Вы находитесь на странице: 1из 13

Hormone Replacement Therapy

Dosen Pengampu : Nella Vallen, S.ST

Disusun oleh:
1. Andini Destriana H
2. Wiji Lestari

(3.13.008)
(3.13.134)

PRODI DIII KEBIDANAN II C


STIKES TELOGOREJO SEMARANG
2013/2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan

makalah

Hormone

Replacement

Therapy

ini

sebatas

pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih
pada Ibu Nella Vallen, S.ST selaku Dosen mata kuliah Kesehatan Reproduksi
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah

wawasan

serta

pengetahuan

kita

mengenai

Hormone

Replacement Therapy. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam


tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Semarang, Juni 2014

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
HRT disebut juga terapi sulih/mengganti hormon. Terapi ini

biasanya diberikan kepada wanita yang sudah menopause sebagai


pengganti dari estrogen yang menurun drastis akibat menopause
tersebut.
Terapi sulih hormon ini penting bagi kehidupan wanita, karena
pascamenopause, sebagian besar wanita tidak merasa percaya diri
lagi lantaran tidak bisa "melayani" lagi suaminya dengan baik. Selain
itu, keluhan akibat menopause yang disebabkan drastisnya penurunan
estrogen

dalam

tubuh wanita

amat banyak

dan hal tersebut

menimbulkan ketidaknyamanan bagi wanita.

1.2

Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian tentang Hormon Replacement


Therapy
2. Untuk mengetahui jenis Hormon Replacement Therapy
3. Untuk mengetahui strategi pemberian Hormon Replacement
Therapy
4. Untuk mengetahui tujuan pemeberian Hormon Replacement
Therapy
5. Untuk mengetahui keuntungan dari Terapi Sulih Hormon

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hormone Replacement Therapy (HRT)


Hormon (TSH) Hormone Replacement Therapy (HRT) atau Terapi
Sulih Hormon (TSH) adalah Terapi penggantian hormon mengacu
pada bentuk terapi hormon dimana pasien, dalam pengobatan
medis, menerima hormon, baik untuk menambah kekurangan
hormon alami, atau untuk mengganti hormon lain untuk alami
hormon.
Hormon Replacment Therapy (HRT) atau terapi sulih hormon
adalah pemberian terapi penggantian hormon untuk
menggantikan hormon yang kurang kadarnya karena tidak
diproduksi secukupnya lagi akibat kemunduran fungsi organorgan endokrin hormon.

B. Tujuan Pemberian Hormon Replacement Therapy


1. Untuk mendapatkan hormon yang hilang saat menopause
2. Dapat mengurangi, mengatasi keluhan yang menyertai
menopause seperti keluhan psikologis, keluhan somatic serta
keluhan vasomotorik.
3. Untuk mempertahankan

serta

meningkatkan

kualitas

dan

kuantitas hidup wanita usia lanjut


4. Untuk pencegahan penyakit jantung koroner, dan perdarahan
otak

C. Jenis Hormon Replacement Therapy


Adapun jenis HRT antara lain yaitu:
1. Combined Hormon Replacement Therapy (CHRT)
HRT dengan estrogen estradiol hemydrate

drospirenone.

Drospirenone merupakan salah satu s progesterone. Pada CHRT


digunakan kmbinasi progesterone dan estrogen, sedangkan ERT

hanya estrogen saja, CHRT bersifat kontinu (C-CHRT) dan


sequensial (S-CHRT)
2. Estrogen Replacement Therapy (ERT)
Contohnya yaitu Estradiol Hemyhidrate yang memiliki beberapa
kelebihan yaitu merupakan estrogen alami yang lebih ditoleransi
oleh tubuh sehingga lebih efektif dan tidak memberatkan kerja
liver. Angeliq juga efektif untuk mengatasi gejala hot flush
(gejolak

panas),

menjaga

kestabilan

berat

badan,

dan

membantu mengontrol tekanan darah.

