertulis

0
30

Struktur organisasi
1.

Kepengurusan lengkap: ketua, sekretaris, bendahara, seksi-seksi

30

2.

Kepengurusan tidak lengkap: ketua, sekretaris, bendahara

15
10

Kantor/Sekretariat
1.

Memiliki kantor sekretariat

2.

Tidak memiliki kantor sekretariat

Rencana usaha

10
0
30

1.

Memiliki Rencana Usaha tertulis

30

2.

Memiliki Rencana Usaha tetapi tidak tertulis

10

Indikator Penilaian

V.

Aspek Permodalan
A.

100

Sumber dana (pilih salah satu)

50

Kelompok/Gabungan Kelompok

50

1.

Swadaya

50

2.

Swadaya, Pemerintah, dan sumber-sumber lain (CSR/lembaga keuangan)

30

3.

Swadaya dan pemerintah

20

4.

Pemerintah

10
50

A.1

A.2 UKM

B.

1.

Swadaya

50

2.

Pinjaman

30

3.

Kerjasama (CSR/BUMN/BUMD)

20

4.

Pemerintah

10
50

Pengelolaan dana/aset (pilih salah satu)


1.

2.

3.

VI.

VII.

Nilai Maksimum

Pengelolaan dana bantuan

50

1.

Berlanjut dan berkembang

50

2.

Berlanjut dan tidak berkembang

25

3.

Tidak berlanjut

0
50

Pemanfaatan aset bantuan


1.

Dimanfaatkan dan dipelihara

50

2.

Dimanfaatkan dan tidak dipelihara

25

3.

Tidak dimanfaatkan dan tidak dipelihara

0
50

Dana dan aset bantuan


1.

Berkembang dan aset dimanfaatkan

50

2.

Berkembang dan aset tidak dimanfaatkan

25

3.

Tidak berkembang dan aset tidak dimanfaatkan

Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan

100

1.

Penghargaan tingkat provinsi dan nasional

100

2.

Penghargaan tingkat kabupaten/kota dan provinsi

75

3.

Penghargaan tingkat kabupaten/kota atau provinsi

50

Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan
dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/Flashdisk))
1.
Lengkap
2.

Tidak lengkap

3.

Tidak ada

50
50
30

Jumlah

0
650

Form Penilaian Profil


Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014

Kategori Pelaku Ketahanan Pangan


C. Kelompok/Gabungan Kelompok Masyarakat/Pelaku Usaha Pangan Skala Kecil dan Menengah di Bidang
Industri Pangan Olahan atau Perakit/Perekayasa Teknologi Pangan
Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:
C. 2. Perakitan Teknologi Pangan
Indikator Penilaian
I.

Aspek teknis
A.

B.

Ketersediaan suku cadang untuk unit perakitan

II.

B.

40

2.

Mudah tapi biaya mahal

25

3.

Sulit dan biaya mahal

Operasional penggunaan hasil perakitan teknologi pangan

B.

IV.

Tepat guna (multi fungsi)

30

2.

Dua Fungsi

20

Satu fungsi
Hasil perakitan teknologi pangan

B.

C.

Dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan perawatan mudah

30

2.

Dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tetapi perawatan sulit

20

3.

Kurang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan perawatan sulit

10

Pemasaran perakitan teknologi pangan

V.

60

Tingkat provinsi/nasional

60

2.

Tingkat kabupaten/kota

40

3.

Tingkat desa/kecamatan

Peningkatan nilai tambah

20
40

1.

Memiliki lebih dari satu fungsi (multi function )

40

2.

Hanya memiliki satu fungsi (single function )

15

Koordinasi dalam kelompok

100
40

1.

Pertemuan dan pembagian tugas antar anggota berjalan baik

40

2.

Pertemuan berjalan dan pembagian tugas tidak ada

20

3.

Pertemuan dan pembagian tugas tidak ada

Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/BUMD, swasta

10
60

1.

Bermitra dengan > 3 mitra

60

2.

Bermitra dengan 1 - 3 mitra

40

3.

Tidak bermitra

Memiliki aturan dan/atau norma

0
100
30

1.

Tertulis dan lengkap

30

2.

Tertulis dan kurang lengkap

20

3.

Tidak tertulis

Struktur organisasi

0
30

1.

Kepengurusan lengkap: ketua, sekretaris, bendahara, seksi-seksi

30

2.

Kepengurusan tidak lengkap: ketua, sekretaris, bendahara

15

Kantor/Sekretariat

10

Memiliki kantor sekretariat

10

2. Tidak memiliki kantor sekretariat


Rencana usaha

30

1.

Memiliki Rencana Usaha tertulis

30

2.

Memiliki Rencana Usaha tetapi tidak tertulis

10

Aspek Permodalan
A.

100

1.

1.
D.

10
30

1.

Aspek administrasi
A.

10
30

1.

III. Aspek sosial


A.

40

Mudah dan biaya murah

Aspek ekonomi
A.

100

1.

3.

C.

Nilai Maksimum

Sumber dana (pilih salah satu)

100
50

Kelompok/Gabungan Kelompok

50

1.

Swadaya

50

2.

Swadaya, Pemerintah, dan sumber-sumber lain (CSR/lembaga keuangan)

30

3.

Swadaya dan pemerintah

20

4.

Pemerintah

A.1

A.2 UKM

10
50

1.

Swadaya

50

2.

Pinjaman

30

3.

Kerjasama (CSR/BUMN/BUMD)

20

4.

Pemerintah

10

Indikator Penilaian
B.

Pengelolaan dana/aset (pilih salah satu)


1.

2.

3.

VI.

VII.

Pengelolaan dana bantuan

Nilai Maksimum
50
50

1.

Berlanjut dan berkembang

50

2.

Berlanjut dan tidak berkembang

25

3.

Tidak berlanjut

Pemanfaatan aset bantuan

50

1.

Dimanfaatkan dan dipelihara

50

2.

Dimanfaatkan dan tidak dipelihara

25

3.

Tidak dimanfaatkan dan tidak dipelihara

Dana dan aset bantuan

0
50

1.

Berkembang dan aset dimanfaatkan

50

2.

Berkembang dan aset tidak dimanfaatkan

25

3.

Tidak berkembang dan aset tidak dimanfaatkan

Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan

100

1.

Penghargaan tingkat provinsi dan nasional

100

2.

Penghargaan tingkat kabupaten/kota dan provinsi

75

3.

Penghargaan tingkat kabupaten/kota atau provinsi

50

Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan
dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/Flashdisk))

50

1.

Lengkap

50

2.

Tidak lengkap

30

3.

