Вы находитесь на странице: 1из 27

Obat Konstipasi

Definisi
Konstipasi adalah kesulitan defekasi
karena tinja yang mengeras, otot
polos usus yang lumpuh misalnya
pada megakolon kongenital dan
gangguan refleks defekasi;
sedangkan obstipasi adalah kesulitan
defekasi karena adanya obstruksi
intral atau ekstralumen usus,
misalnya pada karsinoma kolon
sigmoid.

Klasifikasi Pencahar
Ada 4 jenis pencahar yaitu: Pencahar
rangsang, Pencahar garam, Pencahar
pembentuk massa, dan Pencahar
emolien.

Pencahar rangsang
Pencahar ini merangsang mukosa, saraf
intramural atau otot polos usus sehingga
meningkatkan peristalsis dan sekresi lendir
usus. Pencahar rangsang bekerja dengan
menghambat Na+ , K+-ATPase yang mungkin
sebagan dari kerjanya sebagai pencahar.
Jenis pencahar rangsang ada minyak jarak,
difenilmetan (fenolftalein, bisakodil,
oksifenisatin), dan antrakinon (kaskara
sagrada, sena, dantron).

Minyak Jarak
Minyak jarak (Castrol oil-oleum ricini)
berasal dari biji Ricinus communis, siatu
trigliserida asam risinoleat dan asam
lemak tidak jenuh. Di dalam usus halus
minyak jarak dihidrolisis oleh enzim lipase
menjadi gliserol dan asam risinoleat yang
merupakan bahan aktif. Minyak jarak
dapat menyebabkan kolik, dehidrasi yang
disertai gagguan elektrolit sehingga
sudah tidak banyak digunakan lagi.

Minyak Jarak
Dosis penggunaan pada dewasa 1560 mL. Efek samping bisa berupa
confusion, denyut nadi tidak teratur,
keram otot, rash kulit, lelah.
Dianjurkan untuk diberikan pada pagi
hari waktu perut kosong. Efek
pencahar terlihat setelah 3 jam.

Difenilmetan
Fenolftalein diberikan per oral dan
mengalami absorbsi kira-kira 15% di usus
halus. Efeknya dapat bertahan lama
karena mengalami siklus enterohepatik.
Sebagian fenolftalein diekskresikan
melalui tinja, sebagian lagi melalui ginjal
dalam bentuk metabolitnya. Fenolftalein
relatif tidak toksik untuk pengobatan
jangka pendek, tetapi dosis berlebihan
meningkatkan kehilangan elektrolit.

Difenilmetan
Bentuk sediaan berupa tablet 125
mg, dosis 60-100mg. Efek samping
yang ditimbulkan berupa elektrolit
banyak keluar melalui urin dan tinja
warna merah. Dapat juga
menimbulkan reaksi alergi berupa
erupsi, urtikaria, dan pigmentasi
kulit. Efek pencahar terlihat setelah
6-8 jam

Bisokodil
Pada penelitian bisakodil secara oral
mengalami hidrolisis menjadi difenol
di usus bagian atas. Difenol yang
diabsorbsi mengalami onjugasi di
hati dan dinding usus. Metabolit ini
diekskresi melalui empedu,
selanjutnya mengalami rehidrolisis
menjadi difenol kembali yang akan
merangsang motilitas usus besar.

Bisokodil
Efek pencahar terlihat setelah 6-12
jam. Pada pemberian rektal efek
pencahar terlihat setelah -1 jam.
Bentuk sediaan berupa tablet
bersalut enteral 5 & 10 mg dan
supositoria 10 mg. Dosis pemakaian
pada dewasa 10-15 mg. Efek
samping yang ditimbulkan dapat
berupa kolik usus, perasaan terbakar
pada penggunaan rektal.

Oksifenisatin
Oksifenisatin asetat memiliki farmakodinamik
yang mirip dengan bisokodil. Efek pencaharnya
tidak melebihi bisokodil akan tetapi obat ini
jarang digunakan karena dapat menimbulkan
hepatitis, ikterus dan reaksi hipersensitivitas.
Bentuk sediaannya berupa tablet 5 mg, sirup 5
mg/5 mL dan supositoria 10 mg. Dosis pada
orang dewasa, oral 4-5 mg; per rektal 10 mg.
Efek pencahar terlihat setelah 6-12 jam.

Antrakinon
Efek pencahar golongan ini bergantung
pada antrakinon yang dilepaskan dari
ikatan glikosidanya. Efek pencahar timbul
setelah 6 jam. Setelah pemberian oral
sebagian akan diabsorbsi dala bentuk
glikosidanya. Sebagian glikosida dihidrolisis
oleh enzim flora usus menjadi antrakinon
dan bekerja sebagai pencahar d dalam
kolon. Yang termasuk golongan ini adalah
kaskara sagrada, sena, dan dantron.

