Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Enday Sukandar
PENDAHULUAN
1.
ETIOLOGI
Etiologi sindrom nefritik akut (SNA) cukup
banyak seperti terlihat pada tabel 1.
label 2 memperlihatkan klaslflkasi SNA
berdasarkan konsentrasi komplemen (C) yang
berhubungan dengan prognosis.
2.
3.
4.
5.
335
an dengan immune tximplexes mediated mrS
lnju~y.
C3Rendah
1.GPPdrnar
(kliopSk)
GPpasca
streptokok
GPMP:
2.GPSSn-
C3NormaI
90%
Bergor
RPGN
Tipe (1)
- Tipe (II)
60-80% OP Idiopatik
90%
- AGBMD
- Kornpleks imun
Tanpa deposit
Lupus
70-90%
Pc*atedtis nodosa
90%
90%
&ndmtnWagener
Vaskulitis hipersensitif
HSP
Sindrom
Goodpasteur
der
Endokardltla
S*ty*xxcws
mus
Akrioglobulinemia
80%
selular.
Beberapa manifestasi klinis sening dijurnpat seperti sembab, hipertensi, dan bendungan
sirkulasi.
Sambab
Mekanisme sembab pada SNA beilainan
dengan sindrom nefrotik. Sembab pada
SNA tidak mempunyai hubungan dengan
penurunan tekanan onkotik.
Hipertensi
Mekanisme hipertensi pada SNA ber-
Kelainan Urinalists
nyebabkan kapiler-kapiler tersebut lebih permeabel (lentur) terhadap protein dan eritrosit.
Proteinuria biasanya kurang dan 2 gram per
han dan bersifat selektif. Hematurla (gross atau
mikroskopik) disertai silinder eritrosit merupakan petunjuk bahwa proses intlarnasi masiti aictif.
pertama SNA.
-
Bendungan sirkulasi
Bendungan sirkulasi akut merupakan manifestasi kllnis patognomonik SNA, mekanismenya maslh beluni jelas.
336
b) Penyakltjantung hipertensif
Hipertensi pada SNA bersifat volume
dependent dan derajat hipertensi tergantung dan akurnulasi cairan. Hipertensi
yang timbul mendadak sangat diragukan
sebagai penyebab bendungan paw.
Konfigurasi jantung tidak memperlihatkan
jantung hlpertensif.
FARINGITi1
TONSILITIS
IMPETIG~j
GLOMERULOPATI
+
+
LFG 4.
Normalor!
APG4.
r*
FF4.
I
Reabsorpsl
Distal Delivaty 4.
proksimal absolut 4.
+
Tekanan kapiler perltubular
4.
PROTEINURIA
HEMATURIA
Serum BUN 1~
Kreatlnin t
Reabsorbsi Na+
Refleks Baroreseptor:
[iiiusi plasma. VoIur~ lasma&]__............___.4. Fa~orVasekonstnkt~
Volume cairan ekstraselular
Neural & Humoral
OLIGURIA
HIPERTENSI
EDEMA
KONGESTI PARU
~~1~
t) Miokardflis
Elektrokardiogram memperllhatkan perubahan gelombang T (voltase nendah,
terbalik pada semua sandapan) disertai
interval QT rnernanjang.
d) Hipervolemia dan retensi cairan
Kenaikan reabsorbsi Na+ dan air menyebabkan kenaikan Volume plasma dan
diikuti bendungan paru. Menurut Hurst
(1974) mekanisme bendungan paru sangat kompleks. Banyak faktor yang terlibat
seperti kenaikan curah jantung, retensi
Na+ dan air, kenaikan volume plasma dan
ekspansi volume cairan ekstraselular
(VCES)
rulus
2. Mikroskop Elektron (ME)
a) Semua sal terlihat membesar akibat
sembab dan vakuolisasi sel endotel
b) Hiperselularltas sel mesangium dan
dikelilingi matriks mesangium dengan
elektron.
Deposit granular (bg) membuktikan
bahwa penyakit tersebut adabah suatu
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis glomerubonefritis akut
pasca infeksi streptokok:
Sebagian besar pasien (90%) dengan subkhnis, kelainan uninalisis dengan atau
tanpa hipertensi.
2. Sisanya 10% dengan presentasi kIlnIs:
a. Sindrom nefrotik (4%)
b. Sindrom rapidly progressive glomerulo.nephrltis (1%)
c. Sindrom nefnitik akut (95%)
aaa
Sindrom Nefritik Akut (SNA)
lnfeksi streptokok
Riwayat klasik didahului faningitisltonsilitis
(10-14 han) atau impetigo (21 had).
2.
3.
Kipertensi
I-Iipertensi ringan, sedang dan beret
dengan komplikasi ensefabopati hipertenslf
akut terutama pada pasien anak.
4.
1.
2.
3.
PEMERIKSAAN PENLINJANG
DIAGNOSIS
Pemerlksaan penunjang diagnosis untuk
sindrom nefritik akut:
Diagnosis kbinis
Bendungan sirkubasi
Kardiomgali (bukan bentuk Jantung hipertensif) dengan konfigurasi flabby head disertai irama damp.
Bendungan paru akut
a.
Foto dada:
Kardiomegali bentuk flabby
Gambaran bendungan pam
b.
Elektrokardiogram
Voltase rendah hampir semua
sandapan
Gebombang T terbalik terutama
prekordlal
Interval QT memanjang I normal
c.
Kelainan urinalisis
Proteinuria (2 gram I hail, PSI
bersifat selektif)
Hernaturia dengan silinder eritrosit
b)
a.
Hepatomegali bendungan
Kebuhan sakit di daerah perut kanan
b.
Serum elektrobit
c.
Hiponatremia dilusi
1-liperkalemia sesuai dengan dersjat penurunan LFG
Serum protein din profil lipid
Pada beberapa pasien mungkin
disertai hipoalbuminemia ringan
akibat dibusi
Profib lipid umumnya normal
5. Bradikardia
Bradikardia merupakan salah satu tanda
penting untuk diagnosis banding dengan
gagaljantung kongestif.
DIAGNOSIS BANDING
Sindrom nefritik akut (SNA) hams dibedakan dengan beberapa sindrom kIlnIs lain:
ureum
dan
d. Faktor pembekuan
Kenaikan beberapa faktor pambekuan seperti fibrinogen, fakior
VII dan aktivitas fibrinolitik
Serum FDP (fibrin degradation
product)
-
339
3.
gbomerulus
PROGRAM PENGOBATAN
Sindrom netrltik akut (SNA) merupakan
keadaan darurat medis, diperlukan pengebolaan cepat dan adekuat sebagal tindakan
penyelamatan.
A. Program pengobatan darurat media SNA
1.
2.
B.
Diet
a) Jumlah kabori yaltu 35 kal/kgBB/
hani
b) Lemak tidak jenuh
C) Protein hewani
Dianjurkan 0,5 0,75 gram/kgBB/
han terutama protein yang mempunyai nilai biobogis tinggi.
340
d) Elektrolit
Garam dapur harus dibatasi
sampai 20 mEq/hari (kurang
dari5 gram per han)
Jumlah kallum (K) dibatasi
kurang dan 70 sampai 90 mEq
per han
Kalsium
Dianjurkan 600 1000 mg/han
kalsium untuk memelihara keseimbangan kalsium
Daftar Pustaka
2.
PROGNOSIS
Prognosis sindrom nefritik akut (SNA)
balk bOa pengelolaah cepat dan adekuat. BOa
pengobatan konservatif mengatami kegagalan,
ultrafiltrasi dan dialisis dapat mencegah
kematian.