Tidak ada

0
Jumlah

650

Form Penilaian Profil


Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014

Kategori Pembina Ketahanan Pangan


A. GUBERNUR
Nama
Provinsi

:
:

Indikator Penilaian
I.

Pembentukan kelembagaan ketahanan pangan/organisasi


A. Pembentukan kelembagaan provinsi

200
50

1. Badan Ketahanan Pangan

50

2. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan/kelembagaan lain

30

3. Dinas Pertanian/Subdin/Bidang/Bagian Ketahanan Pangan


B. Dewan Ketahanan Pangan
1. Peran Ketua DKP Provinsi memimpin rapat kordinasi selama 3 tahun/2011-2013 (laporan dilampirkan)

20
150
40

1.

40

2. 3-5 kali

25

3. 1-2 kali

10

4. Tidak pernah
2. Kehadiran Gubernur dalam Konferensi DKP Tahun 2012
1. Hadir

0
40
40

2. Tidak

3. Komitmen terhadap hasil Konferensi DKP Tahun 2012

40

1. > 60% kesepakatan ditindaklanjuti

40

2. 30 - 60 % kesepakatan ditindaklanjuti

25

3. < 30 % kesepakatan ditindaklanjuti

10

4. Tidak ditindaklanjuti
4. Sekretariat pengelola (disertai SK Tim Sekretariat)

0
30

1. Sudah terbentuk (didukung sarana dan prasarana) dan aktif melakukan pertemuan

30

2. Sudah terbentuk (didukung sarana dan prasarana) namun belum aktif melakukan pertemuan

15

3. Belum terbentuk
II.

Nilai
Maksimum

Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan


A. Situasi ketahanan pangan dan gizi selama tahun 2011-2013 (didukung dengan data dan informasi)
1. Ketersediaan pangan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, pangan lokal lainnya)
a.

0
1150
640
140

Produksi pangan (Tahun 2011-2013)

50

1)

20

Data luas tanam/populasi, produksi, produktivitas


a)

Tanaman Pangan (minimal 3 komoditas)


1. Lengkap
2. Kurang lengkap

b)

Hortikultura (minimal 3 komoditas)


1. Lengkap
2. Kurang lengkap

c)

Peternakan (minimal 3 komoditas)


1. Lengkap
2. Kurang lengkap

d)

Perkebunan (minimal 3 komoditas dari kelapa/kakao/tebu/kelapa sawit/sagu)


1. Lengkap
2. Kurang lengkap

e)

Perikanan (minimal 3 komoditas)


1. Lengkap
2. Kurang lengkap

2)

Persentase perkembangan produksi pangan


a)

Tanaman Pangan (minimal 3 komoditas)

4
2
4
4
2
4
4
2
4
4
2
4
4
2
30
6

1. Meningkat

2. Tetap

3. Menurun
b)

Hortikultura (minimal 3 komoditas)

0
6

1. Meningkat

2. Tetap

3. Menurun

c)

Peternakan (minimal 3 komoditas)

2. Tetap

3. Menurun
d)

e)

Perkebunan (minimal 3 komoditas dari kelapa/tebu/kakao/kelapa sawit/sagu)

0
6

1. Meningkat

2. Tetap

3. Menurun

Perikanan (minimal 3 komoditas)

1. Meningkat

2. Tetap

3. Menurun
b. Ketersediaan pangan berdasarkan Neraca Bahan Makanan (NBM) selama Tahun 2011-2013
1) Energi dan Protein
a) Ketersediaan energi
1.
2. < 2200 kkal/kapita/hari
b) Ketersediaan energi dari kelompok pangan sumber karbohidrat dan lemak
1. 50 - 60 %
2. > 60% atau < 50%
c) Ketersediaan protein
1.
2. < 55 gr/kapita/hari
2) Perkembangan ketersediaan energi dan protein selama Tahun 2011-2013
a) Energi:
1. Meningkat
2. Tetap
3. Menurun
b) Protein:
1. Meningkat

0
50
30
10
10
2
10
10
3
10
10
2
20
10
10
5
0
10
10

2. Tetap

3. Menurun

c. Rata-rata penyediaan cadangan pangan pemerintah provinsi selama tahun 2011 - 2013 (stok dan yang sudah
disalurkan)

40

1. Setiap tahun > 100 ton

40

2. Setiap tahun 60 -100 ton

20

3. Setiap tahun < 60 ton

10

4. Belum ada
2. Perkembangan harga komoditas pangan selama tahun 2011-2013
a.

1. Meningkat

Tersedianya data harga komoditas pangan (gabah, beras, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, gula
pasir, dan lain-lain)

0
50
20

1. > 6 komoditas

20

2. 3 - 6 komoditas

10

3. 1 - 2 komoditas

4. Tidak ada
b. Fluktuasi harga pangan untuk masing-masing komoditas (Coefficient of Variation < 10)

0
30

1. > 6 harga komoditas stabil

30

2. 3 - 6 harga komoditas stabil

20

3. < 3 harga komoditas stabil

10

3. Konsumsi pangan selama tahun 2011-2013

100

a.

b.

Tersedianya data konsumsi pangan (tingkat konsumsi energi dan protein)

20

2. Kurang lengkap

10

Tingkat konsumsi energi (anjuran 2000 kkal/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut


1. 90% - 110% dari anjuran
2. < 90% atau > 110% anjuran

c.

Tingkat konsumsi protein (anjuran 52 gr/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut


1. 90% - 110% dari anjuran
2. < 90% atau > 110% anjuran

d.

20

1. Lengkap

Skor Pola Pangan Harapan

30
30
15
30
30
15
20

1. Skor > 80

20

2. Skor 70 - 80

10

3. Skor < 70

4. Keamanan Pangan
a.

Ketersediaan data/informasi keamanan pangan pada periode tahun 2011-2013


1. Ada
2. Tidak ada

b.

Upaya penanganan keamanan pangan periode tahun 2011 - 2013 ( jawaban bisa lebih dari satu)
(lampirkan data pendukung)

10
10

Tersedianya perkembangan data penduduk miskin selama 3 tahun

Persentase penduduk miskin selama 3 tahun

20
20
10
80
80

2. menurun rata-rata 0,5% - < 1 % per tahun

50

Tersedianya data perkembangan status gizi penduduk rata-rata selama Tahun 2011-2013 (balita gizi buruk,
angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, dll)
1. Lengkap
2. Kurang lengkap
Perkembangan jumlah balita gizi buruk
1. Menurun
2. Tetap
3. Meningkat
Perkembangan angka kematian bayi
1. Menurun
2. Tetap
3. Meningkat

d.

