Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
bumi
mendapatkan pengalaman langsung dan aplikatif di lapangan mengenai unitunit proses yang dipergunakan oleh PT. Chevron Pacific Indonesia untuk
Pacific Indonesia
meningkatkan kerja sama yang baik dan saling menguntungkan antara pihak
Tanggal
Lokasi
Pemimbing
23 Maret 2015
HR Rumbai
Elwin Nasution
melengkapi persyaratan
25 Maret 2015
HR Duri
NMO
NMO
Ngadio
Herru As Syukri
Herru As Syukri
26 Maret 2015
NMO
Herru As Syukri
untuk berangkat
Melaporkan kedatangan
Team Introduction
PT. CPI Introduction
Heavy Oil Production
24 Maret 2015
Kegiatan
Pengarahan awal dan
Introduction
MINYAK
BUMI
DI
PT.
CHEVRON
PACIFIC
INDONESIA
Bab ini menjelaskan mengenai hasil pengamatan lapangan selama
pelaksanaan kerja praktek di PT. Chevron Pacific Indonesia. Bagian ini akan
berisikan mengenai analisa proses produksi dan pengolahan minyak secara
keseluruan (overview) di area Duri Field.
BAB IV. UTILITAS DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Bab ini menjelaskan mengenai utilitas seperti air, listrik, telekomunikasi, air
instrument system dan UPS (Uninterruptible Power Supply). Selain utilitas, bab
ini membahas juga mengenai pengelolaan lingkungan hidup seperti limbah padat,
limbah cair, limbah gas, dan kebisingan.
BAB V. TINJUAN UMUM PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA
Bab tinjaun umum berisikan mengenai sejarah singkat, wilayah operasi, visi
dan misi, nilai dasar, strategi, struktur organisasi, sumber daya manusia, sarana
penunjang opreasi, fasilitas perusahaan dan HES (Health, Environment and
Safety), serta kegiatan operasi yang terdiri dari eksplorasi, eksploitasi, kegiatan
produksi, operasi Duri steam flood, penyaluran minyak dan produk dari PT.
Chevron Pacific Indonesia.
BAB VI. TUGAS KHUSUS
Bab ini berisi tentang tugas khusus yang diberikan dengan judul Analisa
Chemical Treatment, Mechanical Floating Unit (MFU) Process, dan Efisiensi
Heat Exchanger di CGS 10
Batuan di dalam perut bumi terdiri dari lapisan batuan porous dan nonporous. Batuan porous adalah batuan yang memiliki pori pori di dalamnya,
contohnya basalt yang merupakan batuan vulkanik yang terbentuk dari
pendinginan lava yang berlangsung cepat. Batuan yang non-porous tidak memiliki
pori. Minyak yang berasal dari source rock bergerak ke atas melalui lapisan
batuan yang porous karena adanya porositas dan permeabilitas batuan. Minyak ini
terus bergerak ke atas hingga menyentuh lapisan batuan yang non-porous.
Sehingga dihasilkan lapisan batuan porous yang memiliki kandungan minyak
yang terperangkap (Gambar 2.4).
11
Senyawa Hidrokarbon
Komponen utama dari kebanyakan minyak bumi adalah
siklopentana
tersubtitusi,
dan
sikloheksana
Senyawa Aromatik
Anggota senyawa aromatik rendah terkandung dalam
12
Senyawa Non-Hidrokarbon
Terdapat berbagai jenis senyawa non-hidrokarbon yang
13
minyak
bumi
ataupun
dalam
bentuk
senyawa
organometalik.
dan
perbandingan
komponen
berbeda
dalam
14
menghitung
massa
minyak
bumi
dan
produknya.
API =
(2.1)
Kadar Garam
Kadar garam yang dinyatakan dalam milligram natrium
Kadar
garam
yang
tinggi
dalam
minyak
dapat
Kadar Sulfur
Mengetahui kadar sulfur dalam minyak mentah sangat
2.5.4
Kadar Abu
Uji kadar abu menunjukkan jumlah zat logam yang
pembakaran
sampel
minyak
biasanya
mengandung
garam logam yang stabil, oksida metal, dan oksida silicon. Abu
ini dapat dianalisa lebih lanjut untuk mengetahui elemen
individualnya memakai teknik spektroskopik.
BAB III
OVERVIEW DAN ANALISA PROSES PRODUKSI DAN PENGOLAHAN
HEAVY OIL DURI FIELD
3.1 Heavy Oil
Minyak bumi terbagi menjadi dua jenis yaitu heavy oil dan
light oil. Heavy oil maupun light oil dihasilkan dari source rock
yang kemudian berpindah ke reservoir karena adanya perbedaan
tekanan. Fluida akan terus mengalir dan mengisi pori-pori
16
Light oil
merupakan jenis
minyak mentah yang memiliki nilai API gravity yang tinggi yaitu
sekitar 31,1o-45,5o dan viskositas yang rendah sehingga cukup
mudah
untuk
mengalir.
Sedangkan
minyak
mentah
yang
17
18
totalizer.
Sensor
mempunyai
rotor
yang
berputar
antara
minyak,
air,
dan
pengotor-pengotornya
Gambar
3.2
berfungsi
untuk
menaikkan
temperatur
20
untuk
3.3).
menurunkan
Produced
fluid
21
temperatur
yang
jika
dihasilkan
diperlukan
memiliki
22
23
24
pemisahan
di
FWKO
tank
juga
dibantu
dengan
Chemical
tersebut
berfungsi
sebagai
emulsion
(Gambar
3.8)
berfungsi
sebagai
tempat
pemisahan lebih lanjut antara minyak dan air. Minyak yang masih
banyak mengandung air yang merupakan keluaran dari tangki
FWKO kemudian diumpankan ke dalam wash tank. Di dalam
wash tank diharapkan proses pemisahan dapat terjadi secara
optimal,
sehingga
minyak
keluaran
dari
wash
tank
telah
pemisahan
yang
terjadi
di
dalam
wash
tank
level indicator
yang
dihubungkan
yang
dengan
kabel/sling
ke
pointer.
27
28
ketahanan
dan
keselamatan
pompa
dan
motor
penggeraknya.
