Вы находитесь на странице: 1из 10

Aplikasi Buatan Anak Bangsa Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani

Bermula dari niat mulia menjauhkan para petani dari para tengkulak, Rici
Solihin kini justru meraih prestasi membanggakan. Mahasiswa Magister Ilmu
Manajemen Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis itu mendapatkan juara
pertama dalam ajang Youth South East Asian Leaders Initiative (YSEALI) di
Ho Chi Minh, Vietnam, 27-31 Mei 2015.
Rici berhasil menjadi juara berkat aplikasi buatannya yang disebut
Farmtastic. Aplikasi berbasis internet ini menghubungkan petani dan
konsumen akhir secara langsung. Tujuannya, agar kesejahteraan petani di
daerah meningkat karena tak melewati para tengkulak.
Rici memang paham dengan masalah para petani di daerah. Soalnya, sejak
2010 ia memiliki usaha agrobisnis dengan memasok sayur dan buah segar ke
beberapa pasar induk dan Singapura. Partisipasi aplikasi Farmtastic di
YSEALI sendiri bukan perkara gampang. Rici menyisihkan sekitar 1400
peserta lain dari sepuluh negara di Asia Tenggara. Hingga akhirnya ia menjadi
jawara.
Bagi Rici, prestasi di Vietnam ini kian menegaskan keunggulan aplikasi
Farmtastic. Sebelumnya, aplikasi ini terpilih sebagai satu dari 76 aplikasi
terbaik di GIST Tech-I Competition kategori Innovative Idea bidang
Agrukultur yang diselenggarakan US Department of State dan American
Association for The Advancement of Science. Namun tak berhenti sampai di
sana. Aplikasi Rici kini berpeluang kian dikenal dunia jika masuk dalam 30
finalis Global Entrepreneurship Week. Pemungutan suara lomba ini sudah
ditutup pada 11 Juni lalu.

Semoga kisah Rici tersebut dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda
Indonesia, agar mereka dapat menghasilkan ide-ide yang kreatif dan inovatif.

Durian Pelangi Asli Indonesia Yang Buat Takjub Dunia


Peserta Simposium Durian Internasional I di Chanthaburi, Thailand, awal
Juni lalu, terperangah dengan paparan pakar buah-buahan tropis Indonesia,
Dr. Ir. Reza Tirtawinata. Ketua Yayasan Durian Nusantara itu
mempromosikan durian dari Indonesia. Salah satunya durian pelangi asal
Papua.
Menurut Reza, buah durian pelangi yang ditemukan Karim (Aristides) ini bisa
diibaratkan sebagai mahkota dari raja buah.
Durian pelangi asal Manokwari itu hanya ada di Indonesia. Durian ini
ditemukan Karim pada Desember 2009. Awalnya, warga setempat yang
mayoritas pendatang menyebutnya buah hantu. Mereka tidak berani
memakannya lantaran isi dagingnya warna-warni, tidak seperti lazimnya
durian lain.
Karim yang sedang berkeliling mencari bibit durian nusantara mendengar
kabar soal buah hantu itu. Pria berusia 52 tahun ini pun mencoba
menengoknya. Setelah melihat langsung, lelaki kelahiran Prabumulih,
Sumatera Selatan, tersebut kaget bukan kepalang. Dia melihat isi durian yang
berwarna-warni. Spontan nama pelangi muncul dalam benaknya.
Menurut Karim, rasa durian pelangi lezat dan aromanya tak menyengat.
Wanginya sangat lembut seperti karamel. Keunggulan komparatif durian
pelangi tak ada tandingnya. Daging buah durian pelangi yang dapat dimakan
mencapai 37 persen dibandingkan dengan durian monthong yang hanya 3032 persen atau durian lokal sekitar 20-25 persen.

Keunggulan lainnya adalah durian pelangi berbuah rutin dua kali setahun.
Pohonnya dapat membuahi sendiri tanpa penyerbukan silang dari pejantan
pohonnya. Daya tahan simpan buahnya pun bisa sampai lima hingga enam
hari.
Karim optimistis Indonesia bisa mengekspor durian pelangi ke Jepang, Korea
Selatan, Australia, dan Amerika Serikat jika sudah memiliki teknologi pasca
panen yang modern. Pria yang juga pendiri YDN (Yayasan Durian Nusantara)
ini memprediksi durian pelangi punya peranan besar di pasar ekspor dunia
pada lima tahun mendatang.

Ayam Cemani Lamborghini Hitam Yang Membuat Dunia Kagum


Di Indonesia, ayam termasuk salah satu jenis makanan yang paling diminati.
Selain makanan, ada jenis ayam dan unggas ternyata dikoleksi karena
keindahannya. Tak jarang, berbagai ayam hias ini diikutsertakan dalam lomba
unggas hias di tingkat nasional dan internasional.
Tak hanya di Indonesia, ayam hias pun ternyata diminati di mancanegara.
Unggas hidup rata-rata dijual mulai dari US$ 50 per ekor hingga ribuan dolar
Amerika Serikat (AS) per pasang. Walaupun sudah terbilang cukup mahal,
ternyata harga ayam termahal di dunia bisa mencapai ribuan dolar. Tak
mengejutkan, ayam termahal di dunia berasal dari Indonesia. Ayam Cemani
namanya. Untuk satu ekornya, pembeli harus merogoh kocek hingga US$
2.500 per ekor atau sekitar Rp33 juta lebih. Karena mahal dan langka, Ayam
Cemani terkenal dengan nama ayam Lamborghini.
Nama Ayam Cemani berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti hitam
pekat. Sesuai namanya, ayam asal Jawa Tengah ini memiliki tubuh hitam
pekat. Bukan hanya bagian luarnya, bulu, otot, tulang dan organ-organ tubuh
di dalamnya juga berwarna hitam. Wajar saja jika ayam ini dianggap spesial
dan berharga puluhan juta. Awalnya, ayam ini diekspor ke Eropa pada 1998
dan dikaitkan dengan Black Chicken Swedia.
Paul Bradshaw dari Greenfire Farms Florida, mengatakan mahalnya harga
ayam ini disebabkan faktor langka dan sulit untuk berkembang biak.
Greenfire sendiri menjadi peternak ayam cemani pertama di AS, terhitung
sejak musim semi 2014 kemarin.