100

1.

6. Status gizi penduduk

c.

30

3. Pengawasan

3. menurun rata-rata > 0% - < 0,5% per tahun

b.

10

2. Kurang lengkap

a.

20

2. Penanganan

1. Lengkap
b.

20

1. Kebijakan

5. Kemiskinan (tahun 2011 - 2013)


a.

50

Perkembangan angka kematian ibu melahirkan


1. Menurun
2. Tetap
3. Meningkat

7. Sarana dan prasarana (selama tahun 2011 - 2013)


a. Tersedianya data pembangunan/rehabilitasi prasarana : irigasi teknis/non teknis/jalan usahatani/cold
storage /RPH/RPA/TPI

0
110
20
20
10
30
30
5
0
30
30
5
0
30
30
5
0
90
30

1. > 4 jenis

30

2. 2 - 4 jenis

20

3. 1 jenis

10

b. Tersedianya data ketersediaan benih dan bibit (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, dan
perikanan)

30

1. > 4 jenis

30

2. 2 - 4 jenis

20

3. 1 jenis
c. Tersedianya data perkembangan realisasi pemanfaatan KUR, KKPE, dll.
1. > 2 jenis
2. 1 jenis
B. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan selama Tahun 2011-2013:
1. Pengembangan komoditas pangan unggulan/kegiatan prioritas daerah (dukungan program untuk pengembangan
produksi dan produktivitas)
a. Pembangunan infrastruktur
1) Program pembangunan/rehabilitasi prasarana : irigasi teknis/non teknis/jalan usahatani/pasar/cold
storage /RPH/RPA/TPI
1.
2. 1 - 3 prasarana
3. Tidak ada
2) Sumber dana
1. APBD Provinsi

10
30
30
10
410
100
20
10
10
5
0
10
10

2. APBD Provinsi dan APBN

3. APBN

b. Penyediaan/bantuan sarana produksi


1) Program penyediaan sarana produksi tanaman pangan/hortikultura/peternakan/perikanan/ perkebunan
(benih/bibit, alat tangkap ikan, pupuk, pestisida, dll)

20
20

1.

10

2. 1 - 3 sarana

10

3. Tidak ada
2) Sumber dana
1. APBD Provinsi

0
10
10

2. APBD Provinsi dan APBN

3. APBN

c. Perluasan lahan tanaman pangan/hortikultura/perkebunan (kelapa/gula/kelapa sawit/kakao/sagu)/ lahan


penggembalaan/areal Hijauan Makanan Ternak (HMT)/ perluasan lahan budidaya perikanan
1) Program perluasan lahan tanaman pangan/hortikultura/perkebunan (kelapa/gula/kelapa sawit/
kakao/sagu)/lahan penggembalaan/areal Hijauan Makanan Ternak (HMT)/perluasan lahan budidaya
perikanan

15

1. > 3 subsektor

2. 1 - 3 subsektor

3. Tidak ada
2) Sumber dana

0
8

1. APBD Provinsi

2. APBD Provinsi dan APBN

3. APBN

d. Pengendalian OPT/pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak/pengawasan dan pengendalian


perikanan
1) Program pengendalian OPT/pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak/pengawasan dan
pengendalian perikanan
1.
2. 1 - 2 program
3. Tidak ada
2) Sumber dana

15
7
7
4
0
8

1. APBD Provinsi

2. APBD Provinsi dan APBN

3. APBN

e. Penyediaan/bantuan alat mekanisasi tanaman pangan/hortikultura/peternakan/ perikanan/ perkebunan


1) Program penyediaan/bantuan alsintan/peternakan/perikanan/perkebunan

15
7

1.

2. 1 - 2 program

3. Tidak ada
2) Sumber dana

0
8

1. APBD Provinsi

2. APBD Provinsi dan APBN

3. APBN

f. Dukungan program/kegiatan penyuluhan tanaman pangan/hortikultura/perkebunan/ peternakan/ perikanan


1) Program penyuluhan tanaman pangan/hortikultura/perkebunan/ peternakan/perikanan

15
7

1.

2. 1 - 2 program

3. Tidak ada
2) Sumber dana

0
8

1. APBD Provinsi

2. APBD Provinsi dan APBN

3. APBN

2. Penanganan kerawanan pangan

100

a. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)


1) Tim Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)

10
3

1. Ada dan aktif

2. Ada, tidak aktif

3. Tidak ada
2) Hasil rekomendasi tim SKPG
1. Ditindaklanjuti
2. Tidak ditindaklanjuti
3) Sumber dana

0
3
3
0
4

1. APBD Provinsi

2. APBD Provinsi dan APBN

3. APBN

b. Pemberian bantuan pangan


1) Program pemberian bantuan pangan
1. Ada
2. Tidak ada
2) Sumber dana
1. APBD Provinsi

15
5
5
0
10
10

2. APBD Provinsi dan APBN

3. APBN

c. Pengembangan cadangan pangan masyarakat


1) Program pengembangan lumbung pangan
1. Ada
2. Tidak ada
2) Sumber dana untuk pengembangan cadangan pangan masyarakat (jawaban bisa lebih dari satu)

15
5
5
0
10

1. Swadana

2. APBD Provinsi

3. APBN
d. Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
1) Program optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
1. Ada
2. Tidak ada
2) Sumber dana
1. APBD Provinsi

2
15
5
5
0
10
10

2. APBD Provinsi dan APBN

3. APBN

e. Dukungan terhadap usaha produktif kelompok (pertanian tanaman pangan/ hortikultura/perkebunan/


peternakan/perikanan)
1) Program mendukung usaha produktif kelompok (pertanian tanaman pangan/ hortikultura/
perkebunan/peternakan/perikanan)

15
5

1.

2. 1 - 2 program

3. Tidak ada
2) Sumber dana
1. APBD Provinsi
2. APBD Provinsi dan APBN
3. APBN
f. Pembangunan/rehabilitasi pasar tradisional
1) Program pembangunan/rehabilitasi pasar tradisional
1. Ada
2. Tidak ada
2) Sumber dana
1. APBD Provinsi
2. APBD Provinsi dan APBN
3. APBN
g. Dukungan sarana dan prasarana transportasi
1) Dukungan sarana (kendaraan/kapal pengangkut komoditas pangan) dan prasarana transportasi
darat/laut/udara (jalan/pelabuhan/ terminal/bandara, dsb)
1. > 3 jenis
2. 1 - 2 jenis
2) Sumber dana
1. APBD Provinsi
2. APBD Provinsi dan APBN
3. APBN
3. Penanganan kemiskinan
a. Penyediaan lapangan pekerjaan/padat karya
1) Upaya penyediaan lapangan pekerjaan/padat karya
1. > 3 upaya
2. 1 - 3 upaya
3. Tidak ada
2) Sumber dana
1. APBD Provinsi

0
10
10
7
3
15
5
5
0
10
10
7
3
15
5
5
3
10
10
7
3
110
20
10
10
5
0
10
10

2. APBD Provinsi dan APBN

3. APBN

b. Pemberian kemudahan untuk menarik minat investor


Kebijakan/upaya untuk menarik minat investor (pemberian izin/regulasi/ penghapusan pungutanpungutan/pelayanan terpadu)
1. > 5 upaya

10
10
10

2. 3 - 5 upaya

3. 1 - 2 upaya

5
20

c. Pemberian bantuan modal usaha


1) Program pemberian bantuan modal usaha
1. > 5 upaya
2. 3 - 5 upaya
3. 1 - 2 upaya
2) Sumber dana
1. APBD Provinsi

10
10
6
3
10
10

2. APBD Provinsi dan APBN

3. APBN

d. Program pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu (non-APBN) pada jenjang pendidikan
1. SD, SMP, SMA, perguruan tinggi

25
25

2. SD, SMP, SMA

20

3. SD, SMP

10

4. SD
e. Jaminan kesehatan masyarakat miskin
1) Upaya pelayanan kesehatan masyarakat miskin (pembiayaan obat, bahan medis habis pakai, vaksin, dan
logistik lainnya)
1. > 3 jenis
2. 1 - 3 jenis
3. Tidak ada
2) Sumber dana
1. APBD Provinsi
2. APBD Provinsi dan APBN
3. APBN
f. Pengadaan pasar murah/subsidi pangan
1) Program pengadaan pasar murah/subsidi pangan

5
20
10
10
6
0
10
10
8
3
15
5

1. Ada

2. Tidak ada

2) Sumber dana
1. APBD Provinsi
2. APBD Provinsi dan APBN
3. APBN
4. Perbaikan gizi dan kesehatan
a. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan
1) Program peningkatan cakupan sarana pelayanan kesehatan kepada masyarakat (posyandu, puskesmas,
poskesdes, dll)
1. > 3 upaya
2. 1 - 3 upaya
3. tidak ada
2) Sumber dana

10
10
8
3
100
50
25
25
15
0
25

1. APBD Provinsi

25

2. APBD Provinsi dan APBN

15

3. APBN
b. Upaya perbaikan gizi masyarakat
1) Upaya perbaikan gizi (pemberian MP-ASI, kapsul vitamin A, tablet Besi, Taburia, konseling gizi, dan lainlain)

5
50
25

1. > 3 upaya

25

2. 1 - 3 upaya

15

3. tidak ada
2) Sumber dana

0
25

1. APBD Provinsi

25

2. APBD Provinsi dan APBN

15

3. APBN

C. Dukungan Swasta/Dunia Usaha terhadap Pembangunan Ketahanan Pangan dan Gizi


1. Pemberian kemudahan untuk menarik minat investor di bidang Ketahanan Pangan
1) Program pemberian kemudahan untuk menarik minat investor (pemberian izin/regulasi/ penghapusan
retribusi/pelayanan terpadu)

100
60
30

1.

30

2. 2 - 4 jenis

20

3. 1 jenis

4. Tidak ada

2) Jumlah investor selama periode tahun 2011 - 2013

30

1. Lebih dari 3 investor

30

2. 1 - 2 investor

20

3. tidak ada

2. Bentuk Investasi (kerjasama pemerintah provinsi dengan dunia usaha)


Bidang : (i) sarana prasarana (pasar/cold storage /RPH/RPA/TPI, dll); (ii) penyediaan saprodi (pertanian/
peternakan/perikanan/perkebunan (benih/bibit, alat tangkap ikan, pupuk, pestisida, dll); (iii) perluasan lahan
pertanian/lahan penggembalaan/Hijauan Makanan Ternak; (iv) pengadaan alsintan/peternakan/perikanan/
perkebunan

40

1.

40

2. 1 - 4 jenis usaha

25

3. tidak ada

III. Prestasi dan Penghargaan

100

A. Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi

80

1. Lebih dari 5 penghargaan

80

2. 3 - 5 penghargaan

60

3. 1 - 2 penghargaan

40

B. Prestasi dan penghargaan non-pangan

20

1. Lebih dari 5 Penghargaan

20

2. 3 - 5 Penghargaan

10

3. 1 - 2 Penghargaan

IV. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk
hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk))

50

1. Lengkap

50

2. Tidak lengkap

30

3. Tidak ada
Jumlah

0
1500

Form Penilaian Profil


Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014

Kategori Pembina Ketahanan Pangan


B. BUPATI/WALIKOTA
Nama
Kabupaten/Kota

:
:

Indikator Penilaian
I.

Pembentukan kelembagaan ketahanan pangan/organisasi:


A. Pembentukan kelembagaan kabupaten/kota:

200
50

1. Badan Ketahanan Pangan

50

2. Badan/Kantor Ketahanan Pangan dan Unit Kerja Lainnya

30

3. Bagian/Bidang Ketahanan Pangan

20

4. Seksi/Subbidang/Subbagian Ketahanan Pangan

10

B. Dewan Ketahanan Pangan (periode tahun 2011 - 2013) :

150

1.

Peran Ketua DKP Kabupaten/Kota memimpin rapat kordinasi selama 3 tahun/2011-2013 (disertai laporan)
1.

6 kali

40
25

3. 1-2 kali

10
0

2. Kehadiran Bupati/Walikota dalam Sidang Regional selama 3 tahun (2011 - 2013)

40

1. 3 kali

40

2. 2 kali

25

3. 1 kali

10

4. tidak pernah

3. Komitmen terhadap hasil Sidang Regional DKP

40

1. > 60% kesepakatan ditindaklanjuti

40

2. 30 - 60 % kesepakatan ditindaklanjuti

25

3. < 30 % kesepakatan ditindaklanjuti

10

4. Tidak ditindaklanjuti
4. Sekretariat pengelola (disertai SK Tim Sekretariat)

0
30

1. Sudah terbentuk (didukung sarana dan prasarana) dan aktif melakukan pertemuan

30

2. Sudah terbentuk (didukung sarana dan prasarana) namun belum aktif melakukan pertemuan

15

3. Belum terbentuk
Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan
A. Situasi ketahanan pangan dan gizi selama tahun 2011-2013 (didukung dengan data dan informasi, serta sumber
datanya)
1.

40

2. 3-5 kali
4. Tidak pernah

II.

Nilai
Maksimum

Ketersediaan pangan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, pangan lokal
lainnya)
a.

Produksi pangan berdasarkan potensi wilayah selama tahun 2011-2013


1)

0
1150
700
150
60

Data luas tanam/populasi, produksi, produktivitas (pilih salah satu)

20

i.

20

Wilayah Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan, Perkebunan, dan Perikanan


a) Tanaman Pangan (minimal 3 komoditas)
1. Lengkap
2. Kurang lengkap
b) Hortikultura (minimal 3 komoditas)
1. Lengkap
2. Kurang lengkap
c) Peternakan (minimal 3 komoditas)
1. Lengkap
2. Kurang lengkap
d) Perkebunan (kelapa/gula/kakao/kelapa sawit/sagu)
1. Lengkap
2. Kurang lengkap
e) Perikanan (minimal 3 komoditas)
1. Lengkap
2. Kurang lengkap

ii.

Wilayah Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan, dan Perikanan


a) Tanaman pangan (minimal 3 komoditas)
1. Lengkap
2. Kurang lengkap
b) Hortikultura (minimal 3 komoditas)

4
4
2
4
4
2
4
4
2
4
4
2
4
4
2
20
4
5
2
5

1. Lengkap

2. Kurang lengkap

c) Peternakan (minimal 3 komoditas)


1. Lengkap
2. Kurang lengkap
d) Perikanan (minimal 3 komoditas)
1. Lengkap

5
5
2
5
5

Indikator Penilaian
2. Kurang lengkap
iii. Wilayah Perkebunan, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perikanan
a) Tanaman Pangan (minimal 3 komoditas)
1. Lengkap
2. Kurang lengkap
b) Hortikultura (minimal 3 komoditas)
1. Lengkap
2. Kurang lengkap
c) Perkebunan (kelapa/gula/kakao/kelapa sawit/sagu)
1. Lengkap
2. Kurang lengkap
d) Perikanan (minimal 3 komoditas)
1. Lengkap
2. Kurang lengkap
iv.

Wilayah Perikanan, perkebunan, peternakan, dan hortikultura


a) Perikanan (minimal 3 komoditas)
1. Lengkap
2. Kurang lengkap
b) Perkebunan (kelapa/gula/kakao/kelapa sawit/sagu)
1. Lengkap
2. Kurang lengkap
c) Peternakan (minimal 3 komoditas)
1. Lengkap
2. Kurang lengkap
d) Hortikultura (minimal 3 komoditas)
1. Lengkap
2. Kurang lengkap

2)

Nilai
Maksimum
2
20
5
5
2
5
5
2
5
5
2
5
5
2
20
5
5
2
5
5
2
5
5
2
5
5
2

Persentase perkembangan produksi pangan (rata-rata trend tahun 2011 - 2013) (pilih salah satu)

40

i.

40

Wilayah Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan, Perkebunan, dan Perikanan


a) Tanaman Pangan (minimal 3 komoditas)

2. Tetap

3. Menurun
b) Hortikultura (minimal 3 komoditas)

0
8

1. Meningkat

2. Tetap

3. Menurun
c) Peternakan (minimal 3 komoditas)

0
8

1. Meningkat

2. Tetap

3. Menurun
d) Perkebunan (kelapa/gula/kakao/kelapa sawit/sagu)

0
8

1. Meningkat

2. Tetap

3. Menurun
e) Perikanan (minimal 3 komoditas)

0
8

1. Meningkat

2. Tetap

3. Menurun
ii.

1. Meningkat

Wilayah Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan, dan Perikanan

40

a) Peternakan (minimal 3 komoditas)

10

1. Meningkat
2. Tetap
3. Menurun
b) Tanaman pangan (minimal 3 komoditas)
1. Meningkat
2. Tetap
3. Menurun
c) Hortikultura (minimal 3 komoditas)
1. Meningkat

10
6
0
10
10
6
0
10
10

2. Tetap

3. Menurun

Indikator Penilaian
d) Perikanan (minimal 3 komoditas)
1. Meningkat
2. Tetap
3. Menurun
iii. Wilayah Perkebunan, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perikanan
a) Perkebunan (kelapa/gula/kakao/kelapa sawit/sagu)
1. Meningkat
2. Tetap
3. Menurun
b) Tanaman Pangan (minimal 3 komoditas)
1. Meningkat
2. Tetap
3. Menurun
c) Hortikultura (minimal 3 komoditas)
1. Meningkat
2. Tetap
3. Menurun
d) Perikanan (minimal 3 komoditas)
1. Meningkat
2. Tetap
3. Menurun
iv.

10
6
0
40
10
10
6
0
10
10
6
0
10
10
6
0
10
10
6
0
40

a) Perikanan (minimal 3 komoditas)

10

2. Tetap
3. Menurun
b) Peternakan (minimal 3 komoditas)
1. Meningkat
2. Tetap
3. Menurun
c) Hortikultura (minimal 3 komoditas)
1. Meningkat
2. Tetap
3. Menurun
d) Perkebunan (kelapa/gula/kakao/kelapa sawit/sagu)
1. Meningkat
2. Tetap
3. Menurun
b. Ketersediaan pangan berdasarkan Neraca Bahan Makanan (NBM) selama Tahun 2011-2013
1) Energi dan Protein
a) Ketersediaan energi
1.

2200 kkal/kapita/hari

2. < 2200 kkal/kapita/hari


b) Ketersediaan energi dari kelompok pangan sumber karbohidrat dan lemak
1. 50 - 60 %
2. > 60% atau < 50%
c) Ketersediaan protein
1.
2. < 55 gr/kapita/hari
2) Perkembangan ketersediaan energi dan protein selama Tahun 2011-2013
a) Energi:
1. Meningkat
2. Tetap
3. Menurun
b) Protein:
1. Meningkat

10
6
0
10
10
6
0
10
10
6
0
10
10
6
0
50
30
10
10
2
10
10
3
10
10
2
20
10
10
5
0
10
10

2. Tetap

3. Menurun

c. Rata-rata penyediaan cadangan pangan pemerintah kabupaten/kota selama tahun 2011 - 2013 (stok
dan yang sudah disalurkan)

40

1. Setiap tahun > 40 ton

40

2. Setiap tahun 20 - 40 ton

20

3. Setiap tahun < 20 ton

10

4. Belum ada
Perkembangan harga komoditas pangan selama Tahun 2011-2013
a.

10

Wilayah Perikanan, Peternakan, Hortikultura, dan Perkebunan


1. Meningkat

2.

Nilai
Maksimum

Tersedianya data harga komoditas pangan (gabah, beras, daging sapi, daging ayam, telur, minyak
goreng, gula pasir, dan lain-lain)

0
70
20

1. > 6 komoditas

20

2. 3 - 6 komoditas

10

3. 1 - 2 komoditas

4. Tidak ada

Indikator Penilaian
b. Fluktuasi harga pangan untuk masing-masing komoditas (Coefficient of Variation < 10)

Nilai
Maksimum
50

1. > 6 harga komoditas stabil

50

2. 3 - 6 harga komoditas stabil

25

3. < 3 harga komoditas stabil

10

3. Konsumsi pangan selama Tahun 2011-2013

100

a.

Tersedianya data perkembangan konsumsi pangan (tingkat konsumsi energi dan protein)
1. Lengkap

10

2. Kurang lengkap
b.

Tingkat konsumsi energi (anjuran 2000 Kkal/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut


1. 90% - 110% dari anjuran
2. < 90% atau > 110% anjuran

c.

Tingkat konsumsi protein (anjuran 52 gr/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut


1. 90% - 110% dari anjuran

d.

2. < 90% atau > 110% anjuran


Skor Pola Pangan Harapan (cenderung meningkat)

Ketersediaan data/informasi keamanan pangan selama tahun 2011-2013

20

2. Tidak lengkap

10

Upaya penanganan keamanan pangan periode tahun 2011 - 2013 ( jawaban bisa lebih dari satu)
(lampirkan data pendukung)

20

2. Penanganan

20
20

Tersedianya perkembangan data penduduk miskin selama 3 tahun

20
10

Persentase penduduk miskin selama 3 tahun


1% per tahun

3. menurun rata-rata > 0% - < 0,5% per tahun


6. Status gizi penduduk
Tersedianya data perkembangan status gizi penduduk rata-rata selama Tahun 2011-2013 (balita gizi
buruk, angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, dll)
1. Lengkap
2. Kurang lengkap
Perkembangan jumlah balita gizi buruk
1. Menurun
2. Tetap
3. Meningkat
Perkembangan angka kematian bayi
1. Menurun
2. Tetap
3. Meningkat
Perkembangan angka kematian ibu melahirkan
1. Menurun
2. Tetap
3. Meningkat
7.

100
20

2. menurun rata-rata 0,5% - < 1 % per tahun

d.

60

1. Kebijakan

1. menurun rata-rata

c.

20

1. Lengkap

2. Kurang lengkap

b.

10
30

80

1. Lengkap

a.

30

30

5. Kemiskinan (tahun 2011 - 2013)

b.

10
30

15

3. Pengawasan
a.

30

2. Skor 70 - 80
3. Skor < 70

b.

30

1. Skor > 80

4. Keamanan Pangan
a.

10

Sarana dan prasarana (selama Tahun 2011- 2013)


a. Tersedianya data pembangunan/rehabilitasi prasarana : irigasi teknis/non teknis/jalan usahatani/
cold storage /RPH/RPA/TPI
Untuk Kabupaten :
1.
2. Kurang Lengkap
Untuk Kota :

80
80
50
0
100
10
10
5
30
30
5
0
30
30
5
0
30
30
5
0
100
40
30
30
10
30

1. Lengkap ( > 1 jenis)

30

2. Kurang Lengkap

10

b. Tersedianya data ketersediaan benih dan bibit (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan, dan perikanan)
Untuk Kabupaten :
1.
2. Kurang Lengkap
Untuk Kota :
1.
2. Kurang Lengkap
c. Tersedianya data perkembangan realisasi pemanfaatan KUR, KKPE, dll.

30
30
30
10
30
25
10
30

1. > 2 jenis

30

2. 1 jenis

10

Indikator Penilaian
B. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan selama Tahun 2011-2013:
1. Pengembangan komoditas pangan unggulan/kegiatan prioritas daerah (dukungan program untuk
pengembangan produksi dan produktivitas)
a. Pembangunan infrastruktur
1)

Nilai
Maksimum
450
100
20

Program pembangunan/rehabilitasi prasarana (pilih salah satu)


Untuk Kabupaten :
Program pembangunan/rehabilitasi prasarana : irigasi teknis/non teknis/ jalan usahatani/
jembatan/angkutan/transportasi/pasar/cold storage/RPH/RPA/TPI
1.

10
10

2. 3 - 5 prasarana

3. Tidak ada

Untuk Kota :
Program pembangunan/rehabilitasi prasarana : perdagangan dan jasa (jalan/jembatan/
angkutan/transportasi, gudang/tempat penyimpanan, pasar/RPH/RPA)
1.

10

2. 2 - 5 prasarana
3. Tidak ada
2)

Sumber dana
1. APBD Kabupaten/Kota

5
0
10
10

2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi

3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN

4. APBN
b. Penyediaan/bantuan sarana produksi
1)

10

3
20

Sarana produksi (pilih salah satu)


Untuk Kabupaten :
i. Penyediaan sarana produksi tanaman pangan/hortikultura/peternakan/ perikanan/
perkebunan (benih/bibit, alat tangkap ikan, pupuk, pestisida, dll)
1.

10
10

2. 1 - 3 sarana

3. Tidak ada

Untuk Kota :
ii. Fasilitasi dukungan sarana produksi, perdagangan, industri dan jasa (perikanan, hortikultura,
peraturan, perizinan, pasar/toko, dll)
1.
2. 1 - 3 sarana
3. Tidak ada
2) Sumber dana
1. APBD Kabupaten/Kota

10
10
6
0
10
10

2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi

3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN

4. APBN
c. Ekstensifikasi dan optimalisasi pemanfaatan lahan

3
15

1) Pelaksanaan program (pilih salah satu)


Untuk Kabupaten :
i.

Program perluasan lahan tanaman pangan/hortikultura/perkebunan (kelapa/gula/kelapa


sawit/kakao/sagu)/lahan penggembalaan/areal Hijauan Makanan Ternak (HMT)/perluasan
lahan budidaya perikanan

1. > 3 subsektor

2. 1 - 3 subsektor

3. Tidak ada

Untuk Kota :
ii.

Program optimalisasi pemanfaatan lahan (pemanfaatan lahan pekarangan/ KRPL, toga, dan
lain-lain)

1. > 3 kegiatan

2. 1 - 3 kegiatan

3. Tidak ada
2) Sumber dana

0
8

1. APBD Kabupaten/Kota

2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi

3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN

4. APBN

Indikator Penilaian
d. Pengendalian OPT/pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak/pengawasan dan pengendalian
perikanan
1) Program pengendalian OPT/pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak/pengawasan dan
pengendalian perikanan

15
7

1.