29
30
31
ke
permukaan.
Gumpalan
minyak
yang
telah
motor
listrik
yang
berfungsi
untuk
membantu
menghasilkan
busa
yang
banyak
sehingga
dapat
dialirkan
dari
surge
tank
33
menuju
softener
memiliki
berfungsi
menggunakan
metode
untuk
ioan
mengurangi
exchange
kesadahan
dimana
air
maksimum
penurunan
tekanan,
kenaikan
pH,
34
kenaikan
Penggunaan
akan
35
backwash
terlebih
dahulu
untuk
mempersiapkan
backwash
primary,
brine
introduction,
brine
dapat
digunakan
kembali
untuk
proses
softening,
injection
(WWI)
tank.
Air
tersebut
nantinya
akan
36
penampungan
sementara
sebelum
pasir
tersebut
berfungsi
sebagai
tempat
penampungan
sementara
hanya
pengolahan limbah.
37
ke unit
38
steam yang
steam
yang
dihasilkan
disesuaikan
dengan
pada
Gambar
3.23.
Pada
tahap
injection,
steam
40
steam
merupakan
proses
memasukkan
steam
Short
Proses injeksi steam selama 1 hari dengan tujuan untuk
membersihkan oil plugging yang berupa parafin dan spalking
didalam lubang bor.
Regular
Injeksi steam selama 16 hari dengan tujuan untuk menurunkan
viskositas di beberapa meter dari area well bor.
Long
Injeksi steam selama 27 hari dengan tujuan untuk
menghubungkan panas steam dari producers ke panas steam
dari injector steam (connect steam chest).
3.7 Chemical Stimulation
Chemical stimulation merupakan salah satu cara yang
41
solvent.
untuk
Reducing.
Penggunaan
solvent
pada
proses
acidizing
Bullhead
Bullhead
merupakan
cara
yang
dilakukan
dengan
acidizing,
yaitu
terdapat
solvent.
cara
Solvent
lain
pada
merupakan
chemical
cara
yang
42
= Diameter pompa
Dynamometer atau biasa disebut dyno adalah alat pengukur beban pada
polish road yang berfungsi untuk mengukur beban yang diangkat oleh pompa,
sehingga kondisi pompa dapat dikontrol. Dyno berdasarkan sistem kerjanya
terdiri dari dua jenis dyno yaitu online dan manual. Dyno online merupakan dyno
yang keluarannya dapat dicek setiap saat, sedangkan dyno manual hanya dicek 12 kali dalam sebulan. Dari 6000 well yang ada di Duri Field hanya 20% yang
menggunakan dyno online, dikarenakan biaya yang diperlukan untuk pemasangan
dyno online cukup mahal sehingga hanya well well yang memiliki kapasitas
produksi yang besar yang menggunakan dyno online.
43
Field Section
Field section merupakan bagian yang melakukan analisa-analisa yang
berhubungan dengan keadaan field, seperti analisa oil content. Analisa oil content
yang dilakukan di field section ini menggunakan dua metode yaitu
spektrofotometer dan gravimetri sesuai dengan permintaan konsumen. Analisa
menggunakan spektrofotometer dilakukan dengan memasukkan sampel ke funnel
separator, kemudian tambahkan 50 mL toluene sebagai pelarut. Aduk campuran
tersebut dengan mengguncangkan funnel separator selama 2 menit. Jika terdapat
44
emulsi
alat
Oil Section
Oil section merupakan bagian yang bertugas menganalisa minyak yang
Water Section
Water section adalah bagian yang bertugas untuk melakukan pengujian,
analisa, dan pemantauan terhadap kualitas air yang berasal dari well, sumur
pantau, maupun limbah perumahan. Air yang berasal dari well dilakukan
pengujian scale index, korosifitas, serta kandungan ionnya. Sedangkan untuk
sumur pantau dilakukan analisa satu tahun sekali untuk mengetahui apakah ada
perubahan formasi. Selain itu air limbah yang akan dibuang juga dianalisa terlebih
dahulu untuk memastikan tidak adanya zat zat yang berbahaya bagi lingkungan.
3.9.4
Gas Section
Gas section merupakan bagian yang bertugas untuk melakukan analisa
terhdap sampel dalam bentuk gas maupun liquid. Analisa dilakukan menggunakan
Gas Chromatography atau Liquid Gas Chromatography. Sampel gas yang
45
PQ Section
PQ section atau production chemical and flow assurance section adalah
46
47
Air
Air merupakan salah satu komponen yang sangat vital bagi suatu industri,
tak terkecuali bagi PT. CPI. Air digunakan untuk berbagai keperluan injeksi air,
steam, sampai keperluan sehari-sehari di perkantoran dan di perumahan. Sumber
air di PT. CPI dibedakan atas:
1
dimanfaatkan pada proses steam flood. Tetapi sebelum dimanfaatkan, air tersebut
mengalami pengolahan lebih lanjut di Water Treatment Plant (WTP) untuk
mengurangi Oil Content, Turbidity, Hardness dan berbagai syarat lainnya yang
harus dipenuhi sebagai umpan generator.
2 Air yang berasal dari sumber sungai dan sumber mata air lainnya
Pengambilan air dari sungai dan dari sumber mata air lainnya (danau
buatan) bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pada perkantoran dan
perumahan serta sebagai sumber cadangan. Air untuk keperluan perumahan dan
perkantoran ini akan melalui pengolahan di Water Treatment Plant (WTP).
PT. Chevron Pacific Indonesia sangat memperhatikan pemakaian air di
wilayah kerjanya, sehingga muncul sebuah kebijaksanaan yang dikenal dengan
Zero Water Discharge (Zewadi) atau tidak ada buangan air terproduksi ke
lingkungan. Zewadi merupakan suatu program dimana air terproduksi tidak
dibuang, melainkan dimanfaatkan untuk diproduksi menjadi steam atau
diinjeksikan kembali ke dalam formasi untuk mendorong atau mempertahankan
tingkat produksi. Sisa dari kebutuhan akan diinjeksikan ke dalam disposal wells
yang peruntukan dan perijinannya sudah disetujui oleh SKKMIGAS dan KLH.
48
MW.
