Вы находитесь на странице: 1из 16

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI
Disusun untuk
Disusun oleh :

1.1. Latar Belakang


Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizophrenia selalu diikuti dengan
gangguan

persepsi-sensori

dan

halusinasi.

Terjadinya

halusinasi

dapat

menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut


dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi
dengan lingkungan disekitarnya. Atas dasar tersebut, maka peneliti menganggap
dengan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsisensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
1.2. Landasan Teori
1.2.1. Halusinasi
a. Definisi Halusinasi
Halusinasi adalah satu persepsi yang salah oleh panca indera tanpa adanya
rangsang (stimulus) eksternal (Cook & Fontain,1987).
Gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan suatu yang sebenarnya tidak
terjadi, suatu penerapan panca indera tanpa adanya ransangan dari luar
(Maramis,1998).
Sebagai suatu persepsi dari luar tanpa adanya sumber dari luar (Schultz.J, 1986).
Klasifikasi Halusinasi
Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan
karakteristik tertentu, diantaranya :
a. Halusinasi pendengaran
Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara suara orang,
biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa yang
sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu.

b. Halusinasi penglihatan
Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran cahaya,
gambaran geometrik, gambar kartun dan panorama yang luas dan kompleks.
Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.
c. Halusinasi penghidu
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang menjijikkan
seperti: darah, urine atau feses. Kadang kadang terhirup bau harum. Biasanya
berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan dementia.
d. Halusinasi peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus
yang terlihat. Contoh: merasakan sensasi listrik datang dari tanah, benda mati atau
orang lain.
e. Halusinasi pengecap
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan
menjijikkan.
f. Halusinasi sinestetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir
melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine.
1. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala dari halusinasi diantaranya (Townsend, 1998) :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Berbicara sendiri
Tersenyum atau tertawa sendiri
Disorientasi
Pikiran cepat berubah ubah
Bersikap seperti mendengar
Konsentrasi rendah
Berhenti berbicara di tengah- tengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu
Kekacauan alur pikir
Respon tidak sesuai

2. Penyebab dari Halusinasi


Salah satu penyebab dari Perubahan sensori perseptual : halusinasi yaitu isolasi
sosial : menarik diri. Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari

interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain


(Rawlins,1993).
3. Akibat dari Halusinasi
Pasien yang mengalami perubahan persepsi sensori: halusinasi dapat beresiko
mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. Resiko mencederai
merupakan suatu tindakan yang kemungkinan dapat melukai atau membahayakan
diri, orang lain dan lingkungan.
4. Hubungan Schizophrenia dengan Halusinasi
Halusinasi pendengaran merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan
persepsi pada klien dengan gangguan jiwa (schizophrenia). Bentuk halusinasi ini
bisa berupa suara suara bising atau mendengung. Tetapi paling sering berupa
kata kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang mempengaruhi tingkah laku
klien, sehingga klien menghasilkan respons tertentu seperti: bicara sendiri,
bertengkar atau respons lain yang membahayakan.
Bisa juga klien bersikap mendengarkan suara halusinasi tersebut dengan
mendengarkan penuh perhatian pada orang lain yang tidak bicara atau pada benda
mati. Halusinasi pendengaran merupakan suatu tanda mayor dari gangguan
schizophrenia dan satu syarat diagnostik minor untuk metankolia involusi, psikosa
mania depresif dan syndroma otak organik.
Gangguan persepsi yang utama pada skizophrenia adalah halusinasi, sehingga
halusinasi menjadi bagian hidup klien. Biasanya dirangsang oleh kecemasan,
halusinasi menghasilkan tingkah laku yang tertentu, gangguan harga diri, kritis
diri, atau mengingkari rangsangan terhadap kenyataan.
Halusinasi pendengaran adalah paling utama pada skizophrenia, suara suara
biasanya berasal dari Tuhan, setan, tiruan atau relatif. Halusinasi ini menghasilkan
tindakan atau perilaku pada klien seperti yang telah diuraikan tersebut di atas
(tingkat halusinasi, karakteristik dan perilaku yang dapat diamati).
B. Metode Terapi Aktifitas Kelompok
Metode yang digunakan pada terapi aktifitas kelompok (TAK) ini adalah metode :
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Melengkapi jadwal harian.

Kegiatan TAK menggunakan sistem sesi yang dibagi menjadi lima sesi, setiap sesi
memiliki tujuan khusus yang berbeda. Pada TAK kali ini adalah melanjutkan
kegiatan TAK sebelumnya, kali ini adalah TAK untuk sesi kelima yaitu tentang
program pengobatan.
1.
a.
b.
c.
d.
e.

