Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAMPING
dr. Th. M. Liliek Rahaju
dr. Fonyta Sugianto
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. A
Usia
: 3 tahun
Tanggal MRS : 16 Februari 2011
GAMBARAN KLINIS
Pasien datang dengan keluhan panas
tinggi hari pertama, muntah (-), diare
(-), makan minum tidak mau, rewel (+).
Pemeriksaan fisik: febris (+), lain-lain
dbn.
Hasil DL :trombosit dalam jumlah
normal. Pasien didiagnosis Observasi
febris H-1
RIWAYAT PENGOBATAN
PERJALANAN PENYAKIT
Hari kedua :
Kondisi pasien belum membaik, panas
(+).
Orang tua pasien meminta diperiksa
darah ulang. Tim medis mengatakan
bahwa kondisi pasien tidak apa-apa,
hanya radang biasa. Tidak perlu
diperiksa darah ulang.
PERJALANAN PENYAKIT
Hari ketiga :
Malam hari, kaki dan tangan pasien
dingin dan basah. Pasien tampak
terus mengantuk.
Perawat jaga saat itu mengatakan
pasien berkeringat tanda akan
sembuh. Pasien tetap dalam keadaan
seperti itu sampai keesokan harinya.
PERJALANAN PENYAKIT
Hari keempat :
Pagi hari pasien diperiksa darah
ulang, dan dinyatakan menderita
DHF (trombosit menurun) dalam
masa kritis.
Vena pasien collaps dan pecah.
Pasien shock berat dengan
penurunan kesadaran. Pasien
dipindahkan ke ruang ICU.
PERJALANAN PENYAKIT
Orang tua pasien meminta pasien
dirujuk ke Rumah Sakit yang lebih
tinggi.
Tim medis saat itu menyarankan
untuk menunggu 24 jam untuk
melihat respon imun pasien, dan
mengatakan bahwa pasien akan
segera keluar dari masa kritis.
PERJALANAN PENYAKIT
Hari kelima :
Pasien meninggal dunia.
Penting untuk
Dibahas
Kitchener (1984) :
HAK PASIEN
UU No. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan
Hak atas informasi
Hak untuk memberikan persetujuan
untuk dilakukan tindakan medis
tertentu
Hak untuk memillih pemberi jasa
HAK PASIEN
MALPRAKTEK MEDIS
Kelalaian seorang dokter untuk
mempergunakan tingkat
keterampilan dan ilmu
pengetahuan yang lazim
dipergunakan dalam mengobati
pasien atau orang yang terluka
menurut ukuran di lingkungan yang
sama.
DASAR HUKUM
UU No. 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan
Pasal 11b:
Melalaikan kewajiban tidak
melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan
Melakukan sesuatu tindakan yang
seharusnya tidak dilakukan
CULPA LATA
KODEKI
KESIMPULAN
Dokter telah melakukan :
a. Pelanggaran etika
Kode Etik Kedokteran (KODEKI) Bab-I
pasal 2
Seorang dokter harus senantiasa
melakukan profesinya dalam ukuran
tertinggi.
Pelanggaran dasar bioetik yaitu
autonomy.
KESIMPULAN
b. Pelanggaran hukum
UU No. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan
: Hak pasien untuk memilih pemberi
jasa dan untuk memilih sarana
kesehatan
REMEMBER
To
Always be
Careful,.