PLTG Duri, terdiri dari 7 unit pembangkit dengan kapasitas total 92 MW.
PLTG Kerang, terdiri dari 2 unit pembangkit dengan kapasitas total 42 MW.
PLTG North Duri, terdiri dari 3 unit pembangkit dengan kapasitas total 300
MW.
49
Telekomunikasi
PT. Chevron Pacific Indonesia juga dilengkapi dengan jaringan microwave
pada saat sumber listrik utama sedang mengalami masalah atau gangguan oleh
beberapa unit battery dalam operasinya.
50
Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan oleh CGS-10 PT. Chevron Pacific Indonesia
berbentuk lumpur dan pasir yang mengandung minyak yang berada di bagian
bawah tangki. Metode pengelolaan dan pembuangan limbah yang dapat dilakukan
adalah bioremediasi untuk menghilangkan kadar minyaknya dan menginjeksian
lumpur yang telah memenuhi persyaratan untuk diinjeksikan kembali ke dalam
formasi.
4.2.2
Limbah Cair
Limbah cair yang dihasilkan di CGS-10 adalah air sisa dari proses
regenerasi resin zeolit dimana air tersebut dikumpulkan di dalam waste water
injection tank. Dari waste water injection tank tersebut air diinjeksikan ke dalam
formasi. Sisa air produksi yang diinjeksikan ke formasi peruntukan dan
perijinannya telah disetujui oleh SKKMIGAS dan KLH. Penginjeksian kembali
ke dalam formasi ini bertujuan agar semua air proses dan air terproduksi tidak ada
yang dibuang ke lingkungan.
51
4.2.3
Kebisingan
Kebisingan timbul akibat beroperasinya alat-alat transportasi, unit
Tidak ada air terproduksi yang dibuang keluar (zero water discharge)
Volume minyak yang terbuang sedikit
Tidak ada kecelakaan kendaraan bermotor maupun kecelakaan di lapangan
Tidak ada daerah gundul
Tidak ada keluhan dari masyarakat sekitar
Tidak ada penyakit epidemi akibat kerusakan lingkungan
Tidak ada penyakit yang diderita penghuni (camp)
h. Mematuhi seluruh peraturan pemerintah
BAB V
TINJAUAN UMUM PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA
52
53
54
55
wilayah Sumatera.
Distrik Minas, merupakan daerah operasi produksi minyak. Daerah eksplorasi
ini disebut Sumatera Light South (SLS), yang memiliki 800 well masih aktif,
3
4
56
57
dan keluarganya.
e. menjaga kelestarian
f.
lingkungan
dan
mendukung
pengembangan
masyarakat.
menjadikan peningkatan mutu yang berkesinambungan sebagai falsafah
hidup.
58
Integritas
PT. CPI dalam melaksanakan operasinya bersikap jujur, dan selalu berusaha
konsisten dengan ucapannya, serta memenuhi standar etika tertinggi dalam setiap
bisnis yang dilakukan.
2
Kepercayaan
PT. CPI mempunyai prinsip untuk saling mempercayai, menghargai,
59
kelompok untuk setiap hal yang dikerjakan maupun untuk setiap tindakan yang
dilakukan.
7 Pertumbuhan
PT. CPI mencari peluang-peluang serta terobosan baru serta menyukai
perubahan yang mendukung pembaharuan dan kemajuan.
8 Perlindungan terhadap manusia dan lingkungan
PT. CPI memberikan perlindungan keselamatan kerja dan kesehatan, baik
terhadap manusia maupun lingkungan.
5.5 Strategi PT. Chevron Pacific Indonesia
PT.
Chevron
Pacific
Indonesia
(CPI)
memiliki
strategi
untuk
PT.
Chevron
Pacific
Indonesia
adalah
Strategi Keberhasilan
Strategi keberhasilan yang diterapkan di semua bidang kegiatan yang
60
(desentralisasi),
sehingga
diharapkan
effektifitas
dan
effisiensi
61
diserahkan kepada Pemda Propinsi Riau yang dikelola oleh PT. Bumi Siak
Pusako (PT. BSP).
5. SBU Exploration ang IT Support (merupakan SBU pendukung yang
bertanggung jawab terhadap eksplorasi di bagian tengah dan lepas pantai
barat Sumatra, operasi pengeboran, kontrak-kontrak jasa bersekala besar,
pengembangan teknologi).
6. SBU Support Operation (bertanggung jawab atas transportasi dan pengisian
minyak, pembangkit tenaga listrik, operasi perbaikan, dan jasa-jasa
transportasi angkutan darat dan laut).
7. SBU Public Affairs (bertanggung jawab atas penggandaan barangbarangumum, pembelian berkala tahunan, pengamanan, jasa perjalanan udara
dan kesehatan)
Dengan sistem SBU ini, sistem manajemennya memiliki level-level
tertentu dengan setiap SBU dipimpin oleh seorang Vice President yang dibantu
oleh beberapa meneger. Manager dibantu oleh beberapa tim meneger dan dibawah
tim meneger terdapat beberapa orang tim leader.
Pada tahun 2002 yang lalu PT.
CPI
kembali
merubah
62
Eksplorasi
Masa eksplorasi merupakan suatu masa pencarian minyak mentah
berdasarkan data yang sudah ada. Tahap eksplorasi dibagi atas dua metode, yaitu
metode geologi (geological method) dan metode geofisika (geophysical method,
yang mana,
1.
a.
Areal Mapping .
b.
c.
d.
Palaentological Method
2.
a.
Magnetic Method
b.
Gravity Method
c.
Seismic Method
Pekerjaan eksplorasi yang pertama mencakup penelitian geologi beserta
63
mengembangkan
Minas.
Enam
sumur
pengembangan
dapat
diselesaikan pada tahun 1950. Riset geologis dan pemetaan permukaan dilakukan
diseluruh daerah operasi pada tahun 1951, yang diikuti dengan pengeboran dan
observasi geologis empat tahun kemudian. Pada tahun 1990, pengeboran yang
dilakukan telah menghasilkan 119 penemuan sumur minyak dan gas, untuk
produksi minyak telah menghasilkan 7 miliar barrel.