Tata Tertib dan Program Antisipasi


Tata Tertib
Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan (TAK)

berlangsung.
f. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan
kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
g. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.
h. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
i. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum selesai,
maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu
TAK kepada anggota.
2. Program Antisipasi
Ada beberapa langkah yanga dapat diambil dalam mengantisipasi kemungkinan
yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil dalam
program antisipasi masalah adalah:
a. Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun pada saat
pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil adalah:
mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria dan
telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya.
b. Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak mentaati tata tertib
yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan
bila masih tidak cooperative maka dikeluarkan dari kegiatan.
c. Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader memberitahukan
kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan.
C. Sesi sesi Terapi Aktivitas Kelompok.
1. Sesi I : mengenal halusinasi
a. Tujuan Terapi aktivitas Kelompok
Tujuan : Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya.
b. Kriteria Anggota

Klien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktifitas kelompok ini adalah :
1) Klien dengan riwayat skizofrenia dengan disertai gangguan persepsi sensori
halusinasi
2) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk
dalam keadaan tenang.
3) Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Terapi Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal
: ...
Waktu
: ... WIB
Tempat
: ....
d. Nama Klien dan Ruangan
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah ... orang, sedangkan sisanya sebagai
cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan.
Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai
cadangan yaitu :
Klien peserta TAK :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Klien peserta TAK cadangan :


1. ..
2. ..
e. Media dan Alat
TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik, penggunaan alat
ini hanya yang ada diruangan saja seperti :
1)
2)
3)
4)

Spidol dan whiteboard atau papan tulis


Jadwal kegiatan harian (jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya).
Beberapa contoh obat.
Tape recorder untuk game jika ada.

1)
2)

f. Metode
Diskusi dan tanya jawab.
Bermain peran atau simulasi.
g. Susunan pelaksana
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi yang
telah disepakati, sebagai berikut :
1. Leader
:
2. Co. Leader
:
3. Fasilitator 1 :
4. Fasilitator 2 :
5. Fasilitator 3 :
6. Fasilitator 4 :
7. Fasilitator 5 :
8. Fasilitator 6 :
9. Fasilitator 7 :
10. Fasilitator 8 :
11. Fasilitator 9 :
12. Fasilitator 10 :
13. Observer
:
14. Observer
:
15. Observer
:
h. Uraian Tugas Pelaksana
1) Leader
Tugas :
a) Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
b) Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
c) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
d) Memimpin diskusi kelompok.
2) Co. Leader
Tugas :
a) Membuka acara.
b) Mendampingi leader
c) Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
d) Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
e) Menutup acara diskusi.
3) Fasilitator
Tugas :
a) Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
b) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
4) Observer
a) Mencatat serta mengamati respon klien ( dicatat pada format yang tersedia )
b) Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga
penutupan.
i. Setting Tempat

Adapun setting tempat yang akan digunakan untuk pertemuan TAK adalah
sebagai berikut :
1)
2)
j.
1)
a)

Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.


Ruangan nyaman dan tenang.
Mekanisme Kegiatan
Persiapan
Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan persepsi

sensori : halusinasi
Membuat kontrak dengan klien.
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Orientasi
Salam terapeutik.
Salam dari terapis kepada klien.
Perkenalkan nama dan panggilan semua terapis (beri papan nama)
Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
Orientasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
4) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal
b)
c)
d)
2)
a)
b)
c)
3)

suara suara yang di dengar.


b) Terapis menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada klien yang ingin meninggalakan kelompok, harus minta izin kepada

5)
a)

terapis.
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti keegiatan dari awal sampai akhir.
Tahap Kerja
Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara- suara
yang didengar (halusinasi ) tentang isinya, waktu terjadinya, dan perasaan klien

pada saat terjadi.


b) Terapis meminta klien menceritakan isii halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang
membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari klien yang
sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya
ditulis di whiteboard.
c) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
d) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang
biasa didengar.

6) Tahap Terminasi

a)

b)

c)

k.
1)

Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
Tindak Lanjut
Terapis meminta klien untuuk melaprkan isi, waktu, situasi, dan perasaanya jika
terjadi halusinasi.
Kontrak yang akan dating
Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi.
menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. ASpek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan yang diharapkan
adlah mengenal isi halusinasi, waktu terjadinya halusinasi, situasi terjadinya
halusinasi, dan perasaan saat terjadinya halusinasi. Formulir evaluasi sebagai

berikut :
2) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi :
halusinasi sesi 1. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi ( menyuruh
memukul ), waktu ( pukul 9 malam ), situasi ( sedang sendiri), perasaan (jika
sedang geram ). Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan
l.
1)
a)
b)
c)
d)

menyampaikan kepada perawat.


