Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh`:`Fachrul Razi
1407101030032
Pembimbing
Dr.Muslim,Sp.B (K).BD
Presentasi Kasus
Identitas Pasien
Nama : M.Azhar
Umur : 16 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Darussalam
CM :012581
BB : 85 kg
TB : 145 cm
Anamnesis
Keluhan utama : nyeri perut dibawah pusat
Pemeriksaan Fisik
1. Status Generalisata
Keadaan umum : sedang, tidak tampak
anemis,kesadaran kompos mentis.
Vital sign
: TD 140/90 mmhg N 100x/i RR 26x/i T
37,3C
Kepala : Normocephal, rambut hitam, pendek
dan tidak mudah dicabut.
Mata : konjungtiva (-/-), sklera ikteri (-/-),
edema palpebra (-/-)
Hidung : dalam batas normal
Telinga : dalam batas normal
Thorax
Jantung : dalam batas normal
Pulmo : dalam batas normal
Abdomen :
I : tidak tampak bekas luka, simetris
Au: Bising usus (+), tidak ada bising
pembuluh darah.
Pa : nyeri tekan bagian bawah pusat (+),
tidak teraba massa, nyeri tekan lepas (+),
Psoas sign (+), Nyeri titik Mc Burney (+)
Pe : timpani
Ekstemitas : dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
1. Rontgen Thorax : jantung dan paru dalam batas
normal.
- Laboratorium (04 agustus 2014)
Hb : 13,5 gr/dl
Ht : 40%
Eritrosit : 5,0 x 106/mm3
Leukosit : 22,8 x 103/mm3
Trombosit : 278 x 103 U/L
Hirung jenis leukosit
Eosinofi : 0 %
Basofil : 0%
Netrofil segmen : 78%
Limfosit : 14 %
Monosit : 8 %
Serologi
Dengue IgM
:+
Dengue IgG
:KGDS : 89 mg/dl
Diagnosa
Appendisitis perforasi
Tata laksana
Herniography + mesh graft
Terapi
IVFD fruktolit
Inj Ceftriaxone i gram/12 jam
Inj ketorolac 3% 1 amp/8jam
Ijn Ranitibine 1 amp/8jam
Kaltropen supp 1
Tinjauan Pustaka
1. Defenisi
Peradangan pada appendiks
vermiformis
Appendisitis merupakan suatu
emergensi bedah abdomen yang
umum terjadi
2. Epidemiologi
Appendisitis diketahui banyak terjadi
pada usia muda dan hanya 5-10%
terjadi pada usia tua
Semua orang bisa mendapatkan
appendisitis tapi kejadian appendisitis
paling sering terjadi pada rentang usia
10-30 tahun
Prevalensi appendiks lebih banyak
terjadi pada laki-laki daripada
perempuan dengan perbandingan 1,4:1
3. Etiologi
Obstruksi atau sumbatan lumen appendiks;
Fekalith (feses),
Parasit (Entamoeba hystolica, Trichuris trichura,
dan Enterobius vermikularis)
Pertumbuhan massa (tumor) didalam lumen
appendiks
Hiperplasia jaringan limfoid pada dinding appendik.
Inflamantory bowel disease (IBD) yang diantaranya
Chrons disesase and kolitis ulceratif, penyakit
menahun yang menyebabkan efek iritasi dan ulkus
pada saluran cerna.
Trauma pada abdomen
Kebiasaan diet rendah serat
Genetik
Klasifikasi
Appendisitis
Apendisits
Apendisitis
Apendisitis
perforasi
abses
kronis
infiltrat
akut
akut sederhana
supuratif
gangrenosa
akut
Gejala Klinik
Nyeri perut
Anoreksia, mual-muntah
Demam
Diare/konstipasi
Pemeriksaan fisik
Mc.Burney sign
Obturator sign
Rovsing sign
Psoas sign
Rectal toucher
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
. Leukositosis
2. Radiologi
. USG abdomen
. Ct-Csan
Alvarado score
Alvarado Score
Gejala
Tanda
Pemeriksaan Lab
Total
Skor
Perpindahan
nyeri
dari
ulu
Anoreksia
Nyeri lepas
Leukositosis
10
Diagnosa banding
Gastroenteritis
Demam dengue
Kelainan ovulasi
Infeksi panggul
Kehamilan ektopik
Kista ovarium terpuntir
Endometriosis
Urolitiasis
Divertikulum meckel
Perforasi kolon
Perforasi tukak lambung
Kolesisititis
Pankreatitis akut
Demam tifoid
karsinoid
Penatalaksanaan
Konservati
Pemberian antibiotik
Pembedahan
Laparotomi
Laparoskopi
Komplikasi
Abses
Massa
Perforasi
Prognosis
Pembedahan yang dilakukan
sebelum perforasi memberikan
prognosis yang baik
Tapi, apendiks yang tidak diangkat
bisa memberikan serangan berulang
Terima Kasih