64
5.7.2
sumur hasil kegiatan eksplorasi. Minyak yang dapat diproduksi adalah minyak
yang memiliki driving force atau driving mechanism sehingga minyak dapat
mengalir dari reservoar ke dalam well bore. Driving mechanism ini terdiri atas
dissolved gas drive, gas cap drive dan water drive. Masa produksi dapat dibagi
menjadi tiga tahap, yaitu :
1.
Primary recovery
Pada awal produksi suatu reservoir, produksi minyak dan gas bumi terjadi
dengan bantuan energi alamiah (natural flow) yaitu produksi yang terjadi karena
daya dorong tenaga alam dan atau dapat pula karena pengangkatan buatan
(artificial lift) atau dengan bantuan pompa.
2.
a.
b.
reservoir sudah tidak efektif lagi untuk mendorong fluida masuk ke dalam sumur
produksi, maka saat itu sumur tersebut membutuhkan energi tambahan. Cara
secondary recovery yang digunakan ada 2 macam, yaitu :
3.
a.
b.
Produksi
Kegiatan produksi adalah kegiatan pengambilan minyak dari temuan
menggunakan
mercu
bor
untuk
pengeboran
eksplorasi
dan
pengembangan.
Untuk meningkatkan dan mempertahankan laju produksi maka pada tahun
1970 dan 1974 dilakukan program penyuntikan air (water flooding) masingmasing dilapangan Minas dan lapangan Kotabatak yang dilakukan secara
peripheral. Sementara itu dikembangkan pula metoda-metoda lain yang dikenal
dengan nama Enchanced Oil Recovery (EOR) pada tahun 1981, dengan
dimulainya menerapkan penyuntikan uap panas (steamflood) di seluruh lapangan
Duri atau Duri Steam Flood (DSF) yang telah dilakukan secara terpola. Proyek ini
diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 3 Maret 1990 yang merupakan
proyek sejenis terbesar di dunia dengan menggunakan teknologi maju dan
pertama di Indonesia.
Prediksi formasi minyak adalah dari minyak Miocene dan terkumpul
dalam tiga zone utama yang diduga berisi minyak komersil yaitu : Rindu, Pertama
dan Kedua. Sebuah area kecil dari ladang di bawah puncak juga berisi pasir yaitu
Baji, Jaga dan Dalam. Ketebalan rata-rata formasi 140 kaki dan kedalamannya
dari 340- 680 kaki. Pasirnya tidak mempunyai konsolidasi yang tinggi dengan
permeabilitas sekitar 2 darcies.
Simulasi Huff & Puff steam yang digunakan sejak pertengahan 1960 untuk
mempertinggi produksi minyak dengan mengurangi viskositas (kekentalan
66
KEGIATAN
Discovery
First production
Water injection pilot
First cyclic steaming
Steam injection pilot and caustic study
Simulation reservoir study
Steam injection area 01
Steam injection area 02
Steam injection area 03
Steam injection area 04
Steam injection area 05
Steam injection area 06
Steam injection area 07
Steam injection area 08
Steam injection area 09
TAHUN
1941
1958
1960
1967
1975
1981
1985
1986
1988
1990
1992
1994
1996
1997
1999
Penggenangan air panas (hot water flood) di Kedua diakhiri tahun 1990
denganreaksi atau respon yang jelek .Diakhir tahun 1990 minyak Duri Steam
Flood melebihi produksi minyak dari California Steam Flood field, Kern River
dan Belridge yang membuat proyek Duri menjadi ladang dari Steam Flood dunia.
Proyek Duri Steam Flood memiliki tujuan untuk memaksimalkan produksi
minyak mentah di ladang Duri untuk kemudian dijual ke pasaran melalui
pelabuhan yang ada di Dumai. area kota Pekanbaru, ibukota Propinsi Riau.
67
68
Pengurangan pembuangan air terproduksi tidak melebihi 15% dari total air
yang berproduksi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
69
Health (Kesehatan)
Bidang ini bertanggung jawab untuk menjadikan lingkungan fisik yang
2.
3.
4.
Pest Control
Pest control adalah pengendalian terhadap hewan penyebar penyakit dan
hewan pengganggu.
70
Environment (Lingkungan)
Pencemaran lingkungan baik dari proses produksi maupun kehidupan
manusia, termasuk pencemaran udara oleh emisi kendaraan dan unit produksi,
menjadi pusat perhatian untuk masalah lingkungan. Segala upaya dilakukan untuk
mencegah pencemaran yang terjadi dan disesuaikan dengan peraturan serta
ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
5.8.3
Safety (Keamanan)
Keunggulan Operasi menyatakan bahwa karyawan perlu melaksanakan
Access Control
Proses Access Control ditujukan untuk memastikan bahwa hanya orang-
orang berwenang yang punya alasan yang absah, terkait dengan operasi dan
bisnis, yang mendapatkan ijin, memahami dan memenuhi persyaratan yang
ditentukan untuk masuk fasilitas operasi yang dapat dimasuki dan bekerja di
dalam fasilitas tersebut. Hal ini dimaksudkan agar keselamatan dan keamanan
operasi fasilitas dan orang-orang yang berada di dalamnya dapat terjamin. Pos
penjagaan akan mencatat identitas, keperluan, jam masuk, dan keluar bagi setiap
pegawai dan pengunjung yang memasuki fasilitas tersebut.
2.
71
b)
c)
d)
PPE telah dipilih dengan benar sesuai dengan bahaya yang ada dan
mengacu kepada standar
72
untuk melindungi orang yang sedang bekerja atau berada disekitar mesin, instalasi
listrik atau fasilitas proses produksi yang sedang diperbaiki dan dalam perawatan.
Perlindungan itu dilakukan dengan mengisolasi energi berbahaya atau
penguncian, pemasangan pengaman dan label pada sumber-sumber energi yang
dapat mencederai seseorang. Untuk melakukan LOTO ini diperlukan:
a.
Pengunci (lock)
Alat pengunci harus tidak dapat dibuka. Gembok dan kuncinya harus dimiliki
masing-masing orang dan tidak berfungsi sebagai kunci utama. Pemasang
harus memegang anak kunci. Facility owner perlu memastikan ketersediaan
dan kemudahan mendapatkan kunci.
b.