Tata Tertib dan Program Antisipasi
Tata Tertib :
Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK
Berpakaian rapi dan bersih.
Peserta tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama kegiatan TAK.
Peserta boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib dibacakan selama 5
menit, dan bila peserta tidak kembali ke ruangan maka peserta tersebut diganti

peserta cadangan.
e) Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah tata tertib dibacakan.
Bila peserta meninggalkan ruangan dan tidak bisa mengikuti kegiatan lain setelah
dibujuk oleh fasilitator, maka peserta tersebut tidak dapat diganti oleh peserta
cadangan.
f) Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai.

g) Peserta yang ingin mengajukan pertanyaan, mengangkat tangan terlebih dulu dan
h)
2)
a)
b)

berbicara setelah dipersilahkan.


TAK berlangsung selama 45 menit dari pukul 09.00 sampai 09.45.
Program Antisipasi
Usahakan dalam keadaan terapeutik.
Anjurkan kepada terafis agar dapat menjaga perasaan anggota kelompok,

menahan diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.


c) Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir, maka diganti oleh cadangan
yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu kepada peserta.
d) Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan dan jika tidak bisa
diperingatkan, dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran.
e) Bila ada anggota yang ingin keluar, dibicarakan dan diminta persetujuan dari
peserta TAK yang lain.
f) Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan, leader
memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidak bisa, dikeluarkan dari
kelompok.
g) Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator.
m. Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien
Sesi 1 : TAK Stimulasi persepsi : Halusinasi
Kemampuan mengenal halusinasi
No

Nama Klien

Menyebut isi Menyebut


halusinasi

Menyebut

Menyebut

waktu terjadi situasi

perasaan

halusinasi

terjadi

saat

halusinasi

halusinasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktuu,
situasi, dan perasaan. Beri tanda jika klien mampu dan beri tanda X jika klien
tidak mampu.
2. Sesi II : Kemampuan menghardik halusinasi
a. Tujuan terapi aktivitas kelompok
1) Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi.
2) Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi.
3) Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.
b. Kriteria Anggota
Klien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktivitas kelompok ini adalah :
1) Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gagguan persepsi sensori
halusinasi.
2) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengaklami perilaku agresif atau mengamuk,
dalam keadaan tenang.
3) Klien dapat diajak kerjasama (cooperative)
4) Klien sudah mengikuti TAK Sesi I.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Terapi Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal

: ...............

Waktu

: ............ WIB

Tempat

: ..............

d. Nama Klien dan Ruangan


Klien yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 5 orang, sedangkan sisanya sebagai
cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan.
Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien cadangan yaitu :
Klien peserta TAK :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Klien cadangan peserta TAK :


1. ...
2. ...
e. Media dan Alat
TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik, penggunaan alat
hanya yang ada diruangan saja seperti :
1)
2)
3)
4)
f.
1)
2)
g.

Spidol dan whiteboard atau papan tulis


Jadwal kegiatan harian (jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya)
Beberapa contoh obat
Tape recordr untuk game jika ada
Metode
Diskusi dan tanya jawab
Bermain peran atau simulasi
Susunan Pelaksana
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap Sesi yang

telah disepakati. Sebagai berikut :


1. a.
Leader
: Alfatih Alan Bantara
2. b.
Co. Leader
: Ifan Eka Ferdiawan
3. c.
Fasilitator 1 : Andi Purnomo
4. d.
Fasilitator 2 : Andrean
5. e.
Fasilitator 3 : Bekti Wulan
6. f.
Fasilitator 4 : Aditya
7. g.
Fasilitator 5 : Andi Nur Sinar
8. h.
Fasilitator 6 : Choirul Putri
9. i.
Fasilitator 7 : Ardena
10. j.
Fasilitator 8 : Anggun
11. k.
Fasilitator 9 : Arnindia
12. l.
Fasilitator 10 : Joko Purnomo
13. m. Observer
: Fandri L S
14. n.
Observer
: Hilman Fatony
15. o.
Observer
: Dwi robin
h. Uraian Tugas Pelaksana
1) Leader
Tugas :
a) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
b) Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
c) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
d) Memimpin diskusi kelompok.
2) Co. Leader
Tugas ;
a) Membuka acara.
b) Mendampingi Leader.
c) Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.

d) Menyerahkan kembali posisi pada Leader.