D. Prinsip Pemberian Hormon Replacement Therapy


Dalam terapi ini, diperlukan beberapa prinsip sebagai berikut:
1. Wanita yang masih memiliki uterus, diberikan kombinasi
estrogen dan progesterone, penambahan progesterone ini
bertujuan

untuk

menghindari

resiko

terkena

kanker

endometrium.
2. Wanita yang sudah tidak memiliki uterus diberikan estrogen saja
secara kontinu
3. Wanita yang masih haid diberikan estrogen secara sekuensial
4. Wanita yang masih menginginkan terjadinya menstruasi,
diberikan estrogen secara sekuensial
5. Wanita yang tidak ingin terjadinya menstruasi diberikan secara
kontinu
6. Jenis estrogen dan progesterone yang diberikan adalah yang
bersifat alamiah
7. Awal pemberian harus diberikan dengan dosis rendah

E. Cara Pemberian Hormon Replacement Therapy (HRT)


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Oral
Trasdermal
Sublingual
Intramuskular
Semprot hidung
Implant (susuk)
Pervaginam (krem vagina)

F. Strategi Waktu Pemberian Hormon Replacement Therapy

Permasalahannya sekarang adalah untuk menentukan apakah


HRT harus diberikan secara rutin atau berkala pada wanita menopause
yang berisiko terhadap osteoporosis atau kardiovaskuler. Sudah
terbukti

bahwa

estrogen

dapat

mencegah

osteoporosis

pada

menopause. Sebenarnya proses osteoporosis mulai berlangsung


beberapa tahun sebelum menopause, ketika kadar estrogen dalam
darah mulai berkurang yaitu umur 40-50 tahun yang ditandai dengan
gangguan haid. Dari hasil penelitian diketahui 10% kandungan mineral
pada tulang wanita telah menurun dibandingkan wanita yang haidnya
masih teratur, dengan demikian dianjurkan supaya HRT sudah dimulai
4-5 tahun sebelum menopause, bila gangguan jangka panjang seperti
osteoporosis dan penyakit kardiovaskuler hendak dicegah. Terapi ini
harus

berlangsung

bertahun-tahun

yaitu

10-15

tahun

sesudah

menopause bahkan ada yang menganjurkan seumur hidup, karena


dapat disanksikan daya cegah estrogen akan menghilangkan bila
substitusinya dihentikan, dan proses pengeroposan tulang yang akan
dilanjutkan
Dalam pemberian HRT terdapat strategi yang dapat dibagi menjadi:
1. Jangka pendek dilakukan untuk tujuan simptomatik setelah
gejala berkurang maka pemberian obat dikurangi secara gradual
untuk mencegah rekurensi. Apabila terjadi rekurensi, terapi
harus

dilanjutkan

sampai

tanda

withdrawal

menghilang.

Perencanaan terapi dilakukan dalam 2-3 tahun.


2. Jangka
panjang
bertujuan
preventif
yakni

mencegah

osteoporosis dan penyakit kardiovaskuler lama terapi 5-10


tahun.

G. Kontra Indikasi HRT


Mutlak
Tromboemolisme

(thrombosis),

anemia

sel

sabit,

penyakit

serebro, hipertensi berat, uji fungsi hati setelah hepatitis


abnormal, gangguan enzim.

Relatif
Penyakit kardiovaskuler, DDM, penyakit ginjal, TBC, kanker
payudara,

fibrioadenasis,

caendometrium,

migraine

dan

epilepsy.

H. Keuntungan Terapi Sulih Hormon (TRH)


1. Mengurangi gejala hot flushes serta gangguan pada menopause.
Pada keadaan ini terapi sulih hormon dapat diberikan selama
beberapa tahun tanpa rekurensi yang berat.
2. Mengurangi gejala pada vagina dan saluran kencing dengan
cara

melindungi

dari

penipisan

dan

kekeringan

vagina,

memperbaiki fungsi seksual dan menurunkan rekurensi gangn


saluran kencing yang berhuungan dengan menopause
3. Melindungi dari osteoporosis. Harus diberikan dalam jangka
panjang (lebih dari 10 tahun).
4. Menurunkan resiko penyakit jantung. Dimana etradiol akan
memperbaiki

lemak

menjadi

antioksidan

dan

memicu

pembentukan NO (Nitric Oxic)


5. Penggunaan jangka panjang dapat dikatakan menurunkan
Alzheimer sampai dengan 40%
6. Melindungi gigi keropos

I. Efek Samping dari Pemberian HRT


Selain memiliki keuntungan, terapi ini juga memiliki efek samping
yang ditimbulkan, yaitu berupa:
1. Nyeri payudara
2. Peningkatan berat badan
3. Keputihan dan sakit kepala
4. Perdarahan
5. Mual
6. Depresi
7. Perubahan emosi
8. Perut kembung
9. Siklus menstruasi yang berkepanjangan
10.
Kegagalan untuk mengurangi gejala-gejala
11.
Memacu kanker

