Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika sebagai ilmu dasar dewasa ini telah berkembang amat pesat.
Baik materi maupun kegunaannya, sehingga dalam pembelajarannya di sekolah
kita harus memperhatikan perkembangan baik di masa lalu, masa sekarang,
maupun kemungkinan-kemungkinan di masa yang akan datang.
Peranan
penguasaan
matematika
dalam
menunjang
keberhasilan
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Belajar
Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Suryabrata, 1984) belajar merupakan
proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan
perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh
lainnya.
Surya (1981), definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan
lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa
pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.
Sedangkan Pengertian Belajar menurut Gagne dalam bukunya The
Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang
diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari
sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan
yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan.
Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang
bersifat naluriah.
Menurut Winkel (Haryanto 2010) belajar adalah semua aktivitas mental
atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.
B. Pengertian Berhitung
Menurut Dali S. Naga dalam Mulyono Abdurrahman, aritmatika atau
berhitung adalah cabang Matematika yang berkenaan dengan sifat hubunganhubungan bilangan-bilangan nyata dengan perhitungan mereka terutama
menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Secara
singkat berhitung adalah pengetahuan tentang bilangan. (Ike Linggasari Dewi,
2010)
Berhitung merupakan salah satu tahapan belajar yang harus dilalui setiap
anak, oleh karena itu tidak ada alasannya jika kita sebagai orang tua atau guru
mengajari anak untuk berhitunng sedini mungkin, dikarenakan berhitung sangat
erat
dengan
angka-angka.
(http://indonesia.com/belajar-berhitung-dengan-
aritmagic.htnl, 2011)
Aritmatika atau dulu disebut ilmu hitung merupakan cabang (atau
pendahulu) matematika yang mempelajari operasi dasar bilangan. Oleh karena itu,
orang awam, kata aritmatika sering dianggap sebagai sinonim dari teori bilangan.
Operasi dasar aritmatika adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian walaupun operasi-operasi lain yang lebih canggih (persentase, akar
kuadrat, pemangkatan dan algoritma) kadang juga dimasukkan ke dalam kategori
ini. Perhitungan dalam aritmatika dilakukan menurut suatu urutan operasi yang
menentukan operasi aritmatika yang mana lebih dulu dilakukan. (Aljupri, 2010)
Berdasarkan pendapat-endapat di atas dapat disimpulkan bahwa berhitung
adalah cabang matematika yang berhubungan dengan perhitungan yang
menyangkut penjumlahan, pegurangan, perkalian, dan pembagian.
C. Bilangan Bulat
Pengertian bilangan bulat adalah gabungan dari bilangan asli, nol, dan
negatif bilangan asli. Bilangan bulat terdiri dari:
1. bilangan-bilangan yang bertanda negatif (-1, -2, -3, -4, -5, .) yang
selanjutnya disebut bilangan bulat negatif;
2. bilangan 0 (Nol) dan;
3. bilangan-bilangan yang bertanda positif (1, 2, 3, 4, 5, ..) yang
selanjutnya disebut bilangan bulat positif.
Pada operasi pengurangan bilangan bulat, sebarannya mencakup:
1. pengurangan bilangan bulat positif oleh bilangan bulat positif;
2. pengurangan bilangan bulat positif oleh bilangan bulat negatif;
3. pengurangan bilangan bulat negatif oleh bilangan bulat positif;
4. pengurangan bilangan bulat negatif oleh bilangan bulat negatif.