Label (tag)
73
Identifikasi
b)
Unsur berbahaya
c)
d)
Data fisik
e)
f)
g)
bahwa bahaya bahan kimia dan fisik yang ada di tempat kerja, dan cara
penanganannya dikomunikasikan secara baik kepada pegawai dan mitra kerja
sehingga baik pegawai dan mitra kerja dapat bekerja dengan selamat dalam
menggunakan bahan tersebut.
7.
House keeping
74
2.
3.
4.
75
5.
6.
7.
8.
9.
10.
76
BAB VI
TUGAS KHUSUS
ANALISA CHEMICAL TREATMENT DAN PROSES PADA MECHANICAL
FLOATATION UNIT (MFU) SERTA EFISIENSI HEAT EXCHANGER
CENTRAL GATHERING STATION (CGS) 10
6.1 Latar Belakang
Minyak bumi yang dihasilkan di Duri Field merupakan crude oil yang
berjenis heavy oil. Heavy oil memiliki viskositas tinggi sehingga sulit untuk
diperoleh dengan cara konvensional (primary recovery), oleh karena itu
dipergunakan tertiary recovery yaitu thermal method dengan cara menginjeksikan
steam kedalam reservoir (steam flooding) sehingga viskositas fluida menurun dan
dengan mudah dapat dipompakan ke permukaan.
Fluida yang telah dihasilkan dari producer well dipompakan menuju Test
Station dengan tujuan supaya kadar Basic Sediment and Water (BS&W) pada
fluida diketahui. Fluida dengan kadar BS&W yang telah diketahui kemudian
dipompakan menuju Central Gathering Station (CGS) untuk dikumpulkan dan
proses lebih lanjut. Proses yang terdapat di Central Gathering Station (CGS) akan
menghasilkan minyak yang siap didistribusikan ke Dumai dan air yang layak
untuk dijadikan steam.
Area Duri Steam Flood dilengkapi dengan 5 buah CGS yaitu CGS 1, CGS
3, CGS 4, CGS 5, dan CGS 10. Setiap CGS mengumpulkan dan mengolah
minyak serta mendistribusikan air sebagai bahan baku steam ke area yang
berbeda-beda, yaitu:
77
didesign untuk mengolah 440.000 BFPD (Barell Fluid Per Day) dengan minyak
yang dapat dihasilkan sebanyak 50.000 BOPD (Barell Oil Per Day) dan air untuk
bahan baku steam sebanyak 240.000 BWPD (Barell Water Per Day). Proses
pengolahan minyak di CGS 10 sangat dipengaruhi oleh panas, chemical yang
dipergunakan, dan waktu settling fluida ketika diproses.
Penggunakaan chemical
sehingga diperoleh minyak dan air yang murni. Chemical yang dipergunakan di
CGS 10 adalah demulsifier, reverse demulsifier dan flokulant. Kinerja chemical
yang dipergunakan sangat dipengaruhi oleh panas fluida. Fluida harus dipanaskan
hingga mencapai suhu lebih dari 140oF dengan menggunakan heat exchanger
supaya chemical yang dipergunakan dapat bekerja. Peran heat exchanger yang
sangat penting akan mempengaruhi proses selanjutnya sehingga efisiensi heat
exchanger yang dipergunakan harus diperhatikan.
Selain menghasilkan minyak yang murni, CGS 10 juga harus menyediakan
air sebagai bahan baku pembuatan steam dengan karakteristik yang telah
ditetapkan yaitu kadar hardness < 1 ppm dan oil content < 1 ppm. Salah satu unit
yang sangat berperan penting adalah Mechanical Floating Unit (MFU). MFU
merupakan unit mekanis yang dipergunakan untuk memisahkan minyak yang
masih terdapat didalam air sehingga akan diperoleh air dengan oil content < 1
ppm. Hasil dari proses MFU akan mempengaruhi proses selanjutnya sehingga
78
79
Chemical Treatment
Fluida yang dihasilkan dari producen line merupakan campuran minyak
81
Contohnya adalah
water in oil in water emulsion dimana air membentuk butiran halus didalam
butiran minyak yang merupakan emulsi didalam air. Gambar 6.3 menunjukkan
persebaran butiran halus dalam multiple emulsion.
83
dan sempurna.
menurukan viskositas minyak
Viskositas minyak akan menjadi lebih encer sehingga minyak
akan lebih mudah untuk bergera keatas air sehingga akan
lebih mudah untuk dipisahkan.
(O&TC, PT. Chevron Pacific
Indonesia)
Proses pemecahan emulsi di CGS 10 dilakukan dengan
pemberian bahan kimia dan pemanasan sampai mencapai
temperatur 170-180oF untuk mengaktifkan chemical. Chemical
yang dipergunakan adalah demulsifier dan reverse demulsifier
dalam bentuk cairan. Kedua chemical diinjeksikan kedalam fluida
sebelum fluida memasuki heat exchanger di CGS 10.
Demulsifier dipergunakan untuk memecah emulsi berupa
water in oil (W/O). Demulsifier yang ditambahkan pada proses
treating biasanya dalam jumlah yang sedikit. Demulsifier larut
didalam minyak dan akan kontak dengan emulsifying agent
sehingga emulsifying agent akan melemah dan butiran-butiran
air akan bergerak dengan bebas membentuk partikel yang lebih
besar. Partikel air yang telah membesar akan memiliki densitas
yang lebih besar dibandingkan minyak sehingga air akan
mengendap kebawah.
84
seperti
meningkatnya
jumlah
well
akan
mampu
hal
demulsifier
yang
yang
sangat
cocok
utama.
dilakukan
Proses
di
penentuan
laborarotium
jenis
dengan
lain
(coagulate).
Gabungan
butiran
minyak
akan
85
demulsifier
disebut
sebagai
demulsification.
penurunan
dan
laju
viskositas
minyak,
pengendapan
peningkatan penggabungan
dari
peningkatan
butiran
air,
agitasi
dapat
mengurangi
emulsi.