3) Fasilitator
Tugas :
a) Ikut dalam kegiatan keompok
b) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya terapi.
4) Observer
Tugas :
a) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia)
b) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga
penutupan .
i. Setting Tempat
Adapun setting tempat yang akan digunakan untuk pertemuan TAK adalah
1)
2)
j.
1)
a)
b)

sebagai berikut
Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
Ruangan nyaman dan tenang.
Mekanisme Kegiatan
Persiapan
Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1.
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2)
a)

b)

Orientasi
Salam terapeutik
Salam dari Terapis kepada klien.
Klien dan terapis pakai papan nama.
Evaluasi atau Validasi.
Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi, waktu, situasi, dan

perasaan.
c) Kontrak
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan satu cara mengontrol halusinasi

d)

(menghardik Halusinasi).
Menjelaskan aturan main, yaitu :
Jika ada klien ang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan harus dari awal sampai selesai.
Tahap Kerja
Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami

halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua klien mendapat giliran.
Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.

Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat

halusinasi muncul.
Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu : Pergi,.jangan ganggu

saya, Saya mau bercakap-cakap dengan teman saya.


Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardikhalusinasi
dimulai dari klien disebelah kiri terapis berurutan searah jarum jam sampai semua

peserta mendapat giliran.


Terapis memberikan pujian dan mengajak semuaklien bertepuk tangan saat klien

e)

selesai menghardik halusinasi.


Tahap Terminasi.
Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
Rencana Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien utuk menerapkan cara yang telah dipeljari jika

halusinasi muncul
Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien.
Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang berikutnya, yaitu
belajar cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan.
Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya.
k. Evaluasi dan Dokumentasi
1) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnyapada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 2, kemampuan yang diharapkan
adalah mengatasi halusinasi dengan menghardik.
2) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan roses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi :
halusinasi Sesi 2. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi.
Anjurkan klien menggunakannya jika halusinasi muncul, khusus pada malam hari
l.
1)
a)
b)
c)

(buat jadwal).
Tata Tertib dan Program Antisipasi
Tata Tertib :
Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK
Berpakaian rapi dan bersih.
Peserta tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama kegiatan TAK.

d) Peserta boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib dibacakan selama 5


menit, dan bila peserta tidak kembali ke ruangan maka peserta tersebut diganti
peserta cadangan.
e) Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah tata tertib dibacakan.
Bila peserta meninggalkan ruangan dan tidak bisa mengikuti kegiatan lain setelah
dibujuk oleh fasilitator, maka peserta tersebut tidak dapat diganti oleh peserta
cadangan.
f) Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai.
g) Peserta yang ingin mengajukan pertanyaan, mengangkat tangan terlebih dulu dan
h)
2)
a)
b)

berbicara setelah dipersilahkan.


TAK berlangsung selama 45 menit dari pukul 09.00 sampai 09.45.
Program Antisipasi
Usahakan dalam keadaan terapeutik.
Anjurkan kepada terafis agar dapat menjaga perasaan anggota kelompok,

menahan diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.


c) Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir, maka diganti oleh cadangan
yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu kepada peserta.
d) Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan dan jika tidak bisa
diperingatkan, dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran.
e) Bila ada anggota yang ingin keluar, dibicarakan dan diminta persetujuan dari
peserta TAK yang lain.
f) Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan, leader
memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidak bisa, dikeluarkan dari
kelompok.
g) Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator

3) Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien


Sesi 2 : Stimulasi Persepsi : halusinasi
Kemampuan menghardik halusinasi

No

Nama

Klien

Aspek yang dinilai


Menyebutkan

Menyebutkan

cara

cara

yang

selama

ini

digunakan
mengatasi

Menyebutkan
efektivitas
cara

halusinasi

mengatasi
halusinasi
dengan

Memperagakan
menghardik
halusinasi

menghardik.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan : cara yang bisa
digunakan untuk mengatasi halusinasi, keefektifannya, cara menghardik
halusinasi, dan memper

agakannya. Beri tanda centang() jika klien mampu

dan tanda silang(x) jika klien tidak mampu.

DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna & Akemat. 2004. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas
Kelompok. Jakarta : EGC.
Stuart, Gail W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5 . Jakarta : EGC.
Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama

Вам также может понравиться