Operasi hitung dalam bahasan bilangan bulat baru diperkenalkan kepada
siswa sekolah dasar di kelas 4 (pada siswa yang masih dalam taraf berpikir
konkret). Pendekatan yang harus dilakukan
mental anak di usia anak antara 10 sampai 11 tahun. Banyak persoalan yang
muncul pada sistem bilangan bulat bagi siswa-siswa sekolah dasar kelas 4,
misalkan pada waktu mereka akan melakukan operasi hitung seperti: 4 + (-7); (-6)
+ 9; 2-7; (-3) (-6); dan sebagainya. Persoalan yang muncul dalam kaitannya
dengan soal-soal yang seperti itu adalah bagaimana memberikan penjelasan dan
cara menanamkan pengertian operasi tersebut secara konkret, karena kita tahu
bahwa pada umumnya siswa berpikir dari hal-hal yang bersifat konkret menuju
hal-hal yang bersifat abstrak. Untuk mengenalkan konsep operasi hitung pada
sistem bilangan bulat dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
D. Media
1 Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti
Tengah, perantara, atau pengantar. Menurut Luhan dalam Basuki (1992: 67)
media adalah semua saluran pesan yang dapat digunakan sebagai sarana
komunikasi dari seseorang kepada orang lain yang tidak ada dihadapannya. Dari
pendapat ini dapat disimpulkan bahwa media adalah segala alat bantu yang dapat
digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan bahan yang telah direncanakan
oleh penyaji kepada siswa sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Menurut Arsyad (2010: 107) media pembelajaran dapat memenuhi tiga (3)
fungsi utama apabila digunakan untuk perorangan, kelompok atau pendengar yang
besar jumlahnya yaitu : a. Memotivasi minat atau tindakan, b. Menyajikan
informasi, c. Memberi instruksi. Disamping itu media juga mempunyai manfaat di
antaranya: 1). Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar, 2). Bahan pembelajaran akan bermakna sehingga
dapat lebih dipahami oleh siswa serta memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran, 3). Metode belajar akan lebih bervariasi tidak
semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, 4). Siswa dapat lebih banyak
melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi
juga
aktivitas
lain
seperti
mengamati,
melakukan,
mendemonstrasikan,
Menurut Syaiful Bahri Djamarah: Media adalah alat bantu apa saja yang
dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan.
Menurut
National
Education
Asociation
(NEA): Media
adalah
10
Menurut Miarso: Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa untuk belajar. (Siswanto, Hal. 14, 2010)
Istilah media dalam bidang pembelajaran disebut juga media
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, alat bantu atau media tidak hanya
dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang siswa untuk
merespon dengan baik segala pesan yang disampaikan.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam
mencakup
pengertian
sumber,
lingkungan,
manusia
11
diperlukan
7. Sikap positif
siswa
terhadap
materi
pembelajaran
serta
proses
12
garis bilangan ini adalah agar konsep-konsep atau ide-ide dalam matematika yang
sifatnya abstrak itu dapat dikaji, dipahami dan dicapai oleh penalaran siswa
terutama siswa yang masih berada pada tahap berpikir konkret.
F. Penggunaan Media Garis Bilangan Dalam Menyelesaikan Operasi
Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Di bawah ini adalah contoh pengoperasian bilangan bulat menggunakan
balok garis bilangan.
Soal 1 : (-3) + 5 = .?
1. Tempatkanlah model pada skala nol dan menghadap ke bilangan negatif
-4
-3
-2
-1
2. Langkahkan model tersebut satu langkah demi satu langkah maju dari
angka 0 sebanyak 3 skala. Hal ini untuk menunjukkan bilangan pertama
dari operasi tersebut, yaitu negatif 3.
-4
-3
-2
-1
13
-4
-3
-2
-1
-4
-3
-2
-1
-4
-3
-2
-1
14
2. Langkahkan model tersebut satu langkah demi satu langkah maju dari
angka 0 sebanyak 3 skala. Hal ini untuk menunjukkan bilangan pertama
dari operasi tersebut, yaitu positif 3.
-4
-3
-2
-1
-4
-3
-2
-1
-4
-3
-2
-1
Kedudukan terakhir dari model pada langkah keempat di atas terletak pada skala
8, dan ini merupakan hasil dari 3 (-5). Jadi 3 (-5) = 8.
15
Dari instruksi yang telah dijelaskan di atas diharapkan siswa paham akan operasi
penjumlahan dan pengurangan bilngan bulat bukan sekedar menghapal persepsi
yang pada dasarnya keliru.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media garis bilangan dapat digunakan sebagai solusi kesulitan memahami operasi
penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat.
B. Saran
Dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat disarankan
selalu berlatih dalam menyelesaikan soal sebanyak mungkin, hal ini dilakukan
agar konsep garis bilangan dapat diketahui dengan baik
17
DAFTAR PUSTAKA
18