Padatan
86
yang
dalam
kuat
untuk
minyak
dapat
dengan
hati-hati
chemical
yang
akan
inhibitor,
surfactant
dan
asam
yang
dilakukan
untuk
mengetahui
oil
kecocokan
yang
tidak
kompatibel
jika
menghasilkan
presipitasi
dengan
paraffinic
crude
oil
akan
87
Heat Exchanger
Penggunaan panas merupakan salah satu faktor penting dalam proses
pengolahan fluida yang dilakukan oleh Central Gathering Station (CGS) 10.
Panas diperlukan untuk mengaktifkan bahan kimia yang dipergunakan sehingga
diharapkan hasil yang optimum. Pemanasan fluida di CGS 10 dilakukan dengan
menggunakan alat penukar panas yaitu heat exchanger.
Heat exchanger
berfungsi untuk memindahkan panas dari satu fluida ke fluida yang lain (Titahelu,
2010). Jenis-jenis heat exchanger sangat banyak dan dibedakan menjadi beberapa
klasifikasi seperti pada Gambar 6.5.
89
90
Arah aliran fluida didalam heat exchanger terbagi menjadi dua arah aliran
yaitu aliran searah (parallel flow/ co-current) dan aliran berlawanan (counter
current flow) (Fahrudin, 2010). Aliran searah (parallel flow) merupakan aliran
dimana fluida mengalir dalam arah yang sama, baik dari arah input maupun arah
output seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.8. Heat exchanger dengan jenis
aliran parallel membutuhkan fluida pemanas atau pendingin yang lebih banyak
karena temperatur fluida yang keluar tidak dapat melebihi temperatur fluida panas
yang keluar (Fahrudin, 2010).
91
Selain parallel flow, arah aliran fluida yang terjadi pada heat exchanger
adalah aliran berlawanan (counter current flow). Karakteristik dari counter
current flow adalah fluida mengalir pada arah yang tidak sama dimana kedua sisi
input dan output berada pada posisi berlawanan (Fahrudin, 2010). Gambar 6.9
menunjukkan aliran berlawanan (counter current flow) pada heat exchanger.
92
93
Gambar 6.5 Desain Heat Exchanger di CGS 10- Duri, PT.CPI (Chevron, 2012)
94
.. (1)
Jika overall heat transfer coefficient dinyatakan dalam bentuk ho, yang mana
maka laju perpindahan pada heat exchanger dapat dinyatakan secara lebih
sederhana dengan persamaan berikut:
.. (2)
(Spakovszky, 2002)
Effisiensi dari sebuah heat exchanger merupakan salah satu faktor penting yang
dapat dipergunakan untuk menentukan apakah masih proses yang berlangsung di
heat exchanger tersebut masih layak dilakukan atau tidak. Effisiensi heat
95
.. (4)
(Spakovszky, 2002)
6.4.3
dipergunakan untuk memisahkan air dari minyak dan padatan yang masih terikut.
Proses yang berlangsung di MFU adalah proses flokulasi dengan agitasi yang
kecepatannya telah disetting dan disertai penambahan bahan kimia berupa
flokulan. Unit MFU yang terdapat di CGS 10 seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 6.12, dilengkapi dengan fasilitas pendukung dan perlengkapan operasi
antara lain:
1. Agitator unit
Agitator unit dilengkapi dengan beberapa bagian seperti:
a. motor yang berfungsi untuk memutar main shaft
yang
akan
96
(gelembung-gelembung
kecil)
untuk
membantu
proses
97
Gambar 7 Desain Mechanical Floating Unit (MFU) di CGS 10- Duri, PT.CPI (Chevron, 2012)
98
99
No
.
1
Treated water
Nilai Max
Nilai Normal
1
7
170
< 1.0
3-5
120
Tanggal
03/08/201
5
03/09/201
5
03/10/201
5
03/11/2015
03/12/201
5
13/03/201
5
14/03/201
5
15/03/201
5
16/03/201
5
17/03/201
5
18/03/201
5
19/03/201
5
Water
Produce
d
(BWPD)
202373
Oil
Produce
d
(BOPD)
35159
Dosis
Flokuka
n (ppm)
Dosis
Demulsifie
r (ppm)
1.99
161.06
Dosis
Reverse
Demulsifier
(ppm)
13.22
201954
34809
1.87
162.68
11.69
207769
35176
1.52
124.28
12.37
221692
203973
35412
35208
1.53
2.24
108.74
129.32
10.88
10.93
206991
35014
2.43
124.86
12.04
225234
34816
2.24
125.57
11.06
210328
34907
1.87
126.54
11.85
221633
35206
1.56
125.46
11.24
215135
35219
2.12
122.20
11.58
204891
34801
2.31
123.02
12.03
221148
35000
1.97
113.90
10.91
100
101
10.96
10.52
10.74
10.70
11.47
11.12
12.23
11.19
11.41
11.47
11.93
12.79
11.91
11.87
11.94
14.63
13.38
12.83
12.31
12.71
151
184
93.30
79.33
76.54
77.93
82.12
178
142
184
90.22
90.22
90.22
90.22
90.22
172
210
153
180
94.69
84.08
87.71
94.69
84.08
203
227
215
151
180
92.76
76.04
85.52
78.83
82.17
235
218
205
208
146
177
91.94
75.28
80.00
83.61
82.78
170
237
207
165
208
150
181
94.38
75.56
83.99
95.79
83.71
505
180
232
228
193
215
152
184
92.07
77.34
78.47
88.39
82.15
15-Mar-15
506
188
188
188
188
188
154
182
90.34
90.34
90.34
90.34
90.34
16-Mar-15
506
183
183
183
183
183
156
182
92.29
92.29
92.29
92.29