J. Keputusan Untuk Menggunakan HRT

Ada beberapa hal yang harus dijelaskan dan dipantau seorang wanita
sebelum diberikan HRT, yaitu:
1. Pemeriksaan fisik lengkap termasuk laboratorium disamping
ananesis umum dan khusus mengenai organ reproduksi
2. Jelaskan efek samping dari HRT seperti perdarahan, peningkatan
berat badan, dan kemungkinan terjadinya kanker payudara
3. Jelaskan cara pemakaian atau cara pemberian seperti tablet,
krem, plester, injeksi serta susuk
4. Khasiat pengobatan umumnya baru terlihat >6 bulan dan
apabila belum terlihat khasiat yag diinginkan, maka dosis obat
perlu dinaikan.
5. Pada tahap awal HRT diberikan 5 tahun dulu dan jika dianggap
perlu pengobatan dapat dilanjutkan.
6. Pemeriksaan rutin setiap 6 bulan, dan setiap 1-2 tahun perlu
dilakukan mamografi serta pap smear setiap 6 bulan.
K. Konseling yang Efektif pada Pengguna HRT
Adapun tujuan dari konseling secara objektif yaitu:
1. Memberitahukan klien bahwa HRT dapat atau mengatasi
keluhan pada saat menopause
2. Dapat mencegah dampak kekurangan

estrogen

dalam

jangka waktu yang panjang


3. Dapat meningkatkan kualitas hidup

Menurut North American Menopause Society (NAMS), mereka yang


mau meneruskan HRT adalah:
1. Wanita dengan penghasilan tinggi
2. Wanita yang memiliki pola hidup yang sehat
3. Wanita yang telah diangkat rahimnya
4. Wanita yang memiliki resiko terhadap osteoporosis
5. Wanita yang telah mendapatkan banyak informasi tentang
kerugian serta keuntungan dari HRT
6. Wanita yang mempunyai hubungan baik dan dekat dengan
tenaga kesehatan
7. Wanita yang mengerti tentang dampak positif dari HRT
8. Wanita yang berpendidikan tinggi dan memiliki pengetahuan
tentang menopause

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, dalam konseling


berkesinambungan yaitu:
1. Menanyakan keluhan dapat teratasi atau tidak
2. Memperhatikan tentang efek samping yang dialami oleh
3.
4.
5.
6.
7.

klien
Melakukan evaluasi terhadap klien
Bila perlu ganti pengobatan
Mendiskusikan lamanya pengobatan
Memberikan materi pendidikan yang mudah dimengerti
Tunjukan informasi yang baru, bila memang ada.

BAB III
PENUTUP
.1

Kesimpulan

Terapi sulih hormon merupakan pilihan untuk mengurangi

keluhan pada wanita dengan keluhan sindroma menopause. Terapi


sulih hormon juga dapat mencegah berbagai keluhan yang muncul
akibat menopause, vagina kering, dan gangguan pada saluran
kandung kemih. Penggunaan terapi sulih hormon juga dapat mencegah
perkembangan pemyakit akibat dari penurunan hormon estrogen
seperti osteoporosis dan jantung koroner. Namun disamping itu, terapi
ini juga memiliki efek samping seperti memicu kanker, perdarahan dan
lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Buku
Mulyani, Nina Siti. 2013. Menopause Akhir Siklus Menstruasi pada Wanita.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Wahyunita, Vina Dwi., Fitrah. 2010. Memahami Kesehatan pada Lansia.
Jakarta : Trans Info Media.
Widyastuti, Yani., Rahmawati, Anita., Purnamaningrum, Yuliasti Eka. 2009.
Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya.

Internet

http://www.scribd.com/doc/116238469/Hormone-Replacement-Therapy
http://en.wikipedia.org/wiki/Hormone_replacement_therapy

Gambar Mengenai Hormone Replacement Therapy

Contoh Penggunaan Obat dari HRT

Wanita yang Terkena Efek Samping dan Tidak Terkena Efek


Samping

Cara Kerja HRT

Вам также может понравиться