Tak hanya itu, unggas ini telah dikenal bernilai tinggi karena diyakini
memiliki kekuatan magis. Kecantikannya tercermin dari warna hitam yang
berkilau dan mengkilat di seluruh tubuhnya."

Enam Film Hollywood Berlatar Belakang Keindahan Alam Indonesia


"Keindahan alam Indonesia telah menarik hati tidak hanya turis
mancanegara, tetapi juga para produser film Hollywood. Tak hanya pulau Bali
dan Jakarta yang dijadikan sebagai lokasi shooting beberapa film Hollywood,
tempat eksotis seperti Yogyakarta hingga Lombok kini juga menjadi incaran
pembuat film.
1. The Fall (2006)
Film karya Tarsem Singh ini memiliki visual yang memukau dan mengambil
beberapa lokasi terindah di dunia seperti Italia, Chili, India hingga Ubud, Bali.
2. Eat, Pray, Love (2010)
Film ini dibintangi oleh aktor dan aktris terkenal Hollywood Julia Roberts dan
Javier Bardem. Aktris senior Christine Hakim pun turut serta dalam film yang
mengambil lokasi di Ubud & Gunung Kawi, Tampaksiring, Bali. Produser
eksekutif Eat, Pray, Love, Stan Wlodkowski mengaku senang dengan
infrastruktur Indonesia yang memadai untuk penggarapan film.
4. Savages (2012)
Film adaptasi novel berjudul sama arahan sutradara Oliver Stone ini
melibatkan sejumlah nama besar di perfilman Hollywood seperti Salma
Hayek, Blake Lively, John Travolta, dan Taylor Kitsch. Sekira enam hari
penggarapan film ini dilakukan di Pulau Moyo, Nusa Tenggara Barat.

5. Java Heat (2013)


Film yang dibintangi aktor Hollywood, Mickey Rourke dan Kellan Lutz ini
mengambil proses syuting di Candi Borobudur dan sejumlah spot di
Yogyakarta. Tentu masih ingat kehebohan yang terjadi ketika si ganteng
Kellan Lutz sempat hadir ke premiere film ini di Indonesia.
6. Blackhat (2014)
Publik sempat dibuat heboh saat beredar foto Chris Hemsworth sedang jalanjalan di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta. Benar saja, ternyata aktor
pemeran Thor itu sedang melakukan perjalanan dinas untuk film berjudul
Blackhat, yang mengambil lokasi syuting di Jakarta.
Bangga kan? Menurut kamu, keindahan alam Indonesia mana lagi ya yang
patut menjadi lokasi syuting film box office?"

Tangan Terampil Anak Bangsa Dalam Membuat Kapal Perang Filipina


Kapal perang yang diekspor adalah jenis SSV (Strategic Sealift Vessel) setipe
dengan LPD (Landing Platform Dock). Padahal beberapa tahun lalu, PT PAL
sempat ingin dijual karena dianggap tidak menguntungkan. BUMN ini
memang masih dalam penanganan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero).
PAL memiliki kinerja keuangan relatif negatif pasca krisis ekonomi 1998. Tapi
kini kondisi keuangan PAL perlahan mulai membaik.
Prestasi paling menggemparkan, pada awal 2014, PAL berhasil menjual 2 unit
kapal perang tipe Strategic Sealift Vessel (SSV) dengan nilai kontrak US$ 90
juta kepada militer Filipina. Saat itu untuk memenangkan tender pengadaan
kapal perang, BUMN RI harus bersaing ketat dengan produsen kapal dari 6
negara.
Setelah Filipina, kini PT PAL kian gencar menjajaki pasar ekspor alat utama
sistem persenjataan (Alutsista) di tiga negara Asia. Dirut PT PAL, Firmansyah
Arifin menuturkan, kemampuan PT PAL kini dalam tahap stabilitas dan siap
melaksanakan tugas, mendukung kebijakan pemerintah untuk menjadikan
Indonesia sebagai poros maritim dunia.
PT PAL, sebagai galangan terbesar di Indonesia yang telah banyak
memproduksi kapal, baik kapal perang maupun kapal komersial, terus
meningkatkan kompetensinya. Kini mereka tengah mengerjakan proyek Kapal
Frigate PKR-105 yang bekerjasama dengan DSNS Belanda. Selain itu ada pula

proyek kapal selam yang bekerjasama dengan DSME Korea.


Dapat kembali bangkit setelah terpuruk membuat PT PAL kini kembali
berjaya. Diharapkan hal ini bisa memacu semangat masyarakat demi
memajukan bangsa Indonesia.

All the credits goes to cheersbanggaindonesia.com


by Bintang

Вам также может понравиться