Kaskara Sagrada
Kaskara sagrada diperoleh dari kulit
pohon Rhamnus purshiana, yang
mengandung 6-9% antrakinon.
Pemberian obat ini per oral
menyebabkan tinja menjadi lembek
setelah 8-12 jam. Bentuk sediaan
berupa sirup & eliksir & tablet 125
mg dengan dosis 2-5 mL atau 100300 mg. Efek samping berupa
pigmentasi mukosa kolon.

Sena
Sena berasal dari daun atau buah Cassia
acutifolia yang mengandung zat aktif
senosida A dan B. Sebagian antrakinon yang
diabsorbsi akan diekskresikan melalui ginjal
dengan warna kuning sampai merah bila
suasana urin alkali. Bentuk sediaan berupa
sirup & eliksir, dosis 2-4 mL; tablet 280 mg,
dosis 0,5-2 g. Pada penggunaan lama
menyebabkan kerusakan neuron
metesenterik. Efek pencahar terlihat setelah
6 jam.

Dantron
Penggunaan dantron akan terlihat
efek pencahar setelah 6-8 jam.
Sediaan tablet 75 mg, dosis 75-150
mg

Pencahar garam dan pencahar


osmotik
Contoh dari obat golongan ini adalah
garam magnesium, garam natrium,
dan laktulosa. Peristalsis usus
meningkat disebabkan pengaruh
tidak langsung karena daya
osmotiknya. Air ditarik ke dalam
lumen usus dan tinja menjadi lembek
setelah 3-6 jam.

Magnesium sulfat
Bentuk: bubuk, dosis dewasa 15-30 g
ES: mual, dehidrasi, dekompensasi
ginjal, hipotensi,paralisis pernapasan

Natrium fosfat
Dosis: dewasa 4-8 g
ES: diuresis, dehidrasi

Laktulosa
Merupakan disakarida semisintetik
yang tidak dipecah oleh enzim usus
dan tidak diabsorbsi di usus halus.
Tersedia dalam bentuk sirup. Dosis
pemeliharaan harian untuk
mengatasi konstipasi sangat
bervariasi, biasanya 7-10 mg dosis
tunggal maupun terbagi.

Pencahar pembentuk massa


Obat golongan ini berasal dari alam atau dibuat
secara semisintetik. Golongan ini bekerja dengan
mengikat air dan ion dalam lumen kolon, dengan
demikian tinja akan menjadi lebih banyak dan
lunak. Sebagian dari komponennya misalnya
pektin akan dicerna bakteri kolon dan
metabolitnya akan meningkatkan efek pencahar
melalui peningkatan osmotik cairan lumen.
Contoh sediaan alam: agar-agar dan psilium,
contoh sediaan semisintetik: metilselulosa dan
natrium karboksimetilselulosa.

Zat semisintetik
Metilselulosa
Bentuk: bubuk/granula 500 mg.
Tablet/kapsul 500 mg
Dosis dewasa 2-4 kali 1,5 g/hari
ES: obstruksi usus
Efek terlihat setelah 12-24 jam

Zat semisintetik
Natrium karboksimetilselulosa
Bentuk: tablet 0,5 dan 1 g
Kapsul 650 g
Dosis: dewasa 3-6 g

Zat semisintetik
Kalsium polikarbofil
1-2 kali 1000 mg sehari
Maksimum 6 g/ hari
Disertai air minum 250 mL

Zat Alami
Agar-agar
Dosis dewasa 4-16 g

Psilium
Dosis yang dianjurkan 1-3 kali 3-3,6 g
sehari dalam 250 mL air

Pencahar emolien
Obat yang termasuk golongan ini
memudahkan defekasi dengan jalan
melunakkan tinja tanpa merangsang
peristalsis usus, baik langsung
maupun tidak langsung.

Zat penurun tegangan permukaan


Obat yang termasuk golongan ini adalah
dioktilnatrium sulfosuksinat dan parafin.
Cara kerja dioktilnatrium sulfosuksinat adalah
dengan menurunkan tegangan permukaan
sehingga mempermudah penetrasi air dan
lemak ke dalam masa tinja. Tinja menjadi
lunak setelah 24-48 jam. Obat ini tersedia
dalam bentuk tablet 50-300 mg; suspensi 4
mg/mL. Dosis dewasa 50-500 mg/hari

Zat penurun tegangan


permukaan
Parafin ialah campuran cairan hidrokarbon
yang diperoleh dari minyak bumi. Setelah
minum obat ini tinja melunak disebabkan
berkurangnya rearsorbsi air dari tinja. Dosis
dewasa 15-30 mL/hari. Kebiasaan
menggunakan parafin akan menggangu
absorbsi zat larut lemak misalnya absorpsi
karoten, vitamin A dan D. Obat ini juga dapat
menyebabkan pruritus ani; menyulitkan
penyembuhan pasca bedah daerah anorektal
dan menyebabkan perdarahan.

Вам также может понравиться