92.29
17-Mar-15
505
184
184
184
184
184
154
182
91.45
91.45
91.45
91.45
91.45
18-Mar-15
504
178
243
223
170
208
163
182
95.60
76.54
82.40
97.95
86.80
19-Mar-15
506
180
237
218
172
213
156
179
93.14
76.86
82.29
95.43
83.71
20-Mar-15
504
188
216
203
187
199
153
184
90.03
82.05
85.75
90.31
86.89
21-Mar-15
505
172
212
222
185
210
147
183
93.02
81.84
79.05
89.39
82.40
22-Mar-15
505
180
242
222
225
213
156
186
93.12
75.36
81.09
80.23
83.67
23-Mar-15
504
185
245
220
250
210
159
186
92.46
75.07
82.32
73.62
85.22
24-Mar-15
509
184
184
184
188
188
139
177
87.84
87.84
87.84
86.76
86.76
25-Mar-15
509
186
186
186
189
189
159
178
92.29
92.29
92.29
91.43
91.43
26-Mar-15
498
177
225
213
178
213
160
181
94.97
80.77
84.32
94.67
84.32
27-Mar-15
505
177
215
208
195
205
157
184
94.25
83.33
85.34
89.08
86.21
28-Mar-15
505
183
233
217
195
210
156
186
92.26
77.94
82.52
88.83
84.53
29-Mar-15
505
180
242
213
215
207
152
187
92.07
74.50
82.72
82.15
84.42
30-Mar-15
505
200
200
200
200
210
153
183
86.65
86.65
86.65
86.65
83.81
8-Mar-15
509
175
225
235
230
215
9-Mar-15
510
178
178
178
178
10-Mar-15
511
172
210
197
11-Mar-15
510
177
237
12-Mar-15
506
175
13-Mar-15
506
14-Mar-15
Date
102
Efisiensi HE (%)
31-Mar-15
504
210
210
210
200
210
1-Apr-15
505
178
190
215
190
2-Apr-15
504
180
235
228
3-Apr-15
504
183
214
4-Apr-15
493
179
5-Apr-15
492
6-Apr-15
Efisiensi HE (%)
152
182
83.52
83.52
83.52
86.36
83.52
203
154
180
93.16
89.74
82.62
89.74
86.04
212
210
148
179
91.01
75.56
77.53
82.02
82.58
206
202
205
157
179
92.51
83.57
85.88
87.03
86.17
218
213
206
209
157
181
93.45
81.85
83.33
85.42
84.52
179
222
218
204
202
155
184
92.88
80.12
81.31
85.46
86.05
505
181
231
228
204
190
156
177
92.84
78.51
79.37
86.25
90.26
7-Apr-15
503
230
230
230
240
220
162
179
80.06
80.06
80.06
77.13
82.99
8-Apr-15
507
210
203
200
197
193
162
186
86.09
88.12
88.99
89.86
91.01
103
Date
Date
MFU OIL
CONTENT INLET
%
Pengurangan
Oil Content
8-Mar-15
2.53
0.95
62.45
9-Mar-15
2.12
0.88
58.49
10-Mar-15
1.97
0.87
55.84
11-Mar-15
1.62
0.84
48.15
12-Mar-15
1.9
0.92
51.58
13-Mar-15
1.94
1.37
29.38
14-Mar-15
1.64
0.88
46.34
15-Mar-15
1.59
0.89
44.02
16-Mar-15
1.71
0.87
49.12
17-Mar-15
1.66
0.9
45.78
18-Mar-15
1.87
0.88
52.94
19-Mar-15
1.65
0.86
47.88
20-Mar-15
1.71
0.86
49.71
21-Mar-15
2.49
1.18
52.61
22-Mar-15
1.48
0.85
42.57
23-Mar-15
1.54
0.88
42.86
24-Mar-15
2.03
0.93
54.19
25-Mar-15
1.65
0.93
43.64
26-Mar-15
1.65
0.9
45.45
27-Mar-15
1.69
0.94
44.38
28-Mar-15
1.53
0.92
39.87
29-Mar-15
1.66
0.91
45.18
30-Mar-15
1.71
0.86
49.71
104
105
Date
MFU OIL
CONTENT INLET
%
Pengurangan
Oil Content
31-Mar-15
1.96
0.89
54.59
1-Apr-15
1.8
0.92
48.89
2-Apr-15
1.91
0.86
54.97
3-Apr-15
1.85
0.88
52.43
4-Apr-15
1.56
0.86
44.87
5-Apr-15
1.33
0.85
36.09
6-Apr-15
1.47
0.87
40.82
7-Apr-15
1.7
0.95
44.12
8-Apr-15
1.38
0.9
34.78
6.6
P
embahasan
6.6.1 Pemakaian Chemical
Penggunaan bahan kimia di CGS 10 merupakan tahap yang
penting untuk menghasilkan minyak dan air yang sesuai dengan
permintaan konsumen. Chemical yang dipergunakan adalah
demulsifier, reverse demulsifier dan flokulan. Dosis pengunaan
chemical disesuaikan dengan kondisi input yang akan masuk ke
unit pengolahan. Dosis penggunaan chemical dari tanggal 8
Maret 2015 sampai dengan 8 April 2015 oleh CGS 10 ditunjukkan
pada Gambar 6.13.
106
Dosis Pemakaian
Demulsiifier
Flokulan & Reverse
Reverse
Demulsifier
Dosis
Demulsifier
Pemakaian
(ppm)
Demulsifier
Flokulan
(ppm)
A. Demulsifier
Gambar 6.14 menunjukkan hubungan antara produced oil
dan dosis
demulsifier
yang
digunakan untuk
memisahkan
memepengaruhi
kerja
demulsifier.
Demulsifier
dapat
107
tinggi
yang
dapat
dipengaruhi
oleh
temperatur
sangat
baik,
akan
tetapi
hal
tersebut
dapat
Dosis Demulsifier
36000
180.00
35000
160.00
140.00
34000
120.00
33000
100.00
32000
80.00
60.00
31000
40.00
30000
20.00
29000
0.00
B. Reverse Demulsifier
Gambar 6.15 menunjukkan
grafik
hubungan
antara
Berdasarkan
grafik
tersebut
dapat
dilihat
bahwa
jumlah
Reverse Demulsifier
230000
220000
210000
200000
190000
180000
170000
160000
150000
16.00
14.00
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
109
C. Flokulan
Gambar 6.16 menunjukkan grafik dosis penggunaan flokulan
di MFU. Grafik tersebut menunjukkan fluktuasi yang besar pada
penggunaan flokulan. Fluktuasi yang cukup besar tersebut
disebabkan oleh dosis penggunaan flokulan yang terus berubah
setiap harinya sesuai dengan keadaan air yang diinput ke MFU.
