Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Penyalahgunaan alat gas anesthesia tiga kali lebih sering dibandingkan kegagalan alat
dalam menyebabkan efek yang tidak diinginkan. Kurang familiernya dengan alat dan
gagal mengecek fungsi mesin adalah penyebab tersering. Kelalaian ini hanya
merupakan 2% dari kasus-kasus dalam ASA Closed Claim Project. Sirkuit pernafasan
adalah penyebab kecelakaan yang paling sering (39%), hamper semua kecelakaan
disebabkan oleh disconnect dan misconnect.
Mesin Anestesi menerima gas medis dari suplai gas, mengontrol aliran yang
diinginkan dan menurunkan tekanan, jika diperlukan sampai ke batas aman,
menguapkan volatile anesthetics ke campuran gas akhir yang terhubung dengan jalan
nafas pasien. Ventilator mekanik yang tersambung ke sirkuit pernafasan tapi dapat
dipisahkan dengan switch selama ventilasi spontan atau manual.
Dimana suplayi oxygen dapat langsung menuju katup pengontrol aliran, nitrous
oxide, udara dan gas lain harus melewati alat pengaman terlebih dahulu sebelum
mencapi katup pengontrol aliran masing-masing. Alat ini mencegah aliran gas lain
jika tekanan oxygen tidak cukup. Alat ini mencegah pemberian campuran hipoxik
ketika terdapat kegagalan suplai oksigen.
Sebuah pengaman yang lain adalah hubungan aliran gas nitrous oxide dengan aliran
oxygen; hal ini untuk meyakinkan konsentrasi minimum oxygen 21-25%
Secara tradisional, ventilator mesin anestesi memiliki desain sirkuit ganda dan sumber
tenaga pneumatic dan dikontrol secara elektris. Mesin baru juga memiliki control
mikroprosessor, yang bergantung pada sensor tekanan dan aliran. Beberapa model
menawarkan mesin anestesi dengan ventilator yang menggunakan desain piston
sirkuit tunggal.
Karena spill valve ventilator tertutup selama inspirasi, aliran gas segar dari outlet
mesin memberi kontribusi terhadap tidal volum yang diberikan pada pasien
Penggunaan oxygen flush valve selama siklus inspirasi dari ventilator harus dihindari
karena spill valve ventilator akan tertutup dan adjustable pressure-limiting (APL)
valve disingkirkan, hembusan oxygen (600-1200mL/detik) dan tekanan sirkuit akan
diteruskan ke paru-paru pasien
Perbedaan yang besar antara tidal volum yang di set dan diterima pasien sering
terlihat di ruang operasi selama volume-controlled ventilation. Sebabnya karena
komplains dari sirkuit pernafasan, kompresi gas, penyatuan aliran gas segar ventilator,
dan kebocoran pada mesin anestesi, sirkuit pernafasan, atau jalan nafas pasien
Penghisap gas sisa membuang gas yang diventilasikan keluar dari sirkuit pernafasan
oleh APL valve dan spill valve ventilator. Polusi di ruang operasi dapat
menghadapkan bahaya pada anggota tim operasi.