2. 1 - 2 program

3. Tidak ada
2) Sumber dana

0
8

1. APBD Kabupaten/Kota

2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi

3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN

4. APBN

e. Penyediaan/bantuan alat mekanisasi tanaman pangan/hortikultura/peternakan/perikanan/


perkebunan
1) Program penyediaan/bantuan alsintan/peternakan/perikanan/ perkebunan

15
7

1.

2. 1 - 2 program

3. Tidak ada
2) Sumber dana

0
8

1. APBD Kabupaten/Kota

2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi

3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN

4. APBN

f. Dukungan program/kegiatan penyuluhan tanaman pangan/hortikultura/ perkebunan/ peternakan/


perikanan
1) Program penyuluhan tanaman pangan/hortikultura/perkebunan/peternakan/perikanan

15
7

1.

2. 1 - 2 program/kegiatan

3. Tidak ada
2) Sumber dana

0
8

1. APBD Kabupaten/Kota

2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi

3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN

4. APBN
2.

Nilai
Maksimum

Program Penanganan kerawanan pangan

2
70

a. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)

15

1) Hasil analisis situasi pangan dan gizi

1. Ada dan disebarluaskan

2. Ada, tidak disebarluaskan

3. Tidak ada
2) Tindak lanjut rekomendasi tim SKPG
1. Ditindaklanjuti
2. Tidak ditindaklanjuti
3) Sumber dana

0
5
3
0
5

1. APBD Kabupaten/Kota

2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi

3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN

4. APBN
b. Pemberian bantuan pangan daerah
1) Program pemberian bantuan pangan daerah
1. Ada
2. Tidak ada
2) Sumber dana
1. APBD Kabupaten/Kota
2. APBD Kabupaten/Kota dan APBD Provinsi
3. APBD Provinsi
c. Pengembangan cadangan pangan masyarakat
1) Pembangunan fisik lumbung pangan yang bukan berasal dari DAK
1. Ada
2. Tidak ada
2) Sumber dana untuk pengembangan cadangan pangan masyarakat (jawaban bisa lebih dari satu)

1
20
10
10
0
10
10
6
4
20
10
10
0
10

1. Swadana

2. APBD Kabupaten/Kota

3. APBD Provinsi

4. APBN

Indikator Penilaian
d. Dukungan pengembangan usaha bagi masyarakat miskin/rawan pangan (PNPM, Demapan, PUAP,dll)
1)

Dukungan pengembangan usaha bagi masyarakat miskin/rawan pangan (PNPM, Demapan,


PUAP,dll)
1.
2. 1 - 2 program
3. Tidak ada

2) Sumber dana

7
7
4
0
8
8

2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi

3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN

Peningkatan keterjangkauan pangan


1) Upaya mendukung usaha pangan kelompok (pertanian/perkebunan/ peternakan/perikanan, misal
LDPM)
1. > 3 upaya
2. 1 - 3 upaya
3. Tidak ada
2) Sumber dana

2
30
15
15
8
0
15

1. APBD Kabupaten/Kota

2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi

3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN

4. APBN
4.

15

1. APBD Kabupaten/Kota

4. APBN
3.

Nilai
Maksimum

Peningkatan diversifikasi pangan


a. Keberlanjutan program optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan minimal 2 tahun

2
50
15

1. > 60% dari kelompok sasaran

15

2. 30 - 60% dari kelompok sasaran

10

3. < 30% dari kelompok sasaran


b. Pengembangan pengolahan pangan pokok lokal
1. > 2 komoditas
2. 1 - 2 komoditas
3. Tidak ada
c. Sumber dana

5
10
10
6
0
15

1. Swadana/APBD Kabupaten/Kota

15

2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi

10

3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN


4. APBN
d. Dukungan peraturan/kebijakan (jawaban bisa lebih dari satu)

6
3
10

1. Perda

2. Perbup/Perwal

3. Surat edaran
5. Penanganan kemiskinan
a. Penyediaan lapangan pekerjaan/padat karya
1) Upaya penyediaan lapangan pekerjaan/padat karya
1. > 3 upaya
2. 1 - 3 upaya
3. Tidak ada
2) Sumber dana
1. APBD Kabupaten/Kota

2
100
20
10
10
6
0
10
10

2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi

3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN

4. APBN
b. Pemberian kemudahan untuk menarik minat investor
Kebijakan/upaya untuk menarik minat investor (pemberian izin/regulasi/ penghapusan pungutanpungutan/pelayanan terpadu)
1. > 3 upaya
2. 1 - 3 upaya
3. Tidak ada
c. Pemberian bantuan modal usaha
1) Upaya pemberian bantuan modal usaha
1. > 5 upaya
2. 3 - 5 upaya
3. Tidak ada
2) Sumber dana
1. APBD Kabupaten/Kota

3
15
15
15
8
0
20
10
10
6
0
10
10

2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi

3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN

4. APBN

Indikator Penilaian
d. Program pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu (non-APBN) pada jenjang pendidikan

Nilai
Maksimum
15

1. SD, SMP, SMA, perguruan tinggi

15

2. SD, SMP, SMA

10

3. SD, SMP

4. SD

e. Jaminan kesehatan masyarakat miskin

15

1) Upaya pelayanan kesehatan masyarakat miskin (pembiayaan obat, bahan medis habis pakai,
vaksin, dan logistik lainnya)

1. Lebih dari tiga

2. 1 sampai 3

3. Tidak ada

2) Sumber dana

1. APBD Kabupaten/Kota

2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi

3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN

4. APBN

f. Pasar murah

15

1) Kegiatan pasar murah

1. Ada

2. Tidak ada

2) Sumber dana

1. APBD Kabupaten/Kota

2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi

3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN

4. APBN

6. Perbaikan gizi dan kesehatan

100

a. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan


1) Program peningkatan cakupan sarana pelayanan kesehatan kepada masyarakat (posyandu,
puskesmas, poskesdes, dll)
1. > 3 upaya
2. 1 - 3 upaya

50
25
25
15

3. tidak ada

2) Sumber dana

25

1. APBD Kabupaten/Kota

25

2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi

20

3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN

15

4. APBN

10

b. Upaya perbaikan gizi masyarakat

50

1) Upaya perbaikan gizi (pemberian MP-ASI, kapsul vitamin A, tablet Besi, Taburia, konseling gizi,
dan lain-lain)

25

1. > 3 upaya

25

2. 1 - 3 upaya

15

3. Tidak ada

2) Sumber dana

25

1. APBD Kabupaten/Kota

25

2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi

20

3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN

15

4. APBN

10

III. Prestasi dan penghargaan

100

A. Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi

80

1. Lebih dari 5 penghargaan

80

2. 3 - 5 penghargaan

60

3. 1 - 2 penghargaan

40

B. Prestasi dan penghargaan Non-Pangan

20

1. Lebih dari 5 Penghargaan

20

2. 3 - 5 Penghargaan

10

3. 1 - 2 Penghargaan

IV. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk
hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/Flashdisk))

50

1. Lengkap

50

2. Tidak lengkap

30

3. Tidak ada

0
Jumlah

1500

Form Penilaian Profil


Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014

Kategori Pembina Ketahanan Pangan


C. KEPALA DESA/LURAH
Nama
Desa/Kelurahan

:
:

Indikator Penilaian
I.

Kelembagaan pangan di desa/kelurahan (Kelompok Lumbung Pangan/Kelompok


Tani/Gapoktan/Dasawisma/Koperasi Tani/Kelembagaan Lainnya)

100

1. Ada dan aktif (minimal 3 kelembagaan)

100

2. Ada, dan aktif ( < 3 kelembagaan)


3. Ada, tidak aktif
II.

Nilai Maksimum

50
0

Pembangunan sistem ketahanan pangan

750

A. Penyediaan data dan informasi ketahanan pangan (selama Tahun 2011-2013)

100

1. Data produksi/ketersediaan komoditas pangan unggulan (tanaman pangan, hortikultura,


peternakan, perikanan, perkebunan) selama tahun 2011-2013

20

1.

Ada, > 3 komoditas

20

2.

Ada, 1 - 3 komoditas

15

3.

Tidak ada

2. Data/Informasi Penduduk Rawan Pangan/Status Gizi Balita/Kemiskinan Tahun 2011-2013


a.

b.

Data penduduk rawan pangan/kemiskinan

40
20

1.

Ada selama 3 tahun

20

2.

Ada selama 2 tahun

15

3.

Hanya 1 tahun

Data Perkembangan status gizi balita

10
20

1.

Ada selama 3 tahun

20

2.

Ada selama 2 tahun

15

3.

Hanya 1 tahun

10

3. Data/Informasi Sarana dan Prasarana (jalan/jembatan/jalan usahatani/irigasi/ alsintan/pasar)

20

1.

Ada selama 3 tahun

20

2.

Ada selama 2 tahun

15

3.

Hanya 1 tahun

10

4. Dukungan permodalan (UKM/Koperasi/KUR/KKPE, dll)

20

1.

Ada selama 3 tahun

20

2.

Ada selama 2 tahun

15

3.

Hanya 1 tahun

10

B. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan selama Tahun 2011-2013
1 Produksi/Ketersediaan Pangan
a.

b.

Persentase perkembangan produksi/ketersediaan pangan (rata-rata trend tahun 2011 - 2013)

650
150
50

1.

Meningkat

50

2.

Relatif tetap

25

3.

Menurun

Peningkatan produksi/penyediaan pangan


1)

Upaya-upaya peningkatan produksi/penyediaan pangan (peningkatan prasarana, sarana


produksi, penanggulangan hama penyakit, penggunaan mekanisasi pertanian, jalan,
transportasi, gudang/ penyimpanan, pasar, dll)
1.

3 upaya

2. 1 - 2 upaya
2)

5
50
25
25
15

3. tidak ada

Sumber dana
1. Desa/kelurahan dan/atau swadana

25
25

2. Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi

20

3. Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan APBN

15

4. APBN

10

Indikator Penilaian

Nilai Maksimum

Kelembagaan
pangan di desa/kelurahan
Cadangan/lumbung
pangan (Kelompok Lumbung Pangan/Kelompok
c.

50

Perkembangan jumlah kelembagaan cadangan/lumbung pangan

25

1)

1. Bertambah

25

2. Tetap

15

3. Ada, tetapi berkurang


2)

Sumber dana pengadaan isi cadangan/lumbung pangan


1. Desa/kelurahan dan/atau swadana
Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi

c.

b.

3. APBN

10

b.

c.

150
50

1.

Ada dan berlanjut

50

2.

Ada, dan hanya sebagian berlanjut

30

3.

Tidak ada

Pengembangan pengolahan pangan lokal


1. > 2 komoditas
2.

1 - 2 komoditas

3.

Tidak ada

Sumber dana

0
50
50
30
0
50

1.

Desa/kelurahan dan/atau swadana

50

2.

Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi

40

3.

Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan APBN

4.

APBN

Pemberian bantuan pangan dari desa/kelurahan (bukan program raskin)


1.

Ada

2.

Tidak ada

Upaya pemerintah desa/kelurahan dalam mengembangkan usaha produktif kelompok untuk


penanganan rawan pangan/miskin

30
20
200
100
100
0
100

1.

3 upaya

100

2.

1 - 2 upaya

70

3.

Tidak ada

4. Perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan


a.

20
15

3. Penanganan Rawan Pangan/Miskin


a.

25
25

2. Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan APBN

2 Peningkatan diversifikasi pangan


a. Program optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan

b.

Upaya peningkatan pelayanan kesehatan (posyandu, poskesdes, warung obat desa, pos
persalinan terpadu, dll)

0
150
50

1.

> 3 upaya

50

2.

1 - 3 upaya

35

3.

tidak ada

Penanganan Balita Gizi Buruk

0
50

1.

Tidak ada balita gizi buruk

50

2.

Ada penanganan dan kasus gizi buruk menurun

40

3.

Ada penanganan tetapi kasus gizi buruk tidak menurun

20

4.

Ada kasus gizi buruk, tetapi tidak ada penanganan

Sumber dana

0
50

1.

Desa/kelurahan dan/atau swadana

50

2.

Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi

40

3.

Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan APBN

4.

APBN

30
20

Indikator Penilaian
Kelembagaan
pangan di desa/kelurahan (Kelompok Lumbung Pangan/Kelompok
III. Prestasi
dan penghargaan
A. Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi

Nilai Maksimum
100
80

1. Lebih dari 3 penghargaan

80

2. 2 - 3 penghargaan

60

3. 1 penghargaan
B. Prestasi dan penghargaan Non-Pangan

40
20

1. Lebih dari 3 penghargaan

20

2. 2 - 3 penghargaan

10

3. 1 penghargaan
IV. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam
bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/Flashdisk))
1. Lengkap
2. Tidak lengkap
3. Tidak ada

50
50
30
0
1000

Вам также может понравиться