Semakin banyak kadar oil content yang masuk semakin banyak
pula koagulan yang diberikan, sehingga diharapkan sebagian
besar oil content dapat dihilangkan. Akan tetapi penggunaan
flokulan yang berlebihan dapat mempengaruhi volume air yang
dihasilkan. Apabila flokulan yang diberikan melebihi dosis yang
diperlukan maka sebagian air akan terbawa bersama dengan
minyak yang dipisahkan.
Penentuan dosis flokulan yang harus diumpankan ke dalam
MFU di CGS 10 dilakukan hanya berdasarkan pengamatan visual
terhadap air umpan dan data yang diperoleh dari hasil pengujian
oil content sebelum diumpankan ke MFU. Sehingga dosis flokulan
yang digunakan tidak tetap dan tidak ada perbandingan tertentu.
Dari Gambar 6.16 dapat dilihat terjadinya penurunan produced
water
saat dosis
flokulan
tinggi,
dan
terjadi
peningkatan
110
produced water
Flokulan
250000
3.00
200000
2.50
2.00
150000
1.50
100000
1.00
50000
0.50
0.00
75-95%.
Fluktuasi
efisiensi
yang
terjadi
dapat
temperatur
udara
luar
yang
lebih
rendah
akan
cenderung
berpindah
ke
udara
sekitar
dan
80.00
75.00
70.00
HEX 01
HEX 02
HEX 04
HEX 06
HEX 07
oil
content
yang
terkandung
dalam
air
hingga
3 70
2.5
60
50
2
Oil Content
% Pengurangan Oil Content
(ppm)
40
Persentase
Oil Content Inlet
1.5
Oil
Pengurangan
Content Outlet
Oil
Content
(%)
30
1
20
0.5
10
0 0
113
terbagi menjadi dua yaitu Oil Treating Plant (OTP) dan Water Treating Plant
(WTP). Minyak yang dihasilkan didistribusikan ke Dumai, sedangkan air yang
telah memenuhi syarat didistribusikan ke Cogen dan Central Steal Station
(CSS).
3.
4.
5.
114
7.2 Saran
Berdasarkan tinjauan lapangan yang telah dilakukan khususnya di CGS 10,
maka disarankan untuk:
1
115
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2003, 1 Classification of Heat Exchangers,
http://media.johnwiley.com.au/product_data/excerpt/10/04713217/0471321
710.pdf, diakses 19 April 2015
Aske, Narve. 2002. Characterisation of Crude Oil Components,
Asphaltene Agregation and Emulsion Stability by Means of
Near Infrared Spectroscopy and Multivariate Analysis. Tesis.
Department of Chemical Engineering. Norwegian University
of Science and Technology.
Chevron, 2012, Treat & Ship Facility Operation Heavy Oil-Duri
Fahrudin, R., 2010, Perancangan Pengendalian Kerangka, Universitas
Indonesia
Hijasi, Ahmad. 2012. Minyak Bumi. [Online] diakses dari
[http://www.thecheworld.com/buku/proses/1-3.pdf] 19 April
2015.
Kern, D.Q., 1965, Process Heat Transfer, McGraw-Hill International Editions,
New York
Kokal, S.L., 2007, Chapter 12: Crude Oil Emulsions, Petroleum
Engineering Handbook, John R. Fanchi, Society of Petroleum
Engineer
O&TC (Operator & TechinicianCertification), Production
Operation Modul 5, HR Learning & Development, PT.
Chevron Pacific Indonesia
Roger. 2014. Fossil Fuel Formation: From Organic Matter to
Petroleum. [Online] diakses dari [http://www.green-planetsolar-energy.com/fossil-fuel-formation.html] 19 April 2015.
Spakovszky, Z.S., E.M.Greitzer, I.A.Waitz., 2002,18.5 Heat Exchanger,
16.Unified: Thermodynamics and Propulsion Prof. Z.S. Spakovszky,
http://web.mit.edu/16.unified/www/FALL/thermodynamics/notes/node131.h
tml, diakses 16 April 2015
Susanto, R., 2008, Optimasi Koagulasi-Flokulasi dan Analisis Kualitas Air Pada
Industri Semen, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Titahelu, N., 2010, Analisa Pengaruh Kecepatan Fluida Panas Aliran Searah
Terhadap Karakteristik Heat Exchanger Shell and Tube
Vilia, I., 2012, Penyisihan Minyak-Air-Padatan dari Limbah Minyak Padat Unit
Proses Hulu dengan Proses Ozonasi dan Demulsifikasi, Tesis, Universitas
Indonesia
Wibawa, I.D., 2012, Heat Exchanger, Teknik Kimia: Universitas Lampung
116
Yuliastri, I.R., 2010, Penggunaan Serbuk Biji Kelor (Moringa oleifera) Sebagai
Koagulan dan Flokulan Dalam Perbaikan Kualitas Air Limbah dan Air
Tanah, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayahtullah
117
LAMPIRAN
A.1
= 509oF
= 175oF
= 151oF
in
out
Tsteam
Tsteam
in
100%
in
Tsteam T fluida
Efisiensi
509 o F 175 o F
100%
509 o F 151o F
93,3%
A.2
a. Demulsifier
Digunakan data pada tanggal 8 Maret 2015, dimana:
Volume demulsifier
= 250 gallon
Oil produced
= 35159 BOPD
Densitas demulsifier
= 0,95
Dosis (ppm)
118
= 161,06 ppm
119
b. Reverse Demulsifier
Digunakan data pada tanggal 8 Maret 2015, dimana:
Volume reverse
= 102 gallon
Water produced
= 202373 BWPD
Densitas reverse
= 1,1
Dosis (ppm)
= 13,22 ppm
c. Flokulan
Digunakan data pada tanggal 8 Maret 2015, dimana:
Massa flokulan
= 128 kg
Water produced
= 202373 BWPD
Distribusi flokulan
= 0,5
Dosis (ppm)
= 1,99 ppm
120
A.3
= 2,53 ppm
= 0,95 ppm
% Pengurangan
2,530,95
100
2,53
= 62,45%
Sedangkan untuk efisiensi proses MFU dihitung dengan
persamaan:
Efisiensi
302
100
